Pengembangan
Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Desember 2012
1
Daftar Isi
Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013
1
Mengapa Harus Ada Pengembangan Kurikulum 2013?
2
Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013
3
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
4
Aspek Yang Berubah Pada Kurikulum 2013
5
Rumusan SKL Pada Kurikulum 2013
6
Seperti Apakah Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013?
7
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
8
Perbaikan Yang Dapat Diharapkan Dari Kurikulum 2013
9
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
10
2
Jadwal Sosialisasi
Apa Urgensi Pengembangan
Kurikulum 2013?
1
100 tahun kemerdekaan
"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-
Kurikulum
-
PTK
-
Sarpras
-
Manajemen
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Ke lo m po k um urJumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
45-54 tahun 35-44 tahun
Periode Bonus Demografi
2010-2035
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Strategi Pembangunan
Pendidikan
Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan
berperadaban unggul Sasaran Kelompok
Strategis
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Kurikulum
Standar
Isi
Standar
Proses
(Pembelajaran)
Standar
Kompetensi
Lulusan
Standar
(Proses)
Penilaian
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana-Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Delapan Standar Nasional Pendidikan
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan
Pembangunan Ekonomi
Berbasis Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan
Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
SDM Beradab sebagai
Modal Pembangunan
Abad 21 - dst
s/d Dekade Akhir Abad 20
Transformasi
Melalui
Pendidikan
Kekayaan Peradaban
Kekayaan Alam
SDM Beradab
: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya
[Berkarakter kuat]
Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial
Modal Budaya
Modal Pengetahuan/
Keterampilan
Modal
Peradaban
Modal
SDM
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembanguna n (PPSP) 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1984 Kurikulum 1984 1994 Kurikulum 1994 1997 Revisi Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015
2013
‘Kurikulum
2013’
Mengapa Harus Ada
Pengembangan
Kurikulum 2013
?
2
Alasan Pengembangan
Kurikulum
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi • Konvergensi ilmu dan teknologi • Ekonomi berbasis pengetahuan
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Pergeseran kekuatan ekonomi dunia • Pengaruh dan imbas teknosains
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Hasil TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal • Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya • Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba
Korupsi Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif • Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan
Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
SDM yang
Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance [memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah [hanya memerlukan knowing, atau
hafalan], Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
Refleksi dari Hasil TIMSS 2007
Refleksi dari Hasil PISA 2009
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman penyesuaian
kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model Pembelajaran
Ciri Abad 21
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi
• Melek informasi • Melek Media • Melek TIK
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes satandar serta penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
•Membolehkan pengembangan portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembe-lajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengala-man dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
Apa Lingkup Utama Perubahan
Kurikulum 2013
?
3
6 9 12
0 SD SMP
Wajar Dikdas 9 Tahun
SM
PMU
+ 4-6 jam/
ming gu
Lama Ting
gal d i Sek
olah
Efektivitas Pembelajaran
(Kurikulum,
Guru, ....)
Mulai 2013 Periode 1994-2012
Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi
Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan
Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan
Efektivitas Pembelajaran
Sistem Nilai:
-
Universal
-
Nasional
-
Lokal
Efektivitas
Pemahaman
Efektivitas
Interaksi
Penyerapan
Efektivitas
Transformasi
Nilai
Iklim akademik, budaya
sekolah/ kampus, ....
Pembelajaran yang mengedepankan
pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar, Mencoba,
Mengkomunikasikan, .... Manajemen dan Kepemimpinan Penilaian pada kemampuan proses, nilai dan
Rasionalitas
Penambahan Jam Pelajaran
22
No
Rasionalitas
1
Perubahan proses pembelajaran
[dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan
proses penilaian
[dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam
pelajaran
2
Kecenderungan akhir-akhir ini
banyak negara menambah jam
pelajaran
[KIPP (
Knowledge Is Power Program
) dan MELT
(
Massachusetts Extended Learning Time
) di AS, Korea Selatan]
3
Perbandingan dengan negara-negara lain
menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
= 15%
23
23
Apa Tema Pengembangan
Kurikulum 2013
?
4
Peran Pendidikan dan
Kebudayaan
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Kultural
Afektif
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Posisi
Kurikulum 2013
Produktif Kreatif Inovatif
Afektif
28
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
•
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan
,
1/3 sisanya berasal dari genetik.
•
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
•
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-
Observing [mengamati]
-
Questioning [menanya]
-
Associating [menalar]
-
Experimenting [mencoba]
-
Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui
proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
29
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn
from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
•
tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
•
mentolerir jawaban yang nyeleneh,
•
menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
•
memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
•
memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll
30
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the
Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of
Executive Function
.
•
Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron
yang terkait satu sama lain
•
Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang
sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak
•
Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low
order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk
pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
•
Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order
thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui
pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya,
menalar, menyimpulkan sampai memutuskan
sehingga peserta didik sejak kecil sudah
terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan
Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem
Nilai
Kompetensi:
-Sikap -keterampilan -PengetahuanPe
ng
et
ah
ua
n
&
Ke
te
ra
m
pi
la
n
Aktualisasi
(Action)
Internalisasi
(Reflection)
Watak/
Perilaku
Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
Kesiapan: -Fisik
-Emosional -Intelektual - Spiritual
Kerangka Kerja Pengembangan
Kurikulum
Pembelajaran
Kurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
* tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan: -Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban
Kelayakan: -Materi
-Metode Penyampaian -Metode Penilaian
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural
Apa Saja Yang Berubah Pada
Kurikulum 2013
?
5
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi
Lulusan • Adanya peningkatan dan keseimbangan aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan soft skills dan hard skills yang meliputi Kedudukan mata
pelajaran (ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan
(ISI) Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran
• Mata
pelajaran • Mata pelajaran wajib dan pilihan • Mata Pelajaran
wajib, pilihan, dan vokasi
Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI)
• Holistik dan
integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya) • Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains • Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam
bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan
pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media
semua
matapelajaran
• Pengembangan diri
terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler • Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam
bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran • Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan • Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam
bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis
keahlian berdasarkan
spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata
pelajaran dasar umum • Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri • Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya
36
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses
pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu • IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata
pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
• Kompetensi keterampilan
yang sesuai dengan standar industri
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil belajar
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • UKS
• PMR
• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib) • OSIS
• UKS • PMR • Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
Elemen Perubahan
Keliling persegi panjang ini = .... 4
6
1. -Hanya ada satu jawaban
-Hafalan rumus -Mekanistis
-Tidak terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari jawaban
-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur
4 6
2. -Banyak cara menjawab
-Algoritmis
-Terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan
jawabannya
-Dapat diukur spektrum pemahamannya
1. Diketahui:
-panjang = 6 -Lebar = 4
2. Ditanya:
-Keliling
3. Rumus yang digunakan:
- Keliling = (panjang + lebar) x 2
4. Penyelesaian:
Keliling = (6 + 4 ) x 2 = 10 x 2 = 20 5. Jawab: 20
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
3. 20
a. Persegi panjang yang dapat
dibentuk dari kawat ini adalah....
-Banyak jawaban
-Paham konsep persegi panjang -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama
-Banyak jawaban -Paham konsep luas
-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh -Mengamati perilaku observation
based learning
-Mencoba
-Menyimpulkan discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan discovery learning
6 4
d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi -Menyimpulkan
6 4
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
4. Paman memiliki kebun di belakang rumahnya. Denahnya memperlihatkan bahwa kebun tersebut melintang dari utara ke selatan sepanjang 6 meter dan membujur dari timur ke barat sepanjang 4 meter. Paman akan memasang tiga lapis kawat mengelilingi kebun tersebut untuk menjaga agar tanamannya tidak terinjak-injak. Cari panjang kawat yang harus disiapkan paman dengan jawaban terstruktur.
-Memahami banyak konsep: bahasa,
geografi, matematika
-Pembelajaran terintegrasi
-Penerapan pada permasalahan
faktual
-Melatih berfikir jernih/clarity -Mampu merumuskan masalah -Mampu membayangkan,
menggambarkan dan menyajikan
Seperti Apa Rumusan SKL
Pada Kurikulum 2013
?
6
Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya
Sa
t
Pe
nd
id
ika
n
Peserta
Didik
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-kognitif
SD SMP SMA/K
PT
SD
SMP
SMA/K
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1.Perkembangan psikologis anak 2.Lingkup dan kedalaman materi 3.Kesinambungan
4.Fungsi satuan pendidikan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) -
RINCI
44
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1.Perkembangan psikologis anak 2.Lingkup dan kedalaman materi 3.Kesinambungan
4.Fungsi satuan pendidikan 5.Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
- RINGKAS
No Komponen Rancangan
1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll -IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
Usulan Rancangan Struktur
Kurikulum SD
Alasan Usulan Pemisahan IPA dan IPS di SD
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan
istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa
Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan
materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak
(operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
IPA dan IPS sebagai Mapel
PENGEMBANGAN STRUKTUR
KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan Struktur Kurikulum Baru
No Komponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
48
No Komponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
PENGEMBANGAN STRUKTUR
KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
49
No Komponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
49
No Komponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA - - - - 3 3 6 IPS - - - - 3 3 B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
No Komponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA - - - 3 3 3 6 IPS - - - 3 3 3 B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
Seperti Apakah Kompetensi Inti pada
Kurikulum
2013
?
7
Prosedur Penyusunan
Kompetensi Inti dan Dasar
SK-KD Lama Mapel
per kelas
SK-KD Lama Mapel
per kelas
Standar Kompetensi
Lulusan Baru
Standar Kompetensi
Lulusan Baru
• Mempertahankan SK KD lama yang
sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan
dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru
Evaluasi
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
Kompetensi Dasar Baru
Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Menerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
52
IV (K)
Menyajikan pengetahuan faktual dalam:
•Bahasa yg jelas dan logis •Karya yg estetis
•Gerakan yang sehat •Tindakan akhlak mulia
+ secara sistematis
+ pengetahuan konseptual+ secara kritisIII (P)
Memahami pengetahuan faktual
Mengamati & Menanya Di rumah dan sekolah
+ tempat bermain + konseptual+ Mencoba
II (S)
Jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri(keluarga, teman, guru) (+tetangga)
(+ cinta tanah air)
I (S)
Menerima dan menjalankan ajaran agamanya + menghargaiI
II
III
IV
V
VI
KI
Kelas
Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
Penguatan
Penguatan
Penguatan Penguatan
Penguatan Penguatan
53
TEMA KELAS I
WAKTU
1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih
4 Minggu
2.Kegemaranku
4 Minggu
3. Kegiatanku
4 Minggu
4. Keluargaku
4 Minggu
5. Pengalamanku
4 Minggu
6. Lingkunganku Bersih dan Sehat
4 Minggu
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku
4 Minggu
8. Peristiwa Alam
4 Minggu
Daftar Tema dan Alokasi Waktu
54
Contoh
Jaringan Tema SD Kelas I
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
55
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
PPKn:
•Menunjukan perilaku baik (jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2)
•Mengetahui tata tertib dan aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)
•……
PPKn:
•Menunjukan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2)
•Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)
•……
Matematika:
•Menunjukan perilaku rapi dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1)
•…..
Matematika:
•Menunjukan perilaku rapi dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1)
•…..
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
•Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1)
•Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi dan rambut dan pakaian (1)
•……..
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
•Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1)
•Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi dan rambut dan pakaian (1)
•……..
Seni, Budaya dan Desain:
•Menunjukan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di
lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2)
•Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2)
•…..
Seni, Budaya dan Desain: •Menunjukan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di
lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2) •Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2)
•…..
Bahasa Indonesia:
•Menunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1)
•Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
•…..
Bahasa Indonesia:
•Menunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1)
•Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
Apa Saja Faktor Keberhasilan Implementasi
Kurikulum 2013
?
8
Penguatan peran
pemerintah dalam
pembinaan dan
pengawasan
Penguatan peran
pemerintah
dalam
pembinaan dan
pengawasan
Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah
Penguatan
manajemen dan
budaya
sekolah
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
57
Kurikulum
Ketersediaan
buku
sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standarpembentuk kurikulum Ketersediaan
buku
sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standarpembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Faktor
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Prasarana
Sarana
Lu
lu
sa
n y
an
g
Ko
m
pe
te
n
Sistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
58
Pe
se
rta
D
id
TIM PENGEMBANG
KURIKULUM
GURU UTAMA
GURU
INSTRUKTUR DIKLAT
Widyaiswara, Guru Inti, Pengawas, Unsur Dinas Pendidikan, Dosen,Kepala Sekolah
Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah
Guru kelas, guru mata pelajaran, SD, SMP, SMA, SMK
Strategi Penyiapan Guru
Perbaikan Apa Yang Dapat Diharapkan Dari
Kurikulum 2013
?
9
No Entitas
Pendidikan
Perubahan Yang Diharapkan
1
Peserta Didik
Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Lebih bergairah dalam mengajar
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
3
Manajemen
Satuan
Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan
dan penyuluhan
Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4
Masyarakat
Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5
Negara dan
Bangsa
Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
Bagaimana Strategi Implementasi
Kurikulum 2013
?
10
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
Perangkat
Kurikulum Perangkat Pembelajaran dan Buku Teks Implementasi Terbatas Implementasi Meluas
Reflective Evaluation (Validitas Isi,
Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui:
diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar Formative Evaluation Summative Evaluation
• Kerangka Dasar • Struktur Kurikulum dan Beban Belajar • Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP)
Implementasi Terbatas Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional
Juni 2013
Des 2012 Juni 2016
Kerangka Implementasi Kurikulum
pelatihan guru dan tenaga kependidikan
Alternatif :
1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah
• Buku Babon Guru
(Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran)
• Buku Teks Pelajaran Mar 2013
Uji Publik dan Sosialisasi
No
Jenjang
Satuan
Kelas
2013
Tahun
2014
2015
1
SD
I
II
III
IV
V
VI
2
SMP
VII
VIII
IX
3
SMA/SMK
X
XI
XII
Jadwal Implementasi
Pengembangan Kurikulum ini adalah
Momentum
Terbaik
Dalam
Mempersiapkan Generasi Menyongsong
100 Tahun Kemerdekaan RI (2045)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....