TEKNOLOGI KONSERVASI TEKNOLOGI KONSERVASI
SUMBERDAYA LAHAN SUMBERDAYA LAHAN
2. Proses Erosi : 2. Proses Erosi :
Erosi adalah proses penghancuran Erosi adalah proses penghancuran tanah, kemudian diikuti pengangkutan tanah, kemudian diikuti pengangkutan
dan pengendapan ditempat lain dan pengendapan ditempat lain
Didik Suprayogo dan Wani Hadi Utomo
Bahan Diskusi Bahan Diskusi
1.1. Bila terjadi hujan deras apa saja yang mungkin terjadi Bila terjadi hujan deras apa saja yang mungkin terjadi pada tanah di bentang lahan tersebut?
pada tanah di bentang lahan tersebut?
2.2. Apakah terjadi erosi? Macam erosi yang bagaimana Apakah terjadi erosi? Macam erosi yang bagaimana yang mungkin terjadi di lahan tersebut?
yang mungkin terjadi di lahan tersebut?
3.3. Bila terjadi erosi, apakah membahayakan Bila terjadi erosi, apakah membahayakan produktivitas lahan? Mengapa demikian?
produktivitas lahan? Mengapa demikian?
4.4. Faktor-faktor apa yang menyebabkan erosi?Faktor-faktor apa yang menyebabkan erosi?
5.5. Bagaimana upaya kita agar di lahan tersebut erosinya Bagaimana upaya kita agar di lahan tersebut erosinya dapat dikendalikan? Sebutkan langkah-langkah yang dapat dikendalikan? Sebutkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk menurunkan tingkat erosi harus dilakukan untuk menurunkan tingkat erosi
tanah yang mungkin terjadi di lahan tersebut?
tanah yang mungkin terjadi di lahan tersebut?
Penyebab Erosi Penyebab Erosi
•Air dan angin
•Air: pukulan air hujan, air limpasan permukaan, air sungai, air danau, dan pantai
• Gravitasi
EROSI ? EROSI ?
EROSI ADALAH PROSES PERATAAN KULIT BUMI MELALUI PROSES PENGHANCURAN PENGANGKUTAN DAN PENGENDAPAN
KARENA AGEN PENYEBAB EROSI
Memahami proses terjadinya erosi tanah
Hancur > Angkut
Hancur < Angkut
Tanah dari lereng atas
Penghancuran
CH LP
Angkutan
CH LP
Penghancuran Dlm perjalanan
Total Tanah yang dihancurkan
Total Daya angkut
Tanah yang diangkut Ke lereng bawah
Pengendapan
1. Erosi alam dan erosi dipercepat 1. Erosi alam dan erosi dipercepat
1.1. Erosi :penghancuran, pengangkutan dan Erosi :penghancuran, pengangkutan dan
pengendapan tanah. Scr sederhana dpt dikatakan pengendapan tanah. Scr sederhana dpt dikatakan
sbg proses perataan bumi. Bumi tidak rata, erosi sbg proses perataan bumi. Bumi tidak rata, erosi
selalu terjadi. telah, sedang dan akan selalu terjadi.
selalu terjadi. telah, sedang dan akan selalu terjadi.
Sebelum campur tangan manusia kecepatan erosi Sebelum campur tangan manusia kecepatan erosi
lambat, lebih lambat dari pembentukan tanah, lambat, lebih lambat dari pembentukan tanah,
disebut
disebut Erosi alam, atau erosi geologi. Erosi alam, atau erosi geologi.
Menguntungkan ? Menguntungkan ?
2.2. Campur tangan manusia, dimulai pembukaan Campur tangan manusia, dimulai pembukaan
penutup lahan, mempercepat erosi shg lebih cepat penutup lahan, mempercepat erosi shg lebih cepat
dari pada pembentukan tanah, disebut
dari pada pembentukan tanah, disebut erosi erosi dipercepat . Merugikan
dipercepat . Merugikan
Proses erosi Proses erosi
The erosion process involves The erosion process involves three distinct steps.
three distinct steps.
1. The first step is the loosening of 1. The first step is the loosening of
soil particles.
soil particles.
2. The second step is the moving 2. The second step is the moving
of soil particles.
of soil particles.
3. The third, is the deposition of 3. The third, is the deposition of
soil particles.
soil particles.
Erosi diperbolehkan Erosi diperbolehkan
Erosi diperbolehkan, Edp, ( permissible erosion, Erosi diperbolehkan, Edp, ( permissible erosion,
acceptable erosion, Tolerable limit erosion) : Laju acceptable erosion, Tolerable limit erosion) : Laju
erosi yang tidak menyebabkan /menyebabkan erosi yang tidak menyebabkan /menyebabkan
kerugian yang masih dapat diterima. Ukurannya : kerugian yang masih dapat diterima. Ukurannya :
1.1. Laju erosi tidak melebihi laju proses pembentukan Laju erosi tidak melebihi laju proses pembentukan tanah.
tanah.
2.2. Dihubungkan dengan peruntukan lahan :Dihubungkan dengan peruntukan lahan : - Pertanian :
- Pertanian : tdk menyebabkan penurunan produksitdk menyebabkan penurunan produksi -- Peruntukan lain Peruntukan lain : sesuai dgn kriteria yg ditetapkan : sesuai dgn kriteria yg ditetapkan
Erosi diperbolehkan ( lanjutan ) Erosi diperbolehkan ( lanjutan )
Pertanian :
Pertanian :
tdk menurunkan produksi : tdk menurunkan produksi : - didasarkan pada percobaan- didasarkan pada percobaan
- didasarkan kedalaman dan keterbaruan tanah - didasarkan kedalaman dan keterbaruan tanah
- didasarkan keterbaruan dan kerusakan - didasarkan keterbaruan dan kerusakan
Table : Edp bdsrkan kedalaman
Table : Edp bdsrkan kedalaman (USDA-SCS,1973}(USDA-SCS,1973}
Kedalaman
Kedalaman (cm ) : < 25(cm ) : < 25 25-5125-51 51-10251-102 102-152 >152102-152 >152 Tanah terbarui (t/ha/th)
Tanah terbarui (t/ha/th) 2,2 2,2 4,5 4,5 6,7 6,7 9,0 9,0 11,2 11,2 Tanah tdk terbarui
Tanah tdk terbarui 2,2 2,2 2,2 2,2 4,5 4,5 6,7 6,7 11,2 11,2
Erosi diperbolehkan ( lanjutan) Erosi diperbolehkan ( lanjutan)
Tabel : Edp berdsarkan kondisi tanah (Thompson, 1957) Tabel : Edp berdsarkan kondisi tanah (Thompson, 1957) Kondisi tanah
Kondisi tanah Edp (t/ha/th) Edp (t/ha/th)
1.1. Tanah dangkal diatas batuanTanah dangkal diatas batuan 1,121,12
2.2. Tanah dalam diatas batuanTanah dalam diatas batuan 2,242,24
3.3. Tanah dalam padat diatas batuan lunakTanah dalam padat diatas batuan lunak 4,484,48
4.
4. Tanah bawah dgn permeabilitas lambatTanah bawah dgn permeabilitas lambat diatas batuan lumak
diatas batuan lumak 8,978,97
5. Tanah bawah dgn permeabilitas sedang 5. Tanah bawah dgn permeabilitas sedang
diatas batuan lunaj
diatas batuan lunaj 11,2111,21
6. Tanah bawah dgn permeabilitas cepat 6. Tanah bawah dgn permeabilitas cepat
diatas batuan lunak
diatas batuan lunak 13,4513,45
Erosi diperbolehkan ( lanjutan) Erosi diperbolehkan ( lanjutan)
Didasarkan pada kemudahan kerusakan Didasarkan pada kemudahan kerusakan
(Hammer, 1981):
(Hammer, 1981):
Edp =
Edp = Kedalaman Ekivalen Kedalaman Ekivalen
Umur diharapkan/berkesinambungan Umur diharapkan/berkesinambungan
Kedalaman Ekivalen: Kedalaman tanah X fk Kedalaman Ekivalen: Kedalaman tanah X fk
Fk : faktor kedalaman, menggambarkan kemudahan Fk : faktor kedalaman, menggambarkan kemudahan
kerusakan tanah (lihat Tabel) kerusakan tanah (lihat Tabel)
Erosi diperbolehkan ( lanjutan) Erosi diperbolehkan ( lanjutan)
Tabel : Faktor kedalaman beberapa tanah Tabel : Faktor kedalaman beberapa tanah di di
Indonesia ( Hammer, 1981) Indonesia ( Hammer, 1981)
Takksonomi tnh
Takksonomi tnh KerusakanKerusakan FaktorFaktor Sub OrderSub Order FisikFisik KimiaKimia Kedalaman Kedalaman Aqualf (AQ)
Aqualf (AQ) MM LL 0,900,90 Udalf (AD)
Udalf (AD) MM LL 0,900,90 Andept (IN)
Andept (IN) LL LL 1,001,00 Aquept (IQ)
Aquept (IQ) LL MM 0,950,95 Tropept (IT)
Tropept (IT) LL LL 1,001,00 Udult (UD)
Udult (UD) MM MM 0,800,80
Erosi diperbolehkan ( lanjutan ) Erosi diperbolehkan ( lanjutan )
Menurut Bennet (1936) untuk membentuk 25 Menurut Bennet (1936) untuk membentuk 25 cm tanah di USA diperlukan waktu 300 th.
cm tanah di USA diperlukan waktu 300 th.
Jadi dengan BV 1,2 Mg/m3, erosi Jadi dengan BV 1,2 Mg/m3, erosi
diperbolehkan (maksimum) : diperbolehkan (maksimum) :
0,25 x 1,2 x 10.000 Mg/ha
0,25 x 1,2 x 10.000 Mg/ha = 10 Mg/ha/th = 10 Mg/ha/th
300 300
2. Penyebab Erosi 2. Penyebab Erosi
Berdasarkan penyebab (agent) terdapat Berdasarkan penyebab (agent) terdapat
beberapa macam erosi, yaitu : beberapa macam erosi, yaitu :
1. Erosi air :
1. Erosi air : - hujan - hujan
- Es mencair - Es mencair
- Tebing sungai, danau, laut - Tebing sungai, danau, laut 2. Erosi Angin
2. Erosi Angin
Erosi angin Erosi angin
Wind erosion
Wind erosion
is the loss of soil due to is the loss of soil due to the movement of wind over the land. It the movement of wind over the land. It
usually occurs in dry climates where the usually occurs in dry climates where the
soil is loose. Wind erosion occurs on:
soil is loose. Wind erosion occurs on:
1. newly-plowed fields. 1. newly-plowed fields.
2. construction sites cleared by large 2. construction sites cleared by large equipment.
equipment.
3. land where vegetation has been 3. land where vegetation has been grazed too short.
grazed too short.
Erosi angin ( lanjutan ) Erosi angin ( lanjutan )
Wind erosion causes air pollution, Wind erosion causes air pollution, produces highway safety hazards, produces highway safety hazards,
and fills drainage ditches. It occurs and fills drainage ditches. It occurs
when persistent or frequent high- when persistent or frequent high-
velocity winds and a dry, residue-free velocity winds and a dry, residue-free
soil surface exist. Soil is moved by soil surface exist. Soil is moved by
saltation, suspension, and surface saltation, suspension, and surface
creep.
creep.
Erosi angin ( lanjutan ) Erosi angin ( lanjutan )
A. A. Saltation Saltation occurs when the wind lifts occurs when the wind lifts
medium-sized soil particles into the air. They medium-sized soil particles into the air. They
are too heavy to remain in suspension, so are too heavy to remain in suspension, so
they fall to the ground loosening other soil they fall to the ground loosening other soil
particles. This process repeats itself.
particles. This process repeats itself.
B. B. Suspension Suspension : when very small soil particles : when very small soil particles become airborne and enter the main
become airborne and enter the main
airstream. They are carried in the same airstream. They are carried in the same
general direction as the wind. Because the general direction as the wind. Because the
soil particles are small, they remain in soil particles are small, they remain in
suspension.
suspension.
C. C. Surface creep Surface creep occurs as saltation takes occurs as saltation takes
place. The soil particles that are too heavy to place. The soil particles that are too heavy to
be moved by saltation are moved along the be moved by saltation are moved along the surface by the impact of soil particles being surface by the impact of soil particles being
displaced by saltation.
displaced by saltation.
Erosi Air Erosi Air
Water Water erosion erosion is the loss of soil due to is the loss of soil due to water movement. It is the major cause of water movement. It is the major cause of
soil loss in the world. Water erosion occurs soil loss in the world. Water erosion occurs
when excess rainfall creates runoff that when excess rainfall creates runoff that
carries soil away.
carries soil away.
Runoff Runoff occurs when rain falls faster than occurs when rain falls faster than it can be absorbed into the soil. Runoff
it can be absorbed into the soil. Runoff water carries soil particles into streams water carries soil particles into streams
and rivers This causes water pollution and and rivers This causes water pollution and
sediment.
sediment.
Sediment Sediment is the deposition of soil in the is the deposition of soil in the bottom of streams, riverbeds, ditches, etc.
bottom of streams, riverbeds, ditches, etc.
Macam Erosi : Macam Erosi :
A. A. Sheet erosion Sheet erosion results when thin layers or results when thin layers or sheets of soil are worn away. Sheet erosion sheets of soil are worn away. Sheet erosion can occur on nearly level land or on sloping can occur on nearly level land or on sloping
land. If muddy water is moving off a field, land. If muddy water is moving off a field,
sheet erosion is occurring. It may go sheet erosion is occurring. It may go
unnoticed since no channels form. However, it unnoticed since no channels form. However, it
may be just as problematic as erosion that is may be just as problematic as erosion that is
more apparent.
more apparent.
B. B. Rill erosion Rill erosion usually occurs on sloping land usually occurs on sloping land where small channels are formed by running where small channels are formed by running
water. The signs of rill erosion can be masked water. The signs of rill erosion can be masked
by normal tillage practices.
by normal tillage practices.
C. C. Gully erosion Gully erosion occurs when rills continue to occurs when rills continue to wash away and become more severe. It is
wash away and become more severe. It is more likely on steeper slopes and cannot be more likely on steeper slopes and cannot be
smoothed by normal tillage practices.
smoothed by normal tillage practices.
Macam Erosi (Lanjutan) Macam Erosi (Lanjutan)
Dalam kenyataan di lapangan sheet tidak pernah ada.
Dalam kenyataan di lapangan sheet tidak pernah ada.
Disamping itu penggolongan diatas mengabaikan Disamping itu penggolongan diatas mengabaikan
erosi yang terjadi pada awal hujan. Klasifikasi macam erosi yang terjadi pada awal hujan. Klasifikasi macam
erosi yg diusulkan:
erosi yg diusulkan:
- Erosi percikan ( splash erosion) - Erosi percikan ( splash erosion)
- Erosi permukaan/antar alur ( inter riil erosion ) - Erosi permukaan/antar alur ( inter riil erosion )
- Erosi alur
- Erosi alur ( riil erosion )( riil erosion ) - Erosi selokan ( gully erosion ) - Erosi selokan ( gully erosion )
- Erosi massa ( mass movement ) - Erosi massa ( mass movement )
Macam Erosi: Erosi Permukaan
Macam Erosi: Erosi Permukaan
Macam Erosi: Erosi Alur
Macam Erosi: Erosi Alur
Macam Erosi: Erosi Alur
Macam Erosi: Erosi Alur
Erosi Selokan
Macam Erosi: Erosi Selokan
Macam Erosi: Erosi Selokan
Aliran Air yangAliran Air yang tak terkendalitak terkendali
Macam Erosi: Erosi Massa
Macam Erosi: Erosi Massa
Erosi Masa (Mass washing)
Erosi Masa (Mass washing)
Bentuk erosi:
Erosi percikan (splash erosion)
Erosi limpasan permukaan (overland flow/surface run off erosion)
Erosi alur (riil erosion)
Erosi selokan (gully erosion)
massa (mass wasting)
tanah longsor (land slide)
erosi yang terjadi pada tebing sungai, danau atau laut (stream bank erosion).
Agen Erosi Tanah
Angin
Disebabkan oleh kecepatan angin Air Gravitasi
Pergerakan massa tanah dalam bentuk
Landslide
Landfall
Debris
Creep
Bentukan Air Glaciers
Curah hujan Limpasan Air Hujan Danau, Laut
Limpasan
Permukaan Limpasan Dibawah
Permukaan
Erosi
Permukaan Erosi Alur Erosi selokan Erosi Tebing Erosi Tunel
Menyebabkan erosi Percikan Menyebabkan erosi di
daerah teras danau atau pantai
Proses Erosi Air Hujan Proses Erosi Air Hujan
1.1. Penghancuran (detachment) agregat tanahPenghancuran (detachment) agregat tanah
2.2. Penguraian agregat tanahPenguraian agregat tanah
3.3. Penyumbatan pori oleh hancuran agregatPenyumbatan pori oleh hancuran agregat
4.4. Penurunan infiltrasi dan perkolasiPenurunan infiltrasi dan perkolasi
5.5. Terjadinya limpasan permukaanTerjadinya limpasan permukaan
6.6. Pengangkutan hancuran tanah oleh limpasan Pengangkutan hancuran tanah oleh limpasan permukaan, diikuti pengikisan permukaan tanah permukaan, diikuti pengikisan permukaan tanah
7.7. Pengendapan, dimulai partikel berukuran besar, Pengendapan, dimulai partikel berukuran besar, kekemmudian makin halus udian makin halus
Faktor yang mempengaruhi erosi Faktor yang mempengaruhi erosi
1.1. Faktor energi : hujan, limpasan permukaan (H)Faktor energi : hujan, limpasan permukaan (H)
2.2. Faktor tanah (T)Faktor tanah (T)
3.3. Faktor yang mempengaruhi energi : Faktor yang mempengaruhi energi :
penutupan/perlindungan tanah (V), bentang lahan penutupan/perlindungan tanah (V), bentang lahan
( bentuk permukaan dan lereng (L)) ( bentuk permukaan dan lereng (L))
4.4. Faktor yang mempengaruhi tanah (M)Faktor yang mempengaruhi tanah (M)