PENYUSUNAN PERMEN PUPR PENYUSUNAN PERMEN PUPR
TENTANG PEMBENTUKAN SIMPUL KPBU
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Tahun 2016
Tahun 2016
OUTLINE P d h l
PEMBAHASAN Pendahuluan
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Tinjauan Literatur dan Kajian Hukum j j Simpul KPBU
Tahapan Pelaksanaan KPBU PUPR Usulan Rancangan Permen
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…. (1)
Melalui Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015, tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
f b k i l
Infrastruktur, Pemerintah memproyeksikan terbentuknya simpul KPBU di setiap Kementerian Negara/Lembaga.
Permen PPN 4/2015 tentang Tata cara Pelaksanaan Kerjasama
Permen PPN 4/2015, tentang Tata cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
RPJMN 2015-2019 menempatkan p infrastruktur sebagai salah g satu prioritas utama pembangunan nasional dengan rencana anggaran dana sebesar Rp 4.796 Triliun.
Dukungan pendanaan pembangunan infrastruktur dari APBN diperkirakan sebesar 40,14%, APBD sebesar 9,88%, BUMN sebesar 19,32% dan swasta sebesar 30,66%.
sebesa 9,3 % da swas a sebesa 30,66%.
Peran Badan Usaha cukup besar, maka Pemerintah mengambil
langkah strategis dengan mendorong keikutsertaan Badan Usaha
dalam penyediaan infrastruktur dan layanan berdasarkan prinsip-
prinsip usaha yang sehat.
LATAR BELAKANG.. (2)
Simpul KPBU diharapkan menjadi HUB lintas kementerian
Simpul KPBU diharapkan menjadi HUB lintas kementerian, terutama dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, mengingat lingkup KPBU semakin besar, kompleks dan g g g p , p melembaga.
Kementerian PUPR saat ini belum mempunyai lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi khusus utama untuk mengelola KPBU, sehingga pembentukan simpul KPBU
iliki i k k bij k
memiliki tugas menyiapkan perumusan kebijakan, sinkronisasi, koordinasi, pengawasan dan evaluasi pembangunan KPBU
pembangunan KPBU.
Perlu disusun peraturan yang mendasari pembentukan simpul KPBU Kementerian PUPR.
simpul KPBU Kementerian PUPR.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD MAKSUD
Tersusunnya Peraturan Menteri yang mengatur penetapan struktur simpul KPBU sektor PU-PR sebagai landasan legal struktur simpul KPBU sektor PU-PR sebagai landasan legal pengaturan pola hubungan antara pemerintah dan Badan Usaha untuk KPBU bidang ke-PUPR-an
TUJUAN
Menetapkan pembentukan simpul KPBU di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Simpul KPBU di lingkungan PU-PR diproyeksikan menjadi
organisasi pelayanan satu pintu dengan melakukan
sinergi tugas pokok dan fungsi Institusi yang senada
RUANG LINGKUP DAN SASARAN KEGIATAN
RUANG LINGKUP
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, meliputi:
1) Tahapan Pembahasan, yang mencakup:
a. Penjaringan opini dari berbagai Narasumber b Pembahasan Technical Draft
b. Pembahasan Technical Draft c. Diskusi dengan narasumber
d. Koordinasi Legal Draft dengan Biro Hukum, Kementerian PU-PR
e Konsinyering antar unit kerja menyangkut finalisasi Legal Draft e. Konsinyering antar unit kerja menyangkut finalisasi Legal Draft,
harmonisasi, dan sinkronisasi
2) Tahap Persetujuan Satminkal --- dokumen persetujuan dituangkan dalam bentuk Lembar Kendali tingkat Satminkal g
3) Tahap Penetapan --- penandatanganan oleh Menteri SASARAN
SASARAN
a. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka memahami pola hubungan simpul KPBU
b Badan usaha/ swasta b. Badan usaha/ swasta
c. Kementerian/ lembaga lain
KAJIAN HUKUM SIMPUL KPBU
KAJIAN HUKUM SIMPUL KPBU
PENDEKATAN
TAHAPAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI KEMENTERIAN PUPR (Permen PU No. 40/2015)
( / )
Partisipasi unit
• Masukan Narasumber
K i i
Pengundangan
Pembahasan
Pengesahan/
Penetapan
p
organisasi dan instansi terkait
• Konsinyasi
• FGD
• Sosialisasi
• Satminkal PU-PR
P b t k P t
Penyusunan
Pembahasan
Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan Perencanaan
P e n y e b a r l u a s a n
Masyarakat dan Pemangku Kepentingan
TINJAUAN LITERATUR DATA DAN INFORMASI SIMPUL KPBU
INFORMASI SIMPUL KPBU
METODOLOGI KEGIATAN
Proses Bisnis Jenis Infrastruktur
Anggaran
Satminkal BPIW
APBN /APBD
BU Keseimbangan AKTIVITAS APBN /APBD
BU
Keseimbangan FINANSIAL Keseimbangan KELEMBAGAAN Penerima
Jasa
Available Payment
Keseimbangan LINGKUNGAN STRATEGIK g
Kemenkeu
Bappenas Kemenkeu
Pemda (Prov/Kab/kota Masyarakat/pemanfaat
S B ll
Fungsi Berbeda
Peran, kewenangan
Snow Ball Organisation
, g
berbeda
Karakteristik Snowball Organisation Diluar Core Org
Antar plasma tidak saling tepengaruh akan perbedaan
kewenangan, hak tusi, dan pertumbuhannya lingkup dan jenis pertumbuhannya lingkup dan jenis
aktivitas
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA
INVESTASI INFRASTRUKTUR
TUGAS FUNGSI SUBDIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
N S bdi kt t T F i
No Subdirektorat Tugas Fungsi
1. Penyiapan Kebijakan Investasi
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pola investasi dan pembiayaan infrastruktur;
Investasi Infrastruktur
pelaksanaan dan
pengembangan kebijakan dan strategi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pola investasi dan
pembiayaan infrastruktur;
b. pelaksanaan dan pengembangan kebijakan dan strategi di bidang pembinaan pola investasi dan pembiayaan infrastruktur;
c pemberian bimbingan teknis dan supervisi di pembinaan pola investasi dan
pembiayaan infrastruktur,
serta perencanaan, pemantau- an, dan evaluasi pembinaan investasi infrastruktur.
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pola investasi dan
pembiayaan infrastruktur; dan
d. perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pembinaan investasi infrastruktur.
investasi infrastruktur. pembinaan investasi infrastruktur.
2. Sinkronisasi dan Evaluasi Investasi Infrastruktur
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, sinkronisasi dan koordinasi
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan investasi infrastruktur;
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
b. sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan investasi infrastruktur;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, dan supervisi, serta
pemantauan dan evaluasi kinerja di bidang
penyelenggaraan investasi
standar, prosedur dan kriteria di bidang penyelenggaraan investasi infrastruktur;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan investasi
infrastruktur. infrastruktur; dan
e. pemantauan dan evaluasi kinerja di bidang penyelenggaraan investasi infrastruktur.
TUGAS FUNGSI SUBDIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
No Subdirektorat Tugas Fungsi
3. Fasilitasi dan Mitigasi Risiko Investasi
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
pelaksanaan koordinasi
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelesaian permasalahan dan pengembangan mitigasi risiko investasi Investasi
Infrastruktur
pelaksanaan koordinasi, advokasi, dan fasilitasi,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelesaian permasalahan dan
pengembangan mitigasi risiko investasi infrastruktur;
b. pelaksanaan koordinasi, advokasi, dan fasilitasi di bidang penyelesaian permasalahan dan pengembangan mitigasi risiko investasi permasalahan dan
pengembangan mitigasi risiko investasi infrastruktur, serta
pelaksanaan fasilitasi pembinaan pengusahaan BUMN Perum di
pengembangan mitigasi risiko investasi infrastruktur;
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelesaian permasalahan dan pengembangan mitigasi risiko investasi pengusahaan BUMN Perum di
Kementerian.
pengembangan mitigasi risiko investasi infrastruktur; dan
d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan pengusahaan BUMN Perum di Kementerian.
4. Pasar Infrastruktur melaksanakan penyiapan a. penyiapan bahan perumusan kebijakan 4. Pasar Infrastruktur melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria,
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan pasar infrastruktur;
b. pelaksanaan kebijakan pembinaan pasar infrastruktur;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembinaan pasar infrastruktur;
d. pemberian bimbingan teknis pembinaan pasar infrastruktur; dan
infrastruktur; dan
e. pemantauan dan evaluasi pasar infrastruktur.
KPBU KPBU
PENGERTIAN
Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan Infrastruktur untuk Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Perpres No. 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur).
TUJUAN PELAKSANAAN
1. Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam Penyediaan Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta;
2. Mewujudkan Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu;
3. Menciptakan iklim investasi yang mendorong keikutsertaan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur berdasarkan prinsip usaha secara sehat;
4. Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, atau dalam hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna
dalam hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna;
5. Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur melalui mekanisme pembayaran secara berkala oleh pemerintah kepada Badan Usaha.
Badan Usaha.
TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU
INFRASTRUKTUR YANG DIKERJASAMAKAN INFRASTRUKTUR YANG DIKERJASAMAKAN
Menurut Perpres No.38 tahun 2015, infrastruktur yang dapat dikerjasamakan,
1. infrastruktur transportasi;
2 infrastruktur jalan;
9. infrastruktur ketenagalistrikan;
10. infrastruktur minyak dan gas bumi dan mencakup:
2. infrastruktur jalan;
3. infrastruktur sumber daya air dan irigasi;
4 i f t kt i i
energi terbarukan;
11. infrastruktur konservasi energi;
12. infrastruktur fasilitas perkotaan;
13 infrastruktur fasilitas pendidikan;
4. infrastruktur air minum;
5. infrastruktur sistem pengelolaan air limbah terpusat;
6 i f k i l l
13. infrastruktur fasilitas pendidikan;
14. infrastruktur fasilitas sarana dan prasarana olahraga, serta kesenian;
15. infrastruktur kawasan;
6. infrastruktur sistem pengelolaan air limbah setempat;
7. infrastruktur sistem pengelolaan persampahan;
16. infrastruktur pariwisata;
17. infrastruktur kesehatan;
18. infrastruktur lembaga pemasyarakatan;
persampahan; dan
8. infrastruktur telekomunikasi dan informatika;
dan
19. infrastruktur perumahan rakyat
INFRASTRUKTUR YANG DIKERJASAMAKAN INFRASTRUKTUR YANG DIKERJASAMAKAN
Menurut Perpres No.38 tahun 2015, infrastruktur yang dapat dikerjasamakan,
1. infrastruktur transportasi;
2 infrastruktur jalan;
9. infrastruktur ketenagalistrikan;
10. infrastruktur minyak dan gas bumi dan mencakup:
2. infrastruktur jalan;
3. infrastruktur sumber daya air dan irigasi;
4 i f t kt i i
energi terbarukan;
11. infrastruktur konservasi energi;
12. infrastruktur fasilitas perkotaan;
13 infrastruktur fasilitas pendidikan;
4. infrastruktur air minum;
5. infrastruktur sistem pengelolaan air limbah terpusat;
6 i f k i l l
13. infrastruktur fasilitas pendidikan;
14. infrastruktur fasilitas sarana dan prasarana olahraga, serta kesenian;
15. infrastruktur kawasan;
6. infrastruktur sistem pengelolaan air limbah setempat;
7. infrastruktur sistem pengelolaan persampahan;
16. infrastruktur pariwisata;
17. infrastruktur kesehatan;
18. infrastruktur lembaga pemasyarakatan;
persampahan; dan
8. infrastruktur telekomunikasi dan informatika;
dan
19. infrastruktur perumahan rakyat
INFRASTRUKTUR PU-PR YANG DIKERJASAMAKAN
Berdasarkan Permen PPN No. 4 Tahun 2015, jenis infrastruktur yang dikerjasamakan k
INFRASTRUKTUR PU PR YANG DIKERJASAMAKAN
mencakup:
Infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur air Infrastruktur S Jalan
• Jalan arteri, kolektor, primer
SDA & Irigasi
• Saluran
pembawa air
minum
• Unit air baku
• Unit produksi
PAL Terpusat
• Unit pelayanan
• Unit
• Jalan tol
• Jembatan tol
baku
• Jaringan irigasi dan prasarana air
p
• Unit distribusi pengumpulan
• Unit
pengolahan
• Unit P Akhir air
• bangunan : waduk,
bendungan dan bendung
• Unit P. Akhir
• Jar.
pembuangan air Limbah dan
bendung sanitasi lainnya
INFRASTRUKTUR PU-PR YANG DIKERJASAMAKAN INFRASTRUKTUR PU PR YANG DIKERJASAMAKAN
Infrastruktur S PAL Setempat
Infrastruktur S Pengelolaan
Sampah
Infrastruktur Ekonomi Fasilitas
Perkotaan
Infrastruktur Kawasan
Infrastruktur Perumahan
Rakyat
• U pengolahan setempat
• U p-angkutan
• U pengolahan
• Pengangkutan
• Pengolahan
• Pemrosesan akhir sampah
• Saluran utilitas
• Pasar umum
• Kawasan pengembanga n ilmu
pengetahuan,
• Perumahan rakyat golongan rendah U pengolahan
lumpur tinja
• U p-buangan akhir
• Sal
akhir sampah
teknologi dan inovasi
termasuk
pembangunan
i d
• Rumah susun sederhana sewa
Sal pembuangan air dan
sanitasi
science and techno park
• Kawasan industri
SIMPUL KPBU KEMEN PU-PR
PENGERTIAN SIMPUL KPBU
Unit kerja yang membantu Menteri dalam melakukan perumusan kebijakan, sinkronasi koordinasi dan pengawasan serta evaluasi dari pen elenggaraan sinkronasi, koordinasi, dan pengawasan serta evaluasi dari penyelenggaraan penyediaan infrastruktur melalui skema KPBU (Pasal 44 Perpres No. 38 Tahun 2015).
Simpul KPBU melekat pada Direktorat Bina Investasi Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Pada Kementerian PU-PR.
Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Bina Investasi Infrastruktur diupayakan menjadi tugas pokok dan fungsi Simpul KPBU semaksimum mungkin pada level pengambilan kebijakan pokok dan fungsi Simpul KPBU semaksimum mungkin pada level pengambilan kebijakan, yaitu kebijakan operasional
Tugas dan fungsi Simpul KPBU terdahulu telah dijalankan oleh BPJT untuk KPBU jalan tol, dengan adanya Permen Pembentukan Simpul KPBU ini mendorong adanya kebutuhan untuk melakukan kajian keberadaan BPJT
KEDUDUKAN SIMPUL KPBU
Menteri/Kepala Lembaga /
K l D h
pembentukan koordinasi Kepala Daerah
PJPK PJPK
Panitia Simpul KPBU
Tim KPBU Panitia
Pengadaan
HASIL DISKUSI
HASIL DISKUSI
T P k k Di k i d N b Tema Pokok Diskusi dengan Narasumber
• Analisis organisasi keberadaan Simpul KPBU dalam KPBU dan penyediaan Infrastruktur (sejarah pembentukan, proses bisnis simpul KPBU yang diharapkan dan Hirarkhi proses pengambilan keputusan simpul KPBU
• Proses paling bijak dalam proses transisi pembentukan
Simpul KPBU bersinergi dengan organisasi yang telah ada dan akan menjadi lingkungan strategis Simpul KPBU dalam dan akan menjadi lingkungan strategis Simpul KPBU dalam lingkungan KemenPUPR
• P i i d St t i i i Si l KPBU
• Perancangan organisasi dan Strategi organisasi Simpul KPBU
KemenPUPR menurut point of view Narasumber
HASIL DISKUSI DENGAN PROF. ANDREAS (Narasumber ke 1)
• Konsep Simpul KPBU yang disepakati adalah Kapal Tunda, artinya penyiapan dokumen perencanaan diserahkan ke Satminkal, dengan tetap melibatkan aktif peran Satminkal p p
• Simpul KPBU di kementerian PU-PR seyogyanya memiliki power yang memadai , sehingga Simpul KPBU sebagai unit penting dalam
pelaksanaan KPBU antar satminkal kementerian maupun daerah pelaksanaan KPBU antar satminkal, kementerian maupun daerah.
• Power yang dimaksud dapat direfleksikan dengan eseloneering berupa eselon (eselon 1 atau 2)
• Embrio Simpul KPBU terdahulu di Kementerian PU PR adalah BPJT
• Embrio Simpul KPBU terdahulu di Kementerian PU-PR adalah BPJT, diperlukan kajian terhadap sinergitas BPJT
• Apabila mengacu pada hasil kajian terdahulu, Simpul KPBU sebagai
id l F i B i l k id l f i di
residual Function. Bagaimana tata pelaksanaan residual function di
Kementerian PU-PR? Belum diperoleh formulasi yang pas/fit dengan
kaidah kelembagaan yang hendak dirancang.
HASIL DISKUSI DENGAN PAK AGITA (Narasumber ke 2)
• Untuk kepentingan pembentukan Simpul KPBU telah diantisipasi dengan
perancangan organisasi Direktorat Bina Investasi Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konsruksi-Kementerian PU-PR
• Perpres No.38 Tahun 2015, Menteri mendapat amanat menunjuk unit kerja di lingkungan kementerian sebagai simpul KPBU. Kementerian memiliki hanya satu Simpul KPBU. Tugas Simpul KPBU adalah koordinasi, sinkronisasi, pengawasan p g p , , p g dan evaluasi dapat berjalan.
• Keberadaan BPJT dan BPPSAM yang sudah ada terdahulu merupakan embrio Simpul KPBU. Namun BPPSPAM telah mengalami deteriorisasi
Simpul KPBU. Namun BPPSPAM telah mengalami deteriorisasi
• Dalam kajian simpul KPBU, BPJT diproyeksikan menjadi lembaga yang berfungsi sebagai contracting Agency. Dlm UU no 38/2004 tentang jalan ps 45(6), tugas regulasi hanya tentang rekomendasi tarif tol dan pengambilalihan jalan tol regulasi hanya tentang rekomendasi tarif tol , dan pengambilalihan jalan tol pada akhir masa konsesi, rekomendasi pengoperasian selanjutnya.
• Ketika peninjauan tugas dan fungsi BPJT, terdapat beberapa peran yang sama
d Si l KPBU
dengan Simpul KPBU.
• Simpul KPBU di Kementerian PU-PR diharapkan merupakan unit yang lengkap dan kuat (superbody). Melengkapi sehingga tidak tergantung pada Satminkal.
• BII menangani semua tahapan kegiatan KPBU dengan SDM yang kuat
HASIL DISKUSI DENGAN PAK GUNSAIRI (Narasumber ke 3)
• Prinsip pembentukan Simpul KPBU adalah sebagai HUB, koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga lain. g / g
• Simpul KPBU bertugas untuk melakukan perumusan kegiatan pembangunan infrastruktur yang akan dan layak diKPBUkan.
• Simpul KPBU berperan untuk melakukan kegiatan strategis nasional dan mentransfer ke satminkal dan daerah.
• Penyusunan studi pendahuluan/ screening melibatkan Satminkal pembina Penyusunan studi pendahuluan/ screening melibatkan Satminkal pembina teknis
• Tim KPBU dapat membentuk badan penyiapan apabila dibutuhkan.
B d i k k l d j l k
Badan penyiapan merupakan konsultan yang dapat menjalankan tugas tim KPBU.
• Ketika pemerintah daerah sebagai PJPK, maka Simpul KPBU daerah (jika p g , p (j
tidak ada, Bappeda) akan berkoordinasi dengan Simpul KPBU pusat.
USULAN RANCANGAN SIMPUL KPBU
KPBU
KESEIMBANGAN AKTIFITAS SIMPUL KPBU
KESEIMBANGAN AKTIFITAS SIMPUL KPBU
Infrastruktur Jalan
No. Jenis
Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber
Dana Keterangan
Survey penjajakan Pengukuran detail
Survey dan Investigasi Pengukuran detail Geoteknik Geologi Lalu Lintas
Desain (Perencanaan Detail) Pra DesainDesain Izin Lingkungan AMDAL
1 Infrastruktur Jalan*
Pra Konstruksi Ditjen Bina
Marga/Daerah
APBN/AP BD Izin Lingkungan UPL dan UKL
Pra Studi Kelayakan
Finansial Ekonomi Teknis Resiko Sosial
Jalan Mitigasi
Pembebasan tanah
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi
Surat Penetapan pengadaan tanah Pelaksanaan pembebasan lahan Sertifikasi lahan (clear and clean)
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Untuk Jalan Tol perlu mendapatkan izin prinsip dari Menteri PUPR
PEMERINTAH BADAN
SIKLUS PENYELENGGARAAN JALAN TOL
NO. TAHAPAN OUTPUT PEMERINTAH BADAN
USAHA
DBM BPJT
1 Kebijakan Kebijakan pembangunan jalan tol
2 Perencanaan umum Penetapan renacan umum jaringan jalan tol
3 Rencana ruas jalan tol berdasar Penetapan rencana ruas jalan tol 3 Rencana ruas jalan tol berdasar
hasil Pra Studi Kelayakan
Penetapan rencana ruas jalan tol
4 Persiapan Pengusahaan Studi kelayakan finansial, studi kelayakan dan AMDAL
a. Penetapan Rute b. SP2LP
5 Tender Investasi Penetapan pemenang
6 P T k i Akhi (DED) 6 Perencanaan Teknis Akhir (DED) 7 Pengadaan Tanah
8 SPMK
9 Konstruksi 9 Konstruksi
10 Operasi & Pemeliharaan Penetapan laik fungsi, pengoperasian jalan tol dan pemberlakuan tarif tol dan
penyesuaiannya 11 Pengambilalihan pada Akhir Masa
Konsesi
Penetapan pengoperasian jalan tol selanjutnya
Proses Proses (Pengawasan/Fasilitas) Keputusan Menteri Proses untuk inisiative oleh Pemerintah
dan pengesahanuntuk epngusahaan oleh sektor swasta
Infrastruktur SDA dan Irigasi
No. Jenis
Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keterangan
Survey penjajakan
Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
Debit sungai pada musim kemarau dan musim penghujan
Pra Konstruksi
Ditjen
SDA/Daerah APBN/
APBD
Desain (Perencanaan Detail)
Pra Desain Desain
Izin Lingkungan AMDAL
UPL dan UKL Finansial Ekonomi
2
Infrastruktur SDA dan
Irigasi
/ APBD
Pra Studi Kelayakan
Ekonomi Teknis Resiko Sosial Mitigasi
Kajian lingkungan
Pembebasan tanah
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi
Surat Penetapan pengadaan tanah Pelaksanaan pembebasan lahan Sertifikasi lahan (clear and clean) Sertifikasi lahan (clear and clean)
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan yang perlu perhatian khusus
Infrastuktur Air Minum
No. Jenis Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keterangan
Survey penjajakan Pengukuran detail Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
Debit sungai pada musim kemarau dan musim penghujan Desain (Perencanaan Pra Desain
Pra Konstruksi
Ditjen Cipta Karya dan Ditjen SDA
APBN/APB D
Detail) Desain
Izin Lingkungan AMDAL UPL dan UKL
P S di K l k
Finansial Ekonomi Teknis
3 Infrastuktur Air Minum
Ditjen SDA /Daerah
Pra Studi Kelayakan D
Resiko Sosial Mitigasi
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi
S t P t d
Pembebasan tanah
Surat Penetapan pengadaan tanah
Pelaksanaan pembebasan lahan
Sertifikasi lahan (clear and clean)
Konstruksi Pelaksanaan
Pembangunan KPBU Investor
Operasional dan Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Infrastruktur Limbah Terpusat
No Jenis
Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber
Dana Keterangan
Survey penjajakan
P k d t il
Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
Perkiraan debit limbah (Jumlah KK terlayani)
Desain (Perencanaan Pra Desain
Pra Konstruksi
Ditjen Cipta
Karya/ APBN/
APBD (
Detail) Desain
Izin Lingkungan AMDALUPL dan UKL Finansial Ekonomi
4
Infrastruktur Limbah Terpusat
y /
Daerah APBD Pra Studi Kelayakan TeknisResiko
Sosial Mitigasi
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi
Pembebasan tanah
p p
Surat Penetapan pengadaan tanah Pelaksanaan pembebasan lahan
Sertifikasi lahan (clear and clean)
clean)
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Infrastruktur Limbah Setempat
No. Jenis Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keteranga n
Survey penjajakan Pengukuran detail
Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
Perkiraan debit limbah (Jumlah KK terlayani)
Desain (Perencanaan Pra Desain
Pra Konstruksi
Ditjen Cipta Karya/
APBN/
APBD
Detail) Desain
Izin Lingkungan AMDALUPL dan UKL Finansial Ekonomi Teknis
5 Infrastruktur Limbah Setempat
y / Daerah Pra Studi Kelayakan TeknisResiko
Sosial Mitigasi
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi
Pembebasan tanah
Surat Penetapan pengadaan tanah
Pelaksanaan pembebasan lahan Sertifikasi lahan (clear and clean)
P l k
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Infrastruktur Persampahan
No. Jenis
Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keterangan
Survey penjajakan Pengukuran detail
Survey dan Investigasi GeoteknikGeologi
Perkiraan jumlah timbunan sampah yang diangkut
Desain (Perencanaan Detail)
Pra Desain Desain
Pra Konstruksi Ditjen Cipta
Karya/Daerah APBN/
APBD
Detail) Desain
Izin Lingkungan AMDALUPL dan UKL
Pra Studi Kelayakan
Finansial Ekonomi Teknis
6 Infrastruktur Persampahan
Pra Studi Kelayakan Resiko
Sosial Mitigasi
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi Surat Penetapan pengadaan
Pembebasan tanah
Surat Penetapan pengadaan tanah
Pelaksanaan pembebasan lahan
Sertifikasi lahan (clear and clean)
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Infrastruktur Fasilitas Perkotaan
No. Jenis
Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keteranga n
Survey penjajakan Pengukuran detail
Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
Jumlah Pabrik, Permukiman, dll
Desain (Perencanaan Pra Desain
Pra Konstruksi
Ditjen Cipta Karya/
APBN/
APBD
Detail) Desain
Izin Lingkungan AMDALUPL dan UKL Finansial Ekonomi T k i
7
Infrastruktur Fasilitas Perkotaan
Karya/
Daerah Pra Studi Kelayakan TeknisResiko APBD
Sosial Mitigasi
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi
Pembebasan tanah
Surat Penetapan pengadaan tanah Pelaksanaan pembebasan lahan
Sertifikasi lahan (clear and clean)
clean)
Konstruksi Pelaksanaan
Pembangunan KPBU Investor
Operasional dan Perawatan
Operasional Pemeliharaan
P t
Perawatan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Infrastruktur Kawasan
No. Jenis Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keterangan
Survey penjajakan
P k d t il
Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
jumlah penduduk kawasan Desain (Perencanaan Detail) Pra Desain
I f t kt
Pra Konstruksi Ditjen Cipta
Karya/
Daerah
APBN/
APBD
Desain (Perencanaan Detail)
Desain
Pra Studi Kelayakan
Finansial Ekonomi Teknis Resiko Sosial
8 Infrastruktur Kawasan
Daerah
Mitigasi
Pembebasan tanah Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi Surat Penetapan pengadaan tanah pengadaan tanah Pelaksanaan pembebasan lahan
Sertifikasi lahan (clear and clean)
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
Konstruksi g
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
Infrastruktur Perumahan Rakyat y
No. Jenis Infrastruktur Tahapan Proses Bisnis Rincian Kegiatan Pelaksana Kegiatan
Sumber Dana
Keteranga n
Survey penjajakan
Survey dan Investigasi
Pengukuran detail Geoteknik Geologi
jumlah penduduk
Desain (Perencanaan Pra Desain
Pra Konstruksi
Ditjen Cipta Karya/
APBN/
APBD
Detail) Desain
Pra Studi Kelayakan
Finansial Ekonomi Teknis Resiko
9 Infrastruktur Perumahan Rakyat
Karya/
Daerah
Sosial APBD
Mitigasi
Kajian lingkungan Izin penetapan lokasi Surat Penetapan pengadaan
Pembebasan tanah tanah
Pelaksanaan pembebasan lahan
Sertifikasi lahan (clear and clean)
Konstruksi Pelaksanaan Pembangunan
KPBU Investor Operasional dan
Perawatan
Operasional Pemeliharaan Perawatan Perawatan
Tahapan kegiatan perlu perhatian khusus
KESEIMBANGAN KELEMBAGAAN SIMPUL KPBU
KESEIMBANGAN KELEMBAGAAN SIMPUL KPBU
KESEIMBANGAN ORGANISASI SIMPUL KPBU
Menteri/Kepala Lembaga / Kepala Daerah
pembentukan PJPK
pembentukan koordinasi
Si l KPBU
P iti Simpul KPBU
Tim KPBU Panitia
Pengadaan Komite penunjang
Komite penunjang
(tim teknis)
1. Berperan Sebagai 2. Dapat
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi B
Membentuk A Menteri/Ka.Lembaga/Ka. Daerah
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur B
mendelegasikan Kewenangannya Koordinas
i Bina Konstruksi
C PJPK Investasi Infrastruktur
|Simpul KPBU 1
Membentuk KOMITE
PENUNJANG/
TIM TEKNIS D
Membentuk
Tim KPBU
C1 Panitia
Pengadaan C2
Subdirektorat Penyiapan Kebijakan Investasi Infrastruktur B1
1
Tahap
C11 C12 Tahap Penyiapan C13 Transaksi
Subdirektorat Sinkronisasi dan Evaluasi Investasi
Infrastruktur B1
2
Subdirektorat Fasilitasi dan Mitigasi Risiko B1
Perencanaan
C11 C12 Tahap Penyiapan
Infrastruktur
KEDUDUKAN DBII dalam sistem manajemen SIMPUL
KPBU
dan Mitigasi Risiko Investasi Infrastruktur 3
Market
Subdirektorat Pasar Infrastruktur B1
4
sounding
preparation
TUGAS KOMITE PADA TAHAP PENYIAPAN
• Sebagai tim Teknis dengan pengerahan Ka Simpul KPBU (Direktur BII berikut jajaran Subdit 1-4)
• Proponen gugus tugas melaksanakan Perencanaan proses KPBU
• Proponen gugus tugas melaksanakan penyiapan proses KPBU
• Proponen gugus tugas melaksanakan Transaksi proses KPBU
• Proponen gugus tugas penyusunan dokumen market
sounding dan pemantauan dan evaluasi proses KPBU
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
Membantu PJPK untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya pelaksanaan KPBU sesuai dengan ketentuan ketentuan yang disepakati dan tercantum dalam perjanjian KPBU dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati dan tercantum dalam perjanjian KPBU
Masa konstruksi
Masa Prakonstruksi
Simpul KPBU melaksanakan manajemen pelaksanaan atas:
a. rancangan fasilitas baru atau penjelasan atas pelayanan yang akan disediakan;
Melaksanakan pengawasan pelaksanaan perjanjian KPBU
dan pemenuhan pembiayaan (financial close)
b. penggabungan fasilitas baru dengan fasilitas yang telah ada;
c. hak untuk menyampaikan permasalahan terkait dengan kegagalan dan ketidakmampuan Badan Usaha
(financial close)
Pelaksana untuk memenuhi perjanjian KPBU;
d. penundaan atau perubahan jadwal konstruksi;
e. variasi desain konstruksi, apabila diminta oleh PJPK;
f. kesiapan pekerjaan/operasi;
f. kesiapan pekerjaan/operasi;
g. pemantauan atas kesesuaian perencanaan teknik dengan pelaksanaan konstruksi;
h. permasalahan mengenai tenaga kerja; dan i risiko yang ditanggung oleh PJPK
i. risiko yang ditanggung oleh PJPK.
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
Apabila terjadi pengalihan saham Badan Usaha Pelaksana sebelum proyek KPBU beroperasi secara komersial, Simpul KPBU melakukan kegiatan yang meliputi:
a. penetapan kriteria pengalihan saham oleh PJPK yang meliputi:
i lih h id k b l h d j d l l i b i KPBU d
i. pengalihan saham tidak boleh menunda jadwal mulai beroperasinya KPBU; dan ii. pemegang saham pengendali yang merupakan pemimpin konsorsium dilarang untuk mengalihkan sahamnya sampai dengan dimulainya operasi komersial dari KPBU.g y p g y p
b. melakukan kualifikasi terhadap calon pemegang saham baru Badan Usaha Pelaksana yang sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada saat
dilaksanakan prakualifikasi pelelangan umum Badan Usaha Pelaksana;
c. mengajukan persetujuan kepada PJPK, apabila calon pemegang saham baru telah
hi l h k it i lih h dit t k d hi
memenuhi seluruh kriteria pengalihan saham yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan kualifikasi;
d. menyiapkan konsep persetujuan pengalihan saham yang akan ditandatangani olehy p p p j p g y g g PJPK
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
Masa Operasi
Simpul KPBU melaksanakan manajemen pelaksanaan
Masa Berakhirnya Perjanjian KPBU
1) Menjelang masa berakhirnya perjanjian KPBU, Simpul KPBU mempertimbangkan hal hal sebagai manajemen pelaksanaan
terhadap:
a. pelaksanaan perjanjian KPBU; dan
Simpul KPBU mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. pengalihan kembali aset kepada PJPK (jika bentuk KPBU menggunakan opsi pengalihan);
b. pemantauan standar kinerja jasa/layanan sesuai dengan perjanjian KPBU
b. perjanjian KPBU harus mengatur secara spesifik kondisi proyek yang dikehendaki pada saat jangka waktu perjanjian KPBU berakhir dan KPBU dialihkan kepada PJPK; dan
KPBU. kepada PJPK; dan
c. setiap sektor/sub sektor memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga diperlukan pertimbangan
terhadap situasi dimana keadaan infrastruktur secara fisik dan ekonomi sudah tidak layak lagi sehingga diperlukan rehabilitasi atau renovasi
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
Masa Berakhirnya Perjanjian KPBU
2) Simpul KPBU melakukan penilaian aset yang meliputi kegiatan:
a. meneliti dan menilai semua komponen sarana/sistem yang termasuk dalam perjanjian KPBU (penilaian dilakukan terhadap kondisi atau kinerja dan sisa usia masing-masing komponen sesuai tolak ukur yang disepakati);
b. menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharaan rutin dan non rutin selama sisa usia;
c menilai ketersediaan suku cadang untuk sarana dan sistem yang secara c. menilai ketersediaan suku cadang untuk sarana dan sistem yang secara
teknis mungkin sudah tidak layak;
d. melakukan evaluasi ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh PJPK; dan
e. melakukan evaluasi terhadap efisiensi manajemen pelaksanaan selama kerjasama berlangsung.
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
Masa Berakhirnya Perjanjian KPBU 3) Pengalihan aset, Simpul KPBU melakukan kegiatan:
a menyiapkan dan mengajukan izin pemeriksaan/pengujian terhadap semua a. menyiapkan dan mengajukan izin pemeriksaan/pengujian terhadap semua
aset KPBU untuk kepentingan pengalihan aset;
b. melakukan pengujian dan pemeriksaan sarana fisik dan semua peralatan untuk kepentingan pengalihan aset sesuai dengan perjanjian KPBU;
c. melakukan tindakan administrasi yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga semua aset tercatat atas nama PJPK; dan d. menyiapkan dan membuat Berita Acara Serah Terima Aset yang
ditandatangani oleh Badan Usaha Pelaksana dan PJPK ditandatangani oleh Badan Usaha Pelaksana dan PJPK.
1 Perencanaan KPBU
Usulan Proyek
dari Satminkal SUBDIT 1 SUBDIT 2 SUBDIT 3 SUBDIT 4
1. Perencanaan
1.1 Dokumen perencanaan pemerintah 1.2 Identifikasi proyek KPBU
1.3 Penyusunan Studi Pendahuluan dan Konsultasi Publik
1.4 Penyampaian usulan KPBU
2. Penyiapan
2.1 Menyiapkan Kajian Awal Prastudi Kelayakan
Isu strategis identifikasi proyek prioritas
Daftar prioritasi investasi
Pemetaan pasar proyek prioritas Identifikasi resiko proyek
Naskah akademis i it 1.
2
2.1 Menyiapkan Kajian Awal Prastudi Kelayakan 2.2 Konsultasi Publik
2.3 Penjajakan minat pasar (market sounding) 2. 4 Penyusunan Dokumen Pengadaan Tanah termasuk Pengajuan Pentepana Lokasi (bila diperlukan)
2.5 Pengajuan Rencana Dukungan dan/atau Jaminan Pemerintah (bila diperlukan) 2.6 Penyiapan Kajian Akhir KPBU
Jakstra investasi pusat/daerah
prioritas prioritas
Pengambilan keputusan investasi pembiayaan
daerah
Draft PUU/Legalisasi
Monev Daftar Prioritas
NSPK Pasar
Monev kapasitas pasar Pusat
KPBU
3. Transaksi
3.1 Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) 3.2 Penetapan Lokasi sesuai dengan Peraturan
perundang‐undangan
3.3 Prakualifikasi Badan Usaha Pelaksana 3.4 Pengadaan Badan Usaha Pelaksana 3.5 penandatanganan Perjanjian KPBU 3.6 Pemenuhan Pembiayaan (Financial Close)
Sosialisasi PUU Koordinasi Sektoral
Bimtek Pra FS
Monev Kesiapan Proyek Konsultasi Publik
Pengajuan Dukungan/Jaminan
Monev persiapan pasar Penjajakan minat
pasar 2.
1
2.
5 2.
3 2.
2 Bappenas
Penyusunan Dokumen Pengadaan Tanah 2.
6
2.
4 3.7 Konstruksi dan Operasi
Bimtek Koordinasi Pengadaan Badan Usaha
Pelaksana Monev Kinerja
I t i
Bimtek & fasilitasi perjanjian investasi
Pendampingan ke investor Penjajakan minat
pasar
Fasilitasi pengadaan Bimtek financial close
3.
4
3.
1 3.
6
3.
Keterangan: 5
Usulan penambahan
Kecocokan dengan Mekanisme KPBU
Investasi tanah,
dukungan/jaminan pemerintah Kajian Sosekling
3.
2 Usulan penambahan
Usulan perubahan
Usulan penambahan arah mekanisme
KESEIMBANGAN FINANSIAL SIMPUL KPBU
KESEIMBANGAN FINANSIAL SIMPUL KPBU
Sumber Pendanaan/Pembiayaan Capex Opex
• Sepenuhnya Pendanaan oleh Badan Usaha/ Investor (unsolicited)
• Penyiapan oleh Pemerintah Investasi Investor (solicited) Penyiapan oleh Pemerintah, Investasi Investor (solicited) Sumber Penerimaan
• Sepenuhnya dari Penerima Manfaat (fee/retribusi dst)
• Melalui Available Payment
Pertimbangan
• Jenis Kontrak
• Jangka Kerjasama
• Paradigma Pemerintah orientasi Benefit, Badan Usaha = Profit
• Ukuran kinerja Bisnis Ukuran kinerja Bisnis
TAHAPAN PROSES KERJA
SIMPUL KPBU PU-PR
MANAJEMEN SIMPUL KPBU
1. Simpul KPBU oleh ketua Simpul akan membentuk Komite/ Tim kerja selama pelaksanaan tahap Perencanaan.
2. Tugas Komite adalah:
• Melakukan identifikasi Kegiatan KPBU
M S di P d h l
• Menyusun Studi Pendahuluan
• Menyusun rekomendasi dan rencana tindak lanjut pelaksaan KPBU
• Melakukan kajian kegiatan rencana strategis nasional
P t KPBU t i l t k dik j k
• Penetapan KPBU yang potensial untuk dikerjasamakan
• Berkoordinasi dengan Ketua Simpul KPBU tentang penetapan daftar KPBU yang akan diserahkan ke Bappenas
3 Tim Komite terdiri dari:
3. Tim Komite terdiri dari:
• Simpul KPBU
• Satminkal di Kementerian PU‐PR
• Expert Expert
4. Komite/ Tim Kerja bekerja berkala waktu, dapat dibubarkan ketika tidak
diperlukan dan dapat dibentuk kembali bila diperlukan.
Struktur Manajemen Komite Penunjang Simpul KPBU
Komite Penunjang
Kriteria SDM Komite Penunjang : o Memiliki kompetensi dasar o Memiliki Kompetensi keahlian o Memiliki kompetensi
Simpul KPBU
Satminkal Expert
o Memiliki kompetensi keterampilan
Infrastruktur Jalan
Infrastruktur SDA I ekonomi fasilitas Infrastruktur
Kawasan
Simpul KPBU
Satminkal Expert
o Merumuskan kebijakan
operasional Profesional dari berbagai disiplin keahlian yang dan Irigasi
Infrastruktur Air Minum Infrastruktur SPAL
Infrastruktur SP Sampah Perkotaan
Infrastruktur
o Memfasilitasi rencana kerja Pemerintah
o Melakukan Koordinasi dengan PJPK pada pelaksanaan KPBU
merepresentasikan jenis KPBU, Hukum finansial, bisnis, kebijakan publik, Kemitraan
limbah terpusat dan setempat
Infrastruktur
Perumahan Rakyat pelaksanaan KPBU
Struktur Manajemen TIM KPBU
TIM KPBU
Kriteria SDM Tim KPBU:
o Memiliki kompetensi dasar o Memiliki Kompetensi keahlian o Memiliki kompetensi
keterampilan
Simpul KPBU
Satminkal Expert
keterampilan
Infrastruktur Jalan Infrastruktur SDA
dan Irigasi Infrastruktur ekonomi fasilitas Perkotaan Infrastruktur Kawasan
Merumuskan kebijakan operasional
g Infrastruktur Air
Minum Infrastruktur Sistem
Pengelolaan air
Infrastruktur Sistem Pengelolaan Persampahan
Infrastruktur
Memfasilitasi rencana kerja Pemerintah
Melakukan Koordinasi dengan PJPK pada pelaksanaan KPBU Pengelolaan air
limbah terpusat dan setempat
Infrastruktur
Perumahan Rakyat pelaksanaan KPBU
Tugas Tim KPBU:
P l k KPBU l i h i i k i
o Pelaksana proses KPBU mulai tahap penyiapan sampai transaksi
o Menyiapkan dokumen kegiatan yang akan dilaksanakan oleh tim pengadaan o Melakukan evaluasi pada tahap pelaksanaan KPBU
o Melaksanakan koordinasi, advokasi, fasilitasi di bidang mitigasi risiko pelaksanaan KPBU o Pelaksana kebijakan pembinaan pasar infrastruktur
o Pelaksana kebijakan pembinaan pasar infrastruktur o Pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan oleh PJPK
Tim KPBU
1. PJPK membentuk TIM KPBU dan bekerja mulai tahap penyiapan hingga tahap transaksi.
2. Tim KPBU terdiri dari:
• Satminkal
• Simpul KPBU
• Expert
3. Pada pelaksanaan tugasnya, Tim KPBU melaporkan tugas kepada Simpul KPBU kemudian Simpul akan melaporkan ke PJPK.
4 O Ti KPBU
4. Output tugas Tim KPBU:
• Dokumen perencanaan pengadaan tanah dan permukiman
• Permohonan dukungan dan/atau jaminan Pemerintah
• Dok men Prast di kela akan
• Dokumen Prastudi kelayakan
• Dokumen Penetapan Lokasi
• Dokumen Pengadaan
• Dokumen perjanjian
• Dokumen perjanjian
• Surat dukungan kelayakan
• Dokumen perjanjian pinjaman
• Izin lingkungan Izin lingkungan
• Dokumen-dokumen yang akan dieksekusi oleh panitia pengadaan lainnya.
METODOLOGI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Tahap Pelaporan
• Mempelajari KAK dan mendiskusikan KAK dengan Sub. Dit Sinkronisasi Evaluasi Investasi Infrastruktur
• Mengumpulkan,
melakukan Kajian dan Analisis Data
• Menyusun Konsep A l K ji Ak d i
• Laporan Pendahuluan
• Laporan Akhir
• Laporan Bulanan
• Konsep Kajian Investasi Infrastruktur
Direktorat BII, Dirjen Binakon
Awal Kajian Akademis
• Melakukan Diskusi
p j Akademis
PROGRAM KERJA
Program kerja disusun dengan mengacu pada lingkup kegiatan, keluaran dan tahapan kegiatan yang ditetapkan dalam kerangka acuan.
Tahapan Pelaksanaan
Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Kegiatan I
Tahapan Pelaksanaan kegiatan II
• Diskusi dengan
• Kegiatan koordinasi dan diskusi / konsultan INDIVIDUAL dengan pemberi kerja (administrasi dan substansi)
• Melakukan Desk Studi (dengan Narasumber)
• Workshop I
• Penyusunan Konsep Kajian
Narasumber/ahli
• Roadshow satminkal
• Penyusunan legal
• Mempelajari KAK
• Menyusun metodologi BERSAMA
• Menyusun program kerja dan waktu pelaksanaan
y p j
Akademis
• Finalisasi Konsep Kajian
Akademis dan Technical Draft
• Konsinyering
Penyusunan legal draft
• Konsinyasi Permen
• Rapat
• Melakukan kajian literatur terkait pembentukan simpul KPBU
y g
pemutakhiran Permen
• Penandatanganan