• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL M/M/S PADA GERBANG EXIT TOL PASTEUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL M/M/S PADA GERBANG EXIT TOL PASTEUR."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL M/M/S

PADA GERBANG EXIT TOL PASTEUR

Studi Kasus Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Rika Lestari 1001000

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL M/M/S

PADA GERBANG EXIT TOL PASTEUR

Studi Kasus Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

Oleh :

Rika Lestari

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Rika Lestari 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL M/M/S PADA GERBANG EXIT TOL PASTEUR

Studi Kasus Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

RIKA LESTARI

1001000

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Chairul Furqon, S.Sos,.MM NIP. 19720615 200312 1 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ii Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rika Lestari. 1001000. “Analisis Sistem Antrian Untuk Menentukan Jumlah

Gardu Yang Optimal Dengan Menggunakan Model M/M/S Pada Gerbang Exit

Tol Pasteur (Studi Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi”,

dibawah bimbingan Dr. Chairul Furqon, S.Sos.,MM.

Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya antrian yang panjang pada gerbang exit tol Pasteur pada jam sibuk yaitu pada pagi hari maupun sore hari yang akan menyebabkan kemacetan. Kemacetan pada jalan tol terjadi karena adanya antrian pada pintu gerbang tol Pasteur. Kemacetan ini terjadi karena jumlah gardu dan kualitas pelayanan tidak seimbang dengan jumlah kendaraaan yang datang. Jika kualitas pelayanan tidak optimal tetapi jumlah kendaraan semakin meningkat dalam antrian, maka akan terbentuk antrian yang sangat panjang yang disebut dengan kemacetan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran sistem antrian pada gerbang exit tol Pasteur serta Menentukan jumlah gardu yang optimal untuk melayani pengguna tol pada gerbang exit tol Pasteur pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi.

Variabel yang diteliti adalah sistem antrian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Alat analisis yang digunakan menggunakan bantuan komputerisasi melalui program software POM QM for windows 3 dan perhitungan manual dengan menggunakan rumus sistem antrian model banyak saluran-satu tahap (Multiple server, single phase system) dan untuk menentukan jumlah gardu yang optimal menggunakan model keputusan tingkat aspirasi.

Penelitian dilakukan pada tujuh kelompok hari dan tiga kelompok waktu yaitu 05.30-11.30, 11.30-16.30, 16.30-21.30. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata jumlah kendaraan dalam antrian terpanjang terjadi pada hari jum’at periode waktu 05.30-11.30 dimana tingkat kesibukan pelayan mencapai 93%, setelah dilakukan penambahan jumlah gardu yang dibuka tingkat kesibukan pelayan menjadi 75%. Sedangkan jumlah rata-rata kendaraan dalam antrian terpendek terjadi pada hari rabu periode waktu 05.30-11.30 dan periode waktu 16.30-21.30 dimana tingkat kesibukan pelayan 38%, dan setelah dilakukan pengurangan jumlah gardu yang dibuka tingkat kesibukan pelayan menjadi 61%.

(5)

iii Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci: Sistem Antrian, Model Banyak Saluran-Satu Tahap (M/M/S) dan Model Keputusan Tingkat Aspirasi.

ABSTRACT

Rika Lestari. 1001000. "Analysis of Queue System For Determining The Optimal Number of Relay Using Model M/M/S At Exit Toll Gate Pasteur (Study on PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Branch Purbaleunyi”, supervised by Dr. Chairul Furqon, S.Sos.,MM.

Background of the study wasthe occurrence of a long queue at the Pasteur toll gate exit at peak hours in the morning or in the evening that will cause a crash. Jamming on the high way is due to the queue at the Pasteur toll gate. This jamming occurs because the number of substations and service quality is not balanced by the number of vehicles that come. If the quality of the service was not optimal but the number of vehicles was increase in the queue, hence, it will cause a long queue that it is called the jamming.

The purpose of this study is to describe the queuing system at the Pasteur toll gate exit and determining the optimal number of substations to serve users of toll at the Pasteur toll exit gate at PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Purbaleunyi branch.

The queuing system is to be variable of this study. This study uses descriptive method. The analytical tool uses a computerized software program through POM-QM for Windows 3 and manual calculations are using the formulas of queuing system models of many-channel single-stage (multiple server, single phase system) and to determine the optimal number of substations are using aspiration level of decision models.

The study was conducted on seven-day group and three groups of time that is 05:30 to 11:30, 11:30 to 16:30, 16:30 to 21:30. The results showed that the average number of vehicles in the longest queue occurred on Friday, 5:30 to 11:30 time period in which the level of activity server reaches 93%, after in creasing the number of substations, the level of server’s activity to 75%. While, the average number of vehicles in the shortest queues occur in Wednesday time period of 5:30 to 11:30 and 16:30 to 21:30 on the level of activity waitress to 38%, and after the reduction in the number of substations, the activity of the level of server’s activity to be 61%.

(6)

iv Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

opened at the group busy time and reduce substation which opened at the time the group was not busy.

(7)

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL.. ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 12

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 12

1.2.2 Rumusan Masalah ... 14

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 14

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 14

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...16

2.1 Kajian Pustaka ... 16

2.1.1 Manajemen Operasi ... 16

(8)

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

2.1.1.2Sifat-sifat Manajemen Operasi ... 18

(9)

ix

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.1Pengertian Jasa ... 20

2.1.2.2Karakteristik Jasa ... 21

2.1.3 Pelayanan ... 22

2.1.4 Antrian ... 23

2.1.4.1Pengertian Antrian ... 23

2.1.4.2Sistem dan Parameter Antrian ... 24

2.1.4.3Proses Sistem Antrian ... 26

2.1.4.4Karakteristik Sistem Antrian ... 27

2.1.4.4.1 Karakteristik Kedatangan ... 27

2.1.4.4.2 Karakteristik Antrian ... 29

2.1.4.4.3 Karakteristik Pelayanan ... 30

2.1.4.5Ukuran Kinerja Antrian ... 32

2.1.4.6Ragam Model Antrian ... 32

2.1.5 Model Keputusan Antrian ... 39

2.2 Penelitian Terdahulu ... 41

2.3 Kerangka Pemikiran ... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Objek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 47

3.2.1 Metode Penelitian ... 47

3.2.1 Desain Penelitian ... 49

(10)

x

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.4.1 Sumber Data ... 52

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5 Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian...55

3.6 Populasi dan Sampel ... 56

3.6.1 Populasi ... 56

3.6.2 Sampel ... 56

3.7 Uji Kesamaan Rata-rata...57

3.8 Uji Kecukupan Data...58

3.9 Analisis Sistem Antrian ... 59

3.10Teknik Analisis Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 64

4.1.1.1Profil PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. ... 64

4.1.1.2Tugas dan Fungsi ... 65

4.1.1.3Visi dan Misi ... 66

4.1.1.4Struktur Organisasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi. ... 67

4.1.1.5Letak Gardu dan Gerbang Tol Cabang Purbaleunyi ... 69

4.1.1.6Gerbang dan Gardu ... 69

(11)

xi

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Analisis Sistem Antrian Gerbang Exit Tol Pasteur ... 71

4.1.2.1Model Sistem Antrian Gerbang Exit Tol Pasteur ... 71

4.1.2.2Tingkat Kedatangan Kendaraan ... 73

4.1.2.3Tingkat Pelayanan Kendaraan... 76

4.1.2.4Analisis Kinerja Sistem Antrian Dengan Model M/M/S (Multiple Server Queueing Model atau Model Jalur Berganda ... 78

4.1.3 Analisis Kinerja Sistem Antrian Alternatif Berdasarkan Model Tingkat Aspirasi ... 133

4.1.3.1Penentuan Jumlah Gardu Yang Optimal Dengan Model Tingkat Aspirasi ... 133

4.1.3.2Perbandingan Antara Kinerja Sistem Antrian Saat Ini Dengan Kinerja Sistem Antrian Alternatif Berdasarkan Model Tingkat Aspirasi ... 154

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 158

1.1. Kesimpulan ... 158

1.2. Saran ... 160

(12)

xii

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Volume Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Exit

Cabang Purbaleunyi Tahun 2013 ... 3

Tabel 1.2 Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun 2007-2013 5 Tabel 1.3 Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun ... 6

Tabel 1.4 Rata-rata Volume Lalu Lintas Harian Gerbang Exit Tol Pasteur Bulan Februari 2014 ... 8

Tabel 2.1 Model Antrian ... 33

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 51

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data ... 53

Tabel 3.4 Hasil Rekapitulasi Uji Kesamaan Rata-rata ... 58

Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data ... 59

Tabel 4.1 Data Kedatangan Kendaraan ... 74

Tabel 4.2 Rata-rata Tingkat Kedatangan Kendaraan Pada Gerbang Exit Tol Pasteur ... 75

Tabel 4.3 Rata-rata Waktu Pelayanan ... 76

Tabel 4.4 Rata-rata Tingkat Pelayanan ... 77

Tabel 4.5 Hasil Kinerja Sistem Antrian Gerbang Exit Tol Pasteur ... 130

Tabel 4.6 Rata-Rata Probabilitas Kesibukan Petugas Gardu Exit Tol Pasteur ... 134

Tabel 4.7 Rekapitulasi Estimasi Jumlah Gardu Yang Dibutuhkan Gerbang Exit Tol Pasteur ... 138

(14)

xiii

Tabel 4.9 Kinerja Sistem Antrian Dengan Jumlah Gardu Alternatif

Berdasarkan Model Keputusan Tingkat Asprisasi ... 153

Tabel 4.10 Perbandingan Kinerja Sistem Antrian Saat Ini Dengan Sistem

Antrian Alternatif Berdasarkan Model Keputusan Tingkat

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Volume Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Exit

Cabang Purbaleunyi Tahun 2013 ... 3

Gambar 1.2 Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun 2007-2013 ... 5

Gambar 1.3 Volume Lalu Lintas Harian Gerbang Exit Tol Pasteur Bulan Februari 2014 ... 6

Gambar 1.4 Rata-rata Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Per Jam Bulan Februari 2014 ... 8

Gambar 1.5 Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Per Jam Weekday dan Weekend Bulan Februari 2014 ... 9

Gambar 1.6 Rata-rata Panjang Antrian Gerbang Exit Tol Pasteur Per Jam Bulan Februari 2014 ... 10

Gambar 2.1 Model Konseptual Sistem Operasional ... 18

Gambar 2.2 Bagan Manajemen Operasi ... 20

Gambar 2.3 Visualisasi Sebuah Sistem ... 24

Gambar 2.4 Sistem Dasar Antrian ... 25

Gambar 2.5 Proses Sistem Antrian ... 26

Gambar 2.6 Single server, single phase system ... 30

Gambar 2.7 Single server, multiphase system ... 30

(16)

xv

Gambar 2.9 Multiple server, multiphase system ... 31

Gambar2.10 Kerangka Pemikiran Analisis Sistem Antrian Untuk

Menentukan Jumlah Gardu Yang Optimal Dengan

Menggunakan Model M/M/S) ... 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Administrasi

Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Dokumentasi

(18)
(19)

1

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat

sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga merupakan

kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

penduduknya (www.wikipedia.com, 15 Maret 2014). Bandung adalah tempat

yang indah yang dapat dikunjungi kapan saja karena Bandung tidak hanya

terkenal dengan panorama pemandangan alam yang indah, akan tetapi Bandung

juga menawarkan banyak daya tarik wisata yang dapat dikunjungi. Misalnya yaitu

tempat wisata, tempat berbelanja, tempat kuliner, tempat bersejarah dan

sebagainya. Dari berbagai daya tarik yang ditawarkan, kota Bandung dapat

menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara ataupun wisatawan

mancanegara. Seperti yang dikemukakan oleh Kadisparbud Kota Bandung, Herry

M Djauhari bahwa “Wisatawan paling banyak datang ke Bandung adalah

wisatawan nusantara dari berbagai daerah di Indonesia dengan jumlah sebanyak

85% dan sisanya 15% adalah wisatawan mancanegara dengan asal negara

(20)

2

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesuksesan Bandung sebagai tujuan wisata tidak lepas dari peran

infrastruktur pendukungnya. Moda transportasi kota Bandung meliputi darat

(21)

2

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandara Husein Sastranegara, dan untuk lalu lintas darat salah satunya dapat

melewati jalan tol. Kemudahan akses menuju Bandung tersebut juga

dikemukakan oleh Kepala Disbudpar Kota Bandung, Priana Wirasaputra bahwa

“....dengan tingginya angka kunjungan wisatawan itu, Bandung masih menjadi

salah satu kota pilihan dan masih diincar wisatawan. Terlebih lagi saat ini akses

menuju kota Bandung sangat mudah dan terbuka”.

(www.disparbud.jabarprov.go.id, 3 Januari 2012).

Akses menuju kota Bandung semakin mudah sejak dibukanya tol

Cipularang. Tol Cipularang merupakan infrastuktur jalan yang sangat mendukung

untuk menuju Bandung (Hendri Taufik, 2014). Tol Cipularang (Cikampek–

Purwakarta-Padalarang) adalah jalan tol di Indonesia yang menghubungkan kota

Jakarta dan Bandung. Selain itu, untuk menghubungkan Bandung dengan luar

Bandung atau sebaliknya, diciptakan jalan tol Purbaleunyi

(Purwakarta-Bandung-Padaleunyi) agar membuat jarak antara kota semakin dekat. Jalan tol diperuntukan

untuk kendaraan beroda empat atau lebih. Kendaraan yang menggunakan jalan tol

dikenakan biaya yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pada jalan tol diadakan

tempat-tempat transaksi baik pembayaran maupun pengambilan tiket masuk.

Tempat transaksi dijalan tol tersebut disebut dengan gerbang tol. Tol Purbaleunyi

mempunyai 11 gerbang tol. Tabel 1.1 menunjukan rata-rata volume lalu lintas

(22)

3

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1. 1

Rata-Rata Volume Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Exit Cabang Purbaleunyi Tahun 2013

No Gerbang Tol

Rata-rata Volume Kendaraan Setiap Bulan

Jumlah Golongan Kendaraan

I II III IV V

1 Gerbang Sadang 157.582 41.840 4.876 2.381 1.510 208.108 2 Gerbang Jatiluhur 115.524 26.134 18.556 2.086 1.102 163.402 3 Gerbang Cikamuning 59.408 25.064 6.332 1.195 1.472 93.471 4 Gerbang Padalarang 481.478 73.973 15.600 2.634 1.475 575.160

5 Gerbang Baros 475.249 49.638 9.832 1.154 502 536.375

6 Gerbang Pasteur 868.120 32.086 3.624 126 69 904.025

7 Gerbang Pasir Koja 406.257 40.808 5.660 720 224 453.669

8 Gerbang Kopo 369.361 49.629 4.965 737 293 424.985

9 Gerbang Moh. Toha 331.942 30.659 6.820 1.119 629 371.169 10 Gerbang Buah Batu 510.545 46.416 6.615 2.248 974 566.798 11 Gerbang Cileunyi 678.100 97.565 21.336 2.581 2.375 801.957 Jumlah 4.453.566 513.812 104.216 16.981 10.655 5.009.119

Sumber: PT Jasa Marga (Persero) Tbk., data diolah.

Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., data diolah.

Gambar 1. 1

Persentasi Volume Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Exit Cabang Purbaleunyi Tahun 2013

Tabel dan gambar 1.1, menunjukan bahwa tol yang paling banyak dilewati

oleh kendaraan dengan berdasarkan golongan kendaraan adalah gerbang Pasteur

A 4,15% B

(23)

4

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan rata-rata jumlah kendaraan yg melakukan transaksi pada gerbang exit

sebanyak 904.025 kendaraan. Dan gerbang exit tol cabang Purbaleunyi yang

paling sedikit dilewati berdasarkan golongan kendaraan adalah Gerbang

Cukamuning sebanyak 93.471 kendaraan. Hal ini terjadi karena gerbang Pasteur

merupakan gerbang tol yang paling strategis karena dekat dengan pusat kota atau

berbagai tempat tujuan wisata lainnya.Gerbang Pasteur merupakan salah satu

gerbang tol yang dibangun dan dikelola oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT.

Jasa Marga (Persero) Tbk. merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang mempunyai tugas tersendiri yaitu merencanakan, membangun,

mengoperasikan dan memelihara jalan tol. Hal ini dilakukan agar jalan tol dapat

berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan fungsi lebih di

bandingkan dengan jalan umum bukan tol.

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi menyediakan dua arus

lalu lintas yang terdapat pada gerbang yaitu gerbang tol entrance dan gerbang tol

exit. Pintu tol entrance memiliki 11 gardu yaitu. Pintu gardu tol entrance memiliki

11 gardu yaitu entrance-21, entrance-19, entrance-17, entrance-15, s/d entrance

-1, sedangkan untuk gardu tol exit terdapat sembilan gardu yaitu exit-18, exit-16,

exit-14, exit-12, s/d exit-2 sehingga total gardu yang ada sebanyak 20 gardu. Dari

20 gardu tersebut, ada tujuh gardu yang tidak dipergunakan lagi Sehingga gardu

yang aktif saat ini ada sebanyak 13 gardu, lima gardu tol entrance dan delapan

gardu tol exit . (Hendri Taufik, 2014). Gerbang tol Pasteur selalu mengalami

(24)

5

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelayanan dilakukan oleh petugas tidak seperti pada gerbang entrance

menggunakan metode Gardu Tanpa Orang (GTO) yang sangat efektif dan efisien.

Kepadatan kendaraan mengakibatkan antrian yang panjang (kemacetan) baik pada

hari kerja (weekday) maupun akhir pekan (weekend). Fenomena kemacetan

merupakan hasil dari keacakan dalam operasional fasilitas. Setiap kendaraan harus

antri dan menunggu sebelum mendapatkan pelayanan dari petugas pada setiap

gardu tol. Secara umum, jumlah kedatangan kendaraan tidak dapat diketahui

dengan pasti. Tabel 1.2 menunjukan volume lalu lintas gerbang exit tol Pasteur

pada tahun 2007-2013.

Tabel 1. 2

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun 2007-2013

Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

No Tahun Jumlah Lalu Lintas (Kendaraan)

1 2007 8.879.058

2 2008 9.194.800

3 2009 9.740.389

4 2010 10.277.074

5 2011 10.787.446

6 2012 11.211.007

7 2013 11.506.056

8.879.058 9.194.800 9.740.389 10.277.074 10.787.446 11.211.007 11.506.056 - 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

(25)

6

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Gambar 1. 2

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun 2007-2013

Tabel dan gambar 1.2 menunjukan bahwa volume lalu lintas selalu mengalami

peningkatan setiap tahunVolume lalu lintas gerbang exit tol Pasteur tertinggi terjadi

pada tahun 2013. Dengan volume lalu lintas kendaraan yang semakin meningkat pada

gerbang exit tol Pasteur, maka akan mempengaruhi laju kendaraan pada gerbang exit tol

Pasteur. Berikut adalah data volume lalu lintas gerbang exit tol Pasteur tahun 2013.

Tabel 1. 3

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun 2013

Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

No Bulan Volume Lalu Lintas Kendaraan

1 Januari 904.185

2 Februari 845.775

3 Maret 957.472

4 April 941.786

5 Mei 1.000.900

6 Juni 965.715

7 Juli 938.218

8 Agustus 963.167

9 September 962.284

10 Oktober 990.107

11 November 982.684

(26)

7

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Gambar 1. 3

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Tahun 2013

Tabel dan gambar 1.3 menunjukan bahwa volume lalu lintas gerbang exit

tol Pasteur pada tahun 2013 dari bulan januari sampai dengan desember terjadi

peningkatan dan penurunan yang signifikan. Volume lalu lintas terendah adalah

pada bulan februari dan volume lalu lintas tertinggi terjadi pada bulan desember.

Pada bulan februari, jumlah kedatangan kendaraan paling rendah karena pada

bulan ini merupakan bulan kondusif bagi yang bekerja atau sekolah setelah libur

panjang bulan januari, sehingga tingkat kedatangan ke Bandung menurun

dibandingkan bulan sebelumnya. Puncak kedatangan kendaraan terjadi pada bulan

desember karena pada bulan ini pula puncak terjadi long weekend (libur panjang).

Kemacetan di jalan tol dipengaruhi oleh arus kedatangan dan arus

keberangkatan pada gerbang tol. Ini disebabkan oleh arus kedatangan lebih besar

dari pada arus keberangkatan pada gerbang tol. Hal tersebut terjadi karena tingkat

kedatangan kendaraan pada gerbang tol Pasteur setiap harinya sangat besar dan

(27)

8

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga menimbulkan kemacetan / antrian yang panjang di pintu gerbang tol.

Tabel 1.4 menunjukan rata-rata volume lalu lintas harian gerbang exit tol Pasteur,

yang berarti menunjukan bahwa rata-rata jumlah kendaraan yang memasuki kota

Bandung pada bulan februari 2014. Bulan februari diambil karena pada bulan ini

merupakan bulan dengan estimasi kedatangan kendaraan yang normal

dibandingkan bulan januari dengan estimasi tingkat kedatangan meningkat karena

pada bulan januari merupakan long holiday atau libur panjang hari raya natal dan

tahun baru. Dengan estimasi kedatangan normal menunjukan bahwa asumsi

kedatangan pada bulan lain sama atau tidak beda jauh dengan pada bulan februari.

Tabel 1. 4

Rata-rata Volume Lalu Lintas Harian Gerbang Exit Tol Pasteur Bulan Februari 2014

No Hari Volume Lalu Lintas (Kendaraan)

1 Senin 32.015

2 Selasa 31.043

3 Rabu 31.984

4 Kamis 32.806

5 Jumat 35.978

6 Sabtu 32.158

7 Minggu 28.492

(28)

9

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: data diolah dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Gambar 1. 2

Rata-rata Volume Lalu Lintas Harian Gerbang Exit Tol Pasteur Bulan Februari 2014

Tabel dan gambar 1.4 menunjukan bahwa volume lalu lintas gerbang exit

tol Pasteur tertinggi terjadi pada hari jum’at dan volume lalu lintas terendah

terjadi pada hari minggu. Sehingga kemacetan paling meningkat terjadi pada hari

jum’at walaupun bukan termasuk akhir pekan (weekend) tetapi menjelang akhir

pekan (weekend). Gambar 1.5 merupakan data mengenai rata-rata volume lalu

lintas per jam weekday dan weekend pada bulan februari 2014. 32.015 31.043 31.984 32.806 35.978 32.158 28.492 0 10.000 20.000 30.000 40.000

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

(29)

10

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: data diolah dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Gambar 1. 3

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit Tol Pasteur Per Jam Weekday dan WeekendBulan Februari 2014

Gambar 1.5 menunjukan bahwa weekend memiliki rata-rata volume lalu

lintas tinggi dibandingkan dengan weekday. Untuk hari kerja (weekday), volume

lalu lintas tertinggi terjadi pada pada jam 06.30-07.30 dan terendah terjadi pada

jam 03.30-04.30. dan untuk akhir pekan (weekend) volume lalu lintas tertinggi

terjadi pada jam 16.30-17.30 dan volume lalu lintas terendah terjadi pada jam

04.30-05.30. Rata-rata kedatangan kendaraan terjadi pada periode waktu akhir

pekan (weekend) ini menunjukan bahwa Bandung mempunyai daya tarik yang

sangat kuat dengan ditunjukan oleh tingkat kunjungan yang datang ke Bandung

lebih banyak dari pada tingkat kunjungan pada hari kerja.

Kemacetan pada gerbang exit tol Pasteur terjadi pada hari kerja (weekday)

dan akhir pekan (weekend). Untuk hari kerja (weekday) yaitu pada hari senin

sampai dengan jumat, kemacetan terjadi pada pagi hari yaitu pada jam 06.30 s/d

09.00 dan saat sore hari jam 16.00 s/d 18.00 dengan rata-rata panjang antrian 0 500 1000 1500 2000 2500 M e te r Jam Rata-rata Volume Lalu Lintas Weekday

(30)

11

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah 500 meter. Puncak kemacetan pada weekday terjadi pada hari jum’at jam

16.00-18.00. Pada saat akhir pekan (weekend) yaitu pada hari sabtu dan minggu

merupakan puncak terjadinya kemacetan pada gerbang exit tol Pasteur dengan

rata-rata panjang antrian adalah 3 KM. Hal ini terjadi karena banyaknya

kendaraan yang datang ke Kota Bandung (Hendri Taufik, 2014). Kendaraan yang

sedang menunggu dilayani oleh petugas gardu disebut antrian atau kemacetan jika

panjang antrian kendaraan minimal 50 meter (10 kendaraan) terus menerus selama

60 menit. Berikut merupakan data yang menunjukan rata-rata panjang antrian

(kemacetan) per jam pada bulan februari 2014 pada gerbang exit tol Pasteur.

[image:30.595.113.521.379.567.2]

Sumber: data diolah dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Gambar 1. 4

Rata-rata Panjang Antrian Gerbang Exit Tol Pasteur Per Jam Bulan Februari 2014

(31)

12

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.6 dapat dilihat bahwa antrian terpendek terjadi pada hari kamis

pukul 02.30-03.30. Dan panjang antrian terpanjang terjadi pada hari jum’at pada

jam 14.30-15.00. Hal ini dapat terjadi karena hari jum’at merupakan hari terakhir

dalam periode waktu hari kerja dan akan menghadapi akhir pekan. Dengan antrian

sedang menunggu pelayanan yang panjang mengakibatkan kemacetan yang

panjang gerbang exit tol Pasteur.

Keadaan yang terjadi tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan bagi

pengguna jalan tol tersebut maupun warga Bandung sendiri karena menimbulkan

kemacetan dimana-mana. Sehingga, untuk mengurangi antrian yang panjang pada

gerbang tol Pasteur, maka dapat dipecahkan masalahnya dengan analisis sistem

antrian. Sistem antrian dapat memberikan solusi tentang kualitas sumber daya

manusia untuk jumlah server/ gardu yang akan dibuka agar dapat

mengefesiensikan waktu pelayanan.

Antrian merupakan sebuah sistem yang mencakup pelanggan yang datang

dengan laju konstan atau bervariasi untuk mendapatkan pelayanan pada suatu

fasilitas layanan. Jika pelanggan yang datang dapat memasuki fasilitas layanan,

pelanggan dapat langsung dilayani. Jika pelanggan harus menunggu dilayani,

pelanggan berpartisipasi atau membentuk antrian, dan akan berada dalam antrian

hingga pelanggan mendapat giliran untuk dilayani. Pelanggan akan dilayani

dengan laju layanan yang bervariasi dan akhirnya meninggalkan sistem. Sistem

(32)

13

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sistem antrian yang digunakan pada gerbang exit tol Pasteur adalah sistem

antrian sistem jalur berganda, satu tahap (Multiple server, single phase system).

Karena pada gerbang tol exit, kendaraan bebas memasuki antrian yang paling

sedikit mengantri atau kendaraan bebas memilih jalur antrian mana yang akan

diikuti. Pada gerbang ini tidak ditentukan berdasarkan jenis atau golongan

kendaraan untuk memasuki jalur antrian gardu, dengan jumlah gardu berjumlah

delapan gardu. Pelayanan yang dilakukan pada gerbang tol hanya dilakukan satu

kali pelayanan, yaitu kendaraan yang mengantri hanya melakukan transaksi

pembayaran tol dengan jumlah yang telah ditentukan.

Berdasarkan permasalahan kemacetan/ panjangnya antrian di gerbang tol

Pasteur tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai sistem antrian

dengan judul “Analisis Sistem Antrian Untuk Menentukan Jumlah Gardu Yang Optimal Dengan Menggunakan Model M/M/S Pada Gerbang Exit Tol Pasteur (Studi Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Manfaat jalan tol yaitu untuk mempersingkat waktu dengan jarak tempuh

yang menjadi dekat, mengurangi kepadatan arus lalu lintas, dan mempersingkat

(33)

14

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami kemacetan pada gerbang tol, sehingga tujuan jalan tol yaitu

mempersingkat waktu menjadi tidak terlaksana.

Kemacetan pada jalan tol terjadi karena adanya antrian pada pintu gerbang

tol Pasteur. Kemacetan ini terjadi karena jumlah gardu dan kualitas pelayanan

tidak seimbang dengan jumlah kendaraaan yang datang. Jika kualitas pelayanan

tidak optimal tetapi jumlah kendaraan semakin banyak dalam antrian, maka akan

terbentuk antrian yang sangat panjang yang disebut dengan kemacetan. Dan ini

akan menyebabkan kepuasan pengguna jalan tol menurun.

Antrian tersebut pada dasarnya terjadi karena proses pergerakan arus lalu

lintas (manusia dan kendaraan) terganggu oleh adanya suatu kegiatan pelayanan

yang harus dilalui. Antrian kendaraan yang terbentuk di depan pintu gerbang tol

terjadi karena pergerakan arus kendaraan tersebut terpaksa harus terganggu oleh

adanya kegiatan pengambilan / pengembalian (pembayaran) karcis tol.

Kegiatan tersebut akan menyebabkan gangguan pada proses pergerakan arus

kendaraan, sehingga mengakibatkan terjadinya antrian kendaraan dimana pada

suatu kondisi. Antrian kendaraan tersebut akan dapat mengakibatkan

permasalahan baik buat pengguna (dalam bentuk waktu pelayanan) maupun buat

pengelola (dalam bentuk panjang antrian).

Bagi pengguna biasanya hal ini yang selalu dipermasalahkan adalah waktu

(34)

15

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagaimana cara agar dapat menyelesaikan antrian ini secepatnya. Sedangkan bagi

pengelola, hal yang selalu dipermasalahkan adalah panjang antrian yang terjadi.

Antrian kendaraan yang terlalu panjang akan dapat menyebabkan tambahan

permasalahan baru berupa teranggunya sistem pergerakan arus lalu lintas lainnya

akibat terhambatnya oleh antrian yang terlalu panjang tersebut.

Mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu sistem antrian yang tepat

untuk membantu pengambilan keputusan dalam merancang efektivitas pelayanan

yang berhubungan dengan kecepatan waktu pelayanan transaksi oleh petugas pada

gardu, lamanya waktu pengguna jalan pada antrian, dan tingkat kesibukan

pelayan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran sistem antrian pada gerbang exit tol Pasteur PT. Jasa

Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi?

2. Bagaimana menentukan jumlah gardu yang optimal untuk melayani pengguna

tol pada gerbang exit tol Pasteur PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang

(35)

16

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran sistem antrian pada gerbang exit tol Pasteur PT. Jasa

Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi;

2. Menentukan jumlah gardu yang optimal untuk melayani pengguna tol pada

gerbang exit tol Pasteur PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat dikelompokan kepada kegunaan teoritis dan

kegunaan praktis, antara lain:

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam

bidang ilmu manajemen khususnya manajemen operasional yang berkaitan

dengan sistem antrian. Lebih lanjut hasil penelitian ini memberikan informasi

serta dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

manajemen dalam mengambil keputusan mengenai sistem antrian untuk

(36)

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan “Objek penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

cabang Purbaleunyi. Variabel yang diteliti adalah sistem antrian yang diterapkan

pada gerbang exit tol Pasteur pada proses transaksi pembayaran karcis di gardu

gerbang tol Pasteur PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi yang

berlokasi di Plaza tol Pasteur Jl. Dr. Djunjunan No. 257 Bandung, 40164.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan

metode deskriptif. Menurut Traver Trevens dalam Husain Umar (2001:21)

menjelaskan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (eksogen) tanpa

(37)

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Sugiyono (2009:29) mengemukakan bahwa “Metode deskriptif adalah metode

(38)

48

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diteliti melalui sampel atau populasi”. Dengan menggunakan metode

deskriptif maka hal ini sejalan dengan penelitian yaitu dapat memberikan

gambaran mengenai sistem antrian pada gerbang exit tol Pasteur. Berdasarkan

kurun waktu penelitian yang dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah

cross sectionl method, karena penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu satu

tahun . Sebagaimana yang diungkapkan oleh Husein Umar (2002:45) Cross

Sectional yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek riset dalam

suatu kurun waktu tertentu saja (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu

panjang).

Menurut Dermawan Wibisono (2008:21), tujuan utama dari metode

deskriptif adalah untuk menggambarkan karekteristik sebuah populasi atau suatu

fenomena yang sedang terjadi. Metode deskriptif dilakukan untuk menjawab

pertanyaan tentang siapa (who), apa (what), kapan (when), dimana (where), dan

bagaimana (how). Metode ini tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan

data, tetapi meliputi analisa dan intepretasi tentang arti data-data tersebut.

Menurut Winarno Surakhmad (2000:140) mengemukakan bahwa ciri-ciri

metode deskriptif adalah:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang sedang terjadi pada masa

sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

(39)

49

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dari hasil pengamatan

langsung terhadap kendaraan pengguna jalan tol Pasteur dan petugas pada gardu

gerbang tol Pasteur Cabang Purbaleunyi. Setelah data diperoleh, kemudian

hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhirnya penelitian akan

dianalisis dengan menggunakan bantuan P.O.M for Windows dan dianalis secara

manual dengan menggunakan rumus yang tersedia berdasarkan model sistem

antrian yang sedang digunakan, sehingga dapat menghasilkan output yang dapat

mengoptimalkan jumlah gardu yang efektif dan efisien pada hari weekday dan

weekend pada shift 1 dan shift 2.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Husein Umar (2000:54), “desain penelitian adalah rencana kerja

dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban

atas pertanyaan penelitian”.

Desain penelitian dapat diartikan sebagai rencana struktur dan strategi.

Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan rencana penelitian

yaitu penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian dimulai dari

perumusan masalah, tujuan, observasi, sampai dengan rancangan data yang

dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.

Sedangkan desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang langkah-langkah

(40)

50

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husein Umar (2002:38) mengklasifikasikan desain penelitian ke dalam tiga

jenis, yaitu:

1. Desain Exploratif, desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui

permasalahan yang akan diriset dianggap masih relatif baru atau belum

jelas, untuk mengetahui apakah riset yang dilakukan layak, atau apakah riset

mampu melakukan riset tertentu atau sebaliknya.

2. Desain Deskriptif, desain riset yang ditunjukan mendeskripsikan hal-hal

yang ditanyakan dalam riset.

3. Desain Kausal, desain ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara

variabel riset atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel

terhadap variabel lainnya.

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif, karena pada penelitian ini

bertujuan untuk menguraikan karakteristik suatu fenomena tertentu yaitu sistem

antrian dalam upaya menentukan jumlah gardu yang optimal pada gerbang exit tol

Pasteur cabang Purbaleunyi.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiono (2008:59), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

(41)

51

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel yang menjadi kajian yaitu sistem antrian pada gerbang exit tol

Pasteur PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi, Tabel 3.1

[image:41.595.76.563.267.721.2]

menjelaskan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara lebih rinci.

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

Sistem Antrian Antrian adalah orang-orang atau barang dalam sebuah barisan yang sedang menunggu untuk dilayani

(Heizer dan

Render,

2006:418)

Probabilitas pelayan

sedang sibuk / Faktor

utilisasi pelayan

Interval

Probabilitas terdapat 0

kendaraan dalam sistem

/tidak adanya pelanggan

dalam system

Interval

Jumlah kendaraan

rata-rata dalam system

Interval

Waktu rata-rata yang

dihabiskan setiap

kendaraan dalam

antrian atau sedang

dilayani (dalam sistem)

Interval

Jumlah kendaraan

rata-rata yang menunggu

dalam antrian

Interval

Waktu rata-rata yang

dihabiskan oleh setiap

kendaraan untuk

menunggu dalam

(42)

52

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu antrian

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

(Suharsini Arikunto, 2010:172). Jenis data dalam suatu penelitian dibedakan

menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder.

Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, terdiri dari dua

kelompok data yaitu:

1. Data primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:137). Sumber data dalam penelitian

ini yaitu didapat pada saat penelitian dilapangan dengan melakukan

pengamatan langsung kepada objek penelitian yaitu dengan pengambilan data

dan wawancara pada petugas di gardu exit.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, contohnya melalui orang lain atau

melalui dokumen-dokumen (Sugiyono, 2012:137). Sumber data sekunder

yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu dari literatur seperti buku-buku teori

yang berkenaan dengan variabel yang diteliti, data-data atau dokumen yang

berisi informasi dari instansi yang bersangkutan dengan penelitian, karya

(43)

53

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa data dan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data

sekunder yaitu data yang didapat dari perusahaan dan sumber-sumber lain.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data Kategori Data Sumber Data

Wawancara yang dilakukan kepada

karyawan Data Primer

Kepala Departement Tol Collection Management PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

Rata-rata tingkat kedatangan

kendaraan per jam Data Primer

Karyawan PT. Jasa Marga

(Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

Rata-rata tingkat pelayanan Data Primer

Karyawan (Petugas Gardu)

Gerbang Exit tol Pasteur PT. Jasa

Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

Rata-Rata Volume Lalu Lintas

Transaksi Pada Gerbang Exit

Cabang Purbaleunyi Tahun 2013

Data Sekunder PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit

Tol Pasteur Tahun 2007-2013 Data Sekunder PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit

Tol Pasteur Tahun 2013 Data Sekunder PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Rata-rata Volume Lalu Lintas

Harian Gerbang Exit Tol Pasteur

Bulan Februari 2014

Data Sekunder PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Volume Lalu Lintas Gerbang Exit

Tol Pasteur Per Jam Bulan Februari 2014

Data Sekunder PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Rata-rata Panjang Antrian Gerbang

Exit Tol Pasteur Per Jam Bulan

Februari 2014

Data Sekunder PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Sumber: Pengolahan Data, 2014

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu proses

(44)

54

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan

landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data

yang benar (Riduwan, 2013:98). Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Riset lapangan (Field Research)

Riset lapangan yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di

perusahaan dengan meninjau langsung perusahaan tersebut, dengan cara:

- Observasi (Observation), Observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis.

Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

peninjauan. Observasi dilakukan secara langsung pada gardu gerbang exit

tol Pasteur PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang tol Purbaleunyi.

Pengamatan dilakukan pada petugas gardu exit-2 gerbang exit tol Pasteur.

Untuk pengumpulan data primer rata-rata tingkat pelayanan petugas gardu

dilakukan dengan pengamatan dan peninjauan langsung pada petugas

gardu dengan interval 60 menit, sedangkan untuk data rata-rata tingkat

kedatangan kendaraan didapatkan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

- Wawancara (Interview), yaitu mengadakan tanya jawab dengan

pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Peneliti melakukan

wawancara dengan karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang tol

(45)

55

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerbang exit tol Pasteur dan beberapa pertanyaan yang relevan dengan

masalah yang diteliti.

2. Riset kepustakaan (Library Research)

Riset kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan melakukan kegiatan

membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berkaitan dengan

masalah-masalah variabel yang diteliti untuk memberika landasan yang

diperlukan dalam penelitian ini yaitu tentang sistem antrian dalam

menentukan jumlah gardu yang optimal.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,

peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto dan data yang relevan dalam

penelitian.

3.5 Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah:

a. Penelitian hanya dilakukan pada sistem antrian yang terjadi pada Gardu-2

gerbang exit tol Pasteur, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi;

b. Penelitian dilakukan pada hari senin sampai dengan minggu tanggal 7 April

2014 – 13 April 2014.

c. Penelitian tidak memperhitungkan biaya fasilitas dan biaya antri;

(46)

56

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Kondisi pada satu minggu pengamatan yaitu pada hari senin sampai dengan

minggu mewakili minggu-minggu berikutnya;

b. Para petugas setiap gardu memiliki kemampuan yang sama dan telah

menguasai seluruh tugasnya;

c. Tidak terjadinya perubahan metode kerja selama penelitian dilakukan.

3.6 Populasi dan Sempel 3.6.2Populasi

Menurut Sugiyono (2009:61) menyatakan “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Asep Hermawan

(2009:145) mengemukakan “Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok

orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk

diteliti”.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah kendaraan roda empat atau lebih yang melewati gerbang exit

tol Pasteur pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi dengan

melakukan transaksi pembayaran karcis tol pada hari senin sampai dengan

(47)

57

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.3 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:62) mengemukakan “Sample adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sedangkan menurut Asep

Hermawan (2009:147) menyatakan “Sampel merupakan suatu bagian dari

populasi. Dengan demikian, sebagian dari elemen populasi adalah sampel”.

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purpose sampling.

Purpose sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau

tujuan tertentu. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini penulis

mengambil sampel kendaraan roda empat atau lebih yang melakukan transaksi

pembayaran karcis tol di gerbang exit pada hari senin sampai dengan minggu

tanggal 7 April 2014 – 13 April 2014 pada shift 1 (jam 05.30-13.30) dan shift 2

(jam 13.30-21.30) pada gardu exit- 2. Pengambilan sampel shift 1 dan shift 2

karena pada kedua shift ini merupakan terjadinya tingkat kedatangan kendaraan

yang tinggi baik pada pagi hari jam sibuk pergi ke kantor dan sore hari pada jam

pulang kantor. Shift 3 tidak dijadikan sampel karena pada shift ini dengan

kelompok kerja pukul 21.30-05.30 tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian.

3.7 Uji Kesamaan Rata-rata

Pengujian ini dilakukan terhadap data jumlah kedatangan dan data waktu

(48)

58

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah kedatangan kendaraan merupakan data sekunder yakni data yang diperoleh

dari pihak PT. Jasa Marga, data yang dibandingkan untuk uji kesamaan rata-rata

ini merupakan data jumlah kedatangan kendaraan pada bulan Januari-April 2012,

sedangkan pada data waktu pelayanan merupakan data primer karena dilakukan

pengamatan secara langsung data yang dibandingkan untuk uji kesamaan rata-rata

ini merupakan data waktu pelayanan pada kondisi weekday untuk shift 1 dan 2

dengan data yang didapat sebanyak 120, hal ini dilakukan karena waktu pelayanan

tidak bergantung dengan jumlah kedatangan kendaraan karena petugas tol telah

memiliki kemampuan yang sama untuk melayani kendaraan. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan metode Analysis Of Varians (ANOVA) yang dkemukakan

[image:48.595.104.513.499.582.2]

dalam buku Walpole (1995). Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil rekapitulasi Uji Kesamaan Rata-rata Data Yang di Uji Ftabel Fhitung Kesimpulan

Jumlah Kedatangan Kendaraan 3,78 0,52 Fhitung Ftabel maka hipotesis

diterima bahwa data yang diuji memiliki rata-rata yang sama

Waktu Pelayanan Kendaraan 6,85 0,67

3.8 Uji Kecukupan Data

Pengujian ini dilakukan terhadap data jumlah kedatangan dan data waktu

(49)

59

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah kedatangan kendaraan yang diuji hanya pada bulan Maret, hal ini

dilakukan karena data tersebut yang akan digunakan untuk pengolahan data

selajutnya. Sedangkan pada data waktu pelayanan kendaraan yang digunakan

sama dengan data waktu pelayanan pada uji kesamaan rata-rata. Pengujian

dilakukan berdasarkan persamaan dikemukakan dalam buku Sutalaksana (1979)

sebagai berikut:

[image:49.595.101.514.455.541.2]

Hasil pengujian kecukupan data dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data

Data Yang di Uji N N’ Kesimpulan

Jumlah Kedatangan Kendaraan 697 521,81 N’ < N maka hipotesis diterima bahwa data yang di uji sudah cukup mewakili populasinya.

Waktu Pelayanan Kendaraan 120 101,83

3.9 Analisis Sistem Antrian

Dalam melayani pelanggan yaitu proses transaksi pembayaran karcis pada

gerbang exit tol Pasteur PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

menggunakan model antrian sistem jalur berganda, satu tahap (Multiple server,

(50)

60

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 (delapan) gardu yang disediakan untuk melayani kendaraan yang akan

membayar karcis tol dan hanya satu tahap pelayanan (phase) yang harus dilalui

oleh kendaraan untuk menyelesaikan transaksi pembayaran.

Waktu yang dibutuhkan oleh seorang yang bertugas digardu untuk melayani

kendaraan satu dengan yang lainnya bersifat acak (random). Lamanya waktu

pelayanan tergantung pada lama transaksi pembayaran. Namun dalam upaya untuk

melayani pelanggan atau kendaraan yang akan dilayani dengan sebaik mungkin,

maka SPM (Standar Pelayanan Minimal) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang

Purbaleunyi menentukan standar waktu pelayanan pada gerbang exit adalah selama

11 (sebelas) detik dan dengan jumlah kendaraan sebanyak 327 kendaraan per jam.

Mengenai disiplin antrian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

menerapkan metode First Come First Serve (FCFS) dimana kendaraan yang datang

pertama akan dilayani terlebih dahulu. Kendaraan yang datang bebas memasuki

antrian gardu yang mana saja, bergabung dengan antrian yang paling pendek yang

dikehendaki karena tidak dibedakan berdasarkan jenis/ golongan kendaraan.

Karena sistem transaksi pembayaran pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk..

Cabang Purbaleunyi adalah model jalur ganda maka untuk mengoptimalkan proses

transaksi dapat digunakan Model M/M/S (Multiple Server Queuing Model atau

Model Antrian Jalur Berganda).

Pada model M/M/S terdapat dua atau lebih jalur atau stasiun pelayanan yang

(51)

61

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunggu pelayanan membentuk satu jalur yang akan dilayani pada stasiun

pelayanan yang tersedia pertama kali pada saat itu. Model ini juga mengasumsikan

bahwa pola kedatangan mengikuti distribusi eksponential negatif. Pelayanan

dilakukan secara FCFS , dan semua stasiun pelayanan diasumsikan memiliki

tingkat pelayanan yang sama.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh

adalah analisis deskriptif yang dipergunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai sistem antrian di PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan bantuan komputerisasi melalui

program software POM QM for windows 3 dan perhitungan manual dengan

menggunakan rumus sistem antrian model banyak saluran-satu tahap (Multiple

server, single phase system)

Kinerja sistem antrian pada penelitian dibagi kedalam hari dan jam yang

berbeda. Penelitian dibagi menjadi 7 hari yaitu senin sampai dengan minggu. Dan

untuk waktu, penelitian dibagi menjadi 3 kelompok waktu yaitu 05.30-11.30,

11.30-17.30 dan 17.30-21.30. Penelitian dilakukan kedalam 3 (tiga) kelompok

waktu karena berdasarkan riset sebelumnya shift waktu tersebut merupakan waktu

yang memiliki perbedaan kedatangan kendaraan yang signifikan antar kelompok

waktu dan 3 (tiga) waktu yang memungkinkan untuk melakukan penelitian

(52)

62

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

termasuk kedalam kelompok waktu penelitian karena pada shift ini yaitu pada jam

21.30-05.30 merupakan waktu yang kedatangan kendaraan jauh lebih sedikit dari

shift 1 dan shift 2 sehingga kemungkinan untuk terjadi antrian atau kemacetan

sangat rendah.

Rumus antrian model M/M/S adalah sebagai berikut:

M = Jumlah jalur yang terbuka

= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu

= Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur

a. Probabilitas pelayan sedang sibuk / Faktor utilisasi pelayan,

b. Probabilitas terdapat 0 kendaraan dalam sistem (tidak adanya kendaraan

dalam sistem),

untuk

c. Jumlah kendaraan rata-rata dalam sistem,

d. Waktu rata-rata yang dihabiskan setiap kendaraan dalam antrian atau sedang

dilayani (dalam sistem),

(53)

63

Rika Lestari, 2014

Analisis sistem antrian untuk menentukan jumlah gardu yang optimal dengan menggunakan model m/m/s pada gerbang exit tol pasteur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh setiap kendaraan untuk menunggu

dalam antrian,

Setelah melakukan penghitungan dengan menggunakan rumus manual,

maka penghitungan selanjutnya menggunkaan bantuan komputerisasi POM QM

For Windows 3. Sehingga, hasil perhitungan yang dilakukan pun akurat karena

menggunakan dua metode.

Metode tingkat aspirasi dapat diekspresikan secara sistematis dengan

menentukan jumlah pelayan sedemikian rupa sehingga .

Untuk menentukan ditentukan dari analisis yang telah dilakukan dengan

perhitungan manual model antrian M/M/S dan komputerasi POM QM For

Windows 3. Selain dengan menggunakan grafik dalam penghitungan keputusan

model tingkat aspirasi, analisis keputusan dengan model tingkat aspirasi juga bisa

ditentukan dengan rumus

. Untuk perhitungan dengan rumus

tersebut, maka langkah pertama adalah menghitung persentase waktu

menganggur petugas gardu). ditentukan dengan menghitung

ρn=1001−ρc.

Dengan menggunakan model keputusan tingkat aspirasi, maka

Gambar

Tabel 1. 1 Rata-Rata Volume Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang
Tabel 1. 2 Volume Lalu Lintas Gerbang
Tabel 1. 3 Volume Lalu Lintas Gerbang
Tabel  dan gambar 1.3 menunjukan bahwa volume lalu lintas gerbang exit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Praktek Kerja Nyata berjudul “Tata Cara Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) Atas Jasa Pelaksanaan Kontruksi Atap Baja Ringan Pada PT. Wijaya Makarti Perkasa

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III Jurusan Administrasi Keuangan2. Fakultas Ekonomi

Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa HAM atau hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang me- lekat pada diri manusia

Selama ini pungutan daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) perbandingan faktor-faktor usahatani pada penerapan teknologi sistim legowo 2:1 dengan

Kesalahan relatif prototype dalam pendeteksian arus melebihi akurasi dari osiloskop DL850 yang mempunyai akurasi sebesar ±0,3 % dan melebihi akurasi sensor arus ACS712 sebesar

Visual peningkatan temperatur dengan tipe FRB pada area uji spesimen baja tahan karat AISI 304 pada tegangan maksimum 323,24Mpa. Sumber :

atau tidaknya dilihat dari pernah dilakukan pertemuan yang membahas tentang sanitasi. Dari hasil data yang diperoleh bahwasannya Kelurahan Jambangan pernah dilakukan pertemuan