• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Penelitian Kuantitatif Studi Korelasional terhadap Peserta Didik Kelas XI Sekolah Menengah Atas Neger

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Penelitian Kuantitatif Studi Korelasional terhadap Peserta Didik Kelas XI Sekolah Menengah Atas Neger"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI

AKADEMIK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH

MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

(Penelitian Kuantitatif Studi Korelasional terhadap Peserta Didik Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

oleh Asep Gunawan

NIM 1000856

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN

BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

AKADEMIK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH

MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

(Penelitian Kuantitatif Studi Korelasional terhadap Peserta Didik Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,

Prof. Dr. Syamsu Yusuf L. N., M.Pd. NIP. 19520620 198002 1 001

Pembimbing II,

Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. NIP. 19661115 199102 2 001

Mengetahui/Mengesahkan

Ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Hubungan Konsep Diri dengan

Prestasi Akademik Peserta Didik

Tingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA) serta Implikasinya bagi Layanan

Bimbingan dan Konseling

Oleh Asep Gunawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Asep Gunawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Asep Gunawan (2015). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Peserta Didik tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Implikasinya bagi Layanan Bimbingan dan Konseling (Penelitian kuantitatif studi korelasional terhadap peserta didik kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Penelitian dilatarbelakangi oleh asumsi sebagian ahli yang menyatakan terdapat hubungan sebab akibat antara konsep diri dengan prestasi akademik dan sebagian ahli menyatakan tidak terdapat hubungan sebab akibat antara konsep diri dengan prestasi akademik. Tujuan penelitian adalah mengetahui signifikansi hubungan konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik. Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif studi korelasional. Pengambilan sampel dilakukan secara insidental (sampling insidental). Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan: (1) hampir semua peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung memiliki konsep diri positif artinya peserta didik memiliki penilaian diri dan penilaian diri berdasarkan pendapat orang lain secara positif dalam aspek fisik, psikis dan sikap; (2) hampir semua peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung memiliki prestasi akademik tinggi artinya peserta didik menguasai seluruh kompetensi yakni pada tingkat kriteria minimum yang dipersyaratkan maupun melebihi yang diharapkan; (3) terdapat hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik, artinya konsep diri mempengaruhi prestasi akademik peserta didik, namun pengaruh konsep diri terhadap prestasi akademik sangat lemah artinya tidak selalu peserta didik dengan konsep diri positif memiliki prestasi akademik tinggi; dan (4) Impilkasi penelitian berupa rancangan layanan dasar bimbingan untuk mengembangkan konsep diri positif.

Kata Kunci :

(5)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The research was motivated by assumption of some experts who state that there is a causal relationship between self-concept and academic achievement and some experts claim there is no causal relationship between self-concept and academic achievement. The research purpose was to find out significance of self-concept relationship with students’ academic achievement. The research approach used quantitative correlational study. To get sample,it is gained by incidental (sampling incidental). Sample of the research is students of XI SMA Negeri 18 Bandung school year 2014/2015. The results showed: (1) Almost all of students of XI SMA Negeri 18 Bandung has a positive concept, it means that students have self-assessment and self-assessment based on others’ opinion in a positive way in the physical, psychological, and attitudes aspect; (2) almost all of students of XI SMA Negeri 18 Bandung has high achievement, it means that students master all competences by passing the level of minimum criteria which is required and exceeded expectations; (3) there is a relationship between self-concept and academic achievement, it means that self-self-concept influences

students’academic achievement, however the influence of self-concept towards academic achievement is very low, it means students with positive self-concept is not always having high academic achievement; and (4) Implication of the research is a basic service of guidance design to develop a positive self-concept.

(6)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... iError! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... iError! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL...Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ...xi

BAB IPENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Struktur Organisasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IIREMAJA, KONSEP DIRI DAN PRESTASI AKADEMIK ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Konsep Remaja... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Remaja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Makna Remaja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah (SMA).. Error! Bookmark not defined.

2.2 Konsep Diri ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Konsep Diri ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Aspek-Aspek Konsep Diri ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Dimensi Konsep Diri ... Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Konsep Diri dan Perilaku ... Error! Bookmark not defined.

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri .Error! Bookmark not defined.

2.2.6 Karakteristik Konsep Diri ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2.3 Konsep Prestasi Akademik ... Error! Bookmark not defined.

2.3.1 Pengertian Prestasi ... Error! Bookmark not defined.

2.3.2 Pengertian Prestasi Akademik ... Error! Bookmark not defined.

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ... Error! Bookmark not defined.

2.3.4 Ciri-Ciri Individu yang memiliki Prestasi Akademik Tinggi ... Error! Bookmark not defined.

2.3.5 Pengaruh Konsep Diri terhadap Prestasi Akademik ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Peserta Didik SMA, serta Implikasinya bagi Layanan Bimbingan dan Konseling .. Error! Bookmark not defined.

2.5 Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined. BAB IIIMETODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.

3.1 Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.1.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3 Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Konsep Diri ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Prestasi Akademik... Error! Bookmark not defined.

3.3.3 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.4 Pengujian Alat Ukur ... Error! Bookmark not defined.

3.3.5 Uji Keterbacaan... Error! Bookmark not defined.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Uji Validitas Butir Item ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Prosedur Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Verifikasi Data ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.6.1 Penyekoran Data Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengelompokkan Skor ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Pengujian Signifikansi ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

3.11 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ...Error! Bookmark not defined.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Konsep Diri Peserta Didik Kelas XI Sekolah

Menengah Atas Negeri 18 Bandung ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Aspek Fisik ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Aspek Psikis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Aspek Sikap ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Gambaran Umum Prestasi Akademik Peserta Didik Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Bandung ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Gambaran Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.

4.1.7 Gambaran Pengaruh Konsep Diri terhadap Prestasi Akademik Peserta Didik... Error! Bookmark not defined.

4.2 Implikasi Bagi Layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Hasil

Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Rasional... Error! Bookmark not defined.

4.3 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Gambaran Umum Konsep Diri Peserta Dididk Kelas XI SMA Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Gambaran Umum Hasil Penelitian pada Aspek Fisik . Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Gambaran Umum Hasil Penelitian pada Aspek Psikis ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4.3.5 Gambaran Umum Prestasi Akademik Peserta Dididk Kelas XI SMA Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ...Error! Bookmark not defined.

4.3.6 Hubungan dan Pengaruh Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran

2014/2015... Error! Bookmark not defined.

4.3.7 Implikasi Layanan Bimbingan dan untuk Mengembangkan Konsep Diri Positif Peserta Didik Kelas XI SMAN 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015... Error! Bookmark not defined. BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Implikasi ... Error! Bookmark not defined. 5.3 Keterbatasan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

5.4 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

5.4.1 Guru Bimbingan dan Konseling ... Error! Bookmark not defined.

5.4.2 Peneliti Selanjutnya ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.

(10)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Jumlah Populasi SMAN 18 Kota Bandung ………. 50 3.2 Kisi-Kisi Insytrumen Konsep Diri Peserta Didik SMAN 18 Kota

Bandung ... 53 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kosep Diri …...………... 56 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen ………...………. 57 3.5 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Angket

Konsep Diri ………... 59 3.6 Kriteria Pengelompokan Konsep Diri …..……….. 61 3.7 Kriteria Pengelompokkan Prestasi Akademik ……… 61 3.8 Interpretasi Kategori Konsep Diri Peserta Didik kelas XI

SMAN 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ...……… 62 3.9 Interpretasi Kategori Prestasi Akademik Peserta Didik kelas XI

(11)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.10 Kriteria Klasifikasi Kooefisien Korelasi ……….. 64

4.1 Gambaran Umum Konsep Diri Peserta Didik Kelas XI SMAN 18 Kota Bandung ………... 66

4.2 Gambaran Konsep Diri pada Aspek Fisik………...……. 67

4.3 Gambaran Indikator pada Aspek Fisik ... 68

4.4 Gambaran Konsep Diri pada Aspek Psikis …...…….. 69

4.5 Gambaran Indikator Aspek psikis Menurut Pandangan Orang Lain ... 70

4.6 Gambaran Konsep Diri pada Aspek Psikis Berdasarkan Penilaian Orang Lain terhadap Diri ... 72

4.7 Gambaran Konsep Diri pada Aspek Sikap (SKP) ... 74

4.8 Gambaran Konsep Diri Aspek Sikap Menurut Pandangan Diri ... . 75

4.9 Gambaran Konsep Diri Pada aspek Sikap berdasarkan Penilaian Orang Lain Terhadap Diri ... 76

4.10 Gambaran Prestasi Akademik Peserta Didik (PA) ... 77

4.11 Hasil Uji Korelasi antara Konsep diri dengan Prestasi Akademik ... 78

4.12 Rancangan Operasional Layanan Bimbingan dan Konseling mengembangkan Konsep diri Peserta Didik Kelas XI SMAN 18 Bandung... 82

4.13 Satuan Layanan Menilai Diri Terhadap Fisik Secara Positif ... 85

4.14 Satuan Layanan Menilai secara Positif Penilaian Orang Lain terhadap Kemampuan Di masa sekarang ... 89

(12)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN

LAMPIRAN A (Administrasi Penelitian) 1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen 2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 4. Lembar Bimbingan Skripsi

LAMPIRAN B (Instrumen Penelitian)

1. Kisi-Kisi Instrumen dan Butir Soal (Angket) Konsep Diri 2. Surat Izin Menggunakan Instrument

(13)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

2. Pengelompokkan (Kategorisasi) Skor Konsep Diri dan Prestasi Akademik 3. Uji Normalitas Konsep diri dengan Prestasi Akademik.

4. Koefisien Korelasi Konsep Diri dengan Prestasi Akademik 5. Koefisien Determinasi

(14)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Setiap individu selama hidupnya mengalami perkembangan, salah satunya perkembangan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik karena merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja diibaratkan masa “badai dan topan” karena remaja bukan lagi kanak-kanak dan belum termasuk dewasa. Remaja ingin diperlakukan seperti orang dewasa.

Remaja mengalami konflik baik konflik dengan lingkungannya maupun dengan diri sendiri. Konflik dengan diri sendiri berhubungan dengan konsep diri. Siapakah saya?, berhubungan dengan perubahan yang terjadi pada diri baik pada psikis dan fisiknya. Perubahan psikis pada remaja berhubungan dengan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab seperti remaja lebih senang berkumpul bersama kelompok diluar rumah, remaja ingin menonjolkan diri bahkan menutup diri, remaja sering membantah atau melanggar peraturan. Perubahan fisik remaja seperti kematangan seksual, tinggi dan berat tubuh.

Perubahan yang terjadi pada remaja baik fisik maupun psikis mempengaruhi konsep diri remaja. Pada saat remaja mampu memandang perubahan diri positif maka remaja memiliki konsep diri positif sedangkan remaja yang memandang perubahan diri negatif memiliki konsep diri negatif.

Konsep diri merupakan pandangan remaja terhadap dirinya secara nyata. Menurut Burns (1993, hlm. 49) konsep diri adalah “suatu gambaran campuran dari apa yang dipikirkan oleh orang lain, pendapat orang lain mengenai diri, dan seperti apa diri yang diinginkan oleh setiap individu secara penuh”.

(15)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kanak-kanak. Tanggapan lingkungan yang diterima individu tentang diri, tertanam sebagai cermin diri dan menjadi landasan hidup di masa remaja.

Konsep diri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri (Sobur, 2009, hlm. 517) kondisi keluarga, reaksi atau respon masyarakat, peran dan interaksi dalam kelompok.

Menurut Ratna (Suryawan, 2014, hlm. 5) remaja yang memiliki konsep diri negatif tidak mengetahui siapa dirinya, kelemahan, kelebihan, serta apa yang dihargai dalam hidup. Pengaruh konsep diri negatif mengakibatkan remaja sulit untuk mengaktualisasikan diri disebabkan remaja tidak mengetahui potensi dalam diri sehingga remaja sulit meraih keberhasilan. Pudjijogyanti (1993, hlm. 1) menjelaskan sebagai berikut

... pengamatan yang dilakukan ternyata banyak peserta didik yang mengalami kegagalan bukan disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah atau keadaan fisik yang lemah, melainkan oleh adanya perasaan tidak mampu untuk melakukan tugas.

Artinya kemajuan peserta didik yang mengalami kegagalan dalam kegiatan belajar di sekolah seperti hasil prestasi akademik tidak hanya disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah namun konsep diri peserta didik seperti perasaan ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan tugas.

(16)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Beberapa contoh kasus terkait remaja yang memiliki konsep diri negatif, remaja wanita berusia 14 tahun asal India pada tanggal 14 Februari 2014 bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 17 apartemen di Dubai, Arab Saudi. Penelusuran pihak kepolisian setempat bunuh diri terjadi karena remaja ketahuan menyontek oleh pengawas ketika ujian (Tribun News Internasional 2014: http://www.tribunnews.com/).

Pada bulan Juli tahun 2006 di Indonesia dalam seminggu terdapat lima orang remaja yang tewas karena bunuh diri. Alasan bunuh diri beragam mulai dari tidak mampu membayar SPP, ada yang merasa tidak dipedulikan oleh orang tuanya, adapun yang tidak naik kelas. Seorang remaja 17 tahun RF nekat bunuh diri karena dikucilkan oleh teman-teman di lingkungan rumahnya. Bunuh diri dilakukan di rumahnya sendiri (koran pikiran rakyat (26 Juli 2006).

Kasus lain berdasarkan Liputan 6 News seorang remaja 16 tahun, yaitu AS asal India yang tengah menjalani pendidikan SMA di Dubai, Uni Emirats Arab mengakhiri hidupnya secara tragis bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya di balkon apartemen setelah ujian mata pelajaran matematika. Remaja dilaporkan stres karena gagal meraih nilai standar ujian matematika. Berdasarkan keterangan guru konseling di sekolahnya AS terkenal berbakat dalam melukis, teman-temannya pun memandangnya sebagai seorang seniman, bakat seni AS diturunkan dari ayahnya yang terkenal sebagai penulis handal (Gunawan, 2014).

Kasus yang sedang menjadi sorotan ditahun 2012 adalah perilaku merokok dikalangan peserta didik sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Perilaku merokok dirasakan negatif sebagai kebutuhan karena dengan merokok merasa lebih percaya diri, kreatif, berani juga keren. Perilaku tersebut merokok juga dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan peserta didik. Berawal dari ikut-ikutan dan takut dicemooh oleh teman di lingkungannya (http://kesehatan.kompasiana.com/).

(17)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

salah satunya oleh konsep diri negatif. Konsep diri negatif menghambat kemampuan remaja untuk mencari solusi permasalahan dalam hidup.

Ratna (Suryawan, 2014, hlm. 5) remaja yang merokok merupakan salah satu bentuk perilaku konsep diri negatif. Remaja dengan konsep diri negatif memandang diri acak, tidak teratur, tidak stabil, dan tidak ada keutuhan diri. Remaja dengan konsep diri negatif kesulitan memanfaatkan dan mengembangkan potensi diri. Remaja dengan konsep diri negatif memandang diri tidak teratur, tidak stabil atau tidak berarti, selain itu remaja kesulitan untuk mencari solusi dalam permasalahan hidup dan sulit mencapai harapan yang diingikan sehingga remaja tidak menikmati hidup dan tidak berkembang dengan optimal.

Remaja dengan konsep diri positif ketika ketahuan menyontek akan memperbaiki kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang telah diperbuat. Remaja dengan konsep diri positif tidak akan dikucilkan oleh lingkungan sekitar karena salah satu faktor individu memiliki konsep diri positif yaitu pengakuan dari lingkungan sekitar. Menurut Sullivan (Yulianto, 2014, hlm. 5) remaja dengan konsep diri positif akan diterima, dihormati, dan disenangi oleh orang lain.

Remaja dengan konsep diri positif ketika mengalamai kegagalan peserta didik tidak akan menyerah namun akan berusaha memperbaiki agar mampu meraih keberhasilan. Peserta didik dengan konsep diri positif memiliki kepercayaan diri dan menerima diri terhadap keadaan diri dan kemampuan diri sehingga peserta didik tidak perlu cara lain agar mampu percaya diri dengan keadaan diri, dan akan terhindar dari perilaku atau sikap negatif yang mampu merugikan diri.

Berdasarkan contoh kasus yang digambarkan menunjukkan konsep diri negatif berdampak pada perilaku dan hasil belajar (prestasi akademik). Peserta didik dengan konsep diri negatif tidak memiliki manajemen diri dengan baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar, evaluasi diri, dan tidak mampu mengatualisasikan diri.

(18)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

peserta didik memiliki konsep diri positif mampu menangani masalah yang terjadi pada diri maupun lingkungan, mampu memanajemen diri, tampil percaya diri, dan tidak mudah putus asa sehingga mampu mencapai prestasi akademik yang baik.

Hasil penelitian Damrongpanit (2009, hlm. 2) di Mahasarakham University Thailand mengungkapkan faktor-faktor penting yang terkait dengan prestasi akademik adalah konsep diri, persepsi diri sendiri tentang ketakutan, kelemahan, nilai, keyakinan dan sikap dari lingkungan atau interaksi sosial. Prestasi akademik dipengaruhi oleh penilaian/persepsi dari diri sendiri dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Individu yang mampu menilai diri secara positif maka individu mampu mengetahui keterbatasan dan kekuatan diri sehingga individu mampu memanajemen diri untuk berusaha dengan kemampuannya mencapai prestasi tinggi dan membuat strategi untuk mencapai prestasi tinggi. Penilaian/persepsi diri positif mampu menciptakan rasa percaya diri, yaitu keyakinan terhadap kemampuan untuk mencapai prestasi akademik tinggi. Interaksi sosial yang baik melalui penerimaan masyarakat mampu menumbuhkan sikap positif individu, yaitu dengan bersungguh-sungguh berusaha untuk mencapai prestasi akademik tinggi.

(19)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

akademik tinggi. Tetangga peserta didik terdiri dari pengangguran dapat mendorong motivasi yang rendah untuk belajar dengan sungguh-sungguh meraih prestasi akademik tinggi; (3) Minat orang tua merupakan perhatian orang tua terhadap peserta didik dalam kegiatan sekolah. Perhatian dan keterlibatan orang tua terhadap kegiatan sekolah menciptakan motivasi bagi peserta didik untuk meraih prestasi akademik tinggi.

Variabel yang saling berkaitan dari karakter yang non kognitif mampu menciptakan semangat bagi peserta didik. Sikap yang ditunjukkan dari motivasi, yaitu belajar dengan sungguh-sungguh untuk meraih prestasi akademik tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Balitbang dan Depdiknas (Dharmayana, 2012, hlm. 76) untuk mengetahui prestasi akademik peserta didik di Indonesia yang dilakukan pada dua puluh sekolah unggulan di Indonesia. Terdapat 21, 75% peserta didik dengan tingkat intelegensi rata-rata memiliki prestasi akademik rendah dan sepertiga peserta didik dengan tingkat intelegensi tinggi memiliki prestasi akademik yang rendah. Munandar (Dharmayana, 2012, hlm. 77) cukup banyak peserta didik di sekolah dengan tingkat intelegensi tinggi tidak memiliki prestasi akademik tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Balitbang dan Depdiknas dapat diketahui peserta didik dengan tingkat intelegensi tinggi tidak selalu memiliki prestasi akademik tinggi dan peserta didik dengan tingkat intelegensi rata-rata tidak selalu memiliki prestasi akademik tinggi.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi akademik peserta didik seperti konsep diri, kelas sosial, minat orang tua, dan intelegensi. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik. Konsep diri yang positif membuat peserta didik termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan mampu menyelesaikan tugas untuk mencapai prestasi akademik.

(20)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pemahaman diri mampu membantu peserta didik untuk merancang strategi meraih keberhasilan.

Salah satu pihak yang mampu membantu peserta didik memahami dirinya, kemampuan secara positif sehingga peserta didik mampu mengembangkan konsep dirinya menjadi postif dan memperoleh hasil belajar yang baik oleh guru bimbingan dan konseling (BK) atau konselor. Guru BK adalah seseorang yang ahli dalam bimbingan dan konseling atau tenaga pendidik profesional yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1) program studi bimbingan dan konseling. Yusuf (2009, hlm. 49) tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik agar mampu mencapai tugas perkembangan yang meliputi aspek akademik, pribadi, sosial dan karir.

Fungsi bimbingan dan konseling dalam mengembangan konsep diri peserta didik termasuk kedalam fungsi pengembangan. Menurut Yusuf (2009, hlm. 59-60) fungsi pengembangan merupakan fungsi yang bersifat proaktif dari fungsi lain. Guru BK senantiasa menciptakan lingkungan belajar kondusif yang memfasilitasi peserta didik dan melaksanakan layanan bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan. Teknik yang dapat digunkan adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok dan curhat pendapat. Menurut Nurihsan (2006, hlm. 8) fungsi pengembangan merupakan bimbingan dalam mengembangkan seluruh potensi dan kekurangan yang dimiliki.

(21)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Konsep diri termasuk dalam aspek permasalahan pribadi karena berhubungan dengan diri. Tugas guru BK merancang layanan bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik mengembangkan konsep diri positif. Menurut Rakhmat (2012, hlm. 103) peserta didik dengan konsep diri positif mampu mengatasi masalah dalam hidup dan mampu meraih sukses. Konsep diri positif memudahkan peserta didik meraih sukses dan mampu menyelesaikan masalah hidup sehingga peserta didik mampu menikmati kehidupan dan berkambang optimal.

Berdasarkan pemaparan mengenai konsep diri dan prestasi akademik dapat diketahui adanya keterkaitan antara konsep diri dengan prestasi akademik. Menurut Bruce (2001, hlm. 302) sebagian ahli menyatakan adanya keterkaitan antara konsep diri dengan prestasi akademik dan sebagian ahli menyatakan tidak ada keterkaitan antara konsep diri dengan pretasi akademik. Berdasarkan pendapat ahli untuk mengetahui keterkaiatan antara konsep diri dengan prestasi akademik dapat dilakukan penelitian kembali untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik.

Berdasarkan pemaparan latar belakang peneliti melakukan penelitian untuk mengungkap “Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian

Usia peserta didik kelas XI termasuk pada masa remaja, yaitu 15-17 tahun. Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik secara fisik maupun psikis. Perubahan secara fisik dan psikis. Remaja bukan lagi anak-anak dan bukan pula orang dewasa. Remaja ingin diperlakukan seperti orang dewasa, terjadi kebingungan pada diri remaja, “siapakah aku?” Pernyataan siapa aku berhubungan dengan kepribadian khususnya konsep diri. Menurut Burns (1993, hlm. 49) konsep diri adalah “suatu gambaran campuran dari apa yang dipikirkan oleh orang lain, pendapat orang lain mengenai diri, dan seperti apa diri yang diinginkan oleh setiap individu secara penuh”.

(22)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Konsep diri terdiri dari tiga bentuk. Pertama, body image, kesadaran tentang tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya. Kedua, ideal self, yaitu bagaimana cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social self, yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya. Konsep diri menurut

Calhoun dan Acocella (Sobur, 2009, hlm. 504) merupakan suatu susunan konsep hipotesis yang merujuk pada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan dari seseorang. Aspek menyangkut konsep diri fisik, psikis dan sikap. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri (Sobur, 2009, hlm. 517) kondisi keluarga, reaksi atau respon masyarakat, peran dan interaksi dalam kelompok.

Purwanti, dkk (2000, hlm. 3) mengungkapkan peserta didik dengan konsep diri negatif akan membiarkan dirin larut dalam mimpi tanpa berusaha untuk mewujudkan, tidak menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, dan usaha untuk meraih prestasi sangat kurang. Peserta didik dengan konsep diri negatif kesulitan untuk meraih keberhasilan karena peserta didik tidak mampu untuk mengaktualisasikan diri dikarenakan peserta didik tidak berusaha untuk mewujudkan harapan yang diinginkan.

Kegagalan peserta didik dalam kegiatan belajar di sekolah seperti hasil prestasi akademik tidak hanya disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah namun konsep diri peserta didik seperti perasaan ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan tugas. Hurlock (1978, hlm. 253) mengungkapkan konsep diri dipengaruhi anggapan individu terhadap diri. konsep diri memegang peran penting dalam keberhasilan atau kegagalan. Keberhasilan peserta didik dalam meraih prestasi dalam bidang akademik salah satu faktornya dipengaruhi oleh konsep diri.

(23)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memanfaatkan kemampuan diri sehingga tidak mampu untuk menyelesaikan tugas.

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2009, hlm. 284). Putri (2013) mengungkapkan prestasi akademik adalah tingkat pencapaian keberhasilan terhadap suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan secara optimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik diantaranya kebudayaan, konsep diri, fisik, Intelegensi, jenis kelamin, pengakuan, dan prestasi Rola (2006, hlm. 3). Tirtonegoro (2001, hlm. 43) prestasi akademik dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode waktu tertentu. Prestasi akademik dikaitkan dengan nilai rapor atau laporan penilaian akhir peserta didik. Buku rapor dapat dijadikan salah satu acuan dalam melihat hasil prestasi akademik peserta didik.

(24)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sahputra (2009, hlm. 12) dengan konsep diri positif peserta didik dapat memanfaatkan kemampuan diri untuk meraih prestasi akademik tinggi. Sehingga kepentingan prestasi akademik, konsep diri mempunyai peranan yang signifikan.

Secara operasional rumusan masalah dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum konsep diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Bagaimana gambaran umum prestasi akademik peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?

4. Bagaimana implikasi layanan bimbingan dan konseling terkait dengan hubungan konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tujuan secara umum penelitian adalah mengetahui signifikansi hubungan konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik SMA. Adapun tujuan khusus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran tentang konsep diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

2. Memperoleh gambaran tentang prestasi akademik peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

3. Mengetahui signifikansi hubungan konsep diri dengan prestasi peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

(25)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a. Bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB): hasil penelitian

dapat menambah referensi mengenai hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik SMA.

b. Bagi penyelenggara bimbingan dan konseling di sekolah: hasil sebagai rujukan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan mengembangkan konsep diri untuk meningkatkan prestasi akademik.

1.5 Struktur Organisasi Penelitian

(26)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian yaitu bertempat di SMA Negeri 18 Bandung yang beralamat di Jl. Madesa No. 18 Bandung.

3.1.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 215). Jadi, populasi dapat diartikan sebagai subjek secara keseluruhan dalam penelitian.

Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015. Peneliti melalukan pertimbangan penelitian terhadap peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 sebagai berikut.

a. Para peserta didik kelas XI SMA berada pada masa remaja yaitu, berusia sekitar 16-17 tahun yang merupakan masa yang penuh dengan tekanan yang memungkinkan individu menemukan identitas dirinya.

b. Peserta didik kelas XI telah satu tahun mengikuti kegiatan pembelajaran disekolah sehingga hasil prestasi akademik dan data-data mengenai peserta didik diperoleh lebih akurat.

(27)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

cocok sebagai narasumber (Sugiyono, 2013, hlm. 85). Sebelum pengambilan sampel seharusnya menentukan jumlah sampel yang paling baik dan untuk mendapatkan jumlah sampel terlebih dahulu harus mempertimbangkan tingkat ketelitian atau kepercayaan yang diinginkan karena semakin besar jumlah sampel mendekati populasi maka tingkat kesalahannya semakin kecil dan semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi semakin besar peluang kesalahannya. Populasi dalam penelitian, yaitu kelas XI SMA Negeri 18

Untuk mendapatkan jumlah sampel yang sudah ditentukan peneliti menggunakan sampling insidental. Teknik pengambilan sampling insidental dilakukan dengan mengambil semua peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Kota Bandung yang hadir pada saat penelitian dengan jumlah 240 peserta didik.

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian

(28)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

peserta didik SMA. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data, menggunakan instrumen penelitian dan data dianalisis menggunakan statistik dengan menggunakan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013, hlm. 8). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur konsep diri dan prestasi akademik peserta didik SMA. Data hasil yang diperoleh dalam penelitian, yaitu berupa angka (skor-skor) kemudian diproses menggunakan pengolahan statistik dan dideskripsikan untuk mendapatkan gambaran konsep diri dan prestasi akademik melalui metode deskriptif dengan studi korelasional.

Studi korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik SMA. Hubungan konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik SMA dinyatakan dengan besarnya koefisien kolerasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Konsep Diri

Definisi operasional variabel konsep diri merujuk pada pendapat Mustikawati (2013), yaitu penilaian peserta didik terhadap dirinya dan penilaian peserta didik terhadap dirinya berdasarkan pandangan orang lain. Peserta didik yang dimaksud, yaitu kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Bandung dalam aspek berikut.

a. Konsep diri fisik (Perceptual/Physical self-concept), dengan indicator, yaitu penilaian diri dan penilaian orang lain terhadap kondisi fisik :

1) penilaian diri terhadap fisik;

2) penilaian diri berdasarkan pendapat orang lain terhadap kondisi fisik. b. Konsep diri psikis (Concepual/Psyhological self-concept), dengan

indicator, yaitu karakteristik: 1) karakteristik yang khas;

(29)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

5) ketidakmampuan di masa depan; 6) kualitas penyesuaian hidup;

c. Sikap (Attitudinal), dengan indicator, yaitu: 1) perasaan tentang diri;

2) sikap seseorang terhadap keberadaan diri; 3) sikap terhadap keberhargaan;

4) sikat terhadap kebanggaan; 5) sikap terhadap keterhinaan;

3.3.2 Prestasi Akademik

Prestasi akademik yang dimaksud dalam penelitian adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik dalam periode waktu tertentu yang diraih melalui tes dan kepandaiannya yang tercantum dalam rapor dan kenaikan kelas. Peserta didik yang dimaksud, yaitu kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Bandung. Prestasi akademik dinyatakan dengan angka dan menggunakan nilai rapor pada semester kenaikan kelas berdasarkan pendapat Hurlock (1978, hlm. 256).

3.3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan menggunakan secara penuh instrumen penelitian Mustikawati (2013) tentang konsep diri. Instrumen yang digunakan berupa angket yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran konsep diri remaja. Melalui penggunaan angket peneliti dapat memungkinkan pengumpulan data dengan menyebarkan angket serentak kepada banyak responden dalam waktu yang lebih efisien. Angket (Kuosioner) merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden

(Sugiyono, 2013, hlm. 142). Angket yang digunakan, yaitu angket tertutup

(30)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kategori skala penilaian konsep diri peserta didik. Instrumen yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan data empirik konsep diri peserta didik SMA Negeri 18 Kota Bandung.

Kisi-kisi instrumen dikembangkan dari definisi operasional variabel konsep diri yang terdiri dari tiga komponen, yaitu perceptual (fisik), conceptual (psikis), attitudinal (sikap). Kisi-kisi instrumen tersaji dalam tabel

3.2. Kisi-kisi instrumen konsep diri peserta didik SMA Negeri 18 Kota Bandung.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri Peserta Didik Sekolah

Menengah Atas Negeri 18 Kota Bandung

Aspek Indikator Sub Indikator Butir Pernyataan

(31)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

orang lain

terhadap diri Ketidakmampuan diri

di masa sekarang 42, 43 44, 45 4

(32)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

rasional bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dari segi isi, konstruk, dan bahasa.

.

3.3.5 Uji Keterbacaan

Dilakukan uji keterbacaan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan kata-kata dan kalimat atau redaksi sebelum instrumen diberikan kepada responden.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.4.1 Uji Validitas Butir Item

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen mampu mengukur konsep diri peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA). Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan menunjukkan kesahihan suatu instrumen yang baik. Pengujian validitas item dalam penelitian ini melibatkan seluruh butir item yang terdapat dalam angket yang bertujuan untuk mengetahui apakah butir item yang digunakan merupakan bagian dari kelompok yang diukur.

Uji validitas instrumen yang dilakukan menggunakan data yang dikumpulkan secara built-in yang berarti responden untuk uji validitas merupakan sampel yang akan digunakan sebagai data yang akan di analisis. Uji validitas butir item pernyataan dilakukan menggunakan perangkat lunak microsoft excel 2010 menggunakan rumus Point Biserial Correlation α 0,05 (95%), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2006, hlm. 213) Keterangan:

(33)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

= mean skor dari sampel yang menjawab benar pada butir item

Untuk melihat signifikansinya digunakan uji-t dengan rumus :

Keterangan :

Hasil Uji Validitas Instrumen Konsep diri

Signifikansi No Item Jumlah

(34)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan perangkat lunak microsoft excel 2010 dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (K-R.20) sebagai berikut.

= [ ] [

]

Keterangan

= reliabilitas tes secara keseluruhan

= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

Sebagai acuan untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan klasifikasi dari Sugiyono (2008, hlm. 257), pada Tabel 3.12 berikut:

Tabel 3.4

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai reliabilitas instrumen 0,84 dengan tingkat kepercayaan 95%. Artinya derajat keterandalan atau tingkat korelasi instrumen sangat tinggi. Berarti instrumen yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

(35)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam dalam memperoleh data variabel yang diukur dari responden. Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup yang sudah dilengkapai dengan alternatif jawaban dan responden hanya menjawab setiap pernyataan dengan cara memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.

Langkah-langkah pengumpulan data konsep diri melalui amgket meliputi: (a) penyampaian tujuan penyebaran angket dan pengisian angket kepada responden; (b) penyebaran angket dan menyampaikan petunjuk pengerjaan; dan (c) pengumpulan angket, (d) studi dokumentasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan terhadap hasil gambar-gambar yang diambil saat pelaksanaan kegiatan penelitian berlangsung.

Sedangkan untuk memperoleh gambaran prestasi akademik menggunakan data berupa nilai yang tertera dalam rapor. Langkah-langkah pengumpulan data prestasi akademik meliputi: (a) perizinan dan penyampaian tujuan penggunaan data rapot sebagai penelitian; (b) penyerahan data rapot; dan c) seleksi data nilai rapot.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Prosedur Analisis Data

3.5.2 Verifikasi Data

Verifikasi data adalah suatu langkah yang dilakukan untuk memeriksa data yang diperoleh, verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi atau memilih data yang layak untuk diolah. Hasil verifikasi diperoleh data yang diisikan oleh responden menunjukkan kelengkapan dan cara pengisian yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah yang sesuai dengan subjek dan keseluruhan data yang diperoleh memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.

3.6 Pengolahan Data

(36)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

variabel selanjutnya dapat dilihat apakah terdapat hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik.

3.6.1 Penyekoran Data Hasil Penelitian

Penskoran instrumen disusun dalam bentuk skala ordinal yaitu skala yang didasarkan dalam peringkat atau ranking yang diurutkan dari jenjang tertinggi sampai jenjang terendah begitupun sebaliknya dengan cara yang sederhana.

Pengukuran item-item konsep diri diukur dengan mengggunakan skala ya dan tidak. Angket yang dibuat berbentuk pernyataan yang bersifat positif

dan negatif dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak” (Forced Choice).

Arti jawaban “Ya”, yaitu untuk jawaban pernyataan yang sesuai dengan

peserta didik sedang arti jawaban “Tidak”, yaitu jawaban penyataan yang tidak sesuai dengan peserta didik.

Skor yang diberikan bergantung pada sifat pada setiap pernyataan.

Artinya apabila sifat pernyataan positif dan responden menjawab “Ya” maka skor yang diberikan bernilai satu, sedangkan “Tidak” maka skor yang

diberikan bernilai nol. Sedangkan sifat pernyaatan negatif dan rensponden

menjawab “Ya” maka skor yang diberikan bernilai nol, apabila menjawab “Tidak” maka skor yang diberikan bernilai satu. Kategori pemberian skor

dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Angket Konsep Diri

Skor prestasi akademik berdasarkan nilai yang sudah tertera dalam rapor yang didapat peserta didik melalui proses belajar dan nilai yang sudah didapatkan disetiap mata pelajaran dijumlah sehingga didapatkan total kesuluruhan hasil belajar setiap peserta didik.

Pernyataan

Skor Alternatif Respon

YA TIDAK

Positif (+) 1 0

(37)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.7 Pengelompokkan Skor

Langkah-langkah dalam pengelompokkan skor bertujuan untuk mengetahui gambaran umum konsep diri yang kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif, dan untuk prestasi akademik pun dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu prestasi akademik tinggi dan prestasi akademik rendah. Untuk mengetahui dua kategori dari variabel konsep diri, pengelompokkan data menggunakan proses perhitungan dengan kriteria sebagai berikut.

X ideal = Jumlah Item x Nilai Maksimal

2

Keterangan :

X ideal = Rata-rata ideal

Jumlah item = Jumlah item keseluruhan

Nilai Maksimal = Nilai maksimal pada jawaban responden

Konsep Diri = 70 x 1 = 35 2

Untuk mengetahui dua kategori dari variabel prestasi akademik, pengelompokkan data menggunakan proses perhitungan dengan kriteria berdasarkan penilaian kurikulum 2013, penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) pengetahuan dan keterampilan : > 2.66.

Prestasi Akademik Tinggi (Total Maksimal) = Jumlah item penilaian x skor maksimal

(38)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

= 128

Prestasi Akademik Tinggi (Total Minimal) = Jumlah item penilaian x skor KKM

= 32x 2,66

= 85,12

X ideal = < (Total Minimal)

Keterangan :

X ideal = Rata-rata ideal

Total Minimal = hasil perhitungan prestasi akademik tinggi (total minimal)

Perhitungan dengan menggunakan rumus rata-rata ideal maka didapatkan rata-rata ideal 35 untuk konsep diri dan 85,11 untuk prestasi akademik. Setelah didapatkan rata-rata ideal data kemudian dikelompokkan berdasarkan kriteria pengelompokkannya. Kriteria pengelompokkan skor dapat dilihat pada Tabel 3.6 untuk konsep diri dan Tabel 3.7 untuk prestasi akademik

Tabel 3.6

Kriteria pengelompokkan data konsep diri

Rentang Skor Kategori

X > X id ≤ 70 Positif

0 < X ≤ X id Negatif

36-70 Positif

0-35 Negatif

Tabel 3.7

Kriteria pengelompokkan data prestasi akademik

Rentang Skor Kategori

(39)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

0 < X ≤ X id Rendah

85,12 – 128 Tinggi

0 – 85,11 Rendah

Setelah proses pengelompokkan skor selanjutnya pada Tabel 3.8 berikut merupakan intrepetasi gambaran umum konsep diri peserta didik dan Tabel 3.9 interpretasi gambaran umum prestasi akademik peserta didik:

Tabel 3.8

Interpretasi Kategori Konsep Diri Peserta Didik Kelas XI SMA

Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Kategori Rentang Interpretasi

Positif 36-70

Peserta didik memiliki penilaian diri dan penilaian diri berdasarkan pendapat orang lain secara positif dalam aspek fisik, psikis, dan sikap, baik mengenai aspek fisik dengan indikator penilaian diri dan penilaian orang lain terhadap kondisi fisik, mengenai aspek psikis dengan indikator karakteristik diri yang khas, kemampuan dan ketidakmampuan diri, dan masa depan serta meliputi juga kualitas penyesuaian diri dan mengenai aspek sikap dengan indikator perasaan tentang diri sendiri, sikapnya terhadap keberadaan diri, sikap terhadap keberhargaan, kebanggan dan keterhinaan diri.

Negatif 0-35

(40)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

terhadap keberadaan diri, sikap terhadap keberhargaan, kebanggan dan keterhinaan diri.

Tabel 3.9

Interpretasi Kategori Prestasi Akademik Peserta Didik Kelas XI

SMA Negeri 18 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Kategori Rentang Interpretasi

Tinggi 85,12 - 128

Peserta didik menguasai seluruh kompetensi baik pada tingkat kriteria minimum yang dipersyaratkan maupun melebihi yang diharapkan

Negatif 0 - 85,11

Peserta didik belum menguasai beberapa kompetensi maupun sebagian besar kompetensi (belum tuntas).

3.8 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel konsep diri dengan prestasi akademik. Uji koefisien korelasi menggunakan statistika inferensial dikarenakan kesimpulan hasil penelitian menggambarkan populasi di mana sampel diambil. Data hasil penelitian merupakan data interval (data konsep diri), yaitu dengan skor 0 dan 1, namun skor 0 dan 1 tidak bertujuan untuk kategorisasi serta tujuan penelitian yang hanya membagi ke dalam dua tingkatan, yaitu tinggi (positif) dan rendah (negatif).

(41)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

spearmen rho dikarenakan distribusi setelah diuji normalitas ternyata tidak

normal tidak normal. Koefisien kolerasi spearmen rho digunakan dengan menggunakan nilai skor total mentah setiap sampel pada setiap variabel. Berikut kriteria klasifikasi koefisien kolerasi speramen rho pada Tabel 3.10 :

Tabel 3.10

Kriteria Klasifikasi Koefisien Korelasi

Interval Nilai Kekuatan Hubungan

KK=0,00 Tidak ada

0.00 <KK 0.20 Sangat rendah atau lemah

0.20 <KK 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti

0.40 <KK 0,70 Cukup berarti atau sedang

0.70 <KK 0,90 Tinggi atau Kuat

0,90<KK 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali

KK = 1,00 Sempurna

Hasan, Iqbal (2009, hlm. 44).

Analisis kolerasi Spearmen Rho yang digunakan dalam melihat hubungan antara dua variabel menggunakan aplikasi software SPSS 16.0.

3.9 Pengujian Signifikansi

(42)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

H0 = tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pretasi akademik peserta didik

H1 = terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan prestasi akademik peserta didik.

3.10 Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X (konsep diri) terhadap variabel Y (prestasi akademik) dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut.

KD = r2 x 100%

(Sugiyono, 2013, hlm. 259) Keterangan:

KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi

3.11 Prosedur Penelitian

a) Studi pendahuluan di SMA Negeri 18 Kota Bandung. b) Membuat proposal dan mempresentasikannya.

c) Pengesahan proposal penelitian oleh dosen mata kuliah disahkan dengan persetujuan dari dewan skripsi, calon dosen pembimbing skripsi, dan ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

d) Pembuatan surat keputusan pengangkatan dosen pembimbing pada tingkat fakultas.

e) Mengajukan permohonan izin penelitian dari Universitas untuk disampaikan kepada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Rektor, kemudian surat izin yang telah di sahkan disampaikan kepada kepala sekolah dan wakasek kurikulum SMA Negeri 18 Kota Bandung.

(43)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

g) Mengumpulkan data melalui penyebaran instrumen dan penyeleksian data yang dimiliki oleh sekolah.

h) Mengolah dan menganalisis data dari hasil angket konsep diri dan nilai rapot untuk prestasi akademik untuk melihat hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik.

i) Pembuatan perencanaan satuan layanan bimbingan dan konseling sebagai implikasi layanan bimbingan dan konseling.

(44)

Asep Gunawan, 2015

HUBUNGAN KONSEP D IRI DENGAN PRESTASI AKAD EMIK PESERTA D IDIK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN D AN KONSELING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan, dan analisis data mengenai konsep diri dan prestasi akademik peserta didik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 menunjukkan hampir semua peserta didik memiliki konsep diri positif yang berarti peserta didik memiliki penilaian diri dan penilaian diri berdasarkan pendapat orang lain secara positif dalam aspek fisik, psikis, dan sikap.

2. Secara umum seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 menunjukkan hampir semua peserta didik memiliki prestasi akademik tinggi artinya peserta didik menguasai seluruh kompetensi yakni pada tingkat kriteria minimum yang dipersyaratkan maupun melebihi yang diharapkan.

3. Terdapat hubungan antara konsep diri dengan prestasi akademik, artinya konsep diri mempengaruhi prestasi akademik peserta didik, namun kekuatan atau pengaruh konsep diri terhadap prestasi akademik sangat lemah artinya peserta didik yang memiliki konsep diri positif tidak selalu memiliki prestasi akademik yang tinggi.

4. Impilkasi penelitian berupa rancangan layanan dasar bimbingan untuk mengembangkan konsep diri positif.

5.2 Implikasi

Langkah- langkah untuk pelaksanaan layanan dasar bimbingan mengembangkan konsep diri sebagai berikut.

Gambar

Tabel  3.1 Jumlah Populasi SMAN 18 Kota Bandung ……………………….      50
Tabel.3.1 Jumlah Populasi
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca dan mengamati, siswa mampu mengumpulkan informasi penting dari teks laporan investigasi tentang campuran dan larutan dengan kepedulian yang tinggi4. Dengan membaca

International Conference on Instrumentation, Communication and Information Technology (ICICI) 2005 Proc., August 3 rd -5 th , 2005, Bandung, Indonesia. Table 5 Demodulator

The objectives of this study was to answer two research problems: (1) the correlation between students competence in writing narrative texts in Bahasa Indonesia and their

Perbandigan Algoritma Djikstra dan Algoritma Floyd Warshall Dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path).. Institut

Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat untuk pengembangan perekonomian wilayah, Terminal Kijing. Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat

Nama : Dhika Handayani Rangkuti.. Alamat Sekarang :

banding orang lain. Kinerja yang kompeten dapat dilihat dari sudut pandang:  Kesuksesan, yaitu orang yang selalu sukses dalam bidang pekerjaan tertentu.  Kreativitas, yaitu

Mengingat pentingaya acara tersebut, kami mengharapkan agar dihadiri langsung oleh Direktur Utama/Direktur/Kuasa Usaha, dengan membawa Dokumen Penawaran Asli yang diunggah (upload)