BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
McQuail (2000: 102) “the mass media are largely responsible for what we call either mass culture or popular culture, and they have „colonized‟ other cultural forms in the process” (media massa bertanggung jawab atau mempunyai peran besar terhadap apa yang disebut kebudayaan massa atau budaya populer, dan dalam prosesnya media massa telah “menjajah” bentuk budaya lain). Media baru internet, memunculkan sebuah pola konsumsi media dan budaya baru pada kalangan masyarakat. Budaya tersebut bisa kita sebut sebagai budaya cyber. Pada masa sebelum internet muncul masyarakat banyak mengunduh dan mendapatkan informasi melalui media televisi, radio atau media cetak. Pembentukan budaya populer masih central diatur oleh orang-orang yang menguasai atau berkontribusi untuk media massa tersebut. Berbeda dengan media internet, dimana setiap individu dan siapapun itu selama individu tersebut bisa menggunakan teknologi internet maka individu tersebut bisa menjadi sumber ataupun konsumen dari sebuah informasi. Dan fasilitas ini adalah free.
Kemajuan teknologi tersebut memiliki pengaruh banyak terhadap berbagai individu, bisa mengarah pada pola pikir dan sebagainya tergantung pada tiap individu. Pada studi kasus kali ini budaya yang disorot adalah pada kegiatan jurnalisme. Pada masa lampau seorang dianggap jurnalisme ketika bisa mengunggah berita pada perusahaan media cetak atau media besar seperti televisi. Dengan munculnya internet siapapun bisa aktif menggunakan fasilitas ini sebagai sarana penyebaran berita atau informasi dengan mudah. Kegiatan yang disebut sebagai jurnalisme warga (aktifitas jurnalisitk yang dilakukan oleh individu atau warga biasa bukan wartawan dan berkaitan dengan pers).
Facebook, salah satu aplikasi dari media internet. Media sosial facebook,
tidak memiliki batasan dalam mengunggah sebuah berita, kabar ataupun pesan
lebih tepatnya mengandung unsur SARA, pornografi dan sebagainya. Sebagai
pengguna jejaring sosial yang mengunggah unsur tersebut tidak akan dituntut
secara hukum seperti kenyataan hukum yang ada karena hal tersebut terjadi pada
dunia maya. Selain itu penyamaran atau pemalsuan identitaspun dapat dilakukan
secara mudah pada jejaring sosial ini dan hal tersebut tidaklah mudah terbongkar
dan diketahui oleh orang lain. Berlaku juga pada penyebaran berita atau informasi,
banyak kemungkinan adanya penyebaran berita palsu yang bertujuan untuk
menjatuhkan atau pencemaran nama baik dan sebagainya yang tidak bersifat
membangun.
Mengarah pada group facebook kabar Salatiga, group Facebook Kabar
Salatiga sebagai salah satu group facebook yang mewadahi aktifitas jurnalisme
warga oleh masyarakat Salatiga dan untuk masyarakat Salatiga. Membuktikan
eksistensinya sebagai group yang aktif dan dapat berkembang pesat selama kurun
waktu tiga tahun ini. Eksistensi dan perkembangan group ini menunjukan bahwa
mereka bisa menepis berbagai kemungkinan buruk yang tidak diharapkan.
Seperti, aktualisasi berita dan informasi selain itupun berbagai macam tata aturan
dalam kegiatan jurnalisme warga juga terpenuhi dalam kegiatan group ini
mengunggah berita layaknya jurnalis profesional. Berita yang naik pada halaman
group ini terbukti berita yang aktual dan dapat dipertanggung jawabkan.
Group Facebook Kabar Salatiga yang semakin maju sampai saat ini
benar-benar menunjukan kerja keras dan keteguhan oleh para pengelola/admin.
Pengawasan dan penyeleksian dalam postingan berita sangatlah ketat dan tegas
ketika berita tersebut tidak layak untuk diunggah bagi khalayak umum. Cara kerja
group ini dibahas pada bab sebelumnya bahwa kabar Salatiga memiliki aturan
main sendiri untuk melakukan aktifitasnya sebagai wadah dari karya jurnalistik
warga masyarakat Salatiga. Dan akan ada sanksi ketika larangan dan aturan
tersebut dilanggar oleh para member yang aktif mengolah dan memposting berita
yang tidak sesuai dengan aturan serta larangan di group ini. Sangsi yang diberikan
adalah sangsi sebatas media online yakni mengeluarkan atau melakukan blockir
tata cara dan aturan yang tegas dan juga kualitas berita (konten) yang aktual.
Menjadikan Group Facebook Kabar Salatiga menjadi salah satu group facebook
terbesar di Salatiga.
1.
Ideologi Group Facebook Kabar Salatiga
Secara teoritis, group facebook terbentuk berdasarkan kesamaan lokasi
ataupun kesadaran kolektif untuk mencapai tujuan tertentu. Cara berpikir yang
sama dalam mencapai tujuan, dan pada akhirnya membentuk sebuah
pemikiran mendasar yang dikenal sebagai ideologi sebuah group facebook.
Fungsi ideologi itu sendiri adalah sebagai mekanisme untuk menjaga
nilai-nilai kelompok dan mengawal bagaimana nilai-nilai-nilai-nilai kelompok itu dijalankan.
Untuk mengintegrasikannya dengan tatanan nilai yang sama di masyarakat,
pandangan atau nilai tersebut harus didefinisikan dan dirumuskan dalam visi
dan misi, sehingga keberadaannya dapat diterima dan diyakini kebenarannya
oleh masyarakat.
Sama seperti group facebook lainnya, Group Facebook Kabar Salatiga
juga memiliki ideologi yang menjadi dasar dari semua proses posting berita.
Melalui ideologi itu, Group Facebook Kabar Salatiga membangun citra dan
kesan di mata audiensnya sesuai dengan rumusan visi dan misi. Citra Group
Facebook Kabar Salatiga itulah yang akhirnya membawa sebuah ciri yang
khas yang sangat berpengaruh di benak khalayak, karena menentukan
bagaimana group facebook itu akan diingat dan menjadi “brand" tertentu yang
diharapkan dapat melekat di benak member dan audiens.
2.
Group Facebook Kabar Salatiga Sebagai Group Terbesar di Salatiga Sebagai salah satu grup media sosial facebook, Group Facebook KabarSalatiga yang didirikan oleh Dhinar Sasongko pada tahun 2013 ini. Menjadi
salah satu grup media sosial terbesar pada tahun 2016 di Salatiga dengan
jumlah anggota mencapai 36.252 member aktif. Ditunjukan dengan gambar
dibawah sebagai data aktif tahun 2016.
Gambar 2, pada bagian yang dilingkari merupakan jumlah member
aktif group facebook kabar Salatiga. Sejumlah 36.252 Member
Sumber : http://www.facebook.com/group/631789323529245
Pencapaian yang luar biasa oleh Group Facebook Kabar Salatiga
memiliki jumlah member aktif yang tergolong banyak dan belum termasuk
pengunjung biasa pada halaman group facebook tersebut (pengunjung biasa –
nonmember). Melihat dari lokasi kota Salatiga dengan luas wilayah
61,79km², dengan penduduk asli yang berada di kota ini sejumlah 178.594
jiwa (data menurut http://dppad.jatengprov.go.id/up3ad-kota-Salatiga). Dapat
ditarik kesimpulan dengan data tersebut setidaknya Group Facebook Kabar
Salatiga memiliki anggota member sejumlah 20% dari jumlah total
masyarakat asli Salatiga. Dengan jumlah member sebanyak itu, sebagai
sebuah media massa dan sarana komunikasi untuk daerah lokal dan sekitarnya,
group facebook kabar Salatiga mampu menarik perhatian baik dari kalangan
para pejabat maupun pemangku kepentingan yang ada di Salatiga.
Keberadaan KS tidaklah sendiri, masih ada banyak grup lainnya di
antaranya Grup Salatiga, Grup Seputar Salatiga, Grup Media Sekitar Salatiga,
KS ini menjadi bagian penting yang mewarnai dinamika kehidupan
masyarakat Salatiga. KS, beberapakali berhasil membentuk opini publik
dengan tindakan seperti menampilkan unggahan status bergambar yang
menunjukkan adanya permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan di
Salatiga. Admin grup Facebook, Adriyanto Bagas Mahendra menyebutkan,
postingan yang ada di grup KS sangat membantu anggotanya untuk
memperoleh informasi penting yang berkaitan dengan tata kelola
pemerintahan serta kondisi lingkungan di wilayah Salatiga. Berbagai isu
dipertukarkan di grup ini misalnya tentang berita macetnya saluran air PDAM,
pengelolaan lahan parkir serta isu mengenai pungutan-pungutan liar dalam
kepengurusan dokumen kependudukan.
Selain itu, grup ini juga seringkali mengawali gerakan sosial yang
berupa aksi sosial dengan misalnya mengajak member untuk melakukan
gerakan bersih-bersih jalan di sekitar wilayah perkotaan. Bahkan, cara ini
kemudian mendapatkan apresiasi dari pemerintah Salatiga dengan kemudian
memberikan fasilitas-fasilitas seperti misalnya membantu peralatan bagi
relawan serta mendorong adanya diskusi mengenai permasalahan perkotaan.
Dengan adanya grup KS ini, setidaknya baik pemerintah maupun
masyarakat Salatiga lebih terbantu dalam hal komunkasi publik. Sejumlah
postingan dari member, diseleksi kemudian dimunculkan melalui halaman
grup sehingga berkembang menjadi diskusi antara pengguna facebook dan
para member group facebook kabar Salatiga.
3.
Jurnalisme Warga Pada Group Facebook Kabar Salatiga
Jurnalisme warga, kegiatan jurnalisme dimana warga biasa dan bukan
wartawan memproduksi informasi sendiri secara amatir dan arus utamanya
adalah tentang isu seputar warga dan beragam informasi aktual lainnya yang
sedang hangat dibicarakan, berkembang, ataupun telah berlalu, sekehendak
hati pewartannya. Secara teoritis, aktifitas yang dilakukan oleh para member
Group Facebook Kabar Salatiga ketika melakukan posting berita merupakan
jurnalis profesional ataupun jurnalis profesional yang mengambil dan
mendapati sebuah isu dan kemudian mengunggah isu tersebut sebagai berita
pada halaman Group Facebook Kabar Salatiga.
Gambar 3, Contoh berita (produk jurnalisme warga) yang diunggah pada halaman group facebook kabar salatiga
Pada gambar 3, seorang member dengan nama akun Alif BF
mengunggah sebuah informasi. Informasi tersebut berisikan sebuah keluhan
terhadap kasus banjir di daerah Salatiga. Alif menyatakan pada pemerintah
kota Salatiga bahwa, perlu adanya peninjauan pada pembangunan lahan
didepan BKK pabelan. Terutama pada bagian masalah irigasi sungai dari
Blambangan sampai depan pasar pabelan. Dulunya ada pengairan pada lokasi
tersebut, karena adanya pembangunan menyebabkan timbulnya banjir yang
cukup tinggi dan merugikan untuk para pedagang disekitar. (3 july 2016, 1:40
pm)
Berita tersebut sebenarnya merupakan pengeluhan oleh warga sekitar
karena adanya masalah banjir yang mengakibatkan banyak kerugian untuk
warga sekitar lokasi kejadian. Menurut aspek-aspek dasar dari jurnalisme
warga:
Pewarta (Journalist) adalah pembaca, khalayak ramai atau siapapun yang
mempunyai informasi atas sesuatu
Siapapun dapat memberikan komentar, koreksi, klarifikasi atas berita yang
diterbitkan
Biasanya non-profited oriented Masih didominasi oleh media online
Memiliki komunitas-komunitas yang sering melakukan gathering Walaupun ada kritik, tidak ada persaingan antar reporter
Tidak membedakan pewarta profesional dan amatir Tidak ada seleksi ketat pada beritanya
Ada yang dikelola secara profesional dan ada pula yang dikelola secara
amatir
Dari berbagai aspek di atas, berita oleh Alif BF seorang warga biasa dan
member dari group facebook kabar Salatiga memenuhi berbagai klarifikasi
dari aspek-aspek dasar jurnalisme warga. Tidak melihat siapa pewarta disini,
siapapun dia bisa dianggap sebagai jurnalis. Berita adalah non-profit oriented,
tidak untuk menghasilkan pendapatan. Berita hanya bermaksud untuk
masyarakat daerah sekitar, bahwa adanya masalah banjir dikarenakan
permasalahan pada pembangunan. Tidak adanya penyeleksian ketat seperti
kegiatan jurnalisme seperti profesional umumnya, tingkat profesional atau
tidaknya dilihat dari tata cara bahasa dan bagaimana menulis berita tersebut.
Selama tata tulis sopan sudah bisa dianggap sebagai berita (news).
Menurut A.S.M Romli dalam bukunya “Jurnalisme Online”. Berita ini
pun juga termasuk dalam kegiatan sebagai jurnalisme online. Terdapat pada
“poin kelima pada karakteristik skunder jurnalistik online, BAB II” yang
menjadi pembeda antara jurnalistik online dan jurnalistik warga. Bahwa,
Sirkulasi media/berita online bisa menjangkau seluruh dunia, tidak seperti di
media cetak dan elektronik (radio/TV) yang terbatas. Artinya jurnalistik online
hanya dilakukan dengan media online seperti facebook dan sebagainya.
Berbeda sedikit dengan jurnalistik warga yang bisa merambah untuk masuk
pada media massa seperti televisi dan radio.
4.
Mengulas Berita Dalam Facebook, Peran Media Massa, dan
Realisasi Visi, Misi Group Facebook Kabar Salatiga
4.1. Mengulas Berita Dalam Facebook
Sebelum berkembangnya internet seperti masa sekarang ini, arus
informasi selalu dikuasai oleh media cetak dan media televisi dan radio.
Pada media televisi, cetak dan radio sebagai media massa pada umumnya
feedback dari audience sangatlah terbatas. Hanya bila media-media
tersebut menghendaki masyarakat untuk memberikan umpan balik atau
tanggapan barulah ada peluang untuk menyuarakan pendapat rakyat.
Seperti contoh diadakannya acara interactive seperti program talkshow
pada media radio dan televisi. Akan tetapi kita sebagai audience juga
tidak akan pernah tau benar originalitas dari sumber pada percakapan
acara talkshow tersebut. Berbeda dengan media baru internet. Internet
sebagai media baru memberikan fasilitas sangat terbuka sebagai media
massa. User dari media internet bisa membuat web pribadi sebagai web
kepentingan umum. Media massa cetak seperti kompas pun pada masa
sekarang juga menggunakan media internet sebagai sarana informasinya,
alamat web tersebut sering kita jumpai sebagai www.kompas.com.
Facebook, sebagai media sosial, salah satu contoh web dari media baru
internet. Memberikan berbagai sarana guna menyebarkan dan berdiskusi
langsung dalam sebuah berita. Seperti fungsi yang dijelaskan pada BAB
II, berikut sebuah contoh mengulas berita pada halaman facebook.
Gambar 4, Berita dan ulasan pada halaman group facebook kabar salatiga
Pada gambar 4, terdapat tiga kolom, kolom like dan share dan kolom
discuss atau comment.
Kolom berita, pada halaman group facebook kabar Salatiga
kolom tersebut merupakan fasilitas halaman sebagai tempat atau ruang
bagi para member guna mengunggah berita atau informasi. Pada gambar
diatas ditunjukan bahwa Alif BF sebagai pengunggah berita yang
berisikan tentang kebanjiran di daerah Pabelan, Salatiga. Pada kolom
tersebut berita diunggah dan didiskusikan oleh para member group
facebook kabar Salatiga ataupun pengunjung biasa pada group ini.
Pembahasan terletak pada kolom ketiga yakni kolom diskusi.
Pada sejarah awal dari facebook, facebook digunakan sebagai
jejaring sosial untuk mencari teman (teori pada BAB II, sejarah
facebook). Pada kolom comment tepat dibawah toolbar (sebutan untuk
icon pada media internet) like dan share, digunakan untuk bertanya dan
berdiskusi tentang post yang bersangkutan, dan konten dari pembahasan
tersebut bersifat bebas dan umum. Berbeda dengan posting oleh seorang
individu yang mengunggah secara personal pada akun pribadinya
(posting hanya akan dapat dilihat oleh user yang sudah berteman dan
Salatiga adalah group facebook yang menyajikan berbagai informasi dan
berita seputar Salatiga sehingga posting pada halaman group lebih
bersifat informatif dan bukan data atau persoalan secara pribadi.
Pada kolom ulasan dengan data gambar diatas menunjukan bahwa
user yang bernama Yuli Yanto menanggapi berita yang diunggah oleh
melimpah dan tidak masuk terarah pada ke jaringan irigasi yang pada akhirnya tergenang” pada pukul 4:55 sore hari (waktu tertulis pada keterangan bergaris bawah setelah icon like pada bagan comment Yuli
Yanto). Tampak bahwa diskusi yang dilakukan tentang berita yang
diunggah sangatlah cepat, tidak memakan waktu berminggu-minggu.
Pada kolom dibawah comment pertama Yuli Yanto juga terdapat
penegasan yang dilakukan oleh Yuli Yanto selang tiga menit kemudian.
Yuli Yanto menegaskan pertanyaan kepada Alif Bf sebagai pengunggah berita dengan bertanya “Apakah meluapnya air tersebut seperti yang anda sampaikan mas Alif BF? disebabkan karena tidak adanya saluran
irigasi, atau karena adanya pembangunan yang anda sampaikan? Agar
tidak menimbulkan perasangka buruk pada akhirnya, dimohon klarifikasinya”. Selang beberapa jam kemudian user yang bernama Bambang Setyono mencoba mengklarifikasi data berita yang ada dimana
Bambang Setyono adalah warga setempat. Bambang Setyono
menyatakan “pak Yuli Yanto, mohon maaf, meluapnya air sungai
limpasa sepanjang jalur atau jalan Patimura mulai depan Mina Kencana
sampai ke sebelah masjid Al-Huda pabelan dikarenakan: 1.
Pengendapan walet atau lumpur yang sangat parah, 2. Bangunan
gorong-gorong yang terlalu pendek dan kurang lebar sehingga mengganggu kelancaran pengairan saat hujan tiba.”
Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari fasilitas jejaring sosial
facebook sehingga berita yang diunggah pada halaman group facebook
kabar Salatiga pada segi komentar dan diskusi bisa dilakukan secara
instant, pada saat itu juga. Penyampaian berita sangatlah cepat dan dapat
diakses oleh umum. Selain itu apabila adanya keinginan untuk klarifikasi
pesan ataupun kesalahan pada informasi bisa segera dibenahi seperti
yang dilakukan oleh Yuli Yanto pada penegasan pertanyaannya.
Pada kolom Like and Share, berfungsi sebagai tanda bahwa berita
tersebut telah menarik perhatian dari sebagian pembaca dan memberikan
jumlah user atau member yang menyukai berita mencapai 146 pengguna
facebook.
4.2. Peran Goup Facebook Kabar Salatiga Sebagai Media Massa
Media massa sebagai sumber informasi oleh publik memiliki
peran yang sangat mendasar dalam pembentukan budaya serta pola
berpikir masyarakat. Berita dan informasi diolah dan disebarkan melalui
sebuah media dan sebagai khalayak dituntut untuk berpikir kritis
menerima terpaan informasi terkini dari berbagai media tersebut.
Jurnalistik warga menjadi salah satu bentuk dari tindakan kritis, karena
kegiatan ini melatih masyarakat untuk bersikap mandiri dalam mengolah
dan menyebarkan pesan. Jurnalistik warga memiliki peran yang penting
bagi masyarakat tentunya, melihat dari sumber dan kegiatan bertukar
informasi yang sering terlewatkan oleh media massa yang
memperkerjakan para wartawan dan jurnalis profesional. Kegiatan
jurnalistik warga oleh kalangan masyarakat Salatiga dan sekitarnya yang
diwadahi oleh media internet (facebook, group facebook kabar Salatiga)
fungsinya secara teoritis, Gurevitch dan Blumer (1990:270)
Gambar 5.1, Berita sebagai kontrol sosial
Gambar 5.2, Berita sebagai kontrol sosial
Gambar 5.3, Berita sebagai kontrol sosial
Pada gambar 5.1-3, berita yang diunggah oleh Alif BF sebagai
warga biasa kota Salatiga pada group facebook kabar Salatiga.
Mengeluhkan bahwa adanya kejadian banjir di daerah Pabelan,
Salatiga yang dikarenakan adanya syarat-syarat pembangunan lahan
didepan BKK pabelan yang harus diklarifikasi perijinan dan
realisasinya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan sosial politik
terutama pada perijinan dan pengawasan kegiatan struktur bangunan
yang kurang sesuai prosedur dan patut untuk diklarifikasi dan lebih
diawasi realisasinya.
Muncul diskus atau komentar dari Yuli Yanto (walikota kota
Salatiga periode 2012-2017), menanggapi informasi atau keluhan
tersebut. Meminta kejelasan supaya dapat segera diatasi. Bambang
Setyono (ketua P3A desa pabelan) menanggapi pertanyaan yang
muncul dari walikota Salatiga, menyatakan bahwa sempat
berkoordinasi dengan pihak kelurahan kauman kidul, dan pihak PSDA
serta PU pengairan kota Salatiga, akan tetapi hasilnya masih belum
terealisasi. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah kota Salatiga
terhadap kejadian yang terjadi Yuli Yanto selaku walikota Salatiga
saat ini. Menyatakan kepada masyarakat secara umum melalui
fasilitas komentar pada group facebook kabar Salatiga bahwa akan
segera disurvei oleh pihak PU kota Salatiga pada tanggal
11-July-2016.
Dan kemudian diimbuhkan oleh D Prasetiawan Prasetiawan
dengan memberikan komentar pada Yuli Yanto “aku seneng yen
walikota langsung tanggap, sesuk tak pilih meneh wis, tapi yo kui,
sing amanah karo rakyat, ojo korupsi tetep jaga toleransi”.
Dengan penjelasan di atas jelas menunjukan bahwa kegiatan jurnalistik
warga yang diwadahi oleh internet, dengan aplikasi media sosial
facebook sesuai dengan fungsi dari media massa sebagai alat kontrol
langsung oleh warga sebagai keluhan terhadap suatu kejadian dan
ditanggapi oleh pemerintah kota Salatiga.
A.Media massa bisa merupakan insentif untuk publik tentang bagaimana belajar, memilih, dan menjadi terlibat daripada ikut campur dalam proses politik. Group Facebook yang menjadi wadah kegiatan jurnalistik warga oleh Salatiga memberikan dan menjadi tempat sebagai sarana public guna belajar, memilih dan terlibat pada kegiatan politik. Pada kasus gambar 5, ada konsultasi dan percakapan oleh pemerintah dan warga Salatiga selaku member dari group facebook kabar Salatiga. Warga digugah untuk bisa berpikir kritis, menanggapi dan menilai proses pemerintahan dan penggunaan kuasa oleh pemerintah yang digelar pada publik.
B.Pembentukan opini oleh pemerintah dengan pengkondisian politik
dan mempertahankan kekuasaan. (menggunakan data gambar5)
Nampaknya Yuli Yanto sebagai walikota Salatiga dan menanggapi
kejadian tersebut secara tidak disengaja ataupun disengaja memiliki
dampak skunder yakni membentuk opini masyarakat terhadap sosok
Yuli Yanto sebagai walikota Salatiga. Ditambahkan lagi dari
komentar D Prasetiawan Prasetiawan “aku seneng yen walikota
langsung tanggap, sesuk tak pilih meneh wis, tapi yo kui, sing amanah karo rakyat, ojo korupsi tetep jaga toleransi”. Sangat jelas disini bahwa pencitraan begitu ditonjolkan guna mempertahankan
kekuasaan. Dengan hal ini peran media massa group facebook kabar
Salatiga secara teoritis, sebagai pembentukan opini dan guna
mempertahankan kekuasaan begitu efisien. Karena rakyat pula akan
merasa senang dengan diberikan tempat untuk berbicara langsung
dan mendapat apresiasi dari pemerintah kota Salatiga dan lebih
tepatnya walikota itu sendiri (merujuk pada fungsi media massa,
media massa mampu menjadi tempat berdialog tentang perbedaan
pandangan yang ada dalam masyarakat atau diantara pemegang
kabar Salatiga menjadi tempat berdialog antara masyarakat dan
pemegang kekuasaan atau pemerintah.
4.3. Realisasi Visi, Misi Group Facebook Kabar Salatiga
Visi group facebook kabar Salatiga menjadi group media sosial
terbesar di Salatiga sehingga mampu menjadi sarana komunikasi utama
dan menjalankan fungsi kontrol sosial dari masyarakat (member Group
Facebook Kabar Salatiga) terhadap pola pemerintahan kota Salatiga.
Menunjukan adanya realisasi dengan jumlah member yang mencapai
36.252 member pada tahun 2016 ini. Melihat jumlah audience yang
begitu banyak sejumlah 25% dari total penduduk di kota Salatiga,
pemerintahan kota Salatigapun tidak bisa mengkesampingkan
suara-suara masyarakat dari group ini. Ditunjukan pada contoh kasus pada
gambar5 diatas, walikota daerah Salatiga super sigap menanggapi
keluhan dari warga. Keluhan warga dikarenakan adanya kejadian banjir
sehingga menyebabkan banyak kerugian financial bagi penduduk
setempat. Yuli Yanto selaku walikota Salatiga, menjanjikan akan segera
mengklarifikasi tentang prosedur, persyaratan dan realisasinya dan pokok
permasalahan diharapkan bisa terselesaikan dengan baik.
Dengan menggunakan media internet, facebook, group facebook
kabar Salatiga, Tanggapan walikota pada diskusi publik menjadi sorotan
bagi audience group ini atau pengguna facebook. Hal ini secara tidak
langsung menjadi suatu cara guna pencitraan nama baik.
Menggambarkan bahwa Yuli Yanto sebagai walikota Salatiga sangat
merakyat, bertanggung-jawab dan dapat diandalkan oleh rakyat.
Rakyatapun sebagai audience dan member dari group facebook
kabar Salatiga yang aktif pada kegiatan jurnalisme warga ataupun tidak.
Menjadi sebuah sistem dari kontrol sosial politik daerah Salatiga. Karena
pemerintahan kota Salatiga-pun tidak bisa lepas dari masyarakat kota
Salatiga. Seorang penting dari pemerintahan yang ingin mempertahankan
Secara teoritis, melihat pada pembahasan dan fungsi media
massa, pergerakan dari member dan pejabat penting menjadikan media
sebagai alat pencitraan guna mencapai atau mempertahankan kedudukan
politik.
Pembahasan berbanding lurus dengan visi group facebook kabar
Salatiga. Menjadi sarana kontrol sosial masyarakat dan pemerintahan.
Kegiatan jurnalisme warga pada group facebook kabar Salatiga telah
mendongkrak masyarakat kota Salatiga menjadi lebih kritis dalam
menyikapi suatu permasalahan sosial politik yang ada pada kota ini dan
mampu menyuarakan pendapatnya melalui group facebook kabar
Salatiga.
Sedangkan misi yang diemban oleh group facebook kabar
Salatiga adalah untuk meningkatkan dinamika sosial masyarakat Salatiga
melalui media sosial. Sebagai wahana pertukaran informasi di dunia
maya yang dapat menjadi jembatan antar masyarakat atau pemerintah
kota untuk melakukan koreksi, kritik, saran maupun yang dapat
membantu dan mendukung kemajuan kota Salatiga.
Masih tetap dengan data gambar5, adanya diskusi menggunakan
ruang publik antara pemerintah kota Salatiga dengan masyarakat biasa
dan penarikan kesimpulan seketika itu juga. Hal ini menunjukan ada