• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN PADA ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILLNET) TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN BAJOMULYO, PATI (22P460)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN PADA ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILLNET) TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN BAJOMULYO, PATI (22P460)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN PADA ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILLNET)

TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN BAJOMULYO, PATI

SKRIPSI

Oleh:

LAYLA AINAYAH MILENIA SARI 26030118140039

DEPARTEMEN PERIKANAN TANGKAP FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2022

(2)

ANALISIS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN PADA ALAT TANGKAP JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILLNET)

TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN BAJOMULYO, PATI

Oleh :

LAYLA AINAYAH MILENIA SARI 26030118140039

Skripsi Sebagai Salah Satu untuk Memperoleh Derajat Sarjana S1 pada Departemen Perikanan Tangkap

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

DEPARTEMEN PERIKANAN TANGKAP FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2022

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Layla Ainayah Milenia Sari. 26030118140039. Analisis Perbedaan Lama Perendaman Pada Alat Tangkap Jaring Insang Dasar (Bottom Gillnet) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Bajomulyo, Pati (Bogi Budi Jayanto dan Dian Ayunita Nugraheni Nurmala Dewi)

Jaring insang dasar (bottom gillnet) merupakan salah satu alat tangkap yang dioperasikan di wilayah Perairan Bajomulyo. Alat tangkap tersebut dioperasikan dengan sistem operasi one day fishing. Bottom gillnet merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan dengan selektivitas tinggi. Target utama alat tangkap gillnet ini adalah rajungan (portunus pelagicus).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dari hasil tangkapan rajungan (portunus pelagicus) berdasarkan perbedaan lama perendaman. Pengoperasian bottom gillnet melalui proses setting, immersing, dan hauling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan 1 variabel yaitu perbedaan lama perendaman selama 6 jam dan 12 jam. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis statistik uji t atau uji beda (t test). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan pada perendaman 12 jam lebih banyak daripada 6 jam. Hal ini disebabkan semakin lama perendaman yang dilakukan maka peluang rajungan (Portunus pelagicus) yang terjerat semakin tinggi. Lama perendaman 12 jam lebih efektif untuk menangkap rajungan (Portunus pelagicus). Akan tetapi, kualitas hasil tangkapan ikan dengan fisik sempurna didapatkan dengan lama perendaman 6 jam.

Kata Kunci : Bottom Gillnet, Lama Perendaman

(7)

ABSTRACT

Layla Ainayah Milenia Sari. 26030118140039. Analysis of the Differences in Duration of Immersion in Bottom Gillnet Catches on Catching Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus) in Bajomulyo Waters, Pati. (Bogi Budi Jayanto dan Dian Ayunita Nugraheni Nurmala Dewi)

Bottom gillnet is one of the fishing gear that is operating in the Bajomulyo waters area. The fishing gear is operating with a one day fishing. Bottom gillnet is an eco friendly fishing gear with high selectivity. The main target of this fishing gear is blue swimming crab (Portunus pelagicus). The purpose of this study was to determine the differences in the catch of blue swimming crabs (Portunus pelagicus) based on differences in immersing time. Bottom gillnet operation through setting, immersing, and hauling processes. The method used in this study is an experimental method using 1 variable, namely the difference in immersing 6 and 12 hours time.

Analysis of the data used in this study is using statistical analysis t test or different test (t test). The results of the study showed that the catching at 12 hours of immersing was higher than 6 hours. This is because the longer immersing time, the chance of to get more crabs is higher. The immersion 12 hours time is more effective to catching crabs (Portunus pelagicus). However, the quality of fish catches with perfect physique was obtained with 6 hours of immersion.

Keywords: Bottom Gillnet, Immersion Time

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Analisis Perbedaan Lama Perendaman Pada Alat Tangkap Jaring Insang (Bottom Gillnet) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Bajomulyo, Pati”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu dan lama perendapan alat tangkap bottom gillnet terhadap tangkapan rajungan (Portunus pelagicus).

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya Bapak Sudadi dan Ibu Ninik Zubaidah yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya;

2. Bogi Budi Jayanto, S.Pi., M.Si. dan Dr. Dian Ayunita Nugraheni Nurmala Dewi, S.Pi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi 1 dan 2 yang telah membimbing, memberikan arahan, dan masukan;

3. Bapak Rohmad selaku nelayan yang membantu penelitian;

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna. Karena itu, saran dan kritikan demi perbaikan penulisan proposal penelitian skripsi ini sangat penulis harapkan. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat.

Semarang, Oktober 2022

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan ... 4

1.4. Manfaat... 4

1.5. Waktu dan Tempat ... 5

1.6. Skema Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Alat Tangkap Gillnet ... 7

2.2. Klasifikasi Gillnet ... 8

2.3. Konstruksi Alat Tangkap Gillnet ... 9

2.4. Metode Pengoperasian Alat Tangkap Gillnet ... 11

2.5. Hasil Tangkapan Utama Alat Tangkap Gillnet ... 12

2.5.1. Taksonomi dan Morfologi Rajungan (Portunus pelagicus) ... 12

2.5.2. Habitat dan Tingkah Laku Rajungan (Protunus pelagicus) ... 14

III. MATERI DAN METODE ... 16

3.1. Materi ... 16

3.1.1. Alat dan Bahan ... 16

3.2. Metode ... 16

3.2.1. Metode Experimental Fishing ... 16

3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan ... 19

(10)

3.3.1. Jenis Data ... 19

3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 19

3.4. Analisis Data ... 20

IV. PEMBAHASAN ... 23

4.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian ... 23

4.2. Armada Penangkapan ... 24

4.3. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan ... 25

4.4. Hasil Tangkapan Alat Tangkap Jaring Insang (Gillnet) ... 27

4.4.1. Hasil Tangkapan Total ... 27

4.4.2. Jumlah Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Pada Keseluruhan Perlakuan ... 28

4.5. Analisis Data ... 32

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1. Kesimpulan ... 34

5.2. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 39

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ... 18

Tabel 2. Kombinasi perlakuan ... 20

Tabel 3. Hasil Tangkapan Total Alat Tangkap Jaring Insang (gillnet) ... 29

Tabel 4. Jumlah Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) ... 30

Tabel 5. Hasil Olah Data Uji T (t test) ... 34

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Konstruksi Alat Tangkap Jaring Insang (Gillnet) ... 12

Gambar 2. Rajungan (Portunus pelagicus) ... 14

Gambar 3. Diagram Jumlah Armada di Kabupaten Pati ... 19

Gambar 4. Grafik Produksi Perikanan di Kabupaten Pati ... 26

Gambar 5. Grafik Produksi Perikanan di Kabupaten Pati ... 27

Gambar 6. Diagram Presentase Hasil Tangkapan Terhadap Lama Perendaman 29 Gambar 7. Diagram Jumlah Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) pada Keseluruhan Perlakuan... 31

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Peta Lokasi ... 42

Lampiran 2. Data Nelayan ... 43

Lampiran 3. Konstruksi Alat Tangkap Jaring Insang (Gillnet)... 44

Lampiran 4. Konstruksi Armada Penangkapan ... 45

Lampiran 5. Data Jumlah Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) ... 46

Lampiran 6. Hasil Analisis Data ... 47

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian ... 48

Referensi

Dokumen terkait

Disertasi berjudul Pemanfaatan Sumberdaya Rajungan (Portunus pelagicus) secara Berkelanjutan di Perairan Kabupaten Pangkajenne Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan,

Penelitian parameter populasi rajungan ( Portunus pelagicus ) di perairan Asahan diperoleh selang ukuran lebar karapas antara 50 – 165 mm dengan modus pada kelas 100 – 110 mm..

Proporsi hasil tangkapan sasaran utama, maka dapat dikatakan bahwa unit penangkapan pada alat tangkap gillnet millennium dapat dikatakan ramah lingkungan apabila dilihat dari

Alat tangkap yang banyak digunakan di Desa Sungai Jambat adalah jaring insang dasar (bottom gillnet) sebanyak 10 nelayan hanya menggunakan ukuran mata jaring 3,5

Berdasarkan gambar di atas diperoleh komposisi hasil tangkapan Rajungan bubu lipat dengan dengan lama perendaman 9 jam yakni, Rajungan lebar karapas terbesar 13 cm

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kajian konservasi rajungan (Portunus pelagicus) berdasarkan morfometri dan sex ratio yang didaratkan oleh nelayan di Perairan Desa

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh celah pelolosan modifikasi pada bubu kubah terhadap hasil tangkapan Rajungan ( Portunus pelagicus ) di TPI

Berdasarkan gambar di atas diperoleh komposisi hasil tangkapan Rajungan bubu lipat dengan dengan lama perendaman 12 jam yakni, Rajungan lebar karapas terbesar 13,5 cm