• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISI BUKU TEKS SISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VII SMPMTs TERBITAN KEMENDIKBUD EDISI REVISI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ISI BUKU TEKS SISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VII SMPMTs TERBITAN KEMENDIKBUD EDISI REVISI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ISI BUKU TEKS SISWA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KELAS VII SMP/MTs TERBITAN KEMENDIKBUD

EDISI REVISI 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NURUL FARIDAH

NIM. 11113153

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).”

(Q.S. An-Najm/53: 39-40)

“Tiada hasil dan usaha tanpa pertanggungjawaban kelak”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tua saya (Kusmin dan Siti Fatimah) yang senantiasa memberikan

semua dukungan materiil maupun non materiil, dan tak pernah berhenti

memberikan do‟a terbaik untuk anak-anaknya.

Kakakku (Khamadi) dan Fajriati Rafelia Hapsari yang selalu memberikan

dukungan, motivasi dan mengingatkanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sahabat dan teman seperjuangan (Annisa Septiana dan Murniyati) yang selalu

menemani, membantu dan memberikan motivasi yang berkesan selama

mengenyam bangku kuliah.

Keluarga besar LPM DinamikA IAIN Salatiga yang telah memberikan dukungan,

ilmu dan pengalamannya.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini meski masih jauh dari kata sempurna. Sholawat serta salam selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan

mendapat syafa‟atnya di yaumul akhir.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

beberapa pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Drs. Bahroni, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Mufiq S.Ag., M.Phil selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama

kuliah.

6. Ayah, ibu, dan keluargaku.

7. Wildhan Musthofa, M.Ag yang senantiasa memberikan bantuan dan

dukungan guna terselesaikannya skripsi ini.

8. Keluarga besar LPM DinamikA baik alumni, demisioner, teman-teman

seperjuangan, maupun adik-adik angkatanku yang selalu mendukungku.

(8)

10. Sahabat-sahabat ku yang selalu sabar mendampingi dan menyemangatiku.

11. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab

pengenyam perguruan tinggi tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi.

Semoga dapat menjadi sumbangan pemikiran dan kajian literasi dalam

keberlangsungan pendidikan khususnya Perguruan Tinggi Islam. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca. Saran dan kritik

yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 28 Februari 2018

Penulis

(9)

ABSTRAK

Faridah, Nurul. 2018. Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M. Pd.

Kata Kunci: Buku Teks Siswa, PAI, Budi Pekerti

Penelitian ini merupakan suatu bentuk analisis terhadap buku ajar yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran peserta didik berdasarkan kurikulum yang diberlakukan. Pemilihan buku ajar perlu melihat dan mempertimbangkan berbagai segi yang wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan. Seperti halnya, buku teks pelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII ini telah mengalami beberapa tahap revisi dikarenakan terjadinya kesalahan beberapa unsur, diantaranya kesalahan redaksional, pembaharuan KD dan penambahan materi. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui layak-tidaknya buku teks pelajaran yang ditinjau dari segi isi atau konten materi, khususnya. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan empat dimensi kelayakan isi buku teks?, (2) Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan isi buku teks oleh BSNP?.

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kepustakaan (library research) melalui metode dokumentasi dengan teknik analisisnya adalah analisis isi (content analysis). Analisis data dilakukan secara sistematis dan logis dimulai dari membaca dan menelaah seluruh data.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian... 7

E. Metode Penelitian... 8

F. Kajian Pustaka ... 13

G. Sistematika Penulisan ... 35

BAB II BIOGRAFI NASKAH A. Gambaran Umum Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII ... 37

1. Identitas Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII ... 37

2. Sistematika Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII ... 39

(11)

BAB III ANALISIS ISI BERDASARKAN DIMENSI KELAYAKAN ISI BUKU TEKS SISWA

A. Dimensi Spiritual ... 54

B. Dimensi Sosial ... 60

C. Dimensi Pengetahuan ... 74

D. Dimensi Keterampilan ... 95

E. Pembahasan ... 122

F. Hasil Analisis Tiap Dimensi ... 127

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN ISI BERDASARKAN KOMPONEN PENILAIAN KELAYAKAN ISI BUKU TEKS BSNP A. Kesesuaian dengan SK dan KD Mata Pelajaran, Perkembangan serta Kebutuhan Peserta Didik ... 128

B. Substansi Keilmuan dan Life Skills ... 135

C. Wawasan untuk Maju dan Berkembang ... 142

D. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 149

E. Pembahasan ... 155

F. Hasil Analisis Tiap Komponen ... 159

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 160

B. Saran ... 162

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skala Kategori Pedoman Penilaian ... 13

Tabel 3.1 Ajakan menghayati ajaran agama yang dianutnya ... 54

Tabel 3. 2 Ajakan Mengamalkan Ajaran yang Dianutnya ... 57

Tabel 3.3Kecakapan Personal ... 60

Tabel 3.4 Kecakapan Sosial ... 67

Tabel 3.5 Keluasan Materi Sesuai dengan KD pada KI-3 ... 74

Tabel 3.6 Kedalaman Materi Sesuai dengan KD pada KI-3 ... 80

Tabel 3.7 Keakuratan Fakta/sumber Al-Qur‟an/Hadits ... 83

Tabel 3.8 Keakuratan Konsep/Definisi/Penulisan ... 85

Tabel 3.9 Keakuratan Prosedur ... 88

Tabel 3.10 Keakuratan Fitur/Contoh/Ilustrasi... 90

Tabel 3.11 Keakuratan Soal ... 93

Tabel 3.12 Pemecahan Masalah ... 95

Tabel 3.13 Komunikasi ... 100

Tabel 3.14 Penerapan (Aplikasi) ... 106

Tabel 3.15 Kemenarikan Materi ... 114

Tabel 3.16 Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh ... 118

Tabel 4.1 Kelengkapan, keluasan dan kedalaman materi ... 128

Tabel 4.2 Kecakapan Akademik ... 135

(13)

Tabel 4.5 Keberagaman Pemilihan Contoh ... 149

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks ... 1

Gambar 2.1 Sampul Depan Buku Teks PAI ... 38

Gambar 2.2 Halaman Identitas Buku ... 40

Gambar 3.1 Diagram Dimensi Spiritual... 122

Gambar 3.2 Diagram Dimensi Sosial... 123

Gambar 3.3 Diagram Dimensi Pengetahuan ... 124

Gambar 3.4 Diagram Dimensi Keterampilan... 125

Gambar 3.5 Persentase Skor Tiap Dimensi... 127

Gambar 4.1 Diagram Substansi Kelimuan dan Life Skills ... 155

Gambar 4.2 Diagram Wawasan untuk Maju dan Berkembang... 156

Gambar 4.3 Diagram Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 158

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan agama Islam merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan nasional. Peran utamanya yaitu mengembangkan manusia

Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berbudi pekerti luhur sebagai bagian esensial dalam pembangunan manusia

Indonesia yang seutuhnya (Tsani, 2013:71). Pendidikan agama Islam sebagai

salah satu dari sekian banyak rumpun mata pelajaran di sekolah yang

mempunyai peranan penting dalam pembentukan watak dan pembinaan

bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik meyakini, memahami

dan mengamalkan ajaran Islam (Alim, 2011: 4).

Perlu kita pahami bahwa pendidikan Islam bukan hanya sistem transfer

ilmu dan pengetahuan dari guru ke peserta didik ataupun guru hanya sekedar

mengajarkan kepada peserta didik, melainkan merupakan suatu sistem tata

kerja yang dibangun di atas pondasi iman, ilmu dan amal shaleh. Hal ini akan

mengantarkan pendidikan Islam untuk berusaha mendampingi dan mengisi

perkembangan peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Islam. Jadi, konsepsi

dari pendidikan Islam tidak hanya melihat bahwa pendidikan itu sebagai

upaya mencerdaskan aspek intelektual semata melainkan menumbuhkan

kesadaran dan kepemahaman akan tujuannya sebagai manusia seutuhnya

(16)

24-25). Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan agama Islam dipandang perlu

dikenalkan dan ditanamkan sejak dini kepada anak mulai dari pendidikan

dasar, sehingga pendekatan pembelajaran yang diterapkan mempunyai peran

yang penting, terutama pada kurikulum yang digunakan.

Sejak Indonesia merdeka kurikulum telah mengalami dinamika secara

berturut-turut yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1969,

tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004 dan kurikulum tahun 2006.

Pada saat ini telah dilaksanakan uji publik kurikulum 2013 sebagai

pengembangan dari kurikulum 2006 atau KTSP. Dinamika tersebut

merupakan konsekuensi logis dimana pendidikan harus mampu menjawab

tantangan perubahan dan perkembangan zaman (Hidayat, 2013: 111).

Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya

dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya

bangsa (Kemendikbud, 2016: vii). Secara konseptual, kurikulum 2013

dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas

komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya tetapi juga cerdas

emosi, sosial dan spiritualnya. Hal itu tampak dengan diintegrasikannya

nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran yang tidak lagi menjadi suplemen

seperti dalam kurikulum 2006 (Hidayat, 2013: 113).

Dalam pengembangannya, pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013

yang berbasis kompetensi dan karakter dianjurkan untuk menggunakan

pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pendekatan ilmiah atau saintifik

(17)

yang diharapkan mampu melahirkan peserta didik produktif, afektif, inovatif

dan kreatif. Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati,

menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasi yang penerapannya

menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran.

Disamping itu, kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan Standar

Kompetensi (SK) sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar

(KD). Sebagai gantinya, kurikulum 2013 telah menyusun Kompetensi Inti

yang memuat kompetensi sikap spiritual (K1), sikap sosial (K2), pengetahuan

(K3) dan keterampilan (K4) yang dikembangkan ke dalam kompetensi dasar

(Kemendikbud, 2016: vii). Sehingga dalam hal ini pemerintah menyediakan

buku pegangan untuk guru dan siswa sebagai bahan ajar, yang mana di dalam

buku acuan tersebut konten materi pun tentunya mengalami sedikit

pembaharuan. Oleh karenanya guru sebagai „aktor utama‟ dalam

implementasi kurikulum 2013 yang masih membutuhkan penguatan dan

pendampingan dalam pelaksanaan pembelajaran, begitu pula peserta didik

dalam mengembangkan sikap dan karakter yang ditekankan dalam kurikulum

2013 tersebut.

Selain kurikulum, buku teks atau buku pelajaran merupakan salah satu

sarana penunjang pembelajaran yang tergolongkan pada bahan ajar cetak dan

memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan kurikulum yang

diberlakukan dalam hal isi atau konten buku.

Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun

(18)

“Buku teks adalah acuan wajib untuk digunakan di satuan Pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP)”.

Dalam bukunya, Masnur (2010: 23-24) menjelaskan bahwa buku-buku

yang ditulis hendaknya diarahkan pada peningkatan wawasan dan

perkembangan jiwa yang positif, tidak hanya masalah iptek (ilmu

pengetahuan dan teknologi) tetapi juga masalah sosial dan imtak (iman dan

takwa). Maka dengan adanya buku teks dapat memberikan pengaruh positif

terhadap peserta didik sesuai dengan karakteristik pola pikir peserta didik

sesuai jenjang pendidikannya. Buku teks sebagai sumber yang digunakan

oleh peserta didik hendaknya mempunyai bentuk atau cara penyajian yang

menarik untuk selalu dipelajari oleh peserta didik.

Pemilihan buku teks sebagai pegangan pendidik dan peserta didik

menjadi hal yang sangat penting sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

Pemilihan buku teks harus menyesuaikan perkembangan, kebutuhan dan gaya

belajar peserta didik. Mengerucut dari penjelasan sebelumnya, buku teks yang

digunakan dalam acuan kurikulum 2013 saat ini, khususnya pendidikan

agama Islam yang saat ini berubah menjadi Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti yang lebih menekankan pada nilai-nilai pendidikan karakter

ternyata mengalami beberapa polemik baik itu dari segi isi, penyajian materi,

pengemasan (cover), tata bahasa dan lainnya.

(19)

Sokenagara Purwokerto ditemukan buku materi pelajaran Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan atau Penjasorkes dinilai mengandung bahasa berbau

pornografi. Hal ini dibuktikan pada halaman 54 dibuku tersebut diterangkan

tentang cara penanggulangan pelecehan seksual. Namun bahasa yang

digunakan terlalu vulgar untuk ukuran pendidikan kelas V sekolah dasar.

Lain halnya yang terjadi di sejumlah SMA/SMK, khususnya di SMAN 1

dan SMAN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ditemukan Buku

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang memuat pemahaman Islam

radikal yakni terdapat dalam bab 10 pada pokok pembahasan Perkembangan

Islam pada Masa Modern disebutkan sejumlah tokoh-tokoh pembaharuan

dunia Islam masa modern, di antaranya nama Mohammad bin Abdul Wahab

dengan pemasangan gambar tokoh ini di halaman 169 salah. Hal lain, di

halaman 170 tentang ajaran tauhid Mohammad bin Abdul Wahab, khususnya

poin yang menjelaskan tentang yang boleh dan harus disembah hanyalah

Allah Swt. dan orang yang menyembah selain Allah Swt. telah menjadi

musyrik dan boleh dibunuh.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai kriteria

tersendiri untuk menilai kelayakan buku teks yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Acuan buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat

unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan

kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan (Muslich, 2010:292-313). Dalam

jenjang tahun, buku teks selalu mengalami pembaharuan, begitu pula buku

(20)

sebagai penyempurna edisi sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya

kesalahan beberapa unsur, diantaranya kesalahan redaksional, pembaharuan

KD dan penambahan materi.

Melihat bentuk perubahan revisi pada tiap edisi buku PAI serta melihat

kebijakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada kurikulum 2013 yang

mendorong penyesuaian dan pembaharuan materi buku teks, maka penelitian

ini menitikberatkan penilaian buku berdasarkan empat unsur kelayakan isi

materi yang dipadukan dengan empat dimensi kompetensi (spiritual, sosial,

pengetahuan, dan keterampilan) serta empat sub komponen standar penilaian

kelayakan isi buku pelajaran. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Isi Buku Teks Siswa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan

Kemendikbud Edisi Revisi 2016”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi

2016 berdasarkan empat dimensi kelayakan isi buku teks?

2. Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi

(21)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud

Edisi Revisi 2016” bertujuan:

1. Untuk memaparkan kelayakan isi buku teks pelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan

Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan 4 dimensi kelayakan isi

buku teks.

2. Untuk memaparkan kelayakan isi buku teks pelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan

Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan

isi buku teks oleh BSNP.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoretis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

ilmiah bagi para pendidik dan peneliti, khususnya di bidang

pendidikan agama Islam.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan

akademik kepada para praktisi pendidikan tentang bahan ajar

(22)

2. Kegunaan Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan pendidik mampu memilah bahan

ajar yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran dengan

tujuan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada para pembuat kebijakan pendidikan agar lebih

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan, khususnya

melalui buku pegangan yang diberikan kepada peserta didik.

E. Metode Penelitian

Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Ditinjau dari objeknya, penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

(library research) dikarenakan data-data yang diperlukan untuk

menyusun karya ini diperoleh dari kajian pustaka. Library research

adalah penelitian dengan cara mengadakan studi secara teliti

literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok-pokok permasalahan yang

dibahas. Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan

mengidentifikasi itulah yang biasa dikenal dengan mengkaji bahan

pustaka atau hanya disingkat dengan kajian pustaka atau telaah pustaka

(literature review) (Hadi, 1989: 9).

Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama

(23)

dan menjelaskan serta memberikan pemahaman atas isi materi atau

teks-teks yang telah dideskripsikan.

2. Sumber Data

Dalam Penelitian ini, data didapat dari dua sumber data yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber data primer

Sumber data primer mencakup data-data pokok yang dijadikan

objek kajian dalam penelitian ini. Sumber utama dalam penelitian

ini yaitu Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas VII SMP/MTs terbitan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2016

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder mencakup berbagai sumber bacaan yang

mendukung penelitian ini. Sumber pendukung dalam penelitian ini

antara lain:

1) Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/MTs Kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2016

2) Buku yang berjudul Text Book Writing: Dasar-Dasar

Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks karya

(24)

Dalam penelitian ini juga menggunakan berbagai literatur lainnya

yang relevan dan berhubungan dengan objek penelitian, baik itu berupa

wawancara, buku, jurnal, artikel, website dan blog di internet yang

berupa jurnal.

3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan (library

research). Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang

digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa

catatan, transkrip, buku, majalah dan benda-benda tulis lainnya

(Arikunto, 2006: 231).

Melalui metode dokumentasi ini, diperoleh data atau

variabel-variabel dengan menghimpun dari berbagai literatur yang berkaitan

dengan pembahasan penelitian guna menjadi referensi dan menambah

validitas data yang telah diperoleh dalam penyusunan skripsi ini.

Arikunto (2010: 201-202) menyatakan bahwa metode dokumentasi

menjadi metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis

isi dan dapat dilaksanakan dengan:

a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis atau kategori yang

akan dicari datanya.

b.Check list terhadap daftar tabel variabel yang akan dikumpulkan

(25)

Dari penjelasan tersebut, peneliti mengumpulkan data-data dari

berbagai sumber dimana sumber utama dari penelitian ini adalah Buku

Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII

SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari berbagai buku yang relevan, website, hasil

penelitian dan lain sebagainya.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam

penelitian. Dimana dari kegiatan ini data yang diperoleh akan diuji dan

dinilai yang mana hasil dari analisis data tersebut akan mempengaruhi

hasil penelitian yang dilakukan.

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis isi (content analysis), yang mana analisis ini digunakan untuk

memahami isi dan makna dalam berbagai penelitian. Kajian isi

merupakan metodologi penelitian yang dimanfaatkan seperangkat

prosedur untuk menarik kesimpulan yang shohih dari sebuah buku atau

dokumen secara objektif, sistematis dan kuantitatif (Moleong, 2010:

220). Analisis data tersebut dilakukan secara sistematis dan logis

dimulai dari membaca dan menelaah seluruh data yang tersedia,

terutama data primer, yaitu Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi

(26)

Berikut tahapan analisis dalam penelitian ini:

Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks

Proses penghitungan skor menggunakan teknik skoring, yaitu

pemberian skor/angka untuk menentukan tingkat kelayakan isi materi

sebagai bahan kesimpulan dari analisis ini. Penghitungan ini dilakukan

menggunakan rumus:

Persentase Kelayakan = Skor yang diperoleh × 100% Skor maksimal

Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi

Instrumen Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks

Analisis Kelayakan Isi Materi

Penghitungan Skor

Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi

(27)

M. Ngalim Purwanto (2002: 103) dalam bukunya memaparkan

bahwa penilaian persentase skor dikategorikan ke dalam pedoman

penilaian sebagai berikut:

Tabel 1.1 Skala Kategori Pedoman Penilaian

Persentase Bobot Kategori

86% - 100% 4 Sangat baik

76% - 85% 3 Baik

60% - 75% 2 Cukup

55% - 59% 1 Kurang

≤ 54% 0 Kurang sekali

F. Kajian Pustaka

Kajian pustaka mencakup dua komponen yaitu penelitian terdahulu dan

kerangka teori. Berikut pemaparan dari kedua komponen tersebut yaitu:

1. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelusuran penulis menemukan penelitian

sebelumnya yang mengkaji Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti dan juga penelitian lain yang berhubungan dengan

penelitian penulis, sebagai berikut:

a. Skripsi Siti Khoiriyah (2016) mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang berjudul

“Analisis Isi buku teks Pendidikan Agama Islam Dan Budi pekerti

SMP Kelas VII (Perspektif Psikologi Perkembangan Peserta

Didik)”. Dalam penelitian ini memfokuskan pada kesesuaian

kontens materi dalam buku teks PAI untuk SMP berdasarkan

(28)

kognitif dan sosio-emosional, sehingga dalam penelitian ini ganya

membahas adanya psikologi perkembangan dalam materi PAI.

b. Skripsi Zeni Hafidzotun Nisa‟ (2010) mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang

berjudul “Analisis Isi Buku Teks Pendidikan Agama Islam untuk

SMA: Perspektif Keteraan Gender”. Dalam penelitian ini

memfokuskan pada adanya perspektif keseteraan gender dalam

buku teks PAI untuk SMA, sehingga dalam penelitian ini hanya

membahas mengenai adanya kesetaraan gender dalam materi PAI

yang ada pada buku teks belum mencakup seluruhnya.

c. Skripsi Shofiyatun Nisyak (2015) mahasiswa Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang yang berjudul “Analisis Kelayakan Isi dan Bahasa Buku

Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Kelas Tujuh (VII) Penerbit

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan”. Dalam penelitian ini

lebih memfokuskan pada kelayakan buku teks PAI dari segi

kelayakan isi materi dan kelayakan bahasa yang digunakan.

Dari telaah dan penelusuran penelitian-penelitian terdahulu yang

ditemukan diatas, penulis lebih memfokuskan pada kesesuaian isi

materi dengan KI dan KD berdasarkan pengelompokan pada empat

(29)

keterampilan serta pengelompokan empat sub komponen penilaian

kelayakan isi buku teks oleh BSNP.

2. Kerangka Teori

Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran judul penelitian di

atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok

yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu:

a. Analisis Isi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis

adalah uraian, penguraian dan kupasan atau penyelidikan

terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Tim Penyusun

Kamus Pusat Bahasa, 2007: 43).

Noeng Muhadjir (1996:79) menyatakan bahwa analisis isi

(content analysis) berlandaskan pada ciri-ciri sebagai berikut:

1) Teks perlu diproses dengan aturan atau prosedur yang

telah dirancangkan (aturan yang dirumuskan secara

eksplisit).

2) Teks diproses secara sistematis (mana yang termasuk

kategori dan mana yang tidak ditetapkan berdasarkan

aturan yang sudah tidak ditetapkan).

3) Proses menganalisis teks tersebut haruslah mengarah ke

pemberian sumbangan pada teori (ada relevansi

(30)

4) Proses analisis tersebut mendasarkan pada deskripsi yang

dimanifestasikan.

5) Menggunakan teknik-teknik kuantitatif. Yang dimaksud

analisis disini adalah penggunaan statistik sederhana

karena yang dibutuhkan data numeriknya saja dari

kategori yang telah ditentukan.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis buku teks

siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP

dengan tujuan untuk mengetahui kondisi isi buku teks terkait

kesesuaiannya dengan indikator KD dan KI yang mengacu pada

ketetapan kurikulum 2013 serta standar kelayakan isi buku teks.

b. Buku Teks Siswa

1)Pengertian Buku Teks Siswa

Buku Teks merupakan buku yang berisi uraian bahan

tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang

disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan

tujuan tertentu, orientasi pembelajaran dan perkembangan

siswa untuk diasimilasikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11

Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks adalah buku

acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat

materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan

(31)

kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kepekaan dan kemampuan estetis, serta potensi fisik dan

kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional

Pendidikan (Muslich, 2010: 50-51).

Sedangkan menurut Dedi (2001: 46), buku teks (buku

pelajaran) adalah media instruksional yang perannya

sangat dominan di kelas dan merupakan alat yang penting

untuk menyampaikan materi kurikulum, dari sinilah buku

sekolah menduduki peran sentral pada semua tingkatan.

Buku merupakan bahan ajar, bagi pendidik,

mengelola kegiatan pembelajaran dengan sarana buku.

Bagi siswa, mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

maksimal lewat sarana buku dan bagi administrator

pendidikan, mengelola pendidikan dengan berpedoman

pada kebijakan dalam buku.

2)Tujuan dan Fungsi Buku Teks

Buku teks pelajaran berfungsi untuk memberikan

informasi kepada pembacanya (siswa) guna memperlancar

proses pembelajaran di sekolah, sehingga kurikulum dapat

tercapai. Menurut Masnur (2010: 52) fungsi dari buku teks

adalah:

a) Sarana pengembang bahan dan program dalam

(32)

b) Sarana pemelancar tugas akademik guru

c) Sarana pemelancar ketercapaian tujuan

pembelajaran

d) Sarana pemelancar efisiensi dan efektivitas kegiatan

pembelajaran

Sebagai pemantapan tentang fungsi buku teks,

Loveridge dalam Masnur (2010: 56) menyatakan,

“Pelajaran dalam kelas sangat bergantung pada buku

teks. Dalam keadaan guru tidak memenuhi syarat benar, maka buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang dan untuk mengikuti

pelajaran lanjutan.”

Dari pernyataan tersebut, keberadaan buku teks sangat

fungsional, baik bagi kelancaran pengelolaan kelas, bagi

guru, siswa maupun bagi orang tua.

3) Karakteristik Buku Teks

Buku teks memiliki ciri umum yang hampir sama

dengan karya tulis ilmiah, sebagai berikut:

a) Dari segi isi

Buku teks berisi serangkaian pengetahuan yang

bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

b) Dari segi sajian

Materi yang terdapat dalam buku teks

(33)

dalam pola penalaran sajian ilmiah yaitu, pola

penalaran induktif, deduktif, atau campuran.

c) Dari segi format

Buku teks mengikuti konveksi buku ilmiah,

baik dari segi pola penulisan, pola pengutipan, pola

pembagian, maupun pola pembahasannya.

Selain ciri umum tersebut, Masnur (2010: 60-63)

memaparkan karakteristik dari buku teks, antara lain;

a) Buku teks disusun berdasarkan pesan kurikulum

pendidikan.

b) Buku teks memfokuskan ke tujuan tertentu.

c) Buku teks menyajikan bidang pelajaran tertentu.

d) Buku teks berorientasi kepada kegiatan belajar

siswa.

e) Buku teks dapat mengarahkan kegiatan mengajar

guru di kelas.

f) Pola sajian buku teks disesuaikan dengan

perkembangan intelektual siswa sasaran.

g) Gaya sajian buku teks dapat memunculkan

kreativitas siswa dalam belajar.

Sedangkan menurut Ali (2011:128) bahan ajar yang

(34)

a) Menimbulkan minat baca

b) Ditulis dan dirancang untuk siswa

c) Menjelaskan tujuan instruksional

d) Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel

e) Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan

kompetensi akhir yang dicapai

f) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berlatih

g) Mengakomodasi kesulitan siswa

h) Memberikan rangkuman

i) Gaya penulisan komunikatif dan semi formal

j) Kepadatan berdasarkan kebutuhan siswa

k) Dikemas untuk proses instruksional

l) Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan

umpan balik dari siswa.

4) Keterkaitan Buku Teks dengan Komponen Pembelajaran

Dalam penyusunan dan penggunaan buku teks

pelajaran setidaknya mencerminkan semua komponen

pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum yang telah

dirancang dan ditetapkan.

a) Buku Teks dan Kurikulum

Dalam pemakaian buku teks erat hubungannya

(35)

sarana penunjang bagi kurikulum tersebut.

Walaupun begitu, tidaklah menutup kemungkinan

bahwa kurikulum lahir berdasarkan adanya buku

teks yang dianggap relatif baik sehingga perlu

disusun programnya secara bersistem.

Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat untuk

mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan, buku teks

adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah

untuk menunjang suatu program pembelajaran.

Dengan demikian, keberadaan kurikulum dan buku

teks selalu berdekatan dan berkaitan. Dalam

penulisan buku teks, penulis masih perlu menyusun

silabus, menentukan metode pembelajaran, mencari

bahan sesuai dengan kompetensi yang dicapai dan

menentukan cara penyajian bahan yang sesuai

dengan perkembangan anak. Melihat hal itu, penulis

perlu memahami benar landasan dan arah yang

digunakan dalam penyusunan kurikulum agar

penafsiran dan pengembangannya dalam bentuk

buku teks dapat dipertanggungjawabkan dari

berbagai segi. Proses pengembangan kurikulum

merujuk pada empat komponen, yaitu; komponen

(36)

pembelajaran dan komponen evaluasi pada

kurikulum. Keempat komponen tersebut harus

dipakai sebagai dasar pengembangan silabus dan

penulisan buku teks (Muslich, 2010:92-95).

b) Buku Teks dan Kompetensi

Ketersediaan buku teks dan penerapan cara

mempelajari dengan baik akan meningkatkan hasil

belajar siswa. Dengan demikian, dari penggunaaan

buku teks diharapkan kompetensi yang ingin dicapai

dapat terwujud. Maka dari itu, hubungan erat antara

buku teks dan kompetensi menurut Masnur

(2010:97) adalah:

(1) Buku teks berisi serangkaian uraian materi

yang mendukung tujuan pembelajaran

(2) Buku teks berisi serangkaian kegiatan

pembelajaran mendukung ketercapaian

kompetensi tertentu.

c) Buku Teks dan Siswa

Buku teks sangat berpengaruh terhadap

kepribadian masing-masing siswa. Dengan membaca

buku teks, siswa terdorong untuk berpikir dan

berbuat yang positif berdasarkan bahan sajian dalam

(37)

teks pelajaran terhadap siswa dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu buku teks yang dapat mendorong

perkembangan anak dan buku teks yang dapat

menghambat perkembangan anak. Maka dari itu,

dalam penyajian buku teks harus memperhatikan

tiga aspek berikut:

(1) Pertumbuhan dan perkembangan anak, baik

dari segi perkembangan fisik, kognitif dan

psikososial.

(2) Perbedaan individual dan jenis kebutuhan

anak.

(3) Gaya belajar anak.

d) Buku Teks dan Guru

Pada kenyataannya, buku teks memiliki nilai

lebih bagi guru. Menurut Masnur (2010: 110) dalam

bukunya menyatakan bahwa kelebihan itu terlihat

pada hal-hal berikut ini:

(1) Buku teks memuat persediaan materi yang

memudahkan guru untuk merencanakan

jangkauan materi yang akan disajikan setiap

pertemuan.

(2) Buku teks memuat masalah-masalah

(38)

(3) Buku teks memuat alat bantu pengajaran,

misalnya gambar, skema, diagram.

(4) Buku teks merupakan rekaman permanen yang

memudahkan melakukan peninjauan ulang di

kemudian hari.

(5) Buku teks memuat bahan ajar yang seragam

dan dibutuhkan untuk kesamaan evaluasi serta

kelancaran diskusi.

(6) Buku teks memungkinkan siswa belajar di

rumah.

(7) Buku teks memuat bahan yang relatif tertata

berdasarkan sistem tertentu.

(8) Buku teks membebaskan guru dari kesibukan

mencari bahan ajar sendiri.

Dengan demikian, kedudukan buku teks dalam

proses pembelajaran merupakan salah satu sumber

belajar yang sangat penting untuk mendukung

proses pembelajaran baik untuk guru dan siswa serta

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dituntut

dalam kurikulum.

c. Standar Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah

(39)

untuk menentukan kelayakan sebuah buku teks. Buku teks

dikategorikan berkualitas apabila telah memenuhi empat kriteria

kelayakan yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan

bahasa dan kelayakan kegrafikan. Instrumen ini dapat dipakai

sebagai dasar pengembangan dan penulisan buku teks sehingga

tidak menyimpang dari ketetapan BSNP. Selain itu, juga dapat

dipakai sebagai dasar penentuan layak-tidaknya buku teks

sebagai buku standar dalam pendidikan.

Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada

kelayakan isi buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti kelas VII SMP/MTs pada unsur penilaian kelayakan isi

buku teks. BSNP telah menetapkan bahwa penilaian kelayakan

isi buku teks dibagi dalam tiga sub komponen yaitu; 1)

Kesesuaian materi dengan KI dan KD, 2) Keakuratan materi dan

3) Materi pendukung pembelajaran. Berdasarkan konsep dalam

kurikulum 2013, standar penilaian kelayakan isi disesuaikan

dengan kompetensi (spiritual, sosial, pengetahuan dan

keterampilan). Begitupula menurut Manarul Lubab (2015: 28)

dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kelayakan Isi Buku

Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA

Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2014 kompetensi ini meliputi empat dimensi

(40)

1) Dimensi spiritual (KI-1)

a) Ajakan untuk menghayati ajaran agama yang

dianutnya

b) Ajakan untuk mengamalkan agama yang dianutnya

2) Dimensi sosial (KI-2)

a) Kecakapan personal

b) Kecakapan sosial

3) Dimensi pengetahuan (KI-3)

a) Cakupan materi

(1) Keluasan materi sesuai dengan KD pada KI-3

(2) Kedalaman materi sesuai dengan KD pada KI-3

b) Keakuratan Materi

(1) Keakuratan fakta/Al-Qur‟an/Hadits (2) Keakuratan konsep/definisi/penulisan

(3) Keakuratan prosedur

(4) Keakuratan fitur/contoh/ilustrasi

(5) Keakuratan soal

4) Dimensi keterampilan (KI-4)

a) Pemecahan masalah

b) Komunikasi

c) Penerapan (Aplikasi)

d) Kemenarikan materi

(41)

Berdasarkan artikel yang ditulis Pudji Muljono (2007: 21)

dalam buletin BSNP, menyatakan bahwa standar penilaian

kelayakan isi juga dapat dikelompokkan dalam empat sub

komponen penilaian yang berasal dari komponen kelayakan isi.

Sub komponen atau indikator yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

1) Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran,

perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta

masyarakat

a) Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua

materi yang terkandung dalam KI dan KD

b) Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan

praktik kehidupan sehari-hari dan dapat dipraktikan di

lingkungan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan

peserta didik

2) Substansi keilmuan dan life skills

a) Mengandung kecakapan akademik

b) Mengandung kecakapan personal

c) Mengandung kecakapan sosial

3) Wawasan untuk maju dan berkembang

a) Materi sesuai dengan perkembangan ilmu

b) Menggunakan fitur, contoh terkini (dekat dengan

(42)

4) Keberagaman nilai-nilai sosial

a) Keberagaman dalam pemilihan contoh

b) Keberagaman dalam pemilihan wacana

d. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

1) Pendidikan Agama Islam

Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I

pasal 1 ayat 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar

yang dilakukan Pendidikan dalam mempersiapkan peserta

didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan (Majid, 2012: 13).

Menurut Hasan Basri (2009: 11) dalam bukunya

(43)

adanya tiga macam dimensi dalam upaya mengembangkan

kehidupan manusia, yaitu:

a) Dimensi kehidupan duniawi yang mendorong

manusia sebagai hamba Allah untuk mengembangkan

dirinya dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan

nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan.

b) Dimensi kehidupan ukhrawi yang mendorong

manusia untuk mengembangkan dirinya dalam pola

kehidupan serasi dan seimbang dengan Tuhan.

c) Dimensi hubungan antara kehidupan duniawi dan

ukhrawi yang mendorong manusia untuk berusaha

menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang utuh

dan paripurna dalam bidang ilmu pengetahuan dan

keterampilan serta menjadi pendukung dan pelaksana

ajaran Islam.

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan

hidup manusia dalam Islam yaitu menciptakan pribadi yang

selalu bertakwa kepada Allah SWT dan dapat mencapai

kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Tujuan akhir dari

pendidikan Islam dapat dipahami dalam Q.S. Ali Imron ayat

(44)





Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan

beragama Islam.”

Sedangkan menurut Mahmood dan Khan dalam

artikel Tsani (2013: 74) yang berjudul “Pengembangan Pendidikan Agama Islam Melalui Pendidikan Karakter”

mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk

mencapai kedekatan kepada Tuhan dan mencerahkan

kesadaran manusia. Maka dari itu, seorang siswa harus

diarahkan pada beberapa kualitas, yaitu; 1) keimanan, 2)

keyakinan pada diri sendiri, 3) kejujuran, 4) kebenaran, 5)

amanah, 6) kasih sayang. Dari penjabaran tersebut, tersirat

bahwa penampilan moral harus tercermin dalam kehidupan

sehari-hari, bermasyarakat dan bernegara.

2) Budi Pekerti

Esensi dan makna budi pekerti sama dengan

pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Dalam konteks

pendidikan di Indonesia, pendidikan budi pekerti adalah

pendidikan nilai yang luhur bersumber dari budaya bangsa

Indonesia dalam rangka membina kepribadian generasi

(45)

epistemologis, istilah budi pekerti berarti penampilan diri

yang berbudi. Budi pekerti pada dasarnya merupakan sikap

dan perilaku seseorang, keluarga, maupun masyarakat yang

berkaitan dengan norma dan etika (Majid dan Andayani,

2012: 13).

Secara operasional, budi pekerti adalah perilaku yang

tercermin dalam kata, perbuatan, sikap, perasaan, keinginan

dan hasil karya. Oleh karena itu, budi pekerti berbicara

tentang nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur

menurut kebaikan dan keburukannya melalui ukuran norma

agama, norma hukum, tata karma dan sopan santun atau

norma budaya/adat istiadat suatu masyarakat atau suatu

bangsa (Muhtadi, 2015: 5).

Menurut A.M. Slamet Soewandi, dkk. (2005: 111)

budi pekerti meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku

itu. Sikap dan perilaku itu mengandung lima jangkauan

sebagai berikut;

a) Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan Tuhan

b) Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan diri

sendiri

c) Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan keluarga

d) Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan

(46)

Beberapa sikap dan perilaku yang perlu mendapatkan

tekanan antara lain:

a) Sikap penghargaan terhadap setiap manusia.

b) Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka

mengabdi, ramah, setia, sopan, tepat janji dan terbuka.

c) Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain

serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda.

d) Kebebasan dan tanggung jawab.

e) Penghargaan terhadap alam.

f) Penghormatan kepada Sang Pencipta.

g) Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi

manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri,

percaya diri semuanya lebih menunjang

penyempurnaan diri pribadi.

Tujuan dari pendidikan budi pekerti adalah untuk

membantu memanusiakan manusia (humanisasi) maka

penghargaan terhadap manusia, termasuk anak didik harus

mendapat perhatian khusus. Oleh karenanya model dan

metode Pendidikan budi pekerti tidak boleh lepas dari

tujuan tersebut. Soewandi (2005: 113-116) menyatakan

bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

(47)

a) Model demokratis, bukan otoriter dan pemaksaan

b) Model penyadaran (konsientisasi)

c) Teladan guru atau pendidik

d) Suasana sekolah yang menunjang

e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama

Islam

Saat ini, telah terjadi pembaharuan kurikulum yang

merupakan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi,

yaitu kurikulum berbasis kompetensi dan karakter atau

kurikulum 2013. Melalui pengembangan kurikulum 2013 akan

menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif

dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan kurikulum

difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta

didik berupa paduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

didemonstrasikan sebagai wujud pemahaman terhadap konsep

yang dipelajari secara kontekstual.

Mengacu pada penjelasan UU No. 20 Tahun 2003 pasal

35 bahwa, “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang meencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati.” Maka diadakan perubahan kurikulum dengan

(48)

kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan

mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

secara terpadu.”

Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada

berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya di

lapangan pada proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu

menjadi siswa mencari tahu, sedangkan proses penilaian dari

berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi

berbasis kemampuan melalui penilaian proses, portofolio dan

penilaian output secara utuh dan menyeluruh sehingga

memerlukan penambahan jam pelajaran (Mulyasa, 2014:65-66).

Kompetensi inti merupakan pengikat

kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan melalui pembelajaran setiap

mata pelajaran sehingga berperan sebagai integrator horizontal

antar mata pelajaran. Kompetensi inti merupakan

operasionalisasi SKL dan bentuk kualitas yang harus dimiliki

oleh peserta didik dalam menyelesaikan pendidikan dalam

aturan pendidikan tertentu yang menggambarkan kompetensi

utama dan dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan

dan keterampilan. Uraian kompetensi dasar memastikan capaian

pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja,

melainkan berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap

(49)

Kompetensi Inti terdiri dari KI-1 (sikap spiritual), KI-2

(sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) yang

terintegrasikan pada kompetensi dasar dalam satu unit bahasan

atau pelajaran.

Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang

harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu

sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Di

dalam kompetensi dasar juga dimuat hasil belajar, yaitu

pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik

mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu (Kurniasih

& Sani, 2014:46-53).

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara rinci tentang skripsi ini, perlu

dipaparkan sistematika penulisan yang dipakai. Adapun sistematika penulisan

skripsi ini yaitu:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini mengandung pokok-pokok persoalan mengenai

rancangan penelitian ini yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

metodologi penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II Biografi Naskah

Dalam bab ini memaparkan tentang Sejarah buku Pendidikan

(50)

Kemendikbud, Gambaran umum buku teks yang meliputi profil

dan sistematika buku teks siswa, Deskripsi Materi buku teks

siswa.

Bab III Analisis Isi Berdasarkan Dimensi Kelayakan Isi Buku Teks Siswa

Dalam bab ini memaparkan hasil analisis isi buku teks siswa

Pendidikan agama Islam dan budi pekerti SMP/Mts Kelas VII

dari segi dimensi spiritual, dimensi sosial, dimensi pengetahuan

dan dimensi keterampilan.

BAB IV Analisis Kelayakan Isi Berdasarkan Komponen Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks BSNP

Dalam bab ini memaparkan hasil analisis kelayakan isi Buku

Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/Mts Kelas VII berdasarkan komponen kelayakan isi oleh

BSNP yang meliputi kesesuaian materi dengan SK dan KD,

perkembangan dan kebutuhan peserta didik, substansi keilmuan

dan life skills, wawasan untuk maju dan berkembang serta

keberagaman nilai-nilai sosial.

Bab V Penutup

Dalam bab ini merupakan bagian terakhir dari skripsi yaitu

(51)

BAB II

BIOGRAFI NASKAH

A. Gambaran Umum Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII

1. Identitas Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII

Buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

SMP/Mts kelas VII merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi

peserta didik untuk mengamalkan dan memahami ajaran Islam serta

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku teks pelajaran

yang disusun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia ini mengacu pada kurikulum 2013 yang merupakan

pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang berbasis kompetensi.

Penyusunan buku teks kurikulum 2013 yang telah dikembangkan

menjadi kurikulum berbasis kompetensi dan karakter ini disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Tujuan

pembelajaran ini menitikberatkan pada kompetensi inti yang memuat

aspek spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan, serta kompetensi

dasar telah dirancang oleh Kemendikbud.

Materi yang dikembangkan dalam buku Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti ini meliputi beberapa aspek yang telah digambarkan

(52)

Aspek-aspek tersebut yaitu; 1) Aqidah, 2) Akhlak dan Budi Pekerti, 3) Fiqih,

4) Al-Qur‟an Hadits, 5) Sejarah Peradaban Islam.

Gambaran identitas buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” dapat dijelaskan sebagai berikut:

Judul buku : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Jenjang/Kelas : VII (tujuh) SMP/MTs

Penyusun : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Tahun Terbit : 2016 (Edisi Revisi)

Penyelia Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,

Kemendikbud

Kota Terbit : Jakarta

Adapun tampilan sampul depan dari buku sebagai berikut:

(53)

2. Sistematika Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII

Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki ukuran

A4 dengan ketebalan buku viii + 224 halaman. Buku ini disusun dengan

huruf Times New Roman ukuran 12 pt. Penjabaran lebih rinci mengenai

sistematika buku ini sebagai berikut:

a. Bagian Sampul (Cover) Depan

Sampul buku ini berwarna hijau tua dengan bagian depan

terdapat ilustrasi/gambar masjid yang bertuliskan “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” yang merupakan judul dari buku, dibagian pojok kiri atas terdapat lambang “Tut Wuri Handayani” yang didukung dengan tulisan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016 dan

bagian pojok kanan atas tertulis Kurikulum 2013 edisi revisi

2016. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini merupakan terbitan

dari Kemendikbud RI tahun 2016 dengan mengacu pada

kurikulum 2013 sebagai penegas bahwa buku tersebut telah

mengalami revisi (cetakan ke-3) dari terbitan sebelumnya

(cetakan pertama dan ke-2). Di bagian pojok kanan bawah

terdapat petunjuk bagi pengguna buku yaitu diperuntukkan kelas

(54)

b. Halaman Identitas Buku

Halaman identitas buku yaitu halaman tentang

undang-undang hak cipta, penegasan secara tertulis bahwa buku ini

adalah milik Negara dan tidak diperdagangkan, Katalog Dalam

Terbitan (KDT), penulis naskah oleh Muhammad Ahsan,

Sumiyati dan Mustahdi, penelaah buku yaitu Muh. Saerozi,

Yusuf A. Hasan, Nurhayati Djamas dan Muhammad Nadjib

serta penyelia penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Balitbang, Kemendikbud. Bagian akhir halaman ini menjelaskan

tentang cetakan buku dan karakter huruf yang digunakan. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat dari gambar berikut ini:

(55)

c. Kata Pengantar

Kata pengantar dalam buku ini ditulis oleh penulis buku

tertanggal Februari 2016. Pada kata pengantar, penulis

menuliskan Undang-Undang tentang Sistem Pendikan Nasional

yaitu pada Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 bahwa tujuan

Pendidikan adalah mengembangkan potensi dan menjadikan

peserta didik sebagai manusia yang beriman, bertakwa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

bertanggungjawab.

Disamping itu, penulis juga menjelaskan tentang prinsip

pengembangan kurikulum 2013 dan penjabaran aspek dalam

kurikulum serta isi buku teks yang mengarahkan pada acuan

kurikulum 2013 dan nilai-nilai ajaran Islam secara konkret.

Sehingga, dalam penjabaran dan konten yang termuat dalam

buku ini selaras dengan tujuan pendidikan yang telah dijelaskan.

Selain itu, penulis juga menuliskan bahwa penulis dengan sangat

ikhlas dan terbuka menerima kritik dan saran dari seluruh

pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan di edisi

berikutnya.

d. Daftar Isi

Halaman daftar isi memuat konten-konten dalam buku dan

(56)

Islam. Daftar isi dibuat untuk memudahkan pembaca untuk

membaca rangkaian materi atau pokok pembahasan yang

terdapat dalam setiap bab yang ditandai dengan menyertakan

halaman untuk setiap sub bab tau pembahasan dalam setiap

babnya.

e. Materi atau Bab

Setiap materi atau bab diawali dengan halaman judul yang

memuat peta konsep materi pelajaran yang akan dibahas dalam

bab tersebut. Halaman selanjutnya terdapat kolom

“Renungkanlah” yang berisi cerita atau artikel yang dilengkapi

dengan gambar terkait untuk memancing pengetahuan dan

memberikan motivasi peserta didik terhadap materi yang akan

dipelajari. Kemudian terdapat kolom “Cermatilah” yang berisi

gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang akan

dibahas sebagai perangsang bagi peserta didik untuk berpikir

kritis dan memberikan tanggapan terkait gambar yang disajikan.

Dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi yang menjadi

kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap babnya. Pada setiap

sub materi terdapat kolom “Aktivitas Siswa” dan “Aktivitas Kelompok” untuk menguji pemahaman peserta didik mengenai

materi yang telah dibahas. Setiap akhir dari pembahasan materi

terdapat cerita atau kisah inspiratif yang dapat dijadikan

(57)

Selanjutnya, terdapat rangkuman yang memudahkan

peserta didik untuk memahami poin-poin penting materi yang

dibahas dalam setiap babnya dan diakhiri dengan “Ayo

Berlatih” yang berupa bentuk soal atau latihan meliputi

penerapan yang merupakan penilaian aspek sikap, pilihan ganda

dan uraian (pengetahuan), tugas individu dan tugas kelompok

(keterampilan) sebagai bahan evaluasi bagi peserta didik.

f. Bagian Akhir Buku

Pada bagian akhir buku terdapat indeks yang berisi kata-kata

sukar atau asing beserta halaman kemunculan kata-kata tersebut

yang tersusun secara alfabetis. Kemudian, glosarium yang berisi

tentang istiah-istilah yang ada pada buku lengkap dengan

pengertiannya. Dilanjutkan dengan halaman daftar pustaka,

biografi penulis, penelaah, editor buku dan ikhtisar.

g. Bagian Sampul (Cover) Belakang

Bagian sampul belakang tertulis judul buku pada bagian atas dan

tujuan penyusunan dan penggunaan buku, di bagian bawah

tertulis “ISBN: 978-602-282-912-6 (jilid lengkap) dan

(58)

B. Deskripsi Materi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII

Buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs

Kelas VII terbitan Kemendikbud terdiri dari 13 bab, setiap bab terdiri dari 5-6

sub bab bahasan yang mencakup renungan, pengamatan, materi, keterampilan

siswa dan latihan soal. Deskripsi konten materi dalam buku teks pelajaran ini

sebagai berikut:

1. Bab 1 : Lebih dekat dengan Allah Swt. yang sangat indah nama-Nya

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang aqidah yang

terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Iman Kepada Allah Swt.”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Iman Kepada Allah Swt.

1) Memahami makna Al-Asmau-al-Husna: Al-„Alim, Al

-Khabir, As-Sami‟, Al-Basir

2) Hikmah beriman kepada Allah Swt.

e. Kisah Inspiratif

f. Rangkuman Materi

(59)

2. Bab 2 : Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqamah Pada pembahasan ini merupakan materi tentang akhlak dan budi

pekerti yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan

Istiqamah”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Mari Berperilaku Jujur

1) Pengertian jujur

2) Dalil tentang Kejujuran

3) Hikmah atau manfaat dari perilaku jujur

e. Mari Berperilaku Amanah

1) Pengertian Amanah

2) Dalil tentang perilaku amanah

3) Macam-macam amanah

4) Hikmah dan penerapan perilaku amanah

f. Mari berperilaku Istiqamah

1) Pengertian Istiqamah

2) Dalil tentang perilaku istiqamah

3) Hikmah dan penerapan perilaku istiqamah

g. Kisah Inspiratif dan Rangkuman

(60)

3. Bab 3 : Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang

terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Taharah (Bersuci Menurut Ajaran Islam)”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Ingin Tahu Tentang Taharah

1) Pengertian Taharah

2) Macam Taharah

e. Bagaimana Cara Taharah

f. Hikmah Taharah

g. Kisah Inspiratif

h. Rangkuman

i. Ayo Berlatih

4. Bab 4 : Indahnya Kebersamaan degan Salat Berjamaah

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang

terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Indahnya Salat Berjamaah”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Ayo Salat Berjamaah

Memahami makna salat berjamaah, syarat sah, imam

(61)

e. Tata Cara Salat Berjamaah

f. Pembiasaan Salat Berjamaah

g. Kisah Inspiratif

h. Rangkuman

i. Ayo Berlatih

5. Bab 5 : Selamat Datang Wahai Nabiku Kekasih Allah Swt.

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang sejarah

peradaban Islam yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekkah”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Kehadiran Sang Kekasih

Mengetahui perjalanan hidup Nabi Muhammad saw.

e. Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi Rasul

f. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah

g. Kisah Inspiratif

h. Rangkuman

i. Ayo Berlatih

6. Bab 6 : Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah Pada pembahasan ini merupakan materi tentang Al-Qur‟an Hadits yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Islam dan Pengetahuan”

(62)

c. Cermatilah

d. Mari Membaca Al-Qur‟an

Memahami dan menerapkan ilmu tajwid “Al” Syamsiyah dan “Al” Qomariyah

e. Mari Memahami Al-Qur‟an

Memahami kandungan Q.S. Ar-Rahman/55: 33 dan Q.S.

Al-Mujadalah/58: 11 serta hadits terkait

f. Perilaku Orang yang Cinta Ilmu Pengetahuan

g. Kisah Inspiratif

h. Rangkuman

i. Ayo Berlatih

7. Bab 7 : Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt. Pada pembahasan ini merupakan materi tentang aqidah yang

terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Siapakah Malaikat Itu?

Memahami makna malaikat meliputi: pengertian iman

kepada malaikat, sifat dan perilaku malaikat.

e. Nama dan Tugas Malaikat

(63)

g. Kisah Inspiratif

h. Rangkuman

i. Ayo Berlatih

8. Bab 8 : Berempati Itu Mudah Menghormati Itu Indah

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang Akhlak dan

Budi Pekerti yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Hidup Indah dengan Perilaku Terpuji (Empati,

Hormat kepada Orang Tua dan Guru)”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Mari Berempati

Memahami makna dan perilaku dari berempati

e. Mari Menghrmati Orang Tua

Memahami makna dan sikap yang menunjukkan hormat

kepada orang tua beserta dalil terkait

f. Mari Menghormati Guru

Memahami dalil tentang menghormati guru dan cara

berbakti kepada guru

g. Kisah Inspiratif

h. Rangkuman

(64)

9. Bab 9 : Memupuk Rasa Persatuan Pada Hari yang Kita Tunggu

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang

terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Memupuk Rasa Persatuan Pada Hari yang Kita

Tunggu”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Apa Itu Salat Jumat?

Memahami makna dari salat Jumat dan dalil yang terkait

e. Ketentuan Salat Jumat

f. Kisah Inspiratif

g. Rangkuman

h. Ayo Berlatih

10. Bab 10 : Islam Memberikan Kemudahan Melalui Salat Jama’ dan Qasar

Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang

terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a. Peta Konsep “Islam Memberikan Kemudahan Melalui Salat

Jama‟ dan Qasar”

b. Renungkanlah

c. Cermatilah

d. Aku Ingin Tahu Ketentuan Salat Jama‟

Gambar

Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks
Gambar 2.1 Sampul Depan Buku Teks PAI
Gambar 2.2 Halaman Identitas Buku
Tabel 3.3Kecakapan Personal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Djezed (1983) menyatakan bahwa “letak kaki tumpu, perkenaan kaki pada bola, perkenaan bola pada kaki, titik berat badan, kekuatan otot tungkai dan gerakan lanjutan ( follow trough

Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya adalah kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.. Kalsium karbonat

Di kalangan masyarakat luas juga berlaku pendapat umum bahwa semakin berpendidikan maka makin baik status sosial seseorang dan penghormatan masyarakat terhadap

Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan atau hubungan sebab akibat dengan cara membandingkan hasil kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan

Hal ini berdasarkan temuan bahwa meskipun terpaan promosi, citra merek dan nilai pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen aplikasi OVO, namun mayoritas

Hal ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Supartin dengan judul “Studi PerbandinganIimplementasi Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Fisika

Melalui kegiatan diskusi, tanya jawab, penugasan, dan presentasi peserta didik dapat mengidentifikasi ragam isi, struktur, dan kaidah kebahasaan, pola-pola pengembangan dalam

Berdasarkan nilai yang diekstrak dari titik sampling, jika konsentrasi TSM pada 2002 dibandingkan dengan konsentrasi TSM pada 2016 akan terlihat bahwa konsentrasi TSM di