• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR

31 MARET 2009 DAN 2008

(2)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2009 2008 Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2c, 2f, 3 1.682.348 1.023.257

Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu 2h 654.127 1.425.843

Piutang lain-lain 315.604 26.436

Persediaan 2i, 4, 13 1.724.670 1.795.727

Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya 2j 602.944 702.404

__

Jumlah aset lancar 4.979.693 4.973.667

ASET TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewa 2d, 5 902 697.506

Properti investasi – setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 12.593 juta 2l, 2n,

tahun 2009 dan Rp 11.451 juta tahun 2008 13 9.118 9.105 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sejumlah Rp 10.341.508 juta

tahun 2009 dan Rp 7.428.491 juta 2l, 2n

tahun 2008 8, 13 12.146.477 9.760.729

Penyertaan saham 2g, 6 134.032 201.617

Hutan tanaman industri 2k, 7 82.025 87.021

Hutan tanaman industri dalam pengembangan 2k 1.814 4.905

Aset pajak tangguhan - bersih 7.598 17.254

Biaya pengelolaan hak pengusahaan

hutan - bersih 2m, 9 2.194 3.724

Goodwill - 1.624.441

Aset tidak lancar lainnya 135.128 169.213

Jumlah aset tidak lancar 12.519.288 11.878.009

JUMLAH ASET 17.498.981 16.851.676

(3)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

2009 2008

Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank 10 57.875 414.765

Hutang usaha 11 1.179.989 1.351.734

Hutang lain-lain dan uang muka yang diterima 6.704 95.688

Biaya masih harus dibayar 349.858 171.409

Hutang pajak 2s, 12 116.838 52.672

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun:

Hutang jangka panjang 537.725 276.510

Kewajiban pembayaran di masa depan

atas pinjaman yang direstrukturisasi 2p, 13 591 76.859

Jumlah kewajiban lancar 2.249.580 2.439.637

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Instrumen keuangan derivatif 2t 67.742 14.137

Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun: 2p, 4, 13

Hutang hubungan istimewa 1.736.250 3.409

Pinjaman 8, 13 3.321.342 1.865.379

Obligasi konversi 2p, 14 34.037 27.103

Kewajiban pembayaran di masa depan

atas pinjaman yang direstrukturisasi 2p, 13 110.143 67.656

Kewajiban imbalan pasca kerja 2o 84.888 59.259

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2s 665.451 1.031.428

Jumlah kewajiban tidak lancar 6.019.853 3.068.371

Jumlah kewajiban 8.269.433 5.508.008

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 2b 2.123.682 2.220.618

(4)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar – 27.900.000.000 saham pada

2009 dan 2008

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 6.979.892.784 saham pada 2009

dan 2008 1b, 15 6.979.893 6.979.893 Tambahan modal disetor - agio saham 1b, 15 5.908.786 5.908.772

Selisih penilaian kembali aset tetap 2j - 944

Selisih dari transaksi perubahan ekuitas

perusahaan asosiasi 2b, 6 ( 41.052 ) ( 41.052 )

Selisih transaksi restrukturisasi entitas

Pengendali 2q ( 929.999 ) ( 933.251 )

Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan efek ( 132.053 ) - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 1.402.253 ( 13.571 ) Defisit

Sudah ditentukan penggunaannya 40.000 40.000

Belum ditentukan penggunaannya ( 6.121.962 ) ( 2.818.685 )

Bersih ( 6.081.962 ) ( 2.778.685 )

Ekuitas - bersih 7.105.866 9.123.050

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 17.498.981 16.851.676

(5)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008

2009 2008

(Tiga bulan) (Tiga bulan)

Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN BERSIH 2d, 16 2.643.183 4.384.077 BEBAN POKOK PENJUALAN 2d, 17 2.277.120 4.451.217

LABA (RUGI) KOTOR 366.063 ( 67.140 )

BEBAN USAHA 2r, 18

Penjualan 48.907 38.345

Umum dan administrasi 99.166 55.685

Jumlah Beban Usaha 148.073 94.030

LABA (RUGI) USAHA 217.990 ( 161.169 )

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 7.220 6.287

Beban keuangan ( 76.062 ) ( 43.173 )

Goodwill ( 787 ) ( 19.945 )

Selisih kurs - bersih ( 158.915 ) ( 99 )

Lain-lain - bersih ( 4.652 ) ( 44.994 )

Beban Lain-lain - Bersih ( 233.196 ) ( 101.924 )

RUGI SEBELUM BEBAN

PAJAK PENGHASILAN ( 15.206 ) ( 263.093 ) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2s

Periode berjalan ( 60.470 ) -

Tangguhan 2.269 50.377

Beban pajak penghasilan - bersih ( 58.201 ) ( 433 )

RUGI SEBELUM HAK MINORITAS

ATAS (LABA) RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN ( 73.407 ) ( 212.716 ) HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIH

ANAK PERUSAHAAN ( 14.248 ) 29.542

RUGI BERSIH ( 87.655 ) ( 183.192 )

RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR

(dalam jumlah rupiah penuh) 2u ( 13 ) ( 26 )

(6)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Selisih Selisih Rugi yang

Selisih transaksi transaksi belum Selisih kurs Defisit Tambahan penilaian perubahan restrukturisasi direalisasi karena

modal kembali ekuitas entitas dr pemilikan penjabaran Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan Modal disetor disetor – bersih aset tetap perusahaan sepengendali efek lap.keuangan penggunaannya penggunaannya Jumlah ekuitas

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta 2008 (Tidak Diaudit)

Saldo 1 Januari 2008 (Sebagaimana dilaporkan

sebelumnya) 6.979.893 5.908.786 944 ( 41.052 ) ( 933.251 ) - - 40.000 ( 2.680.026 ) 9.319.827

Rugi bersih tahun 2008

(Tiga bulan) - ( 14 ) - - - - ( 13.571 ) - ( 183.192 ) ( 196.777 )

Saldo 31 Maret 2008 6.979.893 5.908.772 944 ( 41.052 ) ( 933.251 ) - ( 13.571 ) 40.000 ( 2.818.685 ) 9.123.050

2009 (Tidak Diaudit) Saldo 1 Januari 2009 (Sebagaimana dilaporkan

sebelumnya) 6.979.893 5.908.786 - ( 41.052 ) ( 929.999 ) ( 134.117 ) 1.035.787 40.000 (6.034.307 ) 6.824.991 Rugi yang belum direalisasi

dari pemilikan efek - - - - - 2.064 - - - 2.064

Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan - - - - - - 366.466 - - 366.466

Rugi bersih tahun 2009

(Tiga bulan) - - - - - - - - ( 87.655 ) (87.655 )

Saldo 31 Maret 2009 6.979.893 5.908.786 - ( 41.052 ) ( 929.999 ) ( 132.053 ) 1.402.253 40.000 ( 6.121.962 ) 7.105.866

(7)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

2009 2008

(Tiga bulan) (Tiga bulan)

Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 2.951.148 4.071.963 Pembayaran kas kepada pemasok

dan karyawan (2.564.490 ) ( 4.161.134 )

Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 386.658 ( 89.171 )

Pembayaran beban usaha (- ) ( 35.437 )

Pembayaran beban bunga ( 47.024 ) ( 76.466 )

Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan 126.552 ( 87.627 )

dan pajak pertambahan nilai

Lain-lain - bersih (- ) ( 5.074 )

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 466.186 ( 293.775 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 7.209 4.593

Perolehan aset tetap (115.322 ) ( 44.741 )

Penjualan barang investasi 5.973 11.001

Penambahan hutan tanaman industri dalam ( - ) ( 683 )

pengembangan - bersih

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (102.140 ) ( 29.830 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang bank (251.965 ) ( 69.450 )

Penerimaan hutang jangka panjang - 388.920

Pembayaran deviden - ( 8.714 )

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) (251.965 ) 310.756

Aktivitas Pendanaan

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 112.081 ( 12.849 )

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.570.267 1.036.106

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.682.348 1.023.257

(8)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT BARITO PACIFIC Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 624 tanggal 19 Oktober 1979.

Berdasarkan akta notaris Benny Kristianto S.H No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 19 tanggal 12 Desember 2007 dari Benny Kristianto S.H., notaries di Jakarta mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-07834 HT.01.04-TH.2007 tanggal 28 Desember 2007.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Kantor di Jakarta beralamat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industry, property dan perdagangan.

Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak 2.987 karyawan dan 2.322 karyawan pada tahun 2009 dan 2008

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Prajogo Pangestu

Komisaris Harlina Tjandinegara

Antonius B.S. Hudyana

F.X. Soedibyo

Komisaris Independen Didi Achdijat

Didi Andries

Dewan Direksi

Direktur Utama Loeki Sundjaja Wakil Direktur Utama Agus Salim Pangestu

Direktur Salwati Agustina

Simon Nurgiri Simansjah

Henky Susanto

Komite Audit

Ketua Didi Achdijat

Anggota Gandhi

Tatang Sajuti

Jumlah remunerasi bruto untuk anggota komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 2,7 miliar dan Rp 2,5 miliar masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.

(9)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

8 b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan, dan/atau memiliki pengendalian atas manajemen anak perusahaan.

Perusahaan membeli 70% saham milik PT Chandra Asri yang efektif terjadi pada tanggal 13 Desember 2007.

Perusahaan membeli 75,95% saham milik PT Tri Polita Indonesia Tbk (TPI) yang efektif terjadi pada tanggal 27 Juni 2008. Berdasarkan tender offer yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2008 sampai dengan 25 Juli 2008, Perusahaan membeli 1,98% saham dari publik sehingga jumlah kepemilikan saham Perusahaan pada TPI per 31 Maret 2009 adalah sebesar 77,93%.

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak 1 saham untuk setiap 1 saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham atau dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan 1.177.988.116, 35.524.510 dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan.

Pada tanggal 14 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-5268/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.362.432.990 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tanggal 31 Desember 2007, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.979.892.784 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

d. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan

Pada tanggal 31 Maret 2009, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik Perusahaan dan Anak perusahaan yang belum berakhir masa konsesinya adalah 445.296 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 217.285 hektar.

Sesuai catatan Perusahaan dan Anak perusahaan, rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut:

Masa Sisa Masa Virgin

Luas HPH HPH Forest

No. dan Tanggal SK HPH Lokasi (Hektar) (Tahun) (Tahun) (Hektar)

Perusahaan:

- Wilayah Banjarmasin:

Unit HPH II Kalimantan Tengah 64.000 20 34/12 39.337 SK No. 818/Kpts-II/1992

19 Agustus 1992

(10)

Masa Sisa Masa Virgin

Luas HPH HPH Forest

No. dan Tanggal SK HPH Lokasi (Hektar) (Tahun) (Tahun) (Hektar)

Anak Perusahaan:

- PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI):

Unit HPH II Maluku Utara 42.300 20 31/12 26.234 SK No. 394/Kpts-II/1992

22 April 1992

Unit HPH III Gorontalo 55.000 20 29/12 21.409 SK No. 929/Kpts-II/1991

17 Desember 1991

- PT Mangole Timber

Producers (MTP):

Unit HPH I Maluku Utara 46.066 *) 20 29/12 16.800 * SK No. 192/Kpts-II/1998

27 Februari 1998

Unit HPH II Maluku 101.800 20 9/12 61.553 SK No. 599/Kpts-II/1990

6 Oktober 1990

Unit HPH III Maluku Utara 69.530 20 3/12 17.386 SK No. 193/Kpts-II/1998

27 Februari 1998

Unit HPH V Maluku 66.600 20 39/12 34.566 SK No. 30/Kpts-II/1997

13 Januari 1997 (Adendum)

Jumlah 445.296 217.285

Ket. *) Dalam proses penyerahan kembali kepada pemerintah.

MTP telah melakukan permohonan kepada Pemerintah untuk menyerahkan kembali areal HPH yang dimiliki dengan luas 46.066 hektar, untuk memenuhi kepentingan masyarakat atas lahan dalam areal HPH tersebut.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, penyerahan kembali areal HPH tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan surat persetujuan dari pihak yang berwenang.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).

Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan

(11)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

10

metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara, kecuali pengendalian atas anak perusahaan tersebut bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dana ke Perusahaan.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Akuisisi dalam rangka transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali CA, SMI dan MG, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Pembukuan CA, SMI dan MG, diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.

(12)

d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi;

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang- orang tersebut; dan

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

g. Investasi

Investasi pada perusahaan asosiasi

Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan,

(13)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

12

dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.

Goodwill dan goodwill negatif dari investasi pada perusahaan asosiasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikanan. Amortisasi goodwill dan goodwill negative termasuk dalam bagian Perusahaan atas laba perusahaan asosiasi.

Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

h. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu- ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

i. Persediaan

Persediaan Perusahaan dan anak perusahaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama untuk barang jadi, suku cadang dan bahan pembantu, serta metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya, kecuali persediaan CA dan SMI ditentukan dengan rata-rata tertimbang.

j. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Hutan Tanaman Industri

Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI), seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai “Hutan Tanaman Industri Dalam Pengembangan”. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun “Hutang Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus.

Beban bunga yang terjadi dari pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek HTI dikapitalisasi ke dalam “Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan”. Kapitalisasi bunga

(14)

dihentikan pada saat Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan siap menghasilkan dan dipindahkan ke dalam akun Hutan Tanaman Industri.

l. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali aset tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 5 – 30

Mesin, peralatan dan alat-alat berat 4 – 30

Peralatan pengangkutan 4 – 15

Perabot dan peralatan kantor 4 – 5

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan disajikan sebagai aset lain-lain dan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan sebagai kerugian tahun berjalan. Jika terjadi pemulihan kerugian penurunan nilai maka nilai tercatat aset yang telah diturunkan harus dinaikkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan kenaikan nilai tercatat aset tersebut tidak boleh melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui apabila pada tahun sebelumnya tidak ada pengakuan kerugian penurunan nilai aset. Pemulihan nilai tercatat tersebut diakui sebagai pemulihan penurunan nilai aset dan diakui sebagai keuntungan tahun berjalan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang, dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi, dan biaya berkala untuk overhauls mesin dan peralatan yang menyebabkan perbaharuan dan perbaikan secara signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing- masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuran - pematokan - pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah/hak atas tanah.

Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut, yang disajikan sebagai bagian “Lain- lain – Bersih” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi sesuai masa berlakunya hak atas tanah terkait yaitu antara 20 sampai 30 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

m. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan (HPH) yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

(15)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

14 n. Penurunan Nilai Aset

Nilai aset ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.

o. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan dan anak perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan program imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui

p. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas atau pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi (setelah dikurangi dengan biaya terkait) yang disajikan sebagai pos luar biasa.

Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.

q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”

dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal dan ekspor diakui pada saat barang diserahkan dan hak pemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan sewa dan jasa yang diperoleh anak perusahaan diakui berdasarkan metode akrual sesuai dengan masa sewa, sedangkan pendapatan sewa dan jasa yang diterima di muka namun belum jatuh tempo dikelompokkan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan disajikan dalam akun “Hutang Lain-Lain dan Uang Muka yang Diterima” di neraca konsolidasi. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.

(16)

s. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan bersih di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Pajak Penghasilan Final

Atas penghasilan sewa, jasa pelayanan dan pemeliharaan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar dimuka disajikan terpisah dari hutang pajak penghasilan final.

Aset atau kewajiban yang timbul dan berhubungan dengan pajak penghasilan final tidak di akui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

t. Instrumen Keuangan Derivatif

Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan.

Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diperlakukan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi.

Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Perusahaan tidak menggunakan instrument keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.

u. Laba (Rugi) Per Saham

Laba (Rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

(17)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

16 v. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan Penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. KAS DAN SETARA KAS

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Kas 3.285 1.922

Bank

Rupiah 802.279 310.956

Dolar Amerika Serikat 500.554 473.842

Yen Jepang 7 5

Euro 92 87

Deposito berjangka

Rupiah 171.325 104.867

Dolar Amerika Serikat 204.806 131.578

Jumlah Kas dan Setara Kas 1.682.348 1.023.257

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 6,25% - 12,50% 8,00% - 13,00%

Dollar Amerika Serikat 0,23% - 4,25% 3,08% - 5,33%

(18)

4. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari:

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Petrokimia:

Barang jadi 423.373 730.379

Barang dalam proses 58.556 32.266

Bahan baku 671.665 695.340

Suku cadang dan perlengkapan 519.579 237.712

Barang dalam perjalanan - 19.887

Kayu olahan dan pendukungnya:

Barang jadi

Kayu lapis 3.022 10.472

Kayu gergajian/woodworking 1.550 1.550

Particle board dan laminating board 2.054 1.688

Barang dalam proses 7.195 14.765

Bahan baku 3.436 12.599

Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan 32.791 33.011

Barang dalam perjalanan 1.449 6.058

Jumlah 1.724.670 1.795.727

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank. dan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersamaan dengan asuransi aset tetap.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

5. INVESTASI SAHAM

31 Maret 2009 (Tidak Diaudit)

Investasi Akumulasi bagian dari anak laba (rugi) bersih Laba (rugi) perusahaan

Persentase Biaya dan akumulasi yang belum yang telah Nilai Perusahaan pemilikan perolehan amortisasi goodwill direalisasi dijual tercatat

% Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Metode Ekuitas

PT Redeco Petrolin Utama 34 55.478 (1.639) - - 53.839

Anak perusahaan yang tidak

Dikonsolidasikan 51 – 98 14.001 10.330 - - 24.331

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 10 miliar) - 500 - - - 500

Metode Biaya

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 1 miliar - 2.506 - - - 2.506

Efek Tersedia Untuk Dijual

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 3,61 71.284 - ( 61.428) - 9.856

PT Gozco Plantation Tbk 10 113.625 - ( 70.625) - 43.000

Jumlah 257.394 8.691 (132.053) - 134.032

(19)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

18

31 Maret 2008 (Tidak Diaudit)

Persentase

Pemilikan Biaya Akumulasi

Perusahaan (%) Perolehan Laba (Rugi) Bersih*) Nilai Tercatat

Metode Ekuitas

PT Redeco Petrolin Utama 34 55.478 (9.311) 46.167

Anak perusahaan yang tidak

Dikonsolidasikan 51 – 98 14.001 11.245 25.246

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 10 miliar) - 9.171 - 9.171

Metode Biaya Perolehan

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 3,61 71.284 - 71.284

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 10 miliar) - 49.749 - 49.749

Jumlah 199.683 1.934 201.617

Kegiatan usaha utama perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun

Beroperasi Jumlah

Tempat Secara Aset*)

Perusahaan Kegiatan Usaha Utama Kedudukan Komersial 30 September 2007 PT Barito Kencanamahardika Industri pengolahan kayu Jakarta *) 45

*) Masih dalam tahap pengembangan.

Penyertaan saham pada BKM, WLS, ASL dan WM walaupun memiliki persentase pemilikan lebih dari 50% tidak dikonsolidasikan karena jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ), perusahaan yang berkedudukan di Kalimantan Timur dan bergerak di bidang pengusahaan hutan dan pengolahan kayu, telah diturunkan sebagai dampak perubahan ekuitas dari SLJ sebesar Rp 41.052 juta akibat terjadinya perubahan ekuitas dari SLJ sehubungan dengan penawaran umum perdana pada tahun 1994, penawaran umum terbatas I pada tahun 1998. Perubahan jumlah tercatat investasi saham Perusahaan dalam SLJ akibat dilusi pemilikan saham Perusahaan, disajikan dalam bagian Ekuitas sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi”. Penyertaan saham pada SLJ sejak tahun 1998 dicatat dengan menggunakan metode biaya (cost method).

Sejak tahun 2004, persentase kepemilikan Perusahaan di SLJ terus mengalami penurunan akibat perubahan struktur permodalan yang terjadi di SLJ. Persentase kepemilikan Perusahaan di SLJ pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 3,61 dan 3,64%.

Pada tanggal 19 Mei 2008, PT Griya Idola (GI) menjual seluruh kepemilikan saham pada PT Budi Barito Pacificrealty (BBP) sebesar 8.660.000 lembar saham atau 50% dari modal di tempatkan dan disetor penuh BBP dengan harga jual sebesar Rp 12 miliar. Atas penjualan ini GI membukukan laba penjualan sebesar Rp 3,11 miliar.

(20)

6. HUTAN TANAMAN INDUSTRI

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Biaya Perolehan 98.640 100.623

Akumulasi amortisasi ( 16.615 ) ( 13.602 )

Bersih 82.025 87.021

7. PROPERTI INVESTASI

2009 2008 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Nilai Perolehan 21.712 20.556

Akumulasi penyusutan ( 12.593 ) ( 11.451 )

Nilai Buku 9.118 9.105

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, property investasi telah diasuransikan secara bersama dengan asset tetap.

8. ASET TETAP

2009 2008 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Nilai Perolehan 22.487.985 17.189.220

Akumulasi penyusutan ( 10.341.508 ) ( 7.428.491 )

Nilai Buku 12.146.477 9.760.729

Penambahan aset tetap - petrokimia tahun 2009 merupakan penambahan saldo aset tetap TPI yang diakuisisi pada tanggal 27 Juni 2008.

Pada tahun 2007 aset tetap tertentu telah diklasifikasikan ke dalam property investasi.

Aset tetap digunakan sebagai jaminan hutang jangka panjang.

Sehubungan dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap yang telah berlaku efektif mulai 1 Januari 2008, nilai selisih revaluasi aset tetap yang berasal dari penilaian kembali aset tetap sebelum berlakunya PSAK ini diperlakukan sebagai biaya perolehan.

Aset Tetap dan property investasi, kecuali tanah dan persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 2.057 juta dan Rp 45.400 juta pada tanggal 31 Maret 2009 dan USD 1.257 juta dan Rp 2.842.599 juta pada tanggal 31 Maret

(21)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

20

2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggunan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan anak perusahaan.

Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 6.823.257 M2. HGB tersebut berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2035. Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

9. BIAYA PENGELOLAAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan 33.124 41.665

Akumulasi amortisasi ( 30.930 ) ( 37.941 )

Bersih 2.194 3.724

Akun ini terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan, antara lain, untuk biaya foto udara, pembuatan jalan hutan, analisa dampak lingkungan, studi evaluasi lingkungan dan biaya survei.

Manajemen berpendapat bahwa nilai bersih biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tersebut.

10. HUTANG BANK

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Bank DBS Indonesia 57.875 276.510

Standard Chartered Bank., Jakarta - 138.255

Jumlah Bank 57.875 414.765

Bank DBS Indonesia

Pada bulan April 2006, CA memperoleh Revolving Credit Facility dari Bank DBS Indonesia dengan maksimum kredit gabungan sebesar USD 30 juta dengan tingkat bunga SIBOR plus 2% per tahun.

Pada bulan Agustus 2007, telah ditandatangani perjanjian tambahan antara SMI dan DBS dimana SMI dapat menggunakan fasilitas di atas dengan batas maksimum USD 10 juta.

Pada tanggal 25 Agustus 2008, ditandatangani perjanjian tambahan, DBS Bank, Singapura (DBS) menjadi fasilitas kredit dengan jumlah keseluruhan sebesar USD 250 juta terdiri dari:

• Fasilitas trade finance untuk mendanai pembelian barang impor samapi sejumlah USD 240 juta diberikan kepada CA dan SMI dengan tingkat bunga SIBOR plus 1,5% per tahun.

• Fasilitas standby letter of credit untuk pembayaran jaminan sampai sejumlah USD 5 juta diberikan kepada CA, dengan tingkat bunga 1,5% per tahun.

(22)

• Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk mendanai modal kerja sampai sejumlah USD 5 juta diberikan kepada CA dan SMI, dengan tingkat bunga USD Cost of Funds plus 2% per tahun.

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CA dan SMI dan perjanjian pembagian jaminan.

Pada tanggal 31 Maret 2009, fasilitas yang telah dicairkan oleh SMI sebesar Rp 57.875 juta. Pada tanggal 31 Maret 2008 fasilitas yang dicairkan oleh CA dan SMI masing-masing sebesar Rp 230.425 juta dan Rp. 46.085 juta.

Standard Chartered Bank, Jakarta

Pada bulan Juni 2007, CA memperoleh Revolving Loan Facility dari Standard Chartered Bank, dengan maksimum kredit sebesar USD 15 juta, dengan tingkat bunga SIBOR plus 2% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2008, CA telah mencairkan Rp 138.255 juta dari fasilitas yang ada.

Hutang Bank DBS Indonesia dan Standard Chartered Bank, Jakarta berjangka waktu 2 sampai dengan 3 bulan.

11. HUTANG USAHA

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Pemasok luar negeri 1.116.492 1.016.561

Pemasok dalam negeri 63.497 335.176

Jumlah 1.179.989 1.351.734

Jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai dengan 90 hari.

12. HUTANG PAJAK

2009 2008

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Pajak penghasilan

Pasal 4 - 125

Pasal 21 332 5.535

Pasal 22 - 6.618

Pasal 23/26 6.138 23.224

Pasal 29 81.599 9.964

PPN 28.769 7.206

116.838 52.672

(23)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

22 13. HUTANG JANGKA PANJANG

Rincian hutang jangka panjang adalah sebagai berikut:

2009 2008 Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Pinjaman dana reboisasi A.1 30.231 30.231

Dolar Amerika Serikat

Term loan 2.034.477 1.177.650

Strategic Investment Holding Ltd. 954.938 760.403

Pinjaman sindikasi 636.625 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk A.2 191.856 161.989

Senior Amortising Loan A.3 10.940 11.616

Sub-jumlah 3.828.836 2.111.658

Jumlah 3.859.067 2.141.889

Dikurangi

Bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun ( 525.967) -

Biaya perolehan pinjaman yang belum

Diamortisasi ( 11.758 ) (276.510 )

Bagian Jangka Panjang 3.321.342 1.865.379

Obligasi Konversi

Obligasi Konversi tanpa Kupon A.4 34.037 27.103

Kewajiban Pembayaran Di Masa Depan Atas Pinjaman Yang Direstrukturisasi

Merupakan pinjaman dari keuntungan restrukturisasi yang ditangguhkan yang diamortisasi selama periode perjanjian baru dengan menggunakan tingkat bunga efektif dengan perincian sebagai berikut :

Kewajiban Pembayaran Masa Depan

Perusahaan (USD 2.158.186 tahun 2009 A.5 24.981 21.783 dan USD 2.363.401 tahun 2008)

PT Chandra Asri (USD 7.411.402 tahun 2009 85.787 122.732 dan USD 13.315.781 tahun 2008)

Jumlah 110.768 144.515

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam ( 625) (76.859 ) Satu tahun (USD 54.005 tahun 2009 dan

USD 8.338.851 tahun 2008)

Bagian Jangka Panjang 110.143 67.656

(24)

Perusahaan

Merupakan kewajiban pembayaran dimasa depan atas restrukturisasi hutang Perusahaan pada tahun 2002

PT Chandra Asri

Merupakan kewajiban pembayaran dimasa depan atas restrukturisasi pinjaman kepada Strategic Investment Holding Ltd. Di tahun 2006.

Pinjaman Dana Reboisasi

Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh anak perusahaan yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri anak perusahaan tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR dengan bunga 0 (nol) persen dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari tahun 2001 sampai dengan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan alat berat, mesin, persediaan, piutang anak perusahaan tersebut dan jaminan perusahaan oleh Perusahaan dan anak perusahaan tertentu. REP, KC dan KW belum dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pinjaman DR yang telah jatuh tempo. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, kegagalan dalam memenuhi persyaratan pinjaman tersebut dapat mengakibatkan pinjaman DR tersebut, sewaktu-waktu dapat dimintakan pembayarannya sekaligus oleh pihak pemberi pinjaman tanpa memperhatikan jadual yang telah disepakati sebelumnya, oleh karena itu seluruh pinjaman DR diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.

Pada tanggal 11 Maret 2009, Departemen Kehutanan Republik Indonesia menyetujui permohonan penjadwalan kembali pinjaman DR milik KW.

Term Loan

Pada tanggal 13 Maret 2007, CA menandatangani Term facility Agreement (TFA) sebesar USD 200.000 ribu dengan DBS Bank Limited, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura. Fasilitas ini dijamin dengan tanah, mesin, peralatan, piutang usaha dan persediaan milik CA dengan tingkat bunga sebesar SIBOR plus 2,75% per tahun dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:

Tanggal pembayaran Persentase (Bulan setelah tanggal TFA Cicilan

24 10,83%

30 10,83%

36 10,83%

42 10,83%

48 10,83%

54 10,83%

60 35,02%

100,00%

TFA juga mensyaratkan CA untuk mematuhi beberapa batasan di bidang finansial dan negative covenants tertentu. Sehubungan dengan TFA ini, CA juga diharuskan untuk membayar commitment

(25)

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

24

fees, arrangement fees, agency fees and security agent fees yang dicatat sebagai biaya perolehan pinjaman dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Strategic Investment Holdings Limited (SIHL)

Merupakan sisa sustainable debt CA yang direstrukturisasi tahun 2006. Jumlah pokok pinjaman pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar adalah sebesar USD 82.500.000 dan USD90.000.000.. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset berwujud milik CA.

Pada saat restrukturisasi hutang bunga yang dihapuskan ditangguhkan dan diamortisasi selama periode perjanjian baru dengan mengunakan tingkat bunga efektif serta disajikan sebagai kewajiban pembayaran di masa depan atas pinjaman yang direstrukturisasi.

Berdasarkan surat tanggal 4 Juni 2008, 15 Agustus 2008 dan 5 Desember 2008, CA telah memperoleh persetujuan dari SIHL untuk menunda pembayaran cicilan pokok pinjaman dan bunga untuk periode Juni, September dan Desember 2008 sebesar USD 28 juta sampai dengan 31 Maret 2009.

Hutang Sindikasi

Pada tanggal 10 Oktober 2007, TPI memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masing-masing sebesar USD 39 juta dan USD 16 juta. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aset tetap tanah, bangunan, prasarana dan nilai jaminan sebesar USD 82,5 juta dari tagihan atau tuntutan atau klaim asuransi yang sekarang maupun dikemudian hari diterima oleh TPI.

Perjanjian ini mensyaratkan TPI untuk mematuhi beberapa batasan di bidang finansial dan negative covenants tertentu.

Jadual pembayaran hutang sindikasi adalah sebagai berikut:

Bulan setelah tanggal Pelunasan pencairan pinjaman Pokok Pinjaman USD

24 5.500.000

27 5.500.000

30 3.300.000 33 3.300.000 36 3.300.000 39 3.300.000 42 3.300.000 45 3.300.000 48 3.300.000 51 3.300.000 54 5.866.666 57 5.866.666 60 5.866.666

Jumlah 55.000.000

Hutang sindikasi memiliki tingkat bunga per tahun sebesar 3,75% plus rata-rata SIBOR 3 bulan dimana pembayaran bunga dilaksanakan secara triwulanan yang dimulai pada tanggal 10 Januari 2008.

Pada tanggal 31 Maret 2009, TPI tidak dapat memenuhi batasan di bidang keuangan seperti yang disyaratkan dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian kredit, apabila terjadi kegagalan dalam

(26)

memenuhi persyaratan tersebut, pihak bank dapat menyatakan hutang tersebut jatuh tempo. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan belum terdapat pernyataan dari bank yang menyatakan hutang jatuh tempo dengan segera.

Bank Mandiri

Pada bulan Nopember 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Mandiri sebesar USD 22 juta, yang jatuh tempo pada bulan Nopember 1998. Sehubungan dengan restrukturisasi yang telah dilakukan atas pinjaman tersebut, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kredit Modal Dalam Valuta Asing dengan Bank Mandiri pada tanggal 27 September 2000, yang antara lain menyetujui perpanjangan jangka waktu pinjaman sejak tanggal 1 Desember 1999 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, dengan masa pembayaran kembali pokok pinjaman secara enam bulanan sejak tanggal 31 Juli 2003 serta dikenakan tingkat bunga mengambang per tahun sebesar 10,00% yang dibayar secara bulanan sejak tanggal 1 April 2000.

Pada tanggal 30 Oktober 2007, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian modal kerja dengan BankMandiri dalam akta No. 55 dari Sri Ismiyati, SH, notaris di Jakarta yang menyatakan :

1. Penurunan limit kredit dari USD 22 juta menjadi USD 19,825 juta.

2. Jangka waktu perjanjian sampai dengan 31 Desember 2016.

3. Suku bunga pinjaman sebesar 7,44% per tahun.

4. Perusahaan juga diharuskan untuk membayar Initial Payment sebesar USD 1 juta dan cicilan pokok sebesar USD 1 juta. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pokok di atas.

Jadual pelunasan pokok pinjaman per tahun pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut : Tahun Pembayaran pokok pinjaman

2008 USD 1.000.000

2009 USD 1.000.000

2010 USD 1.000.000

2011 USD 2.000.000

2012 USD 2.000.000

2013 USD 2.500.000

2014 USD 2.500.000

2015 USD 2.500.000

2016 USD 3.325.000

Senior Amortising Loan Senior Amortizing Loan

Senior Amortising Loan berasal dari tranche B, yang diterbitkan sehubungan dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman Perusahaan pada bulan Desember 2002 yang disepakati dan ditandatangani oleh Perusahaan, para pihak kreditur tertentu serta Commerzbank International Trust (Singapore) Ltd., (CITS) sebagai agen. Skema restrukturisasi pinjaman terdiri dari 4 (empat) tranche, sebagai berikut:

− Tranche A merupakan Pembelian Kembali Hutang Melalui Lelang dan Penerbitan Saham.

− Tranche B merupakan Penerbitan Senior Amortising Loan.

− Tranche C merupakan Penerbitan Obligasi Konversi Tanpa Kupon (Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds).

− Tranche D merupakan Penerbitan Saham Baru Perusahaan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah dilakukan validasi produk oleh beberapa validator ahli materi, ahli media, dan uji coba lapangan menunjukkan bahwa buku petunjuk praktikum layak diterapkan dalam

Rangka atap adalah suatu bagian dari struktur gedung yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan penutup atap sehingga dalam perencanaan, pembebanan tergantung

Video diletakkan pada letak yang tepat, tidak bertumpuk atau menutupi elemen media lain ataupun pilihan menu, dan sesuai dengan prinsip pengembangan multimediaa. Video

Kegiatan belajar pertama membahas tentang Pengenalan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, kegiatan belajar kedua tentang Prosedur Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear

Setelah melalui proses observasi dan pendeskripsian naskah didapatkan keterangan bahwa tidak semua Sêrat Wulang Putri ataupun Sêrat Wulang Èstri sama dengan

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk

Upaya peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas diperlukan pengembangan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan keamanan negara; pengembangan

Berdasarkan hasil model regresi 2, secara parsial model memperlihatkan bahwa nilai koefisien pengujian efek moderasi untuk pengaruh likuiditas rendah dalam