• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETNIK TIONGHOA DAN PASAR HONGKONG DI TEBING TINGGO KOTA (1974-2012).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ETNIK TIONGHOA DAN PASAR HONGKONG DI TEBING TINGGO KOTA (1974-2012)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ETNIK TIONGHOA DAN PASAR HONGKONG

DI TEBING TINGGI KOTA

( 1974 - 2012 )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

ISMALIA LUBIS

NIM. 308121080

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Ismalia Lubis, NIM : 308121080, Etnik Tionghoa dan Pasar Hongkong di Tebing Tinggi Kota (1974-2012). Skripsi Jurusan Sejarah Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Sejarah kedatangan etnik tionghoa, Kehidupuan sosial dan ekonomi masyarakat Tionghoa di Tebing Tinggi Kota, sejarah perkembangan pasar Hongkong di Tebing Tinggi Kota, fungsi pasar terhadap kehidupan masyarakat, keberadaan pasar Hongkong yang tetap eksis hingga sekarang. dan untuk memperoleh data yang di butuhkan maka peneliti menggunakan metode field Research dengan pendekatan diskriptif kualitatif dan teknik yang digunakan dengan wawancara dan observasi.

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode Heuristik. Dengan cara mengumpulkan sumber skunder dan sumber primer dalam teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu teknik analisa data yang menggambarkan atau memaparkan data dalam bentuk kata – kata dengan analisa secara non statistik.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti hanturkan atas kehadirat Allah SWT dimana atas

berkat, rahmat dan karunianNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Etnik Tionghoa dan Pasar Hongkong Di Tebing Tinggi Kota (1974-2012)”.

Shalawat dan salam tak lupa peneliti sanjungkan kehadirat manusia yang paling

mulia di sisi MU Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna baik isi, tekhnik penulisan, maupun nilai ilmiahnya, mengingat

keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan

segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam

kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang

sebesar-besarnya kepada :

 Ayahanda tersayang Abdul Rahman Lubis dan Ibunda Tercinta Samiyem

yang telah memberikan semangat, dorongan, kasih sayang yang tak

terhingga dan penuh kesabaran dalam mendidik dan membesarkan peneliti

hingga saat sekarang ini.

 Abangku Irfan Azhari Lubis dan Adikku Halimah Tussyakdiah Lubis,

yang selalu menemani hari-hariku penuh canda, tawa dan dukungan

(6)

iii

 Bapak Drs. Ponirin M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih

sebesar-besarnya karena kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan

peneliti sehingga terselesaikannya skripsi ini serta pengetahuan dan

pengalaman dalam dunia kependidikan.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik

peneliti yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama

masa studi.

 Bapak Drs. H. Restu, M.S, Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.

 Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

yang telah banyak membantu peneliti dalam studi.

 Ibu Dra. Hafnita S.D. Lubis, M.Si, selaku Sekretaris jurusan Pendidikan

Sejarah yang telah banyak membantu peneliti dalam studi.

 Bapak Dr. Hidayat, M.S dan Ibu Dra. Syarifah, M.Pd, selaku dosen

penguji.

 Bapak dan Ibu dosen pendidikan sejarah yang telah membuka cakrawala

peneliti sekaligus mendedikasi melalui proses belajar mengajar selama

beberapa tahun.

 Buat teman-teman tersayang, Ahmad Sofyan Siregar yang telah menemani

peneliti dalam penyelesaian skripsi ini dan menjadi teman terbaik selama

masa kuliah, Surahman, Rivan Rinaldi, Hera Risnanda, Yani Yana, dan

Afriyani Kristina S yang selalu bersama kemana pun pergi dan

teman-teman stambuk 08, khususnya teman-teman-teman-teman B-Reg 08.

 Buat teman saya Mira Kesuma Dewi dan Maya Syapitri terima kasih atas

(7)

iv

 Buat anak-anak kos Melati 03, Ibu dan Bapak Kos yang merupakan rumah

kedua peneliti selain keluarga. Kalian adalah keluarga baru bagi peneliti.

Yatri, Nizel, Kam susan, Kam Lia, Mita, Yani, Eka, Dini dan lain-lain.

Tak lupa pula harapan terimakasih peneliti ucapkan yang

sedalam-dalamnya atas saran da kritik yang membangun dari semua pihak. Akhirnya

semoga skripsi ini bermanfaat buat kita semua. Amin

Medan, Juli 2012 Penulis,

ISMALIA LUBIS

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Perumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teori ... 8

2.1.1. Pasar ... 9

2.1.2. Etnik Tionghoa... 16

2.1.2. Perkembangan Pasar ... 18

2.2. Kerangka Berpikir ... 18

BAB III.METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Jenis Penelitian... 23

3.2. Lokasi Penelitian ... 23

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.5. Teknik Analisa Data ... 25

BAB IV.PEMBAHASAN... 26

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 26

4.1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis ... 26

4.1.2. Keadaan Penduduk... 27

(9)

4.1.4. Perdagangan ... 30

4.1.5. Sejarah Kota Tebing Tinggi ... 30

4.2. Kedatangan Etnik Tionghoa ke Kota Tebing Tinggi ... 37

4.3. Kehidupan Sosial ... 40

4.4. Perkembangan Pasar Hongkong ... 43

4.3.1. Latar Belakang Berdirinya ... 43

4.3.2. Pergantian Nama Pasar ... 45

4.3.3. Kepengurusan Pasar Hongkong ... 47

4.3.4. Komoditi Pasar Hongkong ... 52

4.3.5. Partisipan Pasar Hongkong ... 58

4.5. Fungsi Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat ... 61

a. Fungsi Pasar Hongkong Bagi Kehidupan Ekonomi ... 61

a.1. Tempat Mendapatkan Kebutuhan Sehari-hari ... 62

a.2. Menambah Lapangan Pekerjaan ... 63

a.3. Sumber Pendapatan Daerah ... 64

b. Fungsi Pasar Hongkong Bagi Kehidupan Sosial ... 64

4.6. Eksistensi Pasar Hongkong ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 71

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu Kotamadya dari 33 kabupaten

dan kota di Sumatera Utara. Tebing Tinggi memiliki luas daerah kurang dari 31

km² dan berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan serta terletak pada jalur lintas

utama Sumatera Utara, yaitu menghubungkan lintas timur dan lintas tengah

Sumatera melalui diagonal pada ruas jalan Kotamadya Tebing Tinggi, Pematang

Siantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong.

Sama halnya seperti Kota Medan yang didiami oleh beraneka ragam suku

bangsa. Tebing Tinggi juga didiami oleh beraneka ragam suku bangsa, baik suku

asli Sumatera Utara maupun suku pendatang dari luar Sumatera Utara hingga

bangsa asing dari luar Indonesia. Misalnya masyarakat Tionghoa yang berasal

dari Cina ataupun masyarakat Tamil yang berasal dari India yang telah lama

menetap di seluruh wilayah Indonesia termasuk pula Sumatera Utara.

Masyarakat Tionghoa maupun Tamil telah lama melakukan migrasi

keseluruh dunia melalui kegiatan perniagaan. Khususnya masyarakat Tionghoa,

yang merupakan masyarakat asing terbesar dan keberadaannya hampir ada

diseluruh wilayah Indonesia. Masyarakat Tionghoa melakukan migrasi keseluruh

dunia, termasuk Indonesia. Masuknya masyarakat Tionghoa ke Indonesia, jauh

(11)

2

pemukiman-pemukiman kecil masyarakat Tionghoa yang terdapat di Indonesia,

terutama di bandar-bandar perdagangan sepanjang pantai utara pulau jawa.

Pada masa kerajaan Sumatera Timur telah terjalin kerjasama antara

kerajaan dengan Cina atau yang sering disebut dengan orang Tionghoa. Hal ini

dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda yang sering digunakan oleh

masyarakat Tionghoa di salah satu kerajaan Sumatera Timur. Kemudian pada

masa pemerintahan kolonial di Indonesia, penyebaran masyarakat Tionghoa lebih

cepat keseluruh daerah-daerah Sumatera Timur. Hal ini disebabkan dengan

banyaknya perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur yang membutuhkan

banyak tenaga kerja atau pekerja, sehingga pemerintah kolonial mengirimkan

pekerja dari Cina dan Jawa. Masyarakat Tionghoa pada masa kolonial merupakan

salah satu tenaga pekerja yang didatangkan dari luar Sumatera. Masyarakat

Tionghoa pada saat itu hanya pekerja buruh biasa yang bekerja sebagai kuli dalam

perkebunan di Sumatera Timur. Termasuk kota Tebing Tinggi, yang pada masa

kedudukan Belanda dijadikan sebagai kota persinggahan. Kota Tebing Tinggi

yang merupakan sebuah kota yang berada diantara perkebunan-perkebunan

menjadikan kota ini sebagai kota yang tidak luput dari kedatangan masyarakat

Tionghoa. Hingga pada saat pemerintahan Belanda berakhir, masyarakat

Tionghoa masih berada di Kota Tebing Tinggi dan tidak kembali ke Negara

asalnya serta menetap menjadi warga Negara Indonesia.

Di Kota tersebut masyarakat Tionghoa merupakan salah satu warga yang

mempunyai pengaruh sangat besar dalam bidang perekonomian khususnya

(12)

3

sudut Kota Tebing Tinggi. Apabila dilihat dari pusat kota Tebing Tinggi, maka

akan tampak pemukiman-pemukiman orang Tionghoa lebih mendominasi dengan

satu bentuk bangunan yang sering disebut Ruko. Masyarakat Tionghoa Kota

Tebing Tinggi pada umumnya lebih memilih untuk memiliki tempat tinggal yang

sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat untuk berdagang. Namun tidak semua

kebutuhan hidup yang mereka butuhkan dapat diperoleh dari barang-barang yang

mereka dagangkan.

Dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka dibutuhkan

adanya pasar sebagai sarana pendukungnya. Pasar merupakan kegiatan ekonomi

yang termasuk salah satu perwujudan adaptasi manusia terhadap lingkungannya.

Manusia sebagai mahluk social dalam perkembangannya juga menghadapi

kebutuhan sosial untuk mencapai kepuasan atau kekuasaaan, kejayaan dan

martabat.

Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli,

pusat tukar menukar yang menyatukan seluruh kehidupan ekonomi. Didalam

pasar terdapat tiga unsur yaitu penjual, pembeli dan barang atau jasa yang

keberadaannya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Di kota Tebing

Tinggi terdapat beberapa pasar tradisional, antara lain adalah pasar Gambir, pasar

Inpres, pasar Sakti dan pasar Hongkong. Kemudian pasar modern antara lain

Swalaya, Ramayana, Supermarket, Indomaret dan lain-lain. Dimana masyarakat

kota Tebing Tinggi mendapatkan segala kebutuhan hidup dengan adanya

(13)

4

Diantara ketiga pasar Tradisional tersebut yang sedikit menarik perhatian

ialah Pasar Hongkong. Pasar tersebut merupakan pasar yang menyediakan segala

bentuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggi.

Pasar Hongkong mulai berdiri sekitar tahun 1974. Pada awalnya pasar Hongkong

hanya merupakan pasar tradisional seperti pada umumnya. Hanya saja dibedakan

dengan adanya tempat pemotongan hewan dan sedikit kebutuhan yang diperjual

belikan didalamnya serta mayoritas penjual dan pembeli yang lebih mendominasi

merupakan masyarakat Tionghoa. Dengan adanya tempat pemotongan hewan

tersebut, maka masyarakat sekitar menyebutnya dengan pasar Babi.

Namun, ketika tempat pemotongan hewan tersebut dipindahkan,

masyarakat tidak lagi menyebutnya dengan pasar Babi. Kemudian pasar disebut

dengan pasar Hongkong. Hal ini dikarenakan pasar lebih didominasi oleh

masyarakat Tionghoa mulai dari penjual maupun pembelinya. Masyarakat

pribumi menganggap Hongkong sebagai daerah asal masyarakat Tionghoa di

Indonesia. Sehingga pasar Tionghoa tersebut dikenal dengan sebutan pasar

Hongkong. Keberadaan pasar Hongkong di kota Tebing Tinggi yang merupakan

pasar tradisional masyarakat Tionghoa menarik perhatian penulis untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Etnik Tionghoa dan Pasar Hongkong di

(14)

5 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas maka

dapat dikemukakan suatu identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Keberadaan masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggi.

2. Kehidupan ekonomi masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggi.

3. Pengaruh masyarakat Tionghoa dalam kegiatan perekonomian dan

perdagangan di Kota Tebing Tinggi.

4. Eksistensi pasar Hongkong sebagai pasar tradisional masyarakat Tionghoa

di Kota Tebing Tinggi.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas bahwa kajian tentang masyarakat

Tionghoa di Kota Tebing Tinggi memiliki kajian yang cukup luas. Oleh karena

itu, peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah yang terfokus pada

“Etnik Tionghoa dan Pasar Hongkong di Tebing Tinggi Kota”.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifisikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana sejarah kedatangan etnik Tionghoa di Kota Tebing Tinggi?

2. Bagaimana kehidupan sosial dan ekonomi etnik Tionghoa di Tebing

(15)

6

3. Bagaimana perkembangan pasar Hongkong Tebing Tinggi Kota hingga

saat sekarang ?

4. Bagaimana fungsi pasar Hongkong terhadap kehidupan masyarakat di

Tebing Tinggi Kota?

5. Mengapa keberadaan pasar Hongkong tetap eksis hingga sekarang ?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah kedatangan etnik Tionghoa di Kota Tebing

Tinggi.

2. Untuk mengetahui kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Tionghoa di

Tebing Tinggi Kota.

3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan pasar Hongkong di Tebing

Tinggi Kota hingga saat sekarang.

4. Untuk mengetahui fungsi pasar terhadap kehidupan masyarakat Tionghoa

di Tebing Tinggi Kota.

5. Untuk mengetahui keberadaan pasar Hongkong yang tetap eksis hingga

(16)

7 1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian

ini bermanfaat untuk:

1. Memberi wawasan kepada peneliti dan pembaca tentang keberadaan

pasar tradisional masyarakat Tionghoa di sekitar kota Tebing Tinggi.

2. Sebagai perbandingan kepada peneliti lain yang ingin meneliti

masalah-masalah yang sama dengan tempat dan waktu yang berbeda.

3. Agar pembaca dan masyarakat umum dapat mengetahui bagaimana

arti penting pasar Hongkong terhadap kehidupan masyarakat

Tionghoa.

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang

(17)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Dari data dan penelitian yang sudah berlangsung maka penulis dapat

menarik beberapa kesimpulan dari judul penelitian Etnik Tionghoa dan Pasar

Hongkong di Tebing Tinggi Kota (1974-2012) yaitu:

 Kedatangan Etnik Tionghoa ke Kota Tebing Tinggi tidak terlepas dari

pembukaan perkebunan di Sumatera Timur oleh Belanda, yang pada saat

itu membutuhkan banyak pekerja sehingga melakukan pengiriman pekerja

dari Jawa dan Cina. Pada tahun 1887, disekitar Kota Tebing Tinggi

dibukalah perkebunan yang cukup luas oleh Belanda. Sehingga membuka

jalan bagi Etnik Tionghoa untuk masuk ke Kota Tebing Tinggi.

 Kehidupan sosial dan ekonomi Etnik Tionghoa pada awal kedatangannya

ke Kota Tebing Tinggi adalah sebagai pekerja di perkebunan. Seiring

berjalannya waktu ada diantara mereka yang berhenti bekerja di

perkebunan dan memilih bekerja sebagai pedagang dan pekerja lepas

lainnya. Mereka yang menetap dan tidak pulang ke kampung halamannya

ada yang melakukan perkawinan dengan orang-orag pribumi, baik yang

berasal dari Jawa maupun dari Sumatera Timur sehingga saat ini banyak

(18)

70

 Perkembangan pasar Hongkong di Kota Tebing Tinggi bermula dari

kedatangan CV. Karmin Wisama Berjaya yang berasal dari Kota Medan

yang mendirikan tempat pemotongan hewan di kawasan Jalan Senangin,

Kel. Badak Bejuang, Kec. Tebing Tinggi Kota pada tahun 1974. Dengan

adanya tempat pemotongan hewan, secara tidak langsung telah

mengundang banyak pembeli yang datang kesana. Hal ini kemudian,

memberikan peluang bagi para pedagang lain untuk membuka usahanya

disekitar tempat pemotongan hewan tersebut. Oleh CV. Karmin Wisama

Berjaya, hal tersebut memberikan sebuah ide untuk membangun sebuah

fasilitas bagi pedagang lain yang datang dan berjualan di tempat tersebut.

 Selain sebagai tempat berdagang, pasar Hongkong memiliki fungsi yang

lain bagi masyarakat, baik masyarakat Tionghoa maupun Pribumi. Fungsi

tersebut antara lain, sebagai tempat mendapatkan kebutuhan hidup

sehari-hari, membuka lapangan pekerjaan, menjadi sumber pendapatan daerah

dan sebagai tempat terjadinya interaksi sosial budaya.

 Pasar Hongkong memliki keunikan tersendiri yang menyebabkan pasar ini

dapat bertahan dan ada hingga saat sekarang ini. Eksistensi pasar

Hongkong di Tebing Tinggi Kota merupakan bentuk keberadaan

(19)

71 1.2. Saran

Adapun saran yang diajukan sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

 Sebaiknya penulisan sejarah mengenai sejarah berdirinya kota Tebing

Tinggi dilakukan kembali dan dimasukkan kedalam pembelajaran sejarah

lokal ataupun pengetahuan umum agar masyarakat Tebing Tinggi dapat

mengetahui sejarah kota tempat tinggalnya.

 Mengenai kedatangan etnik Tionghoa di Sumatera Timur khususnya di

kota Tebing Tinggi masih perlu dilakukan pengkajian yang lebih dalam

lagi hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan dan sumber yang

menyangkut keberadaan mereka di Tebing Tinggi

 Setelah berpindahnya pasar Hongkong ketangan Pemerintah Kota Tebing

Tinggi maka sudah selayaknya pemerintah juga memperhatikan

(20)

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Edisi Revisi. Cetakan

Kedua. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Anonim. 1990. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 3. Jakarta : Penerbit Cipta Adi Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Breeman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli, Jakarta: Graviti

Carey, Peter. 2008. Orang Cina, Bandar Tol, Candu, dan Perang Jawa, Jakarta: Komunitas Bambu

Coppel, Charles A. 1994. Tionghoa Indonesia Dalam Krisis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Fakhri Hutauruk, Ahmad. 2010. Perdagangan Candu di Sumatera Timur

(1823-1942). Skripsi. FIS. UNIMED. Medan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. FIS Unimed

Geertz, Clifford. 1973. Penjaja dan Raja (Terj). Jakarta : LPEM Universitas Indonesia

Johnson, Doyle Paul, 1986. Teori Sosiologi: Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT.Rineka Cipta Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional. Jakarta : Penerbit

Gramedia Pustaka Utama

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Samuelson, Paul A. dan Noerdhous Wiliam D. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi Edisi

17. PT. Media Globa Edukasi

Sihombing, Emmy. 2009. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasar Siborong

(21)

73

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers

Stoler, Ann Laura. 2005. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatra

1870-1979. Yogyakarta: Karsa

Sujanto. A. 1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru.

Sumber Internet:

Maynandro, Brian. 2010.

http://a67532.wordpress.com/2010/05/13/perbedaan-antara-pasar-modern-dan-pasar-tradisional/ (akses pada 29 Maret 2012. Jam 21.00)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar. (akses pada 27 Maret 2012. Jam 20.13) http://pemko-tebingtinggi.com/sejarahtt.htm. (akses pada 26 Juni 2012. Jam 10.00) http://pemko-tebingtinggi.com/profilkepda.htm. (akses pada 26 Juni 2012. Jam

10.20)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan kepala UPTD Kecamatan Lembah Gumanti untuk mengatasi masalah di atas maka pemerintah Kabupaten Solok melalui dinas

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh kebiasaan belajar terhadap

Pada saat ini yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Alam, Direktorat Perlindungan Hortikultura sejak Tanggal 3 Maret 2016. Sebelumnya pernah menjabat

Melaksanakan penilaian adalah menentukan derajat kualitasnpendidikan berdasarkan kreteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Memberikan arahan

Pembahasan dimulai algoritma simulasi fisika mekanika dengan materi energi, yang kemidian membahas mengenai javascript untuk melakukan proses simulais energi tersebut, dan

[r]

Pembuatan kolam penampungan (Pond) disebelah utara Bandar Udara Ahmad Yani dengan luas 10 ha, disebelah timur Bandara Ahmad Yani dengan luas 0,36 ha yang fungsinya untuk menampung

Adakah pengaruh kepemimpinan manajemen Kepala Desa dalam menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan terhadap keberhasilan