1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang utama dalam mewujudkan keberhasilan organisasi dan perusahaan. (Pariav et al., 2018) Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tentunya menjadi parameter bagi setiap perusahaan agar nantinya dapat memberikan keuntungan besar pada perusahaan tersebut. Definisi Sumber Daya Manusia menurut Amirullah (Amirullah, 2015) adalah sebuah proses yang menangani berbagai masalah dalam ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Masalah yang berkaitan dengan pengembangan diri, keadilan, kewajaran, harapan dan kecocokan pekerjaan dengan karakteristik seseorang, masalah- masalah perilaku organisasi merupakan bagian pengelolaan sumber daya manusia yang penting. (Triwiyanto, 2016) menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam jalannya sebuah aktivitas perusahaan atau organisasi, dengan SDM yang tangguh, organiasi akan mampu mencapai target organisasi. Hal tersebut sangat diperlukan dalam
pembangunan SDM sebagai pelaksana sebuah perusahaan. (Asim, 2013) menyatakan bahwa kinerja pegawai merupakan kemampuan untuk mencapai sesuatu hasil yang didukung dengan usaha serta kesempatan yang baik agar dapat dinilai dengan hasil yang baik.
(Mundung & Pangemanan, 2015) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja SDM atas pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai hasil kerja dengan kualitas dan kuantitas yang semakin baik dengan mencapai tanggung jawab kerja sesuai dengan job description yang dikerjakan. (Akbar, 2013) menyebutkan employee engagement adalah hubungan dan keterlibatan yang terjadi erat secara fisik, kognitif dan emosional antara seseorang dengan perannya dalam sebuah pekerjaan. Maka dari itu, agar suatu perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lainnya mereka perlu meningkatkan employee engagement.
(Wicaksono & Rahmawati, 2019) Employee engagement memiliki beberapa keuntungan yakni meningkatkan produktivitas, keuntungan, kepuasan konsumen, serta efisiensi, menurunkan turn over karyawan, mengurangi ketidak hadiran, penipuan, kecelakaan kerja, serta keluhan karyawan. Keterlibatan mengacu pada faktor internal dan intrinsik seperti komitmen dan kebanggaan yang membuat karyawan tetap bekerja pada tingkat produktivitas tinggi, seringkali terlepas dari kondisi negatif. Karyawan yang terlibat adalah orang yang membawa ide baru untuk bekerja. Inilah orang-orang yang tampaknya bekerja bersemangat untuk berada di sana, dan menjadi bagian dari sesuatu yang mereka
yakini dengan sangat kuat. Mereka bergairah dan bersemangat untuk menjalankan tugasnya (Marciano, 2010).
Employee engagement pada klinik kecantikan Ellena Skin Care dan
Elista Skin Care yang berada di beberapa kota di Jawa Tengah menjadi hal yang sangat diperhatikan karena berkaitan langsung dengan semua kegiatan operasional klinik kecantikan. Wawancara yang dilakukan bersama karyawan di klinik kecantikan Ellena Skin Care dan Elista Skin Care, karyawan tersebut menyatakan bahwa semua karyawan mempunyai mental yang tinggi, kemauan, bersungguh- sungguh dan gigih menghadapi kesulitan pada saat menjalankan pekerjaan serta menjaga kualitas pelayanan sehingga kegiatan pelayanan klinik kecantikan berjalan dengan lancar.
Employee enablement (pemberdayaan karyawan) sebagai salah satu cara
dalam meningkatkan kinerja peusahaan (Setyarini, 1999). Pemberdayaan memungkinkan perusahaan atau organisasi dalam menanggapi pelanggan dan tuntutan-tuntutan pasar secara cepat, fleksibel dan efisien. Pemberdayaan karyawan penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Karena jika karyawan diberdayakan dengan maksimal maka kinerja juga akan meningkat.
(Abualoush et al., 2018) menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan merupakan salah satu cara yang dapat menguatkan atau meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan bakat karyawan, dan hal tersebut dianggap sebagai alat untuk meningkatkan karyawan. (Baird, K, Su, Munir, 2018) menjelaskan bahwa pemberdayaan merupakan sebuah proses dalam
meningkatkan perasaan keyakinan diri pada seseorang diantara anggota organisasi.
Pemberdayaan berguna untuk meningkatkan potensi atau kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) (Idris, 2016). Praktik pemberdayaan juga digunakan untuk memperkuat karyawan dan tenaga kerja. Pekerja yang diberdayakan dapat menciptakan ide untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi untuk mengorganisasi dan mengawasi diri mereka sendiri (Jo & Park, 2016). (Griffin, M.A, 2001) menjelaskan bahwa kinerja dipengaruhi beberapa faktor yaitu diantaranya adalah kepercayaan (trust) terhadap rekan kerja.
Penelitian (Zolin et al., 2003) menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja tim, hal tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan yang tinggi mampu meningkatkan kinerja tim, namun (Bakiev, 2013) menunjukkan bahwa kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja tim. Ketiadaan kepercayaan pada rekan sekerja ini selaras dengan data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan yang mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap rekan kerja juga tidak baik.
Ellena Skin Care dan Elista Skin Care merupakan salah satu klinik kecantikan yang didirikan di kota Solo. Dalam pemasarannya mereka menampilkan tiga keunggulan dibandingkan dengan klinik kecantikan lainnya yaitu tenaga pekerja yang ramah dan profesional, harga yang terjangkau, serta hasil yang nyata. Ellena Skin Care dan Elista Skin Care sangat mengutamakan sterilitas dalam setiap treatment atau perawatannya, dengan begitu konsumen tidak perlu khawatir saat melakukan treatment di Ellena dan Elista Skin Care.
Saat ini kedua skin care tersebut terdapat treatment yang beragam untuk wajah mulai dari treatment mencerahkan, menghilangkan jerawat dan meremajakan/mengencangkan kulit, selain itu juga terdapat treatment dengan laser. Ellena Skin Care dan Elista Skin Care telah berdiri selama lebih dari sepuluh tahun, harga yang ditawarkan untuk perawatan dan produknya juga terbilang cukup terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh setiap kalangan.
Dalam kenyataannya, Ellena Skin Care dan Elista Skin Care saat ini masih kurang mendapatkan hasil yang memuaskan dalam penjualannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis melalui wawancara dengan direktur Ellena Skin Care Bapak Jonatan Eko Prabowo, ST.,M.M. bahwa hasil wawancara menyatakan Ellena Skin Care masih terdapat beberapa keluhan dari pelanggan terkait pelayanan dan kualitas produk. Dalam hal keluhan pelanggan bahkan pernah mengalami penurunan sebesar 50% pada saat awal Pandemi Covid-19 dan saat ini telah mengalami peningkatan sebesar 25%. Dalam hal pelayanan yang sering mendapat keluhan adalah adanya sikap karyawan yang kurang ramah serta waktu tunggu antrian yang cukup lama sehingga dapat memberikan kesan negatif ke dalam diri konsumen, terkait dengan antrian yang cukup lama ini dikarenakan perusahan menetapkan kerja dengan memenuhi protokol kesehatan. Kemudian beautician/terapis tidak menerapkan prosedur pada rangkaian proses perawatan secara benar. Hal ini membuat kualitas dan kuantitas dalam bekerja tidak sesuai dengan terget yang menjadi tujuan perusahaaan. Selain itu, pengurangan karyawan yang terjadi selama pandemi mencapai 30%, sehingga perlu adanya employee enablement terhadap pekerjaan yang dilimpahkan kepada
karyawan yang masih bekerja. Kinerja pegawai biasanya juga di pengaruhi oleh motivasi, dan peraturan yang ada didalam organisasi tersebut. Hasil wawancara yang diperoleh hampir sama dengan permasalahan yang ada pada Elista Skin Care pada saat penulis melakukan wawancara dengan dr. Eddy Soerjono, MHA. selaku owner Elista Skin Care.
Kualitas sumber daya manusia adalah salah satu faktor penting di dalam roda organisasi. Kegiatan yang dilakukan seseorang maupun karyawan dengan tanggung jawab akan mendapatkan hasil yang optimal, maka dari itu seorang karyawan harus mencapai hasil dari pencapaian kerja sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Suatu perusahaan menginginkan karyawan untuk bekerja dengan bersungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil kerja yang baik, tanpa adanya kinerja yang baik dari seluruh karyawan, keberhasilan dalam mencapai tujuan akan sulit tercapai. Maka karyawan harus memaksimalkan kinerja mereka karena kinerja yang tinggi merupakan salah satu syarat dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Hal tersebut sangat penting, mengingat sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama dalam sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menunjang semua operasi perusahaan dan pada akhirnya akan menunjang kelangsungan hidup perusahaan serta dalam hal meningkatkan efisiensi dan dalam kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat melakukan perencanaan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Perencanaan yang dilakukan tentu saja tidak terlepas dari sumber daya manusia, adanya pengelolaan fungsi sumber daya manusia yang tepat dapat menunjukkan
bahwa perusahaan bisa mendapatkan, mengembangkan dan mengevaluasi karyawan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada klinik Ellena Skin Care dan Elista Skin Care yang bergerak dibidang klinik kecantikan maka diajukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Employee Enablement, Employee Engagement Dan Trust Employee Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Masa Pandemi Covid-19.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah employee enablement berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia?
2. Apakah employee engagement berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia?
3. Apakah trust employee berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh employee enablement terhadap kualitas sumber daya manusia.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh employee engagement terhadap kualitas sumber daya manusia.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh trust employee terhadap kualitas sumber daya manusia.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam penelitian mengenai pengaruh employee enablement, employee engagement dan trust employee terhadap kualitas sumber daya manusia pada masa Pandemi Covid-19.
1.4.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini sebagai masukan bagi klinik kecantikan, adanya alternatif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dipengaruhi oleh employee engagement, employee enablement dan trust employee.
1.5. Batasan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka masalah penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan kualitas sumber daya mausia dengan variabel employee engagement, employee enablement dan trust employee. Selain itu penelitian ini dibatasi dalam hal objek penelitian termasuk populasi dan sampel. Pembatasan penelitian juga terkait dengan metode yang digunakan
sehingga hasil dan pembahasan merujuk pada hasil olah data yang merupakan representasi dari metode yang digunakan.