• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Aspek Personal, Peserta Didik, serta Sarana dan Prasarana Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Aspek Personal, Peserta Didik, serta Sarana dan Prasarana Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Rif’an Zaenal Ehwan., 2009. Analisis Kinerja Aspek Personal, Peserta Didik, serta Sarana dan Prasarana Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs.Sukardi Ikhsan, M.Si, Pembimbing II: Maylia Pramonosari, S.E., M.Si.

Kata Kunci : MBS, SMA, Kota Semarang

Peningkatan kualitas pendidikan nasional adalah tanggung jawab bersama. Dalam konteks pengelolaan tingkat sekolah, upaya meningkatkan mutu pendidikan harus lebih difokuskan pada peningkatan pengelolaan sekolah agar menjadi efektif, melalui apa yang dikenal dengan manajemen berbasis sekolah (MBS)

Beberapa penelitian telah dilakukan baik di dalam maupun luar negeri dan hasilnya konsep ini efektif untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah. Di Indonesia, MBS telah diterapkan di seluruh sekolah, baik negeri mupun swasta. Meskipun demikian, persepsi yang berkembang adalah bahwa sekolah negeri lebih baik dari pada sekolah swasta. Di Amerika, Christopher Lubianski dan Sarah Theule Lubianski, dari University of Illinois at Champaign-Urbana pernah melakukan penelitian tentang perbedaan antara siswa sekolah negeri dan swasta. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa sekolah swasta lebih baik namun pada kondisi terentu siswa negeri lebih baik. Dari kedua fenomena tersebut dapat ditarik benang merah bahwa terdapat perbedaan antara sekolah negeri dan swasta.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ada perbedaan yang siginifikan antara kinerja aspek personalia Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta di Kota Semarang? 2) Apakah ada perbedaan yang siginifikan antara kinerja aspek peserta didik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta di Kota Semarang? 3) Apakah ada perbedaan yang siginifikan antara kinerja aspek sarana dan prasarana Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta di Kota Semarang? 4) Apakah ada perbedaan yang siginifikan antara kinerja Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Sekolah Menengah Atas negeri dan swasta di Kota Semarang?

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA baik negeri maupun swasta se-Kota Semarang yag semuanya berjumlah 60. Sampel penelitian ini adalah 5 sekolah negeri dan 5 sekolah swasta. Teknik pegambilan sampel yakni klaster area sampling.Variabel dalam penelitian ini adalah personal sekolah (kompetensi kepala sekolah dan tenaga pendidikan), peserta didik, serta sarana dan prasarana. Metode pengumpulan data: metode dokumentasi, wawancara, angket, dan observasi. Uji validitas dan reliabilitas juga digunakan dalam penelitian ini. Untuk uji validitas menggunakan rumus Product Moment dari Pearson, sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Metode analisis data adalah analisis deskriptif prosentase dan analisis inferensial yang meliputi uji normalitas dengan teknik uji Lilliefors dan uji beda dua rata-rata populasi data tidak berpasangan dengan perangkat lunak SPSS.12.0

(2)

50.48. Pada SMA swasta skor rata-rata yang diperoleh pada kompetensi kepala sekolah berjumlah 71.62, manajemen tenaga kependidikan berjumlah 52.80, manajemen peserta didik berjumlah 130.62, dan manajemen sarana dan prasarana 48.82. setelah dilakukan uji beda, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kinerja MBS SMA negeri dan swasta di Kota Semarang.

Simpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek personal, aspek peserta didik, serta aspek sarana dan prasarana. Dari keseluruhan data penelitian yang diperoleh tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) SMA negeri dan SMA swasta. Kinerja kepala SMA negeri sudah optimal pada kompetensi kepribadian, kewirausahaan, manajerial, dan sosial tetapi belum optimal pada kompetensi supervisi. Kinerja tenaga kependidikan pada SMA negeri sudah optimal kecuali pada kinerja konselor yang masih belum optimal. Kinerja kepala SMA swasta sudah optimal pada kompetensi kewirausahaan dan manajerial tetapi belum optimal pada kompetensi kepribadian, supervisi dan sosial. Kinerja tenaga kependidikan di SMA swasta sudah optimal kecuali pada kinerja laborat. Kinerja aspek manajemen peserta didik di SMA negeri sangat optimal dalam hal input, proses maupun outputnya. Kinerja aspek manajemen peserta didik di SMA swasta belum optimal. Aspek manajemen sarana prasarana pada SMA negeri memiliki kategori sangat optimal dalam hal pengadaan dan pengelolaan namun belum optimal dalam hal perawatan. Pada SMA swasta aspek manajemen sarana prasarana memiliki kategori sangat optimal dalam hal pengelolaan namun belum optimal dalam hal pengadan dan perawatan.

Referensi

Dokumen terkait

Eka Prihatin (2011: 67-68) menjelaskan bahwa orientasi peserta didik diadakan agar peserta didik siap dalam menghadapi kondisi dan situasi sekolah yang baru,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) tingkat persepsi peserta didik melanjutkan Sekolah Menengah Atas Negeri unggulan Kota Kediri masuk dalam kategori rendah

Dengan surat ini kami pengurus yayasan cokroaminoto memohon bantuan dana perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana yang ada di sekolah kami.. Kondisi SMP NEGERI

Menurut Dalam Depdiknas (2002:3) dikemukakan bahwa manajemen berbasis sekolah sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan

Hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian lembaga terkait akan kondisi sekolah dasar Muhammadiyah di Kota Padang, untuk berkembangnya secara baik sekolah dasar

Faktor penghambat meliputi sekolah, masyarakat maupun pemerintah daerah dalam pelaksanaan SRA ditinjau dari proses pembelajaran dan sarana prasarana pada Sekolah Dasar Negeri di

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan kualitas layanan kegiatan ekstrakurikuler dan kepuasan peserta didik di SMA Negeri Kota Malang

Manajemen sarana maupun prasarana di lingkungan sekolah melalui upaya meningkatkan mutu kegiatan belajar ditentukan oleh: 1 pengadaan dan pembuatan rencana dengan dasar hasil evaluasi