• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN GULING DEPAN PADA SENAM LANTAI (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA SMP NEGERI 2 TONDANO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KETERAMPILAN GULING DEPAN PADA SENAM LANTAI (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA SMP NEGERI 2 TONDANO)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Diterbitkan Oleh :

Lembaga Penelitian

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

Jurna

I

Pendidikan Volume

16

Nomor I

Ha

1 -

I aman

106

Apr

llanado

i

I

2012

I SSI{

1410.0711

(2)

KATA PENGAIITAR

Dalam rangka menuju otonomi

Perguruan

Tinggi di Indonesi4 Universitas

Negeri Manado berusaha meningkatkan

kualitas

dosen

/ peneliti melalui

peningkatan

mutu

artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal Pendidikan di Lembaga Penelitian

UNIMA.

Kini

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Edisi

April

2012, Volume 16

No. I

diterbitkan dan diupayakan semakin berkualitas. Sehingga

dituntut

kreativitas para dosen dalam menulis artikel penelitian

ilmiah

Semoga edisi awal tahun 2012 ini, Jurnal Pendidikan tampil lebih berkualitas secara

fisik dan

substansinya sehingga

tulisan yang

ada

dalam

Jurnal Pendidikan

ini

dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Sukses selalu untuk kita semua.

Penyunting,

(3)

JURNAL PENDIDIKAN VoI. 16APRIL2012 No. I

ISSN

1410-0711

DAF'TAR ISI

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN BUSANA IBU-IBU PKK DI KELURAHAN MALALAYANG

SATU

KOTA MANADO Cornelia Bataragoa

KONTRIBUSI KOMPONEN KONDISI FISIK TERHADAP

KEMAMPUAN TENDANGAN PADA CABANG OLAHRAGA

SEPAK

BOLA Dortje Tamunu

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN

PROPINSI

SULAWESI UTARA Dionisius Felenditi

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR, STATUS

GIZI,

DAN

K-ETEBALAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI

SISWA

PUTRA

Djajaty M. Lolowang

PENGGUNAAN VARIASI MEDIA PANDANG PADA PEMBELAJARAN

IPS

IJNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA

Katrina Siwi

KETERAMPILAN GULING

DEPAN

PADA SENAM LANTAI (STUDI

EKSPERIMEN

PADA

SISWA SMP

NEGERI2 TONDANO) Fredrik Alfrets Makadada

PENGARUH INTERVENSI TEKNIK MILD PUNISHMENT DALAM

MENGELIMINIR PERILAKU BERTERIAK DI KELAS

SISWA

AUTIS DI AGCA {]ENTER MANADO

Femmy

D.

Siwi

HUBUNGAN ANTARA

STATUS

GIZI DENGAN TINGKAT

KESEGARAN JASMANI PADA

SISWA

PUTRA SEKOLAH DASAR

INPRES

Denny Th. Sirang

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN Aaltje

D.

Siwi

PERKULIAHAN

PPL

I BERBASIS

SUPERVISI

KLINIS PADA

PROGRAM

STUDI

PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIMA

Cornsuslasia

Korompis

tl -rol f r-ro I

tr-3ol

tlr {, I

fo-sol

Fl 4

F-4]]I

I ?s-g3l

F-jl

r;,*l

(4)

JT]RNAL PENDIDIKAN

Tim Pengembangan Jurnal Berkala IINIMA

VoI.

16

APRIL

2012

No. I

rssN

1410-0711

Ketua Penyunting:

Cosmas Poluakan

Waktl Ketua Penyunting

: Djafar Wonggo

Penyunting

Pelaksana : Ph. E.

A.

Tuerah

Sj. Pasandaran Maria Wantah Giovanni Poluakan

.

Nontje Bato

Pelaksana

Tata

Usaha : Tentje Assa

Pembantu

Pelaksana

Tata

Usaha : Kenan Saroinsong

Meity

Malingkas

Alamat Redaksi lTaf'a

Usaha :

Lembaga

Penelitian

Universitas

Negeri Manado Lantai II Jl.

Kampus

UNIMA

Tondano,

Telp.

(0431)3225M,Fax.

(0431) 322544.

e-mail:

[email protected]

Jurnal Penelitian Pendidikan terbit

3

kati

setahun

April,

Agustus, dan Desember

(5)

Edisi

Apnl20I2,

Volume

I6

Nomor

l

Jurnal Pendidikan

KETERAMPILAN GULING DEPAN PADA SENAM LAI\TAI

(STT'DI

EKSPERIMEN PADA SISWA

SMP

NEGERI2 TONDANO)

Fredrik Alfrets Makadada

Fakultas

Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Abstrak

Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan pengaruh metode latihon peregangan pasif dan metode latihan peregangan statik dan kelentulcan togok terhadap keterampilan gerapan

guling

depan

pada

senam

lantai

siswa SMP

Negei 2

Tondano. Penelitian

ini

merupakan penelitian elrsperimental dengan rancangan

ekspeimenfahorial

dalam penelitian

ini

menggunapan disain

fohonal

2 x 2- Populasi dalam penelitian

ini

adalah siswa putra sebanyak 106 siswa, sedanglan

sampel sebanyak

80

siswa. Simpulan hasil keterampilan guling depan bagi ketompok siswa

yang dilatih

dengan metode latihan peregangan

pasif

secara keseluruhan

lebih baik

dibandingkan dengan kelompok siswa

yang dilatih

dengan metode

latihan

peregangan

statik.

Terdapat interal{si

antara

metode latihan peregangan dengan kelentukan togok terhadap

hasil

latihan keterampilan guling depan pada senam lantai. Perlu diberikan metode latihan peregangan yang sesuai denganfaktor internal individu seperti kelentuknn togok.

Kata

Kunci :

Keterampilan, Rol Depan, Senam

Lantai.

Pendahuluan

Senam adalah

safu

cabang olatraga

prestasi yang terdiri dari

senam artistik, senam

ritmik dan

senam

aerobik.

Khusus senam

artistik, terdiri dari

nomor-nomor

perlombaan; lantai (floor

exercise), kuda

lompat (vaulting horse), kuda

pelana (pommel horse), palang tunggal (horizontal

bar), palang

sejajar (pararel

bars),

palang

bertingkat (uneven bars),

balok keseimbangan (balance

beam)

dan gelang- gelang (rings).

Prestasi senam

artistik di

Indonesia

masih

jauh

tertinggal, dibandingkan dengan negara-negara

Asia seperti Kore4

Jepang

dan Cina.

Prestasi

senzrm

atlet-atlet yang

berlomba dapat dilihat pada setiap kali

kejuaraan senam

baik

pada kejuaraan Asia

maupun olimpiade, para atlet

putera ataupun puteri Indonesia belum banyak yang bisa menunjukan prestasi yang maksimal.

Salah satu kendala yang

jelas

terlihat pada penampilan atlet-atlet senam Indonesia

adalah kamampuan keterampilan

teknik

5l

(6)

Edisi

April20l2,

Volume

l6

Nomor

I

yang masih kurang

sempuma. Sedangkan

untuk

berprestasi

maksimal pada

cabang

senam, seorang Pesenam

harus

menampilkan gerakan-gerakan

yang

sempurna pada setiap nomor perlombaan' Kelentukan

togok

dapat ditingkatkan

melalui latihanlatihan

peregangan. Adapun

latihan peregangan khusus yang

sering digunakan dalam meningkatkan kelentukan antara

lain

adalah latihan peregangan statik dan latihan peregangan Pasif-

Metode latihan Peregangan

statik merupakan salah satu bentuk latihan untuk maningkatkan kelentukan. Cara melakukan

latihan

peregangan

statik adalah

pelaku mengambil sikap sedemikian

rup4

sehingga meregangkan suafu kelompok

otot

tertentu.

Misalnya: duduk dengan tungkai

lurus,

kemudian kedua

tangan menyentuh ujung

jari

kaki, posisi dari sikap telungkup, tangan mendorong

tubuh

kebagian arah belakang.

Sikap

ini

dipertahankan secara statik untuk selama beberapa detik.

Sedangakan latihan peregangan

pasif adalah latihan yang dilakukan oleh

dua

orang. Dalam metode latihan ini,

pelaku

merilekskan suatu kelompok otot

tertentu

kemudian temannya membantu

meregangkan

otot

tersebut secara perlahan-

lahan

sampai

titik fleksibilitas

maksimum

Jurnal Pendidikan

tercapai, tanpa

keikutsertaan secara

aktif dari pelaku. Lebih lanjut

dikemukakan

bahwa suatu manfaat yang penting

dari

peregangan Pasif adalah

menambah

pengenduran pada

otot yang

diregang.

Hal

ini

memungkinkan penggunaan tenaga luar khususnya pada kelompok otot yang elastis.

Kelentukan Penting Pada

hamPir

seluruh bagian-bagian

otot

dan persendian yang terlibat dalam gerakan-gerakan senam' Mengenai

hal itu, Locken

dan

Willoughby

menyatakan,

bahwa

gerakan-gerakan dari

latihan gymnastic pada dasarnya

adalah gerakan-gerakan

otot

besar

yang

meliputi

kelompok otot pundak,

lengan, dada, dan perut. Unsur

kondisi fisik

yang dibutuhkan adalah: kelentukan,

Oleh sebab itu, Peneliti

sangat

tertarik untuk melakukan kajian

ini,

dengan

tujuan untuk melihat tingkat

pengaruh

metode latihan peregangan statik

dan peregangan

dinamis

terhadap keterampilan guling depan pada senam lantai.

Untuk

mendaPatkan

suatu

jawaban

terhadap permasalahan Yang

telah

dipaparkan sebelumnya, penulis

tertarik

dalam untuk mengkaji dalam

suatu penelitian. Adapun kajian yang akan

diteliti

dalam penelitian

ini yaitu

pengaruh latihan peregangan

pasif dan latihan

peregangan

52

(7)

Edisi

April

2012, Yolume

l6

Nomor

I

statik dan kelentukan terhadap keterampilan guling depan pada senam lantai.

Adapun permasalahan

dalam

penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Apakah latihan

peregangan

pasif

dapat meningkatkan keterampilan

guling

depan?

Apakah latihan

peregangan

statik

dapat meningkatkan keterampilan

guling

depan?

Apakah kelentukan dapat

mempengaruhi keterampilan

guling

depan? Metode latihan

rnanakah yang paling efektif

untuk

rncningkatkan keterampilan guling depan?

Penelitian

ini

bertujuan untuk melihat

perbedaan pengaruh metode

latihan

peregangan pasif dan metode

latihan peregangan

statik dan kelentukan

togok terhadap keterampilan gerakan guling depan pada nomor senam lantai pada siswa SMp

Negeri 2 Tondano Kabupaten

Minahasa Sulawesi Utara

Senam

yang dikenal dalam

bahasa

Indonesia sebagai salah satu

cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymanstics, atau bahasa

Belanda Gymnastiek.

Keberadaan

Gymnastics sendiri berasal dari

bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasa

Yunani yaitu Gymnos yang

arlinya

telanjang. Munurut Imam Hidayat

dalam

Agus

Mahendra

kata

gymnastiek tersebut

Jurnal Pendidikan

dipakai untuk menunjukkan

kegiatan- kegiatan

fisik

yang memerlukan keleluasan

gerak sehingga perludilalrukan

dengan

telanjang atau setengah

telanjang, Selanjutnya dikatakan bahwa dalam bahasa

Yunani sendiri

gymnastics diturunkan dari

kata

gymn azein yang artinya

berlatih

atau

melatih diri.

Latihan-latihan

ini

diperlukan

bagl para pemuda Yunani kuno

untuk

menjadi warga

negara

yang baik

sesuai

dengan cita-cita negara serta

untuk menjadikan penduduknya sebagai manusia harmonis.

Federation Internationale

de Gymastique (FIG) membagi senam dalam 6

kelompok VpU*r (1) senam artistik,

(2) senztm

ritnik sportif, (3)

senam akrobatik,

(4) senam aerobik sport, (5)

senam trampolin, (6) senam umum.

Menurut W.J.S.

Poerwadarminta metode adalah cara yang

telah

teratur dan

terpikir baik-baik untuk

mencapai sesuatu

maksud.

Surakhmad

menjelaskan

bahwa metode adalah cara yang

di

dalam fungsinya

merupakan alat untuk mencapai

suatu

tujuan.

Sedangkan

Lutan

mendefinisikan

metode sebagai suatu cara

untuk

melangsungkan proses

mengajar-belajar sehingga tujuan dapat tercapai- Berdasarkan beberapa pendapat

maka dapat

dikatakan

53

(8)

Edisi

April

2012, Yolume

l6

Nomor

I

bahwa metode adalah suatu cara

Yang

sistematis untuk kelancaran

pelaksanaan proses belajar atau berlatih dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Latihan adalah

pelajaran untuk membiasakan

atau

memperoleh sesuatu

kecakapan.Latihan

menurut Harsono adalah Proses

Yang sistematis

dari berlatih

atau

bekerja

yang

dilakukan secara berulang-ulang,

dengan

kian hari kian

menambah

jumlah

beban latihan atau pekerj aanya.

Kelentukan yang baik

sangat

dibutuhkan untuk efisiensi

biomekanika

optimal pada banYak

cabang

olahraga.Kelentukan

(fleksibilitas)

adalah kemampuan suafu persendian beserta :otot-

otot

disekitamya melakukan gerakan secara

maksimal tanpa menimbulkan

gangguan pada bagian-bagian tersebut.Jadi kelentukan merupakan kemampuan

untuk

melakukan gerakan

dalam ruang gerak

sendi.Kecuali

oleh ruang gerak sendi,

kelentukan

juga ditentukan elastisitas tidaknya

otot-otot,

tendo, ligament.Menurut Linda Vorvick,

latihan kelentukan membantu meregangkan

otot, melindungi dari cedera

serta

memungkinkan te{adi jangkauan

yag

rnaksimal dari ruang gerak pada persendian.

Untuk dapat memperbaiki

dan

mengembangkan kelentukan

dalam

Jurnal Pendidikan

melakukan pergerakan, maka

Perlu

memahami bentuk-bentuk

perengangan,

seperti pendapat Sumosardjuno

bahwa memperbaiki kelentukan daerah gerak suatu

persendian, harus melakukan

beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapat

menjadi normal

kembali

atau bahkan kondisi lebih baik.

Melatih

kelentukan

perlu

diperhatikan faktor-faktor

yang turut memPengaruhi agar

suPaya

program latihan yang akan diterapkan benar-

benar akan memberikan kontribusi

yang

besar bagi peningkatan kelentukan itu

sendiri. Adapun faktor yang

di

maksud tadi adalah

tulang, otot, tendon, ligamen,

dan

jaringan sekitar

sendi.

Ditinjau dari

faktor usia sebaiknya program latihan peregangan

untuk

meningkatkan

kelentukan sudah di mulai

sejak

usia relatif muda

agar supaya peningkatan akan cePat.

Berdasarkan uraian di atas,

daPat

dikemukakan

bahwa kelentukan togok

ke depan secara konseptual adalah kemampuan seseorang

unfuk

menggerakan persendian, otot, tendon pada daerah togok secara luwes,

elastis, optimal dan lancar sesuai

arah gerakan yang diinginkan (gerakan ke depan) tanpa adanya kekakuan dalam bergerak.

Keterampilan guling depan merupakan

gerakan wajib yang harus dimiliki

oleh

54

(9)

Edisi

April

2012, Volume

l6

Nomor

I

seorirng

atlet

senam.

Guling

depan adalah salah satu yang mula-mula

dipelajari

pada olahraga senam sebab

guling

depan adalah

satu bentuk

dasar

yang di

gunakan pada

beberapa gerakan senam. Guling

depan

merupakan salah satu teknik

paling

mendasar pada olahraga senam

artistik.

Demikian juga dengan yang diuraikan dalam Joetta Charnell bahwa

guling

depan adalah salah satu dasarpada olahraga senam.

Menurut Muhajir gerakan

guling depan adalah berguling ke depan atas bagian

belakang badan (tengkuk,

punggung,

pinggang dan panggul bagian

belakang).

Selanjuhrya menurut

Yusof ismail,

guling

hadapan (guling depan) adalah

peserta

hendaklah dalam keadaan berdiri, lutut dibengkokkan, tangan diangkat lurus

ke hadapan

dan pastikan belakang

keadaan tegak.

Letakkan kedua tapak

tangan diatas

lantai

dengan

jarak

seluas bahu, kemudian jongketkan badan dengan meluruskan lutut

dan menolak ke

hadapan dengan pangkal

jari-jari kaki.

Kepala ditundukkan

ke

dada, tangan dibengkokkan

dan bahu

dibiarkan menyentuh Iantai. Tolakkan dari pangkal

jari kedua-dua belah kaki diteruskan

sambil

mengekalkan kedudukkan badan

yang

Jurnal Pendidikan

bergulung

semasa

berguling ke

hadapan sehingga berdiri atas kaki semula.

Bertolak pada uraian yang

telah dikemukakan

pada

landasan

teori,

maka

dapat dikemukakan mmusan

hipotesis penelitian

ini

sebagai berikut:

o

Hasil keterampilan gerakan guling depan

pada

senam

lantai antara siswa

yang dilatih dengan metode latihan peregangan

pasif lebih baik dengan yang dilatih

dengan metode latihan peregangan statik.

.

Hasil keterampilan gerakan guling depan pada

nomor

senam

lantai

antara siswa

yang dilatih dengan metode

latihan peregangan pasif lebih baik dengan yang dilatih dengan metode latihan peregangan

statik bagi yang memiliki

kelentukan togok tinggi.

.

Hasil keterampilan gerakan guling depan

pada

senam

lantai antara siswa

yang dilatih dengan metode latihan peregangan

pasif lebih

rendah dengan

yang dilatih

dengan metode latihan peregangan statik

bagi yang memiliki kelentukan

togok rendah.

o Ada interaksi antara metode

latihan

peregangan dan kelentukan

togok

terhadap hasil keterampilan

gerakan guling depan pada senam lantai.

55

(10)

I

; I I

I

Edisi

Apnl

2012, Yolume

l6

Nomor

I

Metode Penelitian

Metodologi dalam penelitian ini

meliputi: populasi, sampel,

variabel

penelitian, metode pengumpulan

data,

desain atau pola penelitian,

instrument penelitian, dan analisis data. Populasi adalah keseluruhan

subyek yang akan

digunakan

dalam penelitian. Jadi populasi

sasaran

(target population) dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri

2

Tondano Kabupaten Minahasa tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan populasi terjangkau (accessible

population)

dalam penelitian

ini

adalah seluruh siswa putera kelas satu SMP Negeri 2 Tondano tahun ajaran 201012011.

Pengertian Sampel adalah sebagian

subyek yang diselidiki dari

keseluruhan subyek penelitian. Sampel dalam penelitian

ini adalah diambil dari jumlah

populasi

sebanyak

80 siswa

putera.Variabel dalam penelitian

terdiri dari:

variable bebas yaitu metode latihan peregangan, variable atribut

yaitu

kelentukan dan variable

terikat

yaitu keterampilan guling depan.

Berdasarkan permasalahan dan fujuan

yang

hendak

dicapai, maka penelitian ini

termasuk penelitian

eksperimen.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan tes terhadap

variabel-variabel

yang diteliti. Dari setiap variabel

yang

Jurnal Pendidikan

diteliti telah disusun instrumen

untuk mendapatkan

data penelitian.

Rancangan eksperimen

faktorial dalam penelitian ini

menggunakan

disain faktorial 2 x

2.yang

lebih dikenal dengan istilah

simplest

factorial desain. Gerakan guling

depan

merupakan safu rangkain gerakan

yang

kompleks, dimana latihan

gerakan guling

depan dapat dilakukan

dengan

dua

cara,

yakni;

gerakan

guling

depan

yang

dapat

dilakukan dengan awalan jongkok

dan dengan awalan

berdiri.

Pelaksanaan gerakan

guling depan awalan berdiri terdiri

dari tahapantahapan gerakan sebagai berikut:

(l)

sikap awal (2) pelaksanaan (3) sikap akhir.

Petunjuk

Pelaksanaan

Dan

Penilaian Tes Kelentukan Togok Ke Depan. Peralatan

yang

dipersiapkan

untuk

pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:Bangku berskala cm, Flexiometer,

Format

pencatatan

skor, Alat

tulis menulis.

Pelaksanaan, peserta tes berdiri

di

atas bangku dengan ke dua kaki rapat,

ujungjari kaki

tepat berada

di

tepi bangku pada skala (flexiometer) yang terpasang. Kedua ibu

jari tangan berkaitan safu sama lain,

kedua

tungkai harus lurus. Kemudian

badan dibungkukkan pelan-pelan dan kedua tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin,

dan sikap ini

dipertahankan

selama

tiga

56

(11)

Edisi

April20I2,

Volume

I6

Nomor

I

detik. Kesempatan diberikan dua kali berturut-turut.Penilaian, skor

terbaik (sentuhan

jari

yang

te{auh

pada skala) dari

dua kali

kesempatan

dicatat

sebagai hasil akhir peserta tes.

Teknik

analisis yang digunakan pada peirelitian

ini

adalah sebagai berikut:Untuk menguji hipotesis statistik digunakan teknik analisis Varians

(ANAVA)

dua

jalur 2 x

2 pada taraf kepercayaan

a :

0,05.Untuk

uji

normalitas

data yang diperoleh dari

hasil keterampilan

guling d"pa.,

digunakan

uji

Lilliefors.Untuk Uji

homogenitas

menggunakan uji Bartlett.Jika

terdapat interaksi antara metode latihan peregangan

dan*'kelentukan terhadap

keterampilan

guling

depurr, akan dilanjutkan dengan

Uji

Tukey.

Hasil Penelitian Dan pembahasan

Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan pendekatan

analisis

varians

(ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey, maka

pembahasan

hasil

penelitian

akan

terpusat

pada empat hipotesis

yang

telah diuji

kebenarannya

yaitu

sebagai

berikut:Secara keseluruhan,

hasil

keterampilan guling depan pada

senam

lantai melalui

penerapan

metode

latihan peregangan

bennain pasif (Al) lebih

baik

Jurnal Pendidikan

daripada metode latihan

peregangan bermain statik (A2).

Hasil

analisis gerak

di

atas diperkuat

oleh hasil perhitungan analisis

varians tentang perbedaan keefektifan antara kedua metode latihan secara keseluruhan, yakni; F observasi antar

kolom (FA) : 4,94,

lebrh

besar daripada

F tabel, yaitu

sebesar

4,ll

(Fo

:

4,94>

Ft = 4,l l)

dan dengan melihat hasil keterampilan guling depan pada senam

Iantai menggunakan metode

latihan peregangan bermain pasif (

V :

26,40 dan s

:5,29)

dibandingkan

hasil

keterampilan

guling depan pada senam

lantai menggunakan

metode latihan

peregangan bermain statik (

x :

23,50dan s

:

4,50).

Bagi

siswa yang

memiliki

kelentukan

togok ke

depan

tinggi, hasil

keterampilan

guling depan pada

senam

lantai

melalui

penerapan metode latihan

peregangan

bermain pasif (Al) lebih baik

daripada metode

latihan

peregangan

bermain

statik

(^2).

Hasil

analisis gerak

di

atas diperkuat

oleh hasil uji lanjut kelompok

kelentukan

togok ke

depan

tinggi

yang

dilatih

dengan

metode latihan peregangan pasif (pl)

dibandingkan dengan kelompok kelentukan

togok ke

depan

tinggi

yang

dilatih

dengan metode latihan peregangan metode bermain

57

(12)

Edisi

April

2012, Volume

l6

Nomor

l

Qtabel

: 3,79.

Dengan

kata lain

bahwa

bagi siswa yang

memiliki

kelentukan togok

tinggi, keefektifan metode

latihan

peregangan metode

bermain pasif

(

7

=

30,30 dan sd : 3,65) lebih baik

secara nyata dibandingkan dengan metode latihan peregangan bermain statik (

V : 23,7

dan

sd:

5,01)

Bagi

siswa yang

memiliki

kelentukan

togok ke

depan rendah,

hasil

keterampilan

guling depan pada

senam

lantai

melalui

penerapan metode latihan

peregangan

bermain statik (A2) lebih baik

daripada metode

latihan

peregangan

bermain pasif

(A1).

Hasil

analisis gerak

di atas

ditunjang

oleh hasil uji lanjut kelompok

kelentukan togok ke depan rendah yang

dilatih

dengan metode

latihan

peregangan

bermain

statik

(P4) dibandingkan dengan

kelompok

kelentukan togok ke depan rendah

yang

dilatih

dengan metode

latihan

peregangan bermain pasif (P3), hasilnya;

Qhitung:0,61

bagi siswa yang

memiliki

kelentukan togok ke depan rendah, metode latihan peregangan bermain

statik 7 :23,3 dan

sd

:

4,19) dan metode latihan peregangan metode bermain

Jurnal Pendidikan

pasif

(

V : 22,5 dan sd : 3,47)

tidak

memberikan keefektifan hasil

yang

signifikan terhadap keterampilan

guling depa, pada senam lantai.

Terdapat interaksi antara

metode

latihan

dengan kelentukan

togok ke

depan terhadap

hasil keterampilan guling

depan

pada

senam

lantai. Hasil analisis

varians

2x2,

tentang interaksi antara metode latihan dengan kelentukan togok ke depan terhadap

keterampilan guling depa, pada

senam

lantai

menunjukkan

bahwa Fobservasi :

menggambarkan bahwa metode

latihan

peregangan bermain pasif lebih

cocok

diterapkan bagi siswa yang memiliki kelentukan togok ke dePan

tinggi

dibandingkan dengan metode

latihan

peregangan bermain

statik A1B1 > A2Bl.

Sebaliknya, metode latihan

peregangan

bermain statik

dan

pasif

sama-sama dapat

diterapkan bagi siswa yang memiliki

kelentukan togok ke depan rendah.

Hal ini

diperkuat oleh hasil

uji

lanjut

yang

membedakan

antara metode

latihan

peregangan bermain pasif

dengan

kelentukan togok ke depan tinggi

dan

metode latihan

peregangan

bermain

statik dengan kelentukan

togok ke

depan tinggi;

AlBl : A2Bl (Pl :

P2), hasil Qhitung 5,06

58

(13)

Edisi

April

2012, Yolume

I6

Nomor

I

>

Qtabel 3,79. Dengan kata Iain keefektifan metode latihan peregangan metode bermain

pasif

dengan

kelentukan togok ke

depan

tinggi

(

x : 30,30 dan

sd = 3,65) lebih baik secara

nyata

dibandingkan dengan metode latihan peregangan bermain statik (

x :23,7

tlan sd

=

5,01). Metode latihan peregangan bermain statik dengan kelentukan

togok

ke

depa., rendah dan metode

latihan

peregangan bermain pasif

dengan kelentukan togok ke depan

rendah; A2B2:

Qtabel 3,79. Dengan kata lain

metode latihan peregangan bermain statik (

i :23,3 dan sd : 4,19 ) dan metode

latihan

peregangan bermain

pasif

(

V = 22,5

dan

sd : 3,47 ), keduanya

sama-sirma

rnemberikan keefektifan hasil

terhadap

keterampilan guling depan pada

senam lantai.

Simpulan Dan Saran

Hasil

keterampilan

guling

depan bagi kelompok siswa yang

dilatih

dengan metode latihan peregangan

pasif

secara keseluruhan

lebih baik

dibandingkan dengan kelompok siswa yang

dilatih dengan

metode latihan peregangan statik.

Bagi

siswa yang

memiliki

kelentukan

logok ke

depan

tinggi, hasil

keterampilan

Jurnal Pendidikan

guling depan melalui

penerapan metode

latihan peregangan pasif lebih

baik

dibandingkan dengan metode

latihan peregangan

statik

Bagi

siswa yang

memiliki

kelentukan

togok ke

depan rendah,

hasil

keterampilan

guling depan melalui

penerapan metode

latihan peregangan statik lebih

baik

dibandingkan dengan metode

latihan peregangan

pasif

Terdapat interaksi antara

metode latihan peregangan dengan kelentukan togok ke depan terhadap hasil latihan keterampilan guling depan pada senam lantai.

Dalam upaya qrltuk

meningkatkan

keterampilan guling lJ.pa, pada

senam

lantai para sisw4

maka

perlu

diberikan

metode latihan

peregangan

yang

sesuai

dengan faktor internal individu

seperti

kelentukan togok ke depan.

Mengingat

pentingnya penerapan metode

latihan peregangan

ini,

maka

bagi guru

penjaskes dan para pelatih dalam memberikan metode

latihan

peregangan sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kemampuan awal kelentukan togok ke depan dari siswa.

Bagi

siswa yang

memiliki

kelentukan

togok ke depan tinggi, disarankan

agar

dalam melatih

keterampilan

guling

depan

pada senam lantai

menggunakan metode

59

(14)

Edisi

April20l2,

Yolume

I6

Nomor

l

latihan peregangan

pasif. Bagi

siswa yang

memiliki

kelentukan togok ke depan rendah, disarankan agar dalam melatih keterampilan

guling depan pada senam

lantai

menggunakan

metode latihan

peregangan statik.

Bagt para peneliti yang

berminat tentang permasalahan

ini,

agar melakukan

penelitian lebih lanjut

dengan melibatkan

variabel lainnya yang cukup

berpengartrh terhadap keterampilan

guling

depan pada

senam lantai seperti faktor

konsentrasi,

keseimbangan, serta koordinasi,

guna

pengembangan penelitian di bidang olahraga

senam lantai, sekaligus

memperkaya khasanah di bidang ilmu keolatuagaan.

Daftar

Referensi

Anonim. Pedoman Penulisan Tesis &

Disertasi. Jakarta:

Depdiknas,

Program Pascasarjana UNJ, 2007.

Appleton Brad, Stretching and

Flexibility

-

Types of

Stretching,hffp:www.

braddap.net, diakses

l0

Februari 2011.

Arikunto Suharsimi, Prosedur

Penelitian

Suatu Pendekatan

Praktik,

PT Rineka Cipta, Jakarta 2006.

Atmajaya Supardi Udung,

Kecobangan Olahraga Senam: Modul Mata Kuliah.

Bandung: FPOK UPI. 2008.

Jurnal Pendidikan

Djaali, Konsep Dasar dan

Pokok'Pokok Desain Eksperimen Jakarta: PPs UNJ.

2010.

Furchan

Arief,

Pengantar Penelitian Dalam

Pendidiknn Yogyakarta:

Pustaka Pelqiar.2004.

Gall D Meredith, at.all,

Educationol

research An Introduction,

Seventh

Edition.

Toronto:

Mclange

Publisher Inc.2003.

Jack

Willey, Men's

Gynnastics. California:

Anderson Word Inc. 2005.

Kerlinger Fred , Asas-Asas

Penelitian

Behavioral:

Terjemahan

Landung

R Simatupang, Edisi ketiga, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, Cetakan kesepuluh.2004.

Mac Naughton G., Shaping Early

Childhood: Learners,

Curriculum

and

Contexts, terjemahan

Solehudin Midenhead, B erl<shire

:

Open Uiversity Press. 2003.

Muhajir, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Untuk SMA Kelas Vlll.

Jakarta: Erlangga. 2006.

Mukholid Agus, Pendidiknn

Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA Kelas

)7.

Surakarta: Yudisthira. 2007 .

60

(15)

Edisi

April

2012, Volume

l6

Nomor

l

Narbuko Cholid dan Abu

Achmadi, Metodologi

Penelitian.

Jakarta: Bumi Aksara.2007.

Paulus L.P dan Dikdik Z.S. Materi Penataran Pelatihan Fisisk

Tingkat

Propinsi Se-Indonesia.

Jakarta:

Komisi

Pusdiktar

KONI

Pusat. 20A6.

Roji, Pendidikan Jasmani Olahroga

dan

Kesehatan untuk SMP Kelas

YII.

Jakarta: Erlangga. 2007.

Uhamisatra dklt Modul Didahik

Pembelajaran Senam. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI. 2OIO.

Jurnal Pendidikan

UU RI NO 3

Tahun 2005, Tentang Sistem

Keolahragaan Nasional.

Jakarta:

Kementerian Negara Pemuda

dan Olalraga Republik lndonesia. 2005.

Vorvick

Linda,

"Flexibliff',

http: //www.nlm.nih. gov/medlineplus/ I 939l.htm, diakses 2 Maret 2011.

Walker Brad, Warm Up Activities

and

Stretching Exercises. htto : ll

www.tkglhce.com. diakses 3

Maret

2010.

Wikipedia, Passive-stretching,

(http://en.wikipedia.org/wiki),

diakses

19 Maret 2011.

6t

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini digunakan beberapa alat analisis yakni analisis LQ dan analisis Shift Share yang digunakan untuk menentukan komoditas unggulan, analisis regresi

Tujuan dari penelitian ini antara lain, (1) untuk mengetahui tanggapan responden terhadap harga sepatu pada toko The Little Things Boutique, (2) untuk mengetahui

3.2.2 Menunjukkan pola irama lagu bertanda birama tiga pada alat musik ritmis 4.7.1 Membuat lagu anak-anak sederhana dengan kata-kata sendiri yang bermakna 4.7.2 Menyanyikan

The effort to overcome the criminal act in the banking sector conducted by the internal bank is charged with Act Number 10 of 1998 concerning Banking which clearly states that

Longsor memindahkan massa tanah dengan volume yang besar, adakalanya disertai oleh batuan dan pepohonan, dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan erosi tanah

“ Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Status Pemerintah Daerah Pada Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Tahun 2008- 2012”,

Laporan keuangan perusahaan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangannya pada pihak-pihak

Perangkat Pembelajaran kelas VIII.