• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEMBASED LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 39 MEDANKELAS VII T.P 2012 / 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEMBASED LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 39 MEDANKELAS VII T.P 2012 / 2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM

BASED LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI ZAT DAN

WUJUDNYA DI SMP NEGERI 39 MEDAN KELAS VII T.P 2012 / 2013

Oleh :

Muhammad Imam Fadilah NIM 408321036

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan

karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “ Perbedaan Hasil Belajar

Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based

Learning) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Zat dan

Wujudnya Di SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P. 2012/2013.” Diajukan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Drs. Khairul Amdani, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si dan Bapak Drs.

Manter Sihotang, sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi

ini. Ibu Dra. Nurliana Marpaung, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang

selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

Kepada Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih

kepada Bapak Drs. Halpan Siregar sebagai Kepala Sekolah dan Ibu Dra. Lili

Astuti,M.Pd Selaku Wakil Kepala Sekolah beserta Bapak Sapron, S.Pd, sebagai

guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 39 Medan yang telah banyak membantu

selama penelitian. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda

Drs.H.M.Saleh Adri dan Ibunda Dra.Samsidar Tati Rosiana beserta adik – adik

penulis (Amir, Afif, Mustika, Fajar, Khairul dan Zikri) yang telah memberikan

motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat seluruh teman –

teman jurusan fisika stambuk 2008 khususnya kelas Ekstensi, seseorang yang

selalu memberi motivasi tanpa henti adinda Ficka Pramedia Utami,

(4)

serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

(5)
(6)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM

BASED LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI ZAT DAN

WUJUDNYA DI SMP NEGERI 39 MEDAN KELAS VII T.P 2012 / 2013

Muhammad Imam Fadilah (NIM 408321036)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Semester I SMP Negeri 39 Medan yang berjumlah 160 siswa yang terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIID (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIIE

(sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 40 orang yang ditentukan dengan cluster random sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal di SMP Negeri 26 Medan.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 39,3 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 40,2. Pada uji homogenitas dari data nilai pretes diperoleh Fhitung < Ftabel (1,26 < 1,7) maka kedua sampel memiliki

varians data yang homogen. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,2 dan kelas kontrol 66,3. Untuk hasil uji t dari data postes diperoleh thitung = 2,37 sedangkan ttabel = 1,9. Karena

thitung > ttabel (2,37 >1,9) maka Ho ditolak, dengan demikian diperoleh kesimpulan

(7)

vi

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Aktivitas Belajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 11

2.1.3.1. Ranah Kognitif 11

2.1.3.2. Ranah Afektif 12

2.1.3.3. Ranah Psikomotorik 13

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 14 2.1.4.1. Landasan Teoritik Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15

2.1.4.1.1.Dewey dan Pembelajaran Demokratis 16

2.1.4.1.2. Konstruktivisme Piaget dan Vygotsky 16 2.1.5 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.1.5.1. Sistaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19 2.1.5.2. Sistem Sosial Pembelaran Berdasarkan Masalah 20 2.1.5.3. Prinsip Reaksi pada model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21 2.1.5.4. Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring 21

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 21

2.1.6.1. Struktur Pengajaran Pembelajaran Konvensional 22

2.1.7. Materi Pembelajaran 24

2.1.7.1. Zat Dan Perubahannya 24

2.1.7.2. Perubahan Wujud Zat 26

2.1.7.3. Gaya Antar Partikel 27

2.1.7.4. Massa Jenis 28

2.2. Kerangka Konseptual 31

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel 33

3.2.1. Populasi Penelitian 33

3.2.2. Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.4. Jenis Dan Desain Penelitian 34

3.4.1. Jenis Penelitian 34

3.4.2. Desain Penelitian 34

3.5. Prosedur Penelitian 35

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.6.1. Tes Hasil Belajar 36

3.7. Teknik Analisis Data 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42

4.1. Hasil Penelitian 42

4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 42

4.2. Deskripsi Data Penelitian 43

4.2.1. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 43

4.2.2. Pengujian Analisa Data 45

4.2.2.1. Uji Normalitas Data 45

4.2.2.2. Uji Homogenitas Data 46

4.2.2.3. Uji Hipotesis Penelitian 46

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 51

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20

Tabel 2.2. Berbagai Massa Jenis Zat 29

Tabel 3.1. Pretest-Postest Control Group Design 34

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika Materi Pokok

Zat dan Wujudnya 36

Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas Tes 37

Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Tes 38

Tabel 3.5 Tabel Kriteria Daya Beda 39

Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data 46

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Pretes 46

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Dampak Instruksional Dan Pengiring Dari Model 21

Gambar 2.2. Susunan molekul zat padat, cair dan gas 26

Gambar 2.3. Proses Perubahan Wujud zat 26

Gambar 2.4. Gaya adhesi air pada kaca dan gaya kohesi air pada daun talas 27

Gambar 2.5. Permukaan Zat cair dalam tabung reaksi: (a) air mengalami

meniscus cekung (b) raksa mengalami meniscus cembung 27

Gambar 2.6. Gejala kapilaritas air, raksa, air dalam pipa kapiler, raksa

dalam pipa kapiler 28

Gambar 2.7. Benda terapung, melayang dan tenggelam 31

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 35

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 45

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 46

Gambar 4.3. Grafik Nilai Pretes Dan Nilai Postes Kelas Eksperimen 48

Gambar 4.4. Grafik Nilai Pretes Dan Nilai Postes Kelas Kontrol 49

(11)

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Imam Fadilah dilahirkan di Medan pada tanggal 29 April 1990. Ibu

bernama Dra.Hj.Samsidar Tati Rosiana dan ayah bernama Drs.H.M.Saleh Adri

dan merupakan anak pertama dari 7 bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk

ke TK Islam Al Fajar, pada tahun 1996 penulis kemudian masuk SD Swasata

Budi Mulia Medan dan menamatkan pendidikan dasar di sekolah ini pada tahun

2002. Pada tahun ini pula, penulis melanjutkan pendidikannya di SLTP N 11

Medan dan tamat di tahun 2005. Kemudian melanjutkan sekolah mengengah atas

di SMAN 3 Medan dan lulus pada tahun 2008. Di tahun ini pula penulis berhasil

masuk ke PTN Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Pertemuan 1 54

Lampiran 2 RPP Pertemuan 2 66

Lampiran 3 RPP Pertemuan 3 78

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 88

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 92

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 94

Lampiran 7 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I 95

Lampiran 8 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II 99

Lampiran 9 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Zat dan Wujudnya 101

Lampiran 10 Tes Materi Pokok Zat dan Wujudnya 111

Lampiran 11 Tabel Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 114

Lampiran 12 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas 115

Lampiran 13 Data Tingkat Kesukaran Uji Coba Tes 117

Lampiran 14 Perhitungan Indeks Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar 119

Lampiran 15 Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 121

Lampiran 16 Distribusi Nilai Postest Kelas Eksperimen 122

Lampiran 17 Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol 123

Lampiran 18 Distribusi Nilai Postest Kelas Kontrol 124

Lampiran 19 Nilai Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 125

Lampiran 20 Nilai Hasil Pretest dan Postest Kelas Kontrol 126

Lampiran 21 Perhitungan Nilai Rata-rata,Varians dan Standar

Deviasi 127

Lampiran 22 Uji Normalitas Data 129

Lampiran 23 Uji Homogenitas Data 132

Lampiran 24 Uji Hipotesis 136

Lampiran 25 Daftar Nilai Krittis Untuk Uji Liliefors 142

Lampiran 26 Tabel Uji Homogenitas 143

Lampiran 27 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 144

Lampiran 28 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 146

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah pokok pendidikan saat ini masih berkisar pada soal pemerataan

kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi dan efektivitas pendidikan. Sesuai dengan

masalah pokok tersebut serta memperhatikan isu dan tantangan masa kini dan

kecenderungan dimasa depan, maka dalam rangka meningkatkan sumber daya

manusia (SDM) untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan itu, perlu

diciptakan pendidikan yang unggul yaitu pendidikan yang dapat mengembangkan

potensi dan kapasitas siswa secara optimal, yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan.

Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini,

tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan

masa depan. Menurut Buchori dalam Trianto (2010 : 5) bahwa : “Pendidikan yang

baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu

profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.

Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan

pemahaman daripada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika sering dipandang

sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit.

Pada hakikat IPA meliputi empat unsur, yaitu: (1) produk : berupa fakta,

prinsip, teori, dan hukum; (2) proses : prosedur pemecahan masalah melalui

metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,

perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui

eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) aplikasi :

penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari;

(4) sikap : rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta

(14)

2

melalui prosedur yang benar; sains bersifat open

ended. (http://www.puskur.net/mdl/050_ModelIPA Trpd.pdf)

Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya

diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan

siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut

menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisika pun

menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan

tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan

menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat

permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang

tepat agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh

siswa dengan baik, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran dan kemampuan siswa.

Pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah tersebut

menyebabkan pembelajaran kurang efektif, kurang kreatif, kurang efektif dan

kurang menyenangkan, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah baik

pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Selain itu, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di

SMP Negeri 39 Medan melalui pembagian angket kepada 37 orang siswa serta

wawancara dengan guru mata pelajaran IPA. Berdasarkan studi pendahuluan

diperoleh data sebagai berikut :

1. Sebanyak 24 siswa tidak menyukai pelajaran fisika dengan berbagai alasan,

antara lain karena fisika adalah pelajaran yang sulit dan banyak

menggunakan rumus-rumus. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran

kurang menyenangkan.

2. Sebanyak 27 siswa menyatakan bahwa proses belajar fisika yang selama

berlangsung di kelas mereka adalah mencatat dan mengerjakan soal,

(15)

3

dengan menggunakan metode praktikum dan demonstrasi, 8 siswa dengan

mengerjakan soal, 7 siswa dengan belajar sambil bermain. Hal ini

menunjukkan bahwa proses pembelajaran fisika kurang melatih siswa untuk

aktif dan kreatif.

3. Hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa selama ini proses

pembelajaran hanya menerapkan model konvensional saja serta terdapat

beberapa kendala yang dihadapi oleh guru, diantaranya siswa pasif, siswa

kurang konsentrasi, dan siswa lemah dalam menghitung.

4. Hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa banyak siswa yang

melakukan remedial untuk pencapaian KKM. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran kurang efektif.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru SMP N 39 Medan (ibu Lili),

bahwa model pembelajaran yang digunakan sudah bervariasi, namun guru lebih

sering menggunakan metode ceramah. Trianto (2007 : 3) “Guru harus bijaksana

dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat meningkatkan situasi dan

kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan”. Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau

pendidik. Dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses

pendidikan formal di lembaga pendidikan, di dalamnya terjadi interaksi antar

berbagai komponen pembelajaran. Komponen itu meliputi : guru, siswa, tujuan,

model, media, dan evaluasi.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar

mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model

pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif,

dan tidak kreatif.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan

tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model Pembelajaran Berdasarkan

(16)

4

dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan

mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Menurut hasil penelitian Hasibuan, Yustina (2009) di SMAN 3 Medan

pada materi pokok Gerak Lurus diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah

4,32 dan rata-rata kelas kontrol adalah 4,29. Kemudian setelah melakukan

perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berbasis masalah pada kelas

eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata

nilai postes pada kelas eksperimen adalah 7,54 dan rata-rata nilai kelas kontrol

adalah 6,55. Dan menurut hasil penelitian Sitanggang, Rika Fitriani (2011) di

SMPN 1 Percut Sei Tuan pada materi pokok Zat dan Wujudnya diperoleh nilai

pretes kelas eksperimen adalah 43,86 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 43,68.

Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran

berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada

kelas kontrol, diperoleh hasil postes kelas eksperimen 71,57 dan nilai rata-rata

kelas kontrol 61,93. Dari kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada

perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap

hasil belajar siswa. Namun kedua penelitian tersebut memperhatikan aspek yang

lain dari siswa, seperti aktivitas masing-masing siswa selama pembelajaran

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.

Pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan

pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi

sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari

permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan

siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan

menghasilkan karya.

(17)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

diperoleh bahwa :

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep

fisika dengan benar.

2. Siswa jarang diajak berfikir menemukan konsep fisika dalam kehidupan

sehari-hari sehingga fisika menjadi membosankan.

3. Masih rendahnya penguasaan fisika yang mengakibatkan rendahnya

kemampuan pemahaman dan kreativitas siswa pada bidang studi fisika.

4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan

biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII semester 1 SMP N 39 Medan Tahun

Ajaran 2012 / 2013.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII semester

1 SMP N 39 Medan Tahun Ajaran 2012 / 2013.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah (Problem Based Learning) dan Model Pembelajaran Konvensional.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada hasil belajar siswa pada mata

pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan

Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan

(18)

6

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pembelajaran

Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di

SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada hasil belajar siswa pada mata

pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan

Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

Model Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi

Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013?

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pembelajaran

Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di

SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah (Problem Based Learning) pada materi zat dan wujudnya.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk

mempertimbangakan penggunaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

(Problem Based Learning) dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) untuk dapat

diterapkan dimasa yang akan datang.

4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang

(19)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan

dengan pembelajaran konvensional adalah 66,3 yang tergolong cukup.

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan

dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based

Learning) adalah 73,2 yang tergolong baik.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang yang dibelajarkan dengan model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) dan model

pembelajaran Konvensional pada pada materi pokok Zat dan Wujudnya,

yang dilihat dari perhitungan statistik dengan uji kesamaan uji t dengan

hitung

t > ttabel (2,37 > 1,9), maka Ho di tolak dan Ha di terima.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis,

disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang

paling cocok untuk model pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan

Masalah (Problem Based Learning)

2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan pengkodisian

dan pengelolaan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif.

3. Kepada peniliti selanjutnya disarankan untuk menyusun indikator dalam

observasi aktivitas sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran yang

digunakan.

4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk

(20)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Richard I.,(2007), Learning To Teach, Penerbit McGraw Hill Companies, Inc. New York

Arikunto, Suharsimi., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, S., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2008), Buku Pedoman Penulisan skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepebimbingan Skripsi Program studi Pendidikan , FMIPA Unimed

Hasibuan, Yustisina (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkanmasalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Sma Negeri 3 Medan T.A 2009/2010, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Kanginan, M., (2006), Sains Fisika SMP untuk Kelas VII Semester 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Karim, Saeful, dkk., (2009), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

M.A, Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

(21)

53

Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, Nana., (2005), Metoda Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung

Sudjana, Nana.,(2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit PT Rosdakarya , Bandung

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep Landasan, dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gambar

Tabel Spesifikasi Materi Pokok Zat dan Wujudnya

Referensi

Dokumen terkait

ROTOR TERHADAP TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI”, Untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 pada Jurusan Elektro Fakultas teknik

Besar kecilnya pungutan retribusi pasar sangat dipengaruhi oleh banyaknya faktor, antara lain: tempat yang dikenakan, kuantitas dan kualitas jasa pelayanan yang diberikan,

Setelah di uji menggunakan uji t maka diketahui untuk variabel periklanan nilai t hitung = 2,506 &gt; t tabel = 2,262 berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan positif

DALAM PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHAHAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA

Undenwiting Treaty &amp; Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty &amp; Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

Komunikasi yang terjalin baik antara siswa, guru dan pihak-pihak sekolah untuk lebih memberdayakan, memperbaiki kinerja juga menjadi faktor pendorong dibutuhkannya

Secara spesifik, penelitian ini juga untuk mengetahui hubungan antara kemiripan dan sikap terhadap perluasan lini produk, citra merek inti dan sikap terhadap perluasan lini

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN TUJUAN.. SEBAGAI VARIABEL