Gambaran Pengetahuan, Sikap , dan Perilaku Mengenai Mimpi Basah Pada Siswa SMP "X" Kelas VIII Di Kota Cimahi Tahun 2010.

iii

TAHUN 2010

Harry Citra Iskandar, 2010; Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes

Pembimbing II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG

Pemahaman mengenai kesehatan reproduksi merupakan hal sangat penting bagi remaja. Remaja laki-laki yang mengalami mimpi basah akan kebingungan jika kurang memahami tentang kesehtan reproduksi. Sayangnya di satu sisi, topik mengenai kesehatan reproduksi masih sering dianggap tabu sehingga masyarakat cenderung enggan membicarakannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa mengenai mimpi basah pada siswa SMP.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel menggunakan kriteria whole sampling dan diperoleh172 responden sebagai sampel.

Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan 68,60% cukup, sikap 78,49% baik, dan perilaku 73,26 % cukup.

Kesimpulan pengetahuan dan perilaku siswa masih perlu ditingkatkan lagi.

iv ABSTRACT

DESCRIPTIVE OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR ABOUT WET DREAM ON BOYS STUDENTS AT JUNIOR HIGH SCHOOL IN

CIMAHI CITY 2010

Harry Citra Iskandar, 2010; Tutor I : dr. Dani, M.Kes

Tutor II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG

An understanding of reproductive health is very important for adolescent. The Lack of knowledge about reproductive health would lead to boys confused when having a wet dream. Unfortunately, on the other hand, the issue of reproductive health is often considered taboo, so people tend to be reluctant to talk about it. The purpose of this research is to know the description of knowledge, attitudes, and behavior of students on a wet dream in junior high school students. This research using descriptive method with cross sectional and questionnaire as a data collection tool. For sample criteria using whole sampling with 172 responders as a sample.

From the results, knowledge 68.60% were moderate, attitude 78.49% were good, and behavior 73.26% were moderate.

Conclusion The knowledge and behavior of students still need to be increased again.

vii

SURAT PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI……….………... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang……….…………... 1

1.2. Identifikasi Masalah……….……….………... 3

1.3. Maksud Penelitian……….……….. 4

1.4. Tujuan Penelitian………..…………... 4

1.5. Manfaat Penelitian……….………... 4

1.6.Kerangka Pemikiran ...……..……….……...……... 4

1.7. Metodologi Penelitian……….………….……...….……... 5

1.8.Lokasi dan Waktu Penelitian………...….…….…... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Populasi Remaja... 6

2.2 Masa Remaja... 6

2.2.1 Defenisi... 6

2.2.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Masa Remaja... 7

2.2.3 Perkembangan Pada Masa Remaja... 8

2.2.4 Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja... 9

2.3 Pubertas... 10

2.3.1 Definisi ... 10

2.3.2 Ciri-Ciri Pubertas... 10

2.3.3 Penyebab Munculnya Pubertas... 11

viii

2.4.1 Defenisi... 11

2.4.2 Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja... 12

2.4.3 Pendidikan Kesehatan reproduksi dalam keluarga... 14

2.4.4 Penyakit Menular Seksual... 15

2.5 Sistem Reproduksi Laki-Laki... 16

2.5.1 Anatomi Alat Reproduksi Laki-Laki... 16

2.5.2 Fisiologi Alat Reproduksi Laki-laki... 18

2.6 Mimpi Basah... 19

2.7 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku... 20

2.7.1 Pengetahuan... 20

2.7.1.1Tingkatan Pengetahuan... 20

2.7.2 Sikap... 22

2.7.2.1Komponen Pokok Sikap...,,,... 23

2.7.2.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap.... 24

2.7.3 Perilaku... 25

2.7.3.1Proses Adopsi Perilaku... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian………... 28

3.1.1 Subjek Penelitian... 28

3.1.2 Alat Penelitian... 28

3.2. Metode Penelitian………....………...…... 28

3.2.1 Desain Penelitian... 28

3.2.2 Rancangan Penelitian... 28

3.2.3 Variabel Penelitian... 29

3.2.4 Defenisi Konsepsional... 29

3.2.5 Defenisi Operasional... 29

3.3 Pengumpulan Data ………...…... 30

3.4 Cara Kerja Penelitian……….…………..…... 31

3.5 Teknik Analisis data………...…………..……. 31

ix

3.5.1.4Perilaku... 33

3.6 Aspek Etik Penelitian... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Univariat... 35

4.2 Identitas Responden... 35

4.2.1 Distribusi Responden Menurut Kelas... 35

4.2.2 Distribusi Responden Menurut Usia... 36

4.3 Pengetahuan 4.3.1 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Defenisi Mimpi Basah... 36

4.3.2 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Mimpi Basah... 37

4.3.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pubertas... 37

4.3.4 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tanda Pubertas Sekunder pada laki-laki... 38

4.3.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Pubertas... 39

4.3.6 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja... 39

4.3.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi Laki-Laki... 40

4.3.8 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Reproduksi Laki-Laki... 41

4.3.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Saat Pengeluaran Sperma... 41

4.3.10 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Menular Seksual... 42

x 4.4Sikap

4.4.1 Distribusi Sikap Responden Mengenai Mimpi Basah Merupakan Hal yang Normal... 43 4.4.2 Distribusi Sikap Responden Tentang Mimpi Basah Sering

Terjadi Pada Orang yang perilaku Seksualnya Buruk... 43 4.4.3 Distribusi Sikap Responden Terhadap Sikap Saat Lebih Cepat

Mengalami Mimpi Basah ... 44 4.4.4 Distribusi Sikap Responden Terhadap Sikap Orang Tua yang

Menolak Membicarakan Mengenai Pubertas... 44 4.4.5 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pendidikan Kesehatan

Reproduksi di Sekolah... 45 4.4.6 Distribusi Sikap Responden Terhadap Keberadaan Tayangan TV

dan Media Massa yang Banyak Mengandung Unsur Pornografi... 46 4.4.7 Distribusi Sikap Responden Tentang Membicarakan Kesehatan

Reproduksi adalah Hal yang Tabu... 46 4.4.8 Distribusi Sikap Responden Terhadap Dorongan Seksual

Merupakan Hal yang Normal... 47 4.4.9 Distribusi Sikap Responden Tentang Pergaulan Bebas

Merupakan Akibat Kurangnya pendidikan Kesehatan Reproduksi... 47 4.4.10 Distribusi Sikap Responden Terhadap Boleh Berhubungan

Seksual Setelah Mengalami Mimpi Basah... 48 4.5Perilaku

4.5.1 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi... 49 4.5.2 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Nasehat Orang Tua

Mengenai Pubertas... 49 4.5.3 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi

xi

Pornografi... 51

4.5.6 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perasaan Saat melihat Pornografi... 52

4.5.7 Distribusi Perilaku Responden Tentang Kegiatan Membatasi Perilaku Seksual yang Buruk... 53

4.5.8 Distribusi Perilaku Responden Tentang Informasi Mengenai Mimpi Basah... 53

4.5.9 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perilaku Saat Mimpi Basah Pertama... 54

4.5.10 Distribusi Perilaku Responden Tentang Setelah Mengalami Mimpi Basah... 54

4.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku Responden Secara Keseluruhan... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.2.1 Kesimpulan... 55

4.2.2 Saran... 56

DAFTAR PUSTAKA………..…... 57

LAMPIRAN... 60

61

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

Setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul : GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MIMPI BASAH PADA SISWA SMP “X” DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

62 Lampiran 3

Kuesioner

Nama / inisial :

Usia :

Kelas :

Pengetahuan

1. Apa yang dimaksud dengan mimpi basah ? a. Mengompol sewaktu tidur

b. Keluarnya air mani sewaktu tidur c. Mimpi kecebur ke kolam

d. Tidur di tempat yang basah

2. Yang mana dari pernyataan berikut yang benar ? (Jawaban boleh ≥ 1) a) Mimpi basah terjadi lebih dari sekali seumur hidup

b) Mimpi basah dipengaruhi faktor fisik dan psikis seseorang

c) Waktu terjadinya mimpi basah pertama kali pada setiap anak berbeda-beda

d) Mimpi basah merupakan salah satu ciri pubertas seorang anak laki-laki

3. Pernyataan mana mengenai pubertas berikut yang benar ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa b. Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik

c. Pada masa pubertas terjadi perubahan psikis

d. Pubertas terjadi karena mulai berfungsinya sistim reproduksi

4. Apa tanda pubertas sekunder pada remaja laki-laki ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Suara berubah

b. Dada bidang dan bahu melebar c. Tumbuh kumis

5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Genetik

b. Nutrisi c. Lingkungan d. Hormon

6. Apakah pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Dapat membimbing minat seksual remaja ke arah yang benar b. Menghindari remaja mendapat informasi yang keliru

c. Mencegah timbulnya penyakit sosial seperti kehamilan yang tidak diinginkan, penularan penyakit menular seksual

d. Seorang anak tidak kebingungan ketika mengalami pubertas 7. Yang termasuk organ reproduksi laki-laki ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Penis b. Testis c. Epididymis d. Scrotum

8. Yang benar mengenai pernyataan tentang reproduksi laki-laki ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Sel sperma dihasilkan di testis

b. Salah satu hormon yang berperan adalah testosterone c. Berperan dalam menghasilkan keturunan

d. Saat sel sperma sudah banyak maka akan dikeluarkan saat mimpi basah 9. Sel sperma di keluarkan pada saat apa ?

64

10. Yang termasuk penyakit menular seksual ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. HIV AIDS

b. Herpes c. Sifilis d. Klamidia

Sikap

1. Setujukah anda kalau mimpi basah merupakan hal yang normal ? a. Setuju

b. Tidak setuju

2. Setujukah anda mengenai pendapat mimpi basah sering terjadi pada orang yang perilaku seksualnya buruk ?

a. Setuju b. Tida ksetuju

3. Bagaimana sikap anda jika lebih cepat dari teman sebaya mengalami mimpi basah pertama ?

a. Malu b. biasa saja

4. Setujukah anda dengan orangtua yang menolak membicarakan mengenai pubertas pada anak remajanya ?

a. Setuju b. Tidak setuju

5. Setujukah anda dengan diadakannya pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja di sekolah ?

a. Setuju b. Tidak setuju

6. Setujukah anda dengan tayangan tv dan media massa sekarang banyak mengandung unsur pronografi ?

7. Setujukah anda membicarakan seksualitas pada remaja merupakan hal yang tabu ?

a. Setuju b. Tidak setuju

8. Setujukah anda dorongan seksual merupakan hal yang normal ? a. Setuju

b. Tidak setuju

9. Maraknya pergaulan bebas dewasa ini disebabkan karena kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi ?

a. Setuju b. Tidak setuju

10.Setuju kah anda setelah seorang mengalami mimpi basah boleh berhubungan seksual ?

a. Setuju b. Tidak setuju

Perilaku

1. Darimana anda mengetahui tentang kesehatan reproduksi ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Keluarga b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik

2. Apa yang anda lakukan saat orangtua memberikan nasehat mengenai pubertas ?

a. Mendengarkan dan berusaha mematuhi b. Tidak memperdulikanya

c. Langsung membantah

66

3. Darimana anda mengetahui tentang pornografi ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Keluarga

b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik

4. Seberapa sering anda melihat atau membaca hal yang mengandung unsur pornografi ?

a. Tidak pernah

b. Beberapa kali setahun c. Sebulan sekali

d. Lebih dari 1 bulan sekali

5. Apa alasan anda melihat tentang pornografi ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Iseng

b. Pengaruh teman c. Rasa ingin tahu d. agar lebih gaul

6. Apa yang anda rasakan setelah melihat/membaca/mendengar tentang pornografi melalui media massa ?

a) Puas

b) ingin mempraktekkan apa yang dilihat c) Biasa saja

d) Ingin membacanya/melihatnya lagi

7. Apa yang anda lakukan untuk membatasi hal-hal tersebut ? a) Tidak ada, karena menyenangkan

b) Banyak bermain

c) Mencari kegiatan lain seperti olahraga dan belajar

8. Darimana anda mengetahui tentang mimpi basah ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Keluarga

b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik

9. Saat anda pertama kali mengalami mimpi basah apa yang anda lakukan? a) memberitahu pada orangtua

b) menanyakan pada teman c) menangis dan cemas d) Tidak melakukan apa-apa

10.Apa yang terjadi setelah anda mengalami mimpi basah ? a. Menjadi semakin percaya diri dan dewasa

68 Lampiran 4

Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Pengetahuan 1 _{10 7,5 7,5 7,5 7,5 5 5 5 1 5 61,0 cukup}

2 _{1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 42,0 cukup}

70

72

73

1 _{1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 cukup}

2 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

3 _{1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 cukup}

4 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

5 _{1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 baik}

6 _{1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 baik}

7 _{1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 baik}

8 _{1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 baik}

9 _{1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 baik}

10 _{1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 baik}

11 _{1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 baik}

12 _{1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4 cukup}

13 _{1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 6 cukup}

14 _{1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 cukup}

15 _{1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 baik}

16 _{1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 baik}

17 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

18 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

19 _{1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 baik}

20 _{1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 5 cukup}

21 _{1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik}

22 _{1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 6 cukup}

23 _{1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 baik}

24 _{1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 baik}

25 _{1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 baik}

26 _{1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 baik}

27 _{1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 baik}

28 _{1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 baik}

29 _{1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik}

30 _{1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 baik}

31 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

32 _{1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 baik}

33 _{1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 baik}

34 _{0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 baik}

35 _{0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 cukup}

36 _{0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6 cukup}

37 _{1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 baik}

38 _{1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 baik}

74

40 _{1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 baik}

41 _{1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 baik}

42 _{1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 baik}

43 _{1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 baik}

44 _{1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 baik}

45 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 baik}

46 _{1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5 cukup}

47 _{1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 cukup}

48 _{1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4 cukup}

49 _{0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 6 cukup}

50 _{1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 baik}

51 _{1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 baik}

52 _{1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 baik}

53 _{0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 kurang}

54 _{1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 baik}

55 _{1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 baik}

56 _{1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 cukup}

57 _{1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 baik}

58 _{1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 baik}

59 _{1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 baik}

60 _{1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 baik}

61 _{1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 baik}

62 _{1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 baik}

63 _{1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 cukup}

64 _{1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 baik}

65 _{1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 baik}

66 _{1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 baik}

67 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

68 _{1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6 cukup}

69 _{1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5 cukup}

70 _{1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 baik}

71 _{1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 7 baik}

72 _{1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 7 baik}

73 _{1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 6 cukup}

74 _{1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 baik}

75 _{1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 baik}

76 _{1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 baik}

77 _{1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik}

78 _{1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik}

79 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

80 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

81 _{1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 baik}

83 _{1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 baik}

84 _{1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 4 cukup}

85 _{1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 4 cukup}

86 _{1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 kurang}

87 _{1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 cukup}

88 _{1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 baik}

89 _{1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 5 cukup}

90 _{1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 baik}

91 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

92 _{1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 baik}

93 _{1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5 cukup}

94 _{1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 baik}

95 _{1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik}

96 _{1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 baik}

97 _{1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 baik}

98 _{1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6 cukup}

99 _{1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 baik}

100 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

101 _{1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 baik}

102 _{1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 baik}

103 _{1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 baik}

104 _{1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 baik}

105 _{1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6 cukup}

106 _{1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 baik}

107 _{1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 baik}

108 _{1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 baik}

109 _{1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 baik}

110 _{1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 baik}

111 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

112 _{1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 baik}

113 _{1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 baik}

114 _{1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 baik}

115 _{1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 baik}

116 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

117 _{1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik}

118 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

119 _{1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 baik}

120 _{1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 baik}

121 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

122 _{1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 baik}

123 _{1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 baik}

124 _{1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 baik}

76

126 _{1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 baik}

127 _{1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 cukup}

128 _{1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 baik}

129 _{1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 baik}

130 _{1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 baik}

131 _{1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 baik}

132 _{1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 baik}

133 _{1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 baik}

134 _{1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 baik}

135 _{1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 baik}

136 _{1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3 kurang}

137 _{1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 baik}

138 _{1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 baik}

139 _{1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 baik}

140 _{1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 baik}

141 _{1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 5 cukup}

142 _{1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 baik}

143 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

144 _{1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 baik}

145 _{1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 baik}

146 _{1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 cukup}

147 _{1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 baik}

148 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

149 _{1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 baik}

150 _{1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 baik}

151 _{1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 5 cukup}

152 _{1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 kurang}

153 _{1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 baik}

154 _{0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 baik}

155 _{0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6 cukup}

156 _{1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 baik}

157 _{1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 baik}

158 _{1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 baik}

159 _{1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 cukup}

160 _{1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 baik}

161 _{1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 baik}

162 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

163 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

164 _{1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 baik}

165 _{1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6 cukup}

166 _{1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 baik}

167 _{1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 baik}

169 _{1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 baik}

170 _{1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 baik}

171 _{1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 baik}

78 Lampiran 6

Hasil Kuesioner Perilaku Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Perilaku

1 _{2,5 10 2,5 3 10 3 5 5 1 5 47 cukup}

2 _{5 10 2,5 1 10 5 5 5 5 3 52 cukup}

3 _{7,5 10 2,5 5 10 5 5 10 3 5 63 baik}

4 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup} 5 _{2,5 10 2,5 1 10 3 5 2,5 5 5 47 cukup} 6 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

7 _{5 10 2,5 5 7,5 3 5 7,5 3 5 54 cukup}

8 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 51 cukup}

9 _{5 10 5 3 5 3 5 7,5 5 5 54 cukup}

10 _{5 10 5 3 5 3 5 2,5 5 5 49 cukup}

11 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 3 49 cukup}

12 _{2,5 10 5 5 10 1 3 7,5 3 3 50 cukup}

13 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup}

14 _{5 10 5 1 7,5 5 5 2,5 5 5 51 cukup}

15 _{2,5 10 2,5 5 10 5 1 2,5 5 5 49 cukup}

16 _{2,5 10 2,5 1 10 5 5 10 5 5 56 baik}

17 _{7,5 10 7,5 1 5 5 5 10 5 5 61 baik}

18 _{7,5 10 7,5 1 5 3 3 7,5 5 5 55 cukup} 19 _{2,5 10 2,5 5 7,5 5 5 2,5 3 5 48 cukup}

20 _{5 10 7,5 5 10 5 3 5 5 3 59 baik}

21 _{5 10 7,5 5 7,5 3 5 5 3 5 56 baik}

22 _{2,5 10 7,5 5 10 5 5 5 5 3 58 baik}

23 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup} 24 _{2,5 10 2,5 3 5 5 5 2,5 3 3 42 cukup} 25 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 51 cukup}

26 _{5 10 5 1 10 3 5 2,5 3 3 48 cukup}

27 _{7,5 10 7,5 3 10 5 5 7,5 3 3 62 baik}

28 _{2,5 10 5 5 5 5 5 5 3 5 51 cukup}

29 _{5 10 5 3 10 5 5 7,5 5 3 59 baik}

30 _{5 10 5 3 10 5 5 5 5 5 58 baik}

31 _{7,5 10 5 1 10 1 5 7,5 5 5 57 baik}

32 _{2,5 10 5 5 10 5 5 2,5 5 5 55 cukup}

33 _{10 10 7,5 1 5 5 5 10 3 5 62 baik}

34 _{2,5 10 5 3 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup}

35 _{5 10 10 5 10 5 5 5 3 3 61 baik}

36 _{10 1 10 1 2,5 3 1 10 5 1 45 cukup}

37 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 51 cukup}

38 _{5 10 2,5 3 7,5 3 5 5 3 5 49 cukup}

39 _{5 10 2,5 3 7,5 3 5 5 3 5 49 cukup}

41 _{7,5 10 7,5 5 10 5 5 7,5 3 5 66 baik} 42 _{2,5 10 2,5 5 7,5 3 5 5 5 5 51 cukup} 43 _{2,5 1 2,5 5 10 1 5 2,5 3 5 38 cukup}

44 _{5 10 5 1 5 5 5 5 3 3 47 cukup}

45 _{5 10 5 5 7,5 3 5 5 5 5 56 baik}

46 _{2,5 10 2,5 1 10 5 5 2,5 3 5 47 cukup} 47 _{2,5 10 2,5 5 10 3 5 2,5 3 5 49 cukup}

48 _{7,5 1 5 3 7,5 1 5 5 3 5 43 cukup}

49 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 1 49 cukup} 50 _{2,5 10 2,5 1 10 5 5 2,5 5 5 49 cukup} 51 _{2,5 10 2,5 5 5 3 5 2,5 3 5 44 cukup} 52 _{2,5 1 2,5 1 10 3 3 2,5 3 5 34 cukup} 53 _{2,5 10 2,5 3 10 3 5 2,5 5 5 49 cukup}

54 _{2,5 10 10 5 7,5 5 1 5 5 5 56 baik}

55 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 5 49 cukup} 56 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 5 49 cukup}

57 _{2,5 10 5 3 7,5 5 5 5 5 5 53 cukup}

58 _{5 10 2,5 5 10 1 5 2,5 3 5 49 cukup}

59 _{7,5 10 7,5 3 5 1 3 7,5 3 5 53 cukup}

60 _{2,5 10 2,5 1 10 5 5 5 5 5 51 cukup}

61 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 5 49 cukup} 62 _{2,5 10 2,5 3 10 3 3 2,5 5 5 47 cukup} 63 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

64 _{5 10 5 5 7,5 5 5 5 5 5 58 baik}

65 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup} 66 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup} 67 _{2,5 10 2,5 1 7,5 5 5 2,5 5 5 46 cukup}

68 _{2,5 10 7,5 5 5 5 5 5 5 5 55 cukup}

69 _{2,5 10 2,5 5 10 3 3 2,5 5 5 49 cukup} 70 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup} 71 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 51 cukup} 72 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 51 cukup} 73 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup}

74 _{2,5 10 5 5 10 5 5 2,5 5 5 55 cukup}

75 _{5 10 5 5 10 5 5 5 5 3 58 baik}

76 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup} 77 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup} 78 _{2,5 10 2,5 1 10 3 5 2,5 5 5 47 cukup}

79 _{10 10 5 3 7,5 5 5 2,5 3 5 56 baik}

80 _{5 10 5 5 10 5 5 5 3 5 58 baik}

81 _{2,5 10 2,5 1 7,5 5 5 5 5 5 49 cukup}

82 _{2,5 10 2,5 5 10 5 3 5 5 5 53 cukup}

80

84 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 1 45 cukup} 85 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 1 45 cukup} 86 _{2,5 10 2,5 5 10 5 3 2,5 3 5 49 cukup} 87 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 5 49 cukup} 88 _{2,5 10 2,5 1 7,5 5 5 5 5 5 49 cukup} 89 _{2,5 10 2,5 5 10 3 3 2,5 5 5 49 cukup}

90 _{2,5 10 5 3 10 5 3 5 5 5 54 cukup}

91 _{5 10 2,5 3 10 5 5 5 3 5 54 cukup}

92 _{7,5 10 7,5 3 10 3 5 5 5 5 61 baik}

93 _{5 10 5 5 7,5 3 5 5 5 5 56 baik}

94 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 51 cukup}

95 _{2,5 10 5 1 10 5 5 2,5 5 3 49 cukup}

96 _{5 10 7,5 3 2,5 3 3 2,5 3 5 45 cukup} 97 _{2,5 10 2,5 3 7,5 5 5 2,5 5 3 46 cukup} 98 _{2,5 10 2,5 3 10 3 5 2,5 5 3 47 cukup} 99 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup} 100 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup} 101 _{2,5 10 2,5 3 7,5 3 5 2,5 5 5 46 cukup}

102 _{5 10 5 1 7,5 3 5 5 5 5 52 cukup}

103 _{5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

104 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup}

105 _{2,5 10 2,5 3 10 1 5 5 5 5 49 cukup}

106 _{10 10 10 3 5 3 5 10 3 5 64 baik}

107 _{10 10 7,5 3 5 3 5 7,5 3 5 59 baik}

108 _{10 10 10 3 5 3 5 10 3 5 64 baik}

109 _{10 10 10 3 5 3 5 10 3 5 64 baik}

110 _{7,5 10 5 3 5 3 5 10 3 5 57 baik}

111 _{5 10 2,5 5 10 1 5 2,5 3 5 49 cukup}

112 _{5 10 5 1 10 3 5 5 5 5 54 cukup}

113 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 5 3 49 cukup}

114 _{5 10 2,5 5 10 5 5 5 5 5 58 baik}

115 _{2,5 10 5 3 10 5 3 2,5 3 5 49 cukup}

116 _{5 10 5 5 10 5 5 2,5 5 5 58 baik}

117 _{2,5 10 2,5 5 10 3 5 2,5 5 5 51 cukup} 118 _{7,5 10 7,5 3 2,5 5 5 10 3 5 59 baik} 119 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup}

120 _{10 10 10 3 5 3 5 10 3 5 64 baik}

121 _{10 10 7,5 3 5 5 5 7,5 3 5 61 baik}

122 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup} 123 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup} 124 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

125 _{2,5 1 2,5 5 10 3 5 5 5 5 44 cukup}

127 _{7,5 10 5 5 10 5 3 7,5 5 5 63 baik} 128 _{2,5 10 7,5 5 7,5 3 5 2,5 5 3 51 cukup} 129 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup} 130 _{2,5 10 2,5 3 10 3 5 2,5 5 1 45 cukup}

131 _{7,5 10 5 3 5 1 3 5 3 5 48 cukup}

132 _{7,5 10 5 3 7,5 5 5 5 3 5 56 baik}

133 _{5 10 5 3 10 5 5 5 5 5 58 baik}

134 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 7,5 3 5 56 baik}

135 _{2,5 10 5 1 5 5 5 5 3 5 47 cukup}

136 _{5 10 5 3 10 3 3 2,5 1 5 48 cukup}

137 _{2,5 10 5 3 7,5 3 5 2,5 1 3 43 cukup}

138 _{2,5 10 5 3 10 5 3 2,5 3 5 49 cukup}

139 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

140 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 5 5 5 55 cukup}

141 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 5 3 5 53 cukup}

142 _{2,5 10 2,5 3 7,5 3 5 2,5 3 5 44 cukup}

143 _{2,5 10 5 5 10 3 3 2,5 5 3 49 cukup}

144 _{5 10 5 1 10 5 1 2,5 5 5 50 cukup}

145 _{2,5 10 2,5 3 7,5 5 5 5 3 5 49 cukup}

146 _{5 10 5 5 10 5 5 5 5 5 60 baik}

147 _{2,5 10 5 3 10 5 5 2,5 5 3 51 cukup}

148 _{5 10 5 1 10 5 5 5 5 5 56 baik}

149 _{2,5 10 7,5 5 7,5 5 5 7,5 5 5 60 baik} 150 _{2,5 10 7,5 5 7,5 5 5 7,5 5 5 60 baik} 151 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

152 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 5 3 5 53 cukup}

153 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 7,5 5 5 58 baik}

154 _{5 10 7,5 5 10 5 5 7,5 5 5 65 baik}

155 _{10 1 10 1 2,5 3 1 10 5 1 45 cukup}

156 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 5 5 5 53 cukup}

157 _{2,5 10 2,5 3 10 5 5 2,5 3 5 49 cukup} 158 _{2,5 10 2,5 5 10 3 3 2,5 5 5 49 cukup} 159 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup}

160 _{5 10 5 5 7,5 5 5 5 5 5 58 baik}

161 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 3 5 51 cukup}

162 _{10 10 5 5 7,5 5 5 2,5 3 5 58 baik}

163 _{5 10 5 5 10 5 5 5 3 5 58 baik}

164 _{2,5 10 2,5 1 7,5 5 5 5 5 5 49 cukup} 165 _{2,5 10 2,5 3 10 3 5 2,5 5 3 47 cukup} 166 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup} 167 _{2,5 10 2,5 5 10 5 5 2,5 5 5 53 cukup} 168 _{2,5 10 2,5 3 7,5 3 5 2,5 5 5 46 cukup}

82

170 _{5 10 5 5 10 5 5 2,5 5 5 58 baik}

83 Nomor Pokok Mahasiswa : 0710204

Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 1 Desember 1988 Alamat : Jl. Sukakarya 1 no 9, Bandung Riwayat Pendidikan :

 TK Santa Maria, Pekanbaru, 1993  SD Santa Maria, Pekanbaru, 1995  SMP Santa Maria, Pekanbaru, 2001  SMA Santa Maria, Pekanbaru 2004

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Data demografi menunjukkan bahwa remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Populasi dunia saat ini sekitar 6,7 miliar dan sepertiganya adalah remaja berumur 12-24 tahun (U.S. Census Bureau, 2009).

Sekitar 85% remaja hidup di negara sedang berkembang. Di Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, sepertiganya adalah remaja umur 12-24 tahun (UNFPA ,2005).

Laporan dari Sensus Penduduk antar Sensus (SUPAS) jumlah penduduk Indonesia tahun 2005 adalah 218 juta jiwa dan sekitar 60 juta diantaranya adalah remaja. Jumlah penduduk di Jawa Barat adalah sekitar 40 juta jiwa dengan penduduk usia remaja berjumlah sekitar 12 juta jiwa dan Bandung 1 juta jiwa (Data Statistik Indonesia,2009).

Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi, dimana terjadi pertemuan antara sel kelamin pria (spermatozoa) dan sel kelamin betina (ovum) membentuk zigot. Kemudian terjadi serangkaian proses perkembangan dari janin, bayi, anak-anak, remaja, dewasa lalu tua dan meninggal. Salah satu tahap yang cukup penting adalah sewaktu masa remaja, karena pada saat tersebut terjadi perubahan yang cukup signifikan yang semakin membedakan antara laki-laki dengan perempuan, perubahan yang terjadi tidak hanya dari segi fisik tapi juga emosional (Sri Rumini,2004).

Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sementara menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional/ BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun (Meita Dhamayanti, 2009).

Di Indonesia saat ini ada 62 juta remaja. Artinya, satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi penerus bangsa dan akan menjadi orangtua bagi generasi berikutnya. Tentunya, dapat dibayangkan, betapa besar pengaruh segala tindakan yang mereka lakukan saat ini kelak di kemudian hari tatkala menjadi dewasa dan lebih jauh lagi bagi bangsa di masa depan.(Kesreproinfo, 2008)

Ketika mereka harus berjuang mengenali sisi-sisi diri yang mengalami perubahan fisik-psikis-sosial akibat pubertas, masyarakat justru berupaya keras menyembunyikan segala hal tentang seks, meninggalkan remaja dengan berjuta tanda tanya yang lalu lalang di kepala mereka.(Kesreproinfo, 2008)

Master and Johnson menyatakan bahwa anak yang mendapatkan informasi seks pertama dari orang tua atau sekolah cenderung berperilaku seks yang lebih baik dari pada anak yang mendapatkan dari orang lain, teman apalagi dari media (situs) yang tidak bertanggung jawab (Hurlock;1990).

Saat berbicara mengenai kesehatan reproduksi pada pria tidak terlepas dari istilah mimpi basah. Mimpi basah cenderung dikaitkan dengan mimpi yang mengandung kenikmatan seksual, mimpi erotisme yang menyebabkan para lelaki tadi menjadi basah di bagian genitalnya. Bahasa lainnya nocturnal orgasme, istilah nocturnal orgasme ini sendiri merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Kinsey yang menggambarkan terjadinya orgasme dan ejakulasi pada pria saat dirinya sedang tidur (Sri Esti Wuryani D, 2008)

3

lebih dari pada itu), terbangun dengan sprei lengket, selama periode timbulnya gejolak seksual tersebut (medicalera,2010).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati pada pada 1.674 murid SD se-Jabotabek di tahun 2005. Didapatkan bahwa untuk siswa laki-laki di kelas 4 sebanyak 38 persen sudah mengalami mimpi basah, kelas 5 sebanyak 47 persen dan kelas 6 sebanyak 52 persen ( Arfi Bambani Amri,2006).

Di Indonesi