• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016."

Copied!
302
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dias Ryan

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu :1) untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016, 2) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi) dan 3) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru d) presentasi pekerjaan siswa dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran, 2) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 76.79 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 86.75 (tinggi) pada siklus II, dan 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kondisi awal 63.47 menjadi 75.93 pada siklus I dan menjadi 78.62 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari 38% menjadi 64.28% pada siklus I dan menjadi 71.24% pada siklus II.

(2)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE THROUGH IT-BASED LEARNING MEDIA IN GRADE V A OF SD KANISIUS KINTELAN I

YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016

Dias Ryan

Sanata Dharma University 2016

This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning science in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta.

This research aims to: 1) describe the effort of to improve students’ motivation

and achievement science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, 2) to improve

students’ motivation science in grade V SD Kanisius Kintelan I from an average score of initial conditions of 57.56 (average) into 70 (high), and 3) to improve documentation, observation and interview. Data analysis techniques used is descriptive quantitative.

The result of this study shows that: 1) The effort to increase learning motivation and achievement in learning science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, after can be done through: a) observing the video or picture, b) the students asking a question, c) the students pay attention, d) students presents their works, and e) confirms and summarize the lecture, 2) The use of IT-based learning media was successful in improving learning motivation science. The improvement learning motivation science show that from initial conditions of 57.56 (average) into 76.79 in siklus I and become 86.75 (high) in siklus II, and 3) The use of IT-based media was successfully improved achievement science. The improvement achievement learning science show that from initial conditions of 63.47 into 75.93 in siklus I and become 78.62 in siklus II. Percentage of completeness of 38% into 64.28% in siklus I and become 71.24% in siklus II.

(3)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dias Ryan

NIM: 121134090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dias Ryan

NIM: 121134090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Penelitian sederhana ini, peneliti persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya dalam setiap usaha yang peneliti tempuh

2. Kedua orangtua peneliti tercinta (Bpk. Agus Priyanto dan Ibu Sri Astuti) yang selalu memberikan kasih sayang, mendukung dan mendoakan.

3. Adik-adik peneliti tercinta (Krismadyta Ryan dan Diega Ryan Irawan) yang selalu mendukung dan memberikan semangat

4. Bapak dan Ibu Dosen PGSD Univsersitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing dan memberikan masukkan yang berharga kepada peneliti

5. Teman-teman PGSD peneliti angkatan 2012

(8)

v MOTTO

Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba.

Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah

lagi untuk menang (RA Kartini)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk

tenang dan sabar.

(Khalifah ‘Umar)

Bemimpilah setinggi langit. Jika kamu jatuh, setidaknya

kamu akan jatuh bersama bintang bintang (Ir. Soekarno)

Tuliskan kisah hidupmu dengan tinta semangatmu dalam

(9)
(10)
(11)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dias Ryan

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu :1) untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016, 2) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi) dan 3) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru d) presentasi pekerjaan siswa dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran, 2) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 76.79 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 86.75 (tinggi) pada siklus II, dan 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kondisi awal 63.47 menjadi 75.93 pada siklus I dan menjadi 78.62 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari 38% menjadi 64.28% pada siklus I dan menjadi 71.24% pada siklus II.

(12)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE THROUGH IT-BASED LEARNING MEDIA IN GRADE V A OF SD KANISIUS KINTELAN I

YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016

Dias Ryan

Sanata Dharma University 2016

This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning science in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. This research aims to: 1) describe the effort of to improve students’ motivation and achievement science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, 2) to improve students’ motivation science in grade V SD Kanisius Kintelan I from an average score of initial conditions of 57.56 (average) into 70 (high), and 3) to improve students’ achievement science in grade V SD Kanisius Kintelan I from the average value of 63.47 into 77 with the percentage of completeness of 38% into 70%.

This research is an action research which consists of two cycles. This research subject is grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 that sum 28 students. The data collection techniques used is documentation, observation and interview. Data analysis techniques used is descriptive quantitative.

The result of this study shows that: 1) The effort to increase learning motivation and achievement in learning science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, after can be done through: a) observing the video or picture, b) the students asking a question, c) the students pay attention, d) students presents their works, and e) confirms and summarize the lecture, 2) The use of IT-based learning media was successful in improving learning motivation science. The improvement learning motivation science show that from initial conditions of 57.56 (average) into 76.79 in siklus I and become 86.75 (high) in siklus II, and 3) The use of IT-based media was successfully improved achievement science. The improvement achievement learning science show that from initial conditions of 63.47 into 75.93 in siklus I and become 78.62 in siklus II. Percentage of completeness of 38% into 64.28% in siklus I and become 71.24% in siklus II.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. Judul skripsi ini

yaitu “Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media

Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini peneliti haturkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Wahyu Wido Sari, M.Biotech. selaku dosen penguji III yang telah meluluskan dan memberikan masukkan terhadap skripsi ini.

7. Para dosen dan Staf PGSD yang telah membantu peneliti dengan baik. 8. Marciana Sarwi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan I

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.

9. Veronika Very Kurniawati, S.Si. selaku guru kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu dalam melakukan validasi dan membantu selama penelitian berlangsung di sekolah.

10.Seluruh siswa kelas V dan VI SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

11.Kedua orang tuaku, Agus Priyanto dan Sri Astuti yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan.

12.Adik-adikku tercinta Krismadyta Ryan dan Diega Ryan Irawan yang memberi semangat dan mendoakan.

13.Sahabat-sahabat, saudara-saudara dan teman-teman skripsi payung PTK media IT.

(14)
(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Definisi Operasional ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Tahap Perkembangan Siswa SD ... 11

2.1.2 Belajar ... 13

2.1.2.1 Teori Belajar ... 13

2.1.2.2 Pengertian Belajar ... 14

2.1.3 Motivasi Belajar ... 16

2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 16

2.1.3.2 Indikator Motivasi ... 17

2.1.4 Prestasi Belajar ... 20

2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar... 20

2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi belajar ... 21

2.1.5 Media Pembelajaran ... 22

2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran... 22

2.1.5.2 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis IT ... 22

2.1.5.3 Aplikasi Dan Alat Media Pembelajaran Berbasis IT ... 24

(16)

xiii

2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran IPA SD ... 26

2.1.6.2 Tujuan Pembelajaran IPA SD ... 26

2.1.6.3 Materi Pembelajaran IPA ... 28

2.1.6.4 Ringkasan Materi ... 28

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 33

2.4 Hipotesis Tindakan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Setting Penelitian ... 39

3.2.1 Tempat Penelitian ... 40

3.2.2 Subyek Penelitian ... 40

3.2.3 Objek Penelitian ... 40

3.2.4 Waktu Penelitian ... 40

3.3 Rencana Tindakan ... 41

3.3.1 Persiapan ... 41

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 42

3.3.2.1 Siklus I ... 42

3.3.2.2.2 Pelaksanaan ... 47

3.3.2.2.3 Observasi ... 50

3.3.2.2.4 Refleksi ... 50

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.4.1 Dokumentasi ... 51

3.4.2 Observasi ... 52

3.4.3 Kuesioner ... 52

3.5 Instrumen Penelitian ... 53

3.5.1 Intrumen Variabel Motivasi Belajar ... 53

3.5.2 Instrumen Variabel Prestasi Belajar ... 58

3.6 Teknik Pengujian Instrumen ... 60

3.6.1 Validitas ... 60

3.6.1.1 Validitas Isi ... 61

3.6.1.2 Validitas Konstruk ... 65

3.6.2 Reliabilitas ... 69

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal ... 71

3.7 Teknik Analisi Data ... 74

(17)

xiv

3.7.2 Analisis Data Prestasi Belajar ... 77

3.8 Kriteria Keberhasilan Penelitian ... 77

3.9 Jadwal Penelitian ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

4.1 Hasil Penelitian ... 80

4.1.1 Kondisi Awal ... 80

4.1.4 Rangkuman Hasil Penelitian ... 101

4.1.4.1 Hasil Motivasi Belajar ... 102

4.1.4.2 Hasil Prestasi Belajar ... 106

4.1 Pembahasan ... 109

BAB V PENUTUP ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Keterbatasan Pengembangan ... 114

5.3 Saran ... 115

DAFTAR REFERENSI ... 117

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Literatur Map ... 33

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 3.1 Siklus PTK ... 37

Gambar 3.2 Rumus Product Moment ... 66

Gambar 3.3 Rumus Cronbach’s Alpha ... 70

Gambar 3.4 Rumus Tingkat Kesukaran Soal ... 72

Gambar 3.5 Rumus Motivasi Kelas ... 77

Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-Rata Kuesioner Motivasi ... 104

Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Motivasi Belajar ... 105

Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Motivasi Belajar Keseluruhan ... 106

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Keterangan Waktu Pengambilan Data ... 41

Tabel 3.2 Lembar Observasi Pembelajaran Di Kelas ... 54

Tabel 3.3Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 54

Tabel 3.4 Lembar Kuesioner Motivasi Siswa ... 56

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Dan Kuesioner Motivasi Belajar ... 57

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi ... 59

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Isi Dan Muka Instrumen Observasi ... 63

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Isi Dan Muka Instrumen Kuesioner ... 64

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Silabus, RPP, LKS Dan Materi ... 64

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Soal Evalusi ... 64

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal siklus I ... 66

Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Siklus II ... 68

Tabel 3.13 Acuan Kategori Tingkat Koefisien Reliabilitas Soal ... 70

Tabel 3.14 Reliabilitas Soal Siklus I ... 71

Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus II ... 71

Tabel 3.16 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal ... 72

Tabel 3.17Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ... 73

Tabel 3.18Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ... 74

Tabel 3.19 Perhitungan PAP II ... 76

Tabel 3.20 Kategori Motivasi Hasil Modifikasi ... 76

Tabel 3.21 Kriteria Keberhasilan ... 78

(20)

xvii

Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal I ... 80

Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal II ... 81

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Kondisi Awal ... 81

Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal T.A 2014/2015 ... 82

Tabel 4.5 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal T.A 2015/2016 ... 83

Tabel 4.6 Hasil Rangkuman Kondisi Awal ... 84

Tabel 4.7 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 89

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I... 90

Tabel 4.9 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 91

Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 98

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ... 98

Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siklus II ... 99

Tabel 4.13 Rincian Data Motivasi Belajar ... 102

Tabel 4.14 Rincian Prestasi Belajar Siswa ... 107

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran... 121

Lampiran 2a RPP Pertemuan 1Siklus I ... 133

2b RPP Pertemuan 2 Siklus I ... 144

Lampiran 3a RPP Pertemuan 1Siklus II ... 157

3b RPP Pertemuan 2 Siklus II ... 168

Lampiran 4a Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ... 190

4b Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru ... 202

4c Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ... 214

Lampiran 5a Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh Dosen ... 226

5b Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh guru ... 227

5c Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh Kepala Sekolah .. 228

Lampiran 6a Validitas Soal Siklus I ... 229

6b Validitas Soal Siklus II ... 231

Lampiran 7a Validasi Desain Kuesioner Oleh Dosen ... 233

7b Validasi Desain Kuesioner Oleh Guru ... 234

7c Validasi Desain Kuesioner Oleh Kepala Sekolah ... 235

Lampiran 8a Validasi Desain Observasi Oleh Dosen ... 236

(22)

xix

8c Validasi Desain Observasi Oleh Kepala Sekolah ... 238

Lampiran 9 Lembar Observasi Pembelajaran Di Kelas ... 239

Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 240

Lampiran 11a Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 242

11b Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 244

Lampiran 12a Hasil Kuesioner Motivasi Kondisi Awal ... 246

12b Hasil Kuesioner Motivasi Siklus I ... 248

12c Hasil Kuesioner Motivasi Siklus II ... 250

Lampiran 13a Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus I ... 252

13b Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus I ... 254

Lampiran 14a Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus II... 257

14b Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus II ... 259

Lampiran 15a Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ... 265

15b Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II ... 270

Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Prestasi ... 275

Lampiran 17 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 276

Lampiran 18 Surat Izin Penelitian ... 277

Lampiran 19 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 278

(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Bab I pendahuluan pada penelitian ini, menguraikan tentang 6 subbab.

Subbab tersebut terdiri dari: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan (Sekolah Dasar) SD merupakan penentu kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM). Pendidikan SD merupakan titik awal menanamkan kebiasaan,

ilmu dan lain sebagainya kepada calon penerus bangsa. Sumantri (2007:

6.13-6.18) menyatakan bahwa pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang

mempunyai peranan sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM.

Proses pertama dalam membentuk kualitas SDM dalam dunia pendidikan adalah

melalui belajar terutama dalam pendidikan dasar.

Belajar merupakan kegiatan pokok dalam sebuah pendidikan terutama

pendidikan SD. Kegiatan belajar pada usia SD membutuhkan motivasi supaya,

siswa SD tersebut semangat dalam belajar dan mendapatkan hasil yang sesuai

harapan. Prastya mengutip hasil penelitian Fryan dan Maehr menyatakan bahwa

dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga,

kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir (motivasi)

merupakan faktor yang paling penting (Suprijono, 2009: 162). Uno (2008: 27)

menyatakan bahwa motivasi memiliki empat peranan dalam belajar dan

(24)

b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, c) menentukan ragam kendali

terhadap rangsangan belajar, dan d) menentukan ketekunan belajar. Berdasarkan

pernyataan Prastya dan Uno dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat penting

pengaruhnya dalam belajar oleh karena itu dalam pembelajaran sebagai guru

sebaiknya dapat memotivasi siswanya dalam belajar. Salah satu cara untuk

memotivasi siswa terutama siswa SD adalah dengan menggunakan media

pembelajaran.

Perkembangan pendidikan sebuah negara terutama pendidikan SD selalu

mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan jaman. Darmawan (2011:

7) menyatakan bahwa perkembangan dan penerapan teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) bermanfaat untuk pendidikan dalam kaitannya dengan

peningkatan pendidikan nasional Indonesia. Penerapan dan penggunaan media

teknologi informasi di dunia pendidikan terutama pendidikan SD memiliki

pengaruh untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan dalam penyampaian

pengetahuan kepada peserta didik.

Teknologi dan komunikasi modern yang digunakan dalam dunia

pendidikan dapat berupa media pembelajaran berbasis IT melalui teknologi

komputer. Teknologi komputer saat ini banyak digunakan dalam bidang

pendidikan karena penggunaannya yang mudah praktis dan efisien. Darmawan

(2011: 4) menyatakan bahwa penggunaan TIK merupakan salah satu faktor

penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada

para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Wahono (2003: 1)

menyatakan bahwa belajar mengajar berbasis teknologi informasi atau e-larning

(25)

ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Kemudahan

yang ditawarkan dari penggunaan teknologi komputer yang dimanfaatkan akan

membantu siswa dalam belajar dan dapat mengembangkan wawasan siswa

terutama pada mata pelajaran di SD.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Information Technology (IT)

sangat membantu dalam pembelajaran karena dapat membuat siswa termotivasi

dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa. Munadi (2010: 36-48) menyatakan bahwa penggunaan

media pembelajaran memiliki banyak manfaat yaitu: 1) memungkinkan dan

memudahkan terjadinya proses belajar, 2) menambah perbendaharaan kata yang

makna atau maksudnya benar-benar akan mudah di pahami siswa, 3) mengatasi

keterbatasan waktu, ruang dan inderawi, 4) mampu menarik dan memfokuskan

perhatian siswa, 5) menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau

penolakan siswa terhadap pembelajaran, 6) mengembangkan gagasan dan pikiran

yang dimiliki siswa, 7) meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa,

8) mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk

terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan 9) memberikan rangsangan,

pengalaman dan persepsi yang sama. Wahono (2003: 2-3) menyatakan bahwa

manfaat penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran yaitu: menghemat

waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya

pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), menjangkau

wilayah geografis yang lebih luas, dan melatih pembelajar lebih mandiri dalam

mendapatkan ilmu pengetahuan. Kesimpulan, media pembelajaran merupakan

(26)

terutama dalam motivasi serta prestasi belajar siswa. Salah satu mata pelajaran

yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya

adalah mata pelajaran IPA SD. Penggunaan media pembelajaran pada kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam mata pelajaran IPA perlu

diperhatikan demi kelancaran proses belajarnya.

Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang kurang menerapkan

media pembelajaran dapat membuat siswa SD merasa bingung, kurang memahami

pelajaran dan kurang termotivasi dalam pembelajaran karena siswa SD sudah

mengenal bahkan menggunakan teknologi informasi yang canggih yang

seharusnya dapat dimanfaatkan dalam proses belajar. Munadi (2010: 16)

menyatakan bahwa proses pembelajaran selama ini sering dijumpai bahwa guru

dalam menyampaikan materi ajarnya melalui metode ceramah yang

mengakibatkan proses komunikasi dalam pembelajaran tersebut tidak efektif dan

untuk membuat pembelajaran menjadi efektif maka siswa sebagai manusia yang

sedang berproses dalam pencarian pengetahuan harus melibatkan semua indera

dalam proses tersebut. Darmawan (2011: 8) menyatakan bahwa peran guru untuk

mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan

jaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan

perjalanan generasi bangsa Indonesia. Penerapan media pembelajaran dalam

pembelajaran IPA yang dilakukan guru dapat membantu siswa dalam memahami

dan memotivasi siswa selama proses pembelajaran, karena guru tersebut sesuai

dengan perkembangan dan masa belajar siswa SD yang sudah memasuki

(27)

Hasil dokumentasi, observasi dan pengumpulan data dari kuesioner yang

dilakukan di kelas V SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta pada hari selasa, tanggal

12 dan 26 Agustus 2015, peneliti menemukan masalah mengenai motivasi dan

prestasi belajar IPA siswa kelas V SD salah satunya disebabkan karena kurangnya

penggunaan media pembelajaran. Permasalah mengenai motivasi yang ditemui di

kelas V pada waktu diobservasi selama kegiatan PPL yaitu perhatian siswa

terhadap penjelasan guru cukup perhatian akan tetapi pada waktu diberikan

pertanyaan mereka bingung dalam menjawab dan mereka juga kurang

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan

kurangnya kemauan siswa kelas V dalam mencatat materi yang penting, lupa

mengerjakan PR serta sikap mereka yang mudah bosan terhadap pelajaran

sehingga mereka membuat gaduh di kelas. Kegaduhan 3 siswa laki-laki di kelas V

membuat guru meminta 3 siswa laki-laki tersebut untuk belajar di perpustakaan.

Penjabaran secara umum mengenai prestasi belajar IPA siswa kelas V

sebagai berikut: jumlah siswa pada kelas tersebut adalah 24 siswa pada tahun

pelajaran 2014/2015 dan 28 siswa pada tahun pelajaran 2015/2016. Kurikulum

yang digunakan kelas V di semester I pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah

kurikulum 2013 dan pada tahun 2015/2016 kurikulum yang digunakan adalah

KTSP 2006. KKM kelas V pada tahun pelajaran 2014/2015 dan tahun pelajaran

2015/2016 adalah 75. Permasalahan rendahnya prestasi belajar di kelas V dapat

dilihat pada rata-rata nilai kelas 63.47 dengan tingkat ketuntasan 38%. Hasil data

mengenai nilai rata-rata nilai murni IPA kelas V baik dalam tahun ajaran

2014/2015 dan 2015/2016 masih belum mencapai KKM. Kondisi pembelajaran di

(28)

bersemangat dalam belajar karena dalam observasi yang peneliti lakukan

siswanya kurang partisipatif dalam pembelajaran serta kelasnya yang kurang

kondusif dan hasil dari pengisian lembar kuesioner kondisi awal menunjukkan

bahwa motivasi belajar siswa kelas V rata-rata skor motivasinya mencapai 57.56

(sedang).

Kebanyakan guru bukan hanya di SD yang peneliti teliti masih

menggunakan media pembelajaran berupa gambar yang terdapat dibuku dan

benda konkret saja karena keterbatasan waktu, kemampuan dan sarana serta

prasarana. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan peneliti dan dari teori yang

telah dipaparkan oleh beberapa tokoh, membuat peneliti sangat tertarik untuk

meneliti tentang “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media

Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius

Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diutarakan oleh peneliti di atas

dan guna mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut, penelitian

ini terbatas meneliti “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan

Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius

Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. SK dan KD yang perlu

diselesaikan pada siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA semester I

materinya yaitu tentang “Adaptasi Hewan”. Kurikulum yang digunakan pada

tahun ajaran 2015/2016 di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta adalah Kurikulum

KTSP 2006, sehingga peneliti menyesuaikan penggunaan kurikulum yang dianut

(29)

hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kompetensi Dasar yaitu: 3.1

Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk

mempertahankan hidup.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD

Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016?

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan

motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I

Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata pada kondisi

awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi)?

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajatan berbasis IT dapat meningkatkan

prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I

Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata pada kondisi

awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi

70%?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar

IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa

kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.

1.4.2 Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD

Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor rata-rata pada

(30)

1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa pada kelas V SD Kanisius

Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata pada kondisi awal

63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti,

sekolah, guru, siswa dan masyarakat.

1.5.1 Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah: a) Peneliti dapat memiliki

pengalaman dalam melakukan penelitian, b) Peneliti dapat menggetahui cara

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD, c)

Peneliti dapat menambah wawasan tentang media pembelajaran alternatif salah

satunya berbasis IT yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa kelas V SD terhadap pembelajaran IPA, dan d) Peneliti

dapat mengembangkan pengetahuan mengenai media pembelajaran berbasis IT

alternatif untuk membantu siswa dalam belajar IPA.

1.5.2 Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi pihak sekolah adalah: a) Sekolah bisa

mendapatkan sumbangan positif untuk kemajuan sekolah, karena guru mendapat

tambahan wawasan tentang media pembelajaran berbasis IT untuk pembelajaran

IPA yang belum mendalam diterapkan di sekolah, dan b) Peneliti turut serta

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD di sekolah karena

dengan adanya penggunaan media pembelajaran berbasis IT yang dilakukan

(31)

1.5.3 Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah: a) Guru mendapat tambahan

wawasan mengenai penggunaan media pembelajaran IPA berbasis IT pada siswa

kelas V SD, dan b) Guru mendapat inspirasi dalam mengembangkan media

pembelajaran untuk mata pelajaran yang lain sesuai dengan perkembangan dan

kerelevan siswa SD sehingga dapat menunjang pelajaran.

1.5.4 Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah: a) Siswa kelas V SD dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya pada pembelajaran IPA, dan b)

Siswa kelas V SD mendapatkan pengalaman belajar IPA yang mudah dipahami

dan menyenangkan karena adanya penggunaan media pembelajaran berbasis IT.

1.5.5 Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah: a) Masyarakat dapat

mengetahui solusi meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT, dan b) Masyarakat dapat

menerapkan penggunaan media pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan

kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1.7.1 Siswa Sekolah Dasar (SD) adalah pelajar yang berusia antara 7-12 tahun

(32)

1.7.2 Motivasi Belajar adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri

seseorang untuk melakukan proses belajar.

1.7.3 Prestasi Belajar adalah kemampuan perubahan perilaku dari hasil

kemampuan nyata untuk mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh

faktor dari dalam maupun dari luar individu.

1.7.4 IPA adalah ilmu pengetahuan mengenai keadaan alam, lingkungan dan

makhluk hidup yang ada di semesta.

1.7.5 Media Pembelajaran Berbasis IT adalah sesuatu penyampaian pesan

pembelajaran yang dilakukan guru kepada siswanya dengan menggunakan

teknologi berbasis komputer dapat berupa: ppt, mp3, video, dan berbagai

(33)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II kajian teori menguraikan tentang 4 teori pokok yang berhubungan

dengan penelitian ini. Keempat teori pokok tersebut yaitu: kajian pustaka, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka membahas mengenai teori-teori yang mendukung

penelitian ini. Teori-teori yang mendukung tersebut meliputi tahap

perkembangan siswa SD, belajar, motivasi belajar, prestasi belajar, media

pembelajaran dan pembelajaran IPA SD.

2.1.1 Tahap Perkembangan Siswa SD

Tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dibagi 4 tahap. Tahap

pertama adalah tahap sensori motor yaitu pada usia 0-2 tahun. Jean Piaget

menyatakan bahwa “kegiatan intelektual pada tahap ini hampir seluruhnya

mencangkup gejala yang diterima secara langsung melalui indera” (Sumantri,

2007: 1.14-1.15). Anak mencapai kematangan dan mulai memperoleh

keterampilan berbahasa, mereka mengaplikasikannya dengan menerapkan pada

objek-objek yang nyata pada tahap ini. Anak mulai memahami hubungan antara

benda dengan nama yang diberikan kepada benda tersebut. Kesimpulan dari tahap

pertama adalah anak mengoptimalkan penggunaan inderanya untuk belajar dalam

menggunakan objek-objek yang ada di sekitarnya.

Tahap kedua adalah tahap pra-operasional pada usia 2-7 tahun. Jean Piaget

(34)

lambang-lambang bahasa yang digunakan anak untuk menunjukkan benda-benda nyata

bertambah dengan pesatnya” (Sumantri, 2007: 1.15). Anak pada tahap ini

mengambil keputusan hanya berdasarkan pemikirannya, bukan berdasarkan

analisis rasional. Anak biasanya mengambil kesimpulan dari sebagian kecil yang

diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Pendapat anak usia 2-7 tahun

pesawat terbang adalah benda kecil yang berukuran 30 cm, karena hanya itulah

yang nampak pada mereka saat menegadah dan melihatnya terbang di angkasa.

Kesimpulan dari tahap kedua adalah pada tahap ini anak masih menyimpulkan

apa yang dipelajari berdasarkan kekonkretan dan tingkat perkembangan

bahasanya.

Tahap ketiga yaitu tahap operasional konkret pada usia 7-11 tahun. Jean

Piaget menyatakan bahwa “kemampuan berpikir logis anak muncul pada tahap

ini, anak usia 7-11 tahun dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai

pemecahan masalah” (Sumantri, 2007: 1.15). Permasalahan yang konkret adalah

masalah yang dihadapi pada anak usia 7-11 tahun di tahap ini. Anak akan

menemui kesulitan pada tahap ini apabila mereka diberi tugas sekolah yang

menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi, misalnya, anak sering kali

menjadi frustasi bila diminta mencari arti tersembunyi dari suatu kata dalam

tulisan tertentu. Mereka menyukai soal-soal yang sudah tersedia jawabannya.

Kesimpulan dari tahap ini adalah anak mampu menyelesaikan masalah konkret

secara sistematis.

Tahap keempat adalah tahap operasional formal pada anak usia 11-15

tahun. Jean Piaget menyatakan bahwa “tahap ini ditandai pola pikir orang

(35)

permasalahan yang dihadapai baik yang bersifat abstrak maupun konkret. Anak

juga sudah dapat memikirkan gagasannya, untuk dapat membentuk ide-ide,

berpikir tentang masa depan secara realistis pada tahap ini. Contohnya: anak

memikirkan besok kalau dewasa ingin menjadi seorang dokter, kemudian anak

berpikir lagi untuk mendapatkannya maka ia harus belajar dengan

sungguh-sungguh. Simpulan dari tahap ini adalah anak pada tahap ini mampu berpikir

seperti orang dewasa yang bersifat konkret dan abstrak. Berdasarkan keempat

tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget maka dapat disimpulkan bahwa

perkembangan siswa SD adalah anak yang berusia rata-rata 6-12 tahun atau yang

terdapat pada tahapan ketiga.

2.1.2 Belajar

Subbab prestasi belajar dijabarkan kedalam 2 teori. Teori-teori tersebut

terdiri dari: teori belajar dan pengertian belajar.

2.1.2.1Teori Belajar

Belajar dilakukan manusia setiap saat dalam memecahkan masalah yang

dilalui dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dapat dilakukan dengan berbagai

cara, banyaknya cara untuk belajar membuat para ahli meneliti tentang belajar.

Karakteristik teori belajar yang ditemukan menurut 3 ahli. Teori belajar yang

pertama oleh B.F. Skinner. Teorinya bernama Operant Conditioning. Skinner

menyatakan bahwa belajar adalah perilaku dan perubahan perilaku yang tercermin

dalam kekerapan respon yang merupakan fungsi dari kejadian dalam lingkungan

dan kondisi (Winataputra, 2007: 1.11-1.12). Teori belajar yang kedua oleh Jean

Piaget dan teorinya bernama Cognitive Development. Jean Piaget menyatakan

(36)

dapat disimpulkan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam belajar baik

berpengaruh dalam perubahan perilaku maupun pengetahuannya (kognitifnya).

Teori belajar oleh Albert Bandura dan teorinya bernama Social Learning.

Bandura menyatakan bahwa belajar merupakan interaksi segitiga antara

lingkungan, faktor personal dan perilaku kondisi (Winataputra, 2007: 1.12-1.13).

Komponen dasar teori belajar Bandura adalah perilaku yang dimodelkan,

langsung, peniruan, dan penguatan diri serta proses kognitif peserta didik. Ketiga

teori belajar menurut Skinner, Jean Piaget, dan Albert Bandura merupakan suatu

teori belajar yang sangat mengagumkan. Hasil penemuan teori belajar menurut

ketiga ahli ini sampai saat ini masih dipelajari dalan bidang pendidikan.

Pernyataan ahli mengenai teori belajar yang ditemukannya maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dan perubahan

kognitif seseorang yang terjadi karena adanya interaksi.

2.1.2.2Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan awal dari manusia. Proses awal manusia

belajar seperti manusia belajar merangkak, berdiri, berjalan dan seterusnya. Uno

(2008: 22) merumuskan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku atau

pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang

dilakukan secara formal, informal dan nonformal. Suprijono (2009: 163)

menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen

dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang

dilandasi tujuan tertentu. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku karena

(37)

Pengertian belajar yang berikutnya menurut Bell-Gredler dan Aristoteles.

Bell-Gredler menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh

manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (Competence),

keterampilan (Skills), dan sikap (Attitudes), sedangkan belajar menurut pandangan

filsafat yaitu Aristoteles menyatakan bahwa pegetahuan sebagai pandangan

belajar adalah suatu yang ada dalam dunia fisik bukan dalam pikiran

(Winataputra, 2007: 1.5). Kesimpulan dua pernyataan mengenai pengertian

belajar di atas adalah proses yang dilakukan manusia yang ada di dunia untuk

mendapatkan keterampilan, kemampuan dan sikap.

Pemahaman mengenai belajar dapat dipahami melalui memahami konsep

belajar terlebih dahulu. Konsep belajar dapat diketahui berdasarkan pakar bidang

keilmuan (pakar psikologis dan pakar pendidikan) karena sesuai dengan dunia

pendidikan. Pandangan pakar tersebut sangat penting karena perilaku belajar

merupakan bidang telaah dari kedua bidang keilmuan (Winataputra, 2007: 1.5).

Pandangan pakar psikologi mengenai belajar dilihat dari perilaku belajar sebagai

proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara alami.

Pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-pedagogis

yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang

sengaja diciptakan. Kesimpulannya kedua pakar keilmuan mengenai konsep

belajar adalah proses interaksi individu secara psikolgis dengan lingkungan untuk

(38)

2.1.3 Motivasi Belajar

Subbab motivasi belajar peneliti jabarkan ke dalam 2 penjabaran tentang

motivasi belajar. Penjabaran motivasi belajar tersebut terdiri dari: pengertian

motivasi belajar dan indikator motivasi.

2.1.3.1Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor pendukung dalam menentukan

keberhasilan seseorang dalam belajar. Mc. Donald menyatakan bahwa “motivasi

adalah perubahan energi diri yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan” (Sardiman, 2001: 73).

Simpulannya, motivasi adalah perubahan dari dalam diri yang ditandani dengan

didahului tanggapan sehinga memunculkan perasaan terhadap adanya tujuan.

Belajar dan motivasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan.

Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan perilaku, dengan arti lain perilaku yang termotivasi adalah perilaku

yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Uno (2008: 23) menyatakan bahwa

motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang

sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Berdasarkan pernyataan

Suprijono dan Uno maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

dorongan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar, yang

(39)

2.1.3.2Indikator Motivasi

Motivasi belajar memiliki indikator atau unsur yang mendukung seperti

yang ada dalam pernyataan Uno. Aritonang menyatakan bahwa motivasi memiliki

indikator yang dapat dicapai. Indikator motivasi menurut Aritonang yaitu: 1)

ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi kesulitan, 3) minat dan

ketajaman dalam belajar, 4) partisipasi dalam belajar dan 5) mandiri dalam belajar

(Aritonang, 2008: 14). Uno menyatakan bahwa terdapat enam indikator motivasi

belajar yaitu: 1) adanya hasrat dan keinginan untuk belajar, 2) adanya dorongan

dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4)

adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya keinginan yang menarik dalam

belajar dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2008: 23).

Berdasarkan pernyataan Aritonang dan Uno peneliti mengambil enam indikator

motivasi belajar yaitu indikator motivasi belajar yang dimiliki Uno. Alasan

peneliti memilih indikator motivasi menurut Uno karena sesuai dengan penelitian

tentang motivasi belajar yang akan diteliti oleh peneliti.

Peneliti menggunakan indikator motivasi belajar menurut Uno karena

menurut peneliti indikator motivasi belajar menurut Uno adalah yang paling

lengkap, mudah dalam penerapan dan hampir sama dengan indikator motivasi

belajar yang disampaikan oleh ahli-ahli yang juga mengemukakan tentang

indikator motivasi belajar. Berikut adalah penjelasan indikator-indikator motivasi

belajar yang digunakan peneliti menurut Uno yaitu (Wahyono, 2014:1-2):

1. Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil

Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dalam kehidupan

(40)

untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk

memperolah kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan

prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari „‟dalam‟‟ diri manusia yang

bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasrat dan keinginan untuk berhasil

dalam belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri manusia.

Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu

dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang

mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan

tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas

semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi.

Simpulan dari pernyataan ini adalah seseorang yang memiliki motif prestasi yang

rendah dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar yang

diusahakan dari kesadaran diri.

2. Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar

Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif

berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu

menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi

tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada

ketakutan akan kegagalan itu.

Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau

tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu

dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua.

Keterangan diatas tampak bahwa „‟keberhasilan‟‟ anak didik tersebut disebabkan

(41)

3. Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan

Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan

mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang

menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau

mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan

pangkat.

4. Adanya Penghargaan dalam Belajar

Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap

perilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling

mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil

belajar yang lebih baik. Pernyataan seperti „‟bagus‟‟, „‟hebat‟‟ dan lain-lain

disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga

mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa

dan guru, dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan

pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang

banyak.

5. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar

Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang

sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar

menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan

dihargai. Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, pengabdian masyarakat dan

(42)

6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif

Umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan

individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk

melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan,

diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui

pengaruh lingkungan. Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor

pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu memperoleh

bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar.

2.1.4 Prestasi Belajar

Subbab prestasi belajar menjabarkan 2 teori. Teori –teori tersebut terdiri

dari: pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar.

2.1.4.1Pengertian Prestasi Belajar

Dunia pendidikan sangat terkenal dengan adanya prestasi belajar, untuk

memahami pengertian prestasi belajar. Sardiman (2001: 46) menyatakan bahwa

prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai

faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

belajar. Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan

tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari

praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Simpulan, prestasi

belajar adalah kemampuan perubahan perilaku dari hasil kemampuan nyata untuk

mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari

(43)

2.1.4.2Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil tidaknya seseorang memperoleh hasil belajar yang baik

dipengaruhi faktor-faktor dari dalam diri maupun luar dirinya. Gestalt menyatakan

bahwa hasil belajar dipengaruhi dua faktor yaitu siswa itu sendiri dan

lingkungannya (Susanto, 2013: 12). Diri siswa sendiri mempengaruhi prestasi

belajar ketika dikaitkan dengan kemampuan berpikir, motivasi, minat, serta

kesiapan belajar. Lingkungan dianggap mempengaruhi prestasi belajar meliputi

sarana, prasarana, guru dan sumber belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 54) yaitu bahwa prestasi

belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Kesimpulan pernyataan

Gestalt dan Slameto dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah hal-hal yang berkaitan dengan diri

seseorang baik dari dalam maupun luar yang mempengaruhi saat siswa belajar.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berfungsi dengan baik

bila seorang pendidik dapat memahami benar cara meningkatkan bakat dan

keterampilan dasar yang dimiliki siswa. Gronlund menyatakan bahwa supaya

siswa dapat mencapai prestasi belajar dengan baik memerlukan beberapa hal,

yaitu siswa harus memiliki pengetahuan yang cukup sehingga mampu memahami

tugas yang ia peroleh (Supardi, 2013: 138-139). Faktor penunjang keberhasilan

siswa untuk mencapai prestasi tertentu yang lain yaitu keterampilan

berkomunikasi, penampilan dan penyesuaian diri. Prestasi belajar siswa yang

diperoleh merupakan usaha siswa untuk mendapatkan prestasi dalam belajar

(44)

2.1.5 Media Pembelajaran

Subbab media pembelajaran dijabarkan 3 pengertian. Ketiga pengertian

tersebut yaitu pengertian media pembelajaran, pengertian media pembelajaran

berbasis IT dan pengertian aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT.

2.1.5.1Pengertian Media Pembelajaran

Sebuah pembelajaran yang baik di dalamnya ada penggunaan media

pembelajaran sebagai pendukung untuk membantu pemahaman siswa dan supaya

siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Arsyad (2007: 7) menyatakan

bahwa salah satu ciri tentang media pendidikan digunakan dalam rangka

komunikasi dan interaksi guru siswa dalam proses pembelajaran. Munadi (2010:

7-8) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga

tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan

proses belajar secara efektif dan efisien. Berdasarkan pernyataan Arsyad dan

Munadi maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang

digunakan untuk menyampaikan sumber belajar dalam proses belajar sehingga

menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

2.1.5.2Pengertian Media Pembelajaran Berbasis IT

Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi dalam perkembangan

pendidikan. Pendidikan dalam jaman yang sudah maju IPTEKnya lebih banyak

menggunakan teknologi dalam melakukan pembelajaran karena dirasa menarik

dan lebih mudah dipahami siswa. Darmawan (2012: 55-56) menyatakan bahwa

pembelajaran interaktif berbasis komputer dapat mengaktifkan siswa untuk belajar

(45)

video dan animasi. Guru yang dulunya sebagai pengajar langsung dalam

pembelajaran sekarang telah berubah fungsi sebagai fasilitator dalam

pembelajaran karena sudah digantikan oleh teknologi terutama yang berbasis

Information and Teknologies (IT). Media pembelajaran berbasis IT yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini berupa Microsoft Power Point (aplikasi yang

terdapat di dalam komputer pada program Microsoft office yang berfungsi untuk

presentasi) video, animasi dan gambar.

Pembelajaran yang menggunakan IT maka proses pembelajarannya

berhubungan dengan media elektronik bahkan internet. Proses pembelajaran yang

menggunakan berbasis IT sering dikenal dengan istilah e-learning. Munadi (2010:

159) menyatakan bahwa e-learning adalah sebagai jenis belajar mengajar yang

penyampaian bahan ajarnya dengan menggunakan media internet atau

menggunakan media jaringan komputer lainnya yang serupa. Thomson

menyatakan bahwa sistem e-learning adalah teknologi yang digunakan untuk

membantu proses pembelajaran dikemas dalam bentuk elektronik/digital dan

pelaksanaanya membutuhkan komputer berbasis web dalam situs internet serta

berupaya menembus keterbatasan ruang dan waktu (Darmawan, 2012: 85-86).

Berdasarkan pernyataan Munadi maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran atau e-learning adalah sarana penyampaian bahan ajar kepada siswa

dalam bentuk elektronik yang menggunakan komputer dan situs internet serta

(46)

2.1.5.3Aplikasi Dan Alat Media Pembelajaran Berbasis IT

Aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT yang digunakan dalam

penelitian ini berupa video, Microsoft power point (PPT), teknologi komputer,

dan projector LCD, dengan konsep multimedia berbasis komputer. Peneliti

memilih penggunaan aplikasi dan alat media berbasis komputer tersebut karena

sesuai dengan judul penelitian yang peneliti teliti serta aplikasi dan alat media

pembelajaran berbasis IT tersebut masih jarang digunakan di tempat penelitian

peneliti.

Video merupakan sebuah tayangan yang sudah biasa diperlihatkan.

Keumuman masyarakat terhadap video ini maka dapat digunakan sebagi media

pembelajaran. Sardiman (2009: 74) menyatakan bahwa video merupakan media

audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam

masyarakat dan memiliki salah satu kelebihan yaitu dapat menarik perhatian.

Simpulan, video pembelajaran adalah media pembelajaran yang berupa

audio-visual yang menampilkan gerak.

Penyampaian materi pembelajaran pada penelitian ini didukung dengan

penggunaan multimedia berbasis komputer salah satunya yaitu microsoft power

point (PPT). Microsoft power point (PPT) adalah program aplikasi persentasi

yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program

komputer dan tampilan ke layar dengan bantuan LCD projector (Sanaky, 2013:

147). Multimedia berbasis komputer juga peneliti gunakan sebagi sarana

pelengkap penggunaan media berbasis IT. Arsyad (2010: 171) menyatakan bahwa

multimedia pada umumnya dikenal sebagai berbagai macam kombinasi grafis,

(47)

dengan menggabungkan multimedia berbasis komputer diharapkan siswa SD

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA.

Teknologi komputer di era globalisasi sudah semakin pesat

perkembangannya. Sanaky (2013: 145) menyatakan bahwa teknologi komputer

adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau

semua bentuk stimulus sehingga pembelajaran lebih optimal. Arsyad (2010: 171)

menyatakan bahwa komputer adalah pengendali seluruh peralatan perangkat

keras. Simpulan, teknologi komputer dalam pembelajaran adalah pengendali

perangkat keras yang memungkinkan memunculkan stimulus sehingga proses

pembelajaran dapat optimal.

Media pembelajaran berbasis IT yang digunakan peneliti membutuhkan

penggunaan projector LCD jenis LV-5200 yang membutuhkan komputer dalam

pengoperasiannya. Projector LCD adalah salah satu jenis proyektor yang

digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada

sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar sebagai tembok (Sanaky, 2013:

144). Simpulan, proyektor LCD dapat digunakan sebagai media pembelajaran

yang dapat menampilkan gambar, video atau data dari komputer melalui sebuah

layar.

2.1.6 Pembelajaran IPA SD

Subbab pembelajaran IPA dijabarkan kedalam 4 pengertian. Keempat

subbab tersebut terdiri dari pengertian pembelajaran IPA SD, tujuan pembelajaran

(48)

2.1.6.1Pengertian Pembelajaran IPA SD

Pembelajaran IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam sudah diajarkan sejak

kelas III SD. Pembelajaran IPA SD berisi tentang ilmu mengenai alam dan

makhluk hidup. Mata pelajaran IPA SD merupakan juga mata pelajaran yang

dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah tentang kehidupan

sehari-hari dan memahami tentang lingkungan sekitar supaya tetap lestari.

Darmojo menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang masuk akal dan sesuai

kenyataan (objektif) tentang alam semesta dengan segala isinya (Samatowa, 2011:

3). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut KTSP (2006: 161) yaitu mata

pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Nash menyatakan IPA adalah suatu cara atau metode untuk

mengamati alam (Samatowa, 2011: 3). Simpulannya adalah ilmu yang bertunjuan

untuk menghayati alam. Berdasarkan pernyataan Darmojo, pengertian IPA

menurut KTSP dan Nash maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu

pengetahuan untuk memahami alam semesta dan isinya yang dilakukan dengan

penguasaan pengetahuan dan proses penemuan.

2.1.6.2Tujuan Pembelajaran IPA SD

Secara umum tujuan pembelajaran adalah untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dan untuk mencapai tujuan pendidikan bangsa. Setiap bangsa memiliki

tujuan pembelajaran yang berbeda. Berikut beberapa Tujuan pembelajaran IPA

(49)

Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan tertera dalam kurikulum KTSP (2006: 162) sebagai berikut : 1) siswa

memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2) siswa mampu

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa 3) mampu

mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat, 4) siswa mampu mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) siswa

mampu meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam, 6) siswa mampu meningkatkan kesadaran

untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan

Tuhan, dan 7) siswa mampu memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Tujuan pembelajaran IPA menurut Samatowa (2011: 6): 1) sebagai berikut

memenuhi kesejahteraan materil suatu bangsa karena IPA merupakan dasar

teknologi dan disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan,2)

melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis, 3) siswa melakukan

percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa sehingga mata pelajaran

IPA merupakan mata pelajaran yang tidak bersifat hafalan, dan 4) membentuk

kepribadian siswa secara keseluruhan karena pembelajaran IPA merupakan mata

(50)

Tujuan IPA yang terdapat di dalam KTSP maupun yang diutarakan oleh

Samatowa memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan tujuan tersebut menjelaskan

pentingnya pembelajaran IPA untuk dipelajari. Tujuan pembelajaran IPA yaitu

untuk membantu siswa dalam memecahkan masalahnya sehari-hari mengenai

pengetahuan dan teknologi yang ada di alam.

2.1.6.3Materi Pembelajaran IPA

Materi pembelajaran IPA kelas V yang akan di teliti oleh peneliti yaitu

tentang “Adaptasi Hewan”. Standar Kompetensi yaitu: 3. Mengidentifikasi cara

makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kompetensi Dasar yaitu:

3.1 Mengidentifikasi penyesuaikan diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk

mempertahankan hidup.

2.1.6.4Ringkasan Materi

Salah satu ciri makhluk hidup yaitu melakukan adaptasi. Adaptasi adalah

kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Lingkungan tempat tinggal makhluk hidup disebut habitat. Salah satu makhluk

hidup yang menyesuaikan diri yaitu hewan. Hewan melakukan adaptasi bertujuan

untuk melindungi diri dari musuhnya dan memperoleh makanan. Adaptasi hewan

dikelompokkan menjadi dua yaitu pengelompokkan hewan berdasarkan cara

memperoleh makanan dan berdasarkan cara melindungi dirinya (Maryanto, 2009:

49). Pengelompokkan hewan berdasarkan cara memperoleh makan

dikelompokkan dalam kelompok hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan),

karnivora (hewan pemakan daging), dan omnivora (hewan pemakan segala).

Berdasarkan cara melindungi diri hewan dibedakan menjadi 2 yaitu dengan alat

Gambar

Gambar 2.1 Literatur Map
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Siklus PTK (Arikunto, 2015: 42)
Tabel 3.1 Keterangan Waktu Pengambilan Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rahayu, Marita. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap motivasi dan hasil belajar IPS terhadap siswa kelas III SD Kanisius

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana

Hasil penelitian yang ditemukan adalah: (1) kemampuan siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I menulis karangan narasi sebelum menggunakan gambar seri berkategori cukup , (2)

Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius

Metode penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research ) pada siswa kelas VB SD Kanisius Gayam sebanyak 24 siswa. Penelitian ini

Rahayu, Marita. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana