PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PICTURE AND
PICTURE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V
SD NEGERI 050588 SELESAI T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ESTER MARISA SIHOMBING
Nim: 1101111008
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
ABSTRAK
ESTER MARISA NABABAN, 1101111008, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pe;ajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 050588 Selesai T.A 2013/2014.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam menggunakan model pembelajaran picture and picture pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 050588 Selesai T.A 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, yang terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 24 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.Sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok Susunan Bumi dengan penerapan model pembelajaran picture and picture Alat pengumpulan data menggunakan observasi dan tes.
Pada pre test awal diperoleh tes hasil belajar siswa pada materi pokok Susunan Bumi yaitu dengan nilai rata-rata 46 dan presentase 17% (4 siswa). Setelah diterapkan model pembelajran picture and picture pada siklus I diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 64 dengan presentase 46% (11 siswa) terjadi peningkatan sebesar 29%. Sedangkan pada siklus II diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar mencapai nilai rata-rata 83 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 92% (22 siswa).
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Batasan Masalah ... 6
1.4. Rumusan Masalah ... 7
1.5. Tujuan Penelitian ... 7
1.6. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
2.1. Kerangka Teoritis... 8
2.1.1 Pengertian Pembelajaran... 8
2.1.2 Ciri-Ciri Pembelajaran ... 9
2.2. Pengertian Model Pembelajaran ... 9
2.2.1 Jenis-jenis Model Pembelajaran di SD ... 11
2.2.2 Hakekat Pembelajaran Picture And Picture ... 13
v
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan ... 15
2.3. Pengertian Hasil Belajar ... 15
2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 17
2.4. Pengertian IPA ... 19
2.5. Materi Pokok ... 20
1. Struktur Bumi ... 20
2. Matahari ... 21
3. Planet ... 22
4. Keadaan Planet Penyusun Tata Surya ... 22
2.6. Kerangka Berpikir ... 31
2.7. Hipotesis Tindakan ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
3.1. Jenis Penelitian... 33
3.2. Lokasi Penelitian ... 33
3.3. Subjek/Objek Penelitian ... 33
3.4. Variabel Penelitian ... 33
3.5. Desain Penelitian... 34
3.6. Prosedur Penelitian ... 35
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.8. Teknik Analisis Data ... 40
3.9. Jadwal Penelitian ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43
4.1. Hasil Penelitian ... 43
vi
4.2. Siklus I... 47
4.3. Siklus II ... 56
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1. Kesimpulan ... 69
5.2. Saran ... 70
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Konversi Penilaian Observasi Guru ... 39
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 42
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pada Tes Awal ... 45
Tabel 4.2 Rincian Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal pada Tes Awal ... 45
Tabel 4.3 Lembar Observasi Siklus I... 51
Tabel 4.4 Pengamatan Kegiatan Guru siklus I ... 52
Tabel 4.5 Daftar Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Pos Test Siklus I ... 53
Tabel 4.6 Rincian Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal pada Tes Awal ... 54
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siklus II ... 61
Tabel 4.8 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II ... 61
Tabel 4.9 Daftar Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Pos Test Siklus II ... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model
Kemmis ... 34
Gambar 4.1 Tempat peneliti SD 050588 Selesai ... 43
Gambar 4.2 Siswa sedang mengerjakan Pre Test ... 44
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada tes awal ... 46
Gambar 4.4 Menyampaikan Materi Pelajaran mengenai Susunan Bumi ... 48
Gambar 4.5 Siswa mendiskusikan kembali materi yang diajarkan ... 49
Gambar 4.6 Peneliti menyuru salah satu siswa kedepan ... 50
Gambar 4.7 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada tes I ... 55
Gambar 4.8 Guru menyediakan materi yang diberikan ... 57
Gambar 4.9 Siswa melakukan diskusi dengan anggota kelompok ... 59
Gambar 4.10 Siswa Memprentasikan Materi yang telah disampaikan ... 60
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, keagamaan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kegiatan proses belajar
mengajar merupakan kengiatan inti. Pendidikan merupakan hal yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan tersebut dapat secara formal
diperoleh di sekolah terutama di tingkat pendidikan sekolah dasar. Di tingkat
sekolah dasar mata pelajar IPA merupakan mata pelajaran yang merupakan suatu
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta, hal ini di karenakan
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang menawarkan cara-cara untuk kita agar dapat
memahami kejadia-kejadian di alam dan, IPA juga merupakan kumpulan
pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta.
Pembelajaran IPA dapat di pelajarin dan menjadi bahan pelajaran tidak
hanya mempunyai tujuan agar perserta didik mampu meningkatkan kesadaran
untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan
alam. Pengetahuan mengenai IPA, lingkungan, keindahan dan keteraturan alam
penciptannya penting untuk diketahui sejak dini agar dapat berperan memelihara,
menjaga, melestarikan lingkungan alam dan menaruh kasih yang terbesar terhadap
2
pelajaran IPA di sekolah.Akan tetapi pembeljaran IPA juga dapat lebih bersifat
peminhaan pengetahuan, perinsip, konsep dari peneliti ke siswa.
Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, sebagai tindakan
pencapaian tujuan pendidikan yang banyak bergantungan kepada bagaimna proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.Dalam kegiatan beljar anak
adalah sebagai subjek dari kegiatan pengajaran.karna itu inti proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik
berusaha aktif untuk mencapainnya.
Dengan demikian untuk memberikan pengetahuan dan konep tentang
pelajaran IPA yang cukup luas kepada perserta didik dalam proses belajar
mengajar penyampaian pelajaran IPA terutama materi susunan bumi memerlukan
alat perantara yang berupa media gambar, media gambar sangat membantu
peroses mengajar. Melalui proses mengajar diharapkan tercapai tujuan
pendidikan, dalam bentuk terjadinya perubahan yaitu perubahan tingkah laku dari
diri siswa. Jika kegiatan proses pembelajaran kurang menarik maka akan terjadi
rendahnya hasil belajar.oleh sebab itu, dalam proses belajar kita harus mengetahui
apa yang menjadi usaha yang digunakan agar berhasil mencapai tujuan
pendidikan.
Dari beberapa faktor kegagalan dalam belajar salah satunya adalah,
peneliti kurang menerapkam metode pembeljaran dengan tepat, sehingga siswa
kurang memahami materi yang diajarkan, dan proses belajar mengajar menjadi
kurang menarik, membosankan, serta siswa kurang bersemangat dalam mengikuti
3
merupa media gambar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan peroses belajar mengajar. Artinya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, maka diperlukan suatu peranan pembelajaran yang berpusat pada siswa
atau perserta didik.
Peranan yang berpusat pada perserta didik adalah kengiatan pembelajaran
yang dapat mendorong perserta didik membuat hubungan antara pengetahuan
yang dipelajarin dengan penerapannya dalam kehidupan perserta didik sebagai
anggota masyarakat. Sedangkan peneliti berfungsi untuk mengelolah kelas
menjadi kondusif untuk belajar. Untuk itu peneliti harus menciptakanstrategi
pembelajaran yang membuat anak menjadi tertarik mengikuti pelajaran terutama
mata pelajarn IPA.
Pelajaran IPA pada dasarnya termasuk peajaran yang cukup mudah dan
menarik untuk dipelajarin. Karena pelajaran IPA mebuat anak mengetahui apa
yang belum diketahui anak didik tentang hal-hal yang terjadi sebelumnya. Jika
peneliti menerapkan strategi benar maka anak akan tetaik untuk mengetahui
hal-hal yang belum diketahui, serta anak bersemgat mencarik tahu tentang apa yang
terjadi sebelumnya. Sehingga tujuan dari pembelajaran IPA tercapai.
Namun kenyataannya masih belum terlihat gambaran peningkatan hasil
belajar siswa yang diperoleh melalui tes yang diberikan oleh peneliti.dikarenakan
hasil tes masih menunjukkan nilai yang rendah yaitu <70. Rendahnya minat siswa
untuk belajar, maka akhirnya berdamapak pada rendahnya hasil belajar siswa
yang bisa dilihat dari data ulangan siswa pada mata pelajaran IPA yang diperoleh
4
45%) yang nilainya mencapai standart ketuntasan belajar yang telah ditetapkan
yaitu 70 pada tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, di temukan masalah bahwa peneliti
kurang menggunakan model yang bervariasi pada saat pembelajaran yang
disampaikan sehingga siswa kurang minat dalam mengikuti pelajaran yang di
sampaikan oleh peneliti. Akibatnya, siswa kelas V kurang aktif dalam materi IPA,
siswa membutuhkan media atau model pembelajaran yang menarik agar siswa
tersebut bersemangat dalam mengikuti proses belajar setiap harinya terutama
dalam materi pembelajaran IPA. Bila siswa temotivasi dalam belajar maka hasil
belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti untuk memahami masalah yang
dihadapi siswa dalam materi pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA
diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan memberikan
pengalaman langsung kepada siswa untuk lebih mengembangkan
kompentensinya. Sesuai peranan dalam IPS dalam kehidupan sehari-hari adalah
untuk menjadi wahana pengetahuan bagi siswa dari diri sendiri dan lingkungan
sekitarnya.
Salah satu upaya mengatasi permasalahan ini, peneliti harus mampu
merancang model pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Untuk itu, peneliti
harus kreatif dalam mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa
dapat berpatisipasi, aktif, kreatif terhadap materi yang diajarkan. Dengan cara
demikian, diharapkan siswa dapat memahami materi yang diberikan mencapai
5
Untuk dapat mengatasi masalah ini, maka peneliti diharapkan dapat
melakukan perbaikan dengan melihat sejauh mana perserta didik dapat mengasi
materi yang telah diajarkan dengan menggunakan media gambar yang sesuai
sehingga proses belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan.
Penggunan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran
IPA khususnya pada pokok bahasan susunan bumi memegang peranan yang
sangat penting sebab siswa dituntut agar dapat mendeskripsikan struktur bumi,
dengan adanya picture atau media pembelajaran materi pelajaran dapat dengan
mudah dipahami oleh siswa.dan siswa diharapkan mampu memahami perubahan
yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Jadi model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang tepat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran
sehingga pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembeljaran picture and picture adalah gambar-gambar yang
menyangkut materi pembeljaran. Dengan adanya media gambar akan
mempermudah proses pembelajaran dalam pembeljaran, serta untuk mengtasi
kesulitan menampilkan benda aslinya didalam kelas. Media gambar yang
digunakan dalam penelitian adalah media gambar berupa gambar-gambar bumi,
proses terjadinya bumi, susunan bumi atau struktur bumi.media pembelajaran
sangat minim, hal ini tebukti bahwa masik banyak peneliti hanya menyampaikan
pesan atau isi pelajaran hanya dengan kata-kata semata (verbalisme). Aktivitas
siswa dapat dikatakan penjelasan dari peneliti dan mencatat yang dianggap
penting. Ini membuat siswa akan merasa bosan dan dianggap bahwa pelajaran
yang sulit karena merupakan pelajaran yang berat bagi siswa. Sebagai besar
6
sehingga hasil belajar masih rendah khususnya pada pokok bahasan susunan
bumi.
Model pembelajaran picture and picture merupakan suatu peranan yang
dapat mempelancarkan pemahaman dan memperkuat ingatan. Untuk itu model
pembelajaran picture and picture perlu digunakan dalam peroses belajar mengajar
sehingga dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang telah di
ajarkan dan mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis tertarik membahas hal tersebut dalam penelitian ini. Untuk ini pemilihan
judul ini adalah:
“Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 050588 Selesai
T.A 2013-2014”
1.2 Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah maka
yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi IPA
2. Metode Model pembelajaran Picture And Picturebelum diterapkan
3. Aktivitas pembelajaran berpusat pada peneliti, karena peneliti hanya
terfokus pada buku pelajaran dan kurang menggunakan media.
1.3 Batasan Masalah
7
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan model pembelajaran picture
and picturedalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi pokok susunan bumi di kelas V SD Negeri 050588 Selesai Tahun Ajaran
2013-2014?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti bertujuan untuk dapat
mengetahuin penggunaan model pembelajaran picture and picture yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok bahasan susunan bumi di
kelas V SD Negeri 050588 Selesai Tahun Ajaran 2013-2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun hasil-hasil dari pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat
memberi manfaat yaitu:
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pokok
bahasan susunan bumi
2. Bagi peneliti, dapat mempermudah dalam proses pembelajaran
3. Bagi kepala sekolah untuk dapat melakukan perubahan terhadap
peneliti-peneliti agar peneliti-peneliti dapat menggunakan model pembelajaran picture and
picture dalam proses belajar mengajar.
4. Bagi penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran Reflektif pada mata pelajaran
IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Susunan Bumi di kelas V
SD Negeri 050588 Selesai Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari :
1. Pada saat diberikan tes awal (pre tes), pencapaian tes hasil belajar siswa pada
materi pokok Susunan Bumi yaitu dengan nilai rata-rata 46 dan persentasenya
17% (4 siswa). Setelah diterapkan metode picture and picture pada siklus I
diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 64
dengan persentase 46% terjadi peningkatan sebesar 29%. Sedangkan pada
siklus II diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar siswa mencapai nilai
rata-rata 83 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 92% dengan peningkatan
sebesar 46%.
2. Hasil observasi keterlibatan siswa dengan aspek umum yaitu partisipasi,
persiapan alat, penggunaan alat, sikap antusias, kerjasama dan ketepatan
waktu. Pada siklus I diperoleh skor 21 dengan nilai rata-rata 65,6 kategori
cukup. Pada siklus II diperoleh skor 26 dengan nilai rata-rata 81,25 kategori
baik sekali. Hasil observasi menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pada
observasi siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 15,6.
3. Hasil observasi kegiatan peneliti selama pembelajaran berlangsung dengan
aspek umum yaitu membuka Pelajaran, penggunaan waktu dan strategi,
70
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, komunikasi dengan siswa, dan
mengadakan evaluasi. Pada siklus I diperoleh skor 28 dengan nilai 70 rata-rata
kategori cukup. Pada siklus II diperoleh skor 33 dengan nilai rata-rata 82,5
kategori baik sekali. Hasil observasi menunjukkan peningkatan nilai rata-rata
pada observasi siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,5
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan :
1. Bagi guru, khususnya guru IPA kelas V diharapkan untuk menggunakan
Model Pembelajaran PICTURE AND PICTURE sesuai dengan materi yang
akan diajarkan guru kepada siswanya, dalam upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
2. Bagi siswa, diharapkan agar lebih bersemangat dalam belajar dan disarankan
agar tidak malu atau tidak takut dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dimengerti.
3. Bagi pihak sekolah, agar kiranya dapat menambah sarana dan prasarana yang
bertujuan untuk dapat meningkatkan proses belajar mengajar, serta
melakukan penelitian terhadap guru-guru tentang penggunaan model-model
pembelajaran yang menarik agar para siswa dapat termotivasi dalam
pembelajaran dan tentunya pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan
71
4. Bagi peneliti, agar dapat lebih memvariasikan pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagi peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian yang sejenis pada
materi dan sekolah lainnya agar diperoleh hasil penelitian yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Peneliti Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED.
http://nataliatunas.blogspot.com/2012/12/skripsi-model-pembelajarantalking.html
Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.
Salameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Referensi (GP Press Group)