• Tidak ada hasil yang ditemukan

Duchess.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Duchess."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Rancangan koleksi “Duchess” merupakan koleksi busana semi-couture yang menampilkan kesan elegan dan klasik modern yang diinspirasikan dari film tahun 2012 “Anna Karenina”, serta diinspirasi pula dari sub-tema Mature Glam dalam buku tren forecasting 2013 “VirtuaLuxe”. Duchess sendiri adalah istilah yang digunakan sebagai panggilan resmi untuk wanita kaum bangsawan Rusia pada abad ke-19. Salah satu tokoh Duchess yang terkenal dan menjadi inspirasi dalam koleksi “Duchess” ini adalah Anna Karenina itu sendiri.

Karakter tokoh Anna Karenina dalam koleksi busana semi-couture “Duchess” dapat dicitrakan melalui pemilihan warna abu-abu yang memberikan kesan yang elegan, klasik modern, namun sendu. Warna abu-abu menjadi simbol tentang perjalanan kehidupan Anna Karenina yang menyedihkan dalam mempertahankan apa yang sebenarnya ia ingin dapatkan. Penggunaan material dalam koleksi busana “Duchess” berupa kain dengan permukaan mengkilap, kristal imitasi sebagai aplikasi, dan benang perak pada bordir dapat memberikan kesan modern pada koleksi busana “Duchess” sesuai dengan konsep berupa Mature Glam.

Proses pembuatan koleksi busana semi-couture “Duchess” dimulai dari pembuatan pola dasar dengan menggunakan potongan princess line, dilanjutkan dengan memotong bahan material sesuai dengan pola yang telah dibuat. Tahap berikutnya adalah menyatukan potongan-potongan material dasar yang sesuai dengan desain busana. Setelah tahap tersebut dilanjutkan dengan membuat teknik reka bahan berupa leaf smocking dan sulaman mutiara.

Pembuatan koleksi busana semi-couture “Duchess” bertujuan untuk memperkenalkan teknik reka bahan berupa sulaman mutiara yang digunakan oleh masyarakat Rusia pada abad ke-19 untuk menghiasi busana para bangsawan Rusia. Motif yang digunakan dalam pembuatan teknik reka bahan berupa sulaman mutiara diinspirasi dari interior khas bangunan mewah Rusia abad ke-19 namun masih dapat memberikan kesan mewah pada koleksi busana “Duchess” sehingga dapat diterima oleh masyarakat modern saat ini.

Koleksi busana semi-couture “Duchess” ditujukan pada wanita-wanita dewasa berusia 28-35 tahun yang memiliki pekerjaan yang mewajibkan mereka untuk tampil menarik. Busana semi-couture “Duchess” ini dapat digunakan untuk acara-acara malam, ulang tahun, dan acara-acara formal lainnya.

(2)

ABSTRACT

The design of the " Duchess"collection is a collection of semi-couture outfit which

displays the impression of elegance and modern classics inspired by the 2012 movie "Anna

Karenina", and it is also inspired from the sub-theme in the book Mature Glam forecasting

trends 2013 "VirtuaLuxe". Duchess itself is a term used as an official call title noble Russian

female in the 19th century. One of the famous Duchess figure who became an inspiration in

the collection " Duchess" is Anna Karenina herself.

The Anna Karenina’s character in “Duchess” semi-couture collection could be imaged through the selection range of gray colors which gives an elegant, modern classic,

yet melancholy impression. Gray color became the symbol of Anna Karenina’s miserable life

jorney pursuing in maintaining what she really want to get. The use of materials in

"Duchess" fashion collection consist of fabric with shiny surface, imitation crystal

application, silver thread embroidery which could give a modern look for

the"Duchess"fashion collection in accordance with the concept of a Mature Glam.

The making process of “Duchess" semi-couture collection started from basic pattern

making using a piece of princess line pattern cut, followed by cutting the material in

accordance with the pattern that had been made. The next stage is to assemble together the

basic material in accordance with the fashion design. Once the stage has completed, the

process continued with making fabric manipulating such as leaf smocking and pearl

embroidery.

The creation of “Duchess” semi-couture fashion collection aims to introduce pearl embroideries surface design technique used by the Russians in the 19th century to decorate Russians’ noble outfit. Motifs used in the creation of surface design technique such as pearl embroidery inspired by Russian interior of luxury building in 19th century , but still can give

the luxury impression in fashion collection "Duchess" which can be accepted by modern

society.

Semi-couture fashion collection "Duchess" is aimed for adult women aged 28-35

years who has jobs which require them to present a sophisticated look. Semi-couture fashion

"Duchess" can be used as outfit for evening events, birthdays, and other formal events.

(3)

v

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan Perancangan... 4

1.5 Metode Perancangan... 4

1.6 Sistematika Penulisan... 5

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1 Teori Desain... 6

2.1.1 Unsur Desain... 6

2.1.2 Prinsip Desain... 9

2.2 Teori Fashion... 12

2.2.1 Haute Couture... 13

2.3 Teori Pola... 14

2.4 Teori Tekstil... 14

2.4.1 Satin... 15

2.4.2 Organdi... 16

2.4.3 Tulle... 16

2.4.4 Lace... 17

(4)

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI... 21

3.1 Anna Karenina ... 21

3.2 Russian Duchess... 22

3.3 Tren 2013 VirtuaLuxe “Mature Glam”... 24

3.3.1 VirtuaLuxe... .. 24

3.3.2 Mature Glam... ..26

BAB IV KONSEP PERANCANGAN... 28

4.1 Perancangan Umum ... 28

4.1.1 Image Board... 28

4.1.2 Konsep... 28

4.1.3 Gambar Desain... 29

4.1.4 Penjelasan Desain... 30

4.2 Perancangan Khusus... 30

4.2.1 Desain 1... 30

4.2.2 Desain 2... 31

4.2.3 Desain 3... 32

4.2.4 Desain 4... 32

4.3 Perancangan Detail Busana... 33

BAB V PENUTUP... 35

5.1 Kesimpulan ... 35

5.2 Saran... 36

DAFTAR PUSTAKA... 37

BIODATA PENULIS... 38

(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Line... 6

Gambar 2.2 Shape... 7

Gambar 2.3 Value... 7

Gambar 2.4 Colour... 8

Gambar 2.5 Texture... 8

Gambar 2.6 Repetition... 9

Gambar 2.7 Gradition... 9

Gambar 2.8 Rhythm... 10

Gambar 2.9 Harmony... 10

Gambar 2.10 Contrast... 11

Gambar 2.11 Dominance... 11

Gambar 2.12 Propotion... 12

Gambar 2.13 Elemen dan Prinsip-Prinsip Desain... 12

Gambar 2.14 Pola Dasar... 14

Gambar 2.15 Satin... 16

Gambar 2.16 Organdi... 16

Gambar 2.17 Tulle... 17

Gambar 2.18 Lace... 18

Gambar 2.19 Printing... 19

(6)

Gambar 2.21 Embroidery... 19

Gambar 2.22 Smocking... 20

Gambar 3.1 Anna Karenina... 22

Gambar 3.2 Maria Alexandrova... 23

Gambar 3.3 Maria Pavlova... 23

Gambar 3.5 Mature Glam... 27

Gambar 4.1 Image Board... 28

Gambar 4.2 Desain Ilustrasi I-II-III-IV (kiri-kanan)... 29

Gambar 4.3 Desain illustrasi I... 31

Gambar 4.4 Desain ilustrasi II... 31

Gambar 4.5 Desain ilustrasi III... 32

Gambar 4.6 Desain ilustrasi IV... 33

Gambar 4.7 Leaf Smocking... 33

Gambar 4.8 Sulaman mutiara... 34

(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : RINCIAN UKURAN MODEL... 39

LAMPIRAN B : POLA KECIL (SKALA 1:4)... 40

LAMPIRAN C : RINCIAN HARGA... 49

LAMPIRAN D : FOTO MATERIAL... 51

LAMPIRAN E : FOTO BUSANA... 53

LAMPIRAN F : TECHNICAL DRAWING... 60

LAMPIRAN G : ILUSTRASI DESAIN... 64

LAMPIRAN H : FOTO REKA BAHAN... 68

LAMPIRAN I : PROSES PEMBUATAN...69

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, peradaban, dan kebudayaan, busana

yang dahulunya hanya sebagai kebutuhan pokok manusia, saat ini telah berkembang

fungsinya menjadi suatu identitas dari diri penggunanya, menjadi media untuk

menunjukan eksistensinya dikalangan masyarakat luas. Hal ini menunjukan bahwa

gaya berbusana atau fashion sudah menjadi bagian hidup seseorang yang

membedakan yang satu dengan yang lainnya.

Fashion tertentu menjadi penanda akan suatu era dan budaya dari sebuah

daerah tertentu yang kemudian berpotensi menjadi suatu tren. Perkembangan tren

yang terjadi sering berubah, membuat orang-orang berbondong-bondong dalam

menciptakan gaya terbaru. Banyaknya gaya berbusana saat ini membuat munculnya

berbagai persaingan untuk menciptakan sesuatu yang baru sesuai dengan tren yang

sedang berlangsung, untuk mencapai suatu kepuasan diri dan pengakuan sosial. Hal

ini biasanya diwujudkan dengan memperlihatkan hasil-hasil karyanya ke kalangan

masyarakat luas, untuk mencapai suatu kepuasan pribadi dan pencapaian pada status

masyarakat tertentu.

Fashion yang telah ada semenjak berabad-abad lalu sering menjadi sumber

insprirasi bagi para desainer. Pada contohnya, koleksi busana dari The Christian

Lacroix pada tahun 2009. Koleksi busana yang diinspirasi dari pakaian-pakaian

bangsawan yang terbuat dari bahan tafeta dengan struktur yang pas badan dan rok

mengembang, serta penggunaan ornamen-ornamen yang mengkilap. Salah satu

busana bangsawa yang menarik untuk dijadikan inspirasi dalam mendesain busana

adalah busana para bangsawan wanita Rusia pada abad ke-19.

“Duchess” merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh dan untuk wanita

(9)

wanita-2

Universitas Kristen Maranatha wanita dari kalangan atas. Pada abad ke-19, Peter The Great melakukan

perubahan-perubahan besar dalam negara Rusia. Perubahan-perubahan-perubahan dengan tujuan membuat

negara Rusia semakin berkembang, lebih modern, dalam segala aspek seperti politik,

ekonomi, sosial, bahkan cara berpakaian mengikuti gaya Eropa. Perkembangan gaya

berpakaian kaum bangsawan Rusia sepenuhnya dipengaruhi oleh gaya berpakaian

kaum bangsawan Prancis khususnya pada abad ke-19. Perubahan yang dilakukan

oleh Peter The Great dapat dilihat dengan mudah dalam film drama yang diliris bulan Desember 2012 dengan judul “Anna Karenina”. Film yang berceritakan mengenai seorang wanita kalangan atas yang berasal dari Rusia pada tahun 1873. Pada film ini

dapat dilihat jelas perubahan yang telah terjadi pada gaya berpakaian wanita Rusia,

khususnya wanita-wanita kalangan atas yang hidup didaerah perkotaan dengan gaya

berbusana yang mengikuti gaya berpakaian wanita Eropa, sedangkan

wanita-wanita yang tinggal didaerah atau kota kecil masih menggunakan pakaian tradisional.

Penggunaan sulaman berupa sulaman emas dan perak dipadukan dengan

sulaman mutiara membedakan pakaian bangsawan Rusia dengan pakaian bangsawan

Perancis menjadi inspirasi bagi penulis dalam membuat reka bahan. Hal ini juga

menjadi sumber inspirasi oleh merek rumah mode ternama seperti Balmain, Sofoly,

Valentino, dan Masha. Valentino pada koleksi tahun 2011-2012 yang merupakan

koleksi haute couture dengan menggunakan bahan-bahan yang bersifat sheer atau

tembus pandang berhiaskan sulaman benang dan mutiara dengan potongan-potongan

yang modern dan sederhana namun berkesan mewah. Oliver Rousteing untuk

Balmain dalam koleksi ready-to-wear dengan penggunaan bahan berupa kain

beludru dan penggunaan reka bahan berupa sulaman benang dan mutiara bercampur

kristal dipadukan dengan gaya khas milik Balmain yang maskulin dan bold menjadi

pusat perhatian dalam Paris Fashion Week 2012-2013. Berbeda dengan Balmain

yang maskulin, koleksi ready-to-wear musim semi yang dihasilkan oleh Masha

dengan potongan yang sederhana, garis-garis terkesan alami, dengan penggunaan

reka bahan berupa sulaman-sulaman benang berwarna mengikuti motif-motif

tradisional Rusia pada abad ke-19. Maria Pushkova dalam koleksi bridal 2013

(10)

bahan berupa lace, dan reka bahan berupa sulaman mutiara membuat koleksi bridal

ini terlihat begitu romantis dan princess like.

Oleh karena itu, perancang berusaha memperkenalkan rancangan yang

bertemakan “Duchess” dari abad ke-19. Penciptaan rancangan semi-couture dengan

acuan tren fashion tahun 2012-2013 yang terdapat dalam buku “VirtuaLuxe Tren

Forecasting 2013” yaitu Mature Glam, menghasilkan karya-karya yang dapat memberikan kesan glamor. Penggunaan bahan-bahan dengan permukaan berkilau

dan terkesan mewah seperti satin dan silver lace. Sebagai tambahan berupa kilauan

kristal yang berfaset modern tampil sebagai aksen yang mengarisbawahi faktor glam.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka muncul

beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pemanfaatan teknik reka bahan sulaman mutiara khas Rusia

pada desain rancangan agar lebih terlihat modern,

2. Bagaimana penggunaan konsep busana semi-couture telah diterima

masyarakat namun belum semua kalangan masyarakat mau

menggunakaannya,

3. Bagaimana kenyamanan penggunaan dari pakaian itu sendiri dimana

penggunaan teknik reka bahan berupa smocking dan sulaman mutiara

menambah volume busana.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang penulis angkat berdasarkan identifikasi masalah diatas,

yaitu:

1. Kenyamanan dari penggunaan bahan atau siluet busana yang

mengutamakan teknik reka bahan yang mendukung tema dan konsep yang

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha 2. Penggunaan unsur-unsur visual dalam desain yang mendukung tema

inspirasi Russian Duchess dan kesan yang elegan dan klasik modern, berupa

pemilihan warna, bentuk siluet busana, dan teknik reka bahan.

3. Busana ditujukan untuk wanita dewasa 28-35 tahun dengan pekerjaan yang

mewajibkan mereka untuk tampil mewah.

1.4 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan identifikasi dan batasan masalah yang telah dibahas, maka

hasil-hasil yang ingin dicapai dalam pembuatan koleksi “Duchess” ini adalah untuk

menciptakan rancangan busana semi-couture yang menampilkan kesan elegan dan

klasik modern, dengan memanfaatkan siluet busana dan teknik reka bahan berupa

smocking dan aplikasi sulaman mutiara yang sesuai dengan konsep, serta dapat

menambah nilai estetik dari busana.

1.5 Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

(12)

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulis dalam menyusun Laporan Akhir secara jelas dan

sistematis, maka dilakukan beberapa pembagian yang terdiri dari lima bab, urutan

bab pembahasan sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, berisikan tentang penjelasan latar belakang konsep,

identifikasi masalah, menjelaskan tentang masalh-masalah yang muncul dalam

pembuatan busana, tujuan perancangan, metode perancangan dan yang terakhir

sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori, berisikan landasan teori yang isinya mengenai

teori-teori dasar yang berhubungan langsung dengan konsep desain perancangan yang

biasanya bersal dari buku maupun jurnal.

Bab 3 Objek Studi Perancangan, berisikan deskripsi objek studi dimana pada

bab ini akan dijelaskan mengenai inspirasi dan unsur-unsur yang ada pada

rancangan. Objek studi perancangan yang dibahas, yaitu “Anna Karenina”, “Duchess”, dan “VirtuaLuxe”.

Bab 4 Konsep Perancangan, berisikan konsep peran perancangan umum,

perancangan khusus, dan perancangan detail pada koleksi busana yang dibuat.

Bab 5 Penutup, merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan laporan

akhir dari segala kegiatan yang telah dilakukan oleh perancang. Selain itu pada bab

penutup ini juga terdapat saran dalam guna untuk memperbaiki dan menambah nilai

(13)

35

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

“Duchess” merupakan koleksi busana semi-couture yang diinspirasi dari film box office “Anna Karenina” yang diliris pada tahun 2012 dan dipadukan dengan sub-tema Mature Glam dari buku tren forecasting 2013 “VirtuaLuxe”. Koleksi ini terdiri

dari busana semi-couture yang mengusung tema elegan, klasik dan sendu. Pada koleksi “Duchess”, penulis menggunakan satu jenis warna monoton yaitu abu-abu yang dapat memberi kesan elegan, klasik modern, namun sendu. Warna abu-abu ini

menceritakan mengenai perjalanan kehidupan Anna Karenina yang menyedihkan.

Bahan dengan permukaan mengkilap seperti satin dan organdi, kristal imitasi

dan mutiara sebagai aplikasi dan benang perak pada bordir mencerminkan Mature

Glam dalam koleksi busana semi-couture “Duchess”.

Dengan mempertimbangkan kenyamanan dari penggunaan bahan yang

mengutamakan teknik reka bahan yang mendukung tema dan konsep, maka penulis

menggunakan dua jenis teknik reka bahan berupa sulaman mutiara dan leaf

smocking. Sulaman mutiara pada koleksi busana semi-couture “Duchess”

menggunakan mutiara imitasi yang lebih ringan. Sulaman mutiara ini diinspirasi dari

sulaman yang digunakan oleh masyarakan Rusia pada abad ke-19 dan dipadukan

dengan menggunakan motif yang diinsprasi dari motif-motif pada interior rumah

bangsawan Rusia abad ke-19.

Selain teknik reka bahan berupa sulaman mutiara terdapat pula leaf smocking.

Teknik reka bahan berupa leaf smocking merupakan teknik reka bahan yang

menggunakan kain dalam jumlah yang banyak sehingga penulis memilih untuk

menggunakan organdi yang ringan dan kaku. Penggunaan organdi yang ringan dan

kaku dapat memberikan bentuk dan volume yang lebih baik pada teknik reka bahan

leaf smocking sehingga teknik reka bahan ini berhasil memberikan kesan yang lebih

(14)

Koleksi busana semi-couture “Duchess” ditujukan pada wanita dewasa berusia

28-35 tahun yang memiliki pekerjaan yang mewajibkan mereka untuk tampil mewah.

Busana semi-couture “Duchess” ini dapat digunakan dalam acara malam, acara ulang

tahun, dan acara-acara penting lainnya.

5.2 Saran

Pada proses pembuatan koleksi busana “Duchess” terdapat beberapa kendala yang terjadi berupa memadukan antara kesan klasik dengan kesan modern, proses

pembuatan smocking, proses pemasangan aplikasi mutiara dan penyusunan layer

lace.

Memadukan kesan klasik dan modern dari koleksi busana “Duchess” dilakukan dengan penggunaan unsur bahan berupa mutiara dan lace yang menurut penulis

dapat memberikan kesan klasik dan potongan-potongan busana yang sederhana

namun dapat memberikan kesan modern.

Proses pembuatan teknik reka bahan smocking dapat dimulai melalui

pembuatan motif dengan menggunakan tanda berbeda warna. Dalam proses

penyatuan kain hasil smocking dengan kain utama busana lebih disarankan dengan

menggunakan teknik drap untuk menghindari terpotongnya benang utama dari tenik

reka bahan tersebut.

Pemasangan aplikasi mutiara sendiri lebih disarankan dipasang setelah kain

smocking dan lace dipasang. Pada pemasangan layer lace, lebih disarankan untuk

dipasang setelah kain smocking dipasang.

Semoga laporan Tugas Akhir ini bisa menjadi manfaat dan informasi serta

masukan bagi pembaca yang ingin membuat busana yang serupa atau yang sedang

(15)

37

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anugrah, Tri. Dkk. 2012. Trend 2013 VirtuaLuxe. Jakarta : BD+A Desain.

Barthes, Roland. 1983. The Fashion System. New York - USA: Hill and Wang Farrar, Straus, and Giroux.

Blumer, Herbert. 1969. Fashion: From Class Differentiation to Collective Selection. The Sociological Quarterly.

Chapman, Cameron. 2010. Color Theories for Designer. Artikel Online, http://www.smashingmagazine.com/2010/01/28/color-theory-for-designers-part-1-the-meaning-of-color/.(diakses: 26 Mei 2013)

Davis, Fred. 1992. Fashion, Culture, and Identity. Chicago - USA: University of Chicago Press.

Dartini. 2010. Pengembangan Motif Geometrik Songket Tenun Palembang. Bandung: Stisi Telkom.

Gunawan, Belinda. 2009. Kain. Jakarta : Dian Rakyat.

Laurer, David A. 2007. Design Basic. Boston – USA : Cengage Learning.

Newton, Isaac. 1730. Opticks: Or, A Treatise of the Reflections, Refractions,

Inflections and Colours of Light. England : Oxford University.

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rogers, Everett. 1983. Diffusion of Innovations 4th ed. New York - USA: Free Press.

Sekhri, Seema. 2011. Textbook of Fabric Science: Fundamentals to Finishing. New Delhi- India : Asoke K.Ghost.

Shaeffer, Claire B. 1993. Couture Sewing: Techniques. Newton –USA : The Taunton Press.

Simmel, Georg. 1904. Fashion. New York- USA : International Quarterly 10.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Table 7-34 Details of Best Superstructure Replacement + Substructure Rehabilitation Primary Cost Model for all Bridge

Data-data yang diperlukan untuk menjalankan program aplikasi optimasi pemilihan portofolio saham menggunakan fuzzy linear programming ini berasal dari database detil

perlakuan lainnya, dimana pada penurunan salinitas media sebesar 2 ppt/jam ini ikan kerapu cantang masih bisa merespon perubahan salinitas media dengan baik dan

Prior t o the blood pressure measurement a short questionnaire was filled in by the students regarding the patients, complaints which might be associated with

Hasil analisis dan perhitungan berupa nilai distribusi suhu dan tegangan tanpa isolasi pada reaktor sinter bentuk tabung diameter dalam 8 cm (bahan dari alumina) untuk

PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN IMDUSTRl BIR MEMGGUNAKAN RBG ( ROTATING BlOLOGlGAL CONTAGTORS 1.. Dl

Dengan aplikasi yang menggunakan metode nearest neighbor, proses penghitungan jarak kasus lama dengan kasus baru dilakukan pada setiap kasus baru sehingga dengan menggunakan