• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Kalsium Terhadap Penurunan Gejala Sindroma Premenstruasi Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Kalsium Terhadap Penurunan Gejala Sindroma Premenstruasi Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2012."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM TERHADAP PENURUNAN GEJALA SINDROMA PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2012

Rendhy Tito Apreza, 2012 Pembimbing I : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M. Kes. Pembimbing II : Dani, dr., M. Kes.

Sindroma Premenstruasi (SPM) terjadi pada jutaan wanita di dunia selama masa reproduksi mereka. Intake kalsium terbukti efektif untuk mengurangi gejala SPM.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian kalsium dapat meningkatkan kadar kalsium darah dan apakah pengaruh pemberian kalsium terhadap penurunan gejala SPM pada mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimental. Analisis statistik dengan menggunakan ujiKruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Subjek penelitian berjumlah 28 orang perempuan, yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol, kelompok kalsium 500 mg, kalsium 1000 mg, dan kalsium 2000 mg, selanjutnya dilakukan pengukuran kadar kalsium dalam darah dengan metode kolorimetri.

Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara pemberian kalsium dengan kadar kalsium darah dan penurunan gejala SPM.

Simpulan penelitian ini adalah pemberian kalsium dapat menurunkan gejala sindroma premenstruasi dan memengaruhi kadar kalsium darah penderita SPM.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF CALCIUM INTAKE ON DECREASING SYMPTOM OF PREMENSTRUAL SYNDROME IN FACULTY OF MEDICINE STUDENTS

OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY 2012

Rendhy Tito Apreza, 2012 Tutor I : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M. Kes. Tutor II : Dani, dr., M. Kes.

Premenstrual syndrome (PMS) occurs in millions of women in the world during their reproductive period. Calcium intake was proven to be effective in reducing symptoms of PMS.

The aim of this research was to determine the increase of calcium blood level after calcium intake and the relationship between calcium intake decreasing symptom of PMS in faculty of medicine students of Maranatha Christian University.

Methods of this research was experimental. Statistical analysis use Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test. Subject of this research were 28 women, divided to four groups; control group, 500 mg calcium group, 1000 mg calcium group, 2000 mg calcium group. Then, the blood calcium level were measured using colorimetric method.

The results of this research showed that there was a significant relationship (p<0.05) between blood calcium level and a history of PMS.

Conclusion of this research that calcium intake can reduce the symptom of PMS and associated with the calcium blood level of the woman with PMS.

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud danTujuanPenelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4

1.4.1Manfaat Akademis ... 5

1.4.2Manfaat Praktis ………. 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6 Hipotesis ……… 6

1.7 Metodologi Penelitian ... 6

(4)

ix BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Hormon Wanita ... 7

2.1.1 Siklus Ovarium ... 7

2.1.2 Siklus Endometrium ... 13

2.1.3 Efek Estrogen ……….. 15

2.1.4 Efek Progesteron ………. 16

2.2 Sindroma Premenstruasi (SPM) ... 17

2.2.1 Definisi... 17

2.2.2 Insidensi ... 17

2.2.3 Etiologi... 17

2.2.4 Gejala Klinik ... 18

2.2.5 FaktorRisiko ... 19

2.2.6 Diagnosis ... 20

2.2.7 Terapi ... 20

2.3Kalsium ... 21

2.3.1 Fungsi Kalsium ... 21

2.3.2 Sumber Kalsium ... 22

2.3.3 Asupan Kalsium ... 26

2.3.4 Absorbsi Kalsium dan Metabolisme Kalsium ... 27

2.3.5 Kalsium Serum ... 30

2.3.6 Defisiensi Kalsium ... 32

2.3.7 Toksisitas Kalsium ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 34

3.2 Rancangan Penelitian... 34

3.3 Instrumen Penelitian ... 34

3.4 Pengumpulan data ... 35

3.4.1 Sumber Data ... 35

3.4.2 Populasi ... 35

(5)

x

3.4.4 Kriteria Pemilihan Subjek ………..………….… 35

3.4.4.1 Kriteria Inklusi ………. 36

3.4.4.2 Kriteria Eksklusi ……….. 36

3.4.5 Perhitungan Jumlah Sampel …………...………...… . 36

3.5 Variabel dalam Penelitian ……….………. 37

3.5.1 Variabel Dependen ... 37

3.5.2 Variabel Independen ... 37

3.6 Definisi Operasional ... 37

3.7 Prosedur Kerja, Ukuran, Alat Penelitian yang Digunakan ... 38

3.7.1 Prosedur Kerja ... 38

3.7.2 Ukuran ... 40

3.7.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 40

3.7.3.1 Alat Penelitian ... 40

3.7.3.2 Bahan Penelitian ... 40

3.8 Rencana Analisis ... 41

3.8.1 Teknik Analisis Data ... 41

3.8.2 Hipotesis Statistik ... 41

3.9 Kriteria Uji ... 41

3.10 Aspek Etik Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HasilPemeriksaan ... 42

4.1.1 Pemeriksaan Kadar Kalsium Darah ………...………. 42

4.1.2 Pemeriksaan Gejala Sindroma Premenstruasi …….……... 44

4.2 Pembahasan ... 46

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

(6)

xi

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gejala-Gejala Sindroma Premenstruasi ... 19

Tabel 2.2 Sumber Makanan yang Mengandung Kalsium ... 23

Tabel 2.3 Adequate Intakes (AIs)untuk Kalsium ... 27

Tabel 2.4 Tolerable Uptake Intake Levels (ULs) untuk Kalsium ... 27

Tabel 4.1 Kadar Kalsium Darah Kelompok I (Kontrol) ………. 42

Tabel 4.2 Kadar Kalsium Darah Kelompok II (Kalsium 500 mg) ... 43

Tabel 4.3 Kadar Kalsium Darah Kelompok III (Kalsium 1000 mg) ... 43

Tabel 4.4 Kadar Kalsium Darah Kelompok IV (Kalsium 2000 mg) ……...…... 43

Tabel 4.5 Angka Gejala Sindroma Premenstruasi Kelompok I (Kontrol) ……. 44

Tabel 4.6 Angka Gejala Sindroma Premenstruasi Kelompok II (Kalsium 500 mg) ……….44

Tabel 4.7 Angka Gejala Sindroma Premenstruasi Kelompok III (Kalsium 1000 mg) ………...45

Tabel 4.8 Angka Gejala Sindroma Premenstruasi Kelompok IV (Kalsium 2000 mg) ………... 45

Tabel 4.9 Pengujian Statistik untuk Kadar Kalsium Darah ………. 46

Tabel 4.10 Pengujian Statistik untuk Kadar Kalsium Darah ………... 46

Tabel 4.11Hasil Pengujian Statistik untuk Angka Gejala SPM ………….….. 47

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(9)

xiv

DAFTAR GRAFIK

(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 54

LAMPIRAN 2.Lembar Informasi Penelitian ... 55

LAMPIRAN 3.Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) ... 56

LAMPIRAN 4. Pemeriksaan Kadar Kalsium dalam Darah ... 57

LAMPIRAN 5. Output Hasil Pengujian Statistik ... 58

LAMPIRAN 6. Kuesioner ... 72

(11)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SURAT KEPUTUSAN KOMISI ETIK PENELITIAN

(12)

55

LAMPIRAN 2. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Saya Rendhy Tito Apreza, mahasiswa S1 fakultas kedokteran angkatan 2007, akan melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Kalsium Terhadap Penurunan Gejala Sindroma Premenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk menjadi subjek penelitian yang akan saya lakukan.

Untuk mendukung keperluan data penelitian ini anda sebagai subjek penelitian akan mendapatkan 2 jenis perlakuan, yaitu:

1. Mengisi kuesioner tentang riwayat gejala Sindroma Premenstruasi yang pernah anda alami. Diharapkan agar anda sebagai subjek penelitian dapat mengisi kuesioner tersebut dengan jujur dan apa adanya yang anda alami. 2. Anda akan diberikan suplemen kalsium untuk dikonsumsi selama 14 hari

dan akan menjalani pengambilan darah sebanyak 2 kali untuk pemeriksaan kadar kalsium dalam darah. Pengambilan darah dilakukan oleh petugas laboratorium yang berpengalaman di bidangnya.

Manfaat yang diperoleh adalah dengan diketahuinya kadar kalsium darah anda, sedangkan risiko yang mungkin timbul adalah saat pengambilan darah akan sedikit terasa nyeri. Untuk risiko lain yang mungkin terjadi, seperti infeksi, penyakit menular, perdarahan dan penggumpalan darah/hematom, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meniadakannya dengan cara: menggunakan alat suntik yang steril dan baru, tindakan antiseptik yang baik, pemberian obat untuk mengatasi penggumpalan darah, serta pengambilan darah dilakukan oleh orang yang berpengalaman di bidangnya yaitu petugas laboratorium.

Segala biaya dalam penelitian ini ditanggung oleh peneliti.

Dengan demikian apabila anda bersedia untuk menjadi subjek penelitian ini, maka diharapkan untuk menandatangani Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent).

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

(13)

LAMPIRAN 3. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Email: ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG SOP/008/01.0 Berlaku mulai: Desember 2008 Judul: Formulir Protokol

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a :

Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

Pengaruh Pemberian Kalsium Terhadap Penurunan Gejala Sindroma Premenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( ) Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(14)

57

Alkaline solution

LAMPIRAN 4. PEMERIKSAAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH

Alat :

Roche MODULAR D analyzer: ACN 726 Prinsip :

Pemeriksaan kolorimetri dengan endpoint determination dan sample blank Reagen :

R1 : Ethanolamine buffer: 1 mol/L, pH 10,6

R2 : o-cresolphthalein complexone: 0,3 mmol/L; 8-hydroxyquinoline: 13,8 mmol/L; hydrochloric acid: 122 mmol/L

Prosedur Pemeriksaan Kalsium

1. Bahan pemeriksaan yang telah diambil sebanyak 3 ml dalam tabung Vaccutainer 4cc plain tanpa antikogulan, didiamkan selama 30 menit untuk memisahkan bagian serum.

2. Bahan pemeriksaan dimasukan dalam alat sentrifugasi dan disentrifugasi selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

3. Pisahkan bagian serum masukkan ke dalam tabung reaksi.

4. Masukkan tabung reaksi ke dalam alat otomatis Roche MODULAR dan dilakukan pemeriksaan kalsium.

Reaksi yang Terjadi dalam Alat

(15)

LAMPIRAN 5. OUTPUT HASIL PENGUJIAN STATISTIK

KALSIUM KWMW

Kruskal-Wallis Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KALSIUM 28 .214 .2475 -.1 .8

FAKTOR 28 2.50 1.139 1 4

Ranks

FAKTOR N Mean Rank

KALSIUM Kontrol 7 5.29

Kalsium 500

mg/hari 7 11.50

Kalsium 1000

mg/hari 7 19.21

Kalsium 2000

mg/hari 7 22.00

Total 28

Test Statistics(a,b)

KALSIUM

Chi-Square 18.611

df 3

Asymp.

Sig. .000

a Kruskal Wallis Test

(16)

59

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KKTRL5 14 .043 .1016 -.1 .3

FAKTOR1 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR1 N Mean Rank Sum of Ranks

KKTRL5 Kontrol 7 5.29 37.00

Kalsium 500

mg/hari 7 9.71 68.00

Total 14

Test Statistics(b)

KKTRL5

Mann-Whitney U 9.000

Wilcoxon W 37.000

Z -2.312

Asymp. Sig.

(2-tailed) .021

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .053(a)

a Not corrected for ties.

(17)

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KKTRL1 14 .150 .2139 -.1 .6

FAKTOR2 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR2 N Mean Rank Sum of Ranks

KKTRL1 Kontrol 7 4.00 28.00

Kalsium 1000

mg/hari 7 11.00 77.00

Total 14

Test Statistics(b)

KKTRL1

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.274

Asymp. Sig.

(2-tailed) .001

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .001(a)

a Not corrected for ties.

(18)

61

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KKTRL2 14 .221 .3043 -.1 .8

FAKTOR3 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR3 N Mean Rank Sum of Ranks

KKTRL2 Kontrol 7 4.00 28.00

Kalsium 2000

mg/hari 7 11.00 77.00

Total 14

Test Statistics(b)

KKTRL2

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.258

Asymp. Sig.

(2-tailed) .001

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .001(a)

a Not corrected for ties.

(19)

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

K51 14 .207 .1859 .0 .6

FAKTOR4 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR4 N Mean Rank Sum of Ranks

K51 Kalsium 500

mg/hari 7 5.07 35.50

Kalsium 1000

mg/hari 7 9.93 69.50

Total 14

Test Statistics(b)

K51

Mann-Whitney U 7.500

Wilcoxon W 35.500

Z -2.216

Asymp. Sig.

(2-tailed) .027

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .026(a)

a Not corrected for ties.

(20)

63

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

K52 14 .279 .2694 .0 .8

FAKTOR5 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR5 N Mean Rank Sum of Ranks

K52 Kalsium 500

mg/hari 7 4.71 33.00

Kalsium 2000

mg/hari 7 10.29 72.00

Total 14

Test Statistics(b)

K52

Mann-Whitney U 5.000

Wilcoxon W 33.000

Z -2.519

Asymp. Sig.

(2-tailed) .012

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .011(a)

a Not corrected for ties.

(21)

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

K12 14 .386 .2316 .1 .8

FAKTOR6 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR6 N Mean Rank Sum of Ranks

K12 Kalsium 1000

mg/hari 7 6.29 44.00

Kalsium 2000

mg/hari 7 8.71 61.00

Total 14

Test Statistics(b)

K12

Mann-Whitney U 16.000

Wilcoxon W 44.000

Z -1.102

Asymp. Sig.

(2-tailed) .270

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .318(a)

a Not corrected for ties.

(22)

65

PMS KWMW

Kruskal-Wallis Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PMS 28 5.64 3.937 0 13

FAKTOR 28 2.50 1.139 1 4

Ranks

FAKTOR N Mean Rank

PMS Kontrol 7 5.93

Kalsium 500

mg/hari 7 13.43

Kalsium 1000

mg/hari 7 13.79

Kalsium 2000

mg/hari 7 24.86

Total 28

Test Statistics(a,b)

PMS

Chi-Square 19.004

df 3

Asymp.

Sig. .000

a Kruskal Wallis Test

(23)

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PKTRL5 14 3.21 2.190 0 7

FAKTOR7 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR7 N Mean Rank Sum of Ranks

PKTRL5 PMS

Kontrol 7 4.93 34.50

PMS Kalsium 500 mg/hari

7 10.07 70.50

Total 14

Test Statistics(b)

PKTRL5

Mann-Whitney U 6.500

Wilcoxon W 34.500

Z -2.320

Asymp. Sig.

(2-tailed) .020

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .017(a)

a Not corrected for ties.

(24)

67

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PKTRL1 14 3.43 2.766 0 9

FAKTOR8 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR8 N Mean Rank Sum of Ranks

PKTRL1 PMS

Kontrol 7 5.00 35.00

PMS Kalsium 1000 mg/hari

7 10.00 70.00

Total 14

Test Statistics(b)

PKTRL1

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 35.000

Z -2.256

Asymp. Sig.

(2-tailed) .024

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .026(a)

a Not corrected for ties.

(25)

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PKTRL2 14 6.50 5.185 0 13

FAKTOR9 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR9 N Mean Rank Sum of Ranks

PKTRL2 PMS

Kontrol 7 4.00 28.00

PMS Kalsium 2000 mg/hari

7 11.00 77.00

Total 14

Test Statistics(b)

PKTRL2

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.148

Asymp. Sig.

(2-tailed) .002

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .001(a)

a Not corrected for ties.

(26)

69

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

P51 14 4.79 1.929 2 9

FAKTOR10 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR

10 N Mean Rank Sum of Ranks

P51 PMS

Kalsium 500 mg/hari

7 7.36 51.50

PMS Kalsium 1000 mg/hari

7 7.64 53.50

Total 14

Test Statistics(b)

P51

Mann-Whitney U 23.500

Wilcoxon W 51.500

Z -.130

Asymp. Sig.

(2-tailed) .897

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .902(a)

a Not corrected for ties.

(27)

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

P52 14 7.86 3.739 3 13

FAKTOR1

1 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR

11 N Mean Rank Sum of Ranks

P52 PMS

Kalsium 500 mg/hari

7 4.00 28.00

PMS Kalsium 2000 mg/hari

7 11.00 77.00

Total 14

Test Statistics(b)

P52

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.158

Asymp. Sig.

(2-tailed) .002

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .001(a)

a Not corrected for ties.

(28)

71

Mann-Whitney Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

P12 14 8.07 3.832 2 13

FAKTOR12 14 1.50 .519 1 2

Ranks

FAKTOR

12 N Mean Rank Sum of Ranks

P12 PMS

Kalsium 1000 mg/hari

7 4.14 29.00

PMS Kalsium 2000 mg/hari

7 10.86 76.00

Total 14

Test Statistics(b)

P12

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 29.000

Z -3.016

Asymp. Sig.

(2-tailed) .003

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .001(a)

a Not corrected for ties.

(29)

LAMPIRAN 6. KUESIONER

KUESIONER KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM TERHADAP PENURUNAN GEJALA SINDROMA PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA IDENTITAS DIRI:

NAMA :

USIA :

ALAMAT :

(30)

73

Riwayat Menstruasi

1. Pada usia berapa anda pertama kali mendapatkan menstruasi? ……….. tahun

2. Apakah siklus menstruasi anda teratur ? a. Ya

b. Tidak

3. Berapa lama frekuensi menstruasi anda? ...hari

4. Berapa lama siklus menstruasi anda? ...hari

5. Apakah anda merasakan ada perubahan fisik (contoh: jerawat, breast swelling, sakit kepala, dll) pada sekitar 2 minggu setiap sebelum menstruasi?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah anda merasakan perubahan psikologis (contoh: mood swing , sensitif, mudah menangis, dll) pada sekitar 2 minggu setiap sebelum menstruasi?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah gejala-gejala tersebut rata-rata muncul di setiap siklus menstruasi? a. Setiap siklus

b. Sering, pernah terjadi lebih dari 2 siklus berturut-turut c. Kadang-kadang, tidak tentu

(31)

74

- Mulai dari 14 hari sebelum menstruasi gejala-gejala apa sajakah yang anda rasakan, dilihat dari daftar gejala di bawah ini - Isi setiap kotak dengan angka 1-5 menurut intensitas / pengaruh gejala pada aktivitas sehari-hari (1: tidak mengganggu – 5:

sangat mengganggu)

(32)

75

(33)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rendhy Tito Apreza

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710061

Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak, 7 April 1990

Alamat : Jl. Waas Komplek Batununggal Jelita 2 no.53 Bandung

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1995, lulus TK Raudhatul Athfal Muslimin Sanggau Tahun 2001, lulus SD Swasta Mujahidin Pontianak

Tahun 2004, lulus SMP Negeri 3 Pontianak Tahun 2007, lulus SMA Negeri 14 Bandung

Tahun 2007 – sekarang, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

(34)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa wanita biasanya mengalami rasa tidak nyaman sebelum menstruasi. Mereka sering merasakan satu bahkan lebih gejala yang disebut dengan kumpulan gejala sebelum datang bulan atau istilah populernya adalah sindroma premenstruasi (SPM). Angka kejadian SPM akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Remaja yang mengalami SPM umumnya tidak mengetahui cara mengatasi sindroma premenstruasi dengan tepat. Mereka hanya mengikuti saran dari orang tua atau pihak lainnya tanpa mengetahui penyebab terjadinya SPM dan proses fisiologisnya. Hal ini menunjukkan perlu dilakukan pendidikan mengenai metode untuk mengatasi sindroma premenstruasi dengan benar dan aman, yaitu melalui pendidikan gizi, terutama mengenai pentingnya zat gizi untuk mencegah dan mengurangi SPM.

Pendidikan gizi yang dilakukan dapat berisi metode pencegahan dan penanggulangan gangguan menstruasi melalui asupan berbagai zat gizi yang cukup dan seimbang. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sindroma ini yang berhubungan dengan gizi antara lain dengan mengonsumsi kalsium sesuai kebutuhan sehari-hari. Fenomena yang ingin diangkat adalah bagaimana efek kalsium terhadap penurunan gejala sindroma premenstruasi.

Sindroma premenstruasi (SPM) adalah kumpulan gejala, baik fisik maupun sikap yang dimulai pada fase postovulatory dan berakhir pada periode menstruasi beberapa hari setelahnya. Sekitar 80-90% wanita yang mengalami menstruasi setidaknya dipengaruhi 1 gejala SPM (Shamberger, 2002).

Gejala timbul 1-2 minggu sebelum periode menstruasi. Sebagian besar wanita merasa terganggu dengan sindroma ini. Gejala yang sering timbul dapat berupa depresi, perasaan sensitif yang berlebihan, merasa lelah, kram perut, breast tenderness, gangguan mood, dan sakit kepala (Bertone et al., 2005).

(35)

Saat ini diperkirakan prevalensi dari gejala klinis yang berarti adalah sekitar 12,6%-31% dari wanita yang mengalami menstruasi. Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20% dari wanita usia reproduksi mengalami gejala SPM tingkat sedang sampai berat. Prevalensi SPM dari 100 wanita dengan umur 16-22 tahun berdasarkan King Edward Medical College adalah 66,66% (Freeman 2007).

Untuk memahami SPM di Asia Pasifik, Bayer Schering Pharma memprakarsai studi yang dilakukan lembaga penelitian independen, Juli 2008, dengan jumlah responden 1.602 orang di Australia, Hongkong, Pakistan, dan Thailand. Hasilnya, 22% dari wanita di Asia Pasifik mengalami SPM dan tingkat prevalensi bervariasi antar negara. Namun, 63% dari penderita SPM tidak pernah berkonsultasi ke dokter karena menganggap itu normal. Menurut guru besar obstetri dan ginekologi FKUI Prof Biran Affandi, menyebutkan bahwa beberapa cara mengatasi gejala premenstruasi adalah berolahraga secara teratur, diet, dan menghindari stres. Penggunaan pil kontrasepsi drospirenon (progesterone) dosis rendah juga bisa menurunkan gejala emosi dan fisik terkait siklus menstruasi (KOMPAS, 2009).

Tidak ada informasi yang jelas mengenai timbulnya sindroma ini. Tapi, diperkirakan penyebabnya adalah ketidakseimbangan antara hormon progesteron dan estrogen. Hormon progesteron jumlahnya terlalu rendah dibandingkan hormon estrogen. Faktor lainnya yang dapat memicu SPM antara lain, kekurangan vitamin dan mineral, jumlah prolaktin yang berlebihan, dan stres (Flory, 2008).

(36)

3

50 perempuan normal dengan usia rata-rata 37,7 tahun, didapatkan kadar kalsium darah pada penderita SPM lebih rendah secara signifikan, dibandingkan dengan perempuan normal (Shamberger, 2002). Menurut penelitian Bertone-Johnson et al., di Amerika, asupan kalsium dan vitamin D yang tinggi bisa mengurangi risiko SPM. Kadar kedua zat gizi tersebut pada perempuan yang mengalami SPM di dalam darah lebih rendah dan suplementasi kalsium bisa mengurangi keparahan gejala yang dialami (Bertone et al., 2005).

Belum ada penelitian di Universitas Kristen Maranatha yang secara spesifik membahas pada usia mahasiswi, yaitu sekitar 19-22 tahun. Mahasiswi termasuk dalam golongan yang rentan mengalami SPM karena memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan remaja dan pola makan yang tidak baik dikarenakan memiliki tingkat kesibukan yang lebih tinggi, sehingga cenderung mengalami kekurangan sejumlah zat gizi mikro dan vitamin.

Kalsium merupakan mineral yang umum terdapat di dalam tubuh. Orang dewasa memerlukannya kurang lebih 1000 mg per hari. Gangguan regulasi kalsium mendasari timbulnya SPM (Jacobs-Thys S, 2000). Berdasarkan hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru, bekerja sama dengan Seameo Tropmed RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia, yang dipublikasikan European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007, perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270 mg kalsium per hari.

Penelitian tahun 2005 menyebutkan bahwa risiko menderita SPM lebih rendah pada wanita yang mengonsumsi produk susu, tetapi tidak didapatkan hasil yang lebih baik dari kelompok wanita yang mengonsumsi suplemen kalsium (Bertone et al., 2005).

(37)

Berdasarkan fenomena di atas, maka penelitian ini akan difokuskan pada efek penurunan SPM setelah pemberian asupan kalsium yang adekuat. Subjek yang akan digunakan adalah mahasiswi kedokteran Universitas Kristen Maranatha (UKM).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Apakah pemberian kalsium meningkatkan kadar kalsium darah penderita SPM.

 Apakah pemberian kalsium dapat menurunkan gejala SPM.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam bagian ini akan dijelaskan maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian.

1.3.1Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penurunan SPM setelah pemberian kalsium.

1.3.2Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan kalsium dan SPM serta peran kalsium dalam mencegah dan menanggulangi gejala SPM.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

(38)

5

1.4.1Manfaat Akademis

Memberikan informasi mengenai pandangan masyarakat tentang kalsium dan SPM terutama para remaja putri yang mengalami sindroma ini.

1.4.2Manfaat Praktis

 Bagi mahasiswi FK UKM dapat lebih memahami penyebab terjadinya SPM serta cara untuk mencegah dan menanggulanginya.  Bagi peneliti, mendapatkan gambaran tentang bagaimana efek

kalsium terhadap penurunan gejala SPM.

 Bagi Universitas Kristen Maranatha, menambah data tentang efek kalsium dan SPM.

1.5 Kerangka Pemikiran

Keluhan seperti depresi, perasaan sensitif yang berlebihan, merasa lelah, kram perut, breast tenderness, gangguan mood, dan sakit kepala sering dirasakan pada wanita yang memasuki masa premenstruasi. Namun, masih banyak wanita yang belum mengerti bagaimana mencegah dan menanggulangi sindroma premenstruasi ini.

Kadar kalsium berhubungan dengan riwayat gejala SPM karena kekurangan kalsium mengakibatkan peningkatan permeabilitas membran saraf terhadap ion natrium, sehingga potensial aksi lebih mudah terjadi. Pada konsentrasi ion kalsium plasma sebesar 50% di bawah normal, serabut saraf perifer menjadi lebih terangsang sehingga serabut-serabut ini mulai melepaskan impuls secara spontan, yang akan memulai terjadinya rentetan impuls saraf yang melalui otot rangka perifer untuk membangkitkan kontraksi tetanik otot (Guyton and Hall, 2007).

(39)

1.6 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

 Pemberian kalsium meningkatkan kadar kalsium darah penderita SPM

 Pemberian kalsium dapat menurunkan gejala SPM

1.7 Metodologi Penelitian

Metodologi yang penulis gunakan adalah sebagai berikut  Jenis Penelitian : eksperimental

 Rancangan Penelitian : uji klinis

 Instrumen : kuesioner

 Teknik Pengambilan Data : - survey

- pemeriksaan sampel darah penderita SPM sebelum dan sesudah perlakuan

 Populasi : mahasiswi kedokteran UKM

 Jumlah sample : 28 subjek penelitian

Pengumpulan data meliputi usia, riwayat menstruasi, riwayat gejala SPM dan kadar kalsium dalam darah. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney dengan α = 0,05. Pengolahan data dengan program komputer.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

(40)

50

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan:

 Pemberian kalsium meningkatkan kadar kalsium dalam darah penderita SPM.

 Pemberian kalsium dapat menurunkan gejala SPM.

 Peningkatan kadar kalsium darah tertinggi adalah pada penderita SPM yang diberi kalsium 2000 mg.

5.2 Saran

 Dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan kalsium per hari, yaitu 1000 mg serta berolahraga untuk mengurangi gejala dari sindroma premenstruasi.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan subjek penelitian yang lebih banyak untuk mengkaji lebih lanjut hubungan kalsium dengan SPM.

(41)

51

DAFTAR PUSTAKA

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). 2010.

Premenstrual Syndrome. Melalui

http://www.acog.org/publications/patient_education/bp057.cfm. Diunduh tanggal 31 Agustus 2011

Berek J.S. 2007. Berek & Novak’s Gynaecology. 14th ed. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins. p.358-360

Bertone-Jhonson E.R., Hankinson S.E., Bendich A., Johnson S.R., Willett W.C., Manson J.E. 2005. Calcium and Vitamin D Intake and Risk of Incident Premenstrual Syndrome. Arch Intern Med. 165:1246-1252. Melalui http://archinte.ama-assn.org/cgi/content/full/165/11/1246. Diunduh tanggal 31 Agustus 2011

Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom SL., Hauth J.C., Gilstrap L., Wenstrom K.D. 2007. Williams Obstetrics. 22nd ed. Texas: McGraw-Hill

Dian Mira Taufikasari. 2005. Pengaruh Tingkat Konsumsi (Vitamin C, Magnesium, Asam Lemak Omega 6), Aktivitas Fisik dan Olahraga dengan Sindrom Pramenstruasi di SLTP Hidayatullah Semarang. Melalui http://eprints.undip.ac.id/4877/1/2669.pdf. Diunduh tanggal 26 November 2011

Flory. 2008. Influence of estrogen replacement therapy on cardiovascular responses to stress of healthy postmenopausal women. Melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/11352127/. Diunduh tanggal 31 Agustus 2011.

(42)

52

Freeman. 2007. Epidemiology and Etiology of Premenstrual Syndromes. Melalui http://medscape.org/viewarticle/553603. Diunduh tanggal 31 Agustus 2011.

Ganong W.F. 2003. Review of Medical Physiology. 21st ed. San Francisco: McGraw-Hill

Granner D.K., Murray R.K., Mayes P.A., Rodwel V.W. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.539-546

Gregory, Philip J. 2000. Calcium Salts. Prescriber’s Letter Document

#160313. Melalui http://faqs.org/nutrition/Ca-De/Calcium.html. Diunduh tanggal 31 Agustus 2011

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.1064-1072

Health Link British Columbia. 2007. Food Sources of Calcium and Vitamin D. Jacobs-Thys S. 2000. Micronutrients and The Premenstrual Syndrome: The Case

for Calcium. Journal American College of Nutrition, 2(19): 220-227 Kompas. 2009. Waspadai Sindrom Jelang Menstruasi. Melalui

http://kompas.com/news/read/2009/04/25/09244668/Waspadai.Sindrom.Je lang.Menstruasi. Diunduh tanggal 15 November 2011

Krause. 2008. Food, Nutrition and Diet Therapy. Philadelphia: W.B. Saunders Company. p.112-273

National Institutes of Health (NIH) Office of Dietary Supplements. 2009. Melalui http://ods.od.nih.gov/factsheets/calcium. Diunduh tanggal 15 November 2011

Rayburn, W. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika. p.287 Reid R.L., Yen S.S. 2007. Premenstrual Syndrome. Melalui

http://www.ajog.org/medline/record/ivp_00029378_139_85. Diunduh tanggal 30 Agustus 2011

(43)

Schoor V.J.R.N, Ficnk P. 2002. Monthly Blues-Premenstrual Syndrome.

Incorporating Pharmacy Management. Melalui

http://www.medphar.co.2a/sapj/2002/juli/pms.html. Diunduh tanggal 30 Oktober 2011

Shamberger R.J. 2002. Calcium, Magnesium, and Other Elements in the Red Blood Cells and Hair of Normals and Patients with Premenstrual Syndrome. Biological Trace Element Research, (94): 123

Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. p.37, 41, 127

Storck S., Zieve D. 2008. Premenstrual Syndrome. Melalui

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari pasal ini dapat ditarik beberapa poin yang berkaitan dengan status orang, kelompok yang kemudian dapat dikatakan Pengungsi Internasional. Poin itu adalah karena alasan-alasan

Medan yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Indeks Massa.. Tubuh dengan Tekanan Darah

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memudahkan kurator dan pengguna lain dalam karakterisasi jagung dan sorgum Komisi Nasional Plasma Nutfah menterjemahkan Panduan

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit nanas yang diperoleh dari pedagang buah di pasar Jati daerah Banyumanik Semarang, sedangkan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang memenuhi persyaratan dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Untuk mengetahui sehat dan tidaknya mental seseorang, pada tahun 1959, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 1959) merumuskan kriteria jiwa atau mental yang

Dari hasil penemuan penelitian ini, disarankan bahwa penelitian lebih lanjut tentang iklan tulis lainnya seperti dari majalah, koran atau 'leaflet' dapat dilakukan untuk