• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu product innovation (X1), process innovation (X2), dan market innovation (X3) serta variabel terikat yaitu performa bisnis (Y)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu product innovation (X1), process innovation (X2), dan market innovation (X3) serta variabel terikat yaitu performa bisnis (Y)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan berdasarkan bukti pengamatan untuk melakukan peninjauan fenomena sosial dengan prinsip-prinsip statistik (Huang, 2016). Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu product innovation (X1), process innovation (X2), dan market innovation (X3) serta variabel terikat yaitu performa bisnis (Y).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan seluruh objek penelitian yang dapat berbentuk makhluk hidup, unsur lingkungan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya dengan kualitas dan karakteristik tertentu (Prisgunanto, 2015). Untuk pengambilan populasi dan sampel, peneliti akan mengamati bisnis UMKM di bidang kuliner atau makanan dan minuman di area Foodcourt Mall Royal Plaza Surabaya. Royal Plaza adalah pusat perbelanjaan yang berada di Surabaya Jawa Timur, tepatnya di Jalan A. Yani No. 16-18. Royal Plaza mulai dibuka sejak 2006 tepatnya tanggal 7 Oktober. Menurut observasi lapangan yang dilakukan peneliti pada bulan April 2021, terdapat 222 unit bisnis kuliner yang tersebar di seluruh area Royal Plaza. Selanjutnya, hasil observasi menunjukkan bahwa 180 unit bisnis berada di area foodcourt, 12 unit bisnis pada lantai 1, dan 30 unit bisnis pada lower ground.

(2)

25 Berdasarkan data observasi lapangan populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 180 bisnis kuliner di Food Court Mall Royal Plaza Surabaya.

Penelitian akan dilakukan dengan menyebar kuesioner secara offline. Sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang memiliki ciri-ciri sama seperti populasi (Alfianika, 2018). Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan bagian dari sampel non-probability. Teknik ini digunakan agar sampel memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi serta tidak semua populasi dapat menjadi sampel penelitian (Etikan, 2016). Berikut merupakan kriteria dari sampel pada penelitian ini:

1. Bisnis kuliner dalam kategori food service atau kuliner siap saji.

2. Bukan berbentuk restoran.

3. Lokasi Foodcourt Royal Plaza Surabaya.

4. Pendapatan < Rp 2.500.000.000/tahun.

Penentuan jumlah sampel yang representatif dilakukan dengan cara jumlah indikator dalam penelitian dikali 5 sampai 10 (Hair et al., 1995 dalam Utama, 2016).

Sampel = 5 x jumlah indikator = 5 x 15 = 75

Pada penelitian ini terdapat 15 indikator sehingga jumlah sampel yang diteliti sebanyak 75 responden.

(3)

26 3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran

Sumber data jenis primer digunakan dalam penelitian ini. Menurut Prisgunanto (2015), data yang diamati dan dicatat untuk pertama kali, yang didapat langsung dari sumbernya merupakan data primer. Data ini akan didapatkan dengan melalui penyebaran angket kuesioner pada UMKM kuliner di Royal Plaza Surabaya sebagai sampel penelitian. Untuk mengukur variabel yang ada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan alat bantu dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena (Pranatawijaya dan Priskila, 2019). Berikut ini adalah 5 indikator jawaban skala likert:

Tabel 3.1 Skor Skala Likert

Sumber: Data diolah 2021

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunaxkan 4 variabel yaitu product innovation (X1), process innovation (X2), market innovation (X3), dan performa bisnis (Y). Tabel 3.2 menjelaskan definisi operasional variabel penelitian.

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(4)

27 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional

Variabel Indikator Sumber

Product Innovation

(X1)

Product Innovation memiliki unsur-unsur pengenalan produk baru, pengembangan fitur produk baru, reposisi produk yang sudah ada, dan produk baru untuk menembus pasar.

1. Tingkat kebaruan produk meningkat.

2. Frekuensi pengembangan produk baru tinggi.

3. Spesifikasi dan fungsi teknis selalu berbeda.

4. Memiliki keunggulan dibandingkan pesaing kami dalam hal produk baru.

Prajogo dan McDermott dalam

Ali et al., (2020) Gkana, (2015) Yuan et al., (2010) Gunday et al., (2011)

Chang et al., (2012) Forsman, (2011) Liao dan Wu, (2010)

Yuan et al., (2010)

Process Innovation

(X2)

Process Innovation memiliki penerapan metode penyampaian layanan yang baru atau yang ditingkatkan secara signifikan, tujuannya untuk menurunkan biaya per unit pengiriman atau untuk meningkatkan kualitas.

1. Proses produksi lebih baik dari para pesaing.

2. Meningkatkan kecepatan dan efisiensi Aktivitas bisnis (proses pembayaran, produksi, distribusi, pemasaran).

3. Menggunakan teknologi canggih dalam proses produksi.

4. Tingkat perubahan dalam proses dan teknik tinggi.

Mortensen dan Bloch dalam Martin-Rios dan Ciobanu, (2019)

Gkana, (2015) Prajogo, (2015)

Garcia dan Calantone, (2002) Kim et al., (2012) Prajogo dan Hong,

(2008)

Market Innovation

(X3)

market innovation Segala bentuk inovasi dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk mengubah atau membentuk pasar baru.

1. Menggunakan cara baru untuk menetapkan harga produk.

2. Memperbarui desain produk saat ini atau produk baru.

3. Perusahaan memperkenalkan saluran distribusi produk baru.

4. Memperbaharui teknik promosi.

5. Perusahaan memperbarui aktivitas pemasaran umum.

Grimpe et al., (2017) Sprong et al., (2021) Gunday et al., (2011)

Performa Bisnis

(Y)

Performa merupakan kemampuan objek pengukuran untuk mencapai hasil organisasi yang berkaitan dengan tujuan

1. Profitabilitas bisnis.

2. Efisiensi dan efektivitas aktivitas bisnis.

3. Hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen.

Lönnqvist 2004 dalam Kafetzopoulos

et al., (2019) Erista et al., (2020) Lestari et al., (2020) Ridha dan Hidayat,

(2020) Don Y. dan Erick W.,

(2001) Sumber : Data diolah penulis, 2021

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Pada penelitian ini prosedur pengumpulan data dilakukan secara langsung offline pada sampel atau responden yaitu UMKM kuliner di Royal Plaza Surabaya dengan menggunakan kuesioner. Peneliti datang dan menyebarkan angket dalam

(5)

28 bentuk kuesioner tertutup dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk memudahkan pengukuran hasil data, kuesioner menggunakan skala likert.

3.6 Metode Analisis dan pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Validitas

Menurut Satriawan (2016), uji validitas dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya instrumen penelitian yang digunakan pada angket yang disebarkan. Uji validitas akan dihitung menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science), hasilnya akan dilihat menggunakan tabel r untuk mengetahui

kevalidannya, jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka instrumen dianggap tidak valid dan harus dibuang (Satriawan, 2016).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Satriawan (2016), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan instrumen pada angket yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Jika nilai koefisien reliabilitas (nilai (cronbach alpha) > 0,6, maka variabel dianggap handal atau reliabel (Satriawan, 2016).

3.7 Uji Asumsi Klasik 3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan sebagai cara mengetahui apakah data tersalur normal dan mewakili populasi. Penelitian ini memakai metode uji kolmogorov- Smirnov untuk mengetahui residual tersalur normal atau tidak. Jika nilai tingkat signifikansi 0,05, maka residual tersalur dengan normal (Darmawan, 2017).

(6)

29 3.7.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat pada model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan (VIF) Variance Inflation Factor. Batasan nilai maksimum VIF adalah 10, jika nilai lebih kecil dari 10, multikolinearitas dalam model regresi tidak terjadi (Darmawan, 2017).

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dibuat untuk mengetahui perbedaan varian residual pada pengamatan model regresi (Maziyya et al., 2015). Penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas untuk memastikan varian residual memiliki kesamaan pada model regresi dengan menggunakan metode glejser. Menurut Andarsyah (2020), berikut merupakan jenis kriteria yang diamati:

1. Terjadi heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

2. Tidak terjadi heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

3.8 Model Analisis Data

3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda menjadi metode statistik pada penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat SPSS. Analisis untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel atau lebih variabel bebas (variabel prdiktor) terhadap variabel terikat (Jomnonkwao et al., 2020). Tujuan analisi regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh dimension of innovation terhadap performa bisnis kuliner Mall Royal Plaza Surabaya. Terdapat 3 variabel bebas (X1, X2, X3) dan satu variabel terikat (Y). Bentuk penelitian ini adalah:

Y= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 +

𝜀

(7)

30 Keterangan:

Y = Kepuasan Konsumen a = Konstanta

Xl = Product Innovation X2 = Process Innovation X3 = Market Innovation β12, β3 = Koefisien regresi

𝜀

= Error

3.8.2 Uji F (Uji Kelayakan Model)

Uji koefisien digunakan untuk mengetahui kelayakan model pada penelitian Ghozali (2016). Menurut Anshori dan Iswati (2009), kriteria uji F adalah:

1. Sig < 0,05 menunjukkan model ini layak untuk dipakai pada penelitian.

2. Sig > 0.05 menunjukkan uji model ini tidak layak untuk dipakai pada penelitian.

3.8.3 Uji t (Uji Hipotesis)

Menurut uji t digunakan untuk menguji makna koefisien sendiri–sendiri atau parsial. Jika nilai menunjukkan sig. uji t < 0,05, maka bermakna variabel bebas secara individual memiliki pengaruh terhadap variabel terikat Ghozali (2016).

3.8.4 Koefisien Korelasi (R)

R atau korelasi berganda, dipakai untuk mengukur korelasi antara dua variabel terikat atau lebih terhadap variabel bebas. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilai R mendekati angka 1, maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antar variabel yang diteliti semakin erat (Priyatno, 2017).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kedua dilakukan oleh Al-Sa’di et al (2017) dengan variabel product innovation and process innovation, knowledge management and operational performance” dengan

Uji autokorelasi bertujuan guna menguji apakah dalam model regresi linier berganda terdapat hubungan atau korelasi antar kekeliruan pengganggu pada periode ‘t’

3) Dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan strategis akibat bencana yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, rencana induk simpul transportasi

Penelitian ini membahas pengaruh dua variabel bebas yaitu Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3), dan Action (X4) terhadap satu variabel terikat yaitu minat beli

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

Hasil penelitian ini adalah: (1) pengembangan media pembelajaran interaktif K3 yang tepat pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik meliputi unsur materi pokok bahasan K3,

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penerapan independent reading (membaca

Hubungan antara lamanya pengalaman yang dimiliki oleh petani dalam berusaha tani anggrek dengan jenis pengendalian yang dilakukan yaitu: pada umumnya, petani yang