• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK TINTIR (Jatropha Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) terhadap Peningkatan Volume Urin Tikus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK TINTIR (Jatropha Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) terhadap Peningkatan Volume Urin Tikus."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK TINTIR (Jatropha

multifida L.) TERHADAP PENINGKATAN VOLUME URIN TIKUS

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi

Oleh:

RACHMA ANAATU CHAENARNINGRUM

K 100 130 060

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK TINTIR (Jatropha

multifida L.) TERHADAP PENINGKATAN VOLUME URIN TIKUS

Abstrak

Jarak tintir (Jatropha multifida L.) mengandung senyawa kuersetin. Senyawa kuersetin dapat meningkatkan volume ekskresi urin dengan cara meningkatkan ekskresi Na+ dan ekskresi volume urin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya efek diuretik pada ekstrak etanol daun jarak tintir pada tikus jantan galur Wistar. Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu CMC Na 0,5% sebagai kontrol normal, urea 1g/kgBB, furosemid 20mg/kgBB, dan ekstrak etanol daun jarak tintir dengan dosis 200mg/kgBB, 800mg/kgBB, dan 3200mg/kgBB. Setelah diberi perlakuan diberikan 50 mL/kgBB NaCl 0,9%. Selanjutnya dihitung nilai AUC1-5 dan AUC1-24 dan dianalisis

dengan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan uji Least Significance Different

(LSD). Volume urin kumulatif pada jam ke-1-5 dan 1-24 untuk menghitung nilai Lipschitz. Hasil AUC1-5 ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 800mg/kgBB dapat

meningkatkan volume urin dibandingkan dengan kontrol normal sebesar 76,74%. Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 800mg/kgBB meningkatkan nilai AUC1-5

dibandingkan kontrol normal, namun peningkatan nilai AUC1-5 lebih kecil dibanding

urea. Hasil nilai Lipschitz untuk ekstrak dosis 200mg/kgBB, 800mg/kgBB, dan 3200mg/kgBB kurang dari 1, sehingga belum mempunyai efek diuretik.

Kata Kunci: ekstrak etanol daun jarak tintir, Jatropha multifida L., Lipschitz, diuretik.

Abstract

Jarak tintir (Jatropha multifida L.) containing the compound quercetin. The compound quercetin can increase the volume of urine excretion by increasing the excretion of Na+ and excretion of urine volume. The purpose of this study to investigate the effects of diuretics on the ethanol extract of the leaves jarak tintir in Wistar male rats. Thirty rats were divided into six treatment groups, CMC Na 0,5% as normal controls, urea 1g/kgBW, furosemide 20mg/kgBW and the ethanol extract of jarak tintir leaves at a dose of 200mg/kgBW, 800mg/kgBW, and 3200mg/kgBW. After being given the treatment is given 50 mL/kgBW NaCl 0.9%. Furthermore AUC1-5 and AUC1-24 value was calculated

and analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) test followed Least Significance Different (LSD). The cumulative urine volume on hour-1-5 and 1-24 to calculated the value Lipschitz. Results AUC1-5 the ethanol extract of jarak tintir leaves dose of

800mg/kgBW can increase urine volume compared with normal control of 76.74%. The ethanol extract of jarak tintir leaves dose of 800mg/kgBW increase AUC1-5 value

compared to normal controls, but the increase of value AUC1-5 smaller than urea.

Lipschitz value extract dose of 200mg/kgBW, 800mg/kgBW, and 3200mg/kgBW less than 1, so it does not have a diuretic effect.

Keywords: ethanol extract of leaves jarak tintir, Jatropha multifida L., Lipschitz, diuretic

1.PENDAHULUAN

Diuretik merupakan zat yang dapat meningkatkan pengeluaran urin. Mekanisme kerja diuretik

(6)

mengurangi volume cairan ekstraseluler dengan mengurangi kandungan total NaCl dalam tubuh

(Goodman and Gilman, 2008). Diuretik juga bekerja meningkatkan ekskresi K+, sehingga pada umumnya penggunaan diuretik memberikan efek samping seperti, hipokalemia dan hiponatremi

(Tjay and Rahardja, 2002).

Tanaman jarak tintir (Jatropha multifida L.) merupakan tanaman yang getahnya dikenal oleh

masyarakat sebagai obat luka. Jarak tintir telah diteliti mempunyai aktivitas sebagai antibakteri pada

bagian akarnya (Aiyelaagbe, 2001) dan kandungan senyawa multifidon yang diisolasi dari bagian

batangnya mempunyai aktivitas antikanker. Kandungan senyawa pada tanaman jarak tintir yaitu

tanin, fitosteroid, alkaloid, glikosida jantung, saponin, terpenoid (multifidon), fenol, turunan senyawa

viteksin, isoviteksin, dan flavonoid (Das et al., 2009; Hirota et al., 2012). Kandungan senyawa

flavonoid sebesar 7,87 mg/gram yang diteliti dengan standar pembanding kuersetin pada daun

(Kolawole et al., 2014). Senyawa kuersetin yang diisolasi dari Cansjera rheedii dapat meningkatkan

volume ekskresi urin lebih tinggi dibandingkan dengan furosemid (Mounnissamy et al., 2015).

Mekanisme diuretik kuersetin yaitu meningkatkan ekskresi Na+ dan ekskresi volume urin (Mackraj

et al., 2008).

Uji aktivitas diuretik telah dilakukan pada ekstrak etanol:air (1:1) tanaman jarak pagar yang

merupakan tanaman satu genus dengan jarak tintir (Jatropha multifida L.). Senyawa kimia yang

diduga berperan dalam aktivitas diuretik daun jarak pagar yaitu kuersetin. Daun jarak pagar

mempunyai kandungan flavonoid sebesar 5,28 mg/gram yang diteliti dengan standar pembanding

kuersetin (Kolawole et al., 2014). Berdasarkan kandungan kuersetin daun jarak tintir yang tinggi,

maka perlu dilakukan pengujian aktivitas diuretik pada ekstrak etanol daun jarak tintir.

2.METODE

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, rancangan acak lengkap, post-test with control.

Daun jarak tintir, didapat dari Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa

Timur. Hewan uji yang digunakan yaitu tikus jantan galur Wistar (Peternakan Mencit dan Tikus

Putih Rumah Tiput) umur 2-3 bulan dengan berat badan ± 250 gram.

2.1Ekstraksi

Lima ratus gram serbuk kering daun jarak tintir dimaserasi dengan 3,75 L etanol 96% selama 5 hari

dan diaduk sesekali. Kemudian ekstrak etanol daun jarak tintir disaring dan ampasnya diremaserasi

selama 2 hari, sebanyak 1 kali. Ekstrak yang telah disaring, dipekatkan dengan rotary evaporator,

kemudian diuapkan diatas waterbath sehingga didapat ekstrak kental.

(7)

Dua gram ekstrak ditambahkan 5 mL amonia 25% lalu dikocok, ditambahkan 20 mL kloroform,

dikocok dan disaring. Sampel ditambahkan 5 mL HCl 2N. Dibagi menjadi 3 bagian, masing-masing

ditambahkan dengan 2 tetes Mayer LP, Dragendorff LP, Bouchardat LP. Adanya alkaloid

ditunjukkan dengan adanya endapan putih dan larut dalam metanol pada sampel yang ditetesi Mayer

LP, terbentuk endapan merah bata pada sampel yang ditetesi Dragendorff LP, terbentuk endapan

coklat sampai hitam pada sampel yang ditetesi Bouchardat LP (Mangunwardoyo et al., 2009).

2.3Uji Kandungan Flavonoid

Shinoda’s test: sebanyak 2 mL sampel ditambahkan air panas (secukupnya), dididihkan selama 5 menit kemudian disaring. Ditambahkan 0,05 mg serbuk magnesium dan 1 mL HCl pekat dan

dikocok kuat. Adanya flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah, jingga, atau kuning

(Baud et al., 2014). Sodium Hydroxide test: sampel ditambahkan beberapa tetes NaOH.

Terbentuknya warna kuning menunjukkan adanya flavonoid (Yusuf et al., 2014). FeCl3test: sampel

ditambahkan 3 tetes FeCl3. Terbentuknya warna hitam-kehijauan mengindikasikan adanya nukleus

fenolik (Yusuf et al., 2014).

2.4Uji Kandungan Saponin

Frothing test: sepuluh mL sampel hasil uji flavonoid, dimasukkan dalam tabung reaksi, dikocok 10

detik. Adanya kandungan saponin ditunjukkan dengan terbentuknya busa stabil selama 10 menit

dengan tinggi 1-10 cm dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes HCl 2N (Mangunwardoyo et al.,

2009).

2.5Uji Kandungan Tanin

FeCl3 test: satu mL sampel ditambahkan beberapa tetes FeCl3 10%. Adanya tanin ditunjukkan

dengan terbentuknya warna biru tua atau hitam-kehijauan (Baud et al., 2014).

2.6Uji Diuretik

Uji diuretik pada penelitian ini menggunakan metode Lipschitz. Metode Lipschitz merupakan

metode yang didasarkan pada perbandingan antara ekskresi urine dan natrium pada hewan uji dengan

hewan yang diberi perlakuan urea dosis tinggi (Vogel, 2008). Penelitian ini menggunakan 30 ekor

tikus yang diberi makanan dan minuman ad libitum, kemudian dipuasakan selama 15 jam (tidak

diberi makan dan minum). Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor

tikus, yang masing-masing kelompok diberi perlakuan CMC Na 0,5% sebagai kontrol normal, urea

1g/kgBB, furosemid 20mg/kgBB, dan ekstrak etanol daun jarak tintir dengan 3 variasi dosis

200mg/kgBB, 800mg/kgBB, dan 3200mg/kgBB. Setelah diberi perlakuan, semua kelompok diberi

50 mL/kgBB NaCl 0,9%. Hewan uji setelah diberi perlakuan dimasukkan ke metabolic cage dan

(8)

2.7Analisis Data

Data yang didapat berupa volume urin kumulatif tiap jam ke-1-5 jam dan 24 jam yang dihitung

dengan rumus berikut :

= ( - ) (1)

Keterangan:

[AUC] = area dibawah kurva

Vn = volume urin pada jam ke-n

Vn-1 = volume urin pada jam ke-(n-1)

Data nilai AUC 1-5 jam dan 24 jam dianalisis distribusi normalnya dengan Kolmogorov-Smirnov

dan uji homogenitas diuji dengan Levene test, data yang tidak homogen ditransformasi ke bentuk

logaritma (Log) kemudian dianalisis dengan statistika ANOVA yang dilanjutkan uji LSD dengan

taraf kepercayaan 95% menggunakan software SPSS versi 21 (Dahlan, 2014).

% diuretik dihitung dengan rumus berikut:

% daya diuretik = x 100% (2)

Keterangan:

AUCp = rata-rata AUC setiap perlakuan

AUCk = rata-rata AUC kontrol negatif

Kemudian dilakukan perhitungan Lipschitz value pada volume urin kumulatif 1-5 jam dan 24 jam

dengan rumus :

(T/U) = (3)

Nilai T/U lebih dari 1 maka ekstrak etanol daun jarak tintir mempunyai efek diuretik, lebih dari 2

atau lebih maka efek diuretik kuat (Nayak et al., 2013).

3.HASILDANPEMBAHASAN 3.1Hasil Ekstraksi dan Uji Fitokimia

Serbuk kering daun jarak tintir dengan berat 500,04 gram dalam 3,75 liter etanol 96% menghasilkan

ekstrak etanol daun jarak tintir dengan berat 19,67 gram, sehingga diperoleh hasil ekstrak kental

dengan rendemen sebesar 3,93%. Uji fitokimia dilakukan pada ekstrak etanol daun jarak tintir untuk

mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder. Senyawa yang diuji pada ekstrak etanol daun

jarak tintir meliputi, alkaloid dengan uji pengendapan, flavonoid dengan Shinoda’s test, sodium

hydroxide test, dan FeCl3 test, saponin dengan Frothing test, dan tanin dengan FeCl3 test. Hasil uji

(9)
[image:9.595.89.507.110.526.2]

Tabel 1 Hasil uji fitokimia ekstrak etanol daun jarak tintir (Jatropha multifida L.)

Uji kandungan

senyawa Hasil Keterangan

Alkaloid

tidak teridentifikasi alkaloid Mayer’s test Tidak terbentuk endapan putih

Dragendorff’s

test

Tidak terbentuk endapan merah bata

Bouchardat’ test Tidak terbentuk

endapan coklat Flavonoid

Terdapat senyawa flavonoid

Shinoda’s test Warna kuning

Sodium

hydroxide test Warna kuning

Teridentifikasi flavonoid FeCl3test Warna hitam

kehijauan

Saponin

Terdapat senyawa saponin

Frothing test Terbentuk busa

yang stabil

Tanin

Terdapat senyawa tanin FeCl3test

Warna hitam kehijauan

Hasil uji fitokimia pada ekstrak etanol daun jarak tintir dengan uji pengendapan tidak

teridentifikasi senyawa alkaloid karena tidak terbentuk endapan putih pada Mayer’s test, tidak

terbentuk endapan merah bata pada Dragendorff’s test, dan tidak terbentuk endapan coklat sampai

hitam pada Bouchardat’s test. Pada pengujian dengan Shinoda’s test, sampel berubah warna menjadi

kuning yang menunjukkan adanya kandungan flavonoid. Terbentuknya warna kuning terjadi karena

adanya reaksi reduksi senyawa flavonoid oleh Mg dan HCl (Baud et al., 2014). Pada pengujian

dengan sodium hydroxide test terjadi perubahan warna pada sampel menjadi kuning dan pada FeCl3

test terjadi perubahan warna menjadi hitam kehijauan yang keduanya juga mengindikasikan adanya

(10)

Pada uji kandungan saponin dengan Frothing test, sampel terbentuk busa yang stabil dan

tidak hilang dengan penambahan HCl 2N (Mangunwardoyo et al., 2009). Menurut Sangi et al.

(2008), busa yang terbentuk pada sampel karena saponin mempunyai glikosil sebagai gugus polar

serta steroid dan triterpenoid sebagai gugus nonpolar. Gugus polar dan gugus nonpolar yang

terkandung dalam senyawa bersifat aktif permukaan, sehingga jika dikocok dapat membentuk misel.

Struktur misel gugus polar menghadap ke luar dan gugus nonpolar menghadap ke bawah, sehingga

terlihat seperti busa. Hasil uji kandungan tanin dengan FeCl3 test, sampel berubah warna menjadi

hitam kehijauan. Tanin bila ditambahkan FeCl3 akan terhidrolisis yang menyebabkan perubahan

warna menjadi biru kehitaman dan akan terkondensasi yang menyebabkan perubahan warna menjadi

hijau kehitaman. Perubahan warna kemungkinan terjadi karena reaksi FeCl3 dengan salah satu gugus

hidroksil pada senyawa tanin (Sangi et al., 2008), sehingga pada ekstrak etanol daun jarak tintir

didapatkan tanin terkondensasi.

3.2Hasil Uji Diuretik

Urin kumulatif 1-5 merupakan gambaran kenaikan volume urin pada jam ke-1-5, sedangkan

urin kumulatif 1-24 merupakan gambaran kenaikan volume urin pada jam ke 1-24. Hasil pengamatan

volume urin kumulatif pada hewan uji yang diberi perlakuan urea mengalami peningkatan sebanyak

±2 kali dari kontrol normal pada jam ke-1-5 dan tidak mengalami peningkatan setelah jam ke-5.

Furosemid dapat meningkatkan volume urin kumulatif sebanyak ±5 kali dibanding kontrol normal

pada jam ke-1-5 dan dapat meningkatkan ±3 kali pada jam ke-1-24. Ekstrak etanol daun jarak tintir

mempunyai volume urin kumulatif yang sama dengan kontrol normal. Grafik hubungan waktu

pengamatan dengan volume urin kumulatif tiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 1.

AUC (Area Under Curve) digunakan untuk mengetahui adanya efek diuretik pada ekstrak

etanol daun jarak tintir. Data AUC1-5, AUC1-24 dan % daya diuretik terdapat pada Tabel 2.

Berdasarkan nilai AUC1-5, urea dapat meningkatkan volume urin sebesar 216,74% dibandingkan

dengan kontrol normal (p=0,000), karena urea merupakan diuretik golongan osmotik sehingga dapat

meningkatkan volume urin (Goodman and Gilman, 2008). Furosemid juga dapat meningkatkan

volume urin dibandingkan dengan kontrol normal sebesar 929,07% (p=0,000) sedangkan jika

dibandingkan dengan urea juga dapat meningkatkan volume urin sebesar 224,89% (p=0,000), hal

tersebut dikarenakan furosemid merupakan diuretik kuat sehingga meningkatkan volume ekskresi

urin (Goodman and Gilman, 2008). Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 800mg/kgBB dapat

meningkatkan volume urin sebesar 76,74% dibandingkan kontrol normal (p=0,018), sedangkan

dibandingkan dengan urea ketiga dosis ekstrak tidak dapat meningkatkan volume urin. Hal tersebut

(11)

dosis 800mg/kgBB. Pada ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 200mg/kgBB dan 3200mg/kgBB

tidak dapat meningkatkan volume urin dibanding kontrol normal (p>0,05). Hasil nilai AUC1-5 dapat

dilihat pada Tabel 2. Penurunan volume ekskresi urin pada ekstrak etanol daun jarak tintir dosis

3200mg/kgBB dapat terjadi karena kandungan senyawa saponin. Saponin bersifat antidiuretik dapat

[image:11.595.85.518.186.366.2]

menurunkan volume ekskresi urin (Diniz et al., 2012).

Gambar 1 Kurva hubungan waktu pengamatan dengan rata-rata volume urin kumulatif setelah perlakuan pada tikus

Nilai AUC1-24 urea lebih rendah dibandingkan dengan kontrol normal (p=0,000). Hal tersebut

dikarenakan urea mempunyai efek diuretik lemah (Goodman and Gilman, 2008). Sehingga pada jam

ke-1-24 urea tidak dapat meningkatkan volume urin. Furosemid tidak dapat meningkatkan volume

urin dibandingkan dengan kontrol normal (p=0,096), sedangkan pada jam ke-1-5 meningkatkan.

Karena furosemid bekerja dalam jangka waktu yang pendek sehingga pada jam ke-24 efek diuretik

sudah berkurang atau hilang, sesuai dengan waktu paruh (t1/2) furosemid yaitu 0,5-1 jam dan durasi

kerja furosemid yaitu 4-6 jam (Tjay and Rahardja, 2002). Hasil AUC1-24 ekstrak etanol daun jarak

tintir sama dengan kontrol normal. Ketiga dosis ekstrak etanol daun jarak tintir yaitu 200mg/kgBB,

800mg/kgBB, 3200mg/kgBB tidak dapat meningkatkan volume urin dibandingkan dengan kontrol

normal (p>0,05) sedangkan jika dibandingkan dengan urea dapat meningkatkan volume urin

(p=0,000). Hasil AUC1-24 dapat dilihat pada Tabel 2.

Pada volume urin kumulatif jam ke-1-5 dan 24 jam dilakukan perhitungan nilai Lipschitz

untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun jarak tintir mempunyai efek diuretik. Penentuan nilai

Lipschitz dilakukan dengan cara membandingkan volume urin kumulatif ekstrak etanol daun jarak

tintir dengan volume urin kumulatif urea. Ekstrak etanol daun jarak tintir dapat dikatakan

(12)

2 maka dikatakan sebagai diuretik kuat (Vogel, 2008). Hasil nilai Lipschitz dapat dilihat pada Tabel

3. Pada jam ke-1-5 ketiga dosis ekstrak etanol daun jarak tintir belum mempunyai efek diuretik,

karena nilai Lipschitznya kurang dari 1. Pada jam ke-1-24 jam mempunyai efek diuretik, karena nilai

Lipschitznya lebih dari 1. Nilai Lipschitz tertinggi dari ketiga dosis ekstrak etanol daun jarak tintir

pada jam ke-1-24 yaitu 1,22 pada pemberian dosis 800mg/kgBB. Nilai Lipschitz ekstrak etanol daun

jarak tintir dosis 800mg/kgBB tersebut masih sama seperti nilai Lipschitz urea yaitu 1 yang

merupakan diuretik lemah (Vogel, 2008). Ekstrak etanol daun jarak tintir mengandung senyawa

flavonoid dan saponin yang mempunyai efek antagonis. Senyawa flavonoid sebagai diuretik bekerja

dengan mempengaruhi fungsi Na+ dan K+ ATPase membran plasma, ATPase mitokondrial, dan Ca+ ATPase, sedangkan kuersetin berperan sebagai kompetitor pada ikatan ATP dengan enzim (Ebadi,

2002). Senyawa saponin bersifat antidiuretik bekerja dengan meningkatkan aktivitas Na+ dan K+ ATPase pada ginjal (Diniz et al., 2012). Efek antagonis tersebut dapat mempengaruhi efek diuretik

[image:12.595.98.498.361.561.2]

pada ekstrak etanol daun jarak tintir.

Tabel 2 AUC1-5 dan AUC1-24 urin tiap waktu pengamatan dan persen daya diuretik (mean±SD) (n=5)

Kel. Perlakuan AUC jam ke- (mL jam) % Diuretik

1-5 1-24 1-5 1-24

I CMC Na (C)

5 mL/kgBB 1,08 ± 0,71 30,29 ± 6,65 - - II Urea (U)

1 gram/kgBB 3,41 ± 0,63* 16,23 ± 3,95* 216,74 -46,41 III Furosemid

20 mg/kgBB 11,06 ± 1,26* #

37,90 ± 6,22# 929,07 25,13 IV

Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis

200mg/kgBB

1,61 ± 0,35# 32,01 ± 7,65# 50,00 5,70

V

Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis

800mg/kgBB

1,90 ± 0,42*# 38,71 ± 8,61# 76,74 27,82

VI

Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis

3200mg/kgBB

1,48 ± 0,26# 34,73 ± 7,28# 37,21 14,65 Keterangan: * : berbeda signifikan dibandingkan dengan kontrol normal (p<0,05)

# : berbeda signifikan dibandingkan dengan urea (p<0,05)

Berdasarkan hasil urin kumulatif, AUC1-5 dan nilai Lipschitz ekstrak etanol daun jarak tintir

dosis 800mg/kgBB dapat meningkatkan volume urin dibandingkan kontrol normal dan urea. Nilai

Lipschitz dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan AUC1-24 ketiga dosis ekstrak etanol daun jarak

tintir dibandingkan dengan kontrol normal tidak dapat meningkatkan volume urin. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jarak tintir belum mempunyai efek diuretik. Jika dilihat

pada penelitian ekstrak etanol:air (1:1) tanaman jarak pagar dari Sharma and Singh (2012),

mempunyai efek diuretik pada dosis 0,125 mg/kg yang diberikan secara intraperitoneal dengan

(13)

pembanding kuersetin (Kolawole et al., 2014) lebih kecil dibandingkan dengan kandungan flavonoid

pada daun jarak tintir, sehingga diharapkan ekstrak etanol daun jarak tintir mempunyai efek diuretik

lebih tinggi. Hasil penelitian ekstrak etanol daun jarak tintir belum mempunyai efek diuretik dan

belum diketahui penyebabnya, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan kandungan kuersetin

[image:13.595.109.491.196.370.2]

secara kualitatif dan kuantitatif.

Tabel 3 Hasil nilai Lipschitz ekstrak etanol daun jarak tintir (Jatropha multifida L.)

Kel. Perlakuan Nilai Lipschitz (T/U)

1-5 jam 24 jam I CMC Na (C) 5 ml/kgBB

II Urea (U) 1 gram/kgBB

III Furosemid 20 mg/kgBB 3,04 2,87

IV Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 200mg/kgBB 0,47 1,03 V Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 800mg/kgBB 0,57 1,22 VI Ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 3200mg/kgBB 0,43 1,06

4.PENUTUP

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun jarak tintir dosis 200mg/kgBB,

800mg/kgBB, 3200mg/kgBB belum mempunyai efek diuretik.

DAFTAR PUSTAKA

Aiyelaagbe O.O., 2001, Antibacterial Activity of Jatropha multifida Roots, Fitoterapia, 72 (5), 544–546.

Baud G.S., Sangi M.S. and Koleangan H.S.J., 2014, Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Batang Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), Journal Ilmiah Sains, 14 (2), 106–112.

Dahlan M.S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Edisi 6., Epidemiologi Indonesia, Jakarta.

Das B., Reddy K.R., Ravikant B., Raju T. V., Sridhar B., Khan P.U. and Rao J. V., 2009, Multifidone: A Novel Cytotoxic Lathyrane-type Diterpene Having An Unusual SIx-Membered A Ring from Jatropha multifida, Bioorganic and Chemistry Letters, 19 (1), 77–79.

Diniz L.R.L., Portella V.G., Cardoso F.M., Souza A.M. de, Caruso-Neves C., Cassali G.D., Reis A.M. dos, Brandão M. das G.L. and Vieira M.A.R., 2012, The Effect of Saponins from

Ampelozizyphus amazonicus Ducke on The Renal Na+ Pumps’ Activities and Urinary

Excretion of Natriuretic Peptides, BMC Complementary & Alternative Medicine, 12(40)

Ebadi M., 2002, Pharmacodynamic Basic of Herbal Medicine, CRC Press, Washington, D. C.

(14)

Hirota B.C.K., Miyazaki C.M.S., Mercali C.A., Verdan M.C., Kalegari M., Lordello A.L.L., Miguel M.D., Miguel O.G. and Hirota B.C.K., 2012, C-glycosyl flavones and A Comparative Study of The Antioxidant, Hemolytic and Toxic Potential of Jatropha multifida Leaves and Bark,

International Journal of Phytomedicine, 4, 01–05.

Kolawole O.S., Abdulrahaman A.A. and Oladele F.A., 2014, A Numerical Approach to The Taxonomy of The Genus Jatropha Linn. using Quantitative Phytochemical Constitutents,

European Journal of Experimental Biology, 4 (6), 71–76.

Mackraj I., Govender T. and Ramesar S., 2008, The Antihypertensive Effects of Quercetin in a Salt-sensitive Model of Hypertension, Journal Cardiovascular Pharmacology, 51 (3), 239–245.

Mangunwardoyo W., Cahyaningsih E. and Usia T., 2009, Ekstraksi dan Identifikasi Senyawa Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.), Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 7 (2), 57–63.

Mounnissamy V.M., Abdul J. and Gangatharan E., 2015, Isolation and Characterization of Secondary Metabolites from Aerial Parts of Cansjera, Journal of Pharmaceutical and Biological Sciences, 4 (11), 50–53.

Nayak B.S., Dinda S.C. and Ellaiah P., 2013, Evaluation of Diuretic Activity of Gmelina arborea

ROXB. Fruit Extracts, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 6 (1), 111– 113.

Sangi M., Runtuwene M.R.J., Simbala H.E.I. and Makang V.M.A., 2008, Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara, Chemistry Progress, 1 (1), 47–53.

Sharma S.K. and Singh H., 2012, A Review on Pharmacological Significance of Genus Jatropha

(Euphorbiaceae), Chinese Journal of Integrative Medicine, 18 (11), 868–880.

Tjay T.H. and Rahardja K., 2002, Obat-obat Penting, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Vogel H.G., 2008, Drug Discovery and Evaluation: Pharmacological Assays, Springer, New York.

Gambar

Tabel 1 Hasil uji fitokimia ekstrak etanol daun jarak tintir (Jatropha multifida L.)
Gambar 1 Kurva hubungan waktu pengamatan dengan rata-rata volume urin kumulatif setelah perlakuan pada tikus
Tabel 2 AUC1-5 dan AUC1-24 urin tiap waktu pengamatan dan persen daya diuretik (mean±SD) (n=5)
Tabel 3 Hasil nilai Lipschitz ekstrak etanol daun jarak tintir (Jatropha multifida L.)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui adanya efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jarak merah ( Jatropha gossypifolia ) pada tikus jantan yang di induksi dengan karagenin. Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan daun dan getah Jarak Tintir sebagai obat alternatif terhadap luka agar terhindar dari infeksi

dosis ekstrak etanol 70% daun tapak liman (Elephantopus scaber L) yang dapat.. memberikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa ( Justicia gendarussa Burm. F) pada tikus putih jantan Wistar dengan pembanding furosemid

Kesimpulan :ekstrak etanol buah dan daun sukun dapat memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur wistar dan ada hubungan antara dosis ekstrak etanol buah dan daun

Rumusan permasalahan yakni apakah dan berapakah konsentrasi optimum ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) memiliki efek sebagai koagulan pada tikus wistar

Sedangkan pada jam ke-5 terdapat hubungan linear antara peningkatan dosis fraksi etil asetat ekstrak etanol daun daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan peningkatan efek

Mengetahui dosis ekstrak etanol 70% daun wortel yang menunjukkan efek diuretik pada tikus putih jantan galur Wistar.. Sistematika tanaman