ANALISIS ISI BUKU TEKS SISWA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KELAS VII SMP/MTs TERBITAN KEMENDIKBUD
EDISI REVISI 2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
NURUL FARIDAH
NIM. 11113153
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).”
(Q.S. An-Najm/53: 39-40)
“Tiada hasil dan usaha tanpa pertanggungjawaban kelak”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua saya (Kusmin dan Siti Fatimah) yang senantiasa memberikan
semua dukungan materiil maupun non materiil, dan tak pernah berhenti
memberikan do‟a terbaik untuk anak-anaknya.
Kakakku (Khamadi) dan Fajriati Rafelia Hapsari yang selalu memberikan
dukungan, motivasi dan mengingatkanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sahabat dan teman seperjuangan (Annisa Septiana dan Murniyati) yang selalu
menemani, membantu dan memberikan motivasi yang berkesan selama
mengenyam bangku kuliah.
Keluarga besar LPM DinamikA IAIN Salatiga yang telah memberikan dukungan,
ilmu dan pengalamannya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini meski masih jauh dari kata sempurna. Sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan
mendapat syafa‟atnya di yaumul akhir.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
beberapa pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Drs. Bahroni, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Mufiq S.Ag., M.Phil selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama
kuliah.
6. Ayah, ibu, dan keluargaku.
7. Wildhan Musthofa, M.Ag yang senantiasa memberikan bantuan dan
dukungan guna terselesaikannya skripsi ini.
8. Keluarga besar LPM DinamikA baik alumni, demisioner, teman-teman
seperjuangan, maupun adik-adik angkatanku yang selalu mendukungku.
10. Sahabat-sahabat ku yang selalu sabar mendampingi dan menyemangatiku.
11. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab
pengenyam perguruan tinggi tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi.
Semoga dapat menjadi sumbangan pemikiran dan kajian literasi dalam
keberlangsungan pendidikan khususnya Perguruan Tinggi Islam. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca. Saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 28 Februari 2018
Penulis
ABSTRAK
Faridah, Nurul. 2018. Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M. Pd.
Kata Kunci: Buku Teks Siswa, PAI, Budi Pekerti
Penelitian ini merupakan suatu bentuk analisis terhadap buku ajar yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran peserta didik berdasarkan kurikulum yang diberlakukan. Pemilihan buku ajar perlu melihat dan mempertimbangkan berbagai segi yang wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan. Seperti halnya, buku teks pelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII ini telah mengalami beberapa tahap revisi dikarenakan terjadinya kesalahan beberapa unsur, diantaranya kesalahan redaksional, pembaharuan KD dan penambahan materi. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui layak-tidaknya buku teks pelajaran yang ditinjau dari segi isi atau konten materi, khususnya. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan empat dimensi kelayakan isi buku teks?, (2) Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan isi buku teks oleh BSNP?.
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kepustakaan (library research) melalui metode dokumentasi dengan teknik analisisnya adalah analisis isi (content analysis). Analisis data dilakukan secara sistematis dan logis dimulai dari membaca dan menelaah seluruh data.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Kegunaan Penelitian... 7
E. Metode Penelitian... 8
F. Kajian Pustaka ... 13
G. Sistematika Penulisan ... 35
BAB II BIOGRAFI NASKAH A. Gambaran Umum Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII ... 37
1. Identitas Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII ... 37
2. Sistematika Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII ... 39
BAB III ANALISIS ISI BERDASARKAN DIMENSI KELAYAKAN ISI BUKU TEKS SISWA
A. Dimensi Spiritual ... 54
B. Dimensi Sosial ... 60
C. Dimensi Pengetahuan ... 74
D. Dimensi Keterampilan ... 95
E. Pembahasan ... 122
F. Hasil Analisis Tiap Dimensi ... 127
BAB IV ANALISIS KELAYAKAN ISI BERDASARKAN KOMPONEN PENILAIAN KELAYAKAN ISI BUKU TEKS BSNP A. Kesesuaian dengan SK dan KD Mata Pelajaran, Perkembangan serta Kebutuhan Peserta Didik ... 128
B. Substansi Keilmuan dan Life Skills ... 135
C. Wawasan untuk Maju dan Berkembang ... 142
D. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 149
E. Pembahasan ... 155
F. Hasil Analisis Tiap Komponen ... 159
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 160
B. Saran ... 162
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skala Kategori Pedoman Penilaian ... 13
Tabel 3.1 Ajakan menghayati ajaran agama yang dianutnya ... 54
Tabel 3. 2 Ajakan Mengamalkan Ajaran yang Dianutnya ... 57
Tabel 3.3Kecakapan Personal ... 60
Tabel 3.4 Kecakapan Sosial ... 67
Tabel 3.5 Keluasan Materi Sesuai dengan KD pada KI-3 ... 74
Tabel 3.6 Kedalaman Materi Sesuai dengan KD pada KI-3 ... 80
Tabel 3.7 Keakuratan Fakta/sumber Al-Qur‟an/Hadits ... 83
Tabel 3.8 Keakuratan Konsep/Definisi/Penulisan ... 85
Tabel 3.9 Keakuratan Prosedur ... 88
Tabel 3.10 Keakuratan Fitur/Contoh/Ilustrasi... 90
Tabel 3.11 Keakuratan Soal ... 93
Tabel 3.12 Pemecahan Masalah ... 95
Tabel 3.13 Komunikasi ... 100
Tabel 3.14 Penerapan (Aplikasi) ... 106
Tabel 3.15 Kemenarikan Materi ... 114
Tabel 3.16 Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh ... 118
Tabel 4.1 Kelengkapan, keluasan dan kedalaman materi ... 128
Tabel 4.2 Kecakapan Akademik ... 135
Tabel 4.5 Keberagaman Pemilihan Contoh ... 149
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks ... 1
Gambar 2.1 Sampul Depan Buku Teks PAI ... 38
Gambar 2.2 Halaman Identitas Buku ... 40
Gambar 3.1 Diagram Dimensi Spiritual... 122
Gambar 3.2 Diagram Dimensi Sosial... 123
Gambar 3.3 Diagram Dimensi Pengetahuan ... 124
Gambar 3.4 Diagram Dimensi Keterampilan... 125
Gambar 3.5 Persentase Skor Tiap Dimensi... 127
Gambar 4.1 Diagram Substansi Kelimuan dan Life Skills ... 155
Gambar 4.2 Diagram Wawasan untuk Maju dan Berkembang... 156
Gambar 4.3 Diagram Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 158
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan agama Islam merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional. Peran utamanya yaitu mengembangkan manusia
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berbudi pekerti luhur sebagai bagian esensial dalam pembangunan manusia
Indonesia yang seutuhnya (Tsani, 2013:71). Pendidikan agama Islam sebagai
salah satu dari sekian banyak rumpun mata pelajaran di sekolah yang
mempunyai peranan penting dalam pembentukan watak dan pembinaan
bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik meyakini, memahami
dan mengamalkan ajaran Islam (Alim, 2011: 4).
Perlu kita pahami bahwa pendidikan Islam bukan hanya sistem transfer
ilmu dan pengetahuan dari guru ke peserta didik ataupun guru hanya sekedar
mengajarkan kepada peserta didik, melainkan merupakan suatu sistem tata
kerja yang dibangun di atas pondasi iman, ilmu dan amal shaleh. Hal ini akan
mengantarkan pendidikan Islam untuk berusaha mendampingi dan mengisi
perkembangan peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Islam. Jadi, konsepsi
dari pendidikan Islam tidak hanya melihat bahwa pendidikan itu sebagai
upaya mencerdaskan aspek intelektual semata melainkan menumbuhkan
kesadaran dan kepemahaman akan tujuannya sebagai manusia seutuhnya
24-25). Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan agama Islam dipandang perlu
dikenalkan dan ditanamkan sejak dini kepada anak mulai dari pendidikan
dasar, sehingga pendekatan pembelajaran yang diterapkan mempunyai peran
yang penting, terutama pada kurikulum yang digunakan.
Sejak Indonesia merdeka kurikulum telah mengalami dinamika secara
berturut-turut yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1969,
tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004 dan kurikulum tahun 2006.
Pada saat ini telah dilaksanakan uji publik kurikulum 2013 sebagai
pengembangan dari kurikulum 2006 atau KTSP. Dinamika tersebut
merupakan konsekuensi logis dimana pendidikan harus mampu menjawab
tantangan perubahan dan perkembangan zaman (Hidayat, 2013: 111).
Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya
dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya
bangsa (Kemendikbud, 2016: vii). Secara konseptual, kurikulum 2013
dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas
komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya tetapi juga cerdas
emosi, sosial dan spiritualnya. Hal itu tampak dengan diintegrasikannya
nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran yang tidak lagi menjadi suplemen
seperti dalam kurikulum 2006 (Hidayat, 2013: 113).
Dalam pengembangannya, pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013
yang berbasis kompetensi dan karakter dianjurkan untuk menggunakan
pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pendekatan ilmiah atau saintifik
yang diharapkan mampu melahirkan peserta didik produktif, afektif, inovatif
dan kreatif. Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasi yang penerapannya
menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran.
Disamping itu, kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan Standar
Kompetensi (SK) sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar
(KD). Sebagai gantinya, kurikulum 2013 telah menyusun Kompetensi Inti
yang memuat kompetensi sikap spiritual (K1), sikap sosial (K2), pengetahuan
(K3) dan keterampilan (K4) yang dikembangkan ke dalam kompetensi dasar
(Kemendikbud, 2016: vii). Sehingga dalam hal ini pemerintah menyediakan
buku pegangan untuk guru dan siswa sebagai bahan ajar, yang mana di dalam
buku acuan tersebut konten materi pun tentunya mengalami sedikit
pembaharuan. Oleh karenanya guru sebagai „aktor utama‟ dalam
implementasi kurikulum 2013 yang masih membutuhkan penguatan dan
pendampingan dalam pelaksanaan pembelajaran, begitu pula peserta didik
dalam mengembangkan sikap dan karakter yang ditekankan dalam kurikulum
2013 tersebut.
Selain kurikulum, buku teks atau buku pelajaran merupakan salah satu
sarana penunjang pembelajaran yang tergolongkan pada bahan ajar cetak dan
memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan kurikulum yang
diberlakukan dalam hal isi atau konten buku.
Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun
“Buku teks adalah acuan wajib untuk digunakan di satuan Pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)”.
Dalam bukunya, Masnur (2010: 23-24) menjelaskan bahwa buku-buku
yang ditulis hendaknya diarahkan pada peningkatan wawasan dan
perkembangan jiwa yang positif, tidak hanya masalah iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi) tetapi juga masalah sosial dan imtak (iman dan
takwa). Maka dengan adanya buku teks dapat memberikan pengaruh positif
terhadap peserta didik sesuai dengan karakteristik pola pikir peserta didik
sesuai jenjang pendidikannya. Buku teks sebagai sumber yang digunakan
oleh peserta didik hendaknya mempunyai bentuk atau cara penyajian yang
menarik untuk selalu dipelajari oleh peserta didik.
Pemilihan buku teks sebagai pegangan pendidik dan peserta didik
menjadi hal yang sangat penting sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
Pemilihan buku teks harus menyesuaikan perkembangan, kebutuhan dan gaya
belajar peserta didik. Mengerucut dari penjelasan sebelumnya, buku teks yang
digunakan dalam acuan kurikulum 2013 saat ini, khususnya pendidikan
agama Islam yang saat ini berubah menjadi Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti yang lebih menekankan pada nilai-nilai pendidikan karakter
ternyata mengalami beberapa polemik baik itu dari segi isi, penyajian materi,
pengemasan (cover), tata bahasa dan lainnya.
Sokenagara Purwokerto ditemukan buku materi pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan atau Penjasorkes dinilai mengandung bahasa berbau
pornografi. Hal ini dibuktikan pada halaman 54 dibuku tersebut diterangkan
tentang cara penanggulangan pelecehan seksual. Namun bahasa yang
digunakan terlalu vulgar untuk ukuran pendidikan kelas V sekolah dasar.
Lain halnya yang terjadi di sejumlah SMA/SMK, khususnya di SMAN 1
dan SMAN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ditemukan Buku
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang memuat pemahaman Islam
radikal yakni terdapat dalam bab 10 pada pokok pembahasan Perkembangan
Islam pada Masa Modern disebutkan sejumlah tokoh-tokoh pembaharuan
dunia Islam masa modern, di antaranya nama Mohammad bin Abdul Wahab
dengan pemasangan gambar tokoh ini di halaman 169 salah. Hal lain, di
halaman 170 tentang ajaran tauhid Mohammad bin Abdul Wahab, khususnya
poin yang menjelaskan tentang yang boleh dan harus disembah hanyalah
Allah Swt. dan orang yang menyembah selain Allah Swt. telah menjadi
musyrik dan boleh dibunuh.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai kriteria
tersendiri untuk menilai kelayakan buku teks yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Acuan buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat
unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan
kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan (Muslich, 2010:292-313). Dalam
jenjang tahun, buku teks selalu mengalami pembaharuan, begitu pula buku
sebagai penyempurna edisi sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya
kesalahan beberapa unsur, diantaranya kesalahan redaksional, pembaharuan
KD dan penambahan materi.
Melihat bentuk perubahan revisi pada tiap edisi buku PAI serta melihat
kebijakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada kurikulum 2013 yang
mendorong penyesuaian dan pembaharuan materi buku teks, maka penelitian
ini menitikberatkan penilaian buku berdasarkan empat unsur kelayakan isi
materi yang dipadukan dengan empat dimensi kompetensi (spiritual, sosial,
pengetahuan, dan keterampilan) serta empat sub komponen standar penilaian
kelayakan isi buku pelajaran. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Isi Buku Teks Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan
Kemendikbud Edisi Revisi 2016”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi
2016 berdasarkan empat dimensi kelayakan isi buku teks?
2. Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud
Edisi Revisi 2016” bertujuan:
1. Untuk memaparkan kelayakan isi buku teks pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan
Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan 4 dimensi kelayakan isi
buku teks.
2. Untuk memaparkan kelayakan isi buku teks pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan
Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan
isi buku teks oleh BSNP.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoretis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
ilmiah bagi para pendidik dan peneliti, khususnya di bidang
pendidikan agama Islam.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
akademik kepada para praktisi pendidikan tentang bahan ajar
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan pendidik mampu memilah bahan
ajar yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran dengan
tujuan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada para pembuat kebijakan pendidikan agar lebih
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan, khususnya
melalui buku pegangan yang diberikan kepada peserta didik.
E. Metode Penelitian
Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:
1. Jenis Penelitian
Ditinjau dari objeknya, penelitian ini adalah penelitian kepustakaan
(library research) dikarenakan data-data yang diperlukan untuk
menyusun karya ini diperoleh dari kajian pustaka. Library research
adalah penelitian dengan cara mengadakan studi secara teliti
literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok-pokok permasalahan yang
dibahas. Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan
mengidentifikasi itulah yang biasa dikenal dengan mengkaji bahan
pustaka atau hanya disingkat dengan kajian pustaka atau telaah pustaka
(literature review) (Hadi, 1989: 9).
Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama
dan menjelaskan serta memberikan pemahaman atas isi materi atau
teks-teks yang telah dideskripsikan.
2. Sumber Data
Dalam Penelitian ini, data didapat dari dua sumber data yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Sumber data primer
Sumber data primer mencakup data-data pokok yang dijadikan
objek kajian dalam penelitian ini. Sumber utama dalam penelitian
ini yaitu Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas VII SMP/MTs terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2016
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder mencakup berbagai sumber bacaan yang
mendukung penelitian ini. Sumber pendukung dalam penelitian ini
antara lain:
1) Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs Kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2016
2) Buku yang berjudul Text Book Writing: Dasar-Dasar
Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks karya
Dalam penelitian ini juga menggunakan berbagai literatur lainnya
yang relevan dan berhubungan dengan objek penelitian, baik itu berupa
wawancara, buku, jurnal, artikel, website dan blog di internet yang
berupa jurnal.
3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan (library
research). Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah
metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang
digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan, transkrip, buku, majalah dan benda-benda tulis lainnya
(Arikunto, 2006: 231).
Melalui metode dokumentasi ini, diperoleh data atau
variabel-variabel dengan menghimpun dari berbagai literatur yang berkaitan
dengan pembahasan penelitian guna menjadi referensi dan menambah
validitas data yang telah diperoleh dalam penyusunan skripsi ini.
Arikunto (2010: 201-202) menyatakan bahwa metode dokumentasi
menjadi metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis
isi dan dapat dilaksanakan dengan:
a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis atau kategori yang
akan dicari datanya.
b.Check list terhadap daftar tabel variabel yang akan dikumpulkan
Dari penjelasan tersebut, peneliti mengumpulkan data-data dari
berbagai sumber dimana sumber utama dari penelitian ini adalah Buku
Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII
SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari berbagai buku yang relevan, website, hasil
penelitian dan lain sebagainya.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
penelitian. Dimana dari kegiatan ini data yang diperoleh akan diuji dan
dinilai yang mana hasil dari analisis data tersebut akan mempengaruhi
hasil penelitian yang dilakukan.
Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis isi (content analysis), yang mana analisis ini digunakan untuk
memahami isi dan makna dalam berbagai penelitian. Kajian isi
merupakan metodologi penelitian yang dimanfaatkan seperangkat
prosedur untuk menarik kesimpulan yang shohih dari sebuah buku atau
dokumen secara objektif, sistematis dan kuantitatif (Moleong, 2010:
220). Analisis data tersebut dilakukan secara sistematis dan logis
dimulai dari membaca dan menelaah seluruh data yang tersedia,
terutama data primer, yaitu Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi
Berikut tahapan analisis dalam penelitian ini:
Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks
Proses penghitungan skor menggunakan teknik skoring, yaitu
pemberian skor/angka untuk menentukan tingkat kelayakan isi materi
sebagai bahan kesimpulan dari analisis ini. Penghitungan ini dilakukan
menggunakan rumus:
Persentase Kelayakan = Skor yang diperoleh × 100% Skor maksimal
Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi
Instrumen Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks
Analisis Kelayakan Isi Materi
Penghitungan Skor
Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi
M. Ngalim Purwanto (2002: 103) dalam bukunya memaparkan
bahwa penilaian persentase skor dikategorikan ke dalam pedoman
penilaian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Skala Kategori Pedoman Penilaian
Persentase Bobot Kategori
86% - 100% 4 Sangat baik
76% - 85% 3 Baik
60% - 75% 2 Cukup
55% - 59% 1 Kurang
≤ 54% 0 Kurang sekali
F. Kajian Pustaka
Kajian pustaka mencakup dua komponen yaitu penelitian terdahulu dan
kerangka teori. Berikut pemaparan dari kedua komponen tersebut yaitu:
1. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran penulis menemukan penelitian
sebelumnya yang mengkaji Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dan juga penelitian lain yang berhubungan dengan
penelitian penulis, sebagai berikut:
a. Skripsi Siti Khoiriyah (2016) mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang berjudul
“Analisis Isi buku teks Pendidikan Agama Islam Dan Budi pekerti
SMP Kelas VII (Perspektif Psikologi Perkembangan Peserta
Didik)”. Dalam penelitian ini memfokuskan pada kesesuaian
kontens materi dalam buku teks PAI untuk SMP berdasarkan
kognitif dan sosio-emosional, sehingga dalam penelitian ini ganya
membahas adanya psikologi perkembangan dalam materi PAI.
b. Skripsi Zeni Hafidzotun Nisa‟ (2010) mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang
berjudul “Analisis Isi Buku Teks Pendidikan Agama Islam untuk
SMA: Perspektif Keteraan Gender”. Dalam penelitian ini
memfokuskan pada adanya perspektif keseteraan gender dalam
buku teks PAI untuk SMA, sehingga dalam penelitian ini hanya
membahas mengenai adanya kesetaraan gender dalam materi PAI
yang ada pada buku teks belum mencakup seluruhnya.
c. Skripsi Shofiyatun Nisyak (2015) mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang yang berjudul “Analisis Kelayakan Isi dan Bahasa Buku
Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Kelas Tujuh (VII) Penerbit
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan”. Dalam penelitian ini
lebih memfokuskan pada kelayakan buku teks PAI dari segi
kelayakan isi materi dan kelayakan bahasa yang digunakan.
Dari telaah dan penelusuran penelitian-penelitian terdahulu yang
ditemukan diatas, penulis lebih memfokuskan pada kesesuaian isi
materi dengan KI dan KD berdasarkan pengelompokan pada empat
keterampilan serta pengelompokan empat sub komponen penilaian
kelayakan isi buku teks oleh BSNP.
2. Kerangka Teori
Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran judul penelitian di
atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok
yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu:
a. Analisis Isi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis
adalah uraian, penguraian dan kupasan atau penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya)
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Tim Penyusun
Kamus Pusat Bahasa, 2007: 43).
Noeng Muhadjir (1996:79) menyatakan bahwa analisis isi
(content analysis) berlandaskan pada ciri-ciri sebagai berikut:
1) Teks perlu diproses dengan aturan atau prosedur yang
telah dirancangkan (aturan yang dirumuskan secara
eksplisit).
2) Teks diproses secara sistematis (mana yang termasuk
kategori dan mana yang tidak ditetapkan berdasarkan
aturan yang sudah tidak ditetapkan).
3) Proses menganalisis teks tersebut haruslah mengarah ke
pemberian sumbangan pada teori (ada relevansi
4) Proses analisis tersebut mendasarkan pada deskripsi yang
dimanifestasikan.
5) Menggunakan teknik-teknik kuantitatif. Yang dimaksud
analisis disini adalah penggunaan statistik sederhana
karena yang dibutuhkan data numeriknya saja dari
kategori yang telah ditentukan.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis buku teks
siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi isi buku teks terkait
kesesuaiannya dengan indikator KD dan KI yang mengacu pada
ketetapan kurikulum 2013 serta standar kelayakan isi buku teks.
b. Buku Teks Siswa
1)Pengertian Buku Teks Siswa
Buku Teks merupakan buku yang berisi uraian bahan
tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang
disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan
tujuan tertentu, orientasi pembelajaran dan perkembangan
siswa untuk diasimilasikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11
Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks adalah buku
acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kepekaan dan kemampuan estetis, serta potensi fisik dan
kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
Pendidikan (Muslich, 2010: 50-51).
Sedangkan menurut Dedi (2001: 46), buku teks (buku
pelajaran) adalah media instruksional yang perannya
sangat dominan di kelas dan merupakan alat yang penting
untuk menyampaikan materi kurikulum, dari sinilah buku
sekolah menduduki peran sentral pada semua tingkatan.
Buku merupakan bahan ajar, bagi pendidik,
mengelola kegiatan pembelajaran dengan sarana buku.
Bagi siswa, mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
maksimal lewat sarana buku dan bagi administrator
pendidikan, mengelola pendidikan dengan berpedoman
pada kebijakan dalam buku.
2)Tujuan dan Fungsi Buku Teks
Buku teks pelajaran berfungsi untuk memberikan
informasi kepada pembacanya (siswa) guna memperlancar
proses pembelajaran di sekolah, sehingga kurikulum dapat
tercapai. Menurut Masnur (2010: 52) fungsi dari buku teks
adalah:
a) Sarana pengembang bahan dan program dalam
b) Sarana pemelancar tugas akademik guru
c) Sarana pemelancar ketercapaian tujuan
pembelajaran
d) Sarana pemelancar efisiensi dan efektivitas kegiatan
pembelajaran
Sebagai pemantapan tentang fungsi buku teks,
Loveridge dalam Masnur (2010: 56) menyatakan,
“Pelajaran dalam kelas sangat bergantung pada buku
teks. Dalam keadaan guru tidak memenuhi syarat benar, maka buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang dan untuk mengikuti
pelajaran lanjutan.”
Dari pernyataan tersebut, keberadaan buku teks sangat
fungsional, baik bagi kelancaran pengelolaan kelas, bagi
guru, siswa maupun bagi orang tua.
3) Karakteristik Buku Teks
Buku teks memiliki ciri umum yang hampir sama
dengan karya tulis ilmiah, sebagai berikut:
a) Dari segi isi
Buku teks berisi serangkaian pengetahuan yang
bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
b) Dari segi sajian
Materi yang terdapat dalam buku teks
dalam pola penalaran sajian ilmiah yaitu, pola
penalaran induktif, deduktif, atau campuran.
c) Dari segi format
Buku teks mengikuti konveksi buku ilmiah,
baik dari segi pola penulisan, pola pengutipan, pola
pembagian, maupun pola pembahasannya.
Selain ciri umum tersebut, Masnur (2010: 60-63)
memaparkan karakteristik dari buku teks, antara lain;
a) Buku teks disusun berdasarkan pesan kurikulum
pendidikan.
b) Buku teks memfokuskan ke tujuan tertentu.
c) Buku teks menyajikan bidang pelajaran tertentu.
d) Buku teks berorientasi kepada kegiatan belajar
siswa.
e) Buku teks dapat mengarahkan kegiatan mengajar
guru di kelas.
f) Pola sajian buku teks disesuaikan dengan
perkembangan intelektual siswa sasaran.
g) Gaya sajian buku teks dapat memunculkan
kreativitas siswa dalam belajar.
Sedangkan menurut Ali (2011:128) bahan ajar yang
a) Menimbulkan minat baca
b) Ditulis dan dirancang untuk siswa
c) Menjelaskan tujuan instruksional
d) Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
e) Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan
kompetensi akhir yang dicapai
f) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih
g) Mengakomodasi kesulitan siswa
h) Memberikan rangkuman
i) Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
j) Kepadatan berdasarkan kebutuhan siswa
k) Dikemas untuk proses instruksional
l) Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan
umpan balik dari siswa.
4) Keterkaitan Buku Teks dengan Komponen Pembelajaran
Dalam penyusunan dan penggunaan buku teks
pelajaran setidaknya mencerminkan semua komponen
pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum yang telah
dirancang dan ditetapkan.
a) Buku Teks dan Kurikulum
Dalam pemakaian buku teks erat hubungannya
sarana penunjang bagi kurikulum tersebut.
Walaupun begitu, tidaklah menutup kemungkinan
bahwa kurikulum lahir berdasarkan adanya buku
teks yang dianggap relatif baik sehingga perlu
disusun programnya secara bersistem.
Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan, buku teks
adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah
untuk menunjang suatu program pembelajaran.
Dengan demikian, keberadaan kurikulum dan buku
teks selalu berdekatan dan berkaitan. Dalam
penulisan buku teks, penulis masih perlu menyusun
silabus, menentukan metode pembelajaran, mencari
bahan sesuai dengan kompetensi yang dicapai dan
menentukan cara penyajian bahan yang sesuai
dengan perkembangan anak. Melihat hal itu, penulis
perlu memahami benar landasan dan arah yang
digunakan dalam penyusunan kurikulum agar
penafsiran dan pengembangannya dalam bentuk
buku teks dapat dipertanggungjawabkan dari
berbagai segi. Proses pengembangan kurikulum
merujuk pada empat komponen, yaitu; komponen
pembelajaran dan komponen evaluasi pada
kurikulum. Keempat komponen tersebut harus
dipakai sebagai dasar pengembangan silabus dan
penulisan buku teks (Muslich, 2010:92-95).
b) Buku Teks dan Kompetensi
Ketersediaan buku teks dan penerapan cara
mempelajari dengan baik akan meningkatkan hasil
belajar siswa. Dengan demikian, dari penggunaaan
buku teks diharapkan kompetensi yang ingin dicapai
dapat terwujud. Maka dari itu, hubungan erat antara
buku teks dan kompetensi menurut Masnur
(2010:97) adalah:
(1) Buku teks berisi serangkaian uraian materi
yang mendukung tujuan pembelajaran
(2) Buku teks berisi serangkaian kegiatan
pembelajaran mendukung ketercapaian
kompetensi tertentu.
c) Buku Teks dan Siswa
Buku teks sangat berpengaruh terhadap
kepribadian masing-masing siswa. Dengan membaca
buku teks, siswa terdorong untuk berpikir dan
berbuat yang positif berdasarkan bahan sajian dalam
teks pelajaran terhadap siswa dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu buku teks yang dapat mendorong
perkembangan anak dan buku teks yang dapat
menghambat perkembangan anak. Maka dari itu,
dalam penyajian buku teks harus memperhatikan
tiga aspek berikut:
(1) Pertumbuhan dan perkembangan anak, baik
dari segi perkembangan fisik, kognitif dan
psikososial.
(2) Perbedaan individual dan jenis kebutuhan
anak.
(3) Gaya belajar anak.
d) Buku Teks dan Guru
Pada kenyataannya, buku teks memiliki nilai
lebih bagi guru. Menurut Masnur (2010: 110) dalam
bukunya menyatakan bahwa kelebihan itu terlihat
pada hal-hal berikut ini:
(1) Buku teks memuat persediaan materi yang
memudahkan guru untuk merencanakan
jangkauan materi yang akan disajikan setiap
pertemuan.
(2) Buku teks memuat masalah-masalah
(3) Buku teks memuat alat bantu pengajaran,
misalnya gambar, skema, diagram.
(4) Buku teks merupakan rekaman permanen yang
memudahkan melakukan peninjauan ulang di
kemudian hari.
(5) Buku teks memuat bahan ajar yang seragam
dan dibutuhkan untuk kesamaan evaluasi serta
kelancaran diskusi.
(6) Buku teks memungkinkan siswa belajar di
rumah.
(7) Buku teks memuat bahan yang relatif tertata
berdasarkan sistem tertentu.
(8) Buku teks membebaskan guru dari kesibukan
mencari bahan ajar sendiri.
Dengan demikian, kedudukan buku teks dalam
proses pembelajaran merupakan salah satu sumber
belajar yang sangat penting untuk mendukung
proses pembelajaran baik untuk guru dan siswa serta
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dituntut
dalam kurikulum.
c. Standar Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah
untuk menentukan kelayakan sebuah buku teks. Buku teks
dikategorikan berkualitas apabila telah memenuhi empat kriteria
kelayakan yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan
bahasa dan kelayakan kegrafikan. Instrumen ini dapat dipakai
sebagai dasar pengembangan dan penulisan buku teks sehingga
tidak menyimpang dari ketetapan BSNP. Selain itu, juga dapat
dipakai sebagai dasar penentuan layak-tidaknya buku teks
sebagai buku standar dalam pendidikan.
Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada
kelayakan isi buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti kelas VII SMP/MTs pada unsur penilaian kelayakan isi
buku teks. BSNP telah menetapkan bahwa penilaian kelayakan
isi buku teks dibagi dalam tiga sub komponen yaitu; 1)
Kesesuaian materi dengan KI dan KD, 2) Keakuratan materi dan
3) Materi pendukung pembelajaran. Berdasarkan konsep dalam
kurikulum 2013, standar penilaian kelayakan isi disesuaikan
dengan kompetensi (spiritual, sosial, pengetahuan dan
keterampilan). Begitupula menurut Manarul Lubab (2015: 28)
dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kelayakan Isi Buku
Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA
Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2014 kompetensi ini meliputi empat dimensi
1) Dimensi spiritual (KI-1)
a) Ajakan untuk menghayati ajaran agama yang
dianutnya
b) Ajakan untuk mengamalkan agama yang dianutnya
2) Dimensi sosial (KI-2)
a) Kecakapan personal
b) Kecakapan sosial
3) Dimensi pengetahuan (KI-3)
a) Cakupan materi
(1) Keluasan materi sesuai dengan KD pada KI-3
(2) Kedalaman materi sesuai dengan KD pada KI-3
b) Keakuratan Materi
(1) Keakuratan fakta/Al-Qur‟an/Hadits (2) Keakuratan konsep/definisi/penulisan
(3) Keakuratan prosedur
(4) Keakuratan fitur/contoh/ilustrasi
(5) Keakuratan soal
4) Dimensi keterampilan (KI-4)
a) Pemecahan masalah
b) Komunikasi
c) Penerapan (Aplikasi)
d) Kemenarikan materi
Berdasarkan artikel yang ditulis Pudji Muljono (2007: 21)
dalam buletin BSNP, menyatakan bahwa standar penilaian
kelayakan isi juga dapat dikelompokkan dalam empat sub
komponen penilaian yang berasal dari komponen kelayakan isi.
Sub komponen atau indikator yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1) Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran,
perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta
masyarakat
a) Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua
materi yang terkandung dalam KI dan KD
b) Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan
praktik kehidupan sehari-hari dan dapat dipraktikan di
lingkungan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
2) Substansi keilmuan dan life skills
a) Mengandung kecakapan akademik
b) Mengandung kecakapan personal
c) Mengandung kecakapan sosial
3) Wawasan untuk maju dan berkembang
a) Materi sesuai dengan perkembangan ilmu
b) Menggunakan fitur, contoh terkini (dekat dengan
4) Keberagaman nilai-nilai sosial
a) Keberagaman dalam pemilihan contoh
b) Keberagaman dalam pemilihan wacana
d. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1) Pendidikan Agama Islam
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I
pasal 1 ayat 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar
yang dilakukan Pendidikan dalam mempersiapkan peserta
didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Majid, 2012: 13).
Menurut Hasan Basri (2009: 11) dalam bukunya
adanya tiga macam dimensi dalam upaya mengembangkan
kehidupan manusia, yaitu:
a) Dimensi kehidupan duniawi yang mendorong
manusia sebagai hamba Allah untuk mengembangkan
dirinya dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan.
b) Dimensi kehidupan ukhrawi yang mendorong
manusia untuk mengembangkan dirinya dalam pola
kehidupan serasi dan seimbang dengan Tuhan.
c) Dimensi hubungan antara kehidupan duniawi dan
ukhrawi yang mendorong manusia untuk berusaha
menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang utuh
dan paripurna dalam bidang ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta menjadi pendukung dan pelaksana
ajaran Islam.
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan
hidup manusia dalam Islam yaitu menciptakan pribadi yang
selalu bertakwa kepada Allah SWT dan dapat mencapai
kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Tujuan akhir dari
pendidikan Islam dapat dipahami dalam Q.S. Ali Imron ayat
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan
beragama Islam.”
Sedangkan menurut Mahmood dan Khan dalam
artikel Tsani (2013: 74) yang berjudul “Pengembangan Pendidikan Agama Islam Melalui Pendidikan Karakter”
mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk
mencapai kedekatan kepada Tuhan dan mencerahkan
kesadaran manusia. Maka dari itu, seorang siswa harus
diarahkan pada beberapa kualitas, yaitu; 1) keimanan, 2)
keyakinan pada diri sendiri, 3) kejujuran, 4) kebenaran, 5)
amanah, 6) kasih sayang. Dari penjabaran tersebut, tersirat
bahwa penampilan moral harus tercermin dalam kehidupan
sehari-hari, bermasyarakat dan bernegara.
2) Budi Pekerti
Esensi dan makna budi pekerti sama dengan
pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Dalam konteks
pendidikan di Indonesia, pendidikan budi pekerti adalah
pendidikan nilai yang luhur bersumber dari budaya bangsa
Indonesia dalam rangka membina kepribadian generasi
epistemologis, istilah budi pekerti berarti penampilan diri
yang berbudi. Budi pekerti pada dasarnya merupakan sikap
dan perilaku seseorang, keluarga, maupun masyarakat yang
berkaitan dengan norma dan etika (Majid dan Andayani,
2012: 13).
Secara operasional, budi pekerti adalah perilaku yang
tercermin dalam kata, perbuatan, sikap, perasaan, keinginan
dan hasil karya. Oleh karena itu, budi pekerti berbicara
tentang nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur
menurut kebaikan dan keburukannya melalui ukuran norma
agama, norma hukum, tata karma dan sopan santun atau
norma budaya/adat istiadat suatu masyarakat atau suatu
bangsa (Muhtadi, 2015: 5).
Menurut A.M. Slamet Soewandi, dkk. (2005: 111)
budi pekerti meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku
itu. Sikap dan perilaku itu mengandung lima jangkauan
sebagai berikut;
a) Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan Tuhan
b) Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan diri
sendiri
c) Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan keluarga
d) Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan
Beberapa sikap dan perilaku yang perlu mendapatkan
tekanan antara lain:
a) Sikap penghargaan terhadap setiap manusia.
b) Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka
mengabdi, ramah, setia, sopan, tepat janji dan terbuka.
c) Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain
serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda.
d) Kebebasan dan tanggung jawab.
e) Penghargaan terhadap alam.
f) Penghormatan kepada Sang Pencipta.
g) Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi
manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri,
percaya diri semuanya lebih menunjang
penyempurnaan diri pribadi.
Tujuan dari pendidikan budi pekerti adalah untuk
membantu memanusiakan manusia (humanisasi) maka
penghargaan terhadap manusia, termasuk anak didik harus
mendapat perhatian khusus. Oleh karenanya model dan
metode Pendidikan budi pekerti tidak boleh lepas dari
tujuan tersebut. Soewandi (2005: 113-116) menyatakan
bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
a) Model demokratis, bukan otoriter dan pemaksaan
b) Model penyadaran (konsientisasi)
c) Teladan guru atau pendidik
d) Suasana sekolah yang menunjang
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama
Islam
Saat ini, telah terjadi pembaharuan kurikulum yang
merupakan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi,
yaitu kurikulum berbasis kompetensi dan karakter atau
kurikulum 2013. Melalui pengembangan kurikulum 2013 akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan kurikulum
difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta
didik berupa paduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
didemonstrasikan sebagai wujud pemahaman terhadap konsep
yang dipelajari secara kontekstual.
Mengacu pada penjelasan UU No. 20 Tahun 2003 pasal
35 bahwa, “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang meencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.” Maka diadakan perubahan kurikulum dengan
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara terpadu.”
Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada
berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya di
lapangan pada proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu
menjadi siswa mencari tahu, sedangkan proses penilaian dari
berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi
berbasis kemampuan melalui penilaian proses, portofolio dan
penilaian output secara utuh dan menyeluruh sehingga
memerlukan penambahan jam pelajaran (Mulyasa, 2014:65-66).
Kompetensi inti merupakan pengikat
kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan melalui pembelajaran setiap
mata pelajaran sehingga berperan sebagai integrator horizontal
antar mata pelajaran. Kompetensi inti merupakan
operasionalisasi SKL dan bentuk kualitas yang harus dimiliki
oleh peserta didik dalam menyelesaikan pendidikan dalam
aturan pendidikan tertentu yang menggambarkan kompetensi
utama dan dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Uraian kompetensi dasar memastikan capaian
pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja,
melainkan berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap
Kompetensi Inti terdiri dari KI-1 (sikap spiritual), KI-2
(sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) yang
terintegrasikan pada kompetensi dasar dalam satu unit bahasan
atau pelajaran.
Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Di
dalam kompetensi dasar juga dimuat hasil belajar, yaitu
pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik
mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu (Kurniasih
& Sani, 2014:46-53).
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara rinci tentang skripsi ini, perlu
dipaparkan sistematika penulisan yang dipakai. Adapun sistematika penulisan
skripsi ini yaitu:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini mengandung pokok-pokok persoalan mengenai
rancangan penelitian ini yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
metodologi penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan.
Bab II Biografi Naskah
Dalam bab ini memaparkan tentang Sejarah buku Pendidikan
Kemendikbud, Gambaran umum buku teks yang meliputi profil
dan sistematika buku teks siswa, Deskripsi Materi buku teks
siswa.
Bab III Analisis Isi Berdasarkan Dimensi Kelayakan Isi Buku Teks Siswa
Dalam bab ini memaparkan hasil analisis isi buku teks siswa
Pendidikan agama Islam dan budi pekerti SMP/Mts Kelas VII
dari segi dimensi spiritual, dimensi sosial, dimensi pengetahuan
dan dimensi keterampilan.
BAB IV Analisis Kelayakan Isi Berdasarkan Komponen Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks BSNP
Dalam bab ini memaparkan hasil analisis kelayakan isi Buku
Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/Mts Kelas VII berdasarkan komponen kelayakan isi oleh
BSNP yang meliputi kesesuaian materi dengan SK dan KD,
perkembangan dan kebutuhan peserta didik, substansi keilmuan
dan life skills, wawasan untuk maju dan berkembang serta
keberagaman nilai-nilai sosial.
Bab V Penutup
Dalam bab ini merupakan bagian terakhir dari skripsi yaitu
BAB II
BIOGRAFI NASKAH
A. Gambaran Umum Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII
1. Identitas Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII
Buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/Mts kelas VII merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi
peserta didik untuk mengamalkan dan memahami ajaran Islam serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku teks pelajaran
yang disusun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia ini mengacu pada kurikulum 2013 yang merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang berbasis kompetensi.
Penyusunan buku teks kurikulum 2013 yang telah dikembangkan
menjadi kurikulum berbasis kompetensi dan karakter ini disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Tujuan
pembelajaran ini menitikberatkan pada kompetensi inti yang memuat
aspek spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan, serta kompetensi
dasar telah dirancang oleh Kemendikbud.
Materi yang dikembangkan dalam buku Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti ini meliputi beberapa aspek yang telah digambarkan
Aspek-aspek tersebut yaitu; 1) Aqidah, 2) Akhlak dan Budi Pekerti, 3) Fiqih,
4) Al-Qur‟an Hadits, 5) Sejarah Peradaban Islam.
Gambaran identitas buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” dapat dijelaskan sebagai berikut:
Judul buku : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Jenjang/Kelas : VII (tujuh) SMP/MTs
Penyusun : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Tahun Terbit : 2016 (Edisi Revisi)
Penyelia Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud
Kota Terbit : Jakarta
Adapun tampilan sampul depan dari buku sebagai berikut:
2. Sistematika Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki ukuran
A4 dengan ketebalan buku viii + 224 halaman. Buku ini disusun dengan
huruf Times New Roman ukuran 12 pt. Penjabaran lebih rinci mengenai
sistematika buku ini sebagai berikut:
a. Bagian Sampul (Cover) Depan
Sampul buku ini berwarna hijau tua dengan bagian depan
terdapat ilustrasi/gambar masjid yang bertuliskan “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” yang merupakan judul dari buku, dibagian pojok kiri atas terdapat lambang “Tut Wuri Handayani” yang didukung dengan tulisan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016 dan
bagian pojok kanan atas tertulis Kurikulum 2013 edisi revisi
2016. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini merupakan terbitan
dari Kemendikbud RI tahun 2016 dengan mengacu pada
kurikulum 2013 sebagai penegas bahwa buku tersebut telah
mengalami revisi (cetakan ke-3) dari terbitan sebelumnya
(cetakan pertama dan ke-2). Di bagian pojok kanan bawah
terdapat petunjuk bagi pengguna buku yaitu diperuntukkan kelas
b. Halaman Identitas Buku
Halaman identitas buku yaitu halaman tentang
undang-undang hak cipta, penegasan secara tertulis bahwa buku ini
adalah milik Negara dan tidak diperdagangkan, Katalog Dalam
Terbitan (KDT), penulis naskah oleh Muhammad Ahsan,
Sumiyati dan Mustahdi, penelaah buku yaitu Muh. Saerozi,
Yusuf A. Hasan, Nurhayati Djamas dan Muhammad Nadjib
serta penyelia penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud. Bagian akhir halaman ini menjelaskan
tentang cetakan buku dan karakter huruf yang digunakan. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat dari gambar berikut ini:
c. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam buku ini ditulis oleh penulis buku
tertanggal Februari 2016. Pada kata pengantar, penulis
menuliskan Undang-Undang tentang Sistem Pendikan Nasional
yaitu pada Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 bahwa tujuan
Pendidikan adalah mengembangkan potensi dan menjadikan
peserta didik sebagai manusia yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
bertanggungjawab.
Disamping itu, penulis juga menjelaskan tentang prinsip
pengembangan kurikulum 2013 dan penjabaran aspek dalam
kurikulum serta isi buku teks yang mengarahkan pada acuan
kurikulum 2013 dan nilai-nilai ajaran Islam secara konkret.
Sehingga, dalam penjabaran dan konten yang termuat dalam
buku ini selaras dengan tujuan pendidikan yang telah dijelaskan.
Selain itu, penulis juga menuliskan bahwa penulis dengan sangat
ikhlas dan terbuka menerima kritik dan saran dari seluruh
pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan di edisi
berikutnya.
d. Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat konten-konten dalam buku dan
Islam. Daftar isi dibuat untuk memudahkan pembaca untuk
membaca rangkaian materi atau pokok pembahasan yang
terdapat dalam setiap bab yang ditandai dengan menyertakan
halaman untuk setiap sub bab tau pembahasan dalam setiap
babnya.
e. Materi atau Bab
Setiap materi atau bab diawali dengan halaman judul yang
memuat peta konsep materi pelajaran yang akan dibahas dalam
bab tersebut. Halaman selanjutnya terdapat kolom
“Renungkanlah” yang berisi cerita atau artikel yang dilengkapi
dengan gambar terkait untuk memancing pengetahuan dan
memberikan motivasi peserta didik terhadap materi yang akan
dipelajari. Kemudian terdapat kolom “Cermatilah” yang berisi
gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas sebagai perangsang bagi peserta didik untuk berpikir
kritis dan memberikan tanggapan terkait gambar yang disajikan.
Dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi yang menjadi
kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap babnya. Pada setiap
sub materi terdapat kolom “Aktivitas Siswa” dan “Aktivitas Kelompok” untuk menguji pemahaman peserta didik mengenai
materi yang telah dibahas. Setiap akhir dari pembahasan materi
terdapat cerita atau kisah inspiratif yang dapat dijadikan
Selanjutnya, terdapat rangkuman yang memudahkan
peserta didik untuk memahami poin-poin penting materi yang
dibahas dalam setiap babnya dan diakhiri dengan “Ayo
Berlatih” yang berupa bentuk soal atau latihan meliputi
penerapan yang merupakan penilaian aspek sikap, pilihan ganda
dan uraian (pengetahuan), tugas individu dan tugas kelompok
(keterampilan) sebagai bahan evaluasi bagi peserta didik.
f. Bagian Akhir Buku
Pada bagian akhir buku terdapat indeks yang berisi kata-kata
sukar atau asing beserta halaman kemunculan kata-kata tersebut
yang tersusun secara alfabetis. Kemudian, glosarium yang berisi
tentang istiah-istilah yang ada pada buku lengkap dengan
pengertiannya. Dilanjutkan dengan halaman daftar pustaka,
biografi penulis, penelaah, editor buku dan ikhtisar.
g. Bagian Sampul (Cover) Belakang
Bagian sampul belakang tertulis judul buku pada bagian atas dan
tujuan penyusunan dan penggunaan buku, di bagian bawah
tertulis “ISBN: 978-602-282-912-6 (jilid lengkap) dan
B. Deskripsi Materi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII
Buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs
Kelas VII terbitan Kemendikbud terdiri dari 13 bab, setiap bab terdiri dari 5-6
sub bab bahasan yang mencakup renungan, pengamatan, materi, keterampilan
siswa dan latihan soal. Deskripsi konten materi dalam buku teks pelajaran ini
sebagai berikut:
1. Bab 1 : Lebih dekat dengan Allah Swt. yang sangat indah nama-Nya
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang aqidah yang
terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Iman Kepada Allah Swt.”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Iman Kepada Allah Swt.
1) Memahami makna Al-Asmau-al-Husna: Al-„Alim, Al
-Khabir, As-Sami‟, Al-Basir
2) Hikmah beriman kepada Allah Swt.
e. Kisah Inspiratif
f. Rangkuman Materi
2. Bab 2 : Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqamah Pada pembahasan ini merupakan materi tentang akhlak dan budi
pekerti yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan
Istiqamah”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Mari Berperilaku Jujur
1) Pengertian jujur
2) Dalil tentang Kejujuran
3) Hikmah atau manfaat dari perilaku jujur
e. Mari Berperilaku Amanah
1) Pengertian Amanah
2) Dalil tentang perilaku amanah
3) Macam-macam amanah
4) Hikmah dan penerapan perilaku amanah
f. Mari berperilaku Istiqamah
1) Pengertian Istiqamah
2) Dalil tentang perilaku istiqamah
3) Hikmah dan penerapan perilaku istiqamah
g. Kisah Inspiratif dan Rangkuman
3. Bab 3 : Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang
terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Taharah (Bersuci Menurut Ajaran Islam)”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Ingin Tahu Tentang Taharah
1) Pengertian Taharah
2) Macam Taharah
e. Bagaimana Cara Taharah
f. Hikmah Taharah
g. Kisah Inspiratif
h. Rangkuman
i. Ayo Berlatih
4. Bab 4 : Indahnya Kebersamaan degan Salat Berjamaah
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang
terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Indahnya Salat Berjamaah”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Ayo Salat Berjamaah
Memahami makna salat berjamaah, syarat sah, imam
e. Tata Cara Salat Berjamaah
f. Pembiasaan Salat Berjamaah
g. Kisah Inspiratif
h. Rangkuman
i. Ayo Berlatih
5. Bab 5 : Selamat Datang Wahai Nabiku Kekasih Allah Swt.
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang sejarah
peradaban Islam yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekkah”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Kehadiran Sang Kekasih
Mengetahui perjalanan hidup Nabi Muhammad saw.
e. Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi Rasul
f. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
g. Kisah Inspiratif
h. Rangkuman
i. Ayo Berlatih
6. Bab 6 : Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah Pada pembahasan ini merupakan materi tentang Al-Qur‟an Hadits yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Islam dan Pengetahuan”
c. Cermatilah
d. Mari Membaca Al-Qur‟an
Memahami dan menerapkan ilmu tajwid “Al” Syamsiyah dan “Al” Qomariyah
e. Mari Memahami Al-Qur‟an
Memahami kandungan Q.S. Ar-Rahman/55: 33 dan Q.S.
Al-Mujadalah/58: 11 serta hadits terkait
f. Perilaku Orang yang Cinta Ilmu Pengetahuan
g. Kisah Inspiratif
h. Rangkuman
i. Ayo Berlatih
7. Bab 7 : Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt. Pada pembahasan ini merupakan materi tentang aqidah yang
terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Siapakah Malaikat Itu?
Memahami makna malaikat meliputi: pengertian iman
kepada malaikat, sifat dan perilaku malaikat.
e. Nama dan Tugas Malaikat
g. Kisah Inspiratif
h. Rangkuman
i. Ayo Berlatih
8. Bab 8 : Berempati Itu Mudah Menghormati Itu Indah
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang Akhlak dan
Budi Pekerti yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Hidup Indah dengan Perilaku Terpuji (Empati,
Hormat kepada Orang Tua dan Guru)”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Mari Berempati
Memahami makna dan perilaku dari berempati
e. Mari Menghrmati Orang Tua
Memahami makna dan sikap yang menunjukkan hormat
kepada orang tua beserta dalil terkait
f. Mari Menghormati Guru
Memahami dalil tentang menghormati guru dan cara
berbakti kepada guru
g. Kisah Inspiratif
h. Rangkuman
9. Bab 9 : Memupuk Rasa Persatuan Pada Hari yang Kita Tunggu
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang
terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Memupuk Rasa Persatuan Pada Hari yang Kita
Tunggu”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Apa Itu Salat Jumat?
Memahami makna dari salat Jumat dan dalil yang terkait
e. Ketentuan Salat Jumat
f. Kisah Inspiratif
g. Rangkuman
h. Ayo Berlatih
10. Bab 10 : Islam Memberikan Kemudahan Melalui Salat Jama’ dan Qasar
Pada pembahasan ini merupakan materi tentang fiqih yang
terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
a. Peta Konsep “Islam Memberikan Kemudahan Melalui Salat
Jama‟ dan Qasar”
b. Renungkanlah
c. Cermatilah
d. Aku Ingin Tahu Ketentuan Salat Jama‟