Diterbitkan Oleh :
Lembaga Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
Jurna
IPendidikan Volume
16Nomor I
Ha1 -
I aman106
Aprllanado
iI
2012I SSI{
1410.0711
KATA PENGAIITAR
Dalam rangka menuju otonomi
PerguruanTinggi di Indonesi4 Universitas
Negeri Manado berusaha meningkatkankualitas
dosen/ peneliti melalui
peningkatanmutu
artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal Pendidikan di Lembaga PenelitianUNIMA.
Kini
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan EdisiApril
2012, Volume 16No. I
diterbitkan dan diupayakan semakin berkualitas. Sehinggadituntut
kreativitas para dosen dalam menulis artikel penelitianilmiah
Semoga edisi awal tahun 2012 ini, Jurnal Pendidikan tampil lebih berkualitas secara
fisik dan
substansinya sehinggatulisan yang
adadalam
Jurnal Pendidikanini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Sukses selalu untuk kita semua.
Penyunting,
JURNAL PENDIDIKAN VoI. 16APRIL2012 No. I
ISSN
1410-0711DAF'TAR ISI
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN BUSANA IBU-IBU PKK DI KELURAHAN MALALAYANG
SATUKOTA MANADO Cornelia Bataragoa
KONTRIBUSI KOMPONEN KONDISI FISIK TERHADAP
KEMAMPUAN TENDANGAN PADA CABANG OLAHRAGA
SEPAKBOLA Dortje Tamunu
PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN
PROPINSISULAWESI UTARA Dionisius Felenditi
HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR, STATUS
GIZI,DAN
K-ETEBALAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI
SISWAPUTRA
Djajaty M. Lolowang
PENGGUNAAN VARIASI MEDIA PANDANG PADA PEMBELAJARAN
IPSIJNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAKatrina Siwi
KETERAMPILAN GULING
DEPANPADA SENAM LANTAI (STUDI
EKSPERIMENPADA
SISWA SMPNEGERI2 TONDANO) Fredrik Alfrets Makadada
PENGARUH INTERVENSI TEKNIK MILD PUNISHMENT DALAM
MENGELIMINIR PERILAKU BERTERIAK DI KELAS
SISWAAUTIS DI AGCA {]ENTER MANADO
Femmy
D.Siwi
HUBUNGAN ANTARA
STATUSGIZI DENGAN TINGKAT
KESEGARAN JASMANI PADA
SISWAPUTRA SEKOLAH DASAR
INPRESDenny Th. Sirang
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN Aaltje
D.Siwi
PERKULIAHAN
PPLI BERBASIS
SUPERVISIKLINIS PADA
PROGRAM
STUDIPENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIMA
Cornsuslasia
Korompis
tl -rol f r-ro I
tr-3ol
tlr {, I
fo-sol
Fl 4
F-4]]I
I ?s-g3l
F-jl
r;,*l
JT]RNAL PENDIDIKAN
Tim Pengembangan Jurnal Berkala IINIMA
VoI.
16APRIL
2012No. I
rssN
1410-0711Ketua Penyunting:
Cosmas Poluakan
Waktl Ketua Penyunting
: Djafar WonggoPenyunting
Pelaksana : Ph. E.A.
TuerahSj. Pasandaran Maria Wantah Giovanni Poluakan
.
Nontje BatoPelaksana
Tata
Usaha : Tentje AssaPembantu
PelaksanaTata
Usaha : Kenan SaroinsongMeity
MalingkasAlamat Redaksi lTaf'a
Usaha :Lembaga
Penelitian
UniversitasNegeri Manado Lantai II Jl.
KampusUNIMA
Tondano,Telp.
(0431)3225M,Fax.
(0431) 322544.e-mail:
[email protected]Jurnal Penelitian Pendidikan terbit
3kati
setahunApril,
Agustus, dan DesemberEdisi
Apnl20I2,
VolumeI6
Nomorl
Jurnal PendidikanKETERAMPILAN GULING DEPAN PADA SENAM LAI\TAI
(STT'DI
EKSPERIMEN PADA SISWA
SMPNEGERI2 TONDANO)
Fredrik Alfrets Makadada
Fakultas
Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri ManadoAbstrak
Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan pengaruh metode latihon peregangan pasif dan metode latihan peregangan statik dan kelentulcan togok terhadap keterampilan gerapan
guling
depanpada
senamlantai
siswa SMPNegei 2
Tondano. Penelitianini
merupakan penelitian elrsperimental dengan rancanganekspeimenfahorial
dalam penelitianini
menggunapan disainfohonal
2 x 2- Populasi dalam penelitianini
adalah siswa putra sebanyak 106 siswa, sedanglansampel sebanyak
80
siswa. Simpulan hasil keterampilan guling depan bagi ketompok siswayang dilatih
dengan metode latihan pereganganpasif
secara keseluruhanlebih baik
dibandingkan dengan kelompok siswayang dilatih
dengan metodelatihan
pereganganstatik.
Terdapat interal{siantara
metode latihan peregangan dengan kelentukan togok terhadaphasil
latihan keterampilan guling depan pada senam lantai. Perlu diberikan metode latihan peregangan yang sesuai denganfaktor internal individu seperti kelentuknn togok.Kata
Kunci :
Keterampilan, Rol Depan, SenamLantai.
Pendahuluan
Senam adalah
safu
cabang olatragaprestasi yang terdiri dari
senam artistik, senamritmik dan
senamaerobik.
Khusus senamartistik, terdiri dari
nomor-nomorperlombaan; lantai (floor
exercise), kudalompat (vaulting horse), kuda
pelana (pommel horse), palang tunggal (horizontalbar), palang
sejajar (pararelbars),
palangbertingkat (uneven bars),
balok keseimbangan (balancebeam)
dan gelang- gelang (rings).Prestasi senam
artistik di
Indonesiamasih
jauh
tertinggal, dibandingkan dengan negara-negaraAsia seperti Kore4
Jepangdan Cina.
Prestasisenzrm
atlet-atlet yangberlomba dapat dilihat pada setiap kali
kejuaraan senambaik
pada kejuaraan Asiamaupun olimpiade, para atlet
putera ataupun puteri Indonesia belum banyak yang bisa menunjukan prestasi yang maksimal.Salah satu kendala yang
jelas
terlihat pada penampilan atlet-atlet senam Indonesiaadalah kamampuan keterampilan
teknik5l
Edisi
April20l2,
Volumel6
NomorI
yang masih kurang
sempuma. Sedangkanuntuk
berprestasimaksimal pada
cabangsenam, seorang Pesenam
harusmenampilkan gerakan-gerakan
yangsempurna pada setiap nomor perlombaan' Kelentukan
togok
dapat ditingkatkanmelalui latihanlatihan
peregangan. Adapunlatihan peregangan khusus yang
sering digunakan dalam meningkatkan kelentukan antaralain
adalah latihan peregangan statik dan latihan peregangan Pasif-Metode latihan Peregangan
statik merupakan salah satu bentuk latihan untuk maningkatkan kelentukan. Cara melakukanlatihan
pereganganstatik adalah
pelaku mengambil sikap sedemikianrup4
sehingga meregangkan suafu kelompokotot
tertentu.Misalnya: duduk dengan tungkai
lurus,kemudian kedua
tangan menyentuh ujungjari
kaki, posisi dari sikap telungkup, tangan mendorongtubuh
kebagian arah belakang.Sikap
ini
dipertahankan secara statik untuk selama beberapa detik.Sedangakan latihan peregangan
pasif adalah latihan yang dilakukan oleh
duaorang. Dalam metode latihan ini,
pelakumerilekskan suatu kelompok otot
tertentukemudian temannya membantu
meregangkan
otot
tersebut secara perlahan-lahan
sampaititik fleksibilitas
maksimumJurnal Pendidikan
tercapai, tanpa
keikutsertaan secaraaktif dari pelaku. Lebih lanjut
dikemukakanbahwa suatu manfaat yang penting
dariperegangan Pasif adalah
menambahpengenduran pada
otot yang
diregang.Hal
ini
memungkinkan penggunaan tenaga luar khususnya pada kelompok otot yang elastis.Kelentukan Penting Pada
hamPirseluruh bagian-bagian
otot
dan persendian yang terlibat dalam gerakan-gerakan senam' Mengenaihal itu, Locken
danWilloughby
menyatakan,bahwa
gerakan-gerakan darilatihan gymnastic pada dasarnya
adalah gerakan-gerakanotot
besaryang
meliputikelompok otot pundak,
lengan, dada, dan perut. Unsurkondisi fisik
yang dibutuhkan adalah: kelentukan,Oleh sebab itu, Peneliti
sangattertarik untuk melakukan kajian
ini,
dengantujuan untuk melihat tingkat
pengaruhmetode latihan peregangan statik
dan peregangandinamis
terhadap keterampilan guling depan pada senam lantai.Untuk
mendaPatkansuatu
jawabanterhadap permasalahan Yang
telahdipaparkan sebelumnya, penulis
tertarikdalam untuk mengkaji dalam
suatu penelitian. Adapun kajian yang akanditeliti
dalam penelitianini yaitu
pengaruh latihan pereganganpasif dan latihan
peregangan52
Edisi
April
2012, Yolumel6
NomorI
statik dan kelentukan terhadap keterampilan guling depan pada senam lantai.
Adapun permasalahan
dalampenelitian ini adalah sebagai
berikut:Apakah latihan
pereganganpasif
dapat meningkatkan keterampilanguling
depan?Apakah latihan
pereganganstatik
dapat meningkatkan keterampilanguling
depan?Apakah kelentukan dapat
mempengaruhi keterampilanguling
depan? Metode latihanrnanakah yang paling efektif
untukrncningkatkan keterampilan guling depan?
Penelitian
ini
bertujuan untuk melihatperbedaan pengaruh metode
latihanperegangan pasif dan metode
latihan pereganganstatik dan kelentukan
togok terhadap keterampilan gerakan guling depan pada nomor senam lantai pada siswa SMpNegeri 2 Tondano Kabupaten
Minahasa Sulawesi UtaraSenam
yang dikenal dalam
bahasaIndonesia sebagai salah satu
cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymanstics, atau bahasaBelanda Gymnastiek.
KeberadaanGymnastics sendiri berasal dari
bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasaYunani yaitu Gymnos yang
arlinyatelanjang. Munurut Imam Hidayat
dalamAgus
Mahendrakata
gymnastiek tersebutJurnal Pendidikan
dipakai untuk menunjukkan
kegiatan- kegiatanfisik
yang memerlukan keleluasangerak sehingga perludilalrukan
dengantelanjang atau setengah
telanjang, Selanjutnya dikatakan bahwa dalam bahasaYunani sendiri
gymnastics diturunkan darikata
gymn azein yang artinyaberlatih
ataumelatih diri.
Latihan-latihanini
diperlukanbagl para pemuda Yunani kuno
untukmenjadi warga
negarayang baik
sesuaidengan cita-cita negara serta
untuk menjadikan penduduknya sebagai manusia harmonis.Federation Internationale
de Gymastique (FIG) membagi senam dalam 6kelompok VpU*r (1) senam artistik,
(2) senztmritnik sportif, (3)
senam akrobatik,(4) senam aerobik sport, (5)
senam trampolin, (6) senam umum.Menurut W.J.S.
Poerwadarminta metode adalah cara yangtelah
teratur danterpikir baik-baik untuk
mencapai sesuatumaksud.
Surakhmadmenjelaskan
bahwa metode adalah cara yangdi
dalam fungsinyamerupakan alat untuk mencapai
suatutujuan.
SedangkanLutan
mendefinisikanmetode sebagai suatu cara
untukmelangsungkan proses
mengajar-belajar sehingga tujuan dapat tercapai- Berdasarkan beberapa pendapatmaka dapat
dikatakan53
Edisi
April
2012, Yolumel6
NomorI
bahwa metode adalah suatu cara
Yangsistematis untuk kelancaran
pelaksanaan proses belajar atau berlatih dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Latihan adalahpelajaran untuk membiasakan
ataumemperoleh sesuatu
kecakapan.Latihanmenurut Harsono adalah Proses
Yang sistematisdari berlatih
ataubekerja
yangdilakukan secara berulang-ulang,
dengankian hari kian
menambahjumlah
beban latihan atau pekerj aanya.Kelentukan yang baik
sangatdibutuhkan untuk efisiensi
biomekanikaoptimal pada banYak
cabangolahraga.Kelentukan
(fleksibilitas)
adalah kemampuan suafu persendian beserta :otot-otot
disekitamya melakukan gerakan secaramaksimal tanpa menimbulkan
gangguan pada bagian-bagian tersebut.Jadi kelentukan merupakan kemampuanuntuk
melakukan gerakandalam ruang gerak
sendi.Kecualioleh ruang gerak sendi,
kelentukanjuga ditentukan elastisitas tidaknya
otot-otot,tendo, ligament.Menurut Linda Vorvick,
latihan kelentukan membantu meregangkanotot, melindungi dari cedera
sertamemungkinkan te{adi jangkauan
yagrnaksimal dari ruang gerak pada persendian.
Untuk dapat memperbaiki
danmengembangkan kelentukan
dalamJurnal Pendidikan
melakukan pergerakan, maka
Perlumemahami bentuk-bentuk
perengangan,seperti pendapat Sumosardjuno
bahwa memperbaiki kelentukan daerah gerak suatupersendian, harus melakukan
beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapatmenjadi normal
kembaliatau bahkan kondisi lebih baik.
Melatihkelentukan
perlu
diperhatikan faktor-faktoryang turut memPengaruhi agar
suPayaprogram latihan yang akan diterapkan benar-
benar akan memberikan kontribusi
yangbesar bagi peningkatan kelentukan itu
sendiri. Adapun faktor yangdi
maksud tadi adalahtulang, otot, tendon, ligamen,
danjaringan sekitar
sendi.Ditinjau dari
faktor usia sebaiknya program latihan pereganganuntuk
meningkatkankelentukan sudah di mulai
sejakusia relatif muda
agar supaya peningkatan akan cePat.Berdasarkan uraian di atas,
daPatdikemukakan
bahwa kelentukan togok
ke depan secara konseptual adalah kemampuan seseorangunfuk
menggerakan persendian, otot, tendon pada daerah togok secara luwes,elastis, optimal dan lancar sesuai
arah gerakan yang diinginkan (gerakan ke depan) tanpa adanya kekakuan dalam bergerak.Keterampilan guling depan merupakan
gerakan wajib yang harus dimiliki
oleh54
Edisi
April
2012, Volumel6
NomorI
seorirng
atlet
senam.Guling
depan adalah salah satu yang mula-muladipelajari
pada olahraga senam sebabguling
depan adalahsatu bentuk
dasaryang di
gunakan padabeberapa gerakan senam. Guling
depanmerupakan salah satu teknik
palingmendasar pada olahraga senam
artistik.Demikian juga dengan yang diuraikan dalam Joetta Charnell bahwa
guling
depan adalah salah satu dasarpada olahraga senam.Menurut Muhajir gerakan
guling depan adalah berguling ke depan atas bagianbelakang badan (tengkuk,
punggung,pinggang dan panggul bagian
belakang).Selanjuhrya menurut
Yusof ismail,
gulinghadapan (guling depan) adalah
pesertahendaklah dalam keadaan berdiri, lutut dibengkokkan, tangan diangkat lurus
ke hadapandan pastikan belakang
keadaan tegak.Letakkan kedua tapak
tangan diataslantai
denganjarak
seluas bahu, kemudian jongketkan badan dengan meluruskan lututdan menolak ke
hadapan dengan pangkaljari-jari kaki.
Kepala ditundukkanke
dada, tangan dibengkokkandan bahu
dibiarkan menyentuh Iantai. Tolakkan dari pangkaljari kedua-dua belah kaki diteruskan
sambilmengekalkan kedudukkan badan
yangJurnal Pendidikan
bergulung
semasaberguling ke
hadapan sehingga berdiri atas kaki semula.Bertolak pada uraian yang
telah dikemukakanpada
landasanteori,
makadapat dikemukakan mmusan
hipotesis penelitianini
sebagai berikut:o
Hasil keterampilan gerakan guling depanpada
senamlantai antara siswa
yang dilatih dengan metode latihan pereganganpasif lebih baik dengan yang dilatih
dengan metode latihan peregangan statik.
.
Hasil keterampilan gerakan guling depan padanomor
senamlantai
antara siswayang dilatih dengan metode
latihan peregangan pasif lebih baik dengan yang dilatih dengan metode latihan pereganganstatik bagi yang memiliki
kelentukan togok tinggi..
Hasil keterampilan gerakan guling depanpada
senamlantai antara siswa
yang dilatih dengan metode latihan pereganganpasif lebih
rendah denganyang dilatih
dengan metode latihan peregangan statikbagi yang memiliki kelentukan
togok rendah.o Ada interaksi antara metode
latihanperegangan dan kelentukan
togokterhadap hasil keterampilan
gerakan guling depan pada senam lantai.55
I
; I I
I
Edisi
Apnl
2012, Yolumel6
NomorI
Metode Penelitian
Metodologi dalam penelitian ini
meliputi: populasi, sampel,
variabelpenelitian, metode pengumpulan
data,desain atau pola penelitian,
instrument penelitian, dan analisis data. Populasi adalah keseluruhansubyek yang akan
digunakandalam penelitian. Jadi populasi
sasaran(target population) dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri
2Tondano Kabupaten Minahasa tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan populasi terjangkau (accessible
population)
dalam penelitianini
adalah seluruh siswa putera kelas satu SMP Negeri 2 Tondano tahun ajaran 201012011.
Pengertian Sampel adalah sebagian
subyek yang diselidiki dari
keseluruhan subyek penelitian. Sampel dalam penelitianini adalah diambil dari jumlah
populasisebanyak
80 siswa
putera.Variabel dalam penelitianterdiri dari:
variable bebas yaitu metode latihan peregangan, variable atributyaitu
kelentukan dan variableterikat
yaitu keterampilan guling depan.Berdasarkan permasalahan dan fujuan
yang
hendakdicapai, maka penelitian ini
termasuk penelitian
eksperimen.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan tes terhadap
variabel-variabelyang diteliti. Dari setiap variabel
yangJurnal Pendidikan
diteliti telah disusun instrumen
untuk mendapatkandata penelitian.
Rancangan eksperimenfaktorial dalam penelitian ini
menggunakandisain faktorial 2 x
2.yanglebih dikenal dengan istilah
simplestfactorial desain. Gerakan guling
depanmerupakan safu rangkain gerakan
yangkompleks, dimana latihan
gerakan gulingdepan dapat dilakukan
dengandua
cara,yakni;
gerakanguling
depanyang
dapatdilakukan dengan awalan jongkok
dan dengan awalanberdiri.
Pelaksanaan gerakanguling depan awalan berdiri terdiri
dari tahapantahapan gerakan sebagai berikut:(l)
sikap awal (2) pelaksanaan (3) sikap akhir.
Petunjuk
PelaksanaanDan
Penilaian Tes Kelentukan Togok Ke Depan. Peralatanyang
dipersiapkanuntuk
pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:Bangku berskala cm, Flexiometer,Format
pencatatanskor, Alat
tulis menulis.Pelaksanaan, peserta tes berdiri
di
atas bangku dengan ke dua kaki rapat,ujungjari kaki
tepat beradadi
tepi bangku pada skala (flexiometer) yang terpasang. Kedua ibujari tangan berkaitan safu sama lain,
keduatungkai harus lurus. Kemudian
badan dibungkukkan pelan-pelan dan kedua tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin,dan sikap ini
dipertahankanselama
tiga56
Edisi
April20I2,
VolumeI6
NomorI
detik. Kesempatan diberikan dua kali berturut-turut.Penilaian, skor
terbaik (sentuhanjari
yangte{auh
pada skala) daridua kali
kesempatandicatat
sebagai hasil akhir peserta tes.Teknik
analisis yang digunakan pada peirelitianini
adalah sebagai berikut:Untuk menguji hipotesis statistik digunakan teknik analisis Varians(ANAVA)
duajalur 2 x
2 pada taraf kepercayaana :
0,05.Untukuji
normalitasdata yang diperoleh dari
hasil keterampilanguling d"pa.,
digunakanuji
Lilliefors.Untuk Uji
homogenitasmenggunakan uji Bartlett.Jika
terdapat interaksi antara metode latihan peregangandan*'kelentukan terhadap
keterampilanguling
depurr, akan dilanjutkan denganUji
Tukey.
Hasil Penelitian Dan pembahasan
Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan pendekatan
analisis
varians(ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey, maka
pembahasanhasil
penelitianakan
terpusatpada empat hipotesis
yangtelah diuji
kebenarannyayaitu
sebagaiberikut:Secara keseluruhan,
hasilketerampilan guling depan pada
senamlantai melalui
penerapanmetode
latihan pereganganbennain pasif (Al) lebih
baikJurnal Pendidikan
daripada metode latihan
peregangan bermain statik (A2).Hasil
analisis gerakdi
atas diperkuatoleh hasil perhitungan analisis
varians tentang perbedaan keefektifan antara kedua metode latihan secara keseluruhan, yakni; F observasi antarkolom (FA) : 4,94,
lebrhbesar daripada
F tabel, yaitu
sebesar4,ll
(Fo
:
4,94>Ft = 4,l l)
dan dengan melihat hasil keterampilan guling depan pada senamIantai menggunakan metode
latihan peregangan bermain pasif (V :
26,40 dan s:5,29)
dibandingkanhasil
keterampilanguling depan pada senam
lantai menggunakanmetode latihan
peregangan bermain statik (x :
23,50dan s:
4,50).Bagi
siswa yangmemiliki
kelentukantogok ke
depantinggi, hasil
keterampilanguling depan pada
senamlantai
melaluipenerapan metode latihan
pereganganbermain pasif (Al) lebih baik
daripada metodelatihan
pereganganbermain
statik(^2).
Hasil
analisis gerakdi
atas diperkuatoleh hasil uji lanjut kelompok
kelentukantogok ke
depantinggi
yangdilatih
denganmetode latihan peregangan pasif (pl)
dibandingkan dengan kelompok kelentukan
togok ke
depantinggi
yangdilatih
dengan metode latihan peregangan metode bermain57
Edisi
April
2012, Volumel6
Nomorl
Qtabel
: 3,79.
Dengankata lain
bahwabagi siswa yang
memiliki
kelentukan togoktinggi, keefektifan metode
latihanperegangan metode
bermain pasif
(7
=30,30 dan sd : 3,65) lebih baik
secara nyata dibandingkan dengan metode latihan peregangan bermain statik (V : 23,7
dansd:
5,01)Bagi
siswa yangmemiliki
kelentukantogok ke
depan rendah,hasil
keterampilanguling depan pada
senamlantai
melaluipenerapan metode latihan
pereganganbermain statik (A2) lebih baik
daripada metodelatihan
pereganganbermain pasif
(A1).Hasil
analisis gerakdi atas
ditunjangoleh hasil uji lanjut kelompok
kelentukan togok ke depan rendah yangdilatih
dengan metodelatihan
pereganganbermain
statik(P4) dibandingkan dengan
kelompokkelentukan togok ke depan rendah
yangdilatih
dengan metodelatihan
peregangan bermain pasif (P3), hasilnya;Qhitung:0,61
bagi siswa yang
memiliki
kelentukan togok ke depan rendah, metode latihan peregangan bermainstatik 7 :23,3 dan
sd:
4,19) dan metode latihan peregangan metode bermainJurnal Pendidikan
pasif
(V : 22,5 dan sd : 3,47)
tidakmemberikan keefektifan hasil
yangsignifikan terhadap keterampilan
guling depa, pada senam lantai.Terdapat interaksi antara
metodelatihan
dengan kelentukantogok ke
depan terhadaphasil keterampilan guling
depanpada
senamlantai. Hasil analisis
varians2x2,
tentang interaksi antara metode latihan dengan kelentukan togok ke depan terhadapketerampilan guling depa, pada
senamlantai
menunjukkanbahwa Fobservasi :
menggambarkan bahwa metode
latihanperegangan bermain pasif lebih
cocokditerapkan bagi siswa yang memiliki kelentukan togok ke dePan
tinggidibandingkan dengan metode
latihanperegangan bermain
statik A1B1 > A2Bl.
Sebaliknya, metode latihan
pereganganbermain statik
danpasif
sama-sama dapatditerapkan bagi siswa yang memiliki
kelentukan togok ke depan rendah.Hal ini
diperkuat oleh hasiluji
lanjutyang
membedakanantara metode
latihanperegangan bermain pasif
dengankelentukan togok ke depan tinggi
danmetode latihan
pereganganbermain
statik dengan kelentukantogok ke
depan tinggi;AlBl : A2Bl (Pl :
P2), hasil Qhitung 5,0658
Edisi
April
2012, YolumeI6
NomorI
>
Qtabel 3,79. Dengan kata Iain keefektifan metode latihan peregangan metode bermainpasif
dengankelentukan togok ke
depantinggi
(x : 30,30 dan
sd = 3,65) lebih baik secaranyata
dibandingkan dengan metode latihan peregangan bermain statik (x :23,7
tlan sd
=
5,01). Metode latihan peregangan bermain statik dengan kelentukantogok
kedepa., rendah dan metode
latihanperegangan bermain pasif
dengan kelentukan togok ke depanrendah; A2B2:
Qtabel 3,79. Dengan kata lain
metode latihan peregangan bermain statik (i :23,3 dan sd : 4,19 ) dan metode
latihanperegangan bermain
pasif
(V = 22,5
dansd : 3,47 ), keduanya
sama-sirmarnemberikan keefektifan hasil
terhadapketerampilan guling depan pada
senam lantai.Simpulan Dan Saran
Hasil
keterampilanguling
depan bagi kelompok siswa yangdilatih
dengan metode latihan pereganganpasif
secara keseluruhanlebih baik
dibandingkan dengan kelompok siswa yangdilatih dengan
metode latihan peregangan statik.Bagi
siswa yangmemiliki
kelentukanlogok ke
depantinggi, hasil
keterampilanJurnal Pendidikan
guling depan melalui
penerapan metodelatihan peregangan pasif lebih
baikdibandingkan dengan metode
latihan pereganganstatik
Bagi
siswa yangmemiliki
kelentukantogok ke
depan rendah,hasil
keterampilanguling depan melalui
penerapan metodelatihan peregangan statik lebih
baikdibandingkan dengan metode
latihan pereganganpasif
Terdapat interaksi antara
metode latihan peregangan dengan kelentukan togok ke depan terhadap hasil latihan keterampilan guling depan pada senam lantai.Dalam upaya qrltuk
meningkatkanketerampilan guling lJ.pa, pada
senamlantai para sisw4
makaperlu
diberikanmetode latihan
pereganganyang
sesuaidengan faktor internal individu
sepertikelentukan togok ke depan.
Mengingatpentingnya penerapan metode
latihan pereganganini,
makabagi guru
penjaskes dan para pelatih dalam memberikan metodelatihan
peregangan sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kemampuan awal kelentukan togok ke depan dari siswa.Bagi
siswa yangmemiliki
kelentukantogok ke depan tinggi, disarankan
agardalam melatih
keterampilanguling
depanpada senam lantai
menggunakan metode59
Edisi
April20l2,
YolumeI6
Nomorl
latihan peregangan
pasif. Bagi
siswa yangmemiliki
kelentukan togok ke depan rendah, disarankan agar dalam melatih keterampilanguling depan pada senam
lantaimenggunakan
metode latihan
peregangan statik.Bagt para peneliti yang
berminat tentang permasalahanini,
agar melakukanpenelitian lebih lanjut
dengan melibatkanvariabel lainnya yang cukup
berpengartrh terhadap keterampilanguling
depan padasenam lantai seperti faktor
konsentrasi,keseimbangan, serta koordinasi,
gunapengembangan penelitian di bidang olahraga
senam lantai, sekaligus
memperkaya khasanah di bidang ilmu keolatuagaan.Daftar
ReferensiAnonim. Pedoman Penulisan Tesis &
Disertasi. Jakarta:
Depdiknas,Program Pascasarjana UNJ, 2007.
Appleton Brad, Stretching and
Flexibility
-Types of
Stretching,hffp:www.braddap.net, diakses
l0
Februari 2011.Arikunto Suharsimi, Prosedur
PenelitianSuatu Pendekatan
Praktik,
PT Rineka Cipta, Jakarta 2006.Atmajaya Supardi Udung,
Kecobangan Olahraga Senam: Modul Mata Kuliah.Bandung: FPOK UPI. 2008.
Jurnal Pendidikan
Djaali, Konsep Dasar dan
Pokok'Pokok Desain Eksperimen Jakarta: PPs UNJ.2010.
Furchan
Arief,
Pengantar Penelitian DalamPendidiknn Yogyakarta:
Pustaka Pelqiar.2004.Gall D Meredith, at.all,
Educationolresearch An Introduction,
SeventhEdition.
Toronto:Mclange
Publisher Inc.2003.Jack
Willey, Men's
Gynnastics. California:Anderson Word Inc. 2005.
Kerlinger Fred , Asas-Asas
PenelitianBehavioral:
TerjemahanLandung
R Simatupang, Edisi ketiga, Yogyakarta:Gajah Mada University Press, Cetakan kesepuluh.2004.
Mac Naughton G., Shaping Early
Childhood: Learners,Curriculum
andContexts, terjemahan
Solehudin Midenhead, B erl<shire:
Open Uiversity Press. 2003.Muhajir, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Untuk SMA Kelas Vlll.
Jakarta: Erlangga. 2006.
Mukholid Agus, Pendidiknn
Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA Kelas)7.
Surakarta: Yudisthira. 2007 .60
Edisi
April
2012, Volumel6
Nomorl
Narbuko Cholid dan Abu
Achmadi, MetodologiPenelitian.
Jakarta: Bumi Aksara.2007.Paulus L.P dan Dikdik Z.S. Materi Penataran Pelatihan Fisisk
TingkatPropinsi Se-Indonesia.
Jakarta:Komisi
PusdiktarKONI
Pusat. 20A6.Roji, Pendidikan Jasmani Olahroga
danKesehatan untuk SMP Kelas
YII.Jakarta: Erlangga. 2007.
Uhamisatra dklt Modul Didahik
Pembelajaran Senam. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI. 2OIO.
Jurnal Pendidikan
UU RI NO 3
Tahun 2005, Tentang SistemKeolahragaan Nasional.
Jakarta:Kementerian Negara Pemuda
dan Olalraga Republik lndonesia. 2005.Vorvick
Linda,"Flexibliff',
http: //www.nlm.nih. gov/medlineplus/ I 939l.htm, diakses 2 Maret 2011.
Walker Brad, Warm Up Activities
andStretching Exercises. htto : ll
www.tkglhce.com. diakses 3
Maret2010.
Wikipedia, Passive-stretching,
(http://en.wikipedia.org/wiki),
diakses19 Maret 2011.