• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.), Sodium Hipoklorit, dan EDTA Sebagai Bahan Irigasi Terhadap Kebersihan Smear Layer (Studi Scanning Electron Microscopic).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.), Sodium Hipoklorit, dan EDTA Sebagai Bahan Irigasi Terhadap Kebersihan Smear Layer (Studi Scanning Electron Microscopic)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Irigasi saluran akar merupakan bagian yang penting dalam perawatan endodontik. Irigasi yang tidak adekuat meningkatkan akumulasi debris akibat gesekan permukaan saat instrumentasi yang disebut dengan smear layer pada dinding saluran akar. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) merupakan salah satu obat-obatan tradisional, memiliki kandungan saponin dan asam sitrat yang dapat digunakan sebagai bahan irigasi untuk membersihkan smear layer pada dinding saluran akar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap kebersihan smear layer setelah instrumentasi saluran akar serta perbandingannya dengan NaOCl 5,25%, dan EDTA 17%. Metode penelitian menggunakan 15 premolar pertama mandibula yang telah diekstraksi, dibagi menjadi 5 kelompok. Saluran akar gigi dipreparasi menggunakan protaper set. Kelompok I irigasi menggunakan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.), kelompok II NaOCl 5,25%, kelompok III NaOCl 5,25% dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.), kelompok IV NaOCl 5,25% dan EDTA 17%, kelompok V akuades. Setelah dilakukan perlakuan, sampel dipreparasi untuk diidentifikasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Pemeriksaan dan fotomikrografi diambil dengan pembesaran 2000x pada bagian koronal, tengah, dan apikal. Perhitungan smear layer kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil menunjukkan kelompok I, II, III tidak memiliki perbedaan signifikan. Kelompok I dan III menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) dibandingkan dengan kelompok IV dan V. Kelompok IV menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan dengan kelompok V.

Kesimpulan penelitian ini adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) sebagai bahan irigasi memiliki pengaruh terhadap kebersihan smear layer, hanya pengaruh pembersihan tidak sebaik kombinasi NaOCl 5,25% dan EDTA 17%.

(2)

v ABSTRACT

Root canal irrigation plays an important part in the endodontic therapy. Inadequate irrigation increase the accumulation of debris on the cutting surface of instruments as well as smear layer on root canal walls. Averrhoa bilimbi Linn. is one of traditional medicines, which contains of saponin and citric acid that can be used as an irrigant to removed smear layer on root canal walls.

The aim of this study was to observing smear layer removal with Averrhoa bilimbi Linn. after root canal instrumentation and the comparison with NaOCl 5,25%, and EDTA 17%. The method used is study with fifteen mandible first premolars post extraction were allocated to 5 groups. Root canals were instrumented using protaper set. Samples group I was irrigate by Averrhoa bilimbi Linn., group II NaOCl 5,25%, group III NaOCl 5,25% and Averrhoa bilimbi Linn., group IV NaOCl 5,25% and EDTA 17%, group V aquades. After the treatment, all samples were prepared for Scanning Electron Microscope (SEM). There is examined and photomicrographs were taken at 2000x magnification in the coronal, middle, and apical of root canal. The amount of smear layer was quatified and the data were analyzed using the Kruskall Wallis test followed by Mann Whitney test.

The result between group I, II, III shows no significant differences result. Group I and III shows a very significant differences (p<0,01) compared with group IV and V. Group IV shows a very significant differences with group V. Conclusions is Averrhoa bilimbi Linn. used as irrigant has a effect to removed smear layer after root canal instrumentation but not effected than combination NaOCl 5,25% and EDTA 17%.

(3)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Endodontik... 7

(4)

x

2.3 Irigasi Saluran Akar ... 8

2.3.1 Pengertian ... 8

2.3.2 Syarat Bahan Irigasi ... 9

2.3.3 Macam-macam Bahan Irigasi ... 9

2.4 Smear Layer ... 18

2.5 Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbi Linn.) ... 20

2.5.1 Taksonomi ... 21

2.5.2 Karakteristik ... 22

2.5.3 Kandungan ... 23

2.5.4 Manfaat ... 24

2.5.5 Pengaruh Terhadap Smear Layer pada Dinding Saluran Akar .. 24

2.6 Scanning Electron Microscope ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Desain Penelitian ... 30

3.2.2 Variabel Penelitian ... 30

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.2.4 Perhitungan Sampel Penelitian ... 32

3.3 Prosedur Penelitian ... 32

3.3.1 Persiapan Sampel ... 33

3.3.2 Pembuatan Perasan Belimbing Wuluh ... 33

(5)

xi

3.3.4 Pembuatan Spesimen ... 35

3.3.5 Identifikasi menggunakan Scanning Electrone Microscope ... 35

3.3.6 Pengamatan Hasil Penelitian ... 35

3.4 Metode Analisis Data ... 37

3.4.1 Hipotesis Statistik ... 37

3.4.2 Kriteria Uji ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Hasil Penilaian Skoring ... 39

4.1.2 Hasil Perbedaan Antar Kelompok Secara Uji Statistik ... 42

4.2 Pembahasan ... 46

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 55

(6)

xii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 4.1 Hasil Belimbing Wuluh (Averhoa

bilimbi Linn.)……… 39

Tabel 4.2 Hasil NaOCl 5,25% ……… 40

Tabel 4.3 Hasil NaOCl 5,25 dengan

Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbi

Linn.)……… 40

Tabel 4.4 Hasil NaOCl 5,25% dan EDTA

17% solution……… 41

Tabel 4.5 Hasil Akuades……… 41

Tabel 4.6 Tingkatan Rerata Kebersihan

Smear Layer antar 5 Kelompok … 42

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Statistik non-parametrik Kruskal Wallis Antar

Kelompok………...……... 43

Tabel 4.8 Tingkatan Rerata Kebersihan

Smear Layer antar Bagian ……… 44

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Statistik non-parametrik Kruskal Wallis Bagian

Saluran Akar………...… 44

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Statistik

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

Gambar 2.1 Reaksi Keseimbangan NaOCl………… 11

Gambar 2.2 Reaksi Saponifikasi……… 12

Gambar 2.3 Reaksi Netralisasi Asam Amino……… 12

Gambar 2.4 Reaksi Kloraminasi……… 13

Gambar 2.5 Smear Layer pada saluran akar tanpa diirigasi………..…… 19

Gambar 2.6 Pohon Belimbing Wuluh……… 21

Gambar 2.7 Buah Belimbing Wuluh……… 22

Gambar 2.8 Skema Kerja SEM……… 26

Gambar 3.1 Alat dan Bahan……….…… 29

Gambar 3.2 Sistem Penilaian Skoring Smear Layer………..… 36

(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

Lampiran 1 Hasil Fotomikrografi Scanning Electron

Microscope Pada Setiap Kelompok…… 55

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian……… 63

Lampiran 3 Surat Perijinan Pelaksanaan Penelitian … 65

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang terinfeksi agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya. Perawatan saluran akar adalah perawatan yang paling banyak dilakukan dalam kasus perawatan endodontik.1 Tahapan dalam perawatan saluran akar meliputi 3 tahap utama yaitu preparasi biomekanis saluran akar atau pembersihan dan pembentukan (cleaning and shaping), desinfeksi saluran akar dan obturasi saluran akar.1,2

Saat prosedur preparasi saluran akar, adanya gesekan alat endodontik dengan dinding saluran akar akan membentuk suatu lapisan yang melekat pada dinding saluran akar yang disebut dengan smear layer.2,3,4 Lapisan ini mengandung bahan organik dan anorganik seperti jaringan dentin, jaringan nekrotik, dan mikroba.3,4 Terdapatnya smear layer dapat menghambat penetrasi dari medikamen saluran akar kedalam tubulus dentin. Selain itu dapat secara langsung melindungi bakteri dari bahan medikasi yang dapat mengganggu keberhasilan perawatan saluran akar.5

(10)

2

dengan bahan irigasi yang berbeda dibutuhkan untuk membuang komponen anorganik dari dentin akar.6,7 EDTA merupakan bahan yang berfungsi membersihkan dan melebarkan saluran akar. EDTA yang digunakan sebagai bahan irigasi dapat mendemineralisasi smear layer pada saluran akar yang dipreparasi.8,9 Penggunaan kombinasi NaOCl 5,25% dan EDTA 17% telah dilaporkan efektif dalam membersihkan sisa jaringan pulpa, komponen organik dan anorganik dari smear layer.9,10 Sodium hipoklorit (NaOCl) sebagai bahan irigasi dikombinasikan dengan EDTA juga memiliki kekurangan yaitu toksisitas tinggi terhadap jaringan, dapat menyebabkan reaksi alergi, memiliki bau dan rasa yang tidak enak, mengakibatkan peningkatan sifat erosif dan memperparah efek toksik dari masing-masing irigan.2,6,11

Untuk mendapatkan hasil pembersihan yang baik, dibutuhkan pilihan bahan irigasi yang adekuat, dan mengacu pada sifat toksisitas rendah, dapat membersihkan smear layer, antibakteri, mudah didapatkan, harga relatif murah, dan dapat menjadi alternatif bahan irigasi yang memenuhi kebutuhan. Hal-hal tersebut mengacu terhadap pengembangan penggunaan tanaman-tanaman herbal.5,12 Salah satu tanaman yang memiliki berbagai khasiat adalah tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.).

(11)

3

aktif yaitu flavonoid, saponin, tannin, glukosida, asam format, dan asam sitrat.13,14 Saponin sering disebut dengan “detergen alam”, juga memiliki kemampuan sebagai antibakteri, dan mengurangi perdarahan atau pembengkakan.5 Serta asam sitrat yang dapat berkontribusi terhadap proses demineralisasi.12

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh perasan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap kebersihan smear layer setelah instrumentasi saluran akar.

2. Bagaimana perbandingan kebersihan smear layer pada saluran akar yang diirigasi menggunakan perasan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.), sodium hipoklorit, dan EDTA.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari alternatif dalam menggunakan bahan irigasi jenis herbal .

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh perasan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap kebersihan smear layer setelah instrumentasi saluran akar.

(12)

4

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat akademik

Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang endodontik khususnya mengenai

pengaruh belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) sebagai alternatif bahan irigasi.

Manfaat praktis

Sebagai dasar penelitian pemanfaatan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi

Linn.) sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar dan meningkatkan pengembangan material kedokteran gigi yang berasal dari alam.

1.5 Kerangka pemikiran

Smear layer yang terbentuk saat preparasi saluran akar memiliki sifat melekat

pada permukaan dentin, termasuk kedalam tubulus dentin. Adanya lapisan tersebut menghambat penetrasi bahan irigasi dan medikamen ke tubuli dentin, sehingga secara langsung melindungi bakteri dan mengganggu dalam keberhasilan perawatan. Smear layer dapat pula meningkatkan mikroleakage saat digunakan sealer, serta menurunkan kekuatan ikatan pada bahan pengisi.2,3

Sodium hipoklorit (NaOCl) merupakan bahan irigasi utama yang memiliki

(13)

5

banyak diteliti untuk dijadikan bahan irigasi saluran akar, seperti Lerak (Sapidus rarak DC) dan Daun Sirih (Pipper betle), dll.11,15

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) merupakan bahan herbal yang dapat menjadi sebuah alternatif karena memiliki banyak manfaat, mudah didapatkan dan harga relatif murah. Memiliki kandungan flavonoid, saponin, tannin, glukosida, asam format, dan asam sitrat. Saponin memiliki efek antibakteri dan berfungsi sebagai emulgator (detergen), memiliki molekul ampifatik (terdapat unsur hidrofilik dan hidrofobik) yang dapat melarutkan smear layer organik dan anorganik serta menurunkan tegangan permukaan sehingga permeabilitas dentin meningkat.5,11

Asam sitrat berperan dalam proses demineralisasi, karena reaksi antara asam sitrat dengan hidroksiapatit dengan pengeluaran ion hidrogen dan mengikat kalsium. Kemudian ion sitrat menggantikan ion fosfat pada struktur hidroksiapatit hingga struktur dentin terdemineralisasi.12

1.6 Hipotesis

1. Perasan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) sebagai bahan irigasi memiliki pengaruh terhadap kebersihan smear layer setelah instrumentasi saluran akar.

(14)

6

1.7 Lokasi & Waktu penelitian

Penelitian di lakukan di Laboratorium Konservasi Gigi Universitas Kristen

(15)

51 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan simpulan bahwa perasan belimbing wuluh (Averhoa bilimbi Linn.) memiliki pengaruh terhadap kebersihan smear layer, meskipun hasil kebersihan smear layer tidak sebaik menggunakan kombinasi NaOCl 5,25% dan EDTA 17% yang dapat membersihkan smear layer secara total.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan uji lebih lanjut menggunakan sediaan lain dan dengan berbagai konsentrasi dari belimbing wuluh seperti ekstrak, infusa, dan lain lain.

2. Perlu dilakukan uji lebih lanjut menggunakan kombinasi belimbing wuluh dengan EDTA.

3. Perlu dilakukan percobaan dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan menganalisis setiap bagian potongan gigi, yaitu bagian mesial dan distal kemudian diidentifikasi menggunakan Scanning Electron Microscope. 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan perbandingan bahan irigasi yang

(16)

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Walton, RE dan M. Torabinejad. Principles and Practice of Endodontics. 3rd ed. 2002. Philadelphia:W.B.Saunders

2. Cohen,C dan R.C.Burns. Pathway of The Pulp.6th ed. 2002.

3. Prado,et al. Scanning Elecron Microscpic Inverstigation of the Effectiveness of Phosphoric Acid in Smear Layer Removal When Compared with EDTA and Citric Acid. Department of Mettallurgic and Materials Engineering, Federal University of Rio de Janeiro. Brazil. 2011.

4. Okti Wintarsih, Moendjaeni Partooedarmo, Pribadi Santoso. Kebocoran apikal pada irigasi dengan EDTA lebih kecil dibandingkan yang tanpa EDTA. Universitas Gajah Mada. 2009.

5. Aswal, Darwis, Lusiana Beatric. Efek Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa Terhadap Enterococcus faecalis sebagai Medikamen Saluran Akar. Universitas Sumatera Utara. Medan. 2010.

6. Ektefaie MR. Point of care. J Cana Dent Assoc 2005; 71 (7) : 491-5

7. Heredia,Perez et al. Decalcifying effect of 15% EDTA,15% citric acid,5% phosphoric acid and 2,5% sodium hypochlorite on root canal dentine. University of Granada, Spain. 2007.

8. Ema Mulyawati. Peran Bahan Disinfeksi Pada Perawatan Saluran Akar. 205-209. Universitas Gajah Mada. 2011.

9. Stojilkovic,Goran et al. The Impact of different irrigants on the quality of root canal walls. School of medicine in Nis, Dept of Restorative Dentistry. 2007.

(17)

53

11.Wydiavei. Pengaruh Bahan Irigasi Ekstrak Buah Lerak Terhadap Kekuatan Tarik Sistim Resin Komposit dengan Dentin. Universitas Sumatera Utara. Medan. 2009.

12.E Wulandari, L Mooduto, Budhy TI. The ability of 5% Tamarindus indica extract as cleaner of the root canal wall smear layer. Universitas Airlangga,Surabaya, 2007.

13.Andriyanto, Kusumorini Nastiti, Yuskha Fitria. Potensi Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai Sediaan Diuretik Alami. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2011.

14.Khairul Ummah. Ekstraksi Dan Pengujian Antibakteri Senyawa Tannin Pada Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. 2010.

15.Etty Indrianti. The effectiveness of pipper betel solution and combination of sodium hypochlorite and hydrogen peroxide in root canal irrigation for endodontic treatment: a scanning electron microscope study. Berkala ilmu kedokteran vol 35, No.2. Fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 2003.

16.Chong, Bun San. Harty’s Endodontics in Clinical Practice. 6th ed. 2009.

17.Ingle, Bakland. Endodontics. 5th ed. Elsevier 2002.

18.Singh Sandeep, Khrishna Sushma, Acharya SR, Rao Sugandhi P, Ballal Vadusev. Comparison of antimicrobial efficacy of biopure MTAD and 2.5% sodium hypochlorite irrigation in infected root canals following single visit endodontics - An in vivo study.Endodontology; Dept. of Conservative Dentistry and Endodontics, MCODS, Manipal, Karnataka, India. 29-35. 19.Guerisoli DMZ, Manrchesan MA, Walmsley AD, et al. Evaluation of smear

layer removal by EDTAC and sodium hypochlorite with ultrasonic agitation. Int Endod J 2002; 35: 418-21.

(18)

54

21.Syahnita Sari. Mixture of a tetracycline isomer, an acid and a detergent (MTAD) sebagai bahan irigasi saluran akar. Universitas Sumatera Utara. Medan. 2006.

22.D. R. Violich & N. P. Chandler. The smear layer in endodontics. Private Endodontic Practice, Tauranga, New Zealand; and Sir John Walsh Research Institute, School of Dentistry, University of Otago, Dunedin, New Zealand. International Endodontic Journal, 43, 2–15, 2010.

23.Lau Himani, Ballal vadusev, Shenoy Shalini, Acharya SR. Evaluation of antifungal efficacy of 5% doxycycline hydrochloride, 2.5% sodium hypochlorite, 17% ethylenediamine tetraacetic acid and 0.2% chlorhexidine gluconate against candida albicans - An in vitro study. Endodontology; Dept. of Conservative Dentistry and Endodontics, MCODS, Manipal, Karnataka, India. 6-13.

24.Dian Agustin W. Perbedaan khasiat antibakteri bahan irigasi antara hydrogen peroksida 3% dan infusum daun Sirih 20% terhadap bakteri mix. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Surabaya.2008.

25.Mario Parikesit. Khasiat dan Manfaat Belimbing Wuluh. Surabaya. Stomata. 2011.

26.Bruneton, Jean. Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants.2nd ed.1991.

Gambar

Tabel 4.8
Gambar 2.1 Reaksi Keseimbangan NaOCl…………

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi eksekusi ON akan dihasilkan jika blok logik atas atau blok logik bawah dalam kondisi ON. Blok-blok ini kemudian masing-masing dikodekan, mulai

[r]

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas adalah suatu alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan membandingkan laba

MB = MsgBox(&#34;Anda Yakin Keluar...?&#34;, vbYesNo + vbInformation, &#34;Pesan&#34;). If MB =

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53,

Honorarium adalah imbalan finansial bersih yang diterima setiap bulan oleh ketua, anggota dan sekretaris dewan pengawas RSUD Ajibarang atau imbalan finansial bersih yang diterima

Bhd., syarikat dari Sabah merupakan sarah satu dari pengeluar utama minyak nilam di dunia, akan bekerjasama dengan UMP melalui perkongsian pengetahuan dan pengalaman dalam

Melihat kepada susunan aktiviti mulai 7 hingga 9 Mac 2016, kreativiti dan inovasi perancangan dan pengurusan acara seperti disebutkan di awal ucapan tadi