Evaluasi Manajemen Risiko Pelaksanaan Konstruksi Gedung Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Paniai
Provonsi Papua
Intan Yunita Datu Mangngiri’1),Ir. Syahril Taufik M.Sc.Eng.,Ph.D2)
1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Institut Sains Teknologi Nasional
2) Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Institut Sains Teknologi Nasional Email: Intanyunitadatumangngiri@gmail.com, syahril_taufik@istn.ac.id
Abstrak
Memahami manajemen risiko akan membuat tim proyek mengenal peta risiko proyek yang akan dikerjakan dan mengerti tindakan antisipasi serta kritis terhadap prioritas yang harus dilakukan dalam mengelola dan mengendalikan risiko. Penilaian risiko mencakup tindakan memahami, mengidentifikasi, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang berhubungan dengan metode pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan suatu proyek konstruksi di mana pun dan dalam bentuk apapun tidak pernah terhindar dari risiko baik itu risiko dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Semakin kecil potensi risiko yang ditimbulkan maka akan semakin menguntungkan proyek baik dari segi biaya maupun dari segi pelaksanaan pembangunan. Apabila skala suatu proyek makin besar maka akan semakin besar pula potensi risiko yang ditimbulkan yang bila tidak ditangani dengan benar akan menghambat pelaksanaan proyek.
Kata kunci: Risiko Proyek, Evaluasi Manajemen.
1. PENDAHULUAN
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengelolah risiko yang melibatkan semua bagian organisasi proyek, yang mencakup beberapa proses berikut:
mengindentifikasi, menilai, memahami, bertindak, dan mengkomunikasi hal-hal yang berkaitan dengan risiko.
Pada umumnya suatu proyek konstruksi memiliki berbagai masalah yang dihadapi diantaranya adalah keterlambatan pembangunan proyek, kecelakaan kerja, lambatnya material, kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek konstruksi, limbah sisa proyek yang sisa, cuaca yang tidak sesuai dengan rundown, tidak terlaksana sesuai dengan estimasi dan sebagainya. Banyaknya masalah yang dihadapi dan muncul secara tak terduga membuat orang- orang yang terlibat dalam proyek
konstruksi harus mampu mengantisipasi dan mengendalikan risiko yang timbul.
Proyek ini merupakan salah satu proyek risiko kerja yang cukup tinggi karena di mana proyek tersebut merupakan bangunan yang termaksud bangunan yang tinggi untuk daerah wilayah kabupatan paniai. Menyadari bahwa pentingnya manajemen risiko dalam mencegah terjadinya kesalahan dari rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak owner maupun pihak kontraktor.
2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Proyek KkonstruksiMenurut Ervianto (2002) proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi juga memiliki
DOI:
karakteristik yaitu dapat bersifat unik, membutuhkan sumber daya, serta membutuhkan organisasi.
Dalam memahami risiko, diperlukan pemahaman luas yang dapat dijadikan bahan pemikiran tentang berbagai macam risiko di proyek konstruksi. Untuk itu, perlu diperhatikan beberapa defenisi risiko guna lebih memahami risiko-risiko yang dapat terjadi di proyek konstruksi. Berikut adalah defenisi ririko :
a.
Jika dikaitkan dengan konsep peluang, Risiko adalah peluang yang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan proyek (Gray dan Larson, 2000).b.
Risiko adalah suatu kondisi atau peristiwa tidak pasti yang jika terjadi akan mempunyai efek positif dan negatif pada tujuan proyek. Risiko proyek meliputi ancaman terhadap tujuan proyek untuk meningkatkan tujuan tersebut (PMI, 2004)c.
Kerzner (2001) menjelaskan konsep risiko pada proyek sebagai ukuran probabilitas dan konsekuensi dan tidak tercapainya suatau sasaran proyek yang telah ditentukan.d.
Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tiak pasti, yang apabila terjadi dapat berdampk pada tujuan proyek yang mencakup ruang lingkup jadwal, biaya dan kualitas (PMI, 2008).B. Tahapan Proyek Konstruksi
Pada pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya dapat di mulai dari tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan tahap perancangan.
Kemudian dapat dilanjutkan dengan tahap konstruksi yaitu tahap pelaksanaan pembangunan fisik, berikutnya adalah tahap operasional atau tahap penggunaan dan
pemeliharaan. Menurut Ervianto (2005), pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dari tahap proyek (tahap perencanaan dan perancangan) sehingga dari masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisi) ada 3 pihak yaitu :
1. Pemiliki proyek (Owner) 2. Pihak perencanaan ( designer) 3. Pihak kontraktor (contractor,
aannemer) C. Pengertian Risiko
Risiko merupakan sesuatu masalah yang terjadi secara ketidakpastian dna mungkin dapat mengakitbatkan suatu kerugian.
Risiko juga merupakan efek yang kumulatif dari pada kemungkinan adanya uncertainty yang dapat berdampak positif atau negative terhadap suatu pelaksanaan proytek.
Harolf Kerzner dapat
mendefenisikan risiko sebagai kegiatan-kegiatan atau factor-faktor yang apabila terjadi akan meningkatkan kemungkinan tidak tercapainya tujuan atau sasaran proyek yaitu sesuai dengan waktu, biaya dan performa. Sementara itu juga, Iman Soeharto (2001) dapat mendefenisikan risiko sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan. Dan dari hal tersebut riisko dapat di simpulkan bahwah risiko merupakan suatu kejadian atau masalah yang terjadi secara tidak pasti, tapi besar harapannya agar hal tersebut tidak terjadi karena dapat menimbulkan dampak negatif (kerugian) pada suatu tujuan dalam penyelesaian suatu proyek.
D. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi dan mengukur dan mengembangkan, meyeleksi dan mengatur pilihan- pilihan untuk menangani risiko-risiko tersebut (Kerzner, 2001).
E. Pengukuran Tingkat Risiko Tingkat risiko dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, doi antaranya
DOI:
adalah peristiwa risiko, probabilitas terjadinya risiko (Frekuensi) dan keparahan (Severity) Risiko. Tingkat risiko merupakan perkalian dari skor probability dan skor impact yang di
dapat dari responden
(Stam.et.al.,2004). Terdapat dua kriteria penting untuk mengukur risiko yaitu :
a.
Peristiwa resiko (dapat menunjukkan dampak negative yang terjadi pada proyek).b.
Probabilitas, adalah kemungkinan dari suatu kejadian yang tidak diinginkan.c.
Dampak (impact), adalah tingkat pengaruh pada aktivitas lain jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.Berdasarkan PMBOK Guide (2004) secara matematis, tingkat risiko dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑅 = 𝑃 𝑥 𝐼 Dengan:
R = Tingkat risiko (risk)
P = Kemungkinan risiko dapat terjadi (probability)
I = Tingkat dampak risiko (impact) Setiap elemen risiko akan di dapatkan dari beberapa responden, maka dari itu perlu dilakukan penggabungan terhadap hasil penelitian P dan I secara dengan menggunakan severity Index (SI).
Menurut AI Hammad (2000) Severity Index (SI) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
𝑆𝐼 =∑4𝑖=0𝑎𝑖𝑥 4 ∑4𝑖=0𝑥𝑖
Tabel 1. Tingkat level risiko (AZ/NZS 4360,2004)
Peluan g
Dampa k
Tidak Signifi k an (1)
M in or (2 )
Mod erate (3)
M aj o r ( 4
)
Bencan a kemati a n (5)
Jarang Terjadi (1)
RR (1x1 )
R R (1 x2
) RR (1x3)
R R ( 1 x4
) RS (5x1 )
Kemun gkinan kecil (2)
RR (1x1 )
R R (2 x2 )
RS (2x3)
R S ( 2 x4 )
RT (2x5 )
Kemun gkinan sedang (3)
RR (3x1 )
R S (3 x2
) RS (3x3)
R T ( 3 x4
) RT (3x5 )
Kemun gkinan Besar (4)
RR (4x1 )
R S (4 x2 )
RT (4x3)
R T ( 4 x4 )
RS T (4x5 )
Hampir Pasti (5) RS
(5x1 )
R T (5 x2
) RT (5x3)
R
RS T (5x5 ) S T (5 x4 )
3. METODE PENELITIAN
A. Sampel PenelitianMenurut buku metode penelitian oleh Sugiyono (2012: 120), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi sampel pada
Penelitian ini berasal dari kepala bidang Teknik. Sedangkan dari pihak pelaksana, kuesioner ditujukan kepada:
a. Kepala Proyek b. Manager Teknik c. Pelaksana Lapangan
Tabel 2. Populasi Proyek Pelaksanaan Pembangunan gedung Rumah Sakit
No Instansu/Badan/Kantor/
Bagian
Jumlah (Orang )
Keterangan
1. PT.Atrya Swascipta
Rekayasa 8 Main
Contractor
2. PT.PP. Persero 6 Sub
Contractor
3. PT.PP. Persero 4 Sub
Contractor
3. PT.PP. Persero 5 Sub
Contractor
DOI:
3. PT.Yodya Karya (Persero) 4
Sub Contractor
4. PT.PP. Persero 3
Sub Contractor
Total Populasi 30
B. Analisis Probabilitas dan Dampak Langkah awal adalah melakukan analisis menggunakan severity index lalu mengkatagorikannya berdasarkan besar probabilitas dampaknya.
𝑆𝐼 =∑4𝑖=0𝑎𝑖. 𝑥𝑖
4 ∑4𝑖=0𝑥𝑖 (100%)
C. Rancang Analisis
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, karena adanya variabel – variabel yang akan di telaah hubungannya, serta tujuannya untuk menyajikan gambaran yang terstruktur, factual dan akurat mengenai fakta – fakta serta hubungan antar variabel yang penulis teliti. Penulis juga melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kuantitatif. Adapun pengertian metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016:8), pengertian metode kuantitatif adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft.
D. Flow Chart
Gambar 1. Flow Chart
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi RisikoDalam Tabel probability impact dapat di tampilkan klasifikasi antara risiko tinggi (merah), risiko sedang (kuning) dan risiko rendah (hijau).
Mulai
Ruang Lingkup
Tujuan Penelitian
Studi Literatur Dan Studi Lapangan
Pengumpulan Data : 1. Data Primer
2. 2. Data Sekunder
Analisisi Data : 1. Perhitungan PxI dengan SI 2. Perhitungan nilai tingkat
Penentuan nilai probabilitas dan dampak
Selesai Selesai
Penarikan Kesimpulan
Dan Saran
DOI:
Sehingga bisa menilai risiko secara terpisah dari objective. Dari Table probbality impact tersebut juga bisa diketahui adanya risiko untuk variable yang berdampak sedang pada waktu pelaksanaan proyek.
Tabel 3. Risiko Berdampak Waktu Sedang
Dari Tabel Probability Impact diatas yang sudah terkonversi dengan severity index (SI) tersebut juga bisa diketahui adanya risiko yang berdampak tinggi pada suatu proyek yaitu:
Tabel 4. Risiko Waktu Tinggi
No. Variabel
Risiko
Rerata Frekuensi
Rerata Impact
Frekuensix Impact
13 lokasi cor belum bersih 4 4 16
E. Uji MultikolinearitasPengujian multikolinearitas menghasilkan model regresi yang mempunyai korelasi antar variable independent atau variabel bebsa.
Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 5 Sebagai berikut:
Anova
Model
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Regress ion
133.500 6 22.250 .24 2
.958b
Residua l
2114.000 23 91.913
Total 2247.500 29 a. Dependent Variable: No
b. Predictors: (constant), Desain Penyebab Risiko, Risiko Fisik, Risiko Personal, Informasi Proyek, Proses Konstruksi, Efesiensi Waktu.
Dari Table diatas dapat diketahui bahwa 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 242, Sedangkan harga 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (6,23), Sebesar29. Hal tersebut berarti 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variable bebas (X) dengan variable terikat (Y). Terdapat hubungan yang linear Gambar 2 berikut merupakan diagram pancar dan persamaan garis regresi.
Gambar 2. Diagram Pancar dan Persamaan Garis Regresi Keterkaitan antara Variabel X dengan Variabel Y.
F. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh variabel independent ® terhadap variabel dependen tingkat ehektifitas operasional (Yr) dengan pola multi- linear variabel yang dirumuskan dengan persamaan linear 4 variabel sebagai berikut:
Y = a + b1 + b2. x2
Hasil analisi risiko regresi dapat di tampilkan pada Tabel 6 sebagai berikut :
DOI:
.
Tabel 6. Analisa Regresi Linear Berganda
Coefficients
Standardiz ed
. Unstandardized
Coefficients Coefficient s
Std.
Model B Erorr Beta t
(Constant) 1.000 .000 Risiko
Personal
.778 .000 -.553 .
Risiko Fisik .498 .000 .000 . Informasi
Proyek
.333 .000 .399 .
Proses Konstruksi
.346 .000 .000 .
Efesiensi Waktu
.102 .000 .000 .
Ekonomis/Bi aya
.444 .000 .655 .
G. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data menggunakan test of normality Kolmogorov smirnov dalam program SPSS. Uji normalitas smirnow merupakan bagian dari uji asumsi klasik. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak . model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Adapun Tabel hasil analisis uji normalitas dapat di lihat pada Tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7. hasil uji normalitas SPSS
One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Unstand ardized Residual
N 30
Normal Mean .0000000
Parameters Std. .0000000
Deviation 0 Most
Extreme
Absolute .308
Differences Positive .308 Negative -.155
Test Statistic .308
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance correction.
H. Uji Multikolinearitas
Dalam pengujian adanya multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF (Varians Infating Factor).
Dasar pengambilan uji
multikolinearitas:
1.
Melihat nilai tolerance : jika nilai tolerance lebih besar dari 0.10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas2.
Melihat nilai VIF lebih kecil dari <10.00 maka artinya tidak terjadi multikolinaritas.
Hasil dan analisis VIF dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada Tabel 8 Sebagai berikut:
Coefficients
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
Risiko Personal
.096 10.442
Risiko Fisik .024 41.906 Informasi
Proyek
.010 100.594
Efesiensi Waktu
.005 206.625
Desain Penyebab Risiko
.003 395.255
DOI:
I. Uji Heterosdastitas
Uji heterosdastitas digunakan uji Rank-spearman yaitu dengan mengkorelasikan variabel terhadap nilai absolute dari residual (error).
Dasar pengambilan uji
heteroskedastisitas: jika signifikansi (sig) anatar variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan kita dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis factor – factor risiko dengan menghitung dampak terdapat risiko waktu tinggi pada lokasi cor belum berisi senilai 16.
2. Berdasarkan hasil uji
Multikolineariras dalam model regresi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil pembahasan yang telah dilakukan ada beberapa batas penelitian yang dapat di tindak lanjuti yaitu sebagai berikut:
1. Diperlukan pertimbangan Teknik yang baik dari kontraktor dan pihak yang terkait untuk dapat menerapkan prioritas penanganan operasional dengan memperoleh konfigurasi yang efektif.
2. Diperlukan pengembangan dari penentuan kriteria lainnya terkait operasional.
Referensi
(Duffield & Trigunarsyah, 1999),Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan, property atau keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi.
(Darmawi 2010), Risiko merupakan probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan
(Kenzner) dalam Project Manajement, 2005), prosedur manajemen risiko (sandyavitri, 2009), Adanya keterlambatan waktu pelaksanaan (delay) pada suatu pekerjaan konstruksi dapat mengakibatkan peningkatan biaya yang cukup besar.
Sitaro Soeharto pengertian proyek Sugiyono (2016:8), pengertian
metode kuantitatif
(Sugiyono 2010:250) Uji statistik t (wang et al. 2018),