PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN
UMUM
(Studi Pada BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Disusun oleh:
DENI AHMAD KURNIADI 0905964
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN
UMUM
(Studi Pada BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung)
Oleh
Deni Ahmad Kurniadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Deni Ahmad Kurniadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN
UMUM
(Studi Pada BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung)
SKRIPSI
Disusun oleh :
Deni Ahmad Kurniadi 0905964
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Dr. H. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak., CA NIP. 19700521200312 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (STUDI PADA BLU
TERINTEGRASI PUSAT DI KOTA BANDUNG)” ini beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di
kemudian ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Februari 2014
Yang Membuat Pernyataan
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
ABSTRAK
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
(Studi Pada BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung)
Oleh :
Deni Ahmad Kurniadi 0905964
Dosen Pembimbing :
Dr. H. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak., CA
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: pengendalian internal dan kualitas laporan keuangan BLU serta mengetahui secara empiris pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Data yang digunakan merupakan data primer yaitu berupa kuesioner yang didistribusikan kepada responden. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan partial least
squares (PLS).
Hasil penelitian pada pengendalian internal BLU termasuk dalam kriteria baik dan kualitas laporan keuangan BLU termasuk dalam kriteria sangat baik. Sedangkan perhitungan yang dilakukan penulis menunjukan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan BLU. Dilihat berdasarkan R-Square pengendalian internal memberikan kontribusi sebesar 74,1% dan berdasarkan hasil analisis bootstrapping menghasilkan t-statistik sebesar 11,164470.
Kata Kunci : Badan Layanan Umum, Pengendalian Internal, Kualitas Laporan
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INTERNAL CONTROL TOWARDS THE QUALITY OF FINANCIAL STATEMENT ON PUBLIC SERVICE AGENCIES
(A Study In An Center-Integrated Public Service Agencies In Bandung)
By
Deni Ahmad Kurniadi 0905964
Supervisors:
Dr. H. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak., CA
This study is aimed at understanding: the internal control, the quality of public service agencies financial statement and empirically knowing the influence of internal control towards the quality of financial statement.
The method employed in this study was associative. The data used were primary data in forms of questionnaires that were distributed to the respondents. The study made use of partial least squares (PLS) in its hypothesis examination.
The study on control of public service agency revealed that it was good. Regarding the quality of ledger generated by public service agency, it was very good. Whereas, the calculation done by the writer showed that the influence of internal control towards the financial statement of public service agencies. According to its R-Square, internal control contributed as big as 74,1% and the bootsrapping analysis generated t-statistic as big as 11,164470.
Keywords : Public Service Agency, Internal Control, Quality of Financial
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12
1.3.1 Maksud Penelitian ... 12
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 12
1.4 Kegunaan Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Landasan Teori ... 13
2.1.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 13
2.1.1.2 Teori Kepatuhan ... 16
2.1.2 Pengendalian Internal ... 18
2.1.2.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 18
2.1.2.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 20
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
2.1.2.4 Keterbatasan Pengendalian Internal ... 24
2.1.2.5 Pihak yang Bertanggung Jawab Pengendalian Internal ... 25
2.1.2.6 Pengawas Pengelolaan Keuangan BLU ... 25
2.1.3 Laporan Keuangan ... 26
2.1.3.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 26
2.1.3.2 Prinsip Penyusunan Laporan Keuangan ... 27
2.1.3.3 Karakteristik Laporan Keuangan ... 29
2.1.3.4 Pelaporan Keuangan Organisasi Sektor Publik ... 31
2.1.3.5 Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik...32
2.1.3.6 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik...34
2.1.4 Badan Layanan Umum ... 37
2.1.4.1 Pengertian Badan Layanan Umum...37
2.1.4.2 Tujuan dan Asas Badan Layanan Umum...38
2.1.4.3 Karakteristik, Jenis, dan Persyaratan Badan Layanan Umum...39
2.1.4.4 Sistem Akuntansi Badan Layanan Umum...42
2.1.5 Penelitian Sebelumnya ... 44
2.1.6 Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 49
2.1.7 Kerangka Pemikiran ... 51
2.1.8 Hipotesis Penelitian ... 53
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 3.1 Objek Penelitian ... 54
3.2 Metode Penelitian... 54
3.2.1 Desain Penelitian ... 54
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 55
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 56
3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 56
3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 57
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
3.2.4.1 Sumber Data ... 58
3.2.4.2 Instrumen Penelitian ... 58
3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 59
3.2.5.1 Statistik Deskriptif...59
3.2.5.2 Partial Least Square (PLS)...62
3.2.5.3.1 Model Pengukuran (Outer Model)...63
3.2.5.3.2 Model Struktural Variabel Dependen (Inner Model) ...67
3.2.5.4 Uji Hipotesis...69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Hasil Penelitian ... 70
4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subjek Penelitian ... 70
4.1.1.1 Profil Singkat Badan Layanan Umum ... 70
4.1.2 Analisis dan Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 73
4.1.2.1 Deskripsi Data Responden ... 73
4.1.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian...75
4.1.2.2.1 Deskripsi Variabel Pengendalian Internal...75
4.1.2.2.2 Deskripsi Variabel Kualitas Laporan Keuangan...82
4.1.3 Hasil Pengujian dengan Partial Least Square (PLS) ... 85
4.1.3.1 Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) ... 85
4.1.3.2 Pengujian Model Struktural Variabel Dependen (Inner Model) ... 91
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ... 93
4.2 Pembahasan ... 94
4.2.1 Analisis Pengendalian Internal BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung ... 95
4.2.2 Analisis Kualitas Laporan Keuangan BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung ... 103
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 109
5.2 Saran ... 112
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
DAFTAR TABEL
1.1 Kelompok Temuan Sistem Pengendalian Internal ... 7
1.2 Kelompok Temuan Pemeriksaan pada BLU dan Badan Lainnya ... 8
1.3 Kelompok Temuan Kelemahan SPI ata Operasional BLU dan Badan Lainnya ... 9
2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya... 44
3.1 Operasionalisasi Variabel-variabel ... 55
3.2 Daftar Badan Layanan Umum di Kota Bandung ... 57
3.3 Nilai Jawaban ... 58
3.4 Kriteria Pengendalian Internal...61
3.5 Kriteria Kualitas Laporan Keuangan ... 62
4.1 Daftar Kuesioner yang telah dibagikan dan dapat diolah ... 74
4.2 Data Responden Penelitian ... 74
4.3 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Pengendalian Internal ... 76
4.4 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas Laporan Keuangan ... 82
4.5 Outer Loadings (Measurement Model) untuk Dimensi Konstruk Pengendalian Internal ... 86
4.6 Outer Loadings (Measurement Model) untuk Dimensi Konstruk Kualitas Laporan Keuangan ... 87
4.7 Nilai Average Variance Extracted (AVE) ... 89
4.8 Cross Loadings (Discriminant Validity) ... 90
4.9 Composite Reliabilty dan Cronbach Alpha ... 91
4.10 R-Square ... 91
4.11 Crossvalidated Redundancy ... 92
4.12 Crossvalidated Communality ... 93
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
DAFTAR GAMBAR
2.1 Komponen Pengendalian ... 24
2.2 Kerangka Pemikiran ... 53
3.1 Model Persamaan Struktural (Outer Model) ... 66
3.2 Model Persamaan Struktural (Inner Model) ... 69
4.1 Outer Loadings ... 85
4.2 Outer Loadings Dimensi Refleksif Pengendalian Internal ... 87
4.3 Outer Loadings Dimensi Refleksif Kualitas Laporan Keuangan ... 88
4.4 Inner Model Struktural ... 92
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
DAFTAR LAMPIRAN
I Olah Data Hasil Partial Least Square (PLS)
II Instrumen Penelitian (Kuesioner)
III Surat – surat
IV Bukti Penerima Kuesioner
1
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke, dalam menjalankan roda pemerintahnya Presiden dibantu oleh
Gubernur dan Bupati untuk membangun Indonesia menjadi negara yang maju dan
makmur disegala bidang. Era Reformasi dimulailah penerapan sistem
pemerintahan khususnya dalam hal administrasi keuangan yang sudah tidak lagi
berpusat (sentralisasi) melainkan telah berubah menjadi desentralisasi, yaitu
daerah diberikan kewenangan dalam pengelolaan rumah tangganya sendiri,
termasuk dalam pengelolaan keuangan daerah yang berperan dalam pembiayaan
pembangunan daerah.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah telah mengatur tentang perimbangan yang
merupakan aspek penting dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada
daerah.
Reformasi keuangan daerah memberi kesempatan kepada pemerintah
daerah untuk mengelola keuangan rumah tangga daerahnya sendiri dengan lebih
otonom karena disadari bahwa yang lebih mengerti dan paham mengenai
persoalan daerah adalah daerahnya sendiri. Kesempatan ini membuktikan kepada
2
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Untuk mewujudkan pemerintah yang baik (good governance) terdapat tiga
prinsip utama yang mendasari yaitu transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi serta
efektivitas. Transparansi yaitu keterbukaan pemerintah dalam memberikan
informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada
pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Akuntabilitas yaitu kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja serta
tindakan seseorang, badan hukum, pimpinan organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung
jawaban. Efisiensi dan efektivitas diperoleh dari pengelolaan keuangan sektor
publik yang baik dimulai sejak tahap perencanaan.
Melalui Undang-Undng Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Keuangan Negara
telah merubah pola pikir yang lebih efisien, profesionalitas, akuntabel, dan
transparan dengan melakukan perubahan dari anggaran tradisional menjadi
anggaran berbasis kinerja yang membuka koridor baru bagi penerapan basis
kinerja di lingkungan pemerintah. Pada pasal 68 dan 69 Undang-undang tersebut,
instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada
masyarakat dapat menerapkan pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.
Prinsip-prinsip pokok yang tertuang dalam ketiga undang-undang tersebut
menjadi dasar penetapan instansi pemerintah untuk menerapkan Pengelolaan
3
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
langkah awal dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. BLU pada dasarnya
adalah alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik melalui penerapan
manajemen keuangan yang berbasis pada hasil, profesionalitas, akuntabilitas dan
transparansi.
Sesuai pasal 1 angka 23 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara disebutkan:
“Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan dan/ atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas".
Pengertian ini kemudian diadopsi kembali dalam pasal 1 angka 1
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 tahun 2012 atas perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum. Tujuan dibentuknya BLU adalah untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pasal 69 ayat (7) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004, pasal 2 yang menyebutkan bahwa:
“BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat”.
Praktik bisnis yang sehat artinya berdasarkan kaidah manajemen yang baik
akan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian serta
4
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
umum yang pengelolaan berdasarkan kewenangan yang didelegasikan, tidak
terpisah secara hukum dari instansi induknya.
Badan Layanan Umum dibagi menjadi dua, Badan Layanan Umum (pusat)
dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan masing-masing mempunyai
pengaturan sendiri. Untuk instansi pemerintah yang ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum (pusat), maka pengaturannya mengikuti ketentuan yang ada
dalam PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum yang sekarang telah diatur melalui PP Nomor 74 Tahun 2012. Sedangkan
instansi pemerintah yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah selain
diatur seperti BLU pusat tetapi diatur juga dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
BLU terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. BLU yang kegiatannya menyediakan barang atau jasa meliputi rumah sakit,
lembaga pendidikan, pelayanan lisensi, penyiaran, dan lain-lain;
2. BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau kawasan meliputi otoritas
pengembangan wilayah dan kawasan ekonomi terpadu (Kapet);
3. BLU yang kegiatannya mengelola dana khusus meliputi pengelola dana
bergulir, dana Usaha Kecil dan Menengah (UKM), penerusan pinjaman dan
tabungan pegawai.
Untuk dapat menjadi BLU, suatu instansi harus memenuhi tiga persyaratan
pokok, yaitu persyaratan substantif terkait dengan penyelanggaraan layanan
5
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
serta persyaratan administratif terkait dengan terpenuhinya dokumen seperti pola
tata kelola, rencana strategis bisnis, standar layanan minimal, laporan keuangan
pokok, dan laporan audit/bersedia untuk diaudit.
Laporan keuangan tiwulan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)/laporan operasional, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan,
disertai laporan kinerja. Laporan keuangan semesteran dan tahunan terdiri dari :
LRA/laporan operasional neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan, disertai laporan kinerja. Penyampaian laporan keuangan BLU, adalah
sebagai berikut :
1. Laporan triwulan paling lambat tanggal 15 (lima belas) setelah triwulan
berakir;
2. Laporan semesteran paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setelah semesteran
berakhir dan;
3. Laporan tahunan paling lambat tanggal 20 (dua puluh) setelah tahun berakir.
Jika tanggal penyampaian laporan keuangan jatuh pada hari libur, maka
penyampaian laporan keuangan paling lambat dilaksanakan pada hari kerja
berikutnya.
Badan Layanan Umum diberikan kewenangan tersendiri oleh instansi
induknya untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan, sebagai contoh
BLU tidak langsung melaporkan pendapatan yang diterima kepada negara
melainkan berhak untuk dikelola terlebih dahulu pendapatan yang diterima.
Pengelolaan Keuangan yang dilakukan Badan Layanan Umum diatur
6
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
penganggaran, dokumen pelaksanaan anggaran, pendapatan dan belanja,
pengelolaan kas, pengelolaan piutang dan utang, investasi, pengelolaan barang,
penyelesaian kerugian, akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan,
akuntabilitas kinerja, serta surplus dan defisit.
Pengelolaan keuangan BLU bertujuan untuk meningkatkan kinerja dalam
hal pelayanan publik yang berbasis pada hasil, profesionalitas, akuntabilitas, dan
transparansi. Oleh karena itu, untuk memenuhi kriteria BLU yang akuntabel salah
satunya adalah laporan keuangan yang berkualitas, maka BLU harus memenuhi
kriteria kualitatif laporan keuangan yaitu relevan, andal, dapat dipahami, dan
dapat diperbandingkan.
BLU dalam menjalankan setiap aktivitas operasional perusahaan
memerlukan pengendalian internal sebagaimana dibutuhkan dalam organisasi
sektor publik maupun swasta yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan yang
terjadi pada saat pelaksanaan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pengendalian ini
dilakukan oleh pihak manajemen organisasi ataupun perusahaan.
Lingkungan pengendalian merupakan kondisi objektif yang ada pada
organisasi. Kondisi ini sebagian besar ditentukan oleh pimpinan organisasi,
dimana lingkungan pengendalian meliputi nilai, integritas, dan etika , komitmen
terhadap kompetensi, partisipasi dewan pengawas, filosofi manajemen dan gaya
operasi, struktur organisasi, pelimpahan wewenang, dan tanggung jawab dan
kebijakan serta praktik sumber daya manusia (Arens, 2011 : 294-296).
Pratolo (Melinda, 2012:1) mengatakan bahwa baik buruknya good
7
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
pengendalian intern pada perusahaan tersebut. Dari kelima komponen
pengendalian intern, komponen control environment atau lingkungan
pengendalian merupakan pondasi dari komponen pengendalian intern lainnya.
Abdul Latief (Auditor Utama BPK) pada tahun 2011 saat mengaudit
laporan keuangan BLU mengatakan bahwa:
Temuan-temuan yang umum didapatkan pada proses audit antara lain menyangkut proses pengintegritasian yang belum memadai, pencatatan dan pengelolaan kas BLU, serta kerjasama dengan pihak ketiga yang tidak memiliki perikatan yang jelas dan tidak memberikan kontribusi kepada penerimaan negara. Untuk itu diharapkan seluruh satker BLU dapat meningkatkan kepatuhan dan ketaatan atas aturan yang ada serta meningkatkan efektivitas pengendalian intern.
Badan Pemeriksan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pada laporan
buku IV Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2012 yang
dikeluarkan pada Maret 2013 menyampaikan adanya :
1977 kasus kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang terdiri atas tiga kelompok temuan yaitu kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan, kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, serta kelemahan struktur pengendalian intern.
Kasus tersebut disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Kelompok Temuan Sistem Pengendalian Internal
No Sub Kelompok Temuan Jumlah
Kasus Kelemahan Sistem Pengendalian Internal
1 Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan
Pelaporan 381
2 Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja 955
3 Kelemahan Struktur Pengendalian Intern 641
Jumlah 1977
Sumber : Laporan BPK Buku IV IHPS, Maret 2013
Sementara itu, laporan hasil pemeriksaan BPK RI pada IHPS I Tahun
8
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
pemeriksaan kinerja mengungkapkan adanya 65 kasus kelemahan pengendalian
intern yang mempengaruhi kehematan/ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Kelemahan tersebut terdiri atas 1 kasus kelemahan sistem pengendalian akuntansi
dan pelaporan, 13 kasus kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja, serta 51 kasus kelemahan struktur pengendalian intern.
Selain itu, BPK menyampaikan hasil pemeriksaannya terhadap BLU dan
Badan Lainnya yang menemukan bahwa terdapat 75 kasus kelemahan sistem
pengendalian internal dan 173 kasus ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan senilai Rp. 160,49 Miliar pada instansi BLU. 106 kasus
merupakan temuan yang berdampak pada finansial yang mengakibatkan kerugian,
serta kekurangan penerimaan senilai Rp. 119,32 Miliar.
Sementara itu badan lainnya, terdapat 76 kasus kelemahan sistem
pengendalian internal dan 159 kasus ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan senilai Rp. 859,84 Miliar. 76 kasus merupakan temuan yang
berdampak pada finansial yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian,
kekurangan penerimaan senilai Rp. 852,67 Miliar.
Rincian hasil pemeriksaan BPK terhadap BLU dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 1.2
Kelompok Temuan Pemeriksaan pada BLU dan Badan Lainnya
No Sub Kelompok Temuan
BLU Badan Lainnya
9
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
3 Kekurangan Penerimaan 39 19.489,22 27 804.522,06 Sub Total I 106 119.323,55 76 852.677,35 Sumber : Laporan BPK Buku IV IHPS, Maret 2013
Hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian internal terhadap operasional
BLU dan Badan lainnya menunjukkan terdapat 151 kasus kelemahan sistem
pengendalian internal. Disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.3
Kelompok Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Internal atas Operasional BLU dan Badan Lainnya
No Jenis Temuan
1 Sistem Pengendalian
Akuntansi dan Pelaporan
17 25 42
2 Sistem Pengendalian
Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
35 34 69
3 Struktur Pengendalian
Internal
23 17 40
Jumlah 75 76 151
Sumber : Laporan BPK Buku IV IHPS, Maret 2013
Berdasarkan data pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK terhadap
BLU, dimana salah satu tujuan pengendalian internal adalah keandalan laporan
keuangan namun pada kenyataannya masih terdapat kelemahan pada
pengendalian internal BLU yang berakibat kerugian bagi negara sehingga
10
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Penelitian mengenai pengendalian internal dan kualitas laporan keuangan
telah dilakukan sebelumnya diantaranya penelitian Sembiring, Leonardi pada
tahun 2013 dengan judul Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia , Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Keandalan dan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah yang menghasilkan bahwa
sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan positif terhadap keandalan
dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah.
Fadilah, Mailani pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan dan
Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dana Pensiun di Kota
Bandung mengatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan.
Sukmaningrum, Tantriani pada tahun 2012 melakukan penelitian dengan
judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi laporan
keuangan pemerintah daerah (studi empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota
Semarang) menghasilkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh
signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Rosalin Farastina pada tahun 2011 dengan judul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keandalan Dan Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan
Umum (Studi pada BLU di Kota Semarang) menyatakan bahwa pengendalian
internal akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keandalan pelaporan keuangan
BLU dan pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap timeliness
11
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Belum adanya penelitian mengenai Badan Layanan Umum di Program
Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia maupun di Kota Bandung
sendiri, serta melihat adanya perbedaan hasil penelitian mengenai pengendalian
internal memotivasi peneliti untuk meneliti mengenai kendala tersebut, pada
Badan Layanan Umum di Kota Bandung berdasarkan permasalahan yang ada,
maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Pengendalian Internal terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU Terintegrasi Pusat di Kota Bandung).
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengendalian internal pada BLU terintegrasi pusat di Kota
Bandung?
2. Bagaimana kualitas laporan keuangan pada BLU terintegrasi pusat di Kota
Bandung?
3. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan
12
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari, menganalisa, dan
mengumpulkan data serta informasi mengetahui pengaruh pengendalian internal
terhadap kualitas laporan keuangan BLU terintegrasi pusat di Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Untuk menjawab atas permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengendalian internal pada BLU terintegrasi pusat di Kota
Bandung;
2. Untuk mengetahui kualitas laporan keuangan BLU terintegrasi pusat di Kota
Bandung;
3. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan
keuangan BLU.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis, dapat djadikan wacana bagi perkembangan studi akuntansi
khususnya pada sektor publik (pemerintah) mengenai konsep yang berkaitan
dengan keuangan Badan Layanan Umum;
2. Bermanfaat bagi orang lain dan memberikan motivasi untuk melakukan
54
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Objek
dalam penelitian ini adalahpengendalian internal, dan kualitas laporan keuangan
BLU.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada satuan kerja BLU yang terintegrasi
dengan pemerintah pusat berada di Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2010:90) desain penelitian adalah rencana atau
rancangan sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Dapat dikatakan
bahwa desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian mulai dari tahap
awal berupa merumuskan masalah hingga sampai pada tahap pelaporan hasil
penelitian.
Pendekatan penelitian ini termasuk pendekatan kuantitatif yaitu suatu
pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data penelitian . Jenis
penelitian yang digunakan menggunakan desain penelitian berupa angka-angka
55
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Sugiyono (2010:55) mengatakan bahwa penelitian asosiatif adalah
penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010:59), variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengendalian
internal (x).
Variabel dependen menurut Sugiyono (2010:59) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Pada penelitian ini
variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan (y).
Untuk memudahkan penulis dalam meneliti setiap variabel, maka disajikan
operasionalisasi variabel pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Operasional variabel-variabel
Variabel Dimensi Skala
Pengendalian Internal (X) 1. Lingkungan Pengendalian a. Integritas dan Nilai-Nilai Etis b. Komitmen pada Kompetensi
c. Partisipasi Dewan Komisaris dan Komite Audit
d. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen e. Struktur Organisasi
f. Kebijakan dan praktik Sumber Daya Manusia
Ordinal
2. Penilaian Resiko
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi resiko
b. Menilai signifikasi resiko dan kemungkinan yang terjadinya
c. Menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengelola resiko.
Ordinal
56
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
a. Pemisahan tugas yang memadai b. Otorisasi yang tepat atas transaksi dan
aktivitas.
c. Dokumen dan catatan yang memadai d. Pengendalian fisik atas aset dan catatan e. Pemeriksaan independen atas kinerja 4. Informasi dan Komunikasi
c. Tindak lanjut rekomendai hasil audit
Ordinal
Kualitas Laporan Keuangan (Y) 1.Relevan 2.Keandalan
3.Dapat Dibandingkan 4.Dapat Dipahami
Ordinal
Sumber : Data Diolah
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah satuan kerja BLU yang terintegrasi
kepada pemerintah pusat yang berada di Kota Bandung yaitu sebanyak 8 BLU
sebagai populasi dalam penelitian ini. Berikut daftar BLU yang terintegrasi
57
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Tabel 3.2
Daftar Badan Layanan Umum di Kota Bandung
No Satuan Kerja Kategori
1 Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Rumah Sakit
2 Rumah Sakit Paru Dr. Rotinsalu Rumah Sakit
3 Rumah Sakit Mata Cicendo Rumah Sakit
4 Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Pendidikan dan Pelatihan
5 Universitas Padjajaran Pendidikan dan
Pelatihan
6 Politeknik Kesehatan Pendidikan dan
Pelatihan
7 Balai Kesehatan Paru Masyarakat Layanan Medis Lainnya
8 Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Rumah Sakit Sumber : Direktorat Pembinaan PK BLU
3.2.3.2Sampel Penelitian
Menurut Suharyadi, sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu
yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan menurut Sukandarrumidi, yang
dimaksud sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama
dari obyek yang merupakan sumber data.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh.Sampel dalam penelitian ini adalah satuan kerja BLU sebanyak 8.
Responden untuk penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan
pengendalian internal dan pihak-pihak perusahaan yang menggunakan laporan
58
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara langsung
melalui penyampaian kuesioner atau angket kepada responden.
3.2.4.2Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:199) pada prinsipnya meneliti adalah mengukur,
maka untuk melakukan suatu penelitian diperlukan alat ukur yang baik. Alat ukur
dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian
ini adalah berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden dengan
menggunakan likert scale, dimana responden akan diberikan sejumlah pertanyaan
dan kemudian diminta untuk menjawab dengan jawaban terdiri atas sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Setelah data diperoleh
selanjutnya akan dianalisis dengan menghitung nilai dari setiap pernyataan.
Adapun nilai penilaian setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Nilai Jawaban Nilai Kategori Jawaban
5 Sangat Setuju 4 Setuju
3 Netral 2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
59
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
Analisa data dilakukan setelah data terkumpul. Proses analisis data
merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan penelitian, analisis
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu analisis
kuantitatif deskriptif dengan mencari nilai rata-rata (mean) dari setiap variabel
yaitu pengendalian internal (variabel x) dan kualitas laporan keuangan (variabel y)
untuk melihat termasuk kedalam kriteria seperti apa pengendalian internal dan
kualitas laporan keuangan BLU. Untuk menghitung pengaruh pengendalian
internal terhadap kualitas laporan keuangan menggunakan teknik analisis data
Partial Least Square (PLS).
3.2.5.1Statistik Deskriptif
Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah bagian
dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data
sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan. Dengan kata statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala,
atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya
ditujukan pada kumpulan data yang ada.
Statistik deskriptif berdasarkan pada ruang lingkup bahasannya mencakup:
Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti : a. Grafik distibusi
(histogram, poligon frekuensi, dan ogif); b. Ukuran nilai pusat (rata-rata, median,
rata-60
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
rata, variasi, simpangan baku, dan sebagianya). Contoh statistika deskriptif yang
sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah
dan koran-koran.
1. Nilai Rata-rata (Mean) Pengendalian Internal (Variabel X)
Nilai rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan
dalam setiap variabel kemudian dibagi dengan jumlah responden. Rumus rata-rata
(mean) menurut Sugiyono (2012:49), adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Me = Mean (rata-rata)
Σ = Epsilon (baca jumlah)
X1 = Nilai X ke i sampai ke n
n = Jumlah Responden
Setelah mendapat rata-rata (mean) dari variabel, kemudian dibandingkan
dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai yang terendah (1) dan
nilai yang tertinggi (5) dari hasil kuesioner. Untuk variabel x terdapat 5 dimensi
sebanyak 46 pernyataan:
Nilai terendah sebanyak : 1 x 46 = 46
Nilai tertinggi sebanyak : 5 x 46 = 230
61
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Atas dasar nilai terendah dan nilai tertinggi tersebut, maka kriteria untuk
menilai implementasi pengendalian internal (variabel x) penulis tentukan sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Pengendalian Internal
NO NILAI KRITERIA
1 40-86 Sangat Tidak Baik
2 86-126 Tidak Baik
3 126-166 Cukup Baik
4 166-206 Baik
5 206-246 Sangat Baik
Sumber : Metode Penelitian Bisnis (Sugiyono, 2012)
2. Nilai Rata-rata (Mean) Kualitas Laporan Keuangan (Variabel Y)
Nilai rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan
dalam setiap variabel kemudian dibagi dengan jumlah responden. Rumus rata-rata
(mean) menurut Sugiyono (2012:49), adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Me = Mean (rata-rata)
Σ = Epsilon (baca jumlah)
Y1 = Nilai Y ke i sampai ke n
n = Jumlah Responden
Setelah mendapat rata-rata (mean) dari variabel, kemudian dibandingkan
62
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
nilai yang tertinggi (5) dari hasil kuesioner. Untuk variabel y terdapat 4 dimensi
sebanyak 8 pernyataan:
Nilai terendah sebanyak : 1 x 8 = 8
Nilai tertinggi sebanyak : 5 x 8 = 40
Maka diperoleh kelas interval sebesar (40-8)/5 = 7
Atas dasar nilai terendah dan nilai tertinggi tersebut, maka kriteria untuk
menilai implementasi kualitas laporan keuangan (variabel y) penulis tentukan
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Kualitas Laporan Keuangan
NO NILAI KRITERIA
1 8-14,5 Sangat Tidak Baik
2 14,5-21 Tidak Baik
3 21-27,5 Cukup Baik
4 27,5-34 Baik
5 34-40,5 Sangat Baik
Sumber : Metode Penelitian Bisnis (Sugiyono, 2012)
3.2.5.2Partial Least Square (PLS)
PLS terdiri dari model pengukuran atau outer model dan model struktural
atau inner model. Menurut Wold (1985) dalam Hengky dan Ghozali (2012:6)
metode PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut juga
sebagai soft modelling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS (Ordinary Least
Squares) regresi, seperti data harus terdistribusi normal secara multivariate dan
tidak adanya problem multikolinieritas antar variabel eksogen.
Pada dasarnya Wold mengembangkan PLS untuk menguji teori yang
63
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
normalitas data (Wold, 1982). Tujuan PLS adalah membentuk komponen yang
dapat menangkap informasi dari variabel bebas untuk memprediksi variabel
respon.PLS fokus pada kovarians diantara variabel bebas dan variabel tak bebas.
Hengky dan Ghozali (2012:8) menjelaskan bahwa analisis PLS-SEM
biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model)
atau sering disebut outer model dan model struktural (structural model) atau
sering disebut inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel
manifest atau observed variabel mempresentasikan variabel laten untuk diukur.
Sedangkan model struktural menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten
atau konstruk.
3.2.5.2.1 Model Pengukuran (Outer Model)
Menurut (Chin, 1998) dalam Hengky dan Ghozali (2012:77), evaluasi
model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menilai validitas dan
reliabilitas model. Outer model yang digunakan dalam penelitian penulis ini
menggunakan Outer model dengan indikator refleksif yang dievaluasi melalui
validitas convergent dan discriminant dari indikator pembentuk konstruk laten
dan composite reliability serta cronbach alpha untuk blok indikatornya.
Validitas convergent berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukur-pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi.
Uji validitas convergent indikator refleksif dengan program SmartPLS 2.0 M3
dapat dilihat dari loading factor untuk tiap indikator konstruk. Rule of thumb yang
64
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
harus lebih dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading
factor antara 0,6 – 0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat
diterima serta nilai average variance extracted (AVE) harus lebih besar dari 0,5.
(Chin, 1998) dalam Hengky dan Ghozali (2012:78).
Validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa
pengukur-pengukur (manifest variabel) konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi
tinggi. Cara untuk menguji validitas discriminant dengan indikator refleksif yaitu
dengan melihat nilai cross loading untuk setiap variabel harus > 0,70 atau dengan
cara membandingkan akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai
korelasi antar konstruk dalam model. Validitas discriminant yang baik
ditunjukkan dari akar kuadrat AVE untuk tiap konstruk lebih besar dari korelasi
antar konstruk dalam model (Fornell dan Larcker 1981) dalam Hengky dan
Ghozali (2012:78).
Berikut rumus menghitung AVE:
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 79)
Dimana :
i = factor loading
F = factor variance
ii = error variance
Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk menguji
reliabilitas suatu konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi,
65
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas
suatu konstruk dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability sering disebut Dillon-Goldstein’s.
Cronbach alpha untuk menguji reliabilitas konstruk akan memberikan
nilai yang lebih rendah (under estimate)dalam mengukur reliabilitas, sedangkan
composite reliability merupakan closer approximation dengan asumsi estimasi
parameter adalah akurat sehingga lebih disarankan menggunakan composite
reliability dalam menguji reliabilitas konstruk. Rule of Thumb yang biasa
digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai composite reliability
harus lebih besar dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan untuk
explanatory nilai 0,6-0,7 masih bisa diterima.
Composite reliability dapa dihitung dengan menggunakan rumus yang
dikembangkan oleh Werts, Linn dan Joreskog (1974) untuk mengukur internal
consistency sebagai berikut:
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 80)
Dimana :
i = factor loading
F = factor variance
ii = error variance
Sedangkan untuk menghitung Cronbach’s Alpha dapat dilakukan dengan
66
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012:80)
Dimana:
Pq = jumlah indikator atau manifest variabel
q = blok indikator
Cronbach alphalebih cenderung under estimate dalam mengukur
reliabilitas, sedangkan composite reliability merupakan closer approximation
dengan asumsi estimasi parameter adalah akurat (Chin 1998,2010b). Jadi AVE
dan composite reliability sebagai ukuraninternal konsistensi hanya dapat
digunakan untuk konstruk dengan indikator refleksif.(Hengky dan Ghozali,
2012:80).
Berikut ini digambarkan model pengukuran struktural (outer model) dalam
penelitian ini :
Gambar 3.1
Model Pengukuran Struktural (Outer Model)
Persamaan untuk outer model reflective dapat ditulis sebagai berikut:
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012:10)
67
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Keterangan:
x dan y = manifest variabel atau indikator
ξ = konstruk laten eksogen
η = konstruk laten endogen
x dan y = matriks loading yang menghubungkan variabel laten dengan
indikator
x dan y = Residual kesalahan pengukuran (measurement error)
3.2.5.2.2 Model Struktural Variabel Dependen (Inner Model)
Evaluasi model struktural atau inner model bertujuan untuk memprediksi
hubungan antar variabel laten. Persamaan untuk inner model recursive (model
yang mempunyai satu arah kausalitas) dapat ditulis sebagai berikut:
∑ ∑
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012:11)
Keterangan:
βji dan jb = Koefisien jalur
Ξ = konstruk laten eksogen
Η = konstruk laten endogen (prediktor)
i dan b = range indices
j = innear residul variable
Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya persentase variance yang
dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R-squares untuk konstruk variabe laten
endogen (Hengky dan Ghozali, 2012:77). Perubahan nilai R-squares dapat
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap
variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Pengaruh
68
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 84)
Keterangan:
R2included dan R2excluded = R-Squares dari variabel laten endogen ketika
prediktor variabel laten digunakan atau dikeluarkan dalam persamaan struktural
Sumber: Cohen (1988) dan Chin (1008,2010b)
Disamping melihat besarnya nilai R-Squares, evaluasi model PLS dapat
juga dilakukan dengan Q2 predictive relevance atau sering disebut predictive
sample reuse yang dikembangkan oleh Stone (1974) dan Geisser (1975).
Pendekatan ini diadaptasi PLS dengan menggunakan prosedur blindfolding
dengan rumus:
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 84)
Keterangan:
D = omission distance
E = the sum of squares of prediction error
O = the sum of squares errors using the mean of production
Nilai Q2 >0menunjukkan bahwa model mempunyai predictive relevance,
sedangkan nilai Q2 <0menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive
relevance. Dalam kaitannya dengan f 2, perubahan Q2 memberikan dampak relatif
69
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 84) Keterangan:
q2 = 0,02 (model lemah) = 0,15 (model moderate) = 0,35 (model kuat)
Berikut ini digambarkan model persamaan struktural (Inner Model) dalam
penelitian ini :
Gambar 3.2
Model Persamaan Struktural (Inner Model)
Keterangan:
ξ1 = Konstruk laten eksogen (Pengendalian Internal)
ξ2 = Konstruk laten eksogen (Kualitas Laporan Keuangan)
β13 = Koefisien Jalur ξ1 ke ξ2
3.2.5.3Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis melalui uji t ini dilakukan untuk menentukan apakah
hipotesis diterima ataupun ditolak. Uji t dilakukan menggunakan software
SmartPLS 2.0 M3, dengan syarat nilai t-hitung > 1,96 maka hipotesis alternatif
diterima. Adapun kaidah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika thitung< ttabel, maka Ho1 diterima, artinya Pengendalian Internal tidak
berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak, artinya Pengendalian Internal
berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
ξ2
109
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis
mengenai pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan
Badan Layanan Umum dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian internal
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Badan Layanan Umum. Hal ini
sesuai dengan hasil analisis data sebagai berikut :
1. Pengendalian Internal pada BLU termasuk dalam kriteria baik berdasarkan
perhitungan, hal ini dapat juga dilihat dari kelima komponen (dimensi)
yang diteliti dalam pengendalian internal yaitu :
a) Lingkungan pengendalian
Pegawai/karyawan dalam menjalankan aktivitas mengikuti dan
mentaati standar etika. Fungsi pengendalian intern dilaksanakan oleh
manajer dan pegawai yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang
memadai. Dewan atau Komite Audit BLU terlibat langsung dalam
pengawasan serta tindakan. Struktur organisasi yang ada pada BLU
bermanfaat dalam pemahaman tugas, tanggung jawab, dan wewenang
bagi semua pegawai/karyawan, dan dalam mengambil suatu tindakan
110
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
b) Penilaian resiko
BLU mampu untuk identifikasi resiko terkait pengendalian resiko yang
berhubungan dengan pengendalian internal. Mereview resiko yang telah
terjadi agar tepat dalam mengambil tindakan, serta resiko yang terjadi
dikelola sesuai dengan yang seharusnya dilakukan.
c) Aktivitas pengendalian
Dalam mennjalankan aktivitas BLU melakukan pemisahan tugas
sesuai dengan bidangnya karyawan/pegawai masing-masing.
Keputusan yang dibuat oleh pihak manajemen BLU berdasarkan setiap
transaksi dan aktivitas yang terjadi.
d) Informasi dan komunikasi
Karyawan/pegawai BLU dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Menyampaikan/melaporkan secara
menyeluruh terhadap segala aktivitas kegiatan yang terjadi. Melakukan
peninjauan ulang atas transaksi yang dilakukan untuk mencegah
kesalahan.
e) Pemantauan
BLU melakukan pemantauan intens pada setiap pekerjaan hingga
pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan. Evaluasi secara khusus atas
setiap kondisi yang berbeda. Evaluasipun dilakukan terpisah sesuai
dengan bidang masing-masing sesuai, serta melakukan perbaikan
111
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
2. Kualitas Laporan Keuangan BLU termasuk dalam kriteria sangat baik
berdasarkan perhitungan, hal ini dapat juga terlihat dari keempat
komponen (dimensi) yang diteliti dalam kualitas laporan keuangan yaitu :
1) Relevan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh BLU menyediakan informasi
aktivitas keuangan di masa lalu dan masa depan yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan.
2) Andal
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh BLU memberikan informasi
yang bebas dari pengertian salah saji atau kesalahan material.
3) Dapat Dibandingkan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh BLU, dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya dan laporan keuangan
entitas lainnya.
4) Dapat Dipahami
Pemakai laporan keuangan BLU dapat memahami atas informasi
laporan keuangan yang dihasilkan.
3. Pengendalian Internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pada BLU. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian internal dapat
112
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan simpulan yang telah
diperoleh, maka penulis memberikan saran diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel pengendalian internal hasil
penelitian yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dan
termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menggambarkan bahwa
pengendalian internal yang ada dapat meningkatkan kualitas dari laporan
keuangan yang dihasilkan, namun seperti yang sudah diungkapkan pada
Bab IV bahwa, peran dewan atau komite audit BLU perlu ditingkatkan
dalam keterlibatan langsung dalam pengawasan serta tindakan, penilaian
atas signifikansi resiko dan kemungkinan terjadinya harus ditingkatkan
kembali, serta perlu diperhatikan pemantauan pekerjaan secara rutin;
2. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian
serupa dapat mengembangkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu
dengan meneliti variabel lain yang terkait dengan kualitas laporan
keuangan agar penelitian dapat menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan, selain itu peneliti menyarankan
untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperbanyak sampel agar hasil
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
DAFTAR PUSTAKA
Amanina, Ruzanna (2011) Evaluasi tentang sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit makro (studi pada PT Bank Mandiri (PERSERO) tbk Cabang Majapahit Semarang. Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro.
Andina, Theresa. (2011). Pengaruh Pengendalian Intern Prosedur Pemberian Kredit terhadap Efisiensi Pemberian Kredit. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Arens, Alvin A., et al. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Alih Bahasa: Herman Wibowo. Editor: Wibi Hardani, dan Suryadi Saat.
Arfianti, Dita. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Batang). Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) laporan Buku IV Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2012.pdf.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) laporan Pemeriksaan BPK RI Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2013.pdf.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Belkaoui, Ahmad Riadhi. 2006. Accounting Theory (Teori Akuntansi). Edisi Kelima. Jilid Pertama. Jakarta : Salemba Empat.
Celviana Winidyaningrum, Rahmawati. (2008). Pengaruh Sumber Daya Manusia
Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris Di Pemda SUBOSUKAWONOSRATEN). Purwokerto: SNA XIII
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Dewi, Melinda (2012). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Good
Corporate Governance. Skripsi. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Fadilah, Mailani.(2013). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi pada Dana Pensiun di Kota Bandung). Skripsi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Ghozali, Imam dan Latan, Hengky. 2012. Partial Least Square Konsep, Teknik
dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3 Untuk Penelitian Empiris. Semarang :
Badan Penerbit UNDIP.
Halim, Abdul et.al. (2000). Sistem Pengendalian Intern. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi 9. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hengky Latan, Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
____________________. 2001. Standar Profesi Akuntansi Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Muhamad Nuryanto, Nunuy Nur Afiah._____. “The Impact of Internal Control,
Information technology Utilization and the Competence of the Employees
on Financial Statement on Financial Statement Quality”.______._____
Deni Ahmad Kurniadi, 2014
Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76 Tahun 2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
Primaningsih, Vista. 2011. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
Berdasarkan Undang-Undang No.1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara. (Artikel). [online] tersedia di : www.google.com. [13 Desember
2012].
Purba, Marisi. 2010. International Financial Reporting Standards Konvergensi
dan Kendala Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Rosalin, Faristina. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi pada BLU di Kota Semarang). Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Santi, Elfitri dan Irda Rosita. 2009. Implementasi dan Kendala Penerapan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). (Jurnal). [online]
tersedia di : www.google.com. [9 Desember 2012].
Saputra, Eko Fauzi et.al. (2012). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengawasan Internal Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Survei pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Riau). Jurnal.
Sembiring, Leonard Febriady. (2013). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Padang). Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
_____________. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
_____________. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.