• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO

SEMARANG TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar diploma (Amd,PK) dari program studi DIII RMIK

Oleh :

FITRIA HIDAYANTI D22.2011.01135

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG 2014

(2)

HALAMAN HAK CIPTA

© 2014

Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Peneliti

ii

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN

KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014

Disusun oleh : FITRIA HIDAYANTI

D22.2011.01135

Disetujui untuk dipertahankan dalam ujian karya tulis ilmiah Tanggal : Juli 2014

Pembimbing

( Arif Kurniadi, M.Kom )

iii

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN

KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH TAHUN 2014 Disusun Oleh : FITRIA HIDAYANTI

D22.2011.01135

Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Semarang, September 2014

Tim Penguji

Ketua : Arif Kurniadi, M.Kom ( )

Anggota : Retno Astuti. S, SS, MM ( )

Dyah Ernawati S.Kep, NS, M.Kes ( )

Mengetahui, Dekan

Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, Mkes.

iv

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada : Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini Ibu dan Bapak tercinta yang tak lelah memberikan do’a serta dukungannya kepada putri kecilnya ini untuk terus maju dan berjuang, betapa diri ini ingin melihat kalian bangga kepadaku Kedua kakakku tercinta yang selalu mendukung serta memberikan nasihat kepada adikmu ini Keluarga keduaku yang hebat “MM”, twinsku Septy, Ika, Arinta, Diyun, Ratna, Ella, Maisya, Ochie, Muna, Tiwi terimakasih kalian selalu mensupport dan menemaniku disaat susah maupun senang. Love you wanita –wanitaku Special thanks to Afif Rizki A yang tak pernah lelah mendengarkan keluh kesahku selama ini, terimakasih untuk semangatnya dear Sahabatku yang selalu membuatku bangkit saat terpuruk, satya, pitta, alis, dewi, iffah, esta,

tika, neti, sudrajat terimakasih untuk dukungannya Teman – teman seperjuangan RMIK 2011, sukses buat kita semua

Almamaterku tercinta, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

v

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitria Hidayanti

Tempat, tanggal lahir : Jepara, 19 Mei !993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Krasak RT.01/04 Pecangaan Jepara

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Krasak 03 tahun 1999 - 2005 2. SMP Negeri 1 Pecangaan tahun 2005 - 2008 3. SMA Negeri 1 Pecangaan tahun 2008 - 2011

4. Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2011 – 2014

vi

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan oleh peneliti kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan judul Tinjauan Pengetahuan Perawat Rawat Inap dalam Pengisian Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014.

Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Oleh sebab itu, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan selama penyusunan karya tulis ini.

3. Retno Astuti S, SS, MM selaku Dosen Pembimbing kedua.

4. Roni Rahman, Amd.PK selaku kepala Instalasi Rekam Medis 5. Segenap kepala bangsal rawat inap RSUD Tugurejo Semarang 6. Segenap staf Rekam Medis RSUD Tugurejo Semarang

7. Segenap perawat rawat inap RSUD Tugurejo Semarang

8. Untuk keluarga dan tema-teman semua, terimakasih dukungan dan perhatian serta doanya.

9. Semua pihak yang terkait yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian KTI ini.

vii

(8)

Akhirnya, peneliti berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua walapun penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaannya.

Semarang, September 2014

viii

(9)

Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 20114

ABSTRAK

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

FITRIA HIDAYANTI

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis sebagai syarat penangguhan biaya klaim asuransi dan juga sebagai syarat akreditas. Di RSUD Tugerejo Semarang, dalam pelaksanaan assembling terdapat 70% formulir RM.15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang pengisiannya belum lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat rawat inap dalam pengisian formulir RM.15.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode observasi dan pendekatan cross-sectional. Total sampel sebanyak 12 perawat rawat inap menggunakan panduan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar perawat berumur 30-39 tahun (50%), berpendidikan S1 keperawatan (58,3%) dan dengan masa kerja 6-10 thun (58,3%). Tingkat pengetahuan perawat yang masih belum kurang memahami alasan dari pengisian formulir RM.15.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan responden pada tingkat memahami masih kurang, sehingga perlu adanya penjelasan dalam bentuk sosialisasi yang tertulis dalam protap mengenai pentingnya dari kelengkapan pengisian RM.15.

Kata Kunci : Pengetahuan, Resume Keperawatan Pasien Keluar kepustakaan : 15 (1961-2013)

ix

(10)

DIII Program Medical Record and Health Information Health Faculty of Dian Nuswantoro Semarang 2014

ABSTRACK

REVIEW OF INPATIENT NURSING KNOWLEDGE IN THE FORM OF ADMISSION MEDICAL RECORD 15 (OUT PATIENT NURSE RESUME) IN TUGUREJO HOSPITAL SEMARANG 2014

FITRIA HIDAYANTI

In order to improve the quality of service, and given the importance of the medical record documents for hospital, it is necessary to control the charging document the medical record as a condition of the suspensionand also the cost of insurance claims as a condition of acreditation. In hospitals Tugurejo Semarang, in the implementation of assembling contained 70% form RM.15 (out patient nurse resume) that incomplete. This study aimed to determine the inpatient nursing knowledge in the form of admission RM.15.

The research used descriptive research and using observation for the methode and use cross-sectional. The total sample of 12 nurse patient using an interview guide.

Based on the research, the majority of nurses aged 30-39 years (50%), educated nursing S1 (58,3%) and with a service life of 6-10 years (58,3%). The level of knowledge that nurses still lack an understanding of the reasons of form admission RM.15.

From the result of the research, the level of knowledge of respondents on still less, so the need for an explanation of the importance of completeness RM.15.

Key words : knowledge, out patient nurse resume Bibliography : 15 (1961-2013)

x

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Hak Cipta ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ... v

Halaman Riwayat Hidup ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Singkatan ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Keaslian Penelitian ... 4

F. Lingkup Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis ... 6

xi

(12)

B. Pengetahuan ... 8

C. Sikap ... 10

D. Praktik atau tindakan (Practice) ... 12

E. Lembar Resume ... 13

F. Karakteristik Petugas ... 14

G. Kerangka Teori... 17

H. Kerangka Konsep ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 19

B. Identifikasi Variabel ... 19

C. Definisi Operasional ... 19

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

E. Instrumen Penelitian ... 21

F. Jenis Data ... 21

G. Pengolahan Data ... 22

H. Analisa Data ... 22

I. Kelemahan Penelitian ... 22

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum RSUD Tugurejo Semarang ... 23

B. Hasil Pengamatan ... 28

C. Pembahasan ... 34

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 40

xii

(13)

B. Saran ... 40 DAFTAR PUSTAKA ... 42

xiii

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel keaslian penelitian ... 4 Tabel 3.1 Tabel Definisi operasional ... 19 Tabel 4.1 Presentase Karakteristik Perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo

Semarang Tahun 2014 ... 29 Table 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Perawat Rawat Inap

di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014 ... 29

xiv

(15)

DAFTAR SINGKATAN

1. RM : Rekam Medis

2. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah 3. DRM : Dokumen Rekam Medis 4. CM : Catatan Medik

xv

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Persetujuan Responden Untuk Diwawancarai 3. Pedoman Wawancara

4. Hasil Wawancara Responden

xvi

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah Suatu Unit pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sehingga Rumah Sakit dituntut untuk professional dalam melakukan berbagai jenis pelayanan kesehatan terhadap pasien agar pasien mendapatkan pelayanan yang memuaskan di Rumah sakit tersebut. Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang dituntut dapat menghasilkan data dan informasi dengan tingkat kecepatan serta ketepatan yang tinggi guna mendukung penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengutamakan mutu pelayanan.(1) Salah satu komponen tertib administrasi di rumah sakit adalah penyelenggaraan rekam medis.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MenKes/PER/III/2008, rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.(2)

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis sebagai syarat penangguhan biaya klaim asuransi dan juga sebagai syarat akreditasi.

1

(18)

Kegiatan pengendalian dokumen rekam medis ini dilakukan oleh bagian assembling. Kualitas rekam medis di rumah sakit ikut menentukan mutu pelayanannya. Hal ini mengingat rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk mendapatkan predikat akreditasi.(3)

Pelaksanaan assembling di RSUD Tugurejo Semarang sudah baik, akan tetapi masih terdapat formulir-formulir yang dalam pengisiannya belum dilengkapi oleh petugas, salah satunya adalah formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) adalah formulir yang berisikan catatan identitas pasien dan keadaan pasien pada saat keluar yang diisi oleh perawat. Formulir ini berguna untuk menginformasikan keadaan terakhir pasien keluar dari rumah sakit.

Mengingat pentingnya kelengkapan pengisian lembar RM15 yang merupakan salah satu syarat untuk penangguhan biaya klaim dan juga salah satu syarat akreditasi maka lembar RM15 tersebut harus seluruhnya terisi oleh petugas/perawat rawat inap.

Berdasarkan survei awal ketika melakukan analisa kuantitatif sebanyak 10 formulir RM15, dalam 10 dokumen rekam medis masih terdapat 7 formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang pengisiannya belum dilengkapi oleh perawat, hampir seluruh butir-butir yang terdapat dilembar tersebut sering tidak diisi oleh perawat. Adapun ketika sudah terisi masih terdapat beberapa butir yang belum terisi seperti nadi, tensi dan pernafasan.

Dengan tidak lengkapnya pengisian pada lembar tersebut akan berdampak pada biaya klaim yang tidak terbayar dan juga pada proses pelayanan akreditasi rumah sakit tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

(19)

melakukan tinjauan mengenai pengetahuan perawat rawat inap sehubungan dengan pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang pada tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengetahuan perawat mengenai pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2014 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Menganalisis pengetahuan perawat mengenai kelengkapan pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis karakteristik umur, pendidikan dan masa kerja pada perawat Rawat Inap.

b. Mendiskripsikan pengetahuan perawat dalam pengisian formulir RM15.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penelitian manajemen rekam medis dalam kaitannya dengan pengetahuan atau persepsi perawat.

(20)

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan manajemen kelengkapan data rekam medis pasien.

3. Bagi Akademik

Sebagai tambahan pengetahuan bagi mahasiswa, khususnya mengenai pengetahuan atau persepsi perawat dalam pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar).

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1

Tabel Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian 1 Faizatun

Nisa

Tinjauan Pengetahuan Petugas Rawat Inap Tentang Kode Penyakit Di Puskesmas Jatinegara Tegal 2011.

Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa petugas rawat inap tidak mengetahui perihal tentang koding, petugas masih minim

pengetahuan tentang koding, petugas bukan merupakan lulusan rekam medis, petugas tidak pernah mengikuti pelatihan tentang koding.

2 Diana Marianan

Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan

Observasi dan wawancara

Hubungan pengetahuan, sikap dan praktek petugas Rekam Medis terhadap kerahasiaan medis.

(21)

Kerahasiaan Medis Di RSUD Ambarawa

Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Perbedaan tersebut terletak pada variabel yang diteliti serta waktu penelitian. Pada penelitian saat ini yang diteliti yaitu pengetahuan perawat dalam pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Dan bertempat di RSUD Tugurejo Semarang.

F. Lingkup Penelitian

1. Lingkup Penelitian

Lingkup keilmuan penelitian ini adalah ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

2. Lingkup Materi

Lingkup materi penelitian ini adalah manajemen kelengkapan data rekam medis pasien.

3. Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang.

4. Lingkup Metode

Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara.

5. Lingkup Objek

Objek pada penelitian ini adalah perawat rawat inap.

6. Lingkup Waktu

Dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.(1)

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.(3)

Sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis atau kesehatan kepada seorang pasien. (4)

Selain pengertian di atas, adapun pengertian Rekam Medis adalah rekaman mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemukan, membenarkan, diagnosis dan pengobatan pasien serta merekam hasilnya. (5)

6

(23)

Pengertian yang terkandung dalam definisi tersebut, dikatakan rekam medis bila berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang pasien secara lengkap meliputi identitas pribadi, identitas sosial dan semua keterangan lainnya yang menjelaskan tentang pasien tersebut.

Isi keterangan dan catatan tersebut meliputi :

a. Identitas siapa yang melayani dan siapa yang dilayani.

b. Pelayanan apa saja yang dilakukan atau diberikan kepada pasien.

c. Alasan mengapa pelayanan tersebut diberikan atau sering disebut dengan indikasi medis.

d. Bilamana pelayanan tersebut diberikan yang menunjukkan waktu (tanggal, jam dan menit).

e. Bagaimana proses pelayanan tersebut diberikan kepada pasien.

2. Tujuan Rekam Medis

Untuk meningkatkan sarana tertib administrasi sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan, sedangkan tertib administrasi tersebut merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.(2)

3. Manfaat Rekam Medis

Manfaat rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : a. Administration

(24)

Data dan informasi yang dihasilkan rekam medis digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan fungsi pengelolaan berbagai sumber daya.

b. Legalitas

Sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hukum terhadap pasien, provider kesehatan, pengelola serta pemilik pelayanan kesehatan.

c. Financial

Setiap jasa yang diterima pasien dicatat dalam formulir yang digunakan untuk menghitung biaya yang harus dibayar pasien dan untuk memprediksi pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan.

d. Research

Macam-macam penyakit yang dicatat dapat dilakukan penelusuran guna untuk kepentingan penelitian.

e. Education

Mahasiswa, pendidik atau peneliti dapat belajar dan mengembangkan ilmu dengan menggunakan dokumen rekam medis f. Documentation

Rekam medis sebagai dokumen karena memuat tentang sejarah rekam medis seseorang.(7)

B. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

(25)

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.(8)

Perilaku didasari dengan pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan. Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan.(8)

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

(26)

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

C. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.(8) 1. Komponen pokok sikap

Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok.

a) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

b) Kehidupan semosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

c) Kecenderungan untuk bertindak (tend of behave).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

(27)

2. Berbagai tingkatan sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan.

a) Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesedihan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi.

b) Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.

c) Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d) Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat kepada responden.

(28)

D. Praktik atau Tindakan (Practice)

Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Praktik juga mempunyai beberapa tingkatan.(8)

1. Persepsi (perception)

Mengenai dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

2. Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

3. Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.

4. Adaptasi (adoption)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

E. Lembar Resume

1. Pengertian Lembar Resume

Lembar resume adalah lembaran pada bagian akhir catatan perkembangan atau dengan lembaran tersendiri yang singkat dan menjelaskan informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan yang

(29)

dilakukan dan pengobatannya serta harus ditulis segera setelah pasien keluar.

2. Tujuan dibuat Lembar Resume

Tujuan dibuatnya lembar resume adalah :

a) Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan kualitas yang tinggi serta sebagai bahan yang berguna bagi dokter yang menerima apabila pasien tersebut di rawat kembali di rumah sakit.

b) Sebagai bahan penilaian staf medis di rumah sakit.

c) Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien, misalnya dari perusahaan Asuransi (dengan persetujuan Pimpinan).

d) Untuk diberikan tembusannya kepada sistem ahli yang memerlukan catatan tentang pasien yang pernah mereka rawat.

3. Isi Lembar Resume

Lembar resume berisi antara lain : a) NO.RM

b) Nama c) Umur

d) Jenis Kelamin e) Suku Bangsa f) Agama

g) Kelas atau bangsal h) Tanggal Masuk i) Tanggal Keluar

j) Diagnosa waktu masuk dirawat

(30)

k) Diagnosa akhir l) Operasi

m) Ringkasan riwayat penemuan fisik penting : 1) Riwayat

2) Pemeriksaan fisik

n) Hasil-hasil laboratorium rontgen dan konsultan (yang penting) o) Perkembangan selama perawatan dengan komplikasi (jika ada) p) Keadaan pasien, pengobatan, kesimpulan pada saat keluar dan

prognosa q) Tanggal

r) Tanda tangan dan nama dokter (9)

F. Karakteristik Petugas

Setiap manusia memiliki karakteristik individu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa pendapat mengenai karakteristik individu.

Menurut Mathiue & Zajac, 1990 menyatakan bahwa karakteristik personal (individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa dan kepribadian.

Robbins, 2006 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi.

(31)

Dari pendapat di atas yang membentuk karakteristik individu dalam pelayanan meliputi :

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi atau hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pula kinerjanya.(10)

b) Umur

Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak lahir sampai dengan batas terakhir masa hidupnya. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang yang belum cukup kedewasaannya.

Demikian juga dengan umur pegawai dalam melakukan kegiatan pelayanan. Makin tua umur seseorang makin konstruktif dalam mengatasi masalah dalam pekerjaan, dan makin terampil dalam memberikan pelayanan pada klien. Alat ukur umur dibedakan

(32)

berdasarkan umur muda ≤ 39 tahun dan umur dewasa ≥ 39 tahun.

Pengukuran menggunakan nilai tengah dari umur tertinggi dan umur terendah. (10)

c) Masa Kerja

Pengalaman adalah guru yang baik, oleh sebab itu pengalaman identik dengan lama bekerja (masa kerja). Pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahun dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang dihadapi pada masa yang lalu. Sehingga dapat dikatakan, semakin lama seseorang bekerja semakin baik pula dalam memberikan pelayanan. Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa kerja baru ≤14 tahun dan masa kerja lama ≥14tahun.

Pengukuran menggunakan nilai tengah dari masa kerja tertinggi dan masa kerja terendah. (11)

(33)

G. Kerangka Teori

Modifikasi antara teori Notoatmodjo, Soekidjo denga teori Sarwono. S

Karakteristik Petugas:

- Pendidikan - Umur - Lama kerja

Kelengkapan Pengisian Lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien

Keluar) a. Pengetahuan

b. Sikap

Mutu Pelayanan Kesehatan Praktik atau

tindakan

(34)

H. Kerangka Konsep

Pengetahuan Perawat Mengenai Pengisian Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar )

Kelengkapan Pengisian RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar)

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu pengamatan terhadap obyek penelitian untuk memperoleh gambaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan mengambil data secara langsung pada saat penelitian.

B. Identifikasi Variabel

1. Pengetahuan perawat

C. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

1. Pengetahuan perawat Pemahaman petugas atau perawat rawat inap tentang penting tidaknya pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang meliputi :

a. Tahu (know) yaitu mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (comprehension) yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut

19

(36)

secara benar.

c. Aplikasi (aplication) yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d. Analisis (analysis) yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen e. Sintesis (synthesis) kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Ridwan (2005) bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara accidental sampling. Menurut Sugiyono (2004:77) accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

(37)

Sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n = N : ∑

= 96 : 8 = 12 Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

∑ = jumlah bangsal

Jadi sampel yang diambil yaitu sebanyak 12 dari 96 responden.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara yang berhubungan dengan pengetahuan perawat dalam pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar).

F. Jenis Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian, yaitu melakukan wawancara dengan perawat rawat inap sebanyak 12 responden.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dengan cara melihat lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) dan dari data kepegawaian untuk mengetahui jumlah total perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang.

(38)

G. Pengolahan Data

1. Collecting

Data diambil dari objek penelitian.

2. Editing

Mengoreksi data yang telah diperoleh agar dihasilkan data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Tabulasi

Menyusun data dalam bentuk tabel.

4. Penyajian Data

Suatu cara pengolahan data dengan cara menyajikan hasil dari pengumpulan data berupa narasi.

H. Analisa Data

Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran dan memperoleh penjelasan yang berkenaan dengan objek penelitian.

I. Kelemahan Penelitian

Kelemahan pada penelitian ini yaitu waktu penelitian yang dibatasi sehingga pengambilan sample dengan cara mengambil secara kebetulan yang ada pada saat itu.

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum RSUD Tugurejo Semarang

1. Sejarah Singkat RSUD Tugurejo Semarang

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang merupakan Rumah Sakit Kusta (Khusus) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi serta perkembangan penduduk yang mulai pesat, maka tanggal 26 Desember 2000 Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial melalui keputusannya nomor 1810/Menkes-Kesos/SK/XII/2000 merubah status Rumah Sakit Khusus Kusta menjadi Rumah Sakit Umum dengan status kelas C. Kemudian sejak tanggal 19 Nopember 2003 berdasarkan SK Menkes RI No. 1600/Menkes/SK/XI/2003 berubah menjadi Rumah Sakit Umum dengan status kelas B Non Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Walaupun berubah menjadi rumah sakit umum, namun rumah sakit ini tetap mempertahankan kekhususannya dengan masih menerima pasien kusta.

Rumah sakit Tugurejo Semarang terletak pada ruas jalur utama Semarang – Jakarta pada koordinat LS : 06o 59’ 04,8” dan BT : 110o 21’

22,7” yang merupakan jalur utama pantai utara Jawa antara Semarang dan Kendal, tepatnya pada jalan raya Walisongo Semarang. Posisi tersebut sangat strategis dengan beberapa aspek pendukung :

a. Terletak pada jalur lalu lintas utama yang sangat padat dan

23

(40)

mempunyai potensi rawan kecelakaan. , b. Dekat dengan pintu utama Jalan Tol Manyaran.

c. Dikelilingi oleh lingkungan pemukiman daerah Mijen dan Ngaliyan.

d. Dilingkupi oleh 4 (empat) daerah sentra industri besar yaitu Kawasan Industri Cilacap (Wijaya Kusuma), Kawasan Tugu Indah Industri, Kawasan Industri Candi, serta Kawasan Guna Mekar Industri.

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo merupakan Rumah Sakit kelas B non pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang terletak di Semarang Bagian Barat dengan kapasitas tempat tidur yang beroperasional saat ini 323 tempat tidur. Luas tanah 36.566 m2, luas bangunan 15.381 m2 terdiri dari gedung rawat jalan, gedung IGD, 8 bangsal perawatan, kamar bedah, kamar bersalin, bangunan penunjang, kantor, auditorium dan wisma. (12)

2. Visi Misi RSUD Tugurejo Semarang a. Visi

Rumah Sakit Prima, Mandiri Dan Terdepan Di Jawa Tengah b. Misi

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang pelayanan medis dan memberikan kenyamanan kepada pasien, keluarga pasien dan karyawan.

3. Meningkatkan program pengembangan mutu pelayanan medis dan non medis secara berkesinambungan.

4. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektifitas dan fleksibilitas pengelola keuangan.

(41)

5. Menjadi pusat pendidikan kedokteran dan kesehatan lain, serta penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.

6. Mengembangkan pelayanan unggulan.

c. Motto

Kesembuhan dan Kepuasan Anda Adalah Kebahagiaan Kami 3. Jenis Pelayanan Yang Ada di RSUD Tugurejo Semarang

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang memiliki 5 jenis pelayanan rumah sakit, diantaranya gawat darurat, instalasi, rawat inap, rawat jalan, dan Trauma center yang kemudian terbagi lagi menjadi sub bagian sebagai berikut ini :

a. Gawat Darurat

Visi : Memberikan pelayanan Kegawat Daruratan dengan Cepat, Tepat dan Cermat

Dalam mewujudkan pelayanan yang cepat , tepat dan cermat dalam pelayanan yang komprehensif dengan tersedianya sumber daya manusia yang unggul dibidangnya masing – masing serta fasilitas ruang dan peralatan yang memadai dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kegawat daruratan bagi masyarakat.

b. Instalasi

1. Instalasi Medik yang terdiri dari : a. Bank Darah

b. Farmasi

c. Instalasi Bedah Sentral d. Instalasi Gizi

e. Laboratorium PA

(42)

f. Pusat Diagnostik g. Radiologi

h. Laboratorium Klinik 2. Instalasi Non Medik :

a. CSSD

b. IPSRS RS Tugurejo c. PDE

d. Pemulasaran jenasah e. Rekam Medis

f. Sanitasi c. Rawat Inap

1. Ruang Amarilis 2. Ruang Alamanda 3. Ruang Anggrek 4. Ruang Bougenvile 5. Ruang Dahlia

6. Ruang ICU/ ICUU/ PICU/ NICU/ HCU 7. Ruang Kenanga

8. Ruang Mawar 9. Ruang Melati 10. Ruang Nusa Indah 11. Ruang Tulip (Peristi) d. Rawat Jalan

1. Hemodialisa

2. Klinik Bedah Plastik

(43)

3. Poli Gigi

4. Poli Spesialis Anak 5. Poli Spesialis Bedah 6. Poli Spesialis Kebidanan 7. Poli Spesialis Kulit dan Kelamin 8. Poli Spesialis Mata

9. Poli Spesialis Orthoped 10. Poli Spesialis Penyakit Dalam 11. Poli Spesialis Syaraf

12. Poli Spesialis THT 13. VCT

14. Rehab Medik 15. Poli Paru e. Trauma Center

B. Gambaran Khusus Unit Rekam Medis RSUD Tugurejo Semarang 1. Asembling

a. Uraian Tugas :

1) Melaksanakan kegiatan assembling dan kode penyakit yang meliputi :

a) Menerima berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan dari penanggung jawab berkas rekam medis.

b) Memeriksa kelengkapan isi berkas rekam medis

c) Menyusun berkas rekam medis sesuai urutan yang telah ditentukan

(44)

d) Melengkapi identitas pasien dan nomor rekam medis pada setiap lembar berkas rekam medis.

e) Menulis nomor dan nama pasien pada berkas rekam medis serta menempelkan stiker tahun kunjungan terakhir.

f) Mensortir berkas rekam medis berdasarkan nomor angka akhir

2) Memisahkan berkas rekam medis yang belum lengkap isinya dan diserahkan kepada penanggung jawab berkas rekam medis untuk dikirim kepada yang berhak / berkewajiban melengkapi isi berkas rekam medis tersebut.

3) Menyusun dan menyiapkan berkas rekam medis baru rawat jalan maupun rawat inap untuk petugas Admission.

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan, menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan assembling dan kode penyakit pasien rawat jalan dan rawat inap.

b. Tanggung jawab :

1) Kelengkapan dan kerapian isi berkas RM.(14)

C. Hasil Pengamatan

1. Karakteristik Responden

Dari hasil pengamatan karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(45)

Table 4.1

Presentase Karakteristik Perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014

No Karakteristik Responden ∑ (%)

1 Umur

a. 20-29 tahun b. 30-39 tahun c. 40-49 tahun d. ≥ 50 tahun

3 6 3 -

25 % 50 % 25 %

- 2 Pendidikan

a. DIII Keperawatan b. S1 Keperawatan

5 7

41,7 % 58,3 % 3 Masa Kerja

a. 1-5 tahun b. 6-10 tahun c. 11-15 tahun

3 7 2

25 % 58,3 % 16,7 % Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar perawat berumur 30-39 tahun (50%), berpendidikan S1 Keperawatan (58,3%) dan dengan masa kerja 6-10 tahun (58,3%).

2. Pengetahuan Responden

Dari hasil penelitian pengetahuan perawat rawat inap dalam pengisian formulir RM.15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 4.2

Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan Perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014

No Item Pertanyaan

Mampu menjelaskan

Belum mampu

∑ (%) ∑ (%) a. Tahu (know)

1. Apakah saudara mengetahui arti penting dari RM15 ?

12 (100%) 0%

2. Apa saja isi atau butir-butir yang terdapat di 12 (100%) 0%

(46)

RM15 ?

3. Apakah butir-butir yang ada di RM15 harus semuanya dilengkapi ?

12 (100%) 0%

4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam pengisian formulir RM15 ?

12 (100%) 0%

b. Memahami (comprehension)

1. Jelaskan alasannya mengapa formulir RM15 harus diisi dengan lengkap ?

3 (25%) 9 (75%)

2. Bagaimana cara melengkapi formulir RM15 ? 12 (100%) 0%

3. Bagaimana jika petugas lain yang melengkapi formulir tersebut ? Apakah boleh ?

12 (100%) 0%

4. Apa dampak yang terjadi jika terdapat butir- butir yang tidak diisi ?

3 (25%) 9 (75%)

5. Apakah ada sanksi yang diberikan untuk petugas jika pengisian formulir tersebut tidak dilengkapi ?

12 (100%) 0%

c. Aplikasi (aplication)

1. Bagaimana pelaksanaan pengisian RM15 secara lengkap ? ?

12 (100%) 0%

2. Apakah semua perawat sudah melakukan pengisian secara lengkap ?

12 (100%) 0%

3. Jika ada sanksi apakah sanksi tersebut sudah berlaku ?

12 (100%) 0%

d. Analisis (analysis)

1. Apakah saudara mengetahui maksud dari butir-butir isi yang terdapat dilembar tersebut ?

12 (100%) 0%

e. Sintesis (synthesis)

1. Apa langkah yang dilakukan supaya perawat bersedia melengkapi formulir tersebut ?

12 (100%) 0%

f. Evaluasi (evaluation)

1. Apakah pernah dilakukan evaluasi terhadap perawat yang melakukan pengisian lembar tersebut ?

12 (100%) 0%

(47)

Berdasarkan tabel 4.2 pengetahuan perawat rawat inap dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahu (Know)

Dari hasil wawancara 12 perawat semua perawat tahu arti pentingnya RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Dari 12 perawat semua perawat tahu isi atau butir yang terdapat di RM15.

Dari 12 perawat semua perawat mengetahui jika butir-butir yang ada di RM15 harus semuanya terlengkapi. Dari 12 perawat semua perawat mengetahui jika semua perawat berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melengkapi RM15.

b. Memahami (Comprehension)

Dari 12 perawat didapatkan hasil bahwa semua perawat tahu bahwa jika kelengkapan pengisian lembar RM merupakan syarat akreditasi akan tetapi hanya 3 perawat yang memahami jika RM15 merupakan syarat untuk penangguhan klaim asuransi dan selebihnya yaitu 8 perawat menjawab bahwa alasan dari pengisian RM15 tersebut memang merupakan kewajiban semua perawat, jadi semua perawat harus melengkapinya dan 1 perawat mengatakan hanya sekedar mengikuti teman-teman perawat mengisi.

Dari 12 perawat memahami bagaimana cara melengkapi RM15 yaitu mencatat perkembangannya pasien dari awal pasien masuk hingga pasien dinyatakan boleh pulang ataupun pasien meninggal.

(48)

Dari 12 perawat memahami jika yang boleh melengkapi pengisian dari RM15 itu hanya perawat saja.

Dari 12 perawat sudah semuanya mengetahui dampaknya jika tidak terlengkapi pengisiannya maka akan dikembalikan oleh bagian CM (catatan medis). Tetapi belum semuanya memahami batas waktunya, hanya 3 perawat yang mengetahui batas waktu pengembalian 2x24 jam, 2 perawat mengatakan tidak ada batas waktu dan 7 perawat mengatakan jika dikembalikan maka segera mungkin dilengkapi.

Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa jika tidak terisi lengkap maka tidak terdapat sanksi, hanya berupa teguran saja dan diminta untuk melengkapi dan memahami jika masih tidak terlengkapi juga maka kepala tim akan dipanggil ke bagian CM dan diminta untuk melengkapi saat itu juga diruang CM.

c. Aplikasi (Aplication)

Dari hasil wawancara dari 12 perawat semua perawat menjawab pelaksanaanya yaitu untuk melengkapi pengisian dilakukan setiap pasien dinyatakan boleh pulang oleh perawat jaga. Pengembalian DRM pasien tidak dilakukan setiap hari, paling tidak 2 hari sekali.

Karena tidak langsung dikembalikan ke bagian CM maka tim akan mengecek lagi apabila berganti shift, jadi terjadi kesinambungan untuk pengecekannya.

Dari 12 perawat, semuanya mengatakan bahwa semua perawat sudah melakukan pengisian secara lengkap.

(49)

d. Analisis (Analysis)

Dari hasil wawancara 12 perawat, semua perawat menjawab jika mereka mengetahui maksud dari butir-butir yang terdapatdi RM15.

e. Sintesis (Synthesis)

Dari 12 perawat dalam wawancara yang dilakukan semua perawat mengatakan bahwa setiap perawat sudah mengerti jika melengkapi pengisian lembar DRM pasien merupakan kewajiban.

Maka semua perawat sudah bersedia dan menyadari untuk melengkapi pengisian formulir tersebut.

f. Evaluasi (Evaluation)

Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa untuk ada evaluasi terhadap perawat mengenai kelengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien secara keseluruhan, akan tetapi untuk evaluasi khusus untuk RM.15 tidak ada.

3. Prosedur Tetap

Di RSUD Tugurejo Semarang ini tidak terdapat protap yang mengatur tentang pengisian formulir RM15 ini.

4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia)

Sumber daya manusia yang terdapat sudah baik, tingkat pendidikan mereka juga sudah sesuai dengan tingkat pendidikan minimal DIII Keperawatan. Sehingga pengetahuan merekapun seharusnya sudah bagus.

(50)

b. Material (Bahan)

Menurut hasil penelitian perawat sudah mengerti maksud dari butir yang terdapat didalam lembar formulir tersebut. Sehingga tidak ada kesulitan bagi perawat untuk mengisinya.

c. Machiness (Peralatan)

Dokumen yang tidak lengkap dari bagian assembling langsung dikembalikan kepada bangsal yang bersangkutan. Tidak tedapat box yang bertujuan untuk memilah DRM yang belum lengkap menurut bangsal ataupun menurut petugas yang berwenang mengisinya.

d. Methods (Metode)

Dibagian Assembling dalam pencatatan ketidaklengkapan DRM mereka menerapkan 2sistem yaitu secara manual dan komputerisasi. Sehingga setelah DRM pasien selesai dirakit petugas assembling akan menginput butir mana saja yang belum diisi dan dari bangsal mana. Setelah itu disalin lagi secara manual dalam buku KLPCM.

Dan terkadang terdapat perawat mengeluhkan jika dokumen menjadi lambat untuk pengisiannya dikarenakan dari dokter penanggung jawabnya yang juga belum melengkapi.

D. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Makin tua umur

(51)

seseorang makin konstruktif dalam mengatasi masalah dalam pekerjaan, dan makin terampil dalam memberikan pelayanan pada klien.

Alat ukur umur dibedakan berdasarkan umur muda ≤ 39 tahun dan umur dewasa ≥ 39 tahun. (10) Dari hasil pengamatan didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur 30-39 tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan.

Sebanyak 7 perawat dari 12 perawat berpendidikan S1 Keperawatan dengan jumlah prosentase 58,3%. Dengan pendidikan yang sudah sesuai maka kualitas kinerjanya seharusnya sudah baik.

Karena Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pula kinerjanya.(10)

Masa kerja 7 perawat dari 12 perawat didapatkan dalam jangka waktu 6-10 tahun dengan jumlah prosentase sebanyak 58,3%.

Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa kerja baru ≤14 tahun dan masa kerja lama ≥14tahun. Jika semakin lama seseorang bekerja maka semakin baik pula dalam memberikan pelayanan.(10) Menurut pengamatan, rata-rata masa kerja responden

≤14 tahun maka dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru sehingga hal tersebut kemungkinan berdampak pada pengisian formulir RM.15 yang tidak terlengkapi.

2. Pengetahuan Responden

Identifikasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengenai pengetahuan perawat rawat inap yang meliputi tahu (know), memahami

(52)

(comprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui mengapa perawat rawat inap tidak melakukan pengisian secara lengkap pada RM.15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar).

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.(8) Menurut hasil yang didapat responden sudah tahu tentang arti penting dari RM.15, mereka dapat menjelaskannya secara spesifik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk pengetahuan responden dalam tingkatan tahu ini sudah baik.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.(8)

Untuk tingkat memahami masih kurang. Responden belum mampu menjelaskan secara tepat dan menjabarkan alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap. Sedangkan untuk tingkat ini harusnya responden dapat menginterpetasikan atau menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuinya.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.(8)

(53)

Responden mengerti jika dokumen yang belum terlengkapi dan dikembalikan oleh bagian assembling harus segera dilengkapi dan responden segera melakukannya. Ini menunjukkan bahwa untuk tingkat aplikasi responden sudah baik.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.(8) Untuk tingkat analisis responden sudah baik, responden sudah mampu menjabarkan komponen-komponen yang terdapat didalam formulir RM.15

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.(8)

Bagian assembling mempunyai langkah jika formulir masih tetap belum terisi maka kepala tim yang akan dipanggil oleh bagian assembling dan diminta untuk melengkapi. Karena menurut teori ketika terdapat DRM tidak lengkap maka akan dikembalikan dengan batas 2x24 jam setelah waktu penyerahannya.(15)

Yang berarti untuk tingkatan ini sudah baik, karena sudah terdapat langkah untuk menangani masalah tersebut.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.(8)

(54)

Adanya penilaian atau evaluasi terhadap masalah yang ada maka untuk pengetahuan dalam tingkatan evaluasi ini sudah baik dan sudah dilakukan.

3. Prosedur Tetap

Prosedur tetap dibuat untuk mengatur standar kerja petugas dan meningkatkan mutu pelayanan itu sendiri. Sehingga jika terdapat prosedur tetap mengenai pengisian formulir ini maka petugas akan lebih terarah lagi dan dapat meminimalkan pengisian DRM yang tidak lengkap.

4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia)

Faktor terpenting dalam pelaksanaan suatu system untuk mencapai pelayanan yang optimal adalah manusia.

Dengan tingkat pendidikan perawat yang sudah sesuai yaitu minimal DIII Keperawatan maka pengetahuan yang mereka dapat harusnya sudah baik sehingga tentunya mempermudah mereka dalam bekerja.

b. Material (Bahan)

Bahan adalah salah satu produk atau fasilitas yang digunakan untuk menunjang tujuan dalam pelaksanaan satu sistem pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.

Dalam formulir yang digunakan setiap butir-butirnya maksudnya mampu dipahami oleh perawat, sehingga perawat harusnya lebih mudah ketika melakukan pengisian lembar tersebut karena mereka sudah memahaminya.

(55)

c. Machiness (Peralatan)

Alat yang digunakan manusia untuk melakukan satu pekerjaan agar lebih cepat, efisien dan sebagai penunjang pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Ketika terdapat dokumen yang belum lengkap maka petugas assembling segera mengembalikannya lagi kepada bangsal yang bersangkutan akan tetapi tidak tidak tersedia box untuk ketidaklengkapan, sehingga tidak terlihat mana petugas yang sering tidak melakukan pengisian.

d. Methods (Metode)

Metode yang tepat akan banyak membantu tugas-tugas seseorang akan lebih cepat dan ringan di dalam pelaksanaan sistem kesehatan di rumah sakit.

Dengan sistem pencatatan ketidaklengkapan yang juga menggunakan sistem komputerisasi ini seharusnya sangatlah membantu. Karena dari laporan tersebut dapat diketahui butir mana saja yang sering tidak terisi sehingga mempermudah kepala bagian bangsal melakukan evaluasi kepada perawat bangsal.

Dan dokter penanggung jawab juga terkadang menjadi salah satu faktornya. Sebab dengan dokter yang belum melengkapi DRM tersebut akan berdampak juga pada perawat yang tidak dapat mengisi salah satu butir yang terdapat didalamnya karena harus merujuk pada pengisian dokter tersebut. Sehingga DRM menjadi terlambat dan tidak lengkap.

(56)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. a. Menurut karakteristik responden, didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur 30-39 tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan.

b. Menurut karakteristik responden, didapatkan sebanyak 58,3% perawat sudah berpendidikan S1 Keperawatan.

c. Sebanyak 58,3% perawat diketahui masa kerjanya selama 6-10 tahun.

Sehingga dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru 2. Untuk pengetahuan responden pada tahapan memahami

(comprehension) responden masih kurang, hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden ketika wawancara yang belum mampu menjelaskan secara benar alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap.

B. Saran

1. Sebaiknya untuk perawat rawat inap diberi penjelasan lagi seperti sosialisasi yang tercantum didalam protap mengenai pentingnya dari kelengkapan pengisian RM.15 ini.

40

(57)

2. Memberikan sanksi yang lebih tegas seperti memberikan surat peringatan kepada perawat yang masih belum mau melengkapi supaya menimbulkan efek jera dan tidak diulangi lagi.

3. Membuatkan box untuk dokumen yang masih belum lengkap menurut bangsal dan juga dokter yang bertanggung jawab sehingga akan terlihat bangsal mana yang tingkat ketidak lengkapannya tinggi.

4. Menempelkan hasil dari rekapan KLPCM mengenai perawat ataupun dokter yang sering tidak melengkapi ditiap-tiap ruang perawat bangsal sehingga dari laporan tersebut dapat menimbulkan efek malu kepada petugas yang bersangkutan.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES / PER / III / 2008 mengenai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1984.

3. Skep Direktorat Jendral Pelayanan Medik N0.87 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medik

4. Konsil Kedokteran Indonesia. Manual Rekam Medis Edisi I. Jakarta. 2006 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pelayanan Medis.

Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II.

Jakarta. 1997.

6. Huffman, Edna K. Health Information Manajemen. Phisicians record Compani Berwyn IIInous. 1994

7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelayanan Medis, Buku Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1994.

8. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta, 2007.

9. Clifford, T Morgan. Introdution to Psycology, New York, MC. Graw Hill Book, Company, Inc, 1961.

10. Sarwono. S, Sosiologi Kesehatan, UGM, Yogyakarta, 1993.

11. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar), Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

12. Profil Rumah Sakit RSUD Tugurejo Semarang

42

(59)

13. Instalasi Rekam Medis. Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rekam Medis RSUD Tugurejo. Semarang. 2013. (Tidak Dipublikasikan)

14. RSUD Tugurejo Semarang. Prosedur Tetap RS.

15. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pelayanan Medis.

Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan RS Revisi V) di Indonesia. Jakarta. 2003.

(60)

LAMPIRAN 1

(61)
(62)

LAMPIRAN 2

(63)

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG 2014

Dengan hormat,

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari telah diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitria Hidayanti, mahasiswa DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas dian Nuswantoro Semarang. Sebelumnya perlu peneliti sampaikan maksud dan kedatangan peneliti adalah untuk melakukan wawancara secara terbuka dengan perawat rawat inap tentang “Tinjauan Pengetahuan Perawat Rawat Inap Dalam Pengisian Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang Pada Tahun 2014”.

Dalam penelitian ini Bapak/Ibu/Saudara/Saudari akan berperan sebagai responden yang akan memberikan informasi mengenai hal – hal yang berhubungan dengan objek penelitian ini. Selain itu Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diketahui untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti.

Saya telah membaca persetujuan wawancara di atas, keadaan, resiko dan keuntungan penelitian ini telah saya pahami dan saya bersedia mengikuti hal – hal yang telah ditentukan.

Semarang, Juli 2014 Tanda Tangan Subjek Wawancara

( )

Sebagai peneliti penulis telah menguraikan kepada subjek mengenai yang peneliti lakukan menurut peneliti, semua informasi tentang peneliti telah disampaikan dan dipahami oleh subjek yang menandatangani persetujuan ini.

Tidak ada halangan bahasa maupunpendidikan serta masalah lain yang menghambat peran serta subjek dalam penelitian.

PERSETUJUAN WAWANCARA

(64)

LAMPIRAN 3

(65)

PEDOMAN WAWANCARA

a. Tahu (Know)

1. Apakah saudara mengetahui arti penting dari RM15 ( Resume Keperawatan Pasien Keluar ) ?

2. Apa saja isi atau butir-butir yang terdapat di RM15 ( Resume Keperawatan Pasien Keluar ) ?

3. Apakah butir-butir yang ada di RM15 harus semuanya dilengkapi ? 4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam pengisian formulir RM15 ? b. Memahami (Comprehension)

1. Jelaskan alasannya mengapa formulir RM15 ( Resume Keperawatan Pasien Keluar ) harus diisi dengan lengkap ?

2. Bagaimana cara melengkapi formulir RM15 ( Resume Keperawatan Pasien Keluar ) ?

3. Bagaimana jika petugas lain yang melengkapi formulir tersebut ? Apakah boleh ?

4. Apa dampak yang terjadi jika terdapat butir-butir yang tidak diisi ? 5. Apakah ada sanksi yang diberikan untuk petugas jika pengisian

formulir tersebut tidak dilengkapi ? c. Aplikasi (Aplication)

1. Bagaimana pelaksanaan pengisian RM15 ( Resume Keperawatan caranya ya Pasien Keluar ) secara lengkap ?

2. Apakah semua perawat sudah melakukan pengisian secara lengkap ? 3. Jika ada sanksi apakah sanksi tersebut sudah berlaku ?

(66)

d. Analisis (Analysis)

1. Apakah saudara mengetahui maksud dari butir-butir isi yang terdapat dilembar tersebut ?

e. Sintesis (Synthesis)

1. Apa langkah yang dilakukan supaya perawat bersedia melengkapi formulir tersebut ?

f. Evaluasi (Evaluation)

1. Apakah pernah dilakukan evaluasi terhadap perawat yang melakukan pengisian lembar tersebut ?

(67)

LAMPIRAN 4

(68)

Nama : Ny. A

Umur : 41 tahun

Pendidikan Terakhir : DIII Keperawatan Lama Kerja : 11 tahun

1. Iya tahu, itu penting sekali untuk melihat perkembangan pasien 2. Berisi diagnosa juga seluruh perjalanan pasien selama pengobatan.

3. Iya, semuanya harus terlengkapi

4. Yang bertanggung jawab mengisi ya perawat jaga

5. Karena itu berisi perkembangannya pasien selama dirawat dan

pengobatan apa yang diberikan. Termasuk juga untuk syarat akreditasi, semua DRM pasien harus diisi.

6. Cara melengkapinya ya dari awal pasien masuk sampai akhir dia diperbolehkan pulang.

7. Yang boleh mengisi hanya perawat saja

8. Dampaknya dikembalikan, suruh mengisi lagi dan segera mungkin diisi.

9. Selama ini tidak ada sanksi, paling cuma ditegur saja

10. Melengkapinya setelah pasien dinyatakan pulang oleh perawat jaga 11. Semua perawat sudah melakukan

12. Tidak ada sanksinya 13. Iya mengetahui

14. Jika tidak lengkap ya dikembalikan itu, tapi kita mengerti kalau itu kewajiban kita maka kita menyadari untuk melengkapinya.

15. Pernah, selalu ada evaluasi kok.

(69)

Nama : Tn.Y

Umur : 32 tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Keperawatan Lama Kerja : 10 tahun

1. Iya tahu, untuk mengetahui riwayat pasien selama dirawat disini.

2. Berisi identitas pasien, tanggal masuk, tanggal keluar, keadaannya pasien, obat-obatan yang dikonsumsi.

3. Iya, semuanya harus terlengkapi

4. Semua perawat berkewajiban melengkapi

5. Memang harus dilengkapi, untuk akreditasi kan semua dokumen pasien harus terisi. Selain itu sekarang kan pasien pakai asuransi, termasuk syarat untuk klaim biaya juga.

6. Diisi sesuai dengan perintah yang ada seperti tanggal keluar, nama pasiennya.

7. Yang boleh mengisi hanya perawat saja

8. Dampaknya dikembalikan, harus sudah kembali lagi ke CM 2x24 jam.

9. Tidak ada sanksi. Kalau belum lengkap ya cuma suruh melengkapi saja.

10. Melengkapinya setelah pasien dinyatakan pulang oleh perawat jaga 11. Semua perawat sudah melakukan

12. Tidak ada sanksinya 13. Ya pasti mengetahuinya

14. Disini rajin – rajin perawatnya, jadi kalo dikembalikan ya segera dilengkapi.

15. Kalau evaluasi sering.

Referensi

Dokumen terkait

The overall satisfaction experienced by students in the accounting course under study was significantly lower than they had anticipated, primarily because of their lower

FANPAGE FB : DISTRIBUTOR FROZEN FOOD..

[r]

Berdasarkan hal tersebut, diusulkan solusi berupa sistem pakar diagnosa penyakit ibu hamil menggunakan metode Certanty Factor (CF) yang dapat membantu

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pembangunan Jembatan Jeramba, dimana perusahaan saudara dinyatakan lulus

Menunjuk Penetapan Peringkat Teknis Nomor : 027/2250/PJK.ULP.Aset tanggal 14 Juni 2011, dengan ini Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Pada simulasi sistem utilitas listrik dan steam gas produser digunakan sebagai bahan bakar turbin gas dan package boiler saja karena pembangkitan steam. dari WHB turbin gas

1) Terdapat 20 soal untuk diperebutkan oleh seluruh tim yang bertanding. 2) Tim yang mendapat kesempatan menjawab adalah tim yang menekan bel terlebih dahulu baik sebelum atau