• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Postprandial Pada Pria Dewasa Sehat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Postprandial Pada Pria Dewasa Sehat."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis

L.)

TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

POSTPRANDIAL

PADA PRIA DEWASA SEHAT

Tommy Mulyadi Tanuwijaya, 2011.

Pembimbing 1: Kartika Dewi, dr., Sp.AK, M.Kes. Pembimbing 2: Widura, dr., M.S.

Latar Belakang Teh sudah dikenal sejak tahun 2737 sebelum masehi oleh bangsa Cina sebagai daun penambah rasa dan aroma minuman. Di masa kini, teh diketahui memiliki banyak manfaat seperti sebagai antioksidan, mencegah osteoporosis, mengurangi penyerapan kolesterol, mencegah kanker, dan mempengaruhi glukosa darah.

Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek seduhan teh hijau terhadap kadar glukosa darah 2 jampostprandial.

Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sungguhan yang bersifat komparatif dengan desain penelitianpretest danposttest terhadap 22 pria sebagai subjek penelitian dilakukan pengukuran kadar glukosa darahpostprandial sebelum dan sesudah larutan gula yang diminum dilarutkan bersama teh hijau. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α=0.05.

Hasil Rerata kadar glukosa darah postprandial setelah minum 75g gula pasir tanpa dicampur seduhan teh hijau yaitu 84,73mg/dl (SD=14.075), lebih tinggi daripada rerata kadar glukosa darah postprandial setelah minum 75g gula pasir dengan dicampur seduhan teh hijau yaitu 70,18mg/dl (SD = 8.433) dengan p=< 0.001.

KesimpulanSeduhan teh hijau menurunkan kadar glukosa darahpostprandial pada pria dewasa sehat.

(2)

v

ABSTRACT

EFFECT OF STEEPING GREEN TEA (Camellia sinensis L.)

ON POSTPRANDIAL BLOOD GLUCOSE LEVEL

IN HEALTHY MEN

Tommy Mulyadi Tanuwijaya, 2011.

1sttutor: Kartika Dewi, dr., Sp.AK, M.Kes. 2ndtutor: Widura, dr., M.S.

BackgroundTea has been known since the year 2737 BC by the Chinese as a leaf that adds flavor and aroma of the drink. At present, tea is known to have many benefits such as antioxidants, prevent osteoporosis, reduce the absorption of cholesterol, prevent cancer, and affect blood glucose.

Objectives The study was conducted to determine the effects of green tea steeping on postprandial blood glucose levels.

Methods This study is a true experimental research that is comparative research design with pretest and posttest on 22 men aged 18-25 years were measured postprandial blood glucose levels before and after drinking the glucose solution dissolved with green tea. Data analysis using a paired t test with α = 0.05.

Result. The mean postprandial blood glucose levels after a 75g sugar drink without steeping green tea mixed with 84.73 mg / dl (SD = 14.075), is greater than the mean postprandial blood glucose levels after a 75g sugar drink mixed with green tea steeping is 70.18 mg / dl (SD = 8.433) with p = <0.001.

Conclusion Steeping green tea lowers postprandial blood glucose levels in healthy adult males.

(3)

vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 1

1.3. Tujuan Penelitian ... 1

1.4. Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1. Manfaat Ilmiah ... 2

1.4.2. Manfaat Praktis ... 2

1.5. Kerangka Pemikiran ... 2

1.6. Hipotesis Penelitian ... 3

1.7. Metodologi Penelitian ... 3

1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Glukosa Darah ... 4

2.1.1. Pengaturan Kadar Glukosa Darah ... 4

2.1.1.1. Metabolisme Glikogen ... 5

2.1.2. Transport Glukosa ... 6

2.2. Teh Hijau ... 8

2.2.1. Taksonomi Teh... 9

2.2.2. Morfologi Teh ... 10

2.2.3. Jenis-jenis Teh ... 11

2.2.4. Proses Pengolahan Teh Hijau ... 12

2.2.5. Kandungan Kimia Teh ... 14

2.2.5.1. Substansi Fenol ... 14

2.2.5.2. Substansi Bukan Fenol... 18

2.2.5.3. Substansi Penyebab Aroma... 21

2.2.5.4. Enzim ... 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 22

3.1. Bahan dan Subjek Penelitian ... 22

3.1.1. Alat dan Bahan Penelitian ... 22

3.1.2. Subjek Penelitian ... 22

(4)

vii

3.2. Metode Penelitian ... 23

3.2.1. Desain Penelitian ... 23

3.2.2. Variabel Penelitian ... 23

3.2.2.1. Definisi Konsepsional Variabel... 23

3.2.2.2. Definisi Operasional Variabel ... 23

3.2.3. Besar Sampel Penelitian ... 23

3.2.4. Prosedur Kerja ... 24

3.2.5. Cara Pemeriksaan... 24

3.2.6. Metode Analisis ... 25

3.2.7. Aspek Etik Penelitian... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

4.1. Hasil Penelitian ... 27

4.2. Pembahasan... 28

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1. Kesimpulan ... 30

5.2. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA... 31

LAMPIRAN... 34

(5)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Proses Pengolahan Teh Hijau...13 Tabel 2.2. Sifat Fisik dan Kimia Katekin ... 15 Tabel 4.1. Konsentrasi Glukosa Darah Postprandial Setelah Minum

(6)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Glikogenesis dan Glikogenolisis... 5

Gambar 2.2. Penyerapan Glukosa Ke Dalam Epitel Usus... 7

Gambar 2.3. Penyerapan Glukosa Ke Dalam Sel Dengan Bantuan Insulin ... 7

Gambar 2.4. Tanaman Teh... 11

Gambar 2.5. Struktur Kimia Katekin ... 14

Gambar 2.6. Struktur Kimia Flavonol ... 16

Gambar 2.7. Struktur Kimia Flavanol... 17

(7)

34 Lampiran 1. Hasil

Hasil uji-t berpasangan kadar glukosa darah postprandial setelah minum 75g gula pasir tanpa dan dengan dicampur seduhan teh hijau

Paired t-test: Wednesday, September 07, 2011, 17:19:44 Normality Test: Passed (P = 0.155)

Group N Missing Col 1 22 0 Col 2 22 0

Group Mean Std Dev SEM Col 1 84.727 14.075 3.001 Col 2 70.182 8.433 1.798

Difference 14.545 8.836 1.884

t = 7.721 with 21 degrees of freedom. (P = <0.001)

95 percent confidence interval for difference of means: 10.628 to 18.463

The change that occurred with the treatment is greater than would be expected by chance; there is a statistically significant change (P = <0.001)

(8)

35 Lampiran 2

Kadar glukosa darah puasa sebagai kriteria inklusi subjek penelitian dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

No Kadar glukosa darah puasa (mg/dL)

(9)

36 LAMPIRAN 2.Informed consent

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya

setujuikut serta dalam penelitian yang berjudul: EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP KONSENTRASI GLUKOSA DARAH

POSTPRANDIAL

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, ...

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) (

)

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

2. ……… ( )

(10)
(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teh hijau adalah teh yang berasal dari daun Camellia sinensis (L.) yang

mengalami oksidasi minimal dalam pembuatannya. Teh hijau berasal dari China

dan sudah berasosiasi dengan banyak kultur dalam Asia seperti Jepang dan Korea

Selatan dan sekarang di negara barat sudah banyak yang mengonsumsi teh hijau.

(The Tea Guardian, 2010)

Teh hijau kaya akan flavonoid polyphenol seperti epicatechin, epicatechin

gallate, epigallocatechin, dan epigallocatechin gallate. Bermacam-macam

flavonoid polyphenol tersebut dapat mengurangi angka kejadian penyakit

kardiovaskuler dan kanker (Kuriyama et al, 2006).Flavonoid juga terbukti dapat

mempengaruhi sekresi insulin. Minum teh hijau secara rutin dapat menurunkan

tekanan darah sistol dan diastol, total kolesterol, lemak tubuh, dan massa tubuh

(Emad Al-Dujaili, 2009). Teh hijau juga ternyata dapat membantu para penderita

Diabetes melitus dalam menjaga kadar gula darah (Wuet al, 2004).

Bryan, Judd, Peter (2007) meneliti efek teh hitam terhadap kadar glukosa darah

postprandial dan terbukti 1g teh hitam dapat menurunkan kadar glukosa darah

postprandial pada manusia sehat. Oleh karena itu, penelitian ini akan ditujukan

pada efek minum teh hijau terhadap glukosa darah postprandial pada manusia

sehat.

1.2 Identifikasi Masalah

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui:

Apakah mengonsumsi teh hijau menurunkan kadar glukosa darah postprandial

pada pria dewasa sehat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teh hijau dalam

(12)

2

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mengonsumsi teh hijau

menurunkan kadar glukosa darahpostprandialpada pria dewasa sehat.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi

mengenai teh hijau yang berguna untuk menurunkan kadar glukosa darah

postprandial.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi masukan kepada masyarakat mengenai salah satu manfaat teh hijau

yaitu bila diminum bersama dengan makanan manis dapat menurunkan kadar

glukosa darahpostprandial.

1.5 Kerangka Pemikiran

Teh memiliki banyak zat yang unik dan bermanfaat, terutama adalah

polyphenol grup flavanol yang dikenal sebagai cathechin seperti

epigallocathechin, epigallocathecin gallate, epicathecin, epicathechin gallate.

Selain itu juga terdapat chlorogenic acid, coumarylquinic acid, theogallin

(3-galloylquinic acid), caffeine, methylxanthines, theobromine, theophylline, dan

proanthocyanidin. Logam yang terkandung dalam teh adalah aluminium dan

mangan. (Graham, 1992)

Penelitian chlorogenic acid secara in vitro maupun in vivo pada hewan coba,

chlorogenic acid terbukti dapat menghambat glucose 6 phosphatase secara

menetap, akibatnya glikogenolisis dan absorbsi glukosa hasil glikogenolisis

berkurang, sehingga terjadi penurunan kadar glukosa darah dan peningkatan

glikogen intrahepatik. Selain itu,chlorogenic acidjuga terbukti dapat menurunkan

puncak hiperglikemia dengan cara mengatur sekresi glukagon. (Arion, 1997)

Penelitian Kashket dan Paolino (1988) menunjukkan bahwa flavonoid yang

berasal dari teh dapat menginhibisi enzim yang mencerna karbohidrat di lumen

usus dan brush border secara in vitro dan in vivo. Inhibisi enzim ini

(13)

3

hasil dari pemecahan karbohidrat dihambat. Menurut Kobayashi et al (2000),

polyphenol dari teh terbukti dapat menginhibisi absorpsi glukosa melalui ikatan

dengansodium-glucose co-transporter-1(SGLT-1) secara lengkap.

1.6 Hipotesis Penelitian

Seduhan teh hijau menurunkan kadar glukosa darah postprandial pada pria

dewasa sehat.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sungguhan yang bersifat

komparatif dengan desain penelitianpretestdanposttest. Data yang diukur adalah

kadar glukosa darah postprandial sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data

menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan perangkat lunak

komputer.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

(14)

30

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Seduhan teh hijau menurunkan kadar glukosa darah postprandial pada pria

dewasa sehat.

5.2 Saran

 Teh hijau terbukti cocok diminum bersama dengan makanan yang

mengandung kadar gula tinggi dan disarankan untuk minum teh hijau

setiap hari melihat dari berbagai manfaat yang akan didapat selain

berpengaruh terhadap glukosa darah.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek seduhan teh hijau

terhadap orang yang menderita diabetes melitus dan dilakukan pengukuran

(15)

31

DAFTAR PUSTAKA

Andi Nur Alamsyah. 2006. Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hal 34-6, 46-8, 106-12

Arif Hartoyo. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Jakarta: Kanisius. Hal 12-22

Arion WJ, Canfield WK, Ramos FC, et al. 1997. Chlorogenic acid and hydroxynitrobenzaldehyde: New inhibitors of hepatic glucose 6-phosphatase.Arch Biochem Biophys. 339(2):315-22.

Bryan A.J., Judd P.A., Peter R.E. 2007. The Effect of Consuming Instant Black Tea on Postprandial Plasma Glucose and Insulin Concentrations in Healthy Humans. Journal of the American College of Nutrition 26 (5): 471–7

Block W. 2006. Green Tea May Help Control Blood Sugar. http://www.Life Enhancement.com. Mei 28th, 2011

Clifford MN, Johnston KL, Knigh S, Kuhnert N. 2003. Hierarchical Scheme for LC-MSn Identification of Chlorogenic Acids. Journal of Agriculture and Food chemistry51 (10): 2900–11.

Dadan Rohdiana. 2009. Teh ini Menyehatkan Telaah Ilmiah Populer. Bandung: Penerbit Alfabeta. hal 70-4, 9-17, 41-9

Dahlan MS. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel, dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Hal 30, 73

DEPKES RI. 2001.Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) jilid 2. Jakarta : Bakti Husada. hal 57-8

Emad Al-Dujaili, Jon-Paul Bradley, Suzana Almoosawi & Lorna Fyfe. 2009 . Effects of green tea consumption on blood pressure, total cholesterol, body weight and fat in healthy volunteers.Endocrine Abstracts20: 470

Fulder, S. 2004.Khasiat Teh Hijau. Terjemahan Trisno Rahayu Wilujeng. Edisi 1. Jakarta: Presentasi Pustaka. Hal 15, 41-43

Graham HN. 1992. Green tea composition, consumption, and polyphenol chemistry;Preventive Medicine21(3):334-50

(16)

32

Heilpflanzen. 2011. Flavonoide. http://www.heilpflanzen-suchmaschine.de/zzwirkstoffe/flavonoide.shtml

IPTEK. 2005. http: //www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=159, 5 Juli 2011

Kashket S, Paolino V. 1988. Inhibition of salivary amylase by watersoluble extracts of tea.Arch Oral Biol33:845–6

Kobayashi Y, Suzuki M, Satsu H, Arai S, Hara Y, Suzuki K, Miyamoto Y, Shimizu M. 2000. Green tea polyphenols inhibit the sodium glucose-dependent transporter of intestinal epithelial cells by a competitive mechanism. J Agric Food Chem48:5618–23

Kuriyama S, Shimazu T, Ohmori K, Kikuchi N, Nakaya N, Nishino Y, et al.

2006. Green tea consumption and mortality due to cardiovascular disease, cancer, and all causes in Japan: the Ohsaki study. JAMA 296 (10): 1255– 65.http://jama.ama-assn.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=16968850

Medchrome. 2010. http://medchrome.com/medicalcolleges/student-life/glycogen-metabolism-and-glycogen-storage-diseases/. May 14th2011

Myogenic. 2007. http://myogenic.de/wiki/physio:sglt. June 3rd2011

Oregonstate. 2011. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/ flavonoids/flavonol.html

Setiawan Dalimartha. 2001. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. hal. 150-3

Sherwood L. 2010. Small Intestine. In:Human Physiology From Cells to Systems. Seventh Edition. Canada: Brook/Cole. p.626-8

Subhuti Dharmananda. 2006. Chlorogenic Acid.

http://www.itmonline.org/arts/chlorogenic.htm. October 20th2011

Tea Tech. 2008. http://teatech.com/what_are_polyphenols.php. May 15th2011

The Tea Guardian. 2010. Green Teas: A (very) Brief History. http://teaguardian.com/nature_of_tea/green_origin.html

Wellsphere. 2011. http://www.wellsphere.com/exercise-article/glut-4-redux/747409. May 15th2011

(17)

33

Wordpress. 2011. http://www.greenteabenefitshq.com/. May 14th2011

Referensi

Dokumen terkait

The finding of this research is that Katniss, the main woman character of The Hunger Games is a liberated woman since she could fight the oppression by the

beberapa faktor antara lain hilangnya motivasi pengguna dan desain dari game yang kurang baik. Tujuan penelitian ini 1) untuk mengetahui pengaruh Gratification terhadap

Dari klarifikasi diatas maka pedagang kaki lima atau yang kita singkat dengan PKL masuk pada klarifikasi yang ketiga yang mana PKL atau yang sering kita sebut dengan

[r]

harga komoditas, harga tahun yang laly dan produMivitas t a b yang lalu berpengaruh positif terhadap produktivitas kakao maupun udang, sedangkan biaya. produksi,

Hasil identifikasi ekternalitas akibat pengembangan tambak di Kecamatan Muara badak diketahui terdapat eksternalitas positif yaitu terjadinya penyerapan tenaga kerja,

Alur yang diceritakan dalam novel Dewi Kawi diawali saat peristiwa perayaan ulang tahun Juragan Eling yang ke-56. Juragan Eling memanggil Podo, adiknya dan

SISTEM DATABASE DATA PASIEN PADA PUSKESMAS RAWANG PASAR IV, KECAMATAN RAWANG PANCA ARGA, KABUPATEN ASAHAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2010..