PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM
BASED LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI ZAT DAN
WUJUDNYA DI SMP NEGERI 39 MEDAN KELAS VII T.P 2012 / 2013
Oleh :
Muhammad Imam Fadilah NIM 408321036
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “ Perbedaan Hasil Belajar
Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based
Learning) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Zat dan
Wujudnya Di SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P. 2012/2013.” Diajukan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Khairul Amdani, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si dan Bapak Drs.
Manter Sihotang, sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi
ini. Ibu Dra. Nurliana Marpaung, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
Kepada Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih
kepada Bapak Drs. Halpan Siregar sebagai Kepala Sekolah dan Ibu Dra. Lili
Astuti,M.Pd Selaku Wakil Kepala Sekolah beserta Bapak Sapron, S.Pd, sebagai
guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 39 Medan yang telah banyak membantu
selama penelitian. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda
Drs.H.M.Saleh Adri dan Ibunda Dra.Samsidar Tati Rosiana beserta adik – adik
penulis (Amir, Afif, Mustika, Fajar, Khairul dan Zikri) yang telah memberikan
motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat seluruh teman –
teman jurusan fisika stambuk 2008 khususnya kelas Ekstensi, seseorang yang
selalu memberi motivasi tanpa henti adinda Ficka Pramedia Utami,
serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2012
Penulis,
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM
BASED LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI ZAT DAN
WUJUDNYA DI SMP NEGERI 39 MEDAN KELAS VII T.P 2012 / 2013
Muhammad Imam Fadilah (NIM 408321036)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Semester I SMP Negeri 39 Medan yang berjumlah 160 siswa yang terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIID (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIIE
(sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 40 orang yang ditentukan dengan cluster random sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal di SMP Negeri 26 Medan.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 39,3 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 40,2. Pada uji homogenitas dari data nilai pretes diperoleh Fhitung < Ftabel (1,26 < 1,7) maka kedua sampel memiliki
varians data yang homogen. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,2 dan kelas kontrol 66,3. Untuk hasil uji t dari data postes diperoleh thitung = 2,37 sedangkan ttabel = 1,9. Karena
thitung > ttabel (2,37 >1,9) maka Ho ditolak, dengan demikian diperoleh kesimpulan
vi
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Aktivitas Belajar 8
2.1.3. Hasil Belajar 11
2.1.3.1. Ranah Kognitif 11
2.1.3.2. Ranah Afektif 12
2.1.3.3. Ranah Psikomotorik 13
2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 14 2.1.4.1. Landasan Teoritik Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15
2.1.4.1.1.Dewey dan Pembelajaran Demokratis 16
2.1.4.1.2. Konstruktivisme Piaget dan Vygotsky 16 2.1.5 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.1.5.1. Sistaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19 2.1.5.2. Sistem Sosial Pembelaran Berdasarkan Masalah 20 2.1.5.3. Prinsip Reaksi pada model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21 2.1.5.4. Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring 21
2.1.6. Pembelajaran Konvensional 21
2.1.6.1. Struktur Pengajaran Pembelajaran Konvensional 22
2.1.7. Materi Pembelajaran 24
2.1.7.1. Zat Dan Perubahannya 24
2.1.7.2. Perubahan Wujud Zat 26
2.1.7.3. Gaya Antar Partikel 27
2.1.7.4. Massa Jenis 28
2.2. Kerangka Konseptual 31
vii
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel 33
3.2.1. Populasi Penelitian 33
3.2.2. Sampel Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.4. Jenis Dan Desain Penelitian 34
3.4.1. Jenis Penelitian 34
3.4.2. Desain Penelitian 34
3.5. Prosedur Penelitian 35
3.6. Instrumen Penelitian 36
3.6.1. Tes Hasil Belajar 36
3.7. Teknik Analisis Data 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42
4.1. Hasil Penelitian 42
4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 42
4.2. Deskripsi Data Penelitian 43
4.2.1. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 43
4.2.2. Pengujian Analisa Data 45
4.2.2.1. Uji Normalitas Data 45
4.2.2.2. Uji Homogenitas Data 46
4.2.2.3. Uji Hipotesis Penelitian 46
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 51
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20
Tabel 2.2. Berbagai Massa Jenis Zat 29
Tabel 3.1. Pretest-Postest Control Group Design 34
Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika Materi Pokok
Zat dan Wujudnya 36
Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas Tes 37
Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Tes 38
Tabel 3.5 Tabel Kriteria Daya Beda 39
Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43
Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data 46
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Pretes 46
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Dampak Instruksional Dan Pengiring Dari Model 21
Gambar 2.2. Susunan molekul zat padat, cair dan gas 26
Gambar 2.3. Proses Perubahan Wujud zat 26
Gambar 2.4. Gaya adhesi air pada kaca dan gaya kohesi air pada daun talas 27
Gambar 2.5. Permukaan Zat cair dalam tabung reaksi: (a) air mengalami
meniscus cekung (b) raksa mengalami meniscus cembung 27
Gambar 2.6. Gejala kapilaritas air, raksa, air dalam pipa kapiler, raksa
dalam pipa kapiler 28
Gambar 2.7. Benda terapung, melayang dan tenggelam 31
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 35
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 45
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 46
Gambar 4.3. Grafik Nilai Pretes Dan Nilai Postes Kelas Eksperimen 48
Gambar 4.4. Grafik Nilai Pretes Dan Nilai Postes Kelas Kontrol 49
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Imam Fadilah dilahirkan di Medan pada tanggal 29 April 1990. Ibu
bernama Dra.Hj.Samsidar Tati Rosiana dan ayah bernama Drs.H.M.Saleh Adri
dan merupakan anak pertama dari 7 bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk
ke TK Islam Al Fajar, pada tahun 1996 penulis kemudian masuk SD Swasata
Budi Mulia Medan dan menamatkan pendidikan dasar di sekolah ini pada tahun
2002. Pada tahun ini pula, penulis melanjutkan pendidikannya di SLTP N 11
Medan dan tamat di tahun 2005. Kemudian melanjutkan sekolah mengengah atas
di SMAN 3 Medan dan lulus pada tahun 2008. Di tahun ini pula penulis berhasil
masuk ke PTN Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Pertemuan 1 54
Lampiran 2 RPP Pertemuan 2 66
Lampiran 3 RPP Pertemuan 3 78
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 88
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 92
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 94
Lampiran 7 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I 95
Lampiran 8 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II 99
Lampiran 9 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Zat dan Wujudnya 101
Lampiran 10 Tes Materi Pokok Zat dan Wujudnya 111
Lampiran 11 Tabel Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 114
Lampiran 12 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas 115
Lampiran 13 Data Tingkat Kesukaran Uji Coba Tes 117
Lampiran 14 Perhitungan Indeks Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar 119
Lampiran 15 Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 121
Lampiran 16 Distribusi Nilai Postest Kelas Eksperimen 122
Lampiran 17 Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol 123
Lampiran 18 Distribusi Nilai Postest Kelas Kontrol 124
Lampiran 19 Nilai Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 125
Lampiran 20 Nilai Hasil Pretest dan Postest Kelas Kontrol 126
Lampiran 21 Perhitungan Nilai Rata-rata,Varians dan Standar
Deviasi 127
Lampiran 22 Uji Normalitas Data 129
Lampiran 23 Uji Homogenitas Data 132
Lampiran 24 Uji Hipotesis 136
Lampiran 25 Daftar Nilai Krittis Untuk Uji Liliefors 142
Lampiran 26 Tabel Uji Homogenitas 143
Lampiran 27 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 144
Lampiran 28 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 146
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah pokok pendidikan saat ini masih berkisar pada soal pemerataan
kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi dan efektivitas pendidikan. Sesuai dengan
masalah pokok tersebut serta memperhatikan isu dan tantangan masa kini dan
kecenderungan dimasa depan, maka dalam rangka meningkatkan sumber daya
manusia (SDM) untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan itu, perlu
diciptakan pendidikan yang unggul yaitu pendidikan yang dapat mengembangkan
potensi dan kapasitas siswa secara optimal, yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini,
tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan
masa depan. Menurut Buchori dalam Trianto (2010 : 5) bahwa : “Pendidikan yang
baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu
profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.
Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan
pemahaman daripada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika sering dipandang
sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit.
Pada hakikat IPA meliputi empat unsur, yaitu: (1) produk : berupa fakta,
prinsip, teori, dan hukum; (2) proses : prosedur pemecahan masalah melalui
metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui
eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) aplikasi :
penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari;
(4) sikap : rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta
2
melalui prosedur yang benar; sains bersifat open
ended. (http://www.puskur.net/mdl/050_ModelIPA Trpd.pdf)
Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya
diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan
siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisika pun
menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan
tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan
menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat
permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang
tepat agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh
siswa dengan baik, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran dan kemampuan siswa.
Pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah tersebut
menyebabkan pembelajaran kurang efektif, kurang kreatif, kurang efektif dan
kurang menyenangkan, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah baik
pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Selain itu, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di
SMP Negeri 39 Medan melalui pembagian angket kepada 37 orang siswa serta
wawancara dengan guru mata pelajaran IPA. Berdasarkan studi pendahuluan
diperoleh data sebagai berikut :
1. Sebanyak 24 siswa tidak menyukai pelajaran fisika dengan berbagai alasan,
antara lain karena fisika adalah pelajaran yang sulit dan banyak
menggunakan rumus-rumus. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
kurang menyenangkan.
2. Sebanyak 27 siswa menyatakan bahwa proses belajar fisika yang selama
berlangsung di kelas mereka adalah mencatat dan mengerjakan soal,
3
dengan menggunakan metode praktikum dan demonstrasi, 8 siswa dengan
mengerjakan soal, 7 siswa dengan belajar sambil bermain. Hal ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran fisika kurang melatih siswa untuk
aktif dan kreatif.
3. Hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa selama ini proses
pembelajaran hanya menerapkan model konvensional saja serta terdapat
beberapa kendala yang dihadapi oleh guru, diantaranya siswa pasif, siswa
kurang konsentrasi, dan siswa lemah dalam menghitung.
4. Hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa banyak siswa yang
melakukan remedial untuk pencapaian KKM. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kurang efektif.
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru SMP N 39 Medan (ibu Lili),
bahwa model pembelajaran yang digunakan sudah bervariasi, namun guru lebih
sering menggunakan metode ceramah. Trianto (2007 : 3) “Guru harus bijaksana
dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat meningkatkan situasi dan
kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan”. Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau
pendidik. Dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses
pendidikan formal di lembaga pendidikan, di dalamnya terjadi interaksi antar
berbagai komponen pembelajaran. Komponen itu meliputi : guru, siswa, tujuan,
model, media, dan evaluasi.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model
pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif,
dan tidak kreatif.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model Pembelajaran Berdasarkan
4
dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan
mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.
Menurut hasil penelitian Hasibuan, Yustina (2009) di SMAN 3 Medan
pada materi pokok Gerak Lurus diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah
4,32 dan rata-rata kelas kontrol adalah 4,29. Kemudian setelah melakukan
perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berbasis masalah pada kelas
eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata
nilai postes pada kelas eksperimen adalah 7,54 dan rata-rata nilai kelas kontrol
adalah 6,55. Dan menurut hasil penelitian Sitanggang, Rika Fitriani (2011) di
SMPN 1 Percut Sei Tuan pada materi pokok Zat dan Wujudnya diperoleh nilai
pretes kelas eksperimen adalah 43,86 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 43,68.
Kemudian setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran
berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol, diperoleh hasil postes kelas eksperimen 71,57 dan nilai rata-rata
kelas kontrol 61,93. Dari kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada
perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap
hasil belajar siswa. Namun kedua penelitian tersebut memperhatikan aspek yang
lain dari siswa, seperti aktivitas masing-masing siswa selama pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.
Pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan
pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari
permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan
siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan
menghasilkan karya.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
diperoleh bahwa :
1. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
fisika dengan benar.
2. Siswa jarang diajak berfikir menemukan konsep fisika dalam kehidupan
sehari-hari sehingga fisika menjadi membosankan.
3. Masih rendahnya penguasaan fisika yang mengakibatkan rendahnya
kemampuan pemahaman dan kreativitas siswa pada bidang studi fisika.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan
biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun
yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII semester 1 SMP N 39 Medan Tahun
Ajaran 2012 / 2013.
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII semester
1 SMP N 39 Medan Tahun Ajaran 2012 / 2013.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah (Problem Based Learning) dan Model Pembelajaran Konvensional.
1.4 Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan
Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan
6
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pembelajaran
Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di
SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan
Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
Model Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi
Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013?
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pembelajaran
Konvensional pada mata pelajaran fisika dengan materi Zat dan Wujudnya di
SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012 / 2013 ?
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;
1. Sebagai informasi mengenai pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah (Problem Based Learning) pada materi zat dan wujudnya.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangakan penggunaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
(Problem Based Learning) dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) untuk dapat
diterapkan dimasa yang akan datang.
4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang
57 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan pembelajaran konvensional adalah 66,3 yang tergolong cukup.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based
Learning) adalah 73,2 yang tergolong baik.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang yang dibelajarkan dengan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) dan model
pembelajaran Konvensional pada pada materi pokok Zat dan Wujudnya,
yang dilihat dari perhitungan statistik dengan uji kesamaan uji t dengan
hitung
t > ttabel (2,37 > 1,9), maka Ho di tolak dan Ha di terima.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis,
disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang
paling cocok untuk model pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan
Masalah (Problem Based Learning)
2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan pengkodisian
dan pengelolaan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif.
3. Kepada peniliti selanjutnya disarankan untuk menyusun indikator dalam
observasi aktivitas sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran yang
digunakan.
4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk
52
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Richard I.,(2007), Learning To Teach, Penerbit McGraw Hill Companies, Inc. New York
Arikunto, Suharsimi., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, S., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2008), Buku Pedoman Penulisan skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepebimbingan Skripsi Program studi Pendidikan , FMIPA Unimed
Hasibuan, Yustisina (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkanmasalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Sma Negeri 3 Medan T.A 2009/2010, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Kanginan, M., (2006), Sains Fisika SMP untuk Kelas VII Semester 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Karim, Saeful, dkk., (2009), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
M.A, Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta
53
Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nana., (2005), Metoda Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung
Sudjana, Nana.,(2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit PT Rosdakarya , Bandung
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep Landasan, dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.