• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Bentuk Dan Makna Afiks Verba Pada Teks Bacaan Dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Bentuk Dan Makna Afiks Verba Pada Teks Bacaan Dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 saat ini menjadi perbincangan dari berbagai

kalangan. Pengembangan kurikulum 2013 yang saat ini sedang

dikembangkan oleh dunia pendidikan di Indonesia adalah kelanjutan dari

KTSP. Tidak dapat dipungkiri dengan perkembangan ilmu yang semakin

pesat, Indonesia berusaha meningkatkan kualitas untuk peserta didik

supaya memiliki SDM yang dapat bersaing dengan SDM atau negara lain.

Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013

menandakan bahwa perkembangan ilmu khususnya dunia pendidikan di

Indonesia bersifat dinamis. Pemerintah sengaja merubah kurikulum

karena kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

yang telah ditentukan dan untuk mengantarkan peserta didik menjadi

manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, berilmu, berakhlak mulia,

mandiri, cakap, dan kreatif. Indonesia sering merubah kurikulum dalam

dunia pendidikan guna mencapai kesenjangan yang lebih baik. Adapun

perjalanan kurikulum yang ada di Indonesia yaitu kurikulum1952,

kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975/1976, kurikulum 1984,

▸ Baca selengkapnya: lkpd bahasa indonesia kelas 9 teks diskusi

(2)

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan saat ini yang diterapkan

adalah kurikulum 2013.

Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan

keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Secara konseptual draft kurikulum 2013 diharapkan mampu melahirkan

generasi yang cerdas komprehensif sosial dan spiritualnya (Hidayat,

2013:113). Dalam penerapan kurikulum 2013 pendidik dan peserta didik

ditunjang dengan adanya buku, yaitu:

1. Buku siswa (sebagai pengangan siswa dalam proses

pembelajaran).

2. Buku panduan guru berupa panduan pelaksanaan proses

pembelajaran, panduan pengukuran, dan penilaian proses serta

hasil belajar.

3. Dokumen kurikulum meliputi struktur kurikulum, standar

kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar.

Berbahasa baik dan benar menjadi prioritas guru bahasa

Indonesia, maka guru dalam mendidik peserta didik harus benar-benar

dapat dipahami dan dikuasai. Sugihastuti (dalam Kusumaningsih, dkk.

2014:13) mengemukakan bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

antar manusia. Dalam berbagai macam situasi, bahasa dapat

dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada

(3)

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu negara

Indonesia. Bahkan saat ini bahasa Indonesia diresmikan menjadi bahasa

yang digunakan dalam lingkup ASEAN. Banyak ahli yang tertarik untuk

menganalisis pemerolehan bahasa. Tidak dapat dipungkiri, bahasa

Indonesia juga memiliki daya tarik tersendiri.

Proses berbahasa tidak terlepas dari morfologi, proses

morfologi yang baik dapat menciptakan bahasa yang baik pula. Afiksasi

menjadi salah satu proses morfologi. Afiksasi adalah proses perubahan

afiks sehingga terbentuk kata jadian/ kompleks (Rohmadi, dkk. 2010:48).

Di dalam afiksasi terdapat beberapa macam afiks, yaitu prefiks (imbuhan

awalan), infiks (imbuhan sisipan), konfiks (imbuhan gabungan), dan

sufiks (imbuhan akhiran).

Sebagian besar teks bacaan yang terdapat dalam buku siswa

bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII adalah berafiks. Jika seseorang

dapat memahami bentuk dari kata dasar afiks, maka ia akan memahami

makna kata dasar yang telah diturunkan sehingga memudahkan peserta

didik dalam memahami teks bacaan. Dengan begitu, guru atau pendidik

pun lebih mudah untuk belajar bersama peserta didik.

Saat ini pendidik maupun peserta didik sering menggunakan

dan membicarakan tentang buku siswa bahasa Indonesia tersebut. Hal ini

membuat peneliti tertarik untuk meneliti secara mendalam tentang afiks

(4)

VII kurikulum 2013. Namun, karena macam afiks yang begitu ragam,

peneliti hanya memfokuskan afiks terutama yang terdapat dalam kata

kerja. Selain itu, peneliti ingin mengetahui bentuk dan makna afiks verba

yang dipakai pada teks bacaan dalam buku siswa bahasa Indonesia

SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013. Oleh karena itu, peneliti dalam

penelitian ini memilih judul “Analisis Bentuk dan Makna Afiks Verba

pada Teks Bacaan dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas

VII Kurikulum 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini

ada dua masalah yang telah dikaji.

1. Bagaimana bentuk afiks verba pada teks bacaan dalam buku siswa

bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013?

2. Bagaimana makna afiks verba pada teks bacaan dalam buku siswa

bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

Ada tiga tujuan yang telah dicapai dalam penelitian ini.

1. Menelaah bentuk afiks verba pada teks bacaan dalam buku siswa

bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013.

2. Menelaah makna afiks verba pada teks bacaan dalam buku siswa

(5)

3. Memaparkan hasil telaah bentuk dan makna afiks verba pada teks

bacaan dalam buku siswa bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII

kurikulum 2013.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan baik secara teoretis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang berkaitan dengan

pengembangan ilmu. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat

menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan pembaca dalam bidang

linguistik khususnya mengenai bentuk dan makna afiks verba pada

teks bacaan dalam buku siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII

kurikulum 2013.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia sebagai tambahan

pengetahuan dalam memahami afiks verba dalam teks bacaan

pada buku siswa bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII kurikulum

2013.

b. Bagi siswa, khususnya siswa tingkat SMP/MTs dapat

memperdalam pemahaman afiks verba dalam teks bacaan pada

(6)

sehingga siswa dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut secara

praktis dalam belajar.

c. Bagi peneliti lain sebagai referensi dalam penelitian dan sumber

Referensi

Dokumen terkait

Lembar penilaian buku yang dilakukan oleh peserta didik SMP Negeri 5 Yogyakarta yang menggunakan buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII semester II

menganalisis pola pengembangan pada paragraf yang terdapat dalam teks bacaan buku pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII;(4) menyimpulkan hasil analisis jenis, struktur,

Pembelajaran bahasa Indonesia domain afektif pada buku teks Kemendikbud kelas VII kurikulum 2013 edisi revisi berupa penanaman sikap kepedulian, jujur berkarya, tanggung jawab,

Penelitian ini difokuskan pada analisis buku siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi Kurikulum 2013 yang

Pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 tidak terdapat bentuk penilaian penugasan kelompok di luar sekolah. Berikut ini beberapa bentuk penilaian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui keterbacaan teks-teks bacaan di dalam 5 buku teks bahasa Indonesia SMP Kurikulum 2013 terbitan Kementerian

PERBANDINGAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TERBITAN ERLANGGA UNTUK SISWA SMP KELAS VII KURIKULUM 2006 DALAM MENJABARKAN SK DAN KD DENGAN BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA TERBITAN

ANALISIS ISI BUKU TEKS FIKIH UNTUK SISWA DAN GURU DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII MTs SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Kediri Untuk memenuhi salah satu persyaratan