• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akademik berbasis Web pada SMK Negeri 2 Payakumbuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sistem Informasi Akademik berbasis Web pada SMK Negeri 2 Payakumbuh"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

10729

Sistem Informasi Akademik berbasis Web pada SMK Negeri 2 Payakumbuh

Fairuz Zaki1, Faizatul Amalia2,Achmad Arwan3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

SMK Negeri 2 Payakumbuh merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam mengelola data akademik di SMK 2 Payakumbuh masih menggunakan cara konvensional sehingga membutuhkan proses yang lama dalam mengolah data dan juga risiko hilangnya data juga lebih besar. Dari permasalahan tersebut maka diperoleh solusi dengan membangun sebuah sistem informasi akademik berbasis web sehingga sistem dapat diakses dengan mudah melalui web browser. Metode dalam pengembangan sistem adalah SDLC Waterfall. Penelitian dimulai dari studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian dan kesimpulan. Aktor yang terlibat dalam sistem berdasarkan analisis kebutuhan adalah 4 aktor, yaitu admin, guru, siswa dan kelompok kerja PKL. Hasil dari analisis kebutuhan juga diperoleh 2 kebutuhan non fungsional dan 55 kebutuhan fungsional. Tahap perancangan juga dibangun model berupa class diagram dan sequence diagram. Kemudian sistem diuji menggunakan whitebox testing sebagai pengujian unit dan pengujian integrasi dengan 3 kasus uji mendapatkan hasil 100% valid, sedangkan dalam pengujian validasi menggunakan metode blackbox memperoleh 100% hasil valid dari 55 test case. Compatibility testing memperoleh satu hasil invalid pada kasus uji responsive dan untuk usability testing dengan metode SUS (System Usability Scale) hasilnya bernilai acceptable dengan grade B dan C serta rating good. Hasil dari pengujian memberikan gambaran kalau sistem bisa berfungsi dengan benar sesuai dengan yang sudah ditentukan pada kebutuhan sistem.

Kata kunci: Sistem Informasi Akademik, SDLC Waterfall, Laravel.

Abstract

Payakumbuh 2 Vocational High School is a formal educational institutions under the auspices of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. In managing academic data at Vocational High School 2 Payakumbuh still uses conventional methods so it requires a long process in processing data and the risk of data loss is also greater. From these problems the solution is obtained by building a web-based academic information system so that the system can be accessed easily through a web browser. The method used in system development is SDLC Waterfall. The stages carried out in this study began with the study of literature, requirement analysis, design, implementation, testing and making conclusion. From the requirement analysis, there were 4 actors involved in the system, namely teacher, students, pokja PKL and admin. The results of requirement analysis also obtained 2 non functional and 55 functional requirements. Models of sequence diagrams and class diagrams are also constructed in the design stages. The system then tested with whitebox testing for unit and integration testing from 3 test cases with 100% valid, while the validation testing used the blackbox testing and produced 100% valid data from 55 test cases. The compatibility tests gets an invalid result in the responsive test case and for usability testing with the System Usability Scale technique the result are acceptable with grades B and C as well as good rating.

Keywords : Academic Information System, Laravel, SDLC Waterfall

1. PENDAHULUAN

Sistem informasi dapat dikatakan sebagai

kombinasi antara teknologi informasi dengan pengguna teknologi itu sendiri yang bertujuan dalam melakukan pengolahan data menjadi suatu bentuk informasi berguna untuk

(2)

pemakainya. Dalam menghadapi era globalisasi saat sekarang penggunaan sistem informasi telah jadi kebutuhan dasar untuk membantu kegiatan organisasi. Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat memberikan nilai tambah pada organisasi itu sendiri (Nauli, 2015). Hampir di semua bidang kehidupan dapat diterapkan penggunaan sistem informasi, seperti pada bidang pendidikan, bidang sosial, bidang ekonomi dan berbagai macam bidang kehidupan yang lain.

Sistem informasi akademik merupakan contoh penerapan teknologi informasi dalam bidang pendidikan. Sistem informasi akademik adalah sistem yang bertujuan untuk melakukan pengolahan data sehingga dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam kegiatan administrasi akademik. Sistem informasi akademik telah menjadi kebutuhan yang dapat menunjang proses pendidikan (Aulianto dkk., 2012). Penggunaan sistem informasi akademik juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur maju atau berkembangnya suatu penyelenggara pendidikan (Habsyi dan Pramana, 2016).

Lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi di Indonesia pada umumnya telah mengimplementasikan sistem informasi akademik, namun berbeda halnya dengan lembaga pendidikan setingkat SMA atau SMK yang kebanyakan belum mengimplementasikan teknologi informasi dalam kegiatatan administrasi akademiknya.

SMK Negeri 2 Payakumbuh adalah lembaga pendidikan formal dibawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dari hasil wawancara dengan salah satu perwakilan dari SMKN 2 Payakumbuh didapatkan informasi bahwa pengolahan data-data akademik seperti pengolahan data siswa dan data guru, jadwal pelajaran, penilaian dan pengajuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) masih dilakukan secara konvensional. Dimana siswa mendapatkan informasi seperti jadwal pelajaran dan pelaporan nilai secara manual. Siswa hanya bisa melihat nilai atau hasil dari kemampuannya di akhir semester saat setelah dilakukan pembagian raport. Sistem seperti ini membuat siswa atau wali dari siswa tidak bisa memantau perkembangan kemampuan siswa secara optimal, karena dengan sistem seperti ini maka siswa atau wali siswa hanya bisa melihat hasil akhir dari nilai siswa namun tidak dapat melihat detail nilai secara keseluruhan. Selain itu data

nilai siswa hanya disimpan oleh wali kelas secara pribadi dan juga oleh siswa itu sendiri dalam bentuk rapor sehingga besar kemungkinan data nilai siswa tersebut hilang.

Prosedur pengajuan PKL juga masih dilakukan secara konvensional. Untuk mengajukan PKL siswa harus meminta form pengajuan PKL terlebih dahulu ke wali kelas dan mengisi form tersebut untuk diserahkan kembali ke wali kelas. Kemudian form tersebut dikumpulkan ke panitia PKL untuk diproses dan dilakukan perekapan data. Setelah data diproses oleh panitia baru siswa akan diberikan informasi mengenai pengajuan PKL yang telah diserahkan sebelumnya. Prosedur seperti ini butuh waktu lama serta besar kemungkinan adanya kehilangan data. Selain itu, informasi mengenai lowongan pekerjaan bagi siswa yang akan lulus juga hanya disampaikan pihak sekolah ke siswa dari mulut ke mulut sehingga tidak semua siswa memperoleh informasi tersebut.

Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya dan permasalahan yang ada tersebut, maka SMK Negeri 2 Payakumbuh membutuhkan suatu sistem informasi akademik untuk meningkatkan pengelolaan data akademik di sekolah tersebut. Demi mewujudkan hal tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMK Negeri 2 Kota Payakumbuh”. Karena sistem yang akan dibuat berbasis web maka dibutuhkan Compatibility testing untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan di web browser tertentu dan juga perlu dilakukan pengujian Usability karena sistem akan digunakan oleh banyak siswa dan guru di SMK Negeri 2 Payakumbuh sehingga perlu dipastikan bahwa pengguna dapat memahami dan mengoperasikan sistem dengan baik. Dari penelitian ini penulis berharap dapat membantu meningkatkan mutu layanan sekolah terutama dalam bidang akademik di SMK Negeri 2 Payakumbuh.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. SDLC Waterfall

Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metode Waterfall. Penggunaan Waterfall dalam penelitian dikarenakan pada teknik ini proses pengembangan sistem dilakukan secara bertahap sehingga lebih fokus dalam pengerjaan setiap fasenya tanpa terjadinya timpang tindih antara pengerjaan satu fase

(3)

dengan fase lainnya, sehingga selain mempermudah pengerjaan, penggunaan metode ini juga diharapkan dapat menghasilkan sistem yang berkualitas.

Gambar 1. SDLC Waterfall Sumber : Sommerville (2011)

Langkah-langkah kerja dalam metode Waterfall menurut Sommerville (2011) dapat dilihat pada Gambar 1. Langkah tersebut dimulai dengan analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem.

1. Analisis Kebutuhan

Komunikasi dengan pengguna dapat berupa diskusi, survei, wawancara ataupun melalui kusioner. Komunikasi ini bertujuan untuk mendapat informasi mengenai kebutuhan dari pengguna sistem serta batasan dalam pembuatan sistem dan nantinya kebutuhan inilah yang akan menjadi spesifikasi dari sistem.

2. Desain Sistem

Tahap ini dibuat rancangan sistem yang didasari oleh hasil analisis kebutuhan di tahap sebelumnya. Kemudian di bagian ini secara keseluruhan akan dilakukan pemodelan arsitektur sistem.

3. Unit Testing dan Implementasi

Desain atau rancangan dari sistem yang sudah didefinisikan sebelumnya diimplementasikan dalam unit program dan dilakukan pengujian pada setiap unit agar sesuai dengan spesifikasinya. Setiap unit ini nantinya akan diintegrasikan kedalam sistem.

4. Integrasi dan Pengujian Sistem

Dalam tahap ini, semua semua yang sudah dikembangkan dalam bagian sebelumnya diintegrasikan sebagai sistem yang lengkap.

Kemudian pengujian pada sistem dilakukan

untuk mengecek apakah ada kesalahan yang terdapat pada sistem.

2.2. UML

UML (Unified Modeling Language) adalah pemodelan dalam membuat rancangan suatu software. UML sering dipakai sebagai pengembangan sistem berorientasi objek.

Pemodelan sendiri berguna sebagai penyederhana masalah yang komplek hingga mudah dipahami dan dipelajari (Nugroho, 2017).

Unified Modeling Language digambarkan dengan berbagai macam diagram seperti, use case diagram, class diagram, serta sequence diagram.

2.2.1 Sequence Diagram

Sequence diagram memberi gambaran hubungan antar objek dalam bentuk pesan serta digambarkan terhadap urutan waktu. Pesan tersebut digambarkan dengan garis yang memiliki panah dari objek ke objek lainnya (Nugroho dkk., 2017). Sequence diagram yang harus dimodelkan sesuai dengan jumlah use case yang ada.

2.2.2 Use Case Diagram

Penggambaran interaksi antara aktor dengan sistem itu sendiri terdapat dalam use case diagram. Use case diagram bertujuan mengetahui fungsionalitas pada sistem serta aktor mana saja yang bisa menggunakan fungsi itu (Hendini, 2016). Komponen pada use case diagram diantaranya use case serta aktor. Use case merupakan semua yang dilakukan pengguna, termasuk interkasi yang terjadi antara aktor dengan sistem, sedangkan aktor merupakan pengguna sistem itu sendiri yang dapat menerima ataupun memasukan informasi ke sistem.

2.2.3 Class Diagram

Penggambaran hubungan antar kelas serta rincian dari komponen yang terdapat didalam kelas itu sendiri terdapat dalam class diagram.

Class diagram berguna dalam menerjemahkan pemodelan menjadi kode program. Class diagram dapat memberikan bantuan untuk menggambarkan kelas pada sistem karena kelas merupakan objek dengan atribut dan relasi yang sama (Hayat dkk., 2015).

(4)

2.3. Pengujian Whitebox

Pengujian whitebox bertujuan untuk melakukan verifikasi struktur internal suatu software. Kemampuan programming dan kode sumber digunakan sebagai test case. Pengujian whitebox biasanya digunakan pada tingkat sistem, unit, dan integrasi, tapi lebih sering dijumpai di tingkat unit (Ammann & Offutt, 2016).

2.4. Pengujian Blackbox

Pengujian Blackbox menguji fungsionalitas sistem tanpa melihat kode sumber. Blackbox bisa diterapkan dalam tingkat sistem, unit, dan integrasi, tetapi biasa digunakan dalam tingkat sistem (Ammann & Offutt, 2016).

2.5. Compatibility Testing

Compatibility Testing bertujuan untuk melakukan pengecekan suatu perangkat lunak dapat berjalan serta memberi informasi yang valid. Pengujian ini cocok diimplementasikan pada sistem dalam bentuk website karena data diterima serta dikirim adalah data yang tidak hanya dari satu komputer saja (Tjandra &

Pickerling, 2015). Perbedaan yang terjadi pada satu perangkat dengan perangkat lainnya saat menjalankan suatu aplikasi web dapat dilihat dari compatibility testing.

2.6. System Usability Scale (SUS)

System Usability Scale merupakan teknik usability testing memiliki tujuan mengetahui tingkat kegunaan suatu sistem, apakah sistem tersebut mudah dipelajari dan mudah digunakan (Soejono dkk., 2018). SUS dikenalkan oleh John Brooke tahun 1986, pengujian ini pertama kali digunakan sebagai metode pengujian terhadap sistem elektronik kantor.

3. METODOLOGI

Penelitian Sistem Informasi Akademik SMK Negeri 2 Payakumbuh ini menerapkan metode Waterfall. Diagram alir pada Gambar 2 adalah yang digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 2. Diagram alir penelitian

Studi pustaka untuk acuan dalam penulisan penelitian dijelaskan di studi literatur. Sumber teori berasal dari website, buku, jurnal ilmiah serta karya tulis lainnya yang memiliki hubungan dengan penelitian ini.

Pengumpulan data di penelitian ini menggunakan cara wawancara terhadap salah satu guru dan pegawai Tata Usaha di SMK Negeri 2 Payakumbuh. Dari data yang diperoleh akan di jadikan landasan dalam menemukan masalah yang muncul dari proses yang ada dan menjadikan kebutuhan-kebutuhannya yang telah didapatkan dari wawancara.

Identifikasi terhadap kebutuhan yang sudah diperoleh saat wawancara kepada pihak SMK Negeri 2 Payakumbuh merupakan cara yang dilakukan untuk mendapatkan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan tahap yang dimulai dengan identifikasi aktor, identifikasi kebutuhan, membuat use case scenario dan use case diagram.

Perancangan sitem digunakan untuk acuan melakukan implementasi. Perancangan digambarkan dengan Class Diagram, Sequence Diagram, dan rancangan antarmuka.

Implementasi dilakukan berdasarkan hasil rancangan jadi bentuk kode program. Sistem Informasi Akademik SMK Negeri 2 Payakumbuh diimplementasikan dalam bentuk website menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel, Javascript dan

(5)

CSS, serta MySQL server.

Pengujian akan dilakukan dengan tujuan mencari kesalahan dalam sistem dan mencari tahu semua kebutuhan sudah sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau belum. Metode yang diterapkan untuk pengujian fungsionalitas sistem adalah Blackbox Testing dan Whitebox Testing. Pengujian compatibility dan pengujian usability menggunakan teknik SUS (System Usability Scale) adalah teknik pengujian non fungsional yang diterapkan di penelitian ini.

4. ANALISIS KEBUTUHAN 4.1. Identifikasi Aktor

Aktor dalam sistem dapat dilihat di tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi Aktor Aktor Penjelasan

User User adalah pengguna

yang belum

terautentifikasi oleh sistem

Admin Admin merupakan pengguna yang bisa mengelola data guru dan siswa, data jurusan, data kelas, dan mata pelajaran.

Guru Guru adalah aktor yang mengelola nilai siswa, dan guru yang memiliki status walas juga bisa mengelola rapor.

Siswa Siswa adalah aktor yang bisa melihat jadwal pelajaran dan nilai, serta dapat mengajukan PKL.

Pokja PKL Pokja PKL adalah aktor yang bertugas mengurus pengajuan PKL siswa.

4.2. Kebutuhan Fungsional

Terdapat 55 kebutuhan fungsional di sistem ini. Tabel 2 adalah kebutuhan tambah jurusan yang ada di sistem ini.

Tabel 2. Kebutuhan Fungsional Tambah Jurusan Kode Kebutuhan Keterangan SIA_F_09 Tambah

Jurusan

Sistem harus

menyediakan fungsi menambahkan nama jurusan serta kode

jurusan.

Spesifikasi Kebutuhan : 1. Tambah jurusan pada form tambah jurusan dan terdapat input nama jurusan, kode, ketua jurusan, tombol batal dan simpan.

4.3. Kebutuhan Non Fungsional

Tabel 3 menjelaskan kebutuhan non fungsional sistem ini.

Tabel 3. Kebutuhan Non-Fungsional Kode Kebutuhan Keterangan SIA_NF_01 Compatibility Semua fitur yang

ada dalam sistem harus bisa berjalan di web browser Mozilla Firefox versi 69.0 serta Google Chrome versi 76.0 ke atas.

SIA_NF_02 Usability Sistem dirancang

agar mudah

digunakan serta dipahami pengguna sistem.

4.4. Use Case Scenario

Use case scenario dari sistem ini dicontohkan di Tabel 4.

Tabel 4. Use Case Scenario Tambah Jurusan Tambah Jurusan

Actor Objective

Pre- Condition Main Flow

Alternatif Flow

Post Condition

Admin

Admin bisa melakukan penambahan data jurusan.

Admin ada di halaman jurusan.

1. Admin menekan tombol tambah jurusan.

2. Sistem memproses permintaan dan ditampilkan modal untuk menambah data jurusan baru.

3. Informasi jurusan baru diisi oleh aktor lalu tekan tombol simpan.

4. Informasi jurusan yang baru disimpan di sistem.

Jika terdapat masukan kosong pada field maka akan ditampilkan pesan untuk melakukan pengisian pada masukan yang kosong.

Sistem menampilkan halaman jurusan dan pesan berupa “Input data sukses”.

5. PERANCANGAN & IMPLEMENTASI

(6)

5.1. Sequence Diagram

Gambar 3 merupakan sequence diagram tambah siswa yang terdapat di sistem.

Gambar 3. Sequence diagram

5.2. Pemodelan Class Diagram

Tiga kelas yang paling utama pada class diagram yaitu class controller, class view serta class model. Kelas tersebut saling berhubungan tergantung fungsionalitas pada sistem

.

Pemodelan ini terdiri dari 18 class model 46 class view dan 5 class controller.

5.3. Perancangan Database

Gambaran data yang dibutuhkan pada sistem terdapat pada rancangan database.

Rancangan database dijelaskan dalam ERD yang berisi hubungan antara suatu entitas dengan entitas lainnya. Terdapat 17 entitas pada ERD yang memiliki attribute masing-masing dan juga memiliki primary key serta setiap entitas memiliki relasinya masing-masing terhadap entitas lainnya.

5.4. Perancangan Komponen

Terdapat beberapa komponen dalam sistem yang digambarkan dalam bentuk algoritme.

Tabel 5 merupakan tabel pseudocode tambah siswa.

Tabel 5. Pseudocode Tambah Siswa Start method tambah_siswa

If(Input data tidak lengkap) Inisialisasi variabel pesan =

tampilkan pesan input data gagal Else

Inisialisasi variabel data = [ data siswa ]

Inisialisasi variabel pesan = tampilkan isi variabel data End if

Return variabel pesan

5.4. Rancangan Antarmuka

Rancangan antarmuka berisi perancangan

halaman di sistem berupa gambar dan juga dijelaskan setiap bagian dalam gambar tersebut.

Gambar 4 merupakan rancangan antarmuka halaman siswa.

Gambar 4. Rancangan antarmuka halaman siswa

5.5. Implementasi Database

Database dari sistem ini terdiri dari 17 tabel yaitu tabel admin, form_pkl, guru, jadwal, jurusan, kelas, mapel, nilai, peserta_kelas, pokja, rapor, rekrutmen, ruangan, semester, siswa, surat_pkl dan tahun_akademik.

5.6. Implementasi Antarmuka

Gambar 5 adalah implementasi antarmuka dari halaman siswa.

Gambar 5. Antarmuka Halaman Siswa

6. PENGUJIAN 6.1. Pengujian Unit

Pengujian Whitebox yang diterapkan adalah teknik basis path testing. Metode ini menghasilkan jalur independen kemudian dijadikan untuk acuan saat melaksanakan pengujian. Gambar 6 adalah flow graph tambah siswa.

a) Flow Graph

(7)

Gambar 6. Flow Graph Tambah Siswa b) Cyclomatic Complexity

• V(G) = predicate node + 1 = 1 + 1 = 2

• V(G) = jumlah region (R) = 2

• V(G) = edge – node + 2 = 6 – 6 + 2 = 2 c) Jalur Independen

• Jalur 1 : 1 – 2 – 4 – 5

• Jalur 2 : 1 – 3 – 4 – 5 d) Kasus Uji

• Jalur I

Prosedur Pengujian:

Kelas driver memanggil fungsi samplets() di kelas admin_controller dengan atribut yang sudah ditentukan yaitu input nama dikosongkan.

Expected Result:

Hasil bernilai true.

Actual Result:

Hasil bernilai true.

Status:

Valid

• Jalur II

Prosedur Pengujian:

Kelas driver memanggil fungsi samplets() pada kelas admin_controller dengan atribut yang sudah ditentukan yaitu semua input diisi dengan lengkap.

Expected Result:

Hasil bernilai true.

Actual Result:

Hasil bernilai true.

Status:

Valid

6.2. Pengujian Integrasi

Method create_siswa() pada kelas md_siswa dan method tambah_siswa() pada kelas admin_controller yang saling berhubungan

adalah method yang diuji dalam pengujian integrasi dan hasil akhir dari pengujian integrasi adalah valid.

6.3. Pengujian Validasi

Metode Equivalence Partitioning adalah teknik yang digunakan di pengujian blackbox.

Jadi dilakukan pengujian terhadap use case yang ada di sistem. Hasil pengujian validasi sistem adalah valid terhadap 55 test case.

6.3. Pengujian Compatibility

Compatibility testing dilakukan dengan metode single factor coverage dan dilakukan dengan manual tanpa menggunakan bantuan perangkat lunak tertentu. Pengujian dilaksanakan di Mozilla Firefox dan Google Chrome.

Hasil compatibility testing pada kasus uji Javascript bernilai valid karena modal dapat ditampilkan di web browser. Kasus uji CSS juga bernilai valid karena halaman yang memuat fungsi CSS dapat ditampilkan pada web browser, namun terdapat satu hasil invalid pada kasus uji responsive dimana saat ukuran jendela browser Mozilla Firefox diperkecil, tabel yang ada pada halaman siswa tidak dapat mengikuti ukuran dari jendela browser.

6.4. Pengujian System Usability Scale

System Usability Scale adalah pengujian yang dilakukan dengan memberikan kusioner berisi 10 pertanyaan kepada 5 responden (Pudjoatmodjo & Wijaya, 2016). Skala nilai dari masing-masing pertanyaan adalah 1-5. Setelah responden mencoba untuk menggunakan sistem, maka responden diminta untuk mengisi kusioner. Kemudian kusioner yang yelah diisi responden akan dievaluasi untuk mendapatkan hasil dari pengujian SUS.

Hasil dari pengujian SUS untuk Guru total nilainya adalah 74 dengan Acceptability Ranges bernilai Acceptable, Adjective rating bernilai Good dan grade scale bernilai C. Hasil SUS untuk Siswa total nilainya adalah 80,5 dengan Acceptability Ranges bernilai Acceptable, Adjective rating bernilai Good dan grade scale bernilai B.

7. KESIMPULAN

Pada tahap analisis kebutuhan didapatkan 4 pengguna terlibat didalam sistem diantaranya admin, guru, siswa dan kelompok kerja PKL.

(8)

Terdapat 2 kebutuhan non fungsional dan 55 kebutuhan fungsional.

Class diagram, sequence diagram, perancangan database, perancangan algoritme serta rancangan dari antarmuka yang dibuat berdasarkan pada hasil yang diperoleh di tahap analisis kebutuhan dimuat dalam tahap perancangan sistem.

Bahasa pemrograman PHP dan didukung dengan framework Laravel serta Javascript digunakan saat implementasi sistem.

Pengimplementasian sistem menghasilkan implementasi dari kode program, struktur database sistem, dan pengimplementasian antarmuka berupa tampilan dalam website yang berdasarkan kepada perancangan antarmuka.

Pengujian unit dilakukan pada fungsi tambah siswa, create siswa, dan hitung nilai dengan whitebox testing. Pengujian validasi dengan blackbox testing dilakukan pada 55 kasus uji dan semuanya menghasilkan status valid. Pengujian compatibility terdapat satu hasil invalid yaitu pada aspek responsive. Pengujian usability dengan System Usability Scale memperoleh hasil bahwa sistem dinyatakan acceptable, dengan grade C dan B dan juga rating good.

8. SARAN

Saran dalam penelitian berikutnya yang memiliki kaitan dengan sistem informasi akademik SMK 2 Negeri Payakumbuh antara lain:

1. Pengimplementasian sistem pada perangkat mobile dalam bentuk aplikasi native atau hybrid.

2. Menambahkan fitur untuk menginputkan data siswa dan guru dari file excel serta fitur untuk mencetak leger atau rekap nilai siswa berdasarkan kelas oleh wali kelas.

9. DAFTAR PUSTAKA

Ammann, P. dan Offutt, J. 2016, "Introduction to Software Testing". Cambridge:

Cambridge University Press.

Aulianto, D. R., Alamsyah, A. dan Rohmiyati, Y. 2012, "Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akademik Terhadap Kualitas Layanan Akademik Mahasiswa Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro", Jurnal Ilmu Perpustakaan, hal. 1–8. Tersedia di:

https://www.neliti.com/id/publications/13 7283/pengaruh-penerapan-sistem- informasi-akademik-terhadap-kualitas-

layanan-akademik.

Habsyi, A. dan Pramana, D. A. 2016, "Sistem Informasi Akademik SMK Ihsaniyah Kota Tegal", Jurnal Informatika Politeknik Harapan Bersama, hal. 48–51.

Hayat, A. dkk. 2015, "Prototipe Sistem Informasi Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML", Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I), 0(0), hal. 9–

10. Tersedia di: http://ejournal.stikom- bali.ac.id/index.php/knsi/article/view/503 .

Hendini, A. 2016, "Pemodelan UML sistem informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak)", IV(2), hal. 107–116. doi:

10.2135/cropsci1983.0011183X0023000 20002x.

Nauli, S. B. 2015, ‘KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MERCU BUANA’, Jurnal Ilmiah FIFO, VI(2).

Nugroho, I., Listiyono, H. dan Anwar, S. N.

2017, "Perancangan Unified Modelling Language Aplikasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata Kota Semarang", Proceeding SENDI, 2(1), hal. 90–95.

Tersedia di:

http://www.unej.ac.id/pdf/yanti-uml.pdf.

Nugroho, K. 2017, "Perancangan Aplikasi Mobile Berbasis SMS Gateway dan Web Engineering Dengan Unified Modelling Language ( UML )", Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu (SENDI_U3), 96(19), hal. 96–103.

Pudjoatmodjo, B. & Wijaya, R. 2016, "Tes Kegunaan (Usability Testing) Pada Aplikasi Kepegawaian Dengan Menggunakan System Usability Scale", Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016, hal. 37–42.

Soejono, A.W., Setyanto, A. & Sofyan, A.F.

2018, "Evaluasi Usability Website UNRIYO Menggunakan S ystem Usability Scale ( Studi Kasus : Website UNRIYO )", Jurnal Teknologi Informasi, vol. XIII, hal. 29–37.

Sommerville, I. 2011, "Software Engineering".

9th edn, Pearson. 9th edn. Pearson, 2011.

doi: 10.1111/j.1365-2362.2005.01463.x.

(9)

Tjandra, S. & Pickerling, C. 2015, "Aplikasi Metode-Metode Software Testing Pada Configuration , Compatibility Dan Usability Perangkat Lunak", IDeaTech, hal. 367–74.

Wardani, E. S., Putranto, H. dan Wibawa, A. P.

2017, "Sistem Informasi Di SMK Dan Upaya Peningkatan Kinerjanya", Jipi, 2(1), hal. 15–19.

Gambar

Gambar 1. SDLC Waterfall  Sumber : Sommerville (2011)
Gambar 2. Diagram alir penelitian
Gambar 6. Flow Graph Tambah Siswa b)  Cyclomatic Complexity  •  V(G) = predicate node + 1 = 1 + 1 = 2  •  V(G) = jumlah region (R) = 2  •  V(G) = edge – node + 2 = 6 – 6 + 2 = 2  c)  Jalur Independen  •  Jalur 1 : 1 – 2 – 4 – 5  •  Jalur 2 : 1 – 3 – 4 – 5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Prakualifikasi Nomor: 050/003/Slks.Perenc.APBD.II/II/2012 tanggal 29 Februari 2012 untuk Pekerjaan Perencanaan

Bagaimana penerapan strategi planted questions (pertanyaan rekayasa) dalam meningkatkan keberanian siswa bertanya pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI) di MI

Penelitian mengenai internet banking yang dilakukan Chau dan Lai [11] menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan yang dirasakan (perceived ease of use) memiliki pengaruh positif

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi teori kinetik gas.Peningkatan motivasi belajar siswa

Dari hasil compare means juga dapat terlihat bahwa rata-rata jawaban responden pada variabel disclosure untuk mahasiswa akuntansi memiliki skor yang paling rendah. Hal

[r]

- Layanan : Perencanaan Rekayasa, Sub-Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik sipil Air (RE-103) - Persyaratan lainnya dapat dilihat pada Website SPSE :

Luaran media perancangan ini adalah konsep desain identitas visual berupa karakter maskot yang merepresentasikan Kota Kediri.. Konsep komunikasi karakter dibagi