• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang data"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE / TEKNIK PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2008). Metode yang digunakan adalah metode survei.

A survey design provides a quantitative numeric description of some fraction of the population –the sample- through the data collection process of asking question of people (Fowler, 1988). This data collection, in turn, enables a researcher to generalize the finding from a sample of responses to a population...

(Creswell,1994:117).

Metode survei memaparkan deskripsi numerik kuantitatif dari beberapa bagian dari populasi –yaitu sampel- melalui proses pengumpulan data berupa pertanyaan-pertanyaan secara tertulis (Fowler, 1988). Data yang terkumpul, selanjutnya, memampukan peneliti untuk menggeneralisasikan penemuan dari sampel kepada populasi yang ada.... (Creswell, 1994:117)

Manfaat dari penelitian dengan metode survei, menurut Shaugnessy dkk (2003:125), adalah sebagai berikut :

1. Survey research is used to asses people’s thought, opinions, and feelings.

2. Survey can be specific and limited in scope or more global in their goals.

3. The best way to determine weather results of a survey are biased is to examine the survey procedures and analysis.

(2)

22

1. Penelitian survei digunakan untuk mengukur pemikiran, opini, dan perasaan orang-orang.

2. Survei dapat menjadi spesifik dan terbatas dalam satu ruang lingkup atau lebih bersifat global sesuai dengan tujuannya.

3. Cara terbaik untuk mengambil keputusan apabila hasil dari survei bias yaitu dengan cara menguji prosedur dan analisis survei.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei cross-sectional, yaitu survei yang diadakan pada satu populasi dalam jenjang waktu yang bersamaan (Shaugnessy dkk, 2003).

B. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah remaja putra di kota Bandung yang menggunakan produk brand Kawasaki Ninja. Sample frame dalam penelitian ini adalah remaja putra yang tergabung dalam komunitas Kawasaki Ninja di kota Bandung. Teknik yang digunakan dalam proses sampling adalah convenience sampling (non- probability), yaitu teknik sampling dengan memilih responden berdasarkan kesediaan

dan kemampuan mereka untuk menjadi responden (Shaugnessy dkk, 2003).

Sumber data atau elemen survei adalah remaja putra (remaja akhir dalam rentang usia 16-18 tahun) di kota Bandung yang menggunakan brand Kawasaki Ninja dan tergabung dalam komunitas Kawasaki Ninja di kota Bandung

(3)

23

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2005). Adapun variabel dari penelitian ini adalah self-branding.

Self-branding memiliki dua komponen, yaitu konsep diri dan brand image yang memiliki dinamika yang sifatnya saling mempengaruhi (Ball, et.al, 1992).

Konsep diri diartikan sebagai ”...those physical, social, and physiological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others”

(William D. Brooks dalam Rakhmat 1992 : 99), yaitu persepsi diri individu yang bersangkutan mengenai fisik, sosial, dan fisiologis yang diperoleh dari pengalaman dan interaksinya dengan orang lain. Konsep diri terdiri dari dua unsur, (1) real image, yakni keadaan diri individu yang sesungguhnya sebagai kenyataan, dan (2) ideal image, yakni gambaran diri seperti yang diinginkan, bagaimana dirinya seharusnya, sebagai tujuan perkembangan dan prestasi (Alwisol, 2006).

Brand image adalah ”... the perceptions and beliefs held by consumer, as reflected in the associations held consumer memory”, yaitu persepsi dan keyakinan yang ada pada konsumen, seperti yang direfleksikan dalam gabungan ingatan konsumen. Brand image dibentuk oleh dua faktor, yaitu (1) product attributes, yakni sejumlah atribut produk tertentu dalam pikiran konsumen, yang mengingatkannya pada karakteristik brand tersebut, dan (2) consumer benefits, yakni value tersendiri bagi konsumennya yang akan dilihat oleh konsumen sebagai benefits yang diperolehnya ketika ia membeli atau mengkonsumsi produk tersebut (Aaker, 1996:196).

(4)

24

Berdasarkan pemaparan di atas, definisi operasional penelitian ini dapat digambarkan ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan definisi operasional self-branding menurut Ball dkk (1992), yang merupakan alat ukur untuk mengetahui self-branding. Kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

VARIABEL DIMENSI SUBDIMENSI INDIKATOR Self-

branding

1. Konsep Diri

1. Real Image

1. Subyek menghayati dirinya sebagai sosok yang maskulin

(Ball et.al., 1992)

2. Subyek menghayati kebebasan sebagai salah satu karakteristiknya

3. Subyek menyukai kegiatan yang memacu adrenalin

2. Ideal Image

1. Subyek memiliki keinginan untuk terlihat maskulin

2. Subyek ingin seperti idolanya pada olahraga adrenalin

3. Subyek yakin bahwa kendaraannya membuatnya terlihat keren

2. Brand Image

1. Product Atributes

1. Subyek meyakini bahwa ia layaknya seorang pembalap ketika

menggunakan motornya

2. Subyek selalu merasa maskulin dan energik ketika menaiki motornya

2. Consumer Benefits

1. Subyek merasa nyaman untuk menempuh perjalanan dengan kendaraannya

2. Subyek lebih percaya diri ketika menggunakan motornya

3. Subyek merasa motornya adalah ekspresi sifat dan kepribadiannya

(5)

25

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen KISI-KISI INSTRUMEN SELF-BRANDING

DIMENSI SUB

DIMENSI INDIKATOR NOMOR &

BENTUK

JUMLAH

+ - + - ∑

KONSEP DIRI

Real Image

Subyek menghayati dirinya

sebagai sosok yang maskulin 1,11,21 31,41 3 2 5

Subyek menghayati kebebasan sebagai salah satu

karakteristiknya

2,12,22 32,42 3 2 5

Subyek menyukai kegiatan yang memacu adrenalin

3,13,23,

33 43 4 1 5

Ideal Image

Subyek memiliki keinginan untuk terlihat maskulin

4,14,24,

34,44 5 __ 5

Subyek ingin terlihat seperti idolanya dalam olahraga adrenalin

5,15,25,

35 45 4 1 5

Subyek yakin bahwa

kendaraannya membuatnya terlihat keren

6,16,26 36,46 3 2 5

(6)

26

Alat ukur self-branding dibuat dengan menggunakan skala Likert. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008), bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dimana sikap/pendapat/persepsi tersebut memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Setiap pernyataan dalam instrumen ini memiliki lima alternatif jawaban, yaitu

“Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Ragu-ragu (R)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan

“Sangat Tidak Setuju (STS)”, dimana masing-masing jawaban tersebut memiliki

BRAND IMAGE

Product Attributes

Subyek meyakini bahwa ia layaknya seorang pembalap ketika menggunakan motornya

7,17,27 37,47 3 2 5

Subyek selalu merasa maskulin dan energik ketika menaiki motornya

8,18 28,38 2 2 4

Consumer Benefits

Subyek merasa nyaman menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraannya

9,19,29 39,49 3 2 5

Subyek lebih percaya diri ketika menggunakan motornya

10,20,3

0 40,50 3 2 5

Subyek merasa motornya adalah ekspresi sifat dan kepribadiannya

48,52,5

4 51,53 3 2 5

(7)

27

nilainya sendiri-sendiri, yang bergerak dari skor 1 sampai 5, sesuai dengan sifat favorable / unfavorable dari ítem pernyataannya. Berikut adalah masing-masing nilai untuk tiap alternatif jawaban berdasarkan sifat dari ítem pernyataannya :

Tabel 3.3. Sistem Penilaian Instrumen Item

Favorable

Item Unfavorable

1 STS 5

2 TS 4

3 R 3

4 STS 2

5 SS 1

E. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Validitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan tingkat kevalidan /kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang sahih memiliki validitas yang tinggi, dan sebaliknya. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana dara yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran yang diteliti.

1. Validitas Content/ Isi

Pengujian validitas ini dilakukan sebelum pengambilan data. Instrumen yang sudah dibangun sesuai dengan aspek-aspek yang hendak diukur dengan berlandaskan teori, selanjutnya dikonsultasikan kepada tiga orang ahli (dosen), yaitu Helli Ihsan, MIF Baihaqi, dan Ita Juwitaningrum dimintai pendapatnya mengenai instrumen yang telah disusun. Ketiga ahli

(8)

28

melakukan seleksi terhadap item-item yang ada dalam instrumen dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki item-item yang kurang valid, yaitu :

- Penghapusan / penggantian sebagian kata dalam item pernyataan yang dirasa kurang valid

2. Validitas dan Reliabilitas Item dalam Kuesioner

Uji validitas dilakukan setelah penyebaran kuesioner. Validitas item dilihat dari skor Item-Total Correlation yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS 17.0.

Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan metode Alpha- Cronbach dengan menggunakan program SPSS 17.0. Azwar (2008)

menyatakan bahwa item pernyataan yang memiliki Cronbach’s Alpha dengan nilai kurang dari 0,3 dapat dikatakan tidak reliabel. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dilakukan penghitungan terhadap masing-masing pernyataan dari kuesioner Self-branding pada Remaja untuk dicari nilai Cronbach’s Alpha kemudian dibandingkan dengan nilai 0,3 tersebut. Dari pernyataan di

atas, maka dapat dibuat kesimpulan untuk menguji apakah suatu pernyataan reliabel atau tidak, yaitu :

- Jika Cronbach’s alpha > 0.3, maka item tersebut reliabel - Jika Cronbach’s alpha < 0.3, maka item tersebut tidak reliable

(9)

29

Tabel 3.4. Item-Total Statistics Untuk Subdimensi Real Image

No Pernyataan

Corrected Item Total Correlation

Cronbach's Alpha If Item

Deleted

1 Saya berorientasi ke masa depan -0,012 0,893

11 Saya memiliki wawasan yang luas 0,482 0,890

21 Saya tidak cengeng 0,125 0,893

31 Saya bukan seorang pemberani 0,536 0,888

41 Saya bukan seorang yang tegar 0,449 0,889

2 Saya adalah pribadi yang bebas 0,002 0,894

12 Saya adalah pribadi yang bebas dari aturan tertentu

dari seseorang 0,050 0,894

22 Saya memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu

tanpa rasa bersalah -0.084 0.896

32

Saya tidak pernah melawan setiap peraturan yang ditetapkan orang lain terhadap kehidupan pribadi saya

0,175 0,892

42 Saya tidak mampu mengambil keputusan sendiri

ketika menemui permasalahan -0,116 0,896

3 Saya suka melakukan kegiatan fisik yang

melelahkan -0,205 0,896

13 Saya selalu bersemangat untuk melakukan sesuatu

yang menantang 0,326 0,891

23 Saya suka menerima tantangan dari orang lain 0,111 0,893 33 Saya tidak suka menghabiskan waktu dengan duduk

berdiam diri 0,012 0,895

43 Saya tidak suka bekerja keras 0,470 0,889

Dari 15 item pernyataan untuk dimensi Real Image yang diujikan kepada 40 orang responden, terdapat 10 pernyataan yang memiliki skor korelasi Item- Total di bawah 0,3 sehingga dinilai tidak layak untuk digunakan. 10 pernyataan akan mengalami reduksi data, dan 5 pernyataan akan

(10)

30

dipergunakan sebagai item final pada dimensi Real Image.

Tabel 3.5. Item-Total Statistics Untuk Dimensi Ideal Image

No Pernyataan

Corrected Item Total Correlation

Cronbach's Alpha If Item

Deleted

4 Saya ingin terlihat maskulin 0,151 0,893

14 Saya ingin memiliki kekuatan layaknya seorang pria 0.509 0,889 24 Saya ingin terlihat lebih kuat dari sekarang 0,459 0,889 34 Saya ingin terkesan mampu melindungi orang lain 0,308 0,891 44 Saya ingin terlihat sebagai sosok pemberani 0,278 0,891 5 Saya ingin terlihat seperti atlet pria yang gagah 0,404 0,890 15

Saya akan selalu menyempurnakan kendaraan saya untuk menunjang penampilan saya layaknya seorang pembalap professional

0,513 0,889

25 Saya ingin selalu memperlengkapi penampilan saya

layaknya atlet pria di media massa 0,353 0,890

35 Saya selalu mengikuti perkembangan penampilan

tokoh-tokoh pria idola saya di bidang olahraga 0,326 0,891

45 Saya tidak ingin terlihat sporty 0,522 0,888

6 Ketika melintas di jalan raya, banyak orang yang

memperhatikan penampilan saya 0,564 0,888

16 Saya terlihat lebih keren dengan motor Ninja 0,597 0,888 26 Percaya diri saya bertambah ketika saya

mengendarai motor Ninja 0,584 0,888

36 Saya tidak pernah merasa nyaman ketika bepergian

menggunakan motor Ninja 0,341 0,890

46 Saya tidak pernah menarik perhatian orang lain

ketika melintas dengan menggunakan motor Ninja 0,305 0,891

Dari 15 item pernyataan untuk dimensi Ideal Image yang diujikan kepada 40 orang responden, terdapat 2 pernyataan yang memiliki skor korelasi Item- Total di bawah 0,3 sehingga dinilai tidak layak untuk digunakan. 2 pernyataan

(11)

31

akan mengalami reduksi data dan 13 pernyataan akan dipergunakan sebagai item final pada dimensi Ideal Image.

Tabel 3.6. Item-Total Statistics Untuk Dimensi Product Attributes

No Pernyataan

Corrected Item Total Correlation

Cronbach's Alpha If Item

Deleted 7 Dengan motor Ninja, saya terlihat layaknya seorang

pembalap 0,468 0,889

17 Saya terlihat lebih sporty ketika mengendarai motor

Ninja 0,580 0,888

27 Saya mampu mengendarai motor Ninja dengan

kecepatan tinggi di jalan raya 0,398 0,890

37 Saya tidak pernah terkesan sporty layaknya

pembalap setiap kali mengendarai motor Ninja 0,671 0,886 47 Saya tidak merasa memiliki image yang keren

seperti pembalap ketika menggunakan motor Ninja 0,564 0,887 8 Saya terlihat maskulin ketika menggunakan motor

Ninja 0,431 0,889

18 Saya selalu menarik perhatian orang lain ketika

mengendarai motor Ninja 0,527 0,888

28 Saya tidak merasa energik ketika menggunakan

motor Ninja 0,313 0,891

38 Saya tidak merasa menjadi pria yang gagah dan

keren dengan motor Ninja 0,395 0,890

Dari 9 item pernyataan untuk dimensi Product Attributes yang diujikan kepada 40 orang responden, tidak terdapat pernyataan yang memiliki skor korelasi Item-Total kurang dari 0,3. Maka semua pernyataan dinilai layak dan dapat dipergunakan sebagai item final pada dimensi Product Attributes.

(12)

32

Tabel 3.7. Item-Total Statistics Untuk Dimensi Consumer Benefits

No Pernyataan

Corrected Item Total Correlation

Cronbach's Alpha If Item

Deleted 9 Saya merasa nyaman ketika mengendarai motor

Ninja 0,465 0,890

19 Saya selalu bersemangat untuk melakukan

perjalanan panjang dengan motor Ninja 0,044 0,894

29 Kemanapun saya pergi, saya ingin selalu

mengendarai motor Ninja 0,500 0,888

39 Saya tidak ingin pergi kemanapun jika

menggunakan motor Ninja 0,386 0,890

49 Saya tidak nyaman berkendara dengan motor Ninja 0,271 0,891 10 Saya merasa lebih percaya diri ketika menggunakan

motor Ninja 0,607 0,888

20 Kemanapun saya pergi, saya akan tetap merasa

nyaman dan percaya diri dengan motor Ninja 0,554 0,888 30 Saya merasa memiliki kekuatan dan energi yang

lebih ketika menggunakan motor Ninja 0,511 0,888

40 Saya tidak merasa percaya diri ketika pergi

menggunakan motor Ninja 0,527 0,888

50 Saya tidak memiliki keyakinan akan kelebihan saya

jika menggunakan motor Ninja 0,607 0,887

48 Saya selalu berusaha merawat motor saya dengan

sebaiknya, layaknya saya merawat diri saya sendiri 0,081 0,893 52 Saya akan terlihat lebih sempurna ketika motor saya

juga terlihat sempurna 0,333 0,891

54 Jika orang lain melihat motor saya, maka ia akan

mengagumi saya juga 0,513 0,888

51

Saya tidak pernah memperdulikan penampilan motor saya, karena sedikit pun tidak berpengaruh terhadap penampilan saya

0,295 0,891

53

Jika motor Ninja saya kotor, artinya saya lebih banyak menghabiskan waktu mengurus penampilan pribadi saya ketimbang motor Ninja saya

0,158 0,893

Dari 15 item pernyataan untuk dimensi Consumer Benefits yang diujikan

(13)

33

Deviasi standar = rentang skor penelitian : satuan deviasi

kepada 40 orang responden, terdapat 5 pernyataan yang memiliki skor korelasi Item-Total di bawah 0,3 sehingga dinilai tidak layak untuk digunakan. 5 pernyataan akan mengalami reduksi data, dan 10 pernyataan akan dipergunakan sebagai item final pada dimensi Consumer Benefits.

Setelah reduksi data dilakukan pada pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak layak (memiliki skor korelasi Item-Total kurang dari 0,3), diperoleh 37 item final dan reliabilitas instrumen secara keseluruhan memperoleh skor 0,919 (tinggi) sehingga layak untuk dipergunakan.

F. KATEGORISASI SKALA F. KATEGORISASI SKALA

Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurutsuatu kontinum berdasar atribut yang diukur (Azwar, 2008:107).

Secara keseluruhan tanggapan terhadap variabel Self-branding dan dimensi- dimensinya dapat diketahui kedudukannya dari skor yang didapat berdasarkan data dari rekapitulasi skor penelitian. Untuk itu, kita perlu menentukan satuan deviasi standar populasi dengan rumus sebagai berikut :

Rentang skor penelitian adalah interval skor tertinggi sampai skor terendah yang dapat diperoleh dalam penelitian. Dimana dalam penelitian ini, skor tertinggi

(14)

34

adalah 5x37 item = 185. Dan skor terendah yang dapat diperoleh adalah 1x37 item = 37. Sehingga rentang skor penelitian adalah 185 – 37 = 148.

Satuan deviasi adalah konstanta, yaitu 6. Dengan demikian, deviasi standar (σ) penelitian ini adalah :

Satuan deviasi standar populasi (σ) ini akan digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek.. Selain itu, kita juga membutuhkan Mean (M) dari keseluruhan skor data mentah. Dimana,

M = (skor tertinggi - skor terendah)

+ skor terendah 2

Maka,

M = (skor tertinggi - skor terendah)

+ skor terendah 2

= (185 - 37)

+ 37 2

= 148 + 37

2

= 74 + 37

= 111

Berdasarkan pola kategorisasi yang terdapat pada Azwar (2008 : 109), maka norma untuk kategorisasi skor penelitian ini adalah sebagai berikut :

σ = 148 : 6

= 25 (dibulatkan)

(15)

35

X < M – (1,5 σ) sangat rendah M – (1,5 σ) < X ≤ M – (0,5 σ) rendah M – (0,5 σ) < X ≤ M + (0,5 σ) sedang M + (0,5 σ) < X ≤ M + (1,5 σ) tinggi M + (1,5 σ) < X sangat tinggi

X < 111 – (1,5 . 25) 111 – (1,5 . 25) < X ≤ 111 – (0,5 . 25) 111 – (0,5 . 25) < X ≤ 111 + (0,5 . 25) 111 + (0,5 . 25) < X ≤ 111 + (1,5 . 25) 111 + (1,5 . 25) < X

sehingga dengan harga σ = 25, dan M = 111, akan diperoleh kategori-kategori skor Self-branding :

Dalam populasi teoretik yang mengikuti distribusi normal standar (σ=25), norma seperti di atas akan menghasilkan distribusi sebagai berikut :

73,5 98,5 123,5 148,5

: : : :

sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi

Dari norma di atas, diperoleh hasil dari 40 responden penelitian, di antaranya tidak seorangpun remaja yang memiliki self-branding sangat rendah, 1 remaja memiliki self-branding rendah, 4 remaja memiliki self-branding sedang, 17 remaja memiliki self-branding tinggi, dan 18 remaja memiliki self-branding

(16)

36 sangat tinggi.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik análisis data yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah deskriptif adalah menentukan skor ideal (kriterium). Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap jawaban memberi jawaban dengan skor tertinggi. Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah skor hasil penelitian dengan skor ideal. Hal tersebut dapat dicari dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008):

Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah butir item

Deviasi estándar diperoleh dari distribusi pada kurva normal, yaitu : Deviasi Standar Ideal (SDIdeal) = 6

Dan menghitung mean teoritis dari skor dengan cara :

M = (skor tertinggi - skor terendah)

+ skor terendah 2

Lalu berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dilakukan pembangunan norma atau kategorisasi.

H. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan atas beberapa tahapan, yaitu :

(17)

37 1. Tahap persiapan

a. Menentukan ruang lingkup permasalahan b. Melakukan studi kepustakaan

c. Melakukan pemilihan topik penelitian d. Menyusun rancangan penelitian

e. Menetapkan populasi dan sampel penelitian f. Menentukan teknik pengambilan data g. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan h. Menentukan sampel penelitian

i. Meyelesaikan masalah administrasi mengenai perizinan pelaksanaan penelitian secara formal

2. Tahap pengumpulan data

a. Menghubungi komunitas Kawasaki Ninja Banding, di antaranya Kawasaki Ninja Club (KNC) dan Komunitas Ninja 250R Bandung.

b. Melaksanakan pengambilan data sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

3. Tahap pengolahan data

a. Melakukan penilaian atau skoring terhadap data b. Membuat tabulasi data-data yang diperoleh

c. Melakukan análisis data dengan menggunakan pengujian statistik deskriptif

4. Tahap akhir

(18)

38

a. Menginterpretasikan hasil análisis statistik dan membahas berdasarkan teori yang digunakan

b. Merumuskan kesimpulan masalah penelitian dengan mengajukan saran- saran yang ditujukan untuk perbaikan dan kesempurnaan penelitian

c. Menyusun, memperbaiki, dan menyempurnakan hasil laporan penelitian, kemudian menuliskannya dalam suatu laporan ilmiah.

Gambar

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen  KISI-KISI INSTRUMEN SELF-BRANDING
Tabel 3.3. Sistem Penilaian Instrumen  Item  Favorable  Item  Unfavorable  1  STS  5  2  TS  4  3  R  3  4  STS  2  5  SS  1
Tabel 3.4. Item-Total Statistics Untuk Subdimensi Real Image
+4

Referensi

Dokumen terkait

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Jurusan Kedokteran akan melaksanakan proses belajar mengajar dalam rangka menyediakan sumber daya manusia dibidang Kedokteran yang dapat diterima oleh pengguna dengan

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pretest dengan posttest keterampilan berpikir kritis siswa yang membentuk persamaan Y = 1.397x + 17.315

Berdasarkan kriteria likelihood nilai 5 diberikan apabila kecelakaan kerja terjadi lebih dari 1 kali kejadian dalam setiap shift, nilai 4 diberikan apabila

Jarak antara terminal penumpang dan landasan parkir dari garis landasan pacu untuk berbagai variasi tinggi bangunan, 1 : 7 = permukaan imajinatif yang sebaiknya tidak tertutup

4&lt; ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Contoh dari penerimaan asli daerah adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, dari retribusi daerah, hasil dari perusahaan daerah, dan lainnya yang merupakan sumber

Implikasi yuridis penerapan persentase ambang batas permohonan dalam pengajuan sengketa hasil pemilihan kepala daerah adalah tidak dapat diterima permohonan