1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA
VOLI MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS XII IPA SMA YAYASAN PENDIDIKAN ESA
PRAKARSA KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2014/2015
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
OLEH :
EDY SURANTA GINTING NIM. 609112017
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
1 ABSTRAK
EDY SURANTA GINTING NIM. 609112017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Melalui Penerapan Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas XII IPA SMA Yayasan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015.
(Pembimbing : USMAN NASUTION)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Yayasan Esa Prakarsa Kecamatan
Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan
dalam dua siklus, dimana setiap siklus berisikan tindakan berupa pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan gaya mengajar inklusi yang disesuaikan dengan
materi pelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XII IPA SMA
Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Delis Serdang
Tahun Ajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian sebanyak 36 orang. Metode
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar I
dan tes hasil belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar passing bawah
sebanyak dua kali pertemuan.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil
analisisnya : (1) Pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa dari 36
orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 20 orang
siswa (55,56%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya
yaitu 16 orang siswa (44,44%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata –
rata yang diperoleh hanya mencapai 69,72. (2) Pada siklus II dapat dilihat bahwa
ternyata dari 36 orang siswa, terdapat 31 orang siswa yang tuntas (86,11%) yang
sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 5 orang siswa
(13,89%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh
hanya mencapai 81,11. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran menggunakan penerapan gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan
hasil belajar passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas XII IPA
SMA Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
1 DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10
A. Kajian Teoritis ... 10
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10
2. Hakikat Hasil Belajar ... 14
3. Hakikat Permainan Bola Voli ... 16
4. Hakikat Passing Bawah Bola Voli ... 23
5. Hakikat Gaya Mengajar ... 28
6. Hakikat Gaya Mengajar Inklusi ... 30
B. Kerangka Berpikir ... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
B. Subjek Penelitian ... 46
C. Metode Penelitian ... 46
D. Desain Penelitian ... 47
E. Pelaksanaan Penelitian ... 48
F. Instrumen Penelitian ... 57
G. Teknik Analisis Data ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
B. Hasil Penelitian ... 69
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
1 DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan Bola Voli ... 18
2. Net Bola Voli ... 19
3. Bola Voli ... 19
4. Pukulan Passing Bawah ... 25
5. Sikap Persiapan Pukulan Passing Bawah ... 26
6. Sikap Saat Perkenaan Pukulan Passing Bawah ... 27
7. Gerak Lanjutan Pukulan Passing Bawah ... 27
8. Tingkatan 1 Dalam Tugas ... 40
9. Tingkatan 2 Dalam Tugas ... 41
10.Tingkatan 3 Dalam Tugas ... 42
11.Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 48
12.Deskripsi Hasil Tes Awal Passing Bawah Siswa ... 68
13.Persentase Ketercapaian Indikator Siklus I ... 72
14.Deskripsi hasil belajar siklus I Passing Bawah ... 73
15.Persentase Ketercapaian Indikator Siklus II ... 77
16.Deskripsi hasil belajar siklus II Passing Bawah ... 79
17.Deskripsi Hasil Belajar Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 80
18.Pamplet sekolah Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa ... 117
19.Bagian depan sekolah Yayasan Pendi dikan Esa Prakarsa ... 117
20.Lapangan bola voli sekolah ... 118
21.Siswa berbaris dan akan melakukan pemanasan ... 118
22.Siswa melakukan pemanasan ... 119
23.Siswa melakukan gerakan shadow passing bawah dengan arahan guru. 120 24.Pembelajaran dengan menggunakan gaya mengajar inklusi ... 121
25.Gambar 25. Pelaksanaan Tes Siklus II ... 122
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan
dimanapun berada. Pendidikan sangat penting, artinya tanpa pendidikan manusia
akan sulit untuk berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian
pendidikan harus benar-benar diarahkan dan menghasilkan manusia yang
berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan
moral yang baik.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar di ukur dari keberhasilan
siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan ini dapat dilihat dari tingkat
pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi
pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula
tingkat keberhasilan pembelajaran.
Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan yang didalam
pengajarannya menekankan aktivitas gerak dan jasmani serta usaha yang
dilakukan secara sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan siswa untuk tampil sebagai insan yang sehat baik dalam bertindak,
tingkah laku, pikiran dan mental. Tujuan dari pendidikan jasmani yaitu
mengembangkan keterampilan gerak. Gerak tersebut terbagi tiga yaitu:
lokomotor, non lokomotor, dan manipulasi.
Permainan bola voli merupakan salah satu jenis permainan beregu, dimana
mencapai kemenangan. Untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan kepada setiap
pemain di tuntut terlebih dahulu mengetahui teknik dalam permainan bola voli.
Pembelajaran bola voli merupakan pembelajaran yang didalamnya
terdapat beberapa teknik dasar permainan bola voli. Teknik dasar permainan bola
voli yaitu: passing atas, passing bawah, servis, block dan smash. Dimana teknik
dasar tersebut harus terlebih dahulu dikuasai untuk dapat bermain bola voli
dengan baik secara beregu.
Guru merupakan pelaksanaan pembelajaran dan sumber utama bagi siswa
dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang harus bisa menciptakan kondisi
belajar yang dapat merangsang siswa agar belajar efektif. Guru pendidikan
jasmani secara sadar akan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai
dengan kurikulum dan harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Agar tujuan
pendidikan jasmani dapat tercapai dengan baik, maka guru harus menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan variatif serta menyenangkan. Untuk
mencapai hal tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat menggunakan gaya
pembelajaran agar siswa dapat mencapai hasil pembelajaran sesuai yang
diharapkan.
Dewasa ini dalam menerapkan materi pembelajaran sekolah mulai
menggunakan pendekatan dengan gaya mengajar yang bervariasi dan tidak
monoton. Pada pendekatan dengan gaya mengajar yang bervariasi ini siswa tidak
akan merasa capat bosan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani
karena anak tidak hanya belajar dan duduk mendengarkan guru meberikan materi,
membawa pada aktivitas tertentu dalam hasrat bergerak, semua potensi yang ada
secara pribadi oleh setiap siswa dapat dioptimalkan sehingga siswa benar-benar
menikmati suasana belajar yang menyenangkan dan gembira tanpa ada rasa yang
tidak mampu dalam diri setiap siswa, sehingga tingkat keterlibatan dan intensitas
gerak dasar anak dapat dioptimalkan.
Dalam hal ini peneliti melakukan gaya mengajar inklusi dalam belajar
melakukan teknis dasar passing bawah permainan bola voli, karena menurut
peneliti dengan gaya ini dapat mengoptimalkan kemampuan secara pribadi yang
dimiliki oleh siswa yang berbeda-beda, sehingga dalam tujuan memperbaiki
teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli dapat terlaksana dengan
maksimal dan dengan sesuai yang diharapkan.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, dalam pelaksanaan kegiatan proses
pembelajaran pendidikan jasmani kurang efektif. Hal ini disebabkan karena sarana
prasarana olahraga yang kurang memadai serta cara mengajar yang disampaikan
oleh guru pendidikan jasmani terkesan monoton.
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan serta wawancara dengan guru
pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Pendidikan Esa
Prakarsa 11 Februari 2014 peneliti melihat bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani pada materi permainan bola voli pada teknik
dasar passing bawah siswa kurang dapat melakukan teknik dasar tersebut,
terkesan kurang baik dan merasa kesulitan dalam melakukan teknik dasar
dapat dilihat dari hasil nilai yang diperoleh tidak sesuai dengan KKM yang harus
dicapai. Dimana nilai ketuntasan minimum (KKM) yang harus dicapai siswa
tersebut adalah 75, sementara dalam melakukan praktek passing bawah bola voli
tersebut pada siswa kelas XII IPA yang berjumlah 36 orang terdapat 8 orang yang
tuntas (22,22%), sementara 28 siswa (77,78%) tidak mencapai KKM.
Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa tergolong rendah dan perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani materi passing bawah dalam permainan bola voli.
Implementasi proses belajar mengajar yang dilakukan guru penjas di SMA
Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa cenderung pasif, ini terlihat seperti kurangnya
media pendukung pembelajaran penjas. Hal lain yang menjadi faktor penghambat
keberhasilan pembelajaran datang dari siswa-siswi itu sendiri seperti kurangnya
kesadaran serta minat dan keseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar yang dilakukan guru. Meskipun guru sudah mencoba untuk menerapkan
berbagai metode dan gaya mengajar namun semua itu tidak akan berjalan efektif
jika siswa yang menjadi objek pelaku tidak dapat menjalankan tugasnya dengan
baik.
Faktor lain yang menyebabkan pembelajaran pendidikan jasmani teknik
dasar passing bawah permainan bola voli tidak berjalan dengan maksimal adalah
karena tingkat kecerdasan siswa berbeda-beda, hal inilah yang guru sering abaikan
karena dianggap tidak penting namun sangat berguna bagi siswa dalam
melakukan pembelajaran jasmani khususnya dalam menguasai teknik dasar
pembelajaran yang sama kepada setiap siswa, sehingga siswa yang memiliki
tingkat motorik lebih rendah tidak dapat mengikuti pembelajaran yang
menyebabkan pembelajaran teknik dasar passing bawah bola voli tidak berjalan
dengan baik.
Dalam memberikan materi, guru selalu menganggap semua siswa itu sama
sehingga tidak memperhatikan beberapa siswa yangt tidak dapat melakukan tugas
yang diberikan dan menganggap semua siswa itu sudah dapat menguasai teknik
yang diajarkan. Sedangkan pada saat pembelajaran siswa tidak berani
mengungkapkan pendapat mereka yang mana mereka belum dapat melaukan
teknik dasar yang diberikan. Dan dari gaya mengajar yang diberikan, siswa belum
dapat menilai kemampuannya sendiri sampai dimana sehingga mereka hanya
mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru. Sehingga pada kenyataannya banyak
siswa yang tidak dapat melakukan teknik dasar passing bawah dalam permainan
bola voli yang diajarkan.
Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga banyak siswa yang
remedial atau ngulang pada saat ujian praktek teknik dasar passing bawah
permainan bola voli tersebut. Melihat kondisi ini ada beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam permainan bola
voli sehingga siswa dapat melakukan passing bawah dengan baik dan hasil belajar
yang akan dicapai berhasil. Salah satunya adalah dengan penerapan gaya
mengajar inklusi yang dapat diterapkan dalam pemberian materi sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa secara pribadi dan tidak memberikan tugas yang sama,
tingkat kemampuan mereka masing-masing dalam melakukan pembelajaran
pendidikan jasmani khususnya teknik dasar passing bawah permainan bola voli.
Gaya mengajar inklusi adalah suatu teknik pembelajaran yang digunakan
oleh guru dengan cara menyajikan materi pembelajaran secara rinci menawarkan
tingkat-tingkat kesulitan yang berbeda secara berurutan, yang bertujuan agar
siswa kreatif dan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari suatu keterampilan
gerak, yang mana siswa diberi kebebasan untuk memilih dan menentukan pada
tingkat kesulitan mana ia belajar suatu gerakan, dalam mempelajari teknik
gerakan dalanm setiap pertemuan.
Pembelajaran dengan gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan pola
pikir anak/siswa sehingga siswa menjadi kreatif dalam melaksanakan suatu tugas
yang diberikan. Selain itu gaya mengajar inklusi juga merupakan sebuah
pemberian tugas dengan cara melihat kemampuan siswa secara pribadi terlebih
dahulu sehingga siswa itu dapat melakukan tugas dengan baik tanpa harus
disamakan secara merata dan tingkat kesulitas yang sama sehingga hal ini
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah permainan bola voli
siswa.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Melalui
Penerapan Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas XII IPA SMA Yayasan
Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada masalah latar belakang diatas, maka peneliti
dapat mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Kurangnya minat belajar siswa kelas XII IPA SMA Yayasan Pendidikan Esa
Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Minimnya sarana dan prasaran di SMA Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015.
3. Kurangnya kreatifitas guru dalam melakukan variasi gaya mengajar penjas
pada siswa di kelas XII IPA SMA Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015.
4. Kurang disiplinnya siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas pada SMA
Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2015/2015.
5. Hasil belajar passing bawah permainan bola voli yang kurang baik pada
siswa kelas XII IPA SMA Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan
Selesai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015.
6. Siswa banyak bermain – main pada saat guru menjelaskan materi di SMA
Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2014/2015.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana
pembatasan masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah meningkatkan
hasil belajar passing bawahbola voli melalui penerapan gaya mengajar inklusi
siswa kelas XII IPA SMA Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai
Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti,
yakni:“Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola
Voli Melalui Penerapan Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas XII IPA SMA
Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun
Ajaran 2014/2015?”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar passing bawah bola voli melalui gaya mengajar inklusi pada siswa
kelas XII IPA SMA Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa tahun ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi guru pendidikan jasmani untuk memperkaya ilmu pengetahuan tentang
2. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat melakukan passing bawah bola
voli dengan benar sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan baik.
3. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih metode gaya mengajar
yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi siswa, agar lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran yang di berikan
oleh guru dalam menerima materi yang diajarkan disekolah dan dapat
menyenangi cabang olahraga khususnya olahraga bola voli.
5. Sebagai masukan bagi peneliti lain bila meneliti tentang gaya mengajar inklusi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa adanya peningkatan proses hasil belajar
passing bawah dalam permainan bola voli “Melalui Penerapan Gaya Mengajar
Inklusi” pada siklus I, setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan
awal siswa dalam melakukan teknik passing bawah dalam permainan bola voli
masih rendah. Dari 36 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini,
ternyata hanya 20 orang siswa (55,56%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar,
sedangkan selebihnya yaitu 16 orang siswa (44,44%) belum memiliki ketuntasan
belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai 69,72.
Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam
melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Ternyata dari 36
orang siswa, terdapat 31 orang siswa yang tuntas (86,11%) yang sudah memiliki
ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 5 orang siswa (13,89%) belum
memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai
81,11.
Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
menggunakan penerapan gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil belajar
passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas XII IPA SMA
Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun
B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut
1. Disarankan kepada seluruh Pendidikan Jasmani untuk mempertimbangkan
penggunaan penerapan gaya mengajar inklusi harus disesuaikan dengan materi
karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan hasil belajar
siswa.
2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan
pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara
langsung kepada guru, dan tidak melakukan gerakan yang efektif ketika proses
pembelajaran berlangsung, maka disarankan kepada guru yang akan
melaksanakan pembelajaran diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara
memotivasi siswa untuk berani berbicara maupun bertanya, dan melakukan
gerakan yang efektif.
3. Kepada seluruh elemen pendidikan untuk dapat mencoba melakukan model
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan penerapan gaya
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Era Pustaka Utama: Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. PT Asdi Mahasatya: Jakarta.
Beutelstahl, Dieter. 2009. Belajar Bermain Bola Volley. CV. Pioner Jaya: Bandung.
http://grandmall10.wordpress.com/2010/11/19/gaya-mengajar-dalam-penjas. Diakses pada tanggal 3 maret 2014.
http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005. Diakses pada
tanggal 3 maret 2014.
http://www.google.picture.com//teknik-passing-bawah/. Diakses pada tanggal 3 maret 2014.
Kristianto, Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press.
Lutan, Rusli. 1998. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Depdikbud: Jakarta.
Lutan, Rusli. 2000. Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Depdikbud: Jakarta.
Meliala, Leo prasetya. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping dengan Menggunakan Gaya Mengajar Inklusi pada Siswa Kelas X SMA N 17 Medan T.A 2012/2013.Unimed: Medan.
Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Depdiknas.
PBVSI. 2002. Peraturan Permainan Bola Voli. Jakarta.
Sudjana. 1993. Metode Statistika.Tarsito: Bandung
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka cipta, Jakarta.
Tim Penyusun, 2007. Pedoman Penulis Skripsi. FIK Unimed.
1 DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Siklus I ... 85
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Siklus II ... 95
3. Lembar Penilaian Tes Siklus ... 104
4. Nilai Tes Awal Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ... 108
5. Nilai Tes Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Siklus I ... 110
6. Nilai Tes Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Siklus II ... 112
7. Perkembangan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 114
8. Lembar proses observasi proses pembelajaranSiklus I dan Siklus II. 115 9. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 116