• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN PELAJARAN 20112012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN PELAJARAN 20112012"

Copied!
260
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI

PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KOTABARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Syaiful Risdianto

NIM : 081134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI

PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KOTABARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Syaiful Risdianto

NIM : 081134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Puji syukur saya ucapkan dari hati yang paling dalam kepada Allah SWT atas rahmat serta petunjukNya dalam penyusunanan skripsi

Karya tulis ini saya persembahkan kepada keluarga saya tercinta

Bapak Sarjiman, Ibu Sri Wartini, Kakak _ kakakku : Eka Wati Candra Dewi, Astri Risdiana, Arief Sanyoto

(6)

v

BERJUANG TANPA MENGENAL PUTUS ASA DEMI

MEWUJUDKAN CITA – CITA ITULAH PRINSIP HIDUP YANG SAYA

JALANI

(7)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 November 2012.

Penulis

(8)

vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma :

Nama : Syaiful Risdianto

NIM : 081134116

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISISUS KOTABARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 beserta perangkat bila diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya, saya memberikan kepada perpusatakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 November 2012 Yang menyatakan

(9)

viii

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN

PELAJARAN 2011/2012 Oleh:

Syaiful Risdianto NIM. 081134116

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata minat siswa, peningkata nilai rata-rata siswa, dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Metode Demonstrasi digunakan dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Kanisius KotaBarutahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan minat dan presatasi belajar ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi Hasil penelitian meninjukkan bahwa data awal minat siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

dengan rata- rata minat siswa adalah 7,6. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata minat siswa menjadi 10,64, yang menunjukkan criteria minat siswa cukup. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi yang semakin baik, rata-rata siswa meningkat secara signifikan yaitu menjadi 13,45yang menunjukkan criteria minat siswa pada siklus II adalah tinggi.

Sedangkan hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan metode demonstrasi, nilai rata-rata siswa kelas V tahun pelajaran 2010/2011 adalah 60,9dan persentase yang mencapai KKM rendah yaitu 24,24%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, ada peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 72,2. Dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 69,70%. Kemudian dilanjutkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat secara signifikan menjadi 75,8. Dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 84,84%

(10)

ix

THE INCREASE OF STUDENT INTEREST AND STUDY

ACHIEVEMENT USING DEMONSTRATION METHOD ON SIMPLE AIRCRAFT MATERIAL FOR STUDENTS GRADE V KANISIUS KOTABARU ELEMENTARY SCHOOL OF STATE COURSE YEAR

2011/2012 By:

Syaiful Risdianto NIM. 081134116

This study aims to determine the interest and increase student achievement on fifth grade Kanisius KotaBaru Elementary School of State students on simple material course year 2011/2012 is characterized by an average increase student interest, increasing the value of the average student, and the percentage of students who achieve KKM.

Demonstration method is used in an effort to increase interest in learning social and learning achievement of material simple aircraft on fifth grade Kanisius KotaBaru Elementary School of State students of the school year 2011/2012. Increased interest and learning achievement reached by the class action research consists of two cycles. Where each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection.

The results showed that student’s interest before the intial data is the act of using demonstration method with an average interest of students was 7,6. After I performed action on cycles using the demonstration method, the average interest of students to be 10,64, which shows the criteria of enough student interest. Then be taken on the second cycle using the demonstrasi method is the better, on average, students interest increased significantly to 13,45 indicating that the criteria in the second cycle student interest is high.

While the results of research on student achievement prior actions as a demonstration method, the average fifth-grade students of the school year 2010/2011 is 60,9 and the percentage that reached a low of 24,24% KKM. After the action on the cycle I, there is an increase in the average student to be 72,2. And the percentage of students who reach the KKM on cycle I was 69,70%. Then continued in the second cycle the average student scores increased significantly to 75,8. And the percentage of students who reach the KKM in the second cycle to 84,84%.

(11)

x

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya tulis yang berjudul “Peningkatan minat dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Demonstrasi Materi Pesawat Sederhana Pada Siswa Kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2012”ini, disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Studi Program Strata 1 Fakultas Keguruan dan

ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata

Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini, tidak akan berjalan dengan

baik tanpa bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D, selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A, selaku Kaprodi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Dosen Pembimbimg I yang telah

membimbing dan mendampingi penulisan proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu

membimbing penulisan skripsi.

5. Ibu Niken Anggrahini, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius KotaBaru

yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

6. Ibu V. Dewi Marlina C, S.Pd selaku guru kelas V SD Kanisius yang telah

berkenan membantu dan menjadi mitra penulis dalam melaksanakan

penelitian.

7. Ibu Ir. Sri Agustini, S. MSi selaku dosen Fisika, yang telah membantu

validasi perangkat pembelajaran dalam skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku yang tercinta, yang telah senantiasa memberi dukungan

(12)

xi banyak memberikan bantuan pada penulis.

10. Seluruh siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru tahun pelajaran 2011/2012,

yang menjadi subjek penelitian.

11. Teman – teman PPL SD Kanisius KotaBaru, yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

12. Saudari Ida yang telah senantiasa memberikan dukungan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi..

13. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu

dan memberi dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Semoga karya ini bermanfaat bagi para pembaca

Penyusun

(13)

xii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Pemecahan Masalah ... 3

D. Batasan Pengertian ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

(14)

xiii

A. Minat ... 6

1. Pengertian Minat ... 6

2. Faktor Pendorong Minat ... 8

3. Ciri-ciri Minat ... 9

4. Cara Mengukur Minat... 11

B. Prestasi Belajar……… ... 13

1. Pengertian Belajar ... 13

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 14

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 15

C. Metode Demonstrasi ... 17

1. Pengertian ... 17

2. Langkah – langkah Metode Demonstrasi ... 18

3. Alasan Penggunaan ... 18

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi ... 19

D. Ilmu Pengetahuan Alam ... 20

E. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Pesawat Sederhana ... 25

F. Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA…… ... 27

G. Hasil penelitian yang Relevan ... 27

H. Kerangka Berpikir ... 29

I. Hipotesis ... 30

BAB III. Metode Penelitian ... 31

(15)

xiv

C. Rencana Tindakan ... 36

1. Persiapan ... 36

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 37

a. Siklus I ... 37

1) Perencanaan Tindakan ... 37

2) Pelaksanaan Tindakan I ... 37

3) Observasi ... 38

4) Refleksi ... 38

b. Siklus II ... 39

1) Perencanaan Tindakan ... 39

2) Pelaksanaan Tindakan II ... 40

3) Observasi ... 40

4) Refleksi ... 41

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya. ... 41

1. Peubah (Variabel) Indikator Keberhasilan... 41

2. Jenis dan Cara Mengumpulkan Data dan instrumennya... 43

3. Instrumen Penelitian ... 44

a. Minat ... 44

1) Rubrik Pengamatan Minat ... 44

b. Prestasi Belajar Siswa ... 47

1) Tes ... 47

(16)

xv

a. Validitas ... 53

1) Pengertian ... 53

2) Macam-macam Validitas ... 53

3) Validitas yang Digunakan dalam Penelitian ... 55

a) Validasi Instrumen Minat ... 56

b) Validasi Instrumen Prestasi Belajar ... 56

i) Validasi Perangkat pembelajaran ... 56

ii) Validitas Soal Evaluasi ... 59

b. Reliabilitas ... 62

E. Analisis Data ... 65

1. Peningkatan Minat ... 66

2. Peningkatan prestasi Belajar ... 68

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Hasil Penelitian ... 71

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 71

a. Siklus I ... 71

1) Perencanaan kegiatan ... 71

2) Pelaksanaan ... 72

a) Pertemuan 1 ... 72

b) Pertemuan 2 ... 74

3) Observasi ... 76

(17)

xvi

1) Perencanaan Kegiatan ... 79

2) Pelaksanaan ... 80

a) Pertemuan 1 ... 80

b) Pertemuan 2 ... 83

3) Observasi ... 86

4) Refleksi ... 87

2. Hasil Minat Siswa ... 88

a. Hasil Minat Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II 89 b. Hasil Uji-t Minat Siswa ... 91

3. Hasil Prestasi Belajar ... 93

a. Hasil Prestasi Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II ... 94

b. Uji-t Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I ... 96

c. Uji-t Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II ... 97

B. Pembahasan ... 98

1. Hasil Minat Siswa ... 98

2. Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 101

BAB. V Kesimpulan dan Saran ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 106

(18)

xvii

Gambar Halaman

1. Tahapan setiap Siklus ... 32

2. Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 90

3. Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas... 95

4. Peningkatan capaian KKM ... 95

(19)

xviii

Tabel Halaman

1. Jadwal Penelitian ... 35

2. Peubah Data dan Instrumennya ... 42

3. Rubrik Pengamatan Minat ... 44

4. Krteria Penilaian Minat ... 47

5. Kisi – kisi Uji Coba Soal Evaluasi Siklus 1 ... 48

6. Kisi – kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 49

7. Indikator Aspek Psikomotorik ... 51

8. Indikator Aspek Afektif ... 51

9. Panduan Wawancara Siswa ... 51

10. Panduan Wawancara Guru ... 52

11. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 57

12. Kriteria Validasi Perangkat pembelajaran ... 58

13. Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus I Setelah Uji Coba ... 59

14. Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus II Setelah Uji Coba... 61

15. Koefisien Reliabilitas ... 63

16. Kriteria Keberhasilan Minat ... 66

17. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ... 67

18. Skor Rata-Rata Minat Siswa ... 88

19. Hasil Uji Normalitas Minat Awal dan Siklus I ... 90

20. Hasil Uji Normalitas Minat Siklus I dan Siklus II ... 91

(20)

xix

23. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II ... 93

24. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ... 95

25. Hasil Uji-t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa ... 96

26. Hasil Uji-t Dua Sampel Prestasi Belajar Siswa ... 97

27. Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 98

(21)

xx

Lampiran

Halaman

1. Silabus ... 110

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 113

3. Lembar Kerja Siswa ... 125

4. Materi Ajar ... 138

5. Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ... 144

6. Rubrik Pengamatan Minat ... 152

7. Rubrik penilaian Psikomotorik dan afektif ... 160

8. Analisis Skor Minat... 165

9. Analisis nilai Prestasi Belajar ... 167

10. Hasil Uji Validitas ... 177

11. Hasil Uji Reliabilitas ... 179

12. Instrumen validasi ... 187

13. Perhitungan PAP tipe 1 ... 193

14. Indeks Kesukaran ... 194

15. Nilai Kondisi Awal Prestasi Belajar ... 204

16. Surat Permohonan Ijin ... 205

17. Surat Keterangan Penelitian ... 206

18. Notulen dan Daftar Hadir ... 207

19. Hasil Pekerjaan Siswa ... 219

(22)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran

yang ada di sekolah dasar (SD). Mata Pelajaran IPA harus dikuasai oleh siswa

baik materi maupun kemampuan. Mata pelajaran IPA juga merupakan salah

satu mata pelajaran yang akan di ujikan pada ujian akhir nasional (UAN). Setiap

siswa diharapkan memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran IPA,

sehingga mempermudah dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki minat yang

tinggi terhadap pembelajaran akan cepat memahami materi yang berujung pada

prestasi belajar yang baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah

minat. Minat adalah ketertarikan pada suatu hal yang disertai rasa senang.

Dalam pembelajaran IPA SD, hendaknya dibuat menjadi menyenangkan dan

mengaktifkan siswa.

Sebagian materi dalam mata pelajaran IPA banyak membutuhkan

praktek langsung oleh siswa, tidak sekedar ceramah dari guru. Siswa harus

terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan guru harus merancang

pembelajaran dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memahami setiap

(23)

operasional konkret. Hal ini berarti siswa harus diperlakukan sebagai subyek

pembelajaran yang terlibat aktif, sehingga siswa tidak hanya diajak berimajinasi

dengan ceramah guru.

Dari hasil wawancara guru kelas V SD Kanisius KotaBaru, masih

banyak siswa yang memiliki minat yang rendah terhadap mata pelajaran IPA.

Rendahnya minat itulah yang diduga menyebabkan rendahnya prestasi belajar

siswa. Hal ini di perkuat dengan hasil belajar IPA yang buruk khususnya pada

materi pesawat sederhana. Prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius

KotaBaru tahun belajaran 2010/2011 yaitu hanya 7 siswa dari 30 siswa yang

memenuhi KKM (23.33 % siswa).

Dari data yang diperoleh diatas, peneliti mencoba merancang

pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi. Metode

demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa

kelas V SD Kanisius KotaBaru tahun pelajarn 2011/2012. Hal itu dikarenakan

metode demonstrasi mengajak siswa untuk mengalami pembelajaran secara

langsung melalui apa yang dicontohkan guru terlebih dahulu. Dalam metode

demonstrasi pembelajaran lebih terarah pada meteri yang sedang dibahas.

Diharapkan minat siswa akan meningkat karena siswa mendapatkan kesan

tersendiri ketika mengikuti pembelajaran khususnya pada materi pesawat

(24)

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan

minat dan prestasi belajardalam materi pesawat sederhana siswa kelas V

SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar siswa dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD

Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Pemecahan Masalah

Masalah rendahnya minat dan prestasi belajar dalam materi pesawat

sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012

akan diatasi dengan metode demonstrasi.

D. Batasan Pengertian

1. Minat adalah perhatian yang relative menetap terhadap suatu obyek sebab

ada perasaan senang.

2. Prestasi Belajar adalah nilai akademik siswa setelah mengikuti

pembelajaran yang dicapai melalui tes atau ulangan harian

3. Metode Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang

berkenaan dengan bahan pelajaran

4. Pesawat Sederhana adalah Alat-alat yang dapat membantu manusia

melakukan suatu usaha. Secara garis besar, pesawat sederhana terdiri atas

(25)

E. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi dalam upaya

meningkatkan minat dan prestasi belajar dalam materi pesawat sederhana

siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar materi pesawat

sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas V

SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dalam melakukan PTK khususnya

penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi

belajar dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius

KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Bagi siswa

Dapat memberikan pengalaman mempelajari materi pesawat sederhana

dengan metode demonstrasi.

3. Bagi guru

Dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk melakukan

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

4. Bagi sekolah

Dapat menambah bahan bacaan terkait dengan PTK khususnya

(26)

belajar siswa dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD

(27)

6

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

Winkel (1996, 188) menyatakan bahwa minat diartikan sebagai

kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang

studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi

itu.

Soewardi (1987:183) minat menurut Ensiklopedi Pendidikan

adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari

luar. Tiap pelajaran yang diberikan guru harus menarik minat siswa.

Minat merupakan suatu kaidah pokok dalam didaktik. Minat

ditumbuhkan oleh pengaruh domein kognitif dan domein afektif.

Surya (2003:115) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak

senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa

motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan

memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Bernard dalam

Sardiman (2011 : 76) minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan,

(28)

waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu terkait

dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting

bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan

ingin terus belajar.

Surya, dkk (2003, 10.23) minat atau interest merupakan suatu

kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian

terhadap seseorang, sesuatu benda ataupun kegiatan tertentu. Minat

mempunyai hubungan yang erat sekali dengan sikap, kedua-duanya

merupakan tenaga pendorong bagi perbuatan seseorang. Dalam

pendidikan di sekolah, sikap dan minat sangat memegang peranan penting

dalam belajar, karena banyak mendasari motif terhadap pelajaran atau

jurusan serta sekolah yang mereka ikuti.

Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang

berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar. Dengan

perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang

diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau

baik, dan sebaliknya jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan

minat yang negatif atau kurang baik.

Dari beberapa pengertian minat, maka dapat disimpulkan

bahwapengertian minat adalah pemusatan perhatian terhadap suatu obyek

sebab ada perasaan senang. Minat tumbuh dari perasaan senang yang

(29)

selalu merasa senang dalam belajar. Misalnya dalam pembelajaran guru

harus:

a. Menciptakan hubungan yang akrab dengan siswa

b. Menggunakan media pembelajaran yang cocok untuk menunjang

proses belajar mengajar

c. Menggunakan alat peraga yang cocok untuk menunjang proses

belajar mengajar

d. Menggunakan cara mengajar atau metode mengajar yang bervariasi

2. Faktor pendorong minat

Soewardi (1987:183) Minat didorong oleh motivasi. Motivasi

merupakan suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau

berbuat untuk tujuan tertentu. Minat dimanifestasikan berdasarkan

komponen dorongan yang mendorongnya.

Minat dan motivasi berhubungan sangat erat, dimana minat

merupakan alat motivasi yang utama. Menurut Esti (2002: 365) salah satu

cara untuk menarik minat selamapelajaran adalah menghubungkan

pengalaman belajar dengan minat siswa. Jika seorang guru tahu apa yang

diminati siswa, banyak tugas mengajar di kelas yang dapat dihubungkan

dengan minat-minat siswa.

Sardiman (1986:93-94) beberapa cara untuk menciptakan minat,

(30)

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar

b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah

pada masa lampau

c. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak

merasa bosan

d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan

hasil yang lebih baik

3. Ciri-ciri Minat

Hurlock (1995:117) ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Pada dasarnya minat di semua bidang tetap berubah selama

terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan

terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil.

Dengan demikian perkembangan fisik dan mental seorang siswa

akan tumbuh bersamaan dengan minat siswa tersebut.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Siswa tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap

secara fisik dan mental untuk belajar. Misalnya; siswa tidak akan

mempuanyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar IPA,

sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk

(31)

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan

minat, baik anak-anak maupun dewasa. Minat berasal dari

lingkungan dimana mereka tinggal. Karena lingkungan anak kecil

sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari

rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka tertarik

pada minat orang yang berada di luar rumah yang mulai mereka

kenal. Jadi minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi

baru untuk belajar.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial

yang terbatas akan membatasi minat anak. Misalnya pada anak

yang memiliki cacat fisik, anak tersebut tidak mungkin mempunyai

minat yang sama seperti dengan teman sebayanya yang memiliki

perkembangan fisik normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan

orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok

budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian

mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang

mereka anggap tidak sesuai. Minat anak tergantung pada lingkup

(32)

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang

menentukan kekuatanya. Bobot emosional yang tidak

menyenangkan akan melemahkan minat seorang siswa. Dan

sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan

maka akan memperkuat minat seorang siswa tersebut.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, bahwa minat itu bersifat

egosentris. Minat akan menuntun mereka ke arah tujuannya.

Misalnya, minat anak pada matapelajaran IPA, kepandaian mereka

di bidang IPA di sekolah menjadi langkah penting untuk menuju

kedudukan yang baik dan menguntungkan di bidang alam.

Berdasarkan ciri-ciri minat dari beberapa tokoh diatas, dapat

ditarik indikator ciri-ciri minat sebagai berikut:

1) Ekspresi perasaan senang

2) Perhatian dalam belajar

3) Ketertarikan pada materi dan guru

4) Keterlibatan siswa dalam pelajaran

4. Cara Mengukur Minat

Minat siswa dapat diukur menggunakan penilaian non tes. Masidjo

(33)

atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi

yang kurang distandarsasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur

kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari

individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan

(observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan

wawancara. Dalam penelitian ini, minat siswa diukur menggunakan

pengamatan (observasi) dan wawancara.

Arifin (2009:153) berpendapat bahwa observasi merupakan suatu

proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan

rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam mengobservasi minat siswa, peneliti menggunakan rubrik

pengamatan minat berdasarkan indikator minat. Indikator minat diperoleh

dari ciri-ciri minat.

Masidjo (1995:72) menyatakan bahwa wawancara adalah proses

tanya jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai,

dilaksanakan sambil bertatap muka baik secara langsung dengan maksud

memperoleh jawaban. Wawancara dilakukan kepada guru dan sebagian

siswa.

Indikator minat siswa yang di ukur dengan memperhatikan :

ekspresi perasaan senang, perhatian dalam belajar, ketertarikan pada

(34)

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan berproses yang merupakan

unsur mendasar di setiap penyelenggaran jenis pendidikan dan jenjang

pendidikan. Berhasil tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat

tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses belajar

yang dialami siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, baik

ketika ia berada di sekolah, di lingkungan rumah, maupun di keluarga

sendiri.

Winkel (1996, 53) menyatakan bahwa belajar adalah semua

aktivitas mental/psiki, yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Siagian (1989, 106) menyatakan bahwa belajar adalah Proses

yang berlangsung seumur hidup dan tidak…pada pendidikan formal yang

di tempuh seseorang di berbagai tingkat lembaga pendidikan.

Hart dalam Ginnis (2008, 22) menyatakan bahwa “belajar adalah

ekstraksi dari pola-pola bermakana dari kebingungan. Dan tidak ada

konsep, tidak ada fakta dalam pendidikan yang benar-benar lebih penting

dari pada hal ini: otak, oleh desain alam, merupakan alat pendeteksi pola

(35)

Surya (1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar merupakan perubahan dari

diri seseorang.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, secara umum belajar

dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belajar yang merupakan

sebagai hasil dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Tu’u (2004, 75) berpendapat bahwa Prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru.

Prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang peserta didik

dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar seorang peserta didik

dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek, yakni: aspek kognitif,

aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

a. Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan

(36)

(IQ) atau kemampuan berpikir siswa. Sejak dulu aspek kognitif

selalu menjadi perhatian utama dalam sistem pendidikan formal.

Hal itu terbukti dengan melihat metode penilaian di

sekolah-sekolah. Penilaian di sekolah biasanya mengedepankan

kesempurnaan pada aspek kognitif.

b. Aspek afektif

Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan

sikap. Aspek ini berkaiatan erat dengan kecerdasan emosi (EQ)

siswa. Penialaian pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan,

tanggungjawab, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan, dan

sebagainya.

c. Aspek psikomotorik

Aspek psikomotorik menurut kamus besar bahasa indonesia

adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak

fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi lebih sederhananya,

aspek ini menunjukkan kemampuan atau keterampilan (skill) yang

dimiliki siswa setelah menerima pengetahuan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor internal dan eksternal adalah dua hal yang

(37)

Jadi untuk menghasilkan siswa yang berprestasi, seorang pendidik harus

mampu mensinergikan kedua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam

diri siswa. Adanya faktor internal ini yang membuat prestasi belajar

siswa menjadi tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi

belajar anatara lain:

1) Bakat, merupakan kecerdasan, yaitu potensi dasar yang

dimiliki oleh setiap siswa.

2) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu

obyek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada

unsur rasa senang.

3) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu

bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.

b. Faktor eksternal

Pengertian prestasi belajar menurut para ahli tidak

mengesampingkan peranan faktor eksternal dalam meningkatkan

prestasi belajar. Faktor ini pengaruhnya tidaklah sebesar faktor

internal. Faktor eksternal antar lain:

1) kualitas guru dalam penguasaan materi

2) metode yang digunakan dalam mengajar

(38)

4) lingkungan yang mendukung, dan sebagainya

C. Metode Demonstrasi 1. Pengertian

Syah (2000) dalam Muslich (2007, 200) metode demonstrasi

adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,

aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan , baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Djamarah (2000) dalam Muslich (2007, 201) metode demonstrasi

digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu

benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

Cardille (1986) dalam Moedjiono dan Dimyati (1991, 73)

demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk

mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan.

Sumantri dan Johar ( 1998, 154) Metode demonstrasi diartikan

sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan

mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda

tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun

dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar

lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus

(39)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu

proses atau kerja suatu benda yang berhubungan dengan pokok bahasan

atau materi yang sedang disajikan.

2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi

a. Guru menjelaskan tujuan diadakan pembelajaran dengan

demonstrasi, misalnya; agar siswa dapat mengetahui proses apa yang

terjadi, cara bekerja, alat yang digunakan.

b. Guru membagi siswa dalam kelompok, dan masing-masing

kelompok menentukan ketua kelompoknya.

c. Siswa menyimak demonstrasi alat peraga yang dilakukan guru

mengenai cara kerja/prosedur alat dan proses penggunaan.

d. Masing-masing ketua kelompok mengambil alat peraga dan

mempraktekkan bersama kelompoknya masing-masing.

e. Siswa mengerjakan tugas yang harus didiskusikan berdasarkan

demonstrasi yang diperagakan guru.

f. Membahas hasil diskusi siswa dan menarik kesimpulan.

3. Alasan Pengguanaan

Terdapat beberapa alasan mengapa seorang guru menggunakan

(40)

a. Tidak semua topik dapat di sampaikan hanya melalui penjelasan dan

diskusi

b. Sifat pelajaran yang menuntut diperagakan

c. Tipe belajar peserta didik yang berbeda ada yang kuat visual, tetapi

lemah dalam auditif dan motorik ataupun sebaliknya.

d. Memudahkan mengajarkan sesuatu atau cara kerja/prosedur.

4. Kelebihan dan kekurangan

Djamarah (2000) dalam muslich ( 2007, 201) Kelebihan metode

demonstrasi sebagai berikut.

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu

proses atau kerja suatu alat peraga

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan

c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat

diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan

menghadirkan objek sebenarnya.

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut.

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan

dipertunjukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang

(41)

D. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Hakikat IPA

Iskandar (2001:1) mengemukakan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam

adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan

dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat

memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan

supaya dapat hidup di dalam alam.

Webster’s dalam Iskandar (2001:2) menyatakan “natural science

is knowledge concerned with the physical world and it’s phenomena, yang

artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan

gejala-gejalanya.

Dari beberapa pengertian Ilmu Pengetahuan Alam di atas, dapat

disimpulkan bahwa IPA adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang

diperoleh melalui proses ilmiah, didasari dengan sikap ilmiah, dan

menghasilkan produk ilmiah.

a. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Suatu Proses

Pembelajaran IPA tidak hanya menghasilkan suatu produk,

melainkan melalui proses SAINS untuk menghasilkan produk yang

baik. Proses SAINS menggunakan suatu metode yang didalamnya

ada suatu prosedur-prosedur untuk memperoleh pengetahuan.

Metode yang biasa digunakan adalah metode ilmiah. Metode ilmiah

(42)

berpikir rasional (kritis, logis, dan sistematis) dan pengetahuan

melalui pengalaman.

Keterampilan proses IPA adalah keterampilan-keterampilan

yang dilakukan para ilmuan untuk memperoleh produk IPA.

Keterampilan proses IPA meliputi:

1) Mengamati

Mengamati adalah proses mengumpulkan informasi yang

mempergunakan semua indera yang dimiliki manusia.

2) Mengukur

Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang

akan diukur dengan besaran yang lain yang sejenis. Besaran

yang diukur sudah ditetapkan dengan satuan pengukuran.

3) Mengklasifikasikan

Mengklasifikasikan adalah mengelompokkan suatu obyek,

kejadian atau informasi ke dalam golongan-golongan menurut

sistem tertentu.

4) Mengendalikan Variabel

Mengendalikan variabel yaitu menandai suatu karakteristik

obyek atau faktor dalam suatu peristiwa/kejadian yang tetap dan

(43)

5) Merumuskan Hipotesis

Merumuskan hipotesis adalah menyusun suatu pernyataan

tentang dugaan berdasarkan alasan-alasan atau pengetahuan,

yang merupakan jawaban sementara untuk masalah.

6) Melakukan Eksperimen

Melakukan eksperimen yaitu melakukan suatu percobaan untuk

memperoleh data yang relevan melalui kegiatan pengukuran.

7) Menganalisis Data

Menganalisis data yaitu mengolah suatu data yang diperoleh

dari hasil melakukan suatu percobaan/eksperimen

8) Membuat Laporan Penelitian

Membuat laporan penelitian yaitu menyusun data-data yang

telah dianalisis kebenarannya, kemudian dilaporkan dalam

bentuk laporan penelitian.

b. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Suatu Sikap

Untuk memperoleh produk IPA yang baik, selain melalui

proses ilmiah juga menggunakan sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu

suatu sikap yang berkeyakinan atau berpendapat yang harus

dipertahankan seorang ilmuan ketika mencari atau mengembangkan

pengetahuan yang baru. Dalam memecahkan suatu masalah, seorang

ilmuan sering berusaha mengambil sikap tertentu untuk mencapai

(44)

jawab, disiplin, tekun, jujur, terbuka terhadap pendapat orang lain.

Sikap itu dikenal dengan nama sikap ilmiah.

Ciri-ciri sikap ilmiah antara lain:

1) Obyektif terhadap fakta

Yaitu menyatakan fakta apa adanya tanpa mengubahnya, jika

benar dikatakan benar jika salah dikatakan salah.

2) Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan

Dalam mengambil kesimpulan jika belum cukup data untuk

menyokong kesimpulan itu, maka jangan tergesa-gesa untuk

mengambil kesimpulan.

3) Berhati terbuka

Yaitu bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan

orang lain, walaupun pendapat atau penemuan itu bertentangan

dengan penemuannya sendiri.

4) Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat

5) Bersifat hati-hati

6) Ingin menyelidiki

c. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Produk

Ilmu Pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu juga disebut

sebagai produk IPA. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta,

(45)

1) Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan mengenai

benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa

yang betul-betul terjadi dan dapat diinderawi oleh manusia.

2) Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta

IPA atau menjelaskan fakta-fakta IPA.

3) Prinsip IPA adalah generalisasi dari hubungan antara

konsep-konsep IPA yang bersifat tentatif (sementara) dan dapat

berubah bila ada observasi baru yang dilakukan.

4) Hukum adalah suatu prinsip yang sudah diterima/khusus atau

yang dimatematikakan dengan rumus.

5) Teori adalah kerangka yang lebih luas (paling tinggi) dari

fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang saling berhubungan.

Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti yang berlawanan

dengan teori tersebut.

2. Pembelajaran IPA di SD

IPA merupakan suatu disiplin ilmu dan penerapannya di

masyarakat, sehingga IPA menjadi sangat penting untuk dipelajari.

Pembelajaran IPA tidak hanya menghasilkan suatu produk, melainkan

melalui proses SAINS dan bersikap ilmiah untuk menghasilkan produk

yang baik. Siswa perlu diberi keterampilan-keterampilan proses IPA, dan

(46)

daya pikir siswa dengan ilmuwan sangat berbeda, maka pengajaran IPA

hendaknya dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

Pembelajaran IPA di SD hendaknya memiliki prinsip sebagai berikut:

a. Dari yang mudah (konkrit) ke yang komplek (abstrak)

b. Sesuai dengan tahap perkembangan anak atau tahap perkembangan

kognitif

c. Pembelajarannya harus menyenangkan atau dengan kata lain belajar

sambil bermain.

d. Pembelajarannya terpadu (kemampuan berpikir siswa secara global)

E. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Pesawat Sederhana untuk SD Kelas V

Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan tentang kompetensi dasar

Jenis- jenis Pesawat sederhanadan kegunaannya . Pesawat adalah alat-alat yang

dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pesawat sederhana dibedakan menjadi 4

jenis yaitu:

1. Pengungkit atau tuas

Berdasarkan letak beban, kuasa, dan penumpunya, pengungkit

dibedakan menjadi 3 golongan sebagai berikut.

a. Pengungkit golongan 1

Letak titik tumpu berada diantara beban dan kuasa. Contoh alatnya

(47)

b. Pengungkit golongan 2

Letak beban diantara titik tumpu dan kuasa. Contoh alatnya yaitu

kereta sorong, pembuka kaleng, dan pemotong kertas.

c. Pengungkit golongan 3

Letak kuasa diantara beban dan titik tumpu. Contoh alatnya yaitu

stapler, pinset, dan sapu.

2. Katrol

Ada beberapa jenis katrol sebagai berikut.

a. Katrol tetap : Katrol yang tidak berubah posisinya ketika

digunakan untuk memindahkan benda.

b. Katrol bebas : Katrol yang berubah posisinya ketika

digunakan untuk memindahkan benda.

c. Katrol majemuk : Katrol yang terdiri dari perpaduan katrol tetap

dan katrol bebas

3. Bidang miring

Bidang miring berguna untuk membantu memindahkan

benda-benda yang terlalu berat. Contohnya papan miring yang digunakan untuk

memindahkan drum minyak ke truk dan tangga.

4. Roda Berporos

Peralatan yang menggunakan roda berpasangan biasanya

dihubungkan pada poros roda. Poros roda berada pada titik jemu jari-jari

(48)

F. Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana

Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran materi pesawat

sederhana yaitu guru menjelaskan cara sebuah benda bekerja. Dalam materi ini,

benda yang dimaksud adalah pesawat sederhana seperti: pengungkit, katrol,

bidang miring, dan roda berporos. Guru mendemonstrasikan pada siswa dan

siswa menyimaknya. Guru menggunakan benda yang nyata seperti:

1. Pengungkit : gunting, tang, penjepit kertas.

2. Katrol : katrol tatap, katol bebas dan katrol majemuk

3. Bidang miring : tangga yang ada di sekolah, papan kayu yang dibuat

miring

4. Roda berporos : ban mobil-mobilan

Guru mendemonstrasikan benda-benda di atas dan menjelaskan setiap

keterangan yang terkait dengan pesawat sederhana. Siswa dengan ditunjuk oleh

guru menirukan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru. siswa menjelaskan

di depan kelas seperti apa yang dilakukan guru sebelumnya. Setelah itu siswa

berkelompok mengerjakan Lembar kerja siswa.

G. Hasil Penelitian yang relevan

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Jemino program studi Pendidikan Guru

(49)

“Peningkatan kemampuan Mengartikan, Membaca, Menulis Lambang Pecahan,

Menunjukkan Letak Pecahan Dalam garis Bilangan dan Membandingkan

Bilangan Pecahan Sederhana Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada

Siswa Kelas III SD Kanisius Klepu Semester II Tahun Ajaran 2008/2009. Hasil

penelitiannya adalah (1) Metode Demonstrasi dapat meningkatkankemampuan

Mengartikan, Membaca, Menulis Lambang Pecahan, Menunjukkan Letak

Pecahan Dalam garis Bilangan dan Membandingkan Bilangan Pecahan

Sederhana Siswa Kelas III SD Kanisius Klepu Semester II Tahun Ajaran

2008/2009.

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Agustinus Letten program studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun( 2010, skripsi tidak diterbitkan) dengan

judul skripsi “ Peningkatan Kemampuan Berhitung Dalam Penjumlahan dan

Pengurangan Dengan Metode demonstrasi Menggunakan Media Kertas

Berwarna Pada Siswa kelas I SDK Kotabaru Yogyakarta Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah (1) metode

demonstrasi memberi dampak yang drastis pada kemampuan siswaterlebih

suasana belajar yang kondusif sehingga siswa termotivasi dan tertarik dalam

mengikuti proses pembelajaran. (2) terjadi peningkatan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran matematika yaitu pada siklus pertama siswa yang mencapai

KKM sebesar 63,63% dan pada siklus 2 sebesar 90,90%.

Dari beberapa penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

(50)

penelitian tersebut masih terfokus pada prestasi belajar, maka dari itu peneliti

mencoba mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi

dengan fokus minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SDK Kotabaru tahun

pelajaran 2011/2012.

H. Kerangka Berpikir

Belajar IPA bukan hanya sekedar menghafal, melakukan dengan cara

mempraktekkan. Dalam belajar IPA khususnya materi pesawat sederhana

membutuhkan model dan praktek dalam mempelajarinya. Siswa dapat

mengamati, belajar sambil melakukan, dan memperoleh pengalaman langsung

dalam mempelajarinya. Peneliti menggunakan metode demonstrasi diharapkan

dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman secara lengsung

mengenai cara kerja/ prosedur suatu alat / proses. Siswa dapat berkesempatan

mempelajari dan mencoba suatu alat setelah melihat demonstrasi yang

dilakukan oleh guru/ ahli. Pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi, khususnya materi pesawat sederhana membutuhkan media dan

atau alat peraga. Dengan demikian peneliti yakin bahwa pembelajaran IPA

khususnya materi pesawat sederhana dapat meningkatkan minat dan prestasi

(51)

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, peneliti mengemukakan

hipotesis bahwa: “Penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan minat

dan prestasi belajar mata pelajaran IPA pada materi pesawat sederhana siswa

(52)

31

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, Jenis penelitian yang digunakan yaitu

menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yaitu

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa

meningkat ( Aqib, dkk, 2009, 3).Selain itu, Pelitian Tindakan Kelas juga

bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk

meningkatkan mutu hasil pendidikan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

secara kolaboratif dengan guru di kelas. Hal itu dikarenakan pada dasarnya

Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru, sedangkan saat ini peneliti masih

berstatus mahasiswa. Melalui penelitian tindakan kelas secara kolaboratif akan

menciptakan peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru dan

menambah motivasi bagi guru untuk melakukan PTK dikemudian hari.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama

yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Empat langkah utama

yang saling berhubungan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dering

(53)

dilakukan minimal dalam dua siklus. Di bawah ini merupakan gambaran tahapan

pada setiap siklus.

Siklus 1

Siklus 2

Gambar 1: tahapan dalam siklus PTK ( Kusumah dan Dwitagama, 2009, 44):

Perencanaan (Planning)

Tindakan ( Acting)

Pengamatan (

Observing) Refleksi (

Reflecting)

Perencanaan (Planning)

Tindakan ( Acting)

Pengamatan ( Observing) Refleksi (

(54)

Tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (Kusumah dan

Dwitagama, 2009, 29 -30):

1. Perencanaan

Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu

perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum

dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan

aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan

untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenannya dalam

perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning.

Hal- hal yang direcanakan diantaranya terkait dengan pendekatan

pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran,

media dan materi pembelajaran, dan sebagainya.

2. Implementasi Tindakan

Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari

suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang

digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya.

3. Pengamatan

Pengamatan, observasi, atau monitoring dapat dilakukan sendiri

oleh kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat

monitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang

(55)

kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi,

penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.

4. Refleksi

Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah

perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang

dilakukan oleh para kolaborator atau pertisipan yang terkait dengan suatu

PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu

adanya diskusi terhadap berbagai maalah yang terjadi di kelas penelitian.

Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi

tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan hasil refleksi ini pula suatu

perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SD Kanisius KotaBaru yang terletak di

Jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Kanisius Kota Baru tahun

(56)

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar dengan

menggunakan metode demonstrasi siswa pada pelajaran IPA materi

Pesawat Sederhana siswa kelas V SD Kanisius Kota Baru tahun ajaran

2011/2012.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun

ajaran 2011/2012 yakni bulan Januari-Juli 2012.

Tabel 1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli

1 observasi pra

penelitian

V

2 Penyusunan

Proposal

V V

3 Permohonan ijin

penelitian

V

4 Pengumpulan data v

5 Pengolahan data v

(57)

laporan

7 Ujian skripsi V

8 Revisi V

9 Pembuatan artikel V

C. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dengan menggunakan metode demonstrasidengan anggota setiap kelompok berjumlah 5 orang. Siklus kedua dengan menggunakan metode demonstrasi anggota setiap kelompok berjumlah 3 orang. Dalam setiap

eksperimen dilakukan pengamatan dan setiap akhir siklus diadakan evaluasi

dengan menggunakan tes.

1. Persiapan

a. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi

pokoknya.

b. Menganalisis masalah belajar siswa mengenai materi pesawat

sederhana.

c. Menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS)

d. Menyusun instrumen pengumpulan data (rubrik pengamatan,

panduan wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasi/tes, dan instrumen

(58)

e. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah

yang dilakukan guru dalam rangka implementasi tindakan perbaikan

yang telah direncanakan.

f. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas, misalnya media/alat peraga.

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan

tindakan kelas sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus I (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana

setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

1) Rencana Tindakan

Peneliti memdalami silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), LKS, bahan ajardan membagi siswa

dalam kelompok.

2) PelaksanaanTindakan I

a) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

b) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi

(59)

c) Siswa berkumpul dalam kelompok beranggotakan 5

siswa.

d) Siswa menyimak demonstrasi alat peraga tentang

pesawat sederhana yang dilakukan ole guru.

e) Siswa mendapatkan LKS dan mengerjakannya.

f) Siswa membahas hasil diskusi setiap kelompok.

g) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk

menanggapi, menyanggah, atau memberikan tambahan.

h) Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus I

pertemuan ke-2)

3) Observasi

a) Mengobservasi proses pembelajaran, seperti kekurangan

dan kelebihan.

b) Mengobservasi minat belajar siswa dengan menggunakan

rubrik pengamatan minat yang telah tersedia pada siklus

I.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti pada siklus I akhir

pertemuan pertama dan akhir pertemuan kedua adalah sebagai

(60)

a) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan

siklus 1 pertemuan pertama dan kedua tentang apa yang

berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

b) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi

yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang

telah ditetapkan.

c) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau

tes dan observasi untuk dilakukan pada siklus ke II

b. Siklus II

Siklus II (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana

setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

1) Rencana Tindakan

Peneliti memperbaiki Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), LKS berdasarkan hasil refleksi.dan

melanjutkan pembelajaran pesawat sederhana siklus I,

sehingga pemahaman siswa mengenai pesawat sederhana lebih

kompleks dan diakhiri dengan ulangan atau tes di akhir siklus

(61)

2) PelaksanaanTindakan II

a) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang

akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan.

b) guru memberi pertanyaan seputar materi pesawat

sederhana yang telah dipelajari.

c) Siswa menyimak penjelasan singkat dari guru mengenai

pesawat sederhana.

d) Siswa menyimak demonstrasi alat peraga oleh guru.

e) Siswa mencoba alat peraga sesuai dengan yang dijelaskan

guru dan mengerjakan LKS yang sesuai dengan materi

pelajaran.

f) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusi.

g) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk

menanggapi, menyanggah, atau memberikan tambahan.

h) Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus II

pertemuan ke-2)

3) Observasi

a) Mengobservasi proses pembelajaran, seperti kekurangan

(62)

b) Mengobservasi minat belajar siswa dengan lembar

pengamatan yang telah tersedia pada siklus II

4) Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti pada siklus II akhir

pertemuan pertama dan akhir pertemuan kedua adalah sebagai

berikut:

1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan

siklus 1, tentang apa yang berhasil, kendala, dan

hambatan yang dihadapi siswa.

2) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi

yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang

telah ditetapkanuntuk memutuskan apakah siklus

dilanjutkan atau tidak.

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

1. Peubah (variabel) indikator keberhasilan

Sesuai dengan judul penelitian di atas, penelitian ini ada dua peubah,

yakni minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat dilaksanakan pada

waktu kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi

peningkatan minat pada setiap siklus pembelajarannya. Sedangkan prestasi

(63)

tes/evaluasi.

Tabel 2: Peubah Data dan Instrumennya

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

(64)

Persentase

2. Jenis dan Cara Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data minat siswa

dilakukan melalui observasi dan wawancara. “ through observation, the

reseacher learn about behavior and the meaning atteched to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makan

dari perilaku tersebut (Marshall dalam Sugiyono, 2011, 226). Sedangkan

Esterberg dalam Sugiyono (2011, 231) mendefinisikan interview sebagai

berikut. “ a meeting of two persons to exchange information and idea

through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

(65)

Observasi akan dilakukan pada setiap siklus dengan dibantu dengan

bantuan video, sehingga memudahkan peneliti untuk mengobservasi siswa.

Wawancara akan dilakukan terhadap guru dan siswa sebelum siklus pertama

dan sesudah siklus kedua. Cara mengukur prestasi belajar siswa yaitu

dengan tes tprestasi belajar yang akan dilakukan pada setiap akhir siklus.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, Instrumen penelitian digunakan untuk menilai

minat dan prestasi Belajar.

a. Minat

Dalam penilitian ini, instrumen pengamatan menggunakan

rubrik pengamatan minat. Sedangkan wawancara menggunakan

panduan wawancara siswa dan guru. Lembar observasi dikembangkan

sendiri oleh peneliti beserta teman lainnya yang melakukan penelitian

tentang minat. Panduan wawancara dikembangkan sendiri oleh

peneliti dengan mengacu pada indikator pengamatan minat. Observasi

akan dilakukan dua kali yaitu pada siklus 1dan siklus 2. Berikut

Lembar pengamatan minat dan panduan wawancara:

Tabel 3: RUBRIK PENGAMATAN MINAT

No Indikator Deskriptor Nampak

(v) / Tidak (-)

(66)

1 Ekspresi perasaan senang

Siswa mengikuti pelajaran

dengan antusias

Siswa tidak mengeluh ketika

diberi tugas dari guru

Siswa datang tepat waktu

sebelum pelajaran dimulai

Siswa menyiapkan buku

pelajaran sebelum pelajaran

dimulai

Siswa duduk dengan tenang

siap untuk belajar

2 Perhatian dalam belajar

Siswa aktif bertanya di dalam

kelas

Siswa aktif menjawab

pertanyaan

Siswa menyimak penjelasan

guru dengan seksama

Siswa tidak melamun di

dalam kelas

Siswa tidak mengobrol atau

(67)

ketika belajar

3 Ketertarikan pada materi dan guru

Siswa giat membaca buku

pelajaran (sesuai mapel)

Siswa menanyakan kesulitan

yang dialami kepada guru

Siswa membuat catatan

mengenai materi yang

disampaikan oleh guru

Siswa mengerjakan tugas dari

guru

Siswa membawa buku atau

sumber lain dalam belajar

4 Keterlibatan siswa dalam pelajaran

Siswa aktif menyampaikan

pendapat dalam diskusi

Siswa mau membantu teman

lain yang mengalami

kesulitan dalam belajar

Siswa bekerjasama dengan

kelompok

Siswa maju ke depan

(68)

Siswa mengajukan diri untuk

menjawab pertanyaan

spontan dari guru

Jumlah Keseluruhan =

Tabel 4: Kriteria Penilaian Minat

Interval skor Keterangan

16-20 Sangat Tinggi

12- 15 Tinggi

8 – 11 Cukup

4 – 7 Rendah

0 – 3 Sangat rendah

b. Prestasi Belajar

Untuk mengumpulkan data prestasi belajar, ditempuh dengan 2

cara, yaitu tes dan non tes.

1) Tes

Tes yang digunakan adalah jenis tes tertulis dengan

bentuk pilihan ganda yang dikembangan sendiri oleh peneliti.

Soal pilihan ganda berjumlah 20 nomor, yang masing-masing

(69)

Dengan ketentuan : Skor 1 = jika jawaban benar

Skor 0 = jika jawaban salah

Tabel 5: Kisi-kisi Uji Coba Soal Evaluasi pada Siklus I

No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

(70)

6 Menggolongkan

Tabel 6: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II

No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

Gambar

Gambar                                                                                                             Halaman
Tabel                                                                                                                Halaman
Gambar 1: tahapan dalam siklus PTK
Tabel 1: Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun begitu/ Fatah mengakui/ fatwa yang sebenarnya masih ditujukan untuk kalangan internalnya ini/ akan diberlakukan secara bertahap/ dan tidak harus berhenti

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur .... Laporan

2) Actual Product atau a) perilaku tertentu yang kita promosikan, seperti sikat gigi 2 x per hari,penggunaan pasta gigi dan sikat gigi sudah benar seperti yang disarankan

Hipotesis yang terjawab yaitu H1 (Individual yang memiliki regulasi diri yang tinggi akan mengurangi perilaku cyberloafing dibandingkan dengan individual yang

Tingkat pendapatan keripik ubi kayu pada Industri Pundi Mas diperoleh dengan cara penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi

Terdapat dua strategic Objectives dalam pengukuran kinerja balanced scorecard yang mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan dengan pelanggan, yaitu

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Area Malang sudah sangat baik yang berdampak pada motivasi kerja,

Hasil perhitungan analisis usaha tani memberikan indikasi bahwa pola agroforestry Nyamplung layak dikembangkan di lahan sempit dengan pilihan jenis tanaman kelapa,