• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Valuasi Saham dengan Metode Pendekatan Discounted Cash FLow, RElative Valuation dan CAPM pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Valuasi Saham dengan Metode Pendekatan Discounted Cash FLow, RElative Valuation dan CAPM pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

menganalisis harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Investor sebelum berinvestasi perlu juga melakukan analisis valuasi saham untuk mengetahui berapa nilai intrinsik dari masing-masing saham perusaahaan sehingga diketahui apakah saham tersebut dalam kondisi undervalued atau overvalued.

Penelitian ini menggunakan objek perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan tersebut sahamnya teraktif serta datanya harus lengkap. Perusahaan yang dipilih adalah PT Unilever, PT Gudang Garam dan PT Indofood. Alat analisis yang digunakan adalah Discounted Cash Flow, Relative Valuation dan CAPM.

Hasil yang ditunjukkan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan DCF, nilai intrinsik UNVR adalah Rp 8.157,79; nilai intrinsik GGRM adalah Rp 1.980,17; nilai intrinsik INDF adalah Rp 258,45. Dengan menggunakan RV, nilai intrinsik UNVR adalah Rp 446,96 ; nilai intrinsik GGRM adalah Rp 27.423,61; nilai intrinsik INDF adalah Rp 2.032,61. Dengan menggunakan CAPM nilai intrinsik UNVR adalah Rp 1.287,1; nilai intrinsik GGRM adalah Rp 8562,9; nilai intrinsik INDF adalah Rp 216,17.

Saham GGRM dan INDF dengan pendekatan DDM dan CAPM berada pada kondisi overvalued. Namun dengan pendekatan PBV berada pada kondisi undervalued. Sedangkan saham UNVR dengan pendekatan DDM, PBV dan CAPM berada pada kondisi overvalued.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1 Pengertian Saham ... 9

2.2 Valuasi Saham ... 11

2.3 Proses Valuasi Saham ... 14

2.4 Valuasi Saham Preferen ... 17

2.5 Valuasi Saham Biasa ... 18

(3)

3.5 Hipotesis ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Faktor Fundamental ... 25

4.1.1 Perekonomian ... 25

4.1.2 Industri ... 28

4.1.3 Perusahaan... 29

4.2 Valuasi Saham Biasa ... 35

4.3 Dampak Valuasi Saham ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 41

5.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(4)

DAFTAR TABEL

TABEL 1 LAPORAN INFLASI ... 26

TABEL 2 BI RATE ... 26

TABEL 3 PERKEMBANGAN IHSG ... 27

TABEL 4 KURS TENGAH RP TERHADAP US$ DOLLAR ... 28

TABEL 4.1 HASIL PERHITUNGAN EPS ... 29

TABEL 4.2 HASIL PERHITUNGAN BVS ... 30

TABEL 4.3 HASIL PERHITUNGAN ROA ... 31

TABEL 4.4 HASIL PERHITUNGAN ROE ... 31

TABEL 4.5 HASIL PERHITUNGAN ROI ... 32

TABEL 4.6 HASIL PERHITUNGAN PBV ... 33

TABEL 4.7 HASIL PERHITUNGAN DPR ... 33

TABLE 4.8 HASIL PERHITUNGAN DER ... 34

TABEL 4.9 HASIL PERHITUNGAN BETA ... 34

TABEL 4.10 HASIL PERHITUNGAN PER ... 35

TABEL 4.11 HASIL PERHITUNGAN D1 ... 36

TABEL 4.12 HASIL PERHITUNGAN HARGA WAJAR ... 36

TABEL 4.13 HASIL PERHITUNGAN D1 ... 38

TABEL 4.14 HASIL PERHITUNGAN HARGA WAJAR ... 38

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober 1988, dan Desember 1988. Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan para pelaku bisnis di pasar modal, sekaligus menarik perhatian para peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pasar modal. Kebijakan tersebut juga membuat adanya perubahan mendasar terhadap kegiatan di pasar modal Indonesia.

Bursa efek Indonesia ( BEI ) terus berkembang dengan seiringnya pertambahan usia dan keadaan ini menunjukkan bahwa efek / saham semakin banyak peminatnya, dan ini dilihat dari kapitalisnya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya.

Perkembangan yang pesat ini semakin didukung dengan swastanisasi Bursa Efek Indonesia ( BEI ) pada tahun 1992, penerapan Jakarta Automated Trading System pada tahun 1995, dan dikeluarkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1995

tentang pasar modal yang berlaku efektif mulai Januari 1996.

(6)

PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha arah yang lebih baik, antara lain bagi perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh modal dan bagi investor akan memperoleh return. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa datang ( Abdul Halim, 2005 : 2 ). Investasi pada saham merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong high-risk return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar dan bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik. Pada dasarnya semua jenis investasi memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya potensi keuntungan yang akan diperoleh. Dan sebaliknya semakin besar potensi keuntungan yang diperoleh maka semakin besar juga potensi kerugian yang timbul. Hal ini mungkin yang menjelaskan mengapa tidak semua investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang menawarkan return yang tinggi ( Sawidji Widoatmodjo, 2004 : 7 ). Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk memprediksi arah pergerakan harga saham ( Palimo, 2009 : 2 ).

(7)

Husnan ( 2001 : 303 ) menjelaskan bahwa analisis fundamental mendasarkan pola pikir perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perilaku variabel-variabel dasar kinerja perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa harga saham tersebut ditentukan oleh nilai perusahaan. Halim ( 2003 : 17 ) mendukung pernyataan diatas bahwa ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terdapat berita buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Oleh karena itu, analisis fundamental lebih sesuai untuk investasi jangka panjang. Kinerja perusahaan ini akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang akan ditanggung investor. Untuk memastikan kinerja perusahaan tersebut dalam kondisi baik atau buruk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio.

(8)

PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Terkadang harga saham banyak ditentukan oleh faktor spekulasi dan estimasi prospek perusahaan yang berlebihan. Jika ini terjadi maka harga suatu saham biasa akan naik sangat tinggi, jauh meninggalkan nilai bukunya, ataupun sebaliknya. Akibatnya, kapitalisasi pasar saham perusahaan itu akan menggelembung secara berlebihan dan jauh melewati prospek perusahaan yang sebenarnya dan berbagai pihak akan kesulitan memprediksi harga saham perusahaan tersebut.

(9)

Valuasi saham adalah tata cara / metode / prosedur untuk mendapatkan nilai atas saham dari suatu Perusahaan ( http://id.wikipedia.org/wiki/Valuasi_Saham ). Menurut Asnawi dan Chandra ( 2007 ), valuasi saham adalah mengestimasi nilai saham yang sebenarnya ( intrinsik value ) berdasarkan data fundamentalnya. Sependapat dengan Asnawi dan Chandra, dalam tulisannya, Parahita ( 2008 ) berpendapat bahwa melakukan valuasi saham adalah proses penentuan berapa harga yang wajar untuk suatu saham. Hasil dari valuasi saham inilah yang nantinya akan menjadi informasi berharga bagi investor yang tidak menyukai risiko sebelum mengambil keputusan investasi.

Penelitian mengenai valuasi saham sebelumnya dilakukan oleh Ivan Tauresanto ( 2007 ), yang melakukan estimasi terhadap nilai instrinsik saham Bank BNI pada saat penawaran saham yang kedua kalinya dengan menggunakan metode arus kas terdiskonto ( discount cash flow ) dan perbandingan data pasar ( relative valuation ). Dengan menggunakan metode tersebut harga saham BNI kemungkinan

mengalami Undervalued. Selain itu, penelitian valuasi saham juga dilakukan oleh Retno Harjanti ( 2008 ) terhadap saham PT Medco Energi Tbk dengan menggunakan metode discount cash flow approach, abnormal approach dan relative valuation. Dengan metode tersebut hasilnya adalah PT Medco Energi Tbk berada dalam kondisi Undervalued. Dengan kondisi ini investor dimungkinkan membeli saham tersebut.

Saham yang nilai pasarnya lebih rendah dibanding dengan nilai intrinsiknya disebut

(10)

PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha dari nilai intrinsiknya maka saham tersebut tergolong sebagai saham yang overvalued dan layak dijual.

Menurut peneliti nilai intrinsik saham sangat penting dalam penilaian investasi saham karena nilai tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi dari saham-saham yang diperdangkan dipasar modal. Sehingga dapat dijadikan landasan yang akurat untuk menentukan saham mana yang undervalued ( layak dibeli ) dan mana yang overvalued ( layak jual ) jika

dibandingkan nilai pasarnya. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan estimasi kembali terhadap nilai intrinsik saham perusahaan pada sektor industri yang berbeda dengan menggunakan metode discounted cash flow, relativ valuation dan CAPM.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang valuasi saham dan mengambil judul: ”ANALISIS VALUASI SAHAM DENGAN METODE PENDEKATAN DISCOUNTED

CASH FLOW, RELATIVE VALUATION DAN CAPM PADA PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR DI BEI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(11)

2. Setelah diketahui nilai intrinsik dari perusahaan tersebut, apakah mengalami undervalued atau overvalued?

3. Apakah keputusan investor berdasarkan hasil tersebut ( membeli, menjual atau menahan saham ) ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari analisis valuasi saham terhadap keputusan investor.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui berapa nilai intrinsik dari saham perusahaan tersebut dengan menggunakan metode pendekatan discounted cash flow, relative valuation dan CAPM.

2. Untuk mengetahui apakah saham perusahaan tersebut mengalami undervalued atau overvalued.

3. Untuk mengetahui keputusan apa yang akan diambil oleh investor berdasarkan hasil tersebut.

1.4 Kegunaan Penelitian

(12)

PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi investor

Masukan bagi investor dan para pelaku pasar modal dalam melakukan penilaian terhadap suatu saham berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk melakukan penempatan modal dan investasi pada suatu perusahaan. 2. Bagi peneliti lainnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan literatur yang membantu di dalam perkembangan ilmu akuntansi dan menambah wawasan tentang analisis saham, sebagai acuan untuk melakukan penelitian dan pembahasan lebih lanjut dan sebagai bahan studi perbandingan.

3. Bagi penulis

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis:

1. Saham UNVR jika dihitung dengan DDM diperoleh sebesar Rp 8.157,79; dengan PBV diperoleh sebesar Rp 446,96 sedangakan dengan CAPM diperoleh sebesar Rp 1.287,1.

Saham GGRM jika dihitung dengan DDM diperoleh sebesar Rp 1.980,17; dengan PBV diperoleh sebesar Rp 27.423,61 sedangakan dengan CAPM diperoleh sebesar Rp 8562,9.

Saham INDF jika dihitung dengan DDM diperoleh sebesar Rp 258,45; dengan PBV diperoleh sebesar Rp 2.032,61 sedangakan dengan CAPM diperoleh sebesar Rp 216,17.

2. Saham GGRM dan INDF dengan pendekatan DDM dan CAPM berada pada kondisi overvalued. Namun dengan pendekatan PBV berada pada kondisi undervalued. Sedangkan saham UNVR dengan pendekatan DDM, PBV dan CAPM berada pada kondisi overvalued.

5.2 Saran

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang dialami penulis:

1. Penelitian ini hanya menggunakan metode DDM, PBV dan CAPM. Sebaiknya ditambahkan metode lain seperti metode P/E Ratio dan abnormal Earnings supaya penelitian ini lebih kompleks dan secara keseluruhan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

(14)

KESIMPULAN DAN SARAN 42

(15)

Jakarta: Graha Ilmu.

Default_Bank Sentral Republik Indonesia.htm (http://www.bi.go.id) Default_Inflasi_ID2009.aspx.htm (http://www.bi.go.id)

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Harjanti, Retno. 2008. Analisis Fundamental untuk Menentukan Nilai Intrinsik Perusahaan Pada PT Medco Energi Internasional Tbk.

http://elibrary.mb.ipb.ac.id.

H.M., Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Saud. 2007. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Jakarta: Graha Ilmu.

Palemo, Yanuar. 2009. Penggunaan Analisis Teknikal Dalam Memprediksi Pergerakan Harga Saham PT Bumi Resources Tbk. Seminar Penulisan Ilmiah

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Parahita. 2008. Bagaimana Cara Menentukan Harga Wajar Saham. Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogya.

(16)

Tauresanto, Ivan. 2007. Penilaian Saham PT BNI Tbk Dalam Rangka Privatisasi Tahun 2007. http://arc.ugm.ac.id.

Yaya, Rizal. 2008. Analisis Rasio. http://fe.elcom.umy.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

180 Histogram citra uji gambar 3 (b) akan dibandingkan dengan histogram dari koefisien aproksimasi dan detail pada wavelet untuk melihat karakteristik setiap

Untuk mengetahui nilai intrinsik saham pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode Discounted Cash Flow dengan pendekatan Free Cash

1.3 Unit Kompetensi ini diterapkan kepada ahli penilai kelaikan bangunan gedung khususnya dari aspek arsitektur dan tata ruang luar dalam peraturan perundangan

1. Tujuan pendidikan bagi manusia adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti

digunakan untuk menentukan ukuran produk PCR gen pengkode S80-180. Plasmid rekombinan diisolasi menggunakan kit Qiagen dan dikarakterisasi untuk memastikan adanya

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jumlah dan jenis makanan dan minuman sarapan serta kontribusinya dalam asupan gizi harian anak usia sekolah (6—12

Untuk mengetahui proyeksi nilai intrinsik saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode Discounted Cash Flow

Skenario terburuk yang bisa terjadi adalah apabila pada suatu hari dalam waktu dekat ini, sebagian besar dari 120.000 pengungsi Timor Timur yang berada di Timor Barat akan