• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Raker 2016 Standar Isi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Raker 2016 Standar Isi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI SIDANG

RAPAT KERJA DINAS KEPALA SMP NEGERI/SWASTA

SE-KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2016

FOKUS KAJIAN :

STANDAR ISI

SUB FOKUS KAJIAN :

(2)

STANDAR ISI I. LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Standar Isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran , dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Namun demikian pada kenyataannnya kriteria-kriteria yang tercantum dalam Standar Isi tersebut dalam pengimplementasiannya dilapangan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran, kurang memperhatikan hal-hal tersebut di atas sehingga kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus yang seharusnya diterima oleh para siswa tidak dapat tercapai, hal ini disebabkan karena para guru pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu terpaku kepada buku / bahan ajar saja.

Oleh karena itu, dalam pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sekolah sudah seharusnya mengacu kepada kriteria-kriteria yang terdapat dalam Standar Isi. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menacapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kurikulum dari Pusat Kurikulum perlu adanya penataan kembali kurikulum yang berlaku saat ini. Atas dasar itu, Pemerintah Republik Indonesia pada bulan Juli Tahun Pelajaran 2016/2017 mencanangkan memberlakukan Kurikulum 2013 secara terbatas yang merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Berdasarkan Permendikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013, maka pada Tahun Pelajaran 2016/2017 akan diberlakukan Kurikulum 2013 secara betahap di tingkat SMP/MTs dan sebagaian masih menggunakan Kurikulum 2006. Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan Insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

(3)

pendidikan. Perubahan pola pikir seluruh unsur pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013 dengan baik dan benar.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi mengamanatkan agar satuan pendidikan menyusun KTSP. Penyusunan KTSP mengacu panduan penyusunan yang dikeluarkan oleh BSNP. Praktik penyusunan KTSP tersebut pada kenyataannya belum mempertimbangkan tujuh prinsip pengembangan KTSP. Oleh karena itu, perlu diupayakan langkah-langkah agar kegiatan penyusunan KTSP di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan panduan yang ada.

II. DASAR HUKUM

1. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

2. Permendiknas No. 12 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Pertama/MTs.

3. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. 4. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar

dan Menengah.

5. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013.

6. Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

7. Permendikbud No. 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. 8. Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP.

9. Panduan Pengembangan Silabus dari BSNP.

III. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Sekolah belum menyusun dokumen KTSP sesuai Panduan Implementasi Kurikulum 2013. 2. Sekolah belum mengembangkan Silabus, RPP, yang mengacu Struktur Kurikulum 2013. 3. Sekolah belum mengembangkan Muatan Lokal sesuai Panduan Implementasi 2013.

4. Pelaksanaan Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) belum terprogram.

5. Mata pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) belum terakomodasi dalam Struktur Kurikulum 2013. 6. Sekolah belum menyusun desain atau rancangan Implementasi Pendidikan Kepramukaan

sesuai Panduan.

(4)

TABEL

NO INDIKATOR/ASPEK KONDISI IDEAL KONDISI NYATA SOLUSI TARGET IMPLEMENTASI

1

Kerangka Dasar Kurikulum

Muatan Kurikulum

Sekolah/Madrasah melaksanakan

kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Belum semua Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSP

Mengadakan IHT revisi penyusunan KTSP

Semua Sekolah/

Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP sama Tim Pengembang Kurikulum berpedoman pada panduan

penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

Sekolah belum

sepenuhnya melibatkan seluruh guru, konselor, kepala sekolah/

madrasah, narasumber, komite sekolah/ madrasah dan/atau penyelenggara lembaga pendidikan

(Bersama guru, konselor, dan kepala

sekolah/madrasah)

Mengadakan IHT revisi penyusunan KTSP dengan melibatkan sema unsur

Semua sekolah

melibatkan seluruh guru, konselor, kepala sekolah/ madrasah, narasumber, komite sekolah/ madrasah dan/atau penyelenggara lembaga pendidikan

(Bersama seluruh guru, konselor, kepala sekolah/madrasah, narasumber, komite sekolah/madrasah dan/atau penyelenggara lembaga pendidikan)

IHT

3 Prinsip Pengembangan

Kurikulum Sekolah/Madrasah mengembangkan

kurikulum dengan menggunakan prinsip pengembangan KTSP.

Belum semua sekolah mengembangkan kurikulum menggunakan 7 prinsip pengembangan KTSP

Mengadakan IHT dengan

mengembangkan kurikulum menggunakan 7

(5)

NO INDIKATOR/ASPEK KONDISI IDEAL KONDISI NYATA SOLUSI TARGET IMPLEMENTASI kurikulum melalui mekanisme kurikulum melalui 4-5 kegiatan pokok

Sekolah/Madrasah melaksanakan mekanisme pengembangan kurikulum melalui 7 kegiatan pokok

5 Prinsip Pelaksanaan kurikulum

Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum dalam bentuk pengajaran berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.

Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan 4-5 prinsip pelaksanaan

Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 prinsip pelaksanaan

6

Struktur Kurikulum Pendidikan Umum Struktur kurikulum

Sekolah/Madrasah menyusun kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis pendidikan karakter dengan melibatkan berbagai pihak.

Melibatkan kepala sekolah/madrasah, guru, komite

sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dan dinas pendidikan/Kankemenag kabupaten/kota;

Melibatkan kepala sekolah/madrasah, guru, komite sekolah/

madrasah atau

penyelenggara lembaga pendidikan, dinas pendidikan/Kankemenag kabupaten/kota, dan instansi terkait di daerah;

7

Sekolah/Madrasah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Melaksanakan 7 jenis atau lebih kegiatan ekstrakurikuler

Melaksanakan 7 jenis atau lebih kegiatan ekstrakurikuler

(6)

NO INDIKATOR/ASPEK KONDISI IDEAL KONDISI NYATA SOLUSI TARGET IMPLEMENTASI

melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan layanan konseling.

kegiatan layanan

konseling atau lebih kegiatan layanan konseling

9 Standar Kompetensi dan kompetensi dasar

Sekolah/Madrasah menjabarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator-indikator untuk setiap mata pelajaran.

Sebanyak 4-6 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya

Sebanyak 10 atau lebih mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-indikatornya

10 Beban belajar

Tatap muka

Sekolah/Madrasah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.

Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu

Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu

11

Penugasan terstruktur Kegiatan mandiri tidak terstruktur

Guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur untuk mencapai kompetensi yang diberikan kepada siswa maksimal 50% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.

Sebanyak 26%-50% guru mata pelajaran

memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

Sebanyak 76%-100% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

12 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Dokumen lengkap KTSP

(7)

NO INDIKATOR/ASPEK KONDISI IDEAL KONDISI NYATA SOLUSI TARGET IMPLEMENTASI

Pengembangan KTSP

sekolah/madrasah dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara

pendidikan dan disetujui oleh Dinas Pendidikan atau Kankemenag Kab/Kota yang bersangkutan.

kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara

pendidikan dan diketahui oleh Dinas Pendidikan atau Kankemenag Kab/Kota yang bersangkutan

sekolah/madrasah dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara

pendidikan dan diketahui oleh Dinas Pendidikan atau Kankemenag Kab/Kota yang bersangkutan

13 Pengembangan Silabus

Sekolah/Madrasah mengembangkan silabus mata pelajaran dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus.

Sebanyak 81%-90% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus

Sebanyak 91%-100% silabus mata pelajaran dikembangkan dengan menggunakan 7 langkah pengembangan silabus

14 Pengembangan RPP

Dalam

mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus sendiri.

Sebanyak 81%-90% guru menyusun silabus sendiri

Sebanyak 91%-100% guru menyusun silabus sendiri

15 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Sekolah/Madrasah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.

Mengembangkan silabus secara berkelompok dari beberapa

sekolah/madrasah

Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran di sekolah/madrasah

16 Sekolah/Madrasah

menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal

Sebanyak 4 mata pelajaran dengan KKM 75,00 persen atau lebih

(8)

NO INDIKATOR/ASPEK KONDISI IDEAL KONDISI NYATA SOLUSI TARGET IMPLEMENTASI

(KKM) 75,00 persen untuk setiap mata

pelajaran melalui rapat. lebih

17

Sekolah/Madrasah menentukan KKM setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru dengan

memperhatikan unsur: (1) karakteristik siswa/Intake siswa, (2) karakteristik mata pelajaran/kompleksitas, dan (3) kondisi

sekolah/madrasah/daya dukung.

Menentukan KKM dengan memperhatikan 2 unsur melalui rapat dewan guru

Menentukan KKM dengan memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru

18

Kalender Pendidikan Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan

Sekolah/Madrasah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun pelajaran, (2) minggu efektif, (3)

pembelajaran efektif, dan (4) hari libur.

Memuat 4 macam

(9)

IV. PENUTUP

Demikian materi Sidang Rapat Kerja Dinas Kepala SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Magelang dengan fokus kajian Standar Isi, dengan sub fokus pembahasan, penyusunan, dokumen KTSP, penjabaran Kalender Pendidikan dan implementasi Pendidikan Kepramukaan sesuai dengan panduan implementasi Kurikulum 2013. Semoga dapat menjadi bahan informasi dalam rangka menyongsong pemberlakuan Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017.

LAMPIRAN

1. CONTOH KTSP 2. KALDIK

(10)

Gambar

TABEL NO

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Biaya Dana Terhadap Bunga Pinjaman Pada PT Bank Jawa Barat dan Banten Cabang Utama

Setiap tenaga kerja yang menderita salah satu penyakit ini berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja

perihal proses pelayanan medis di masa lalu, masa kini, dan perkiraan terjadi di masa yang akan datang. Sebagai suatu hal yang penting dalam memberikan

Pengem bangan m erupakan lanj ut an dari t ahap desain, pada t ahap ini puzzle yang sudah dirancang kem udian dikem bangkan sehingga puzzle dapat digunakan sebagai m edia pem

Pasir pogor Karang Tengah Gunung Puyuh Sukabum - Guru Kelas..

(2) Dalam hal Penghasil Limbah B3 tidak mampu melakukan penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Penghasil Limbah B3 dapat mengajukan permohonan bantuan

Maka beberapa penelitian untuk mencari solusi terhadap issue tersebut perlu dilakukan, diantaranya: kebijakan tentang urgensi penetapan lahan pertanian (bukan hanya sawah)

Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran, pertama kepada siswa disarankan dalam melakukan kegiatan pembelajaran lebih kreatif,