• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN DI KELAS V SD NEGERI 050588 SELESAI TA 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN DI KELAS V SD NEGERI 050588 SELESAI TA 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PICTURE AND

PICTURE

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V

SD NEGERI 050588 SELESAI T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ESTER MARISA SIHOMBING

Nim: 1101111008

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

ESTER MARISA NABABAN, 1101111008, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pe;ajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 050588 Selesai T.A 2013/2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam menggunakan model pembelajaran picture and picture pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 050588 Selesai T.A 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, yang terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 24 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.Sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok Susunan Bumi dengan penerapan model pembelajaran picture and picture Alat pengumpulan data menggunakan observasi dan tes.

Pada pre test awal diperoleh tes hasil belajar siswa pada materi pokok Susunan Bumi yaitu dengan nilai rata-rata 46 dan presentase 17% (4 siswa). Setelah diterapkan model pembelajran picture and picture pada siklus I diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 64 dengan presentase 46% (11 siswa) terjadi peningkatan sebesar 29%. Sedangkan pada siklus II diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar mencapai nilai rata-rata 83 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 92% (22 siswa).

(6)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

2.1. Kerangka Teoritis... 8

2.1.1 Pengertian Pembelajaran... 8

2.1.2 Ciri-Ciri Pembelajaran ... 9

2.2. Pengertian Model Pembelajaran ... 9

2.2.1 Jenis-jenis Model Pembelajaran di SD ... 11

2.2.2 Hakekat Pembelajaran Picture And Picture ... 13

(7)

v

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan ... 15

2.3. Pengertian Hasil Belajar ... 15

2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 17

2.4. Pengertian IPA ... 19

2.5. Materi Pokok ... 20

1. Struktur Bumi ... 20

2. Matahari ... 21

3. Planet ... 22

4. Keadaan Planet Penyusun Tata Surya ... 22

2.6. Kerangka Berpikir ... 31

2.7. Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1. Jenis Penelitian... 33

3.2. Lokasi Penelitian ... 33

3.3. Subjek/Objek Penelitian ... 33

3.4. Variabel Penelitian ... 33

3.5. Desain Penelitian... 34

3.6. Prosedur Penelitian ... 35

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.8. Teknik Analisis Data ... 40

3.9. Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43

4.1. Hasil Penelitian ... 43

(8)

vi

4.2. Siklus I... 47

4.3. Siklus II ... 56

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 70

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Konversi Penilaian Observasi Guru ... 39

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 42

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pada Tes Awal ... 45

Tabel 4.2 Rincian Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal pada Tes Awal ... 45

Tabel 4.3 Lembar Observasi Siklus I... 51

Tabel 4.4 Pengamatan Kegiatan Guru siklus I ... 52

Tabel 4.5 Daftar Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Pos Test Siklus I ... 53

Tabel 4.6 Rincian Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal pada Tes Awal ... 54

Tabel 4.7 Lembar Observasi Siklus II ... 61

Tabel 4.8 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II ... 61

Tabel 4.9 Daftar Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Pos Test Siklus II ... 63

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model

Kemmis ... 34

Gambar 4.1 Tempat peneliti SD 050588 Selesai ... 43

Gambar 4.2 Siswa sedang mengerjakan Pre Test ... 44

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada tes awal ... 46

Gambar 4.4 Menyampaikan Materi Pelajaran mengenai Susunan Bumi ... 48

Gambar 4.5 Siswa mendiskusikan kembali materi yang diajarkan ... 49

Gambar 4.6 Peneliti menyuru salah satu siswa kedepan ... 50

Gambar 4.7 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada tes I ... 55

Gambar 4.8 Guru menyediakan materi yang diberikan ... 57

Gambar 4.9 Siswa melakukan diskusi dengan anggota kelompok ... 59

Gambar 4.10 Siswa Memprentasikan Materi yang telah disampaikan ... 60

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu usaha yang terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, keagamaan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kegiatan proses belajar

mengajar merupakan kengiatan inti. Pendidikan merupakan hal yang sangat

penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan tersebut dapat secara formal

diperoleh di sekolah terutama di tingkat pendidikan sekolah dasar. Di tingkat

sekolah dasar mata pelajar IPA merupakan mata pelajaran yang merupakan suatu

pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta, hal ini di karenakan

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang menawarkan cara-cara untuk kita agar dapat

memahami kejadia-kejadian di alam dan, IPA juga merupakan kumpulan

pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta.

Pembelajaran IPA dapat di pelajarin dan menjadi bahan pelajaran tidak

hanya mempunyai tujuan agar perserta didik mampu meningkatkan kesadaran

untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan

alam. Pengetahuan mengenai IPA, lingkungan, keindahan dan keteraturan alam

penciptannya penting untuk diketahui sejak dini agar dapat berperan memelihara,

menjaga, melestarikan lingkungan alam dan menaruh kasih yang terbesar terhadap

(12)

2

pelajaran IPA di sekolah.Akan tetapi pembeljaran IPA juga dapat lebih bersifat

peminhaan pengetahuan, perinsip, konsep dari peneliti ke siswa.

Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, sebagai tindakan

pencapaian tujuan pendidikan yang banyak bergantungan kepada bagaimna proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.Dalam kegiatan beljar anak

adalah sebagai subjek dari kegiatan pengajaran.karna itu inti proses pengajaran

tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan

pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik

berusaha aktif untuk mencapainnya.

Dengan demikian untuk memberikan pengetahuan dan konep tentang

pelajaran IPA yang cukup luas kepada perserta didik dalam proses belajar

mengajar penyampaian pelajaran IPA terutama materi susunan bumi memerlukan

alat perantara yang berupa media gambar, media gambar sangat membantu

peroses mengajar. Melalui proses mengajar diharapkan tercapai tujuan

pendidikan, dalam bentuk terjadinya perubahan yaitu perubahan tingkah laku dari

diri siswa. Jika kegiatan proses pembelajaran kurang menarik maka akan terjadi

rendahnya hasil belajar.oleh sebab itu, dalam proses belajar kita harus mengetahui

apa yang menjadi usaha yang digunakan agar berhasil mencapai tujuan

pendidikan.

Dari beberapa faktor kegagalan dalam belajar salah satunya adalah,

peneliti kurang menerapkam metode pembeljaran dengan tepat, sehingga siswa

kurang memahami materi yang diajarkan, dan proses belajar mengajar menjadi

kurang menarik, membosankan, serta siswa kurang bersemangat dalam mengikuti

(13)

3

merupa media gambar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan peroses belajar mengajar. Artinya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa, maka diperlukan suatu peranan pembelajaran yang berpusat pada siswa

atau perserta didik.

Peranan yang berpusat pada perserta didik adalah kengiatan pembelajaran

yang dapat mendorong perserta didik membuat hubungan antara pengetahuan

yang dipelajarin dengan penerapannya dalam kehidupan perserta didik sebagai

anggota masyarakat. Sedangkan peneliti berfungsi untuk mengelolah kelas

menjadi kondusif untuk belajar. Untuk itu peneliti harus menciptakanstrategi

pembelajaran yang membuat anak menjadi tertarik mengikuti pelajaran terutama

mata pelajarn IPA.

Pelajaran IPA pada dasarnya termasuk peajaran yang cukup mudah dan

menarik untuk dipelajarin. Karena pelajaran IPA mebuat anak mengetahui apa

yang belum diketahui anak didik tentang hal-hal yang terjadi sebelumnya. Jika

peneliti menerapkan strategi benar maka anak akan tetaik untuk mengetahui

hal-hal yang belum diketahui, serta anak bersemgat mencarik tahu tentang apa yang

terjadi sebelumnya. Sehingga tujuan dari pembelajaran IPA tercapai.

Namun kenyataannya masih belum terlihat gambaran peningkatan hasil

belajar siswa yang diperoleh melalui tes yang diberikan oleh peneliti.dikarenakan

hasil tes masih menunjukkan nilai yang rendah yaitu <70. Rendahnya minat siswa

untuk belajar, maka akhirnya berdamapak pada rendahnya hasil belajar siswa

yang bisa dilihat dari data ulangan siswa pada mata pelajaran IPA yang diperoleh

(14)

4

45%) yang nilainya mencapai standart ketuntasan belajar yang telah ditetapkan

yaitu 70 pada tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, di temukan masalah bahwa peneliti

kurang menggunakan model yang bervariasi pada saat pembelajaran yang

disampaikan sehingga siswa kurang minat dalam mengikuti pelajaran yang di

sampaikan oleh peneliti. Akibatnya, siswa kelas V kurang aktif dalam materi IPA,

siswa membutuhkan media atau model pembelajaran yang menarik agar siswa

tersebut bersemangat dalam mengikuti proses belajar setiap harinya terutama

dalam materi pembelajaran IPA. Bila siswa temotivasi dalam belajar maka hasil

belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti untuk memahami masalah yang

dihadapi siswa dalam materi pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA

diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan memberikan

pengalaman langsung kepada siswa untuk lebih mengembangkan

kompentensinya. Sesuai peranan dalam IPS dalam kehidupan sehari-hari adalah

untuk menjadi wahana pengetahuan bagi siswa dari diri sendiri dan lingkungan

sekitarnya.

Salah satu upaya mengatasi permasalahan ini, peneliti harus mampu

merancang model pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Untuk itu, peneliti

harus kreatif dalam mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa

dapat berpatisipasi, aktif, kreatif terhadap materi yang diajarkan. Dengan cara

demikian, diharapkan siswa dapat memahami materi yang diberikan mencapai

(15)

5

Untuk dapat mengatasi masalah ini, maka peneliti diharapkan dapat

melakukan perbaikan dengan melihat sejauh mana perserta didik dapat mengasi

materi yang telah diajarkan dengan menggunakan media gambar yang sesuai

sehingga proses belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan.

Penggunan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran

IPA khususnya pada pokok bahasan susunan bumi memegang peranan yang

sangat penting sebab siswa dituntut agar dapat mendeskripsikan struktur bumi,

dengan adanya picture atau media pembelajaran materi pelajaran dapat dengan

mudah dipahami oleh siswa.dan siswa diharapkan mampu memahami perubahan

yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Jadi model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model

pembelajaran yang tepat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran

sehingga pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembeljaran picture and picture adalah gambar-gambar yang

menyangkut materi pembeljaran. Dengan adanya media gambar akan

mempermudah proses pembelajaran dalam pembeljaran, serta untuk mengtasi

kesulitan menampilkan benda aslinya didalam kelas. Media gambar yang

digunakan dalam penelitian adalah media gambar berupa gambar-gambar bumi,

proses terjadinya bumi, susunan bumi atau struktur bumi.media pembelajaran

sangat minim, hal ini tebukti bahwa masik banyak peneliti hanya menyampaikan

pesan atau isi pelajaran hanya dengan kata-kata semata (verbalisme). Aktivitas

siswa dapat dikatakan penjelasan dari peneliti dan mencatat yang dianggap

penting. Ini membuat siswa akan merasa bosan dan dianggap bahwa pelajaran

yang sulit karena merupakan pelajaran yang berat bagi siswa. Sebagai besar

(16)

6

sehingga hasil belajar masih rendah khususnya pada pokok bahasan susunan

bumi.

Model pembelajaran picture and picture merupakan suatu peranan yang

dapat mempelancarkan pemahaman dan memperkuat ingatan. Untuk itu model

pembelajaran picture and picture perlu digunakan dalam peroses belajar mengajar

sehingga dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang telah di

ajarkan dan mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penulis tertarik membahas hal tersebut dalam penelitian ini. Untuk ini pemilihan

judul ini adalah:

“Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 050588 Selesai

T.A 2013-2014”

1.2 Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah maka

yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi IPA

2. Metode Model pembelajaran Picture And Picturebelum diterapkan

3. Aktivitas pembelajaran berpusat pada peneliti, karena peneliti hanya

terfokus pada buku pelajaran dan kurang menggunakan media.

1.3 Batasan Masalah

(17)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan model pembelajaran picture

and picturedalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi pokok susunan bumi di kelas V SD Negeri 050588 Selesai Tahun Ajaran

2013-2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti bertujuan untuk dapat

mengetahuin penggunaan model pembelajaran picture and picture yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok bahasan susunan bumi di

kelas V SD Negeri 050588 Selesai Tahun Ajaran 2013-2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun hasil-hasil dari pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat

memberi manfaat yaitu:

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pokok

bahasan susunan bumi

2. Bagi peneliti, dapat mempermudah dalam proses pembelajaran

3. Bagi kepala sekolah untuk dapat melakukan perubahan terhadap

peneliti-peneliti agar peneliti-peneliti dapat menggunakan model pembelajaran picture and

picture dalam proses belajar mengajar.

4. Bagi penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh

kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran Reflektif pada mata pelajaran

IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Susunan Bumi di kelas V

SD Negeri 050588 Selesai Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari :

1. Pada saat diberikan tes awal (pre tes), pencapaian tes hasil belajar siswa pada

materi pokok Susunan Bumi yaitu dengan nilai rata-rata 46 dan persentasenya

17% (4 siswa). Setelah diterapkan metode picture and picture pada siklus I

diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 64

dengan persentase 46% terjadi peningkatan sebesar 29%. Sedangkan pada

siklus II diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar siswa mencapai nilai

rata-rata 83 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 92% dengan peningkatan

sebesar 46%.

2. Hasil observasi keterlibatan siswa dengan aspek umum yaitu partisipasi,

persiapan alat, penggunaan alat, sikap antusias, kerjasama dan ketepatan

waktu. Pada siklus I diperoleh skor 21 dengan nilai rata-rata 65,6 kategori

cukup. Pada siklus II diperoleh skor 26 dengan nilai rata-rata 81,25 kategori

baik sekali. Hasil observasi menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pada

observasi siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 15,6.

3. Hasil observasi kegiatan peneliti selama pembelajaran berlangsung dengan

aspek umum yaitu membuka Pelajaran, penggunaan waktu dan strategi,

(19)

70

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, komunikasi dengan siswa, dan

mengadakan evaluasi. Pada siklus I diperoleh skor 28 dengan nilai 70 rata-rata

kategori cukup. Pada siklus II diperoleh skor 33 dengan nilai rata-rata 82,5

kategori baik sekali. Hasil observasi menunjukkan peningkatan nilai rata-rata

pada observasi siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,5

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan :

1. Bagi guru, khususnya guru IPA kelas V diharapkan untuk menggunakan

Model Pembelajaran PICTURE AND PICTURE sesuai dengan materi yang

akan diajarkan guru kepada siswanya, dalam upaya meningkatkan motivasi

belajar siswa sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti proses

belajar mengajar.

2. Bagi siswa, diharapkan agar lebih bersemangat dalam belajar dan disarankan

agar tidak malu atau tidak takut dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dimengerti.

3. Bagi pihak sekolah, agar kiranya dapat menambah sarana dan prasarana yang

bertujuan untuk dapat meningkatkan proses belajar mengajar, serta

melakukan penelitian terhadap guru-guru tentang penggunaan model-model

pembelajaran yang menarik agar para siswa dapat termotivasi dalam

pembelajaran dan tentunya pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan

(20)

71

4. Bagi peneliti, agar dapat lebih memvariasikan pembelajaran sehingga

pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Bagi peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian yang sejenis pada

materi dan sekolah lainnya agar diperoleh hasil penelitian yang lebih

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Peneliti Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED.

http://nataliatunas.blogspot.com/2012/12/skripsi-model-pembelajarantalking.html

Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Salameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Referensi (GP Press Group)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek

Mengenai gambaran teknik menyikat gigi terhadap terbentuknya karang gigi supra gingival pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo dengan tujuan

Mendaftarkan semua fail-fail sulit dan Mendaftarkan semua fail-fail sulit dan terbuka di dalam buku pergerakan fail terbuka di dalam buku pergerakan fail Merekod fail-fail

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kualitas anggaran dan belanja daerah Kabupaten Lebak, target serta realisasi PAD dan belanja daerah tersebut dapat digunakan

diusulkan pada penelitian tentang prediksi hasil pemilihan umum adalah dengan menerapkan neural network dan neural network berbasis Particle swarm

Menyelenggarakan kegiatan pelatihan membuat kerajinan batik ikat celup dengan media kelereng untuk anak- anak di Pedukuhan Pongangan, Sentolo, Sentolo, Kulon Progoa. 2 X

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari Kualitas Peyanan, produk, serta harga terhadap Kepuasan Konsumen.Pendekatan dalam penelitian

(2010) dalam bukunya “Mengajar Matematika” mengemukakan bahwa memotivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan cara: 1) menyediakan