BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada responden yang pernah melakukan pembelian secara online pada media sosial Instagram di kota Malang.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, tidak untuk melihat hubungan atau membandingkan. Metode kuantitatif adalah pendekatan yang dapat diklasifikasikan secara konkrit, teramati dan terukur, dengan membandingkan variabel-variabel melalui data yang diolah menjadi angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. (Sugiyono, 2012).
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah atau lingkungan generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi dan objek penelitian yaitu pengguna media sosial instagram yang pernah melakukan pembelian secara online di kota Malang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari karakter populasi yang dapat mewakili dan menggambarkan populasi secara menyeluruh (Sugiyono, 2012). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Sampel dalam
penelitian ukurannya layak untuk penelitian adalah 30 sampai 500 responden (Sugiyono, 2012).
3. Teknik Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012). Penentuan responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu memilih sampel didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012).
Dalam penelitian ini memiliki karakteristik responden sebagai berikut:
a. Responden berusia diatas 18 tahun dengan artian pada usia tersebut responden sudah cukup dewasa dalam menjawab kuesioner penelitian dengan baik.
b. Responden yang pernah melakukan pembelian melalui media sosial instagram minimal satu kali.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini diolah dari berbagai ahli, sumber dan penelitian terdahulu. Mengingat definisi operasional dapat didasarkan pada satu atau lebih referensi yang disertai dengan alasan penggunaan definisi tersebut.
Definisi operasional variabel penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris. Definisi operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Variabel Definisi
Operasional
Indikator
1. Kepercayaan (X1)
Kepercayaan merupakan pondasi utama dalam dunia bisnis. Membangun sebuah kepercayaan dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan adalah faktor yang penting untuk menciptakan rasa aman, rasa saling percaya, dan loyalitas.
Pavlou (2003)
Kepercayaan menjadi faktor kunci dalam setiap jual-beli secara online.
Karena itu jika tidak ada landasan kepercayaan antara penjual dan pembeli maka tidak akan terjadi transaksi dalam dunia e- commerce.
1. kemampuan (ability), 2. kebaikan hati
(benevolence), 3. integritas (integrity).
Sukma (2012)
2 Persepsi Risiko (X2)
Persepsi risiko adalah risiko yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap suatu produk yang berhubungan dengan segala ketidakpastian dan segala akibatnya terhadap konsumen.
Julianto (2012)
Kekhawatiran konsumen apabila konsekuensi negatif akan terjadi saat berbelanja online.
1. Risiko finansial.
2. Risiko produk.
3. Risiko waktu.
4. Risiko pengiriman.
5. Risiko sosial.
6. Risiko keamanan.
Masoud (2013)
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (Lanjutan)
E. Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif dimana untuk mengelolanya kita dapat menggunakan skoring. Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh melalui data primer. Data primer adalah data adalah data yang secara khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan (Widayat, 2004). Data diperoleh secara langsung dengan membagikan kuesioner kepada responden.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012).
Cara yang digunakan dalam penyebaran kuesioner adalah memberikan daftar pernyataan kepada calon responden secara terbuka yang diungkapkan dengan
No Variabel Definisi Variabel Definisi Operasional
Indikator
3 Keputusan Pembelian (Y)
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih.
Schiffman (2013)
Tindakan seseorang telah
memutuskan untuk melakukan pembelian online melalui media sosial instagram.
1. Sesuai kebutuhan.
2. Mempunyai manfaat.
3. Ketepatan dalam membeli produk.
4. Pembelian berulang.
Thomson (2013)
memilih jawaban yang menurut responden tepat dari pernyataan yang diberikan oleh peneliti.
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengharuskan responden untuk menunjukkan derajat setuju atau tidak setuju kepada setiap pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diniliai (Widayat, 2004). Skala likert yang digunakan untuk mengukur penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Skala Likert Kategori Bobot Nilai Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Dari Tabel 3.2 dapat dijelaskan bahwa responden harus memilih dari salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia dari pertanyaan yang diajukan. Setiap item pertanyaan akan diberi bobot nilai sesuai dengan penilaian responden. Seluruh bobot nilai akan dijumlah menjadi nilai total. Hasil seluruh nilai total yang terbesar akan menunjukkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yang diuji, yaitu keputusan pembelian. Dengan skala likert ini diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam penyusunan daftar pertanyaan kuesioner yang terstruktur.
H. Teknik Pengujian Instrumen
Agar data yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi dan konsistensi yang tinggi, instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabiltas pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Uji validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Validitas dapat diukur dengan cara membandigkan nilai r hitung dengan nilai r tabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑟 = 𝑛 ∑ 𝑋1𝑌1− ∑ 𝑋1∑ 𝑌1
√𝑛 ∑ 𝑋12− (∑ 𝑋1)2 √𝑛 ∑ 𝑌12 − (∑ 𝑌1)2
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat n = Jumlah Sampel
Apabila rhitung> rtabel, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Apabila rhitung rtabel,≤ rtabe, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :
𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1[1 −∑ 𝜎𝑖2 𝜎2 ] Keterangan :
α = Koefisien reliabilitas k = Jumlah butir pertanyaan
𝜎𝑖2 = Varians butir pertanyaan
𝜎2 = Varians skor tes
Kuesioner dikatakan reliabel apabila hasil uji statistik sebagai berikut : 1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka instrumen dikatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60 maka instrumen dikatakan tidak reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat, dan pada dasarnya merupakan perluasan dari Regresi Linier Sederhana. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variable kepercayaan (X1) dan persepsi risiko (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Pengujian analisis regresi linier berganda pada penelitian ini menggunakan SPSS 24. for windows software.
Rumus regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1+ 𝑏2𝑥2 Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian a = Parameter konstanta b = Parameter koefisien regresi 𝑥1 = variabel kepercayaan 𝑥2 = variabel persepsi risiko 2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat dicapai bila memenuhi uji asumsi klasik (uji prasyarat analisis) yang terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berditribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan program SPSS 24. for Windows. Penelitian berdistribusi normal apabila memiliki nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), untuk menguji apakah data normal atau tidak dilakukan dengan cara melihat signifikan dari uji Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali,2012). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 = terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas di dalam model regresi dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dapat diketahui dengan dua hal, antara lain:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika ada pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 dan pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai koefisiennya terletak antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi mendekati satu berati variabel independen sudah dapat memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Pengujian analisis koefisien determinasi pada penelitian ini menggunakan SPSS 24. for Windows Software.
J. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang di dasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol).
1. Uji t
Uji Statistik t (parsial) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel secara individual dalam menerangkan variabel terikat (Kuncoro, 2004). Pengujian uji t pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 24. for Windows software, dengan kriteria pengujian hipotesis berdasarkan nilai
probabilitas t hitung.
Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen (bebas) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent (terikat).
Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen (bebas) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat).
2. Uji F
Uji Statistik F (simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama- sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2004). Berikut adalah syarat hasil keputusan dalam Uji F:
a. Jika nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen (bebas) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent (terikat).
b. Jika nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen (bebas) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (terikat).
3. Uji Dominan
Dalam melakukan penelitian, untuk mengetahui variabel yang dominan adalah dengan melihat besarnya standardized coefficient beta. Standardized coefficient beta adalah variabel-variabel yang datanya telah distandarisasi
dengan standar deviasi masing-masing variabel, baik variabel dependen maupun variabel independennya.
Standardized coefficients beta digunakan untuk persamaan regresi yang
berfungsi untuk mengetahui pengaruh dan sumbangan efektif yang diberikan antara variabel independen terhadap dependen, namun hanya berlaku pada saat itu juga dengan sampel itu pula.
Jika variabel persepsi risiko memiliki nilai standardized coefficient beta yang lebih besar daripada variabel kepercayaan, maka variabel persepsi risiko yang memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan variabel kepercayaan. Jadi, semakin tinggi nilai standardized coefficient beta pada sebuah variabel maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut memiliki kontribusi lebih besar.