• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 52 JEMMA (Jurnal of Economic, Management,

and Accounting)

p-ISSN : 2615-1871/ e-ISSN : 2615-5850 http://www.ojs.unanda.ac.id/index.php/jemma/index

Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo

Bakhtiar 1*, Khaerana 2, Muh. Haekal Yunus2

1 Program Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Andi Djemma Palopo

2 Program Studi Manajemen, Universitas Andi Djemma Palopo

*Correspondent Email: bakhtiar647@gmail.com Article History:

Received: 12-01-2023; Received in Revised: 30-01-2023; Accepted: 13-02-2023 DOI: http://dx.doi.org/10.35914/jemma.v6i1.1714

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2021. Metode analisis data menggunakan metode analisis Deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo sejak Tahun 2018 hingga 2021, secara rata-rata termasuk dalam kategori kriteria sedang, yakni sebesar 20,39%.

Dan untuk kontribusi tertinggi berada pada Tahun 2018 yakni sebesar 21,68% dan kontribusi terendah berada pada Tahun 2020, yakni sebesar 16,91%.

Kata Kunci: Kontribusi, Pajak, Kendaraan

Abstract

This study aims to determine the contribution of Motor Vehicle Tax to PAD of Palopo City, South Sulawesi Province from 2018 to 2021. Data analysis methode using quantitative descriptive analysis method. The results showed that the contribution of Motor Vehicle Tax (MVT) to Locally Generated Revenue (LGR) of Palopo City from 2018 to 2021, on average, was included in the medium criteria category, which amounted to 20.39%. And for the highest contribution was in 2018, which amounted to 21.68% and the lowest contribution was in 2020, which amounted to 16.91%.

Keywords: Vehicle, Tax, Contribution

1. Pendahuluan

Pemerintah Daerah telah diberi kewenangan oleh Pemerintah Pusat dalam mengelola potensi daerahnya termasuk dalam hal sumber penerimaan daerah berupa pajak daerah dan retribusi daerah, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, (2014). Penerimaan daerah meliputi Pendapatan asli daerah, hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan, lain-lain pendapatan daerah yang sah, Dana perimbangan pinjaman daerah dan, lain-lain Pendapatan daerah yang sah (Undang-Undang

(2)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 53 No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah, 2004).

Dalam perencanaan ekonomi suatu daerah pada dasarnya terdapat dua permasalahan yaitu bagaimana mengusahakan agar pembangunan ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta bagaimana agar pendapatan tersebut dapat diterima masyarakat secara merata (Wahida dan Sorong, 2018). Untuk mewujudkan kesatuan ekonomi dalam kerangka nusantara, pajak kendaraan bermotor di daerah diatur menurut pola integrasi dan kesatuan nasional (Rioni, 2022).

Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat yang bersifat memaksa yang didasari oleh peraturan yang berlaku (Kansil dkk, 2018).

Sementara Pajak daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang (Wahyuningsih, 2020). Menurut Mardiasmo (2019) pajak dibagi menjadi dua fungsi, yaitu: (a) fungsi Budgetair, di mana pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaarannya, dan (b).

fungsi regulered yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Pajak daerah juga merupakan wujud nyata dari pemenuhan hak untuk setiap daerah sehingga dapat melaksanakan otonomi daerahnya sendiri secara mandiri dengan melakukan penggalian sumber-sumber pendapatan daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah (Islami & Rahmawati, 2020; Syukri & Didiharyono, 2018).

Kontribusi pajak merupakan sumbangan yang diberikan oleh pendapatan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah (Karina & Budiarso, 2016).Salah satu sumber pajak yang potensial adalah Pajak Kendaraaan Bermotor (PKB), yang diantaranya adalah kendaraan roda empat dan juga sepeda motor, sebagaimana dalam Pergub Sulsel No.18 Tahun 2020 Tentang Pengenaan PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan (2020) dinyatakan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak atas kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor, yaitu kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, yang termasuk di dalamnya adalah:mobil penumpang, yang meliputi sedan, jeep, minibus, mobil roda tiga dan roda dua (sepeda motor). Untuk tarif PKB berlaku sama di setiap provinsi, sebagaimana ditetapkan dalam Paturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah, (2001) tarif PKB dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan jenis penguasaan kendaraan bermotor, yaitu : 1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum 1%

untuk kendaraan bermotor umum,yaitu kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. 0,5% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar 2.5 %.

Pajak yang bersumber dari jenis kendaraan roda empat dan roda dua tersebut jumlahnya tidak sedikit, apalagi di kota yang mobilitas perekonomian masyarakatnya cukup tinggi, seperti halnya di Kota Palopo yang dikenal sebagai salah satu kota yang padat penduduk dan aktivitas perekonomian masyarakatnya terbilang tinggi. Pembangunan ekonomi suatu daerah sangat didukung oleh bagaimana daerah itu mampu mengelola sumber daya yang tersedia. Kota Palopo memilki keunggulan komparatif karena berada pada posisi strategis di Luwu Raya dan

(3)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 54 menjadi kota lintasan antar daerah bahkan antar provinsi selain itu kota Palopo memilki keunggulan kompetitif yakni karena menjadi pusat kunjungan dari hinterland yang ada di Luwu raya dan menjadi kota pelayanan jasa. Karena itu daya dukung sarana parasarana yang tersedia sehingga sasaran pembangunan ekonomi adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi/teguh dan pemerataan pendapatan pada seluruh lapisan/golongan masyarakat sehingga tercipta suatu stabilitas ekonomi yang mantap.

Kota Palopo merupakan bagian dari wilayah Luwu Raya yang terdiri dari beberapa kabupaten antara lain Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu dan Kota Palopo sendiri.

Jika dilihat secara historis, pada awalnya wilayah Luwu Raya merupakan satu wilayah administratif, yaitu Kabupaten Luwu yang luas wilayahnya hampir mencapai 30 persen dari total luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (masih termasuk Sulawesi Barat) yaitu sekitar 28,47 persen. Dengan adanya tuntutan serta keinginan masyarakat untuk membangun wilayahnya kearah yang lebih maju maka pada tahun 1999 terjadi pemekaran menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Luwu dan Kabupaten Luwu Utara sebagai kabupaten pecahannya.

Pada tahun 2002, sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2002, (2002) terbentuklah Kota Palopo secara definitif sebagai pecahan dari Kabupaten Luwu. Kemudian pada tahun 2003 terjadi pemekaran di Luwu Utara, dan terakhir terjadi pemekaran wilayah yakni Kabupaten Luwu Timur sebagai pecahannya.

Kondisi ekonomi Kota Palopo belakangan ini terus mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat pertumbuhan ekonomi 8,99%. Hingga akhir Mei 2021, realisasi wajib Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di kantor pusat Samsat Palopo surplus dari target yang telah ditetapkan. Itu terungkap dalam dengar pendapat antara komisi III DPRD Kota Palopo dengan Samsat Palopo beberapa waktu lalu. Realisasi pajak kendaraan tersebut diperoleh dari wajib pajak kendaraan di Kota Palopo mencapai 41,019 unit kendaraan, yakni kendaraan roda dua sebanyak 30.323 unit dan roda empat sebanyak 10.696 unit. Realisasi pajak kendaran roda empat Rp. 99,7 miliar, sedangkan roda dua (sepeda motor Rp. 25,4 miliar, yang sumber data diperoleh dari Samsat Palopo . Selain itu dalam rangka alokasi dan distribusi sistem pembagian penerimaan pajak kendaraan bermotor disetor ke kas daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 70 persen dan kas daerah Pemerintah Kota Palopo sebesar 30 persen.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wahida dan Sorong, (2018) dengan judul Analisis kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap pendapat asli derah (PAD) di Kota Palopo. Hasil penelitiannya menemukan bahwa kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah periode 2012 – 2015 adalah sangat baik, dengan nilai rara-rata 55,20%. Penelitin yang sama juga dilakukan oleh Kansil dkk, (2018) dengan judul penelitian Analisis efektifitas, kontribusi dan potensi pajak kendaraan bermotor sebagai sumber pendapatan asli daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Dengan hasil penelitian menunjukkan kontribusi pajak kendaraan bermotor mampu memberikan kontribusi sebesr 25% - 30% dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Senada pula dengn penelitian Islami dan Rahmawati, (2020) dengan judul penelitian Analisis kontribusi pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian

(4)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 55 menunjukkan bahwa rata-rata kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah adalah cukup baik yakni sebesar 32,58%.

Beradasarkan uarian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap pendapatn asli daaerah (PAD) Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 sampai dengan Tahun 2021.

2. Metodologi

Penelitian ini dilakukan pada Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus kontribusi.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑃𝐾𝐵 =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐾𝐵

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐴𝐷 𝑥 100%

Presentase Kriteria

0,00% - 10% Sangat Kurang

10,10% - 20% Kurang

20,10% - 30% Sedang

30,10% - 40% Cukup Baik

40,10% - 50% Baik

>50% Sangat Baik

Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327 (Wahida & Sorong, 2018)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian

1. Deskripsi jumlah kendaraan bermotor

Berdasarkan data yang berhasil diperoleh pada Kantor Samsat Kota Palopo maka dapat digambarkan data jumlah kendaraan bermotor pada tabel sebagai berikut:

a. Jumlah Kendaraan Bermotor

Tabel.1 Jumlah kendraan bermotor di Kota Palopo tahun 2018 – 2021

No Jenis Kendaraan Tahun

2018 2019 2020 2021

1 Kendaraan Roda 4 5.365 9.800 9.153 10.696

2 Kendaraan roda dua 33.433 28.367 26.441 30.323

Sumber: Samsat Kota Palopo, 2022

(5)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 56 Tabel 2. Perkembangan Jumlah Kendaraan Roda 4

No. Tahun Jumlah (unit) Perkembangan (%)

1.

2.

3.

4.

2018 2019 2020 2021

5.365 9.800 9.153 10.696

- 82,66 -6,60 16,85

Rata-Rata 8.754 30,97

Sumber: Samsat Kota Palopo, 2022

Memperhatikan data tersebut pada tabel dua di atas, maka dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut, yakni jumlah kendaraan bermotor di Kota Palopo selama periode 2018 sampai dengan 2021 berfluktuasi, di mana pada tahun 2018 jumlah kendaraan roda empat sebanyak 5.365. Tahun 2019, jumlah kendaraan roda empat 9.800 unit dengan tingkat perkembangan sebesar 88,66% atau mengalami peningkatan yang cukup besar dikarenakan tingginya minat masyarakat untuk memiliki kendaraan yang didukung juga dengan banyaknya promo jenis merk kendaraan yang menawarkan Down Payment (DP) murah dan angsuran kredit terjangkau.

Pada Tahun 2020 jumlah kendaraan sebanyak 9.153 atau mengalami penurun yakni sebesar - 6.60%, hal ini dikarenakan dengan mulai masuknya wabah Covid-19 di wilayah Kota Palopo yang mengakibatkan terbatasnya aktivitasnya perekonomian masyarakat yang berimbas pula terhadap pendapatan masyarakat di Kota Palopo. Pada Tahun 2021 mengalami sedikit peningkatan yakni berjumlah 10.696 unit atau dengan tingkat perkembangan sebesar 16,86%, hal ini disebabkan karena dampak covid-19 sudah sedikit teratasi dengan adanya kebijakan Pemerintah Kota Palopo yang membolehkan masyarakat untuk beraktivitas kembali sepanjang telah melakukan suntik vaksin dan tetap menggunakan masker. Sehingga dengan demikian aktivitas perekonomian perlahan mulai membaik serta berdampak pula terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat .

Tabel 3. Perkembangan Jumlah Kendaraan Roda Dua (Sepeda Motor)

No. Tahun Jumlah (unit) Perkembangan (%)

1.

2.

3.

4.

2018 2019 2020 2021

33.433 28.367 26.441 30.323

- -15,15

-6,78 14,68

Rata-Rata 29.641 -2,41

Sumber: Samsat Kota Palopo, 2022

Berdasarkan data pada table tiga di atas, maka dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut bahwa kendaraan roda dua pada Tahun 2018 berjumlah 33.433 unit dan pada Tahun 2019 berjumlah 28.367 unit dan tingkat perkembangannya mengalami penurunan yakni sebesar 15,15. Tahun 2020 berjumlah 26.441unit, juga mengalami penurunan sebesr 6,78%, penurunan ini terjadi karena masih imbas dari adanya pandemi Covid-19 yang masuk ke wilayah Kota Palopo yang mengakibatkan rendahnya pendapatan masyarakat. Tetapi pada Tahun 2021 terjadi peningkatan jumlah kendaraan roda dua yakni sebesar 30.323 dengan tingkat perkembangan 14,68%, hal ini dikarenakan adanya kebijakan Pemerintah Kota Palopo

(6)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 57 yang sudah memberi keleluasaan kepada masyarakat sepanjang sudah melakukan suntik vaksin dan menggunakan masker, sehingga masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas perekonomiannya.

Tabel.4 Pajak Kendaraan Bermotor Kendaraan Roda Empat

No. Tahun Jumlah (Rp.) Perkembangan (%)

1.

2.

3.

4.

2018 2019 2020 2021

23.457.000.000 25.113.000.000 24.237.400.000 26.909.000.000

- 7,06 -3,49 11,02

Rata-Rata 24.929.100.000,- 5,00%

Sumber: Samsat Kota Palopo, data diolah 2022.

Berdasarkan table empat di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah pendapatan pajak kendaraan bermotor jenis Roda empat di Kota Palopo dari Tahun 2018-2021 rata-rata sebanyak 24.929.100.000. Namun jika dilihat dari perkembangannya dari tahun ke tahun, pada Tahun 2019 mengalami peningkatan yakni sebesar 7,06%, pada Tahun 2020 juga mengalami penurunan yakni -3,49%, sementara pada Tahun 2021 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yakni sebesar 11,02%, hal ini disebabkan karena pasca pandemic covid-19 aktivitas perekonomian sudah mulai normal kembali. Perkembangan pendapat pajak kendaraan bermotor jenis roda empat di Kota Palopo berfluktuasi, hal ini bisa disebabkan karena tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk tetap membayar pajak dan aktivitas perekonomian mulai sedikit membaik pasca terjadinya wabah Covid-19. Kenaikan perolehan pajak dari tahun ke tahun lebih disebabkan oleh kenaikan tarif pajak PKB, dengan Pertambahan pajak tersebut akhirnya ikut memberikan kontribusi.

Tabel. 5 Pajak Kendaraan Bermotor jenis Sepeda Motor

No Tahun Jumlah (Rp.) Perkembangan (%)

1.

2.

3.

4.

2018 2019 2020 2021

6.736.749.500 5.715.450.500 5.727.861.500 7.236.000.000

- -15,16

0,22 26,33

Rata-rata 5.083.212.300 3,80

Sumber: Samsat kota Palopo diolah 2022.

Jumlah pendapatan pajak kendaraan bermotor jenis Sepeda Motor di Kota Palopo dari Tahun 2018-2021 rata-rata sebanyak 5.083.212.300. Namun jika dilihat dari perkembangannya dari tahun ke tahun, di mana pada Tahun 2019 mengalami penurunn yakni sebesar -15,16%, dan pada Tahun 2020 sedikit mengalami kenaikan yakni 0,22%, sementara pada Tahun 2021 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yakni sebesar 26,33%. Perkembangan pendapatan pajak kendaraan bermotor jenis sepeda motor di Kota Palopo mualai mengalami peningkatan, hal ini bisa disebabkan karena tumbuhnya kesadaran masyarakat dan aktivitas perekonomian mulai sedikit membaik pasca terjadinya wabah Covid-19. Kenaikan perolehan pajak dari tahun

(7)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 58 ke tahun lebih disebabkan oleh kenaikan tarif pajak PKB, dengan Pertambahan pajak tersebut akhirnya ikut memberikan kontribusi .

Tabel. 6 Total Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Jenis Roda Empat dan Sepeda Motor Periode 2018 – 2021 di Kota Palopo

Tahun Total PKB Jenis Roda Empat

Total PKB Jenis Sepeda Motor

Total PKB 2018

2019 2020 2021

23.457.000.000,- 25.113.000.000,- 24.237.400.000,- 26.909.000.000,-

6.736.749.500,- 5.715.450.500,- 5.727.861.500,- 7.236.000.000,-

30.193.749.500,- 30.828.450.500,- 29.965.261.500,- 34.145.000.000,- Jumlah 99.716.400.000,- 25.416.061.500,- 125.132.461.500,- Rata-Rata 24.929.100.000,- 6.354.015.375,- 31.283.115.375,- Sumber: data diolah, Tahun 2022

Berdasarkan table lima tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata perolehan pajak kendaraan bermotor di Kota Palopo sebanyak 31.283.115.375 di mana perolehan tertinggi terjadi pada tahun 2021, yakni sebesar 34.145.000 dan perolehan terendah terjadi pada Tahun 2020, yakni sebesar 29.965.261.500. Hal ini dikarenakan mulai masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk di wilayah Kota Palopo yang berimbas pada pembatasan aktivitas perekonomian masyarakat yang juga berdampak pada pendapatan masyarakat sehingga menyebabkan ketidakmampuan masyarkat dalam membayar pajak.

Tabel. 7 Total PAD Kota Palopo Periode 2018 - 2021 :

No. Tahun Jumlah (Rp) Perkembangan (%)

1.

2.

3.

4.

2018 2019 2020 2021

139.282.864.484,- 165.664.354.780,- 177.205.052.456,65,-

140.133.041.614,-

- 18,94

6,97 -26,45 Jumlah 622.285.313.335,-

Rata-Rata 155.571.328.333,66,- -0,18

Sumber: DJPK, data diolah 2022

Berdasarkan table enam tersebut di atas, nampak bahwa jumlah rata-rata PAD Kota Palopo sebesar 155.57 miliar per tahun untuk periode 2018 sampai dengan 2021. Sementara jika dilihat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa PAD para perode tersebut mengalami fluktuasi. Di mana pada Tahun 2018 sebesar 139.28 miliar dan pada Tahun 2019 menagalami peningkatan dengan jumlah 165.66 miliar atau dengan presentase perkembangan sebesar 18,94%, dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan yakni sebesar 177.20 miliar dengan presentase 6,97%, dan pada Tahun 2021 mengalami penurunan yakni dengan jumlah 140.13 miliar atau dengan presentase sebesar -26,45%, dan rata-rata perkembangannya per tahun adalah -0,18%. Penurunan realisasi PAD ini sebagai imbas dari pandemic Covid-19 yang mulai

(8)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 59 masuk ke Indonesai pada awal tahun 2020 yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perekonomian masyarakat di Kota Palopo.

Analisi Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kota Palopo

Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap PAD Kota Palopo Periode 2018 – 2021 sebagai berikut:

Tabel 8. Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap PAD Kota Palopo Periode 2018 – 2021

Tahun PKB PAD (Rp) Kontribusi (%) Kriteria

2018 2019 2020 2021

30.193.749.500,- 30.828.450.500,- 29.965.261.500,- 34.145.000.000,-

139.282.846.484,- 166.664.354.780,- 177.205.052.456,- 140.133.041.614,-

21,68 18,61 16,91 24,37

Sedang Kurang Kurang Sedang Rata-rata 31.283.115.375 37.190.276.443 20,39 Sedang Sumber: Samsat Palopo, Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil analisis kontribusi Pajak Kendaran Bermotor (PKB), maka dapat dijelaskan bahwa kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo sejak Tahun 2018 hingga 2021, secara rata-rata termasuk dalam kriteria sedang, yakni sebesar 20,39%. Dan untuk kontribusi tertinggi berada pada Tahun 2018 yakni sebesar 21,68% dan kontribusi terendah berada pada Tahun 2020, yakni sebesar 16,91%.

Dengan melihat hasli analisis kontribusi pajak kendaraan bermotor di Kota Palopo, maka pihak berwenang sebaiknya lebih giat lagi melakukan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih taat terhadap pajak.

3.2 Pembahasan

Jumlah kendaraan bermotor di Kota Palopo, dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, tapi pada saat pandemi Covid-19 sudah mulai masuk ke wilayah Kota Palopo, mengakibatkan menurunnya jumlah angka kendaraan bermotor, hal ini disebabkan karena semakin meunurunnya pendapatana masyarakat, di mana pemerintah pada saat itu mulai melakukan pembatasan aktivitas masyarakat termasuk aktivitas perekonomian. Hal ini juga berdampak terhadap pendapatan pajak kendaraan bermotor, jika jumlah kendaraan bermotor meningkat, maka akan diikuti dengan naiknya pendapatan PKB, namun pada saat terjadi pandemi Covid-19, masyarakat semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup termasuk dalam membayar pajak kendaraan, hal ini terjadi pada Tahun 2020 dimana perolehan pajaknya lebih rendah dari Tahun 2019.

Sementara untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hanya saja pada Tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup jauh, di mana pada tahun tersebut pandemic Covid-19 masih belum juga teratasi sehingga berimbas terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dan setelah dilakukan Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2021 diperoleh hasil untuk Jenis Kendaraan Roda Empat dan

(9)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 60 Sepeda Motor, yang secara rata-rata masuk dalam kategori kriteria sedang, yakni sebesar 20,39%. Demikian juga jika dilihat dari tahun ke tahun, di mana pada Tahun 2018 Kontribusi pajak sebesar 21,68% masuk kategori kriteria sedang, dan pada Tahun 2019 mengalami penurunan yakni sebesar 18,61% dan masuk dalam kategori kriteria kurang dan lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pada Tahun 2020 kembali mengalami penurunan yakni sebesar 16,61%

dan masih tergolong kurang berkontribusi. Namun pada Tahun 2021 mengalami peningkatan yakni sebesar 24,37% dan masuk kategori sedang atau sudah cukup baik dalam memberi kontribusi terhadap PAD Kota Palopo.

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kota Palopo belum banyak memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo, oleh karena itu masih dibutuhkan upaya penyadaran masyarakat untuk lebih patuh terhadap pembayaran pajak khususnya pajak kendaraaan bermotor. Jika perlu, pihak berwenang secara rutin melakukan Razia untuk kendaraan bermotor yang pajaknya sudah jatuh tempo, dan pemberian sanksi juga harus lebih tegas.

4.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian ini maka dapat disimpulkan bahwa nilai kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo sejak Tahun 2018 hingga 2021, secara rata-rata termasuk dalam kategori kriteria sedang, yakni sebesar 20,39%. Dan untuk kontribusi tertinggi berada pada Tahun 2018 yakni sebesar 21,68% dan kontribusi terendah berada pada Tahun 2020, yakni sebesar 16,91%. Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya pendapatan pajak adalah dikarenakan terjadinya pandemi Covid- 19, dimana masyarakat semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup termasuk dalam membayar pajak kendaraan, hal ini terjadi pada Tahun 2020 dimana perolehan pajaknya lebih rendah dari Tahun 2019. Demikian juga halnya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pada Tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup jauh, yang mana pada tahun tersebut pandemic Covid-19 masih belum juga teratasi sehingga berimbas juga terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Namun pada tahun-tahun sebelumnya PAD selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Dengan melihat hasil analisis kontribusi pajak kendaraan bermotor di Kota Palopo, maka pihak berwenang sebaiknya lebih giat lagi melakukan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih taat terhadap pembayaran pajak, serta meyakinkan masyarakat bahwa hasil dari pembayaran pajak tersebut akan kembali juga ke masyarakat, dimana kegunaannya adalah untuk memperbaiki fasilitas pelayanan publik dan juga untuk pemenuhan hak dasar msyarakat, seperti layanan kesehatan, pendidikan, serta fasilitas umum lainnya.

5. Daftar Pustaka

Islami, D., & Rahmawati, L. (2020). Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Timur. OECONOMICUS Journal of Economics, 4(2), 169–179.

https://doi.org/10.15642/oje.2020.4.2.169-179

Karina, N., & Budiarso, N. (2016). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Kendaraan

(10)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 61 Bermotorterhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Gorontalo. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1), 715–722.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11774 Mardiasmo. (2019). Perpajakan. Yokyakarta: Andi Offset.

Peraturan pemerintah No. 65 tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. (2001). bpk.go.id.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/53062

PERGUB SULSEL NO.18 THN 2020 TTG PENGENAAN PKB DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN.pdf. (n.d.).

Rioni, Y. sari. (2022). Kontribusi dan Potensi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Nusantara, 9 (1), 396–401.

Syukri, M., & Didiharyono, D. (2018). Pengaruh PAD, Dana Perimbangan Dan PMA Terhadap Tingkat Kemajuan Daerah Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Sulavesi Selatan. Jurnal Masagena, 13(1), 525-534.

Tiara A.M. Kansil, Lince Kalangi, N. S. B. (2018). Analisis Efektifitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Kendaraan Bermotor sebagai Sumber Pendapatan Daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Riset Akuntansi Going Concern, 13 (4), 441–450.

Undang-undang (UU) No. 11 Tahun 2002. (2002). JDIH BPK-RI.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44440/uu-no-11-tahun-2002

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. (2004).

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. (2014). JDIH BPK- RI. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014

Wahida, W., & Sorong, A. (2018). Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Palopo. JEMMA (Journal of Economic, Management and Accounting), 1(1), 11. https://doi.org/10.35914/jemma.v1i1.77

Wahyuningsih, T. (2020). Ekonomi publik (2nd ed.). Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah Kasus KONFIRMASI POSITIF Berdasarkan GEJALA Di kabupaten Ngawi. TIDAK BER GEJALA (TIDAK SAKIT)

Pada pertimbangannya majelis hakim dalam memutuskan perkara ini beragam atau berfariasi, tidak semua perkara dikabulkannya, tetapi hampir semua. Contoh ada beberapa perkara

Lampu Kota disebut juga lampu posisi dinyalakan ketika mulai senja atu keadaan jalan belum gelap, dengan kata lain lampu kota ini juga berfungsi agar pengendaraan

6) Simulasi jelas, menarik, mengena, dan dengan ilustrasi yang tepat. 7) Setting yang cermat, pemilihan materi, istilah, dan demonstrasi operasional yang sesuai. 8)

Jumlah akumulasi kompleks Hg dan Cd; kompleks Hg, Cd dan Pb yang tersebar acak di dalam jaringan sel organ hati, ginjal, insang, jaringan ikat dan disekitar pembuluh darah

Variabel yang diamati dalam penelitian yakni karateristik dan kelas kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman pangan adalah morfologi dan fisik tanah serta sifat

Market Brief – Produk Kopi di Pasar Makedonia – ITPC BUD 2013 12 Di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Makedonia, Nikola Poposki,

Sebagai Pemakalah pada Seminar Nasional Dies Natalis XV dan Science Days V FMIPA Unpatti Tahun 2013 Sebagai Peserta Pelatihan Penulisan dan Penerbitan Jurnal Nasional