viii ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Dias Ryan
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu :1) untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016, 2) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi) dan 3) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru d) presentasi pekerjaan siswa dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran, 2) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 76.79 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 86.75 (tinggi) pada siklus II, dan 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kondisi awal 63.47 menjadi 75.93 pada siklus I dan menjadi 78.62 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari 38% menjadi 64.28% pada siklus I dan menjadi 71.24% pada siklus II.
ix ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE THROUGH IT-BASED LEARNING MEDIA IN GRADE V A OF SD KANISIUS KINTELAN I
YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016
Dias Ryan
Sanata Dharma University 2016
This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning science in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta.
This research aims to: 1) describe the effort of to improve students’ motivation
and achievement science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, 2) to improve
students’ motivation science in grade V SD Kanisius Kintelan I from an average score of initial conditions of 57.56 (average) into 70 (high), and 3) to improve documentation, observation and interview. Data analysis techniques used is descriptive quantitative.
The result of this study shows that: 1) The effort to increase learning motivation and achievement in learning science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, after can be done through: a) observing the video or picture, b) the students asking a question, c) the students pay attention, d) students presents their works, and e) confirms and summarize the lecture, 2) The use of IT-based learning media was successful in improving learning motivation science. The improvement learning motivation science show that from initial conditions of 57.56 (average) into 76.79 in siklus I and become 86.75 (high) in siklus II, and 3) The use of IT-based media was successfully improved achievement science. The improvement achievement learning science show that from initial conditions of 63.47 into 75.93 in siklus I and become 78.62 in siklus II. Percentage of completeness of 38% into 64.28% in siklus I and become 71.24% in siklus II.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Dias Ryan
NIM: 121134090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Dias Ryan
NIM: 121134090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Penelitian sederhana ini, peneliti persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya dalam setiap usaha yang peneliti tempuh
2. Kedua orangtua peneliti tercinta (Bpk. Agus Priyanto dan Ibu Sri Astuti) yang selalu memberikan kasih sayang, mendukung dan mendoakan.
3. Adik-adik peneliti tercinta (Krismadyta Ryan dan Diega Ryan Irawan) yang selalu mendukung dan memberikan semangat
4. Bapak dan Ibu Dosen PGSD Univsersitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing dan memberikan masukkan yang berharga kepada peneliti
5. Teman-teman PGSD peneliti angkatan 2012
v MOTTO
Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba.
Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah
lagi untuk menang (RA Kartini)
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk
tenang dan sabar.
(Khalifah ‘Umar)
Bemimpilah setinggi langit. Jika kamu jatuh, setidaknya
kamu akan jatuh bersama bintang bintang (Ir. Soekarno)
Tuliskan kisah hidupmu dengan tinta semangatmu dalam
viii ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Dias Ryan
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu :1) untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016, 2) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi) dan 3) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru d) presentasi pekerjaan siswa dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran, 2) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 76.79 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 86.75 (tinggi) pada siklus II, dan 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kondisi awal 63.47 menjadi 75.93 pada siklus I dan menjadi 78.62 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari 38% menjadi 64.28% pada siklus I dan menjadi 71.24% pada siklus II.
ix ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE THROUGH IT-BASED LEARNING MEDIA IN GRADE V A OF SD KANISIUS KINTELAN I
YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016
Dias Ryan
Sanata Dharma University 2016
This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning science in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. This research aims to: 1) describe the effort of to improve students’ motivation and achievement science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, 2) to improve students’ motivation science in grade V SD Kanisius Kintelan I from an average score of initial conditions of 57.56 (average) into 70 (high), and 3) to improve students’ achievement science in grade V SD Kanisius Kintelan I from the average value of 63.47 into 77 with the percentage of completeness of 38% into 70%.
This research is an action research which consists of two cycles. This research subject is grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 that sum 28 students. The data collection techniques used is documentation, observation and interview. Data analysis techniques used is descriptive quantitative.
The result of this study shows that: 1) The effort to increase learning motivation and achievement in learning science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, after can be done through: a) observing the video or picture, b) the students asking a question, c) the students pay attention, d) students presents their works, and e) confirms and summarize the lecture, 2) The use of IT-based learning media was successful in improving learning motivation science. The improvement learning motivation science show that from initial conditions of 57.56 (average) into 76.79 in siklus I and become 86.75 (high) in siklus II, and 3) The use of IT-based media was successfully improved achievement science. The improvement achievement learning science show that from initial conditions of 63.47 into 75.93 in siklus I and become 78.62 in siklus II. Percentage of completeness of 38% into 64.28% in siklus I and become 71.24% in siklus II.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. Judul skripsi ini
yaitu “Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media
Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini peneliti haturkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Wahyu Wido Sari, M.Biotech. selaku dosen penguji III yang telah meluluskan dan memberikan masukkan terhadap skripsi ini.
7. Para dosen dan Staf PGSD yang telah membantu peneliti dengan baik. 8. Marciana Sarwi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan I
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.
9. Veronika Very Kurniawati, S.Si. selaku guru kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu dalam melakukan validasi dan membantu selama penelitian berlangsung di sekolah.
10.Seluruh siswa kelas V dan VI SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu selama penelitian berlangsung.
11.Kedua orang tuaku, Agus Priyanto dan Sri Astuti yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan.
12.Adik-adikku tercinta Krismadyta Ryan dan Diega Ryan Irawan yang memberi semangat dan mendoakan.
13.Sahabat-sahabat, saudara-saudara dan teman-teman skripsi payung PTK media IT.
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 8
1.6 Definisi Operasional ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Tahap Perkembangan Siswa SD ... 11
2.1.2 Belajar ... 13
2.1.2.1 Teori Belajar ... 13
2.1.2.2 Pengertian Belajar ... 14
2.1.3 Motivasi Belajar ... 16
2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 16
2.1.3.2 Indikator Motivasi ... 17
2.1.4 Prestasi Belajar ... 20
2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar... 20
2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi belajar ... 21
2.1.5 Media Pembelajaran ... 22
2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran... 22
2.1.5.2 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis IT ... 22
2.1.5.3 Aplikasi Dan Alat Media Pembelajaran Berbasis IT ... 24
xiii
2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran IPA SD ... 26
2.1.6.2 Tujuan Pembelajaran IPA SD ... 26
2.1.6.3 Materi Pembelajaran IPA ... 28
2.1.6.4 Ringkasan Materi ... 28
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 29
2.3 Kerangka Berpikir ... 33
2.4 Hipotesis Tindakan ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Setting Penelitian ... 39
3.2.1 Tempat Penelitian ... 40
3.2.2 Subyek Penelitian ... 40
3.2.3 Objek Penelitian ... 40
3.2.4 Waktu Penelitian ... 40
3.3 Rencana Tindakan ... 41
3.3.1 Persiapan ... 41
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 42
3.3.2.1 Siklus I ... 42
3.3.2.2.2 Pelaksanaan ... 47
3.3.2.2.3 Observasi ... 50
3.3.2.2.4 Refleksi ... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.4.1 Dokumentasi ... 51
3.4.2 Observasi ... 52
3.4.3 Kuesioner ... 52
3.5 Instrumen Penelitian ... 53
3.5.1 Intrumen Variabel Motivasi Belajar ... 53
3.5.2 Instrumen Variabel Prestasi Belajar ... 58
3.6 Teknik Pengujian Instrumen ... 60
3.6.1 Validitas ... 60
3.6.1.1 Validitas Isi ... 61
3.6.1.2 Validitas Konstruk ... 65
3.6.2 Reliabilitas ... 69
3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal ... 71
3.7 Teknik Analisi Data ... 74
xiv
3.7.2 Analisis Data Prestasi Belajar ... 77
3.8 Kriteria Keberhasilan Penelitian ... 77
3.9 Jadwal Penelitian ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80
4.1 Hasil Penelitian ... 80
4.1.1 Kondisi Awal ... 80
4.1.4 Rangkuman Hasil Penelitian ... 101
4.1.4.1 Hasil Motivasi Belajar ... 102
4.1.4.2 Hasil Prestasi Belajar ... 106
4.1 Pembahasan ... 109
BAB V PENUTUP ... 113
5.1 Kesimpulan ... 113
5.2 Keterbatasan Pengembangan ... 114
5.3 Saran ... 115
DAFTAR REFERENSI ... 117
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Literatur Map ... 33
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 34
Gambar 3.1 Siklus PTK ... 37
Gambar 3.2 Rumus Product Moment ... 66
Gambar 3.3 Rumus Cronbach’s Alpha ... 70
Gambar 3.4 Rumus Tingkat Kesukaran Soal ... 72
Gambar 3.5 Rumus Motivasi Kelas ... 77
Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-Rata Kuesioner Motivasi ... 104
Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Motivasi Belajar ... 105
Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Motivasi Belajar Keseluruhan ... 106
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Keterangan Waktu Pengambilan Data ... 41
Tabel 3.2 Lembar Observasi Pembelajaran Di Kelas ... 54
Tabel 3.3Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 54
Tabel 3.4 Lembar Kuesioner Motivasi Siswa ... 56
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Dan Kuesioner Motivasi Belajar ... 57
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi ... 59
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Isi Dan Muka Instrumen Observasi ... 63
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Isi Dan Muka Instrumen Kuesioner ... 64
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Silabus, RPP, LKS Dan Materi ... 64
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Soal Evalusi ... 64
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal siklus I ... 66
Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Siklus II ... 68
Tabel 3.13 Acuan Kategori Tingkat Koefisien Reliabilitas Soal ... 70
Tabel 3.14 Reliabilitas Soal Siklus I ... 71
Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus II ... 71
Tabel 3.16 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal ... 72
Tabel 3.17Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ... 73
Tabel 3.18Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ... 74
Tabel 3.19 Perhitungan PAP II ... 76
Tabel 3.20 Kategori Motivasi Hasil Modifikasi ... 76
Tabel 3.21 Kriteria Keberhasilan ... 78
xvii
Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal I ... 80
Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal II ... 81
Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Kondisi Awal ... 81
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal T.A 2014/2015 ... 82
Tabel 4.5 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal T.A 2015/2016 ... 83
Tabel 4.6 Hasil Rangkuman Kondisi Awal ... 84
Tabel 4.7 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 89
Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I... 90
Tabel 4.9 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 91
Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 98
Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ... 98
Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siklus II ... 99
Tabel 4.13 Rincian Data Motivasi Belajar ... 102
Tabel 4.14 Rincian Prestasi Belajar Siswa ... 107
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran... 121
Lampiran 2a RPP Pertemuan 1Siklus I ... 133
2b RPP Pertemuan 2 Siklus I ... 144
Lampiran 3a RPP Pertemuan 1Siklus II ... 157
3b RPP Pertemuan 2 Siklus II ... 168
Lampiran 4a Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ... 190
4b Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru ... 202
4c Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ... 214
Lampiran 5a Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh Dosen ... 226
5b Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh guru ... 227
5c Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh Kepala Sekolah .. 228
Lampiran 6a Validitas Soal Siklus I ... 229
6b Validitas Soal Siklus II ... 231
Lampiran 7a Validasi Desain Kuesioner Oleh Dosen ... 233
7b Validasi Desain Kuesioner Oleh Guru ... 234
7c Validasi Desain Kuesioner Oleh Kepala Sekolah ... 235
Lampiran 8a Validasi Desain Observasi Oleh Dosen ... 236
xix
8c Validasi Desain Observasi Oleh Kepala Sekolah ... 238
Lampiran 9 Lembar Observasi Pembelajaran Di Kelas ... 239
Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 240
Lampiran 11a Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 242
11b Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 244
Lampiran 12a Hasil Kuesioner Motivasi Kondisi Awal ... 246
12b Hasil Kuesioner Motivasi Siklus I ... 248
12c Hasil Kuesioner Motivasi Siklus II ... 250
Lampiran 13a Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus I ... 252
13b Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus I ... 254
Lampiran 14a Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus II... 257
14b Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus II ... 259
Lampiran 15a Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ... 265
15b Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II ... 270
Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Prestasi ... 275
Lampiran 17 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 276
Lampiran 18 Surat Izin Penelitian ... 277
Lampiran 19 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 278
1 BAB I
PENDAHULUAN
Bab I pendahuluan pada penelitian ini, menguraikan tentang 6 subbab.
Subbab tersebut terdiri dari: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan (Sekolah Dasar) SD merupakan penentu kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Pendidikan SD merupakan titik awal menanamkan kebiasaan,
ilmu dan lain sebagainya kepada calon penerus bangsa. Sumantri (2007:
6.13-6.18) menyatakan bahwa pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang
mempunyai peranan sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM.
Proses pertama dalam membentuk kualitas SDM dalam dunia pendidikan adalah
melalui belajar terutama dalam pendidikan dasar.
Belajar merupakan kegiatan pokok dalam sebuah pendidikan terutama
pendidikan SD. Kegiatan belajar pada usia SD membutuhkan motivasi supaya,
siswa SD tersebut semangat dalam belajar dan mendapatkan hasil yang sesuai
harapan. Prastya mengutip hasil penelitian Fryan dan Maehr menyatakan bahwa
dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga,
kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir (motivasi)
merupakan faktor yang paling penting (Suprijono, 2009: 162). Uno (2008: 27)
menyatakan bahwa motivasi memiliki empat peranan dalam belajar dan
b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, c) menentukan ragam kendali
terhadap rangsangan belajar, dan d) menentukan ketekunan belajar. Berdasarkan
pernyataan Prastya dan Uno dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat penting
pengaruhnya dalam belajar oleh karena itu dalam pembelajaran sebagai guru
sebaiknya dapat memotivasi siswanya dalam belajar. Salah satu cara untuk
memotivasi siswa terutama siswa SD adalah dengan menggunakan media
pembelajaran.
Perkembangan pendidikan sebuah negara terutama pendidikan SD selalu
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan jaman. Darmawan (2011:
7) menyatakan bahwa perkembangan dan penerapan teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) bermanfaat untuk pendidikan dalam kaitannya dengan
peningkatan pendidikan nasional Indonesia. Penerapan dan penggunaan media
teknologi informasi di dunia pendidikan terutama pendidikan SD memiliki
pengaruh untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan dalam penyampaian
pengetahuan kepada peserta didik.
Teknologi dan komunikasi modern yang digunakan dalam dunia
pendidikan dapat berupa media pembelajaran berbasis IT melalui teknologi
komputer. Teknologi komputer saat ini banyak digunakan dalam bidang
pendidikan karena penggunaannya yang mudah praktis dan efisien. Darmawan
(2011: 4) menyatakan bahwa penggunaan TIK merupakan salah satu faktor
penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada
para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Wahono (2003: 1)
menyatakan bahwa belajar mengajar berbasis teknologi informasi atau e-larning
ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Kemudahan
yang ditawarkan dari penggunaan teknologi komputer yang dimanfaatkan akan
membantu siswa dalam belajar dan dapat mengembangkan wawasan siswa
terutama pada mata pelajaran di SD.
Penggunaan media pembelajaran berbasis Information Technology (IT)
sangat membantu dalam pembelajaran karena dapat membuat siswa termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa. Munadi (2010: 36-48) menyatakan bahwa penggunaan
media pembelajaran memiliki banyak manfaat yaitu: 1) memungkinkan dan
memudahkan terjadinya proses belajar, 2) menambah perbendaharaan kata yang
makna atau maksudnya benar-benar akan mudah di pahami siswa, 3) mengatasi
keterbatasan waktu, ruang dan inderawi, 4) mampu menarik dan memfokuskan
perhatian siswa, 5) menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau
penolakan siswa terhadap pembelajaran, 6) mengembangkan gagasan dan pikiran
yang dimiliki siswa, 7) meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa,
8) mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan 9) memberikan rangsangan,
pengalaman dan persepsi yang sama. Wahono (2003: 2-3) menyatakan bahwa
manfaat penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran yaitu: menghemat
waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), menjangkau
wilayah geografis yang lebih luas, dan melatih pembelajar lebih mandiri dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan. Kesimpulan, media pembelajaran merupakan
terutama dalam motivasi serta prestasi belajar siswa. Salah satu mata pelajaran
yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya
adalah mata pelajaran IPA SD. Penggunaan media pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam mata pelajaran IPA perlu
diperhatikan demi kelancaran proses belajarnya.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang kurang menerapkan
media pembelajaran dapat membuat siswa SD merasa bingung, kurang memahami
pelajaran dan kurang termotivasi dalam pembelajaran karena siswa SD sudah
mengenal bahkan menggunakan teknologi informasi yang canggih yang
seharusnya dapat dimanfaatkan dalam proses belajar. Munadi (2010: 16)
menyatakan bahwa proses pembelajaran selama ini sering dijumpai bahwa guru
dalam menyampaikan materi ajarnya melalui metode ceramah yang
mengakibatkan proses komunikasi dalam pembelajaran tersebut tidak efektif dan
untuk membuat pembelajaran menjadi efektif maka siswa sebagai manusia yang
sedang berproses dalam pencarian pengetahuan harus melibatkan semua indera
dalam proses tersebut. Darmawan (2011: 8) menyatakan bahwa peran guru untuk
mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan
jaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan
perjalanan generasi bangsa Indonesia. Penerapan media pembelajaran dalam
pembelajaran IPA yang dilakukan guru dapat membantu siswa dalam memahami
dan memotivasi siswa selama proses pembelajaran, karena guru tersebut sesuai
dengan perkembangan dan masa belajar siswa SD yang sudah memasuki
Hasil dokumentasi, observasi dan pengumpulan data dari kuesioner yang
dilakukan di kelas V SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta pada hari selasa, tanggal
12 dan 26 Agustus 2015, peneliti menemukan masalah mengenai motivasi dan
prestasi belajar IPA siswa kelas V SD salah satunya disebabkan karena kurangnya
penggunaan media pembelajaran. Permasalah mengenai motivasi yang ditemui di
kelas V pada waktu diobservasi selama kegiatan PPL yaitu perhatian siswa
terhadap penjelasan guru cukup perhatian akan tetapi pada waktu diberikan
pertanyaan mereka bingung dalam menjawab dan mereka juga kurang
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan
kurangnya kemauan siswa kelas V dalam mencatat materi yang penting, lupa
mengerjakan PR serta sikap mereka yang mudah bosan terhadap pelajaran
sehingga mereka membuat gaduh di kelas. Kegaduhan 3 siswa laki-laki di kelas V
membuat guru meminta 3 siswa laki-laki tersebut untuk belajar di perpustakaan.
Penjabaran secara umum mengenai prestasi belajar IPA siswa kelas V
sebagai berikut: jumlah siswa pada kelas tersebut adalah 24 siswa pada tahun
pelajaran 2014/2015 dan 28 siswa pada tahun pelajaran 2015/2016. Kurikulum
yang digunakan kelas V di semester I pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah
kurikulum 2013 dan pada tahun 2015/2016 kurikulum yang digunakan adalah
KTSP 2006. KKM kelas V pada tahun pelajaran 2014/2015 dan tahun pelajaran
2015/2016 adalah 75. Permasalahan rendahnya prestasi belajar di kelas V dapat
dilihat pada rata-rata nilai kelas 63.47 dengan tingkat ketuntasan 38%. Hasil data
mengenai nilai rata-rata nilai murni IPA kelas V baik dalam tahun ajaran
2014/2015 dan 2015/2016 masih belum mencapai KKM. Kondisi pembelajaran di
bersemangat dalam belajar karena dalam observasi yang peneliti lakukan
siswanya kurang partisipatif dalam pembelajaran serta kelasnya yang kurang
kondusif dan hasil dari pengisian lembar kuesioner kondisi awal menunjukkan
bahwa motivasi belajar siswa kelas V rata-rata skor motivasinya mencapai 57.56
(sedang).
Kebanyakan guru bukan hanya di SD yang peneliti teliti masih
menggunakan media pembelajaran berupa gambar yang terdapat dibuku dan
benda konkret saja karena keterbatasan waktu, kemampuan dan sarana serta
prasarana. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan peneliti dan dari teori yang
telah dipaparkan oleh beberapa tokoh, membuat peneliti sangat tertarik untuk
meneliti tentang “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media
Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius
Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diutarakan oleh peneliti di atas
dan guna mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut, penelitian
ini terbatas meneliti “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan
Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius
Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. SK dan KD yang perlu
diselesaikan pada siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA semester I
materinya yaitu tentang “Adaptasi Hewan”. Kurikulum yang digunakan pada
tahun ajaran 2015/2016 di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta adalah Kurikulum
KTSP 2006, sehingga peneliti menyesuaikan penggunaan kurikulum yang dianut
hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kompetensi Dasar yaitu: 3.1
Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD
Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016?
1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan
motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I
Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata pada kondisi
awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi)?
1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajatan berbasis IT dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I
Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata pada kondisi
awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi
70%?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar
IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa
kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.
1.4.2 Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD
Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor rata-rata pada
1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa pada kelas V SD Kanisius
Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata pada kondisi awal
63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti,
sekolah, guru, siswa dan masyarakat.
1.5.1 Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah: a) Peneliti dapat memiliki
pengalaman dalam melakukan penelitian, b) Peneliti dapat menggetahui cara
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD, c)
Peneliti dapat menambah wawasan tentang media pembelajaran alternatif salah
satunya berbasis IT yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas V SD terhadap pembelajaran IPA, dan d) Peneliti
dapat mengembangkan pengetahuan mengenai media pembelajaran berbasis IT
alternatif untuk membantu siswa dalam belajar IPA.
1.5.2 Bagi Sekolah
Manfaat penelitian ini bagi pihak sekolah adalah: a) Sekolah bisa
mendapatkan sumbangan positif untuk kemajuan sekolah, karena guru mendapat
tambahan wawasan tentang media pembelajaran berbasis IT untuk pembelajaran
IPA yang belum mendalam diterapkan di sekolah, dan b) Peneliti turut serta
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD di sekolah karena
dengan adanya penggunaan media pembelajaran berbasis IT yang dilakukan
1.5.3 Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah: a) Guru mendapat tambahan
wawasan mengenai penggunaan media pembelajaran IPA berbasis IT pada siswa
kelas V SD, dan b) Guru mendapat inspirasi dalam mengembangkan media
pembelajaran untuk mata pelajaran yang lain sesuai dengan perkembangan dan
kerelevan siswa SD sehingga dapat menunjang pelajaran.
1.5.4 Bagi Siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah: a) Siswa kelas V SD dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya pada pembelajaran IPA, dan b)
Siswa kelas V SD mendapatkan pengalaman belajar IPA yang mudah dipahami
dan menyenangkan karena adanya penggunaan media pembelajaran berbasis IT.
1.5.5 Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah: a) Masyarakat dapat
mengetahui solusi meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT, dan b) Masyarakat dapat
menerapkan penggunaan media pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya.
1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1.7.1 Siswa Sekolah Dasar (SD) adalah pelajar yang berusia antara 7-12 tahun
1.7.2 Motivasi Belajar adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri
seseorang untuk melakukan proses belajar.
1.7.3 Prestasi Belajar adalah kemampuan perubahan perilaku dari hasil
kemampuan nyata untuk mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh
faktor dari dalam maupun dari luar individu.
1.7.4 IPA adalah ilmu pengetahuan mengenai keadaan alam, lingkungan dan
makhluk hidup yang ada di semesta.
1.7.5 Media Pembelajaran Berbasis IT adalah sesuatu penyampaian pesan
pembelajaran yang dilakukan guru kepada siswanya dengan menggunakan
teknologi berbasis komputer dapat berupa: ppt, mp3, video, dan berbagai
11 BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II kajian teori menguraikan tentang 4 teori pokok yang berhubungan
dengan penelitian ini. Keempat teori pokok tersebut yaitu: kajian pustaka, hasil
penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka membahas mengenai teori-teori yang mendukung
penelitian ini. Teori-teori yang mendukung tersebut meliputi tahap
perkembangan siswa SD, belajar, motivasi belajar, prestasi belajar, media
pembelajaran dan pembelajaran IPA SD.
2.1.1 Tahap Perkembangan Siswa SD
Tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dibagi 4 tahap. Tahap
pertama adalah tahap sensori motor yaitu pada usia 0-2 tahun. Jean Piaget
menyatakan bahwa “kegiatan intelektual pada tahap ini hampir seluruhnya
mencangkup gejala yang diterima secara langsung melalui indera” (Sumantri,
2007: 1.14-1.15). Anak mencapai kematangan dan mulai memperoleh
keterampilan berbahasa, mereka mengaplikasikannya dengan menerapkan pada
objek-objek yang nyata pada tahap ini. Anak mulai memahami hubungan antara
benda dengan nama yang diberikan kepada benda tersebut. Kesimpulan dari tahap
pertama adalah anak mengoptimalkan penggunaan inderanya untuk belajar dalam
menggunakan objek-objek yang ada di sekitarnya.
Tahap kedua adalah tahap pra-operasional pada usia 2-7 tahun. Jean Piaget
lambang-lambang bahasa yang digunakan anak untuk menunjukkan benda-benda nyata
bertambah dengan pesatnya” (Sumantri, 2007: 1.15). Anak pada tahap ini
mengambil keputusan hanya berdasarkan pemikirannya, bukan berdasarkan
analisis rasional. Anak biasanya mengambil kesimpulan dari sebagian kecil yang
diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Pendapat anak usia 2-7 tahun
pesawat terbang adalah benda kecil yang berukuran 30 cm, karena hanya itulah
yang nampak pada mereka saat menegadah dan melihatnya terbang di angkasa.
Kesimpulan dari tahap kedua adalah pada tahap ini anak masih menyimpulkan
apa yang dipelajari berdasarkan kekonkretan dan tingkat perkembangan
bahasanya.
Tahap ketiga yaitu tahap operasional konkret pada usia 7-11 tahun. Jean
Piaget menyatakan bahwa “kemampuan berpikir logis anak muncul pada tahap
ini, anak usia 7-11 tahun dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai
pemecahan masalah” (Sumantri, 2007: 1.15). Permasalahan yang konkret adalah
masalah yang dihadapi pada anak usia 7-11 tahun di tahap ini. Anak akan
menemui kesulitan pada tahap ini apabila mereka diberi tugas sekolah yang
menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi, misalnya, anak sering kali
menjadi frustasi bila diminta mencari arti tersembunyi dari suatu kata dalam
tulisan tertentu. Mereka menyukai soal-soal yang sudah tersedia jawabannya.
Kesimpulan dari tahap ini adalah anak mampu menyelesaikan masalah konkret
secara sistematis.
Tahap keempat adalah tahap operasional formal pada anak usia 11-15
tahun. Jean Piaget menyatakan bahwa “tahap ini ditandai pola pikir orang
permasalahan yang dihadapai baik yang bersifat abstrak maupun konkret. Anak
juga sudah dapat memikirkan gagasannya, untuk dapat membentuk ide-ide,
berpikir tentang masa depan secara realistis pada tahap ini. Contohnya: anak
memikirkan besok kalau dewasa ingin menjadi seorang dokter, kemudian anak
berpikir lagi untuk mendapatkannya maka ia harus belajar dengan
sungguh-sungguh. Simpulan dari tahap ini adalah anak pada tahap ini mampu berpikir
seperti orang dewasa yang bersifat konkret dan abstrak. Berdasarkan keempat
tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan siswa SD adalah anak yang berusia rata-rata 6-12 tahun atau yang
terdapat pada tahapan ketiga.
2.1.2 Belajar
Subbab prestasi belajar dijabarkan kedalam 2 teori. Teori-teori tersebut
terdiri dari: teori belajar dan pengertian belajar.
2.1.2.1Teori Belajar
Belajar dilakukan manusia setiap saat dalam memecahkan masalah yang
dilalui dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dapat dilakukan dengan berbagai
cara, banyaknya cara untuk belajar membuat para ahli meneliti tentang belajar.
Karakteristik teori belajar yang ditemukan menurut 3 ahli. Teori belajar yang
pertama oleh B.F. Skinner. Teorinya bernama Operant Conditioning. Skinner
menyatakan bahwa belajar adalah perilaku dan perubahan perilaku yang tercermin
dalam kekerapan respon yang merupakan fungsi dari kejadian dalam lingkungan
dan kondisi (Winataputra, 2007: 1.11-1.12). Teori belajar yang kedua oleh Jean
Piaget dan teorinya bernama Cognitive Development. Jean Piaget menyatakan
dapat disimpulkan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam belajar baik
berpengaruh dalam perubahan perilaku maupun pengetahuannya (kognitifnya).
Teori belajar oleh Albert Bandura dan teorinya bernama Social Learning.
Bandura menyatakan bahwa belajar merupakan interaksi segitiga antara
lingkungan, faktor personal dan perilaku kondisi (Winataputra, 2007: 1.12-1.13).
Komponen dasar teori belajar Bandura adalah perilaku yang dimodelkan,
langsung, peniruan, dan penguatan diri serta proses kognitif peserta didik. Ketiga
teori belajar menurut Skinner, Jean Piaget, dan Albert Bandura merupakan suatu
teori belajar yang sangat mengagumkan. Hasil penemuan teori belajar menurut
ketiga ahli ini sampai saat ini masih dipelajari dalan bidang pendidikan.
Pernyataan ahli mengenai teori belajar yang ditemukannya maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dan perubahan
kognitif seseorang yang terjadi karena adanya interaksi.
2.1.2.2Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan awal dari manusia. Proses awal manusia
belajar seperti manusia belajar merangkak, berdiri, berjalan dan seterusnya. Uno
(2008: 22) merumuskan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang
dilakukan secara formal, informal dan nonformal. Suprijono (2009: 163)
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen
dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang
dilandasi tujuan tertentu. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku karena
Pengertian belajar yang berikutnya menurut Bell-Gredler dan Aristoteles.
Bell-Gredler menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh
manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (Competence),
keterampilan (Skills), dan sikap (Attitudes), sedangkan belajar menurut pandangan
filsafat yaitu Aristoteles menyatakan bahwa pegetahuan sebagai pandangan
belajar adalah suatu yang ada dalam dunia fisik bukan dalam pikiran
(Winataputra, 2007: 1.5). Kesimpulan dua pernyataan mengenai pengertian
belajar di atas adalah proses yang dilakukan manusia yang ada di dunia untuk
mendapatkan keterampilan, kemampuan dan sikap.
Pemahaman mengenai belajar dapat dipahami melalui memahami konsep
belajar terlebih dahulu. Konsep belajar dapat diketahui berdasarkan pakar bidang
keilmuan (pakar psikologis dan pakar pendidikan) karena sesuai dengan dunia
pendidikan. Pandangan pakar tersebut sangat penting karena perilaku belajar
merupakan bidang telaah dari kedua bidang keilmuan (Winataputra, 2007: 1.5).
Pandangan pakar psikologi mengenai belajar dilihat dari perilaku belajar sebagai
proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara alami.
Pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-pedagogis
yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang
sengaja diciptakan. Kesimpulannya kedua pakar keilmuan mengenai konsep
belajar adalah proses interaksi individu secara psikolgis dengan lingkungan untuk
2.1.3 Motivasi Belajar
Subbab motivasi belajar peneliti jabarkan ke dalam 2 penjabaran tentang
motivasi belajar. Penjabaran motivasi belajar tersebut terdiri dari: pengertian
motivasi belajar dan indikator motivasi.
2.1.3.1Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor pendukung dalam menentukan
keberhasilan seseorang dalam belajar. Mc. Donald menyatakan bahwa “motivasi
adalah perubahan energi diri yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan” (Sardiman, 2001: 73).
Simpulannya, motivasi adalah perubahan dari dalam diri yang ditandani dengan
didahului tanggapan sehinga memunculkan perasaan terhadap adanya tujuan.
Belajar dan motivasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan.
Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan perilaku, dengan arti lain perilaku yang termotivasi adalah perilaku
yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Uno (2008: 23) menyatakan bahwa
motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Berdasarkan pernyataan
Suprijono dan Uno maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
dorongan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar, yang
2.1.3.2Indikator Motivasi
Motivasi belajar memiliki indikator atau unsur yang mendukung seperti
yang ada dalam pernyataan Uno. Aritonang menyatakan bahwa motivasi memiliki
indikator yang dapat dicapai. Indikator motivasi menurut Aritonang yaitu: 1)
ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi kesulitan, 3) minat dan
ketajaman dalam belajar, 4) partisipasi dalam belajar dan 5) mandiri dalam belajar
(Aritonang, 2008: 14). Uno menyatakan bahwa terdapat enam indikator motivasi
belajar yaitu: 1) adanya hasrat dan keinginan untuk belajar, 2) adanya dorongan
dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4)
adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya keinginan yang menarik dalam
belajar dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2008: 23).
Berdasarkan pernyataan Aritonang dan Uno peneliti mengambil enam indikator
motivasi belajar yaitu indikator motivasi belajar yang dimiliki Uno. Alasan
peneliti memilih indikator motivasi menurut Uno karena sesuai dengan penelitian
tentang motivasi belajar yang akan diteliti oleh peneliti.
Peneliti menggunakan indikator motivasi belajar menurut Uno karena
menurut peneliti indikator motivasi belajar menurut Uno adalah yang paling
lengkap, mudah dalam penerapan dan hampir sama dengan indikator motivasi
belajar yang disampaikan oleh ahli-ahli yang juga mengemukakan tentang
indikator motivasi belajar. Berikut adalah penjelasan indikator-indikator motivasi
belajar yang digunakan peneliti menurut Uno yaitu (Wahyono, 2014:1-2):
1. Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil
Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dalam kehidupan
untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk
memperolah kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan
prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari „‟dalam‟‟ diri manusia yang
bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasrat dan keinginan untuk berhasil
dalam belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri manusia.
Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu
dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang
mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan
tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas
semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi.
Simpulan dari pernyataan ini adalah seseorang yang memiliki motif prestasi yang
rendah dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar yang
diusahakan dari kesadaran diri.
2. Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar
Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif
berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu
menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi
tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada
ketakutan akan kegagalan itu.
Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau
tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu
dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua.
Keterangan diatas tampak bahwa „‟keberhasilan‟‟ anak didik tersebut disebabkan
3. Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan
Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan
mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang
menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau
mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan
pangkat.
4. Adanya Penghargaan dalam Belajar
Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap
perilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling
mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil
belajar yang lebih baik. Pernyataan seperti „‟bagus‟‟, „‟hebat‟‟ dan lain-lain
disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga
mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa
dan guru, dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan
pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang
banyak.
5. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang
sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar
menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan
dihargai. Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, pengabdian masyarakat dan
6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
Umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan
individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk
melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan,
diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui
pengaruh lingkungan. Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor
pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu memperoleh
bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar.
2.1.4 Prestasi Belajar
Subbab prestasi belajar menjabarkan 2 teori. Teori –teori tersebut terdiri
dari: pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar.
2.1.4.1Pengertian Prestasi Belajar
Dunia pendidikan sangat terkenal dengan adanya prestasi belajar, untuk
memahami pengertian prestasi belajar. Sardiman (2001: 46) menyatakan bahwa
prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam
belajar. Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Simpulan, prestasi
belajar adalah kemampuan perubahan perilaku dari hasil kemampuan nyata untuk
mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari
2.1.4.2Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berhasil tidaknya seseorang memperoleh hasil belajar yang baik
dipengaruhi faktor-faktor dari dalam diri maupun luar dirinya. Gestalt menyatakan
bahwa hasil belajar dipengaruhi dua faktor yaitu siswa itu sendiri dan
lingkungannya (Susanto, 2013: 12). Diri siswa sendiri mempengaruhi prestasi
belajar ketika dikaitkan dengan kemampuan berpikir, motivasi, minat, serta
kesiapan belajar. Lingkungan dianggap mempengaruhi prestasi belajar meliputi
sarana, prasarana, guru dan sumber belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 54) yaitu bahwa prestasi
belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Kesimpulan pernyataan
Gestalt dan Slameto dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah hal-hal yang berkaitan dengan diri
seseorang baik dari dalam maupun luar yang mempengaruhi saat siswa belajar.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berfungsi dengan baik
bila seorang pendidik dapat memahami benar cara meningkatkan bakat dan
keterampilan dasar yang dimiliki siswa. Gronlund menyatakan bahwa supaya
siswa dapat mencapai prestasi belajar dengan baik memerlukan beberapa hal,
yaitu siswa harus memiliki pengetahuan yang cukup sehingga mampu memahami
tugas yang ia peroleh (Supardi, 2013: 138-139). Faktor penunjang keberhasilan
siswa untuk mencapai prestasi tertentu yang lain yaitu keterampilan
berkomunikasi, penampilan dan penyesuaian diri. Prestasi belajar siswa yang
diperoleh merupakan usaha siswa untuk mendapatkan prestasi dalam belajar
2.1.5 Media Pembelajaran
Subbab media pembelajaran dijabarkan 3 pengertian. Ketiga pengertian
tersebut yaitu pengertian media pembelajaran, pengertian media pembelajaran
berbasis IT dan pengertian aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT.
2.1.5.1Pengertian Media Pembelajaran
Sebuah pembelajaran yang baik di dalamnya ada penggunaan media
pembelajaran sebagai pendukung untuk membantu pemahaman siswa dan supaya
siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Arsyad (2007: 7) menyatakan
bahwa salah satu ciri tentang media pendidikan digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru siswa dalam proses pembelajaran. Munadi (2010:
7-8) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efektif dan efisien. Berdasarkan pernyataan Arsyad dan
Munadi maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang
digunakan untuk menyampaikan sumber belajar dalam proses belajar sehingga
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
2.1.5.2Pengertian Media Pembelajaran Berbasis IT
Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi dalam perkembangan
pendidikan. Pendidikan dalam jaman yang sudah maju IPTEKnya lebih banyak
menggunakan teknologi dalam melakukan pembelajaran karena dirasa menarik
dan lebih mudah dipahami siswa. Darmawan (2012: 55-56) menyatakan bahwa
pembelajaran interaktif berbasis komputer dapat mengaktifkan siswa untuk belajar
video dan animasi. Guru yang dulunya sebagai pengajar langsung dalam
pembelajaran sekarang telah berubah fungsi sebagai fasilitator dalam
pembelajaran karena sudah digantikan oleh teknologi terutama yang berbasis
Information and Teknologies (IT). Media pembelajaran berbasis IT yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini berupa Microsoft Power Point (aplikasi yang
terdapat di dalam komputer pada program Microsoft office yang berfungsi untuk
presentasi) video, animasi dan gambar.
Pembelajaran yang menggunakan IT maka proses pembelajarannya
berhubungan dengan media elektronik bahkan internet. Proses pembelajaran yang
menggunakan berbasis IT sering dikenal dengan istilah e-learning. Munadi (2010:
159) menyatakan bahwa e-learning adalah sebagai jenis belajar mengajar yang
penyampaian bahan ajarnya dengan menggunakan media internet atau
menggunakan media jaringan komputer lainnya yang serupa. Thomson
menyatakan bahwa sistem e-learning adalah teknologi yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran dikemas dalam bentuk elektronik/digital dan
pelaksanaanya membutuhkan komputer berbasis web dalam situs internet serta
berupaya menembus keterbatasan ruang dan waktu (Darmawan, 2012: 85-86).
Berdasarkan pernyataan Munadi maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran atau e-learning adalah sarana penyampaian bahan ajar kepada siswa
dalam bentuk elektronik yang menggunakan komputer dan situs internet serta
2.1.5.3Aplikasi Dan Alat Media Pembelajaran Berbasis IT
Aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT yang digunakan dalam
penelitian ini berupa video, Microsoft power point (PPT), teknologi komputer,
dan projector LCD, dengan konsep multimedia berbasis komputer. Peneliti
memilih penggunaan aplikasi dan alat media berbasis komputer tersebut karena
sesuai dengan judul penelitian yang peneliti teliti serta aplikasi dan alat media
pembelajaran berbasis IT tersebut masih jarang digunakan di tempat penelitian
peneliti.
Video merupakan sebuah tayangan yang sudah biasa diperlihatkan.
Keumuman masyarakat terhadap video ini maka dapat digunakan sebagi media
pembelajaran. Sardiman (2009: 74) menyatakan bahwa video merupakan media
audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam
masyarakat dan memiliki salah satu kelebihan yaitu dapat menarik perhatian.
Simpulan, video pembelajaran adalah media pembelajaran yang berupa
audio-visual yang menampilkan gerak.
Penyampaian materi pembelajaran pada penelitian ini didukung dengan
penggunaan multimedia berbasis komputer salah satunya yaitu microsoft power
point (PPT). Microsoft power point (PPT) adalah program aplikasi persentasi
yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program
komputer dan tampilan ke layar dengan bantuan LCD projector (Sanaky, 2013:
147). Multimedia berbasis komputer juga peneliti gunakan sebagi sarana
pelengkap penggunaan media berbasis IT. Arsyad (2010: 171) menyatakan bahwa
multimedia pada umumnya dikenal sebagai berbagai macam kombinasi grafis,
dengan menggabungkan multimedia berbasis komputer diharapkan siswa SD
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA.
Teknologi komputer di era globalisasi sudah semakin pesat
perkembangannya. Sanaky (2013: 145) menyatakan bahwa teknologi komputer
adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau
semua bentuk stimulus sehingga pembelajaran lebih optimal. Arsyad (2010: 171)
menyatakan bahwa komputer adalah pengendali seluruh peralatan perangkat
keras. Simpulan, teknologi komputer dalam pembelajaran adalah pengendali
perangkat keras yang memungkinkan memunculkan stimulus sehingga proses
pembelajaran dapat optimal.
Media pembelajaran berbasis IT yang digunakan peneliti membutuhkan
penggunaan projector LCD jenis LV-5200 yang membutuhkan komputer dalam
pengoperasiannya. Projector LCD adalah salah satu jenis proyektor yang
digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada
sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar sebagai tembok (Sanaky, 2013:
144). Simpulan, proyektor LCD dapat digunakan sebagai media pembelajaran
yang dapat menampilkan gambar, video atau data dari komputer melalui sebuah
layar.
2.1.6 Pembelajaran IPA SD
Subbab pembelajaran IPA dijabarkan kedalam 4 pengertian. Keempat
subbab tersebut terdiri dari pengertian pembelajaran IPA SD, tujuan pembelajaran
2.1.6.1Pengertian Pembelajaran IPA SD
Pembelajaran IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam sudah diajarkan sejak
kelas III SD. Pembelajaran IPA SD berisi tentang ilmu mengenai alam dan
makhluk hidup. Mata pelajaran IPA SD merupakan juga mata pelajaran yang
dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah tentang kehidupan
sehari-hari dan memahami tentang lingkungan sekitar supaya tetap lestari.
Darmojo menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang masuk akal dan sesuai
kenyataan (objektif) tentang alam semesta dengan segala isinya (Samatowa, 2011:
3). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut KTSP (2006: 161) yaitu mata
pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Nash menyatakan IPA adalah suatu cara atau metode untuk
mengamati alam (Samatowa, 2011: 3). Simpulannya adalah ilmu yang bertunjuan
untuk menghayati alam. Berdasarkan pernyataan Darmojo, pengertian IPA
menurut KTSP dan Nash maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu
pengetahuan untuk memahami alam semesta dan isinya yang dilakukan dengan
penguasaan pengetahuan dan proses penemuan.
2.1.6.2Tujuan Pembelajaran IPA SD
Secara umum tujuan pembelajaran adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan untuk mencapai tujuan pendidikan bangsa. Setiap bangsa memiliki
tujuan pembelajaran yang berbeda. Berikut beberapa Tujuan pembelajaran IPA
Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan tertera dalam kurikulum KTSP (2006: 162) sebagai berikut : 1) siswa
memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2) siswa mampu
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa 3) mampu
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat, 4) siswa mampu mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) siswa
mampu meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam, 6) siswa mampu meningkatkan kesadaran
untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan, dan 7) siswa mampu memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Tujuan pembelajaran IPA menurut Samatowa (2011: 6): 1) sebagai berikut
memenuhi kesejahteraan materil suatu bangsa karena IPA merupakan dasar
teknologi dan disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan,2)
melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis, 3) siswa melakukan
percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa sehingga mata pelajaran
IPA merupakan mata pelajaran yang tidak bersifat hafalan, dan 4) membentuk
kepribadian siswa secara keseluruhan karena pembelajaran IPA merupakan mata
Tujuan IPA yang terdapat di dalam KTSP maupun yang diutarakan oleh
Samatowa memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan tujuan tersebut menjelaskan
pentingnya pembelajaran IPA untuk dipelajari. Tujuan pembelajaran IPA yaitu
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalahnya sehari-hari mengenai
pengetahuan dan teknologi yang ada di alam.
2.1.6.3Materi Pembelajaran IPA
Materi pembelajaran IPA kelas V yang akan di teliti oleh peneliti yaitu
tentang “Adaptasi Hewan”. Standar Kompetensi yaitu: 3. Mengidentifikasi cara
makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kompetensi Dasar yaitu:
3.1 Mengidentifikasi penyesuaikan diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup.
2.1.6.4Ringkasan Materi
Salah satu ciri makhluk hidup yaitu melakukan adaptasi. Adaptasi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Lingkungan tempat tinggal makhluk hidup disebut habitat. Salah satu makhluk
hidup yang menyesuaikan diri yaitu hewan. Hewan melakukan adaptasi bertujuan
untuk melindungi diri dari musuhnya dan memperoleh makanan. Adaptasi hewan
dikelompokkan menjadi dua yaitu pengelompokkan hewan berdasarkan cara
memperoleh makanan dan berdasarkan cara melindungi dirinya (Maryanto, 2009:
49). Pengelompokkan hewan berdasarkan cara memperoleh makan
dikelompokkan dalam kelompok hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan),
karnivora (hewan pemakan daging), dan omnivora (hewan pemakan segala).
Berdasarkan cara melindungi diri hewan dibedakan menjadi 2 yaitu dengan alat