• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KERANGKA PEMIKIRAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada bab ini, peneliti berupaya untuk memperkaya dalam teori yang mampu membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Penelitian terdahulu membantu penulis untuk mengkaji penelitian yang diteliti serta teori-teori yang digunakan serta diperoleh oleh peneliti terdahulu, yang berkaitan dengan konten media sosial atau pemasaran media sosial dan pengaruhnya terhadap kegiatan jual-beli sebuah produk.

Rujukan pertama bersumber dari mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, Nur Hidayati dan Linda Yuliandani. Dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Beauty Vlogger, Citra Merek, dan Label Halal Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Wardah”. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara beauty vlogger, citra merek, dan label halal terhadap minat beli.

Rujukan kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Mulawarman jurusan Ilmu Komunikasi yaitu Sri Wahyuni, Finnah Fourqoniah, dan Annisa Wahyuni Arsyad. Penelitian yang dibuat pada tahun 2019 tersebut berjudul “Pengaruh Konten Instagram

@SmrFoodies Terhadap Minat Beli Followers”. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh sebesar 37,6% dari konten Instagram

@Smarfoodies terhadap minat beli.

Rujukan ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Persada Indonesia yaitu Abdul Rahman dari jurusan Ilmu Komunikasi. Penelitian yang selesai dibuat pada tahun 2021 tersebut berjudul “Pengaruh Konten Review Smartphone Samsung Galaxy A72 di Youtube Terhadap Minat Beli Masyarakat”. Penelitian dengan

(2)

9

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

pendekatan kuantitatif tersebut memiliki hasil yaitu terdapat pengaruh konten review smartphone yang diunggah ke Youtube terhadap minat beli masyarakat.

Dari penelitian-penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mendapatkan gambaran bahwa di zaman yang sudah serba canggih ini media sosial dapat menjadi sarana promosi yang efektif baik dalam hal biaya dan juga kemampuan untuk mencakup target khalayak.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Perbedaan penelitian dengan Nur Hidayati dan Linda Yuliandani (2020)

Perbedaan penelitian terletak pada variabel X yang diteliti.

Nur Hidayati dan Linda Yuliandani meneliti 3 (tiga) macam variabel X yaitu beauty vlogger, citra merek, dan label halal. Sedangkan peneliti hanya menggunakan 1 (satu) variabel X yaitu konten Instagram. Penelitian tersebut juga meneliti sebuah brand yang sudah lama berdiri di Indonesia, sedangkan yang diteliti pada penelitian ini adalah perusahaan atau brand baru, sehingga dapat dijadikan acuan atau referensi untuk pelaku bisnis yang juga terbilang baru.

Penelitian ini juga hanya terfokus pada satu faktor yang dapat mempengaruhi minat beli yaitu konten Instagram, sebuah platform yang dikontrol penuh oleh pemilik bisnis. Sedangkan untuk penggunaan beauty vlogger, citra merek, dan label halal merupakan faktor eksternal yang harus melalui proses untuk diperoleh.

2. Perbedaan penelitian dengan Sri Wahyuni Poorwaningsih, Finnah Fourqoniah, dan Annisa Wahyuni Arsyad (2019)

(3)

10

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

Perbedaan penelitian terletak pada objek penelitian. Sri Wahyuni, Finnah Fourqoniah, dan Annisa Wahyuni Arsyad meneliti konten Instagram dari @Smrfoodies yaitu akun yang berfokus pada bidang kuliner. Sedangkan peneliti meneliti konten dari akun Instagram @Scarlett_Whitening yang merupakan produk kecantikan.

Penelitian tersebut juga meneliti sebuah media sosial yang mempromosikan beberapa brand makanan atau media sosial khusus ulasan-ulasan makanan yang dijual di Samarinda, bukan brand sendiri, maka minat beli yang diteliti bukan minat beli untuk produk dari @Smrfoodies, melainkan makanan-makanan yang diulas oleh akun tersebut, sehingga tingkat minat beli tidak terbagi rata atau tidak sama antar brand yang dipasarkan oleh akun @Smrfoodies.

Survey penelitian juga menggunakan simple random sampling dimana seluruh populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden. Sedangkan dalam penelitian ini, ditargetkan secara khusus menggunakan teknik non-probability sampling sehingga responden lebih representatif terhadap penelitian.

3. Perbedaan penelitian dengan Abdul Rahman (2021)

Perbedaan penelitian terlihat menonjol pada platform media sosial yang diteliti dan pelaku pemasaran. Abdul Rahman meneliti konten review yang dilakukan di Youtube oleh orang-orang berpengaruh. Sedangkan peneliti meneliti konten yang di unggah oleh @Scarlett_Whitening di platform media sosial Instagramnya sendiri.

Sama seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini juga menggunakan simple random sampling sehingga seluruh populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden.

Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan non-

(4)

11

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

probability sampling sehingga responden lebih representatif untuk penelitian.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti &

Judul Penelitian

Permasalahan Penelitian & Teori

yang Digunakan

Metode Peneltian Hasil Penelitian

Nur Hidayati dan Linda Yuliandani (2020)

Universitas Pelita Bangsa

PENGARUH BEAUTY

VLOGGER, CITRA

MEREK, DAN

LABEL HALAL TERHADAP

MINAT BELI

PRODUK KOSMETIK WARDAH.

Menghitung ada atau tidaknya pengaruh dari penggunaan jasa beauty vlogger, citra merek, dan label halal dalam pemasaran produk kecantikan Wardah terhadap minat beli.

Metode Penelitian menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan data kuesioner.

Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, koefisien determinasi, pengujian hipotesis dengan uji t.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara beauty vlogger (X1) terhadap minat beli (Y). Dilihat dari tingkat signifikan sebesar 0,036 < 0,05, jadi hasilnya terdapat pengaruh positif antara beauty vlogger terhadap minat beli, maka semakin meningkatnya beauty vlogger semakin meningkat pula minat beli dalam pembelian produk. 


Terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek (X2) terhadap minat beli (Y). Dilihat dari tingkat signifikan sebesar 0,005 < 0,05, jadi terdapat pengaruh positif antara citra merek terhadap minat beli, maka semakin meningkatnya citra merek semakin meningkat pula minat beli dalam pembelian produk. 


Terdapat pengaruh yang signifikan antara label halal (X3) terhadap minat beli (Y). Dilihat dari tingkat signifikan sebesar 0,025 < 0,05, jadi terdapat pengaruh positif antara label halal

(5)

12

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

terhadap minat beli, maka semakin meningkatnya label halal semakin meningkat pula minat beli dalam pembelian produk.

Sri Wahyuni Poorwaningsih, Finnah Fourqoniah, dan Annisa Wahyuni Arsyad (2019)

Universitas Mulawarman

PENGARUH KONTEN INSTAGRAM

@SMRFOODIES TERHADAP

MINAT BELI

KONSUMEN.

Apakah terdapat pengaruh dari konten Instagram

@Smrfoodies

terhadap minat beli followers?

Teori: Teori New Media (media baru)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan model regresi linier sederhana.

Teknik penentuan sampel penelitian dengan simple random sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui Google From pada 100 responden dari pengikut akun Instagram @Smrfoodies.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana.

Dari hasil uji hipotesis, uji regresi linier sederhana didapatkan nilai signifikansinya yaitu, 0,000, yang mana 0,000 < 0,05 ini berarti konten instagram @Smrfoodies berpengaruh terhadap minat beli followers.

Kemudian untuk uji R atau koefisien korelasi, diperoleh nilai korelasi antara konten instagram

@Smrfoodies dengan minat beli followers sebesar 0,613, hasilnya memperlihatkan adanya hubungan yang kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konten instagram @Smrfoodies berhubungan secara positif terhadap minat beli followers karena nilai yang dihasilkan adalah nilai yang positif.

Adapun hasil dari nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan hasil 0,376 atau 37,6%, yang berarti bahwa konten instagram

(6)

13

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

@Smrfoodies hanya memiliki pengaruh sebnayak 37,6% pada minat beli followers sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Abdul Rahman (2021)

Universitas Persada Indonesia

PENGARUH KONTEN REVIEW SMARTPHONE SAMSUNG

GALAXY A72 DI YOUTUBE

TERHADAP

MINAT BELI

MASYARAKAT.

Mengetahui seberapa besar pengaruh konten review smartphone Samsung Galaxy A72 di Youtube terhadap minat beli masyarakat.

Teori: Teori Penilaian Sosial dan Model AIDDA.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dan menggunakan metode survei sebagai teknik pengumpulan data.

Uji korelasi menunjukan hasil sebesar 0.734, nilai koefisien determinasi sebesar 53.9% dan diketahui hasil perhitungan uji t sebesar 10.714>ttabel

sebesar 1.6605. Dari hasil analisa data tersebut menghasilkan bahwa terdapat pengaruh terhadap konten review yang diunggah di Youtube terhadap minat beli masyarakat.

Dapat diambil kesimpulan dari 3 penelitian sejenis terdahulu di atas, para peneliti sama-sama fokus dengan topik pembahasan mengenai pengaruh pemasaran yang dilakukan di media sosial terhadap sebuah produk jual-beli. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan teknologi dan internet pada bisnis- bisnis berbasis online untuk melakukan pembelian serta meningkatkan citra mereknya menggunakan visual dari konten yang diunggah pada media sosial.

Dengan konten yang diunggah oleh para pelaku bisnis online, hal tersebut dapat memicu minat beli masyarakat terhadap produk yang mereka jual baik itu barang maupun jasa.

(7)

14

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

2.2 Teori atau Konsep

2.2.1 Theory of Planned Behaviour

Theory of Planned Behaviour (TPB) atau teori perilaku terencana merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen dari theory of reasoned action (TRA). Menurut Lee & Kotler (2011, p.

199) seorang individu memiliki peluang yang besar untuk beradaptasi terhadap sebuah perilaku apabila individu tersebut memiliki sikap yang positif terhadap perilaku itu sendiri, mendapatkan persetujuan dari orang-orang terdekat yang berhubungan dengan perilaku tersebut, serta percaya bahwa perilaku tersebut dapat dilakukan dengan baik.

Teori perilaku terencana menjelaskan bahwa manusia adalah individu yang rasional dan menggunakan informasi sebagai dasar dari perilaku. Teori ini berpendapat bahwa adanya kemungkinan bahwa perilaku manusia tidak semuanya di bawah kontrol penuh dari manusia sebagai individu tersebut.

Gambar 2.1 Theory of Planned Behaviour

Sumber: Asadifard, Rahman, Aziz, & Hashim, 2015

Berdasarkan ilustrasi gambar 2.1, diketahui bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi minat berperilaku, yaitu sikap terhadap

(8)

15

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsian. Dalam penelitian ini, teori perilaku terencana dikaitkan dengan bagaimana konten Instagram dari Instagram @Scarlett_Whitening sebagai informasi dapat mempengaruhi behavioral intention atau minat berperilaku dari calon pelanggan yang merupakan pengikut dari akun media sosialnya.

2.2.2 Pemasaran Media Sosial

Pemasaran media sosial merupakan sebuah proses untuk memberdayakan individu dan perusahaan untuk mempromosikan brand mereka, produk berupa barang atau jasa melalui platform yang terkoneksi dengan internet yaitu media sosial dimana pengguna dapat terhubung satu sama lain sehingga pesan dapat tersebar dengan mudah. Media sosial memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya lebih kuat dibanding media tradisional. Menurut Taprial dan Kanwan (2012) media sosial memiliki keunggulan di bidang accessibility, yaitu mudah untuk diakses dimanapun dan kapanpun. Selain itu media sosial memiliki keunggulan pada kecepatan atau speed yaitu konten yang diciptakan tersedia bagi semua pengguna tepat saat konten tersebut diunggah.

Media sosial juga menyediakan tempat bagi pengguna untuk saling terhubung melalui komunikasi, hal tersebut menunjukan keunggulan media sosial dalam hal interaksi atau interactivity.

Konten yang telah diunggah di media sosial juga dapat bertahan lama bahkan selamanya, hal tersebut menunjukan keunggulannya dalam longevity atau volatility. Terakhir, internet menawarkan jangkauan yang tidak terbatas, sehingga konten dalam media sosial dapat dijangkau secara bebas, hal tersebut menambah value media sosial dalam hal jangkauan atau reach.

(9)

16

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

Berdasarkan hal yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah salah satu platform komunikasi pemasaran yang dapat menjangkau semua kalangan, dengan pengeluaran biaya yang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan penggunaan media tradisional, dan dapat digunakan untuk membangun hubungan, dan bertukar informasi dengan sesama pengguna dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

Instagram merupakan salah satu media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai platform pemasaran. Melalui Instagram, produk barang atau jasa ditawarkan dengan mengunggah foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis- jenis barang atau jasa yang ditawarkan (Rahmawati, 2016).

2.2.3 Konten Instagram

Komunikasi pemasaran memiliki definisi yaitu sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual (Kotler & Keller, 2012, p.498). Salah satu bentuk penyebaran informasi mengenai produk dapat dilakukan melalui konten media sosial, salah satunya Instagram. Konten yang dapat diunggah melalui media sosial dapat berupa foto dan video yang bisa disertakan dengan caption atau keterangan dalam bentuk tulisan.

Konten Instagram harus dilengkapi dengan konsep 7C yaitu clarity, concise, concrete, correct, coherent, complete, dan courteous (Murphy & Hildebrant, 2017, p.116):

1. Clarity

Informasi yang disampaikan dalam konten bersifat jelas dan tidak ambigu. Hal tersebut bertujuan agar pengguna media

(10)

17

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

sosial sebagai penikmat konten dapat menerima pesan sesuai dengan keinginan pemilik konten.

2. Concise

Informasi yang disampaikan tidak bertele-tele dan dibuat dalam bentuk ringkas namun tetap mampu menyampaikan kunci dari informasi yang ingin disampaikan.

3. Concrete

Informasi yang disampaikan harus bersifat faktual sehingga para pengguna media sosial sebagai penikmat konten dapat memahami pesan dari konten tersebut dengan jelas.

Informasi-informasi ini harus disertai dengan data sebagai pendukung.

4. Correct

Informasi yang disampaikan melalui konten tidak mengandung informasi palsu atau yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh penikmat konten.

5. Coherent

Informasi yang disampaikan melalui konten harus mengandung pesan yang masuk akal dan sesuai dengan tujuan dari konten itu sendiri.

6. Complete

Informasi yang disampaikan melalui konten harus lengkap sehingga penikmat konten dapat mengerti dengan jelas apa yang dimaksud oleh pemilik konten.

7. Courteous

Dalam menyampaikan informasi melalui konten, pemilik konten harus menyampaikan pesan dengan etika yang baik yaitu secara sopan dan terbuka kepada penikmat konten.

Informasi yang disampaikan juga disesuaikan dengan tingkat

(11)

18

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

intelektual dan emosional dari penikmat konten atau target dari konten tersebut.

Akun media sosial khususnya Instagram yang sukses dalam melakukan kegiatan pemasaran memiliki identitas yang mudah dikenali. Menurut Gunelius (2011, p-59-62) dan Chung Han. Min (2014) sebagai berikut:

1. Content Creation

Pembuatan konten yang menarik serta penyampaian yang tepat dapat mewakili image dari sebuah bisnis agar dapat dipercaya konsumen. Dengan pengunggahan konten berbentuk foto dan video yang disertai caption harus memiliki kualitas yang tinggi, dengan demikian konten tersebut dapat mencuri perhatian lebih dari para followers.

2. Informativeness

Pesan mengenai konten yang dibagikan dalam sebuah platform yang dapat dikonsumsi publik harus diperhatikan kualitasnya agar dapat dengan mudah diterima oleh pengguna lainnya sebagai salah satu bentuk informasi.

3. Interactivity

Tidak hanya menerima informasi secara satu arah, media sosial juga merupakan platform yang dapat digunakan untuk berinteraksi antar pengguna. Penyebaran informasi juga akan dinilai lebih efektif apabila adanya feedback dari penerima informasi.

Dengan penjelasan tersebut, maka konten Instagram dapat menjadi alat pemasaran produk apabila isi dari konten tersebut dapat disampaikan dengan jelas serta memperhatikan konsep- konsep yang harus dikandung dalam konten itu sendiri.

(12)

19

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

2.2.4 Minat Beli

Minat beli merupakan kecenderungan sikap calon konsumen yang tertarik lalu mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian melalui berbagai tahapan dan tingkat kemungkinan sampai dengan kemampuan untuk membeli produk, jasa atau merek tertentu. Menurut Chinomona (2013, p. 3), minat beli adalah kemungkinan calon konsumen akan membeli sebuah produk atau jasa yang dijual.

Minat beli dapat diidentifikasikan melalui beberapa indikator. Menurut Ferdinand (2006, p.129) indikator-indikator tersebut adalah:

1. Minat Transaksional

Minat yang muncul ketika seseorang memiliki keinginan untuk membeli sebuah produk, hal ini dapat dipicu karena adanya respon positif di media sosial.

2. Minat Referensial

Minat yang terjadi pada seseorang yang sudah memiliki ketertarikan terhadap suatu produk dan merekomendasikan atau mereferensikan produk tersebut kepada orang lain.

3. Minat Preferensial

Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi pada suatu produk tertentu.

Preferensi ini hanya dapat digantikan apabila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya tersebut.

4. Minat Eksploratif

Minat yang menggambar perilaku seseorang atas dasar selalu mencari informasi-informasi mengenai produk yang diminati dan mencari informasi untuk mendukung sikap positif dari produk tersebut.

(13)

20

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

Terdapat lima tahapan produsen dalam menentukan minat beli atau menentukan dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Ketika tingkat kebutuhan terhadap suatu produk tinggi, pelanggan akan melakukan pencarian yang lebih mendalam dibandingkan dengan produk yang tingkat kebutuhannya rendah. Oleh karena itu Dentsu (dalam Sugiyama dan Andree, 2011, p.51) mengemukakan sebuah model komunikasi yang diberi nama AISAS, yaitu:

1. Attention.

Pesan atau iklan yang disampaikan harus dapat menarik perhatian khalayak sasarannya.

2. Interest.

Dalam tahap ini, ketika perhatian akan pesan sudah berhasil diperoleh, maka akan timbul perasaan tertarik atau tidaknya calon pelanggan terhadap produk melalui pesan yang telah ia konsumsi.

3. Search.

Pada tahap ini, setelah konsumen merasakan ketertarikan terhadap sebuah produk, maka ia akan mulai mencari tahu lebih dalam informasi mengenai produk tersebut.

4. Action.

Setelah melakukan pencarian mengenai produk, calon konsumen akan menindak lanjuti untuk melakukan interaksi dengan penjual atau tidak. Interaksi yang dimaksud ialah bertanya langsung, atau pun melakukan pembelian hingga after sales services dari penjual.

(14)

21

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

5. Share.

Di tahap terakhir, setelah konsumen melakukan interaksi baik dengan penjual ataupun produk, konsumen akan membagi pengalamannya kepada orang lain melalui surat elektronik, percakapan online, blog, online forum, dan lain- lain, baik itu pengalaman baik ataupun buruk.

2.2.5 Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi media sosial yang hadir pada tahun 2011. Aplikasi ini diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger yang merupakan CEO di perusahaan Burbn, Inc.

Kedua orang tersebut merupakan tokoh dibalik kesuksesan Instagram yang telah memiliki ratusan juta pengguna aktif di seluruh dunia. Instagram memiliki beberapa fitur di dalamnya yang bisa menghubungkan satu individu dengan individu lainnya secara jarak jauh lewat unggahan video atau foto yang disertai dengan kolom komentar dan juga fitur share. Instagram juga dilengkapi dengan fitur direct message untuk berkomunikasi secara individu ke individu ataupun dari individu ke kelompok individu. Di Instagram, para user juga diberikan fasilitas instagram story yang ditujukan untuk mengunggah cerita melalui video atau foto mengenai kegiatan sehari-hari dari pengguna.

Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran. Melalui Instagram produk barang/jasa ditawarkan dengan mengunggah foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis – jenis barang/jasa yang ditawarkan. (Rahmawati, 2016 : 32).

Dari awal Instagram diciptakan hingga sekarang, banyak sekali yang memanfaatkannya sebagai platform atau wadah untuk menjalankan bisnis berbasis online dengan berbagai macam produk baik itu barang atau jasa. Selain menyediakan platform untuk

(15)

22

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

berbisnis, Instagram juga menyediakan wadah untuk para content creator atau orang-orang berpengaruh untuk meningkatkan brand image diri mereka lewat content yang mereka unggah di aplikasi tersebut serta membangun hubungan virtual dengan para pengikutnya.

2.3 Hipotesis Teoritis.

2.3.1 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017, p. 96) hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah pada sebuah penelitian. Rumusan masalah penelitian telah dinyatakan sebelumnya dalam bentuk kalimat tanya.

Hipotesis akan dibuktikan kebenarannya dengan hasil dari penelitian yang sedang dilakukan. Setelah mendapatkan hasil dari penelitian, maka hipotesis dapat diterima atau ditolak.

Berdasarkan referensi dari 3 (tiga) penelitian terdahulu, yaitu

“Pengaruh Beauty Vlogger, Citra Merek, dan Label Halal Terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Wardah” yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Pelita Bangsa, “Pengaruh Konten Instagram @Smrfoodies Terhadap Minat Beli Konsumen” yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Mulawarman, dan “Pengaruh Konten Review Smartphone Samsung Galaxy A72 di Youtube Terhadap Minat Beli Masyarakat” yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Persada Indonesia, konten dari media sosial memiliki pengaruh terhadap minat beli dari calon konsumen.

Penggunaan teori perilaku terencana dalam penelitian ini juga dijadikan landasan untuk membuktikan bahwa konten Instagram sebagai informasi yang diterima oleh pengikut akun Instagram

@Scarlett_Whitening membentuk perceived value sehingga dapat mempengaruhi minat beli sebagai perilaku yang dihasilkan atau dilakukan.

(16)

23

Pengaruh Konten Instagram …, Nabila Octalitanti, Universitas Multimedia Nusantara.

Dilihat dari referensi penelitian terdahulu beserta teori acuan, berikut adalah hipotesis teoritis dari penelitian ini:

Ho: Tidak ada pengaruh antara konten Instagram

@Scarlett_Whitening terhadap minat beli calon konsumen.

H1: Ada pengaruh antara konten Instagram

@Scarlett_Whitening terhadap minat beli calon konsumen.

2.4 Kerangka Pemikiran

Dibawah ini adalah kerangka alur pemikiran yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu:

Tabel 2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Theory of Planned Behaviour
Tabel 2.4 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Keberanian adalah sikap moral yang dimiliki Diponegoro dalam novel Diponegoro &amp; Perang Jawa, gambaran sikap keberanian Diponegoro sudah digambarkan sedari

Pembayaran dilakukan secara langsung pada bagian administrasi atau cash dianggap sudah cukup bagus dan sistem yang dirancang oleh penulis mengenai pembayaran melalui Bank,

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa anak-anak lebih rentan terhadap penyakit, dan dengan bantuan program imunisasi yang mencapai 80%, dapat menekan

sedangkan di sisi lain penyalahgunaan wewenang (detournement de pouvoir) merupakan salah satu unsur tindak pidana korupsi yang masuk dalam ranah hukum pidana dan menjadi domain

Pada awal perkuliahan disaat membicarakan kontrak kuliah, nomor dibagikan secara acak kepada setiap mahasiswa dengan demikian akan tercampur semua mahasiswa dalam

Tingkat kebangsawanan atau garis keturunan bangsawan atau raja, tidak lagi merupakan suatu hal penting atau ukuran utama untuk menentukan tingkat pelapisan sosial

Hasil uji statistik yaitu uji t dapat dijelaskan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kompetensi pegawai pada Balai Laboratorium Kesehatan Papua dengan