11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Media Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari Bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau pengantar. Gerlach dan Ely mengatakan bahwamedia apabila dipahami secara garis besar adalah suatu materiatau kejadian yang membangun kondisi pembelajaran sehingga membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian mediadalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011:3).
Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar.
Sadiman (1993) mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Kesimpulannya media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada asaran atau penerima pesan tersebut, materi yang diterima adalah pesan intruksional, dan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa, media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
12
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan sikap. Dikemukakan pula oleh para ahli dan lembaga diantaranya berikut ini. AECT (Association of Education and Comunication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala untuk menyampaikan pesan atau informasi.
National Edication Association mendefinisikan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio- visual dan peralatannya, dengan demikian, media dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, ataupun dibaca. Sumber dan media pembelajaran pada hakekatnya dapat diperoleh dari berbagai bentuk apapun, selama masihmengandung unsur memantapkan kemampuan siswa dalam memahami konsep. Begitu pentingnya media pembelajaran maka di kembangkanlah sejak dini dengan alasan dapat menjadi peranbelajar yang lebih baik dan kuat. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik dalam Arsyad (2011: 15) bahwasanya pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan mengajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar pesan dari seorang guru kepada penerima pesan yaitu seorang peserta didik sehingga mampu memahami materi yang disampaikan dengan baik.
13 2.1.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa – apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan keampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksikan, suatu peristiwa atau objek.
Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Pro-perty)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative. Kejadian yang memakan waktu berhari – hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengn teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya proses sunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Misalnya rekaman video, disket computer dapat disebar ke seluruh
14
penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.
2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran
Levied an Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi; (b) fungsi afektif ; (c) fungsi kogntif ; (d) fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan – temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar mempelancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
2.1.4 Jenis-jenis Media Pembelajaran a. Media berbasis Cetakan
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum
15
dikenal yaitu buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks yaitu : warna, huruf, dan kotak.
b. Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Bentuk visual dapat berupa : (a) gambar representasi, seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda ; (b) diagram yang melukiskan hubungan – hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan hubungan ruang di Antara unsur – unsur dalam isi materi ; (d) grafik, seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambar atau kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka – angka.
c. Media Berbasis Audiovisual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlakukan dalam media audio visual yaitu penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.
2.2 Misteri Box
Misteri Box (kotak misteri) adalah kotak atau kubus yang ukurannya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak tembus pandang. Dinamakan Misteri Box (kotak misteri) karena permainan ini terbuat dari triplek tebal yang berbentuk kotak atau kubus, sedangkan misteri karena pada saat
16
kotaknya ditutup, siswa tidak mengetahui benda apa yang ada didalam kotak tersebut. Setelah tutupnya di buka, baru siswa mengetahui benda yang ada didalam kotak, makanya dinamakan kotak ajaib/misteri. Permainan Misteri Box (kotak misteri) adalah permainan menebak materi yang berada di dalam
kotak. Media Misteri Box adalah adalah sebuah media yang berbentuk kotak atau kubus, tidak tembus pandang dan didalamnya terdapat kejutan-kejutan untuk menarik perhatian siswa.
Media Misteri Box ini merupakan media pembelajaran yang ditunjukkan untuk kelas III SD. Media Misteri Box ini terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan aman bagi peserta didik, yaitu dari triplek tebal, cat untuk memberi warna, kain flanel untuk menghias bagian luar sesuai tema, snelhecter sebagai tempat meletakkan materi yang sudah di laminating. Media pembelajaran Misteri Box digunakan untuk satu pembelajaran dengan mencangkup tiga mata pelajaran yaitu :Bahasa Indonesia, PPKn dan Matematika.
Media Misteri Box ini berupa kotak berbentuk kubus terbuat dari bahan triplek tebal yang berukuran 20cm x 20 cm, kemudian di beri warna warna yang mencolok menggunakan cat dan diberi hiasan sesuai tema menggunakan kain flanel. Didalam kotak juga terdapat tempat untuk menaruh materi yang di bentuk sedemikian rupa agar terlihat menarik, menggunakan bahan snelhecter yang berwarna warni, dan materinya sudah di laminating. Dibagian tengah juga terdapat kotak berbentuk kubus yang berukuran 11,5cm x 11,5cm dan juga ada kotak lagi berbentuk persegi panjang dibagian dalamnya yang berukuran 6,5cm x 5,5cm x 3,5cm dimana
17
didalamnya jika di tarik terdapat materinya.
Media Misteri Box yang didesain semenarik mungkin dengan adanya materi dan gambar – gambar. Media ini juga dilengkapi dengan adanya soal – soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Dalam pengembangan media ini, peneliti mengembangkan media Misteri Box untuk pembelajaran tematik tema 2 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan, Sub Tema 2 Manfaat Hewan Bagi Kehidupan Manusia, Pembelajaran 5.
2.3 Tematik
2.4.1 Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakana kepeda peserta didik.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurukilum dan aspek belajar mengajar. (Depdiknas, 2003:2)
Desain pembelajaran tematik memungkinkan anak secara individual menjelajahi minatnya dan mengembangkan kemampuan berasimilasi dan berakomodasi. Konsep pembelajaran tematik terutama berfokus pada anak sebagai pelajardan proses-proses yang berkaitan dengan perkembangan berpikir dan belajar. Menurut Kemendikbud (2013: 194), dalam penerapannya pembelajaran tematik memiliki tujuan pembelajaran sebagai berikut:
18
1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4. Mengmbangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan
mengaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik.
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.
8. Budi pekerti dan modal peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budipekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pembelajaran tematik memiliki keunggulan dan kekurangan.
Menurut Subroto (2009: 136) keunggulan dari pembelajaran tematik antara lain, pembelajaran menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, pengalaman dan kegiatan relevan dengan
19
tingkat perkembangan serta kebutuhan siswa, hasil belajar akan lebih lama karena lebih berkesan serta bermakna, dan menumbuhkan keterampilan sosial. Sedangkan kekurangan yang ada pada pembelajaran tematik adalah guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi dan tidak semua guru mampu mengintegerasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada pada mata pelajaran secara tepat.
2.4 Sub tema Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia
Pokok materi dalam penelitian dan pengembangan ini adalah pokok materi yang diambil dari Silabus Kurikulum 2013 yang berbasis pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Tema 2 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Sub 2 Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia.
Peneliti akan memuat Kompetensi Dasar danIndikator Pencapaian Kompetensi yang sesuai dengan Silabus Kurikulum2013. Kompetensi dasar dan indikator dari sub tema 2 Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia pada pembelajaran 5 terdiri dari beberapa gabungan mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan PPKN, Kompetensi Dasar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tema 2 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan, Sub 2 Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia, pembelajaran 5.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika
20
Tabel 2. 1 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Bahasa Indonesia KOMPETENSI DASAR
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual dengan tujuan untuk kesenangan
4.3 Memeragakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan dari menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif
Tabel 2. 2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Matematika KOMPETENSI DASAR
3.3 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah
4.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah
Tabel 2. 3 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi PPKN KOMPETENSI DASAR
3.3 Menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekitar 4.3 Menyajikan makna keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekitar
Tujuan Pembelajaran yang ada dalam tema 2 menyayangi tumbuhan dan hewan sub tema 2 manfaat hewan bagi kehidupan manusia pada pembelajaran 5 adalah sebagai berikut :
1. Dengan kegiatan membaca dongeng dan menyusun kata, siswa dapat menjelaskan isi pesan yang terdapat dalam dongeng melalui tulisan dengan tepat
2. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan arti penting bersikap baik kepada sesama manusia sebagai wujud pengamalan sila Pancasilayang dilambangkan dalam “Garuda Pancasila”
3. Dengan kegiatan review, siswa dapat menggunakan sifat pertukaran pada perkalian untuk menyelesaikan soal-soal dengan tepat
21 2.5 Indikator Pengembangan Media
No Mapel Kompetensi Dasar dan Indikator
Tahapan Kegiatan
1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar 1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai media Misteri Box.
2. Guru juga memberikan motivasi dan tujuan
pembelajara Tema 2, Sub Tema 2,
Pembelajaran 5.
3. guru membagi siswa dalam 2 kelompok yang terdiri dari 6 orang
4. Guru menjelaskan materi yang ada di Misteri Box.
5. Salah satu Siswa ditunjuk untuk membacakan dongeng tentang
“Persahabatan
Singa dan
Tikus”.
6. Setiap kelompok diminta untuk menentukan amanat/pesan yang terkandung dalam dongeng
“Persahabatan
Singa dan
Tikus”.
7. Setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan pesan yang terkandung dalam dongeng
“Persahabatan Singa dan Tikus”
8. Guru
menjelaskan makna
1. Siswa melakukan tanya jawab bersama guru pada kegiatan apersepsi.
2. Siswa
mendengarkan penjelasan tujuan pembelajaran secara seksama.
3. Siswa diminta untuk berkumpul bersama
kelompoknya.
4. Siswa mengamati media Misteri Box yang sudah
disediakan oleh guru.
5. Setiap kelompok mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh siswa lain.
6. setiap kelompok mengambil
tulisan acak yang sudah disediakan didalam Misteri Box. Berisikan pesan yang terkandung dalam dogeng “Persahabatan Singa dan Tikus”
untuk disusun menjadi sebuah kalimat yang benar.
7. Salah satu kelompok menunjukkan hasil dari diskusiya dan kelompok yang lain menanggapinya.
8. Setiap kelompok mengamati contoh gambar yang ada didalam Misteri Box dan
mendengarkan 1.3 Menguraikan pesan dalam
dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual dengan tujuan untuk kesenangan.
4.3 Memeragakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan dari menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif.
Indikator
1.3.1 Menjelaskan pengertian amanat yang terkandung dalam dongeng (C2) 2.3.2 Menelaah pesan yang terkandung dalam dongeng.(C4) 4.3.1 Menunjukkan pesan yang terkandung dalam dongeng. (C2)
1.3.2 Menerapkan pesan yang terkandung dalam dongeng ke kehidupan sehari - hari.(C2) 2. PPKN Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan makna Keberagama karakteristik individu di lingkungan sekitar.
4.3 Menyajikan makna keberagaman karakteristik individu di lingkungan
sekitar.
Indikator
3.3.1 Menjelaskan pengertian karakteristikn individu (C2)
3.3.2 Memberi contoh Sifat baik krakteristik individu di lingkungan sekitar.
(C2)
4.3.1 Menuliskan karakteristik individu di lingkungan sekitar. (C1)
4.3.2 Menyimpulkan sifat baik karakteristik individu di
lingkungan sekitar. (C2
22
Tabel 2. 4 Indikator Pengembangan Media
2.6 Media Misteri Box Untuk Pembelajaran Tema 2 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan, Sub 2 Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia, pembelajaran 5
Media Misteri Box ini memuat materi Bahasa Indonesia,
3. Matematika Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.
4.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada
bilangan cacah.
Indikator
3.3.1 Memahami sifat – sifat operasi hitung perkalian pada bilangan cacah.(C2) 3.3.2 Menganalisis sifat-sifat operasi hitung perkalian
pada bilangan cacah.(C4) 4.3.1 Mencoba menyelesaikan
soalyang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung perkalian pada bilangan cacah.(P3) 4.3.2 Mengerjakan soal sifat- sifat operasi hitung perkalian pada bilangan cacah.(P3)
karekteristik individu dengan memberikan contoh gambar
terdapat dalam Misteri Box.
9. Setiap kelompok berdiskusi menyebutkan dan menuliskan di LKPD nya contoh lain dari karakteristik individu yang ada di
lingkungan sekitar.
10. Salah satu siswa membaca pengertian bilangan cacah dan pengertian dari operasi hitung perkalian pada bilangan cacah yang terdapat didalam Misteri Box.
11. Siswa mengerjakan soal dengan mengambil kartu yang ada didalam Misteri Box, berisi soal sifat – sifat operasi hitung pekalian pada bilangan cacah. Setiap siswa mengambil 1 soal.
12. Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan soal yang ada di LKPD..
penjelasan makna dari karakteristik individu.
9. Setiap kelompok menunjukkan hasil diskusinya didepan dan kelompok lain menanggapunya.
10. Setiap siswa memahami
pengertian bilangan
cacah dan
pengertian dari operasi hitung perkalian pada bilangan cacah.
Selain itu
memahami juga ontoh soal sifat – sifat operasi hitung perkalian pada bilangan cacah yang ada di dalam Misteri Box.
11. Setiap siswa maju kedepan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis secara bergantian
12. Perwakilan kelompok
menunjukkan hasil dari jawabannya di depan secara bergantian dan kelompok lain menanggapinya.
23
Matematika, PPkN. Setiap mata pelajaran terdapat teori dan latihan soal yang akan digunakan siswa dalam proses pembelajaran agar lebih mudah memahami materi-materi tersebut. Proses penggunaan media Misteri Box ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kemudian guru menjalaskan materi dengan media tersebut. Apabila semua siswa sudah faham maka guru akan memberikan latihan soal yang sudah disiapkan di dalam media Misteri Box yaitu berupa kartu yang berisi latihan soal. Langkah-langkah penggunaan media ini yaitu :
1. Guru menyiapkan media pembelajaran dan menunjukkan media pembelajaran Misteri Box.
2. Guru memberikan motivasi belajar dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
3. Guru membacakan buku panduan penggunaan media Misteri Box.
4. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai media Misteri Box.
5. Guru membaca buku panduan penggunaan Misteri Box.
6. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok yang terdiri dari 6 orang dan setiap kelompok mendapatkan media Misteri Box.
7. Salah satu siswa ditunjuk untuk membacakan dongeng tentang
“Persahabatan Singa dan Tikus” yang ada didalam media Misteri Box.
Siswa lainnya mendengarkan dan memahami isi dari dongeng tersebut . 8. Setelah memahami, setiap kelompok diminta untuk mencari amanat yang
terkandung dalam dongeng “persahabatan Singa dan Tikus” dengan cara mengambil kalimat acak yang sudah disediakan didalam media Misteri Box kemudian disusun menjadi sebuah kalimat yang benar.
24
9. Setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan pesan yang terkandung dalam dongeng “Persahabatan Singa dan Tikus”
10. Setelah berdiskusi, salah satu kelompok ditunjuk untuk menunjukkan hasil dari diskusiya dan kelompok yang lain menanggapinya.
11. Setiap kelompok mengamati contoh gambar yang ada didalam media Misteri Box dan mendengarkan penjelasan makna dari karakteristik
individu.
12. Setiap kelompok berdiskusi menyebutkan dan menuliskan di LKPD nya contoh lain dari karakteristik individu yang ada di lingkungan sekitar.
13. Setiap kelompok menunjukkan hasil diskusinya didepan dan kelompok lain menanggapunya.
14. Salah satu siswa ditunjuk untuk membaca pengertian bilangan cacah dan pengertian dari operasi hitung perkalian pada bilangan cacah yang terdapat didalam Misteri Box.
15. Setiap siswa memahami pengertian bilangan cacah dan pengertian dari operasi hitung perkalian pada bilangan cacah. Memahami juga ontoh soal sifat – sifat operasi hitung perkalian pada bilangan cacah yang ada di dalam media Misteri Box.
16. Setiap siswa mengerjakan soal dengan mengambil kartu yang ada didalam media Misteri Box, berisi soal sifat – sifat operasi hitung pekalian pada bilangan cacah. Setiap siswa mengambil 1 soal.
17. Setiap siswa maju kedepan untuk menunjukkan hasil jawabannya dengan menuliskan jawabannya di papan tulis secara bergantiandan sesuai nomor kepala yang ditunjuk oleh guru.
25
18. Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan soal yang ada di LKPD.
19. Perwakilan kelompok menunjukkan hasil dari diskusinya di depan secara bergantian dan kelompok lain menanggapinya.
Media Misteri Box merupakan pengembangan media yang bertujuan sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi dan menyampaikn pesan kepada peserta didik kelas III Sekolah Dasar dalam pembelajaran tematik dalam tema 2 menyayangi tumbuhan dan hewan sub tema 2 manfaat hewan bagi kehidupan manusia pada pembelajaran 5. Melalui media ini diharapkan peserta didik mampu mengenal, memahami dan menjelaskan isi pesan yang terdapat dalam dongeng, dapat menerapkan sikap baik kepada sesama manusia dan dapat menyelesaikan soal – soal dengan jawaban yang tepat.
Pengembangan media Misteri Box ini juga terdapat keunggulan dan kekurangannya. Berikut adalah keunggulan dari Media Misteri Box :
1. Adanya langkah – langkah media yang dikembangkan secara inovatif.
Sehingga mempermudah guru dalam menyampaikan materi.
2. Memberi motivasi kepada pesrta didik dalam pembelajaran dan memberi pengalaman langsung..
3. Media Misteri Box ini sangat mudah dioperasikan oleh peserta didik dan guru.
4. Tidak mudah rusak. Terbukti dari bahan yang digunakan yaitu berupa triplek tebal. Untuk mengisi materi yang ada didalam Misteri Box yaitu menggunakan kertas berisi materi yang sudah di laminating, yang kemudian di taruh didalam snelhecter yang sudah dibentuk sedemikian rupa.
26
Sedangkan kekurangan dari media Misteri Box ini yaiu :
1. Hanya digunakan untuk pembelajaran tematik kelas 3 tema 2 (Menyayangi Tumbuhan dan Hewan) sub tema 2 (Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia) Pembelajaran 5.
2. Hanya bisa digunakan pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika. Tidak bisa diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
3. Hanya bisa digunakan untuk pembelajaran tatap muka.
2.7 Kajian Penelitian Yang Relevan
Tabel 2. 5 Kajian Penelitian yang Relevan
2.8 Kerangka Berfikir
Memanfaatkan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Karena pada saat ini masih jarang ditemukan guru yang menggunakan media dalam suatu pembelajaran tematik, Proses pembelajaran tematik masih
NO Judul, Identitas Persamaan Perbedaan
1. Jurnal Sekolah(2018) Universitas PGRI Semarang
Pengembangan Media Black Box Pada ModelPembelajaran CTL Mata Pelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar.
1. Menggunakan metode penelitian RnD (Research
& Development).
2. Mengembangkan media pembelajaran yang serupa.
1. Lokasi, Subjek, dan waktu penelitian.
2. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran (2019) Universitas PGRI Semarang Pengembangan Media Buku Pop-Up untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Tema Menyayangi
Tumbuhan dan Hewan di Sekitar
1. Tema yang digunakan sama yaitu menyayangi tumbuhan dan hewan.
2. Menggunakan metode penelitian RnD (Research
& Development).
3. Subjek implementasi yaitu siswa kelas 3.
1. Lokasi, Subjek, dan waktu penelitian.
3. DONA ARTA (2018)
IAIN Salatiga The Use Of Vocabulary
‘Mystery Box’ To Improve English- Indonesian Translation Skill For The Ninth Grade Students Of Mts Negeri Salatiga In The Academic Year 2018/2019
1. Mengunakan media yang sama yaitu Misteri Box.
1. Lokasi, Subjek, dan waktu penelitian.
2. Penelitian dilkukan untuk kelas sembilan MTs Negeri Salatiga.
27
menggunakan metode yang konvensional.
`
Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian Kondisi Awal di Lapangan :
1. Kurangnya media yang digunakan guru saat melakukan pembelajaran.
2. Kebanyakan guru menggunakan metode ceramah membuat siswa cepat bosan.
Kondisi Ideal :
Pemenuhan media pembelajaran yang di desain dan dikemas sememarik mungkin untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
Masalah :
Perlu adanya media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta memudahkan siswa kelas III dalam pembelajaran tematik agar lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan supaya tidak membuat siswa merasa bosan.
Analisis Kebutuhan :
Peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa Misteri Box yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran.
Metode Penelitian :
1. Dalam mengembangkan media pembelajaran peneliti menggunakan model ADDIE 2. Lokasi penelitian di laksanakan di SDN BANGUN
3. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022
4. Teknik pengumpulan data menggunakan pedoman Angket, Observasi, Wawancara dan Tes 5. Instrumen penelitian menggunakan angket untuk ahli materi,angket untuk ahli media, serta
angket untuk peserta didik
6. Teknik analisis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif
Solusi :
Menghasilkan Produk Berupa Media Misteri Box Pada Tema Menyayangi Tumbuhan Dan Hewan Siswa Kelas 3 Sdn Bangun