PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU
BERKELAHI ANTARA SISWA DI SMA NEGERI 6 MEDAN
KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
OLEH :
FITRIANI
NIM 109851007
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU
BERKELAHI ANTARA SISWA DI SMA NEGERI 6 MEDAN
KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
OLEH :
ABSTRAK
FITRIANI, NIM : 109851007, Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Perilaku Berkelahi antara Siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013
Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Perilaku Berkelahi antara Siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen, yaitu penelitian yang memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian, tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan melalui pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku berkelahi siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X tahun ajaran 2012/2013
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu angket prilaku berkelahi antara siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau
multiple choice sebanyak 46 butir yang telah diujicobaka.
Teknik uji hipotesis yang digunakan rumus t-test, dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 11,41 sedangkan harga ttabel = 1,83. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa adanya ada pengaruh yang signifikan pemberian bimbingan kelompok terhadap prilaku berkelahi antara siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas Prilaku berkelahi antara siswa tahun ajaran 2012/2013 pada taraf signifikan 5 %. (thitung > ttabel : 11,41 > 1,83), hal ini terlihat dari hasil analisis data test awal (pre-test) prilaku berkelahi antara siswa dengan rata-rata = 102,30, setelah diberikan layanan bimbingan kelompok menjadi = 76,00.
i
2. Pengertian Perilaku Berkelahi Antara Siswa ... 7
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Berkelahi Siswa ... 9
B. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 16
1. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 17
2. Manfaat Bimbingan Kelompok ... 17
3. Jenis-jenis Bimbingan Kelompok ... 18
4. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok... 19
5. Tahap Kegiatan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok ... 22
6. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Kelompok di Sekolah ... 24
C. Kerangka Konseptual ... 26
D. Hipotesis ... 27
BAB III : METODE PENELITIAN... 35
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Subjek Penelitian ... 28
C. Operasional Variabel Penelitian ... 29
D. Disain Penelitian ... 29
E. Langkah-langkah Penelitian ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 35
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 36
C. Analisis Data Hasil Penelitian ... 37
1. Data Pre-test Prilaku Berkelahi antara Siswa ... 37
3 Uji Normalitas ... 37
4. Uji Homogenitas ... 38
D. Uji Hipotesis ... 38
E. Pembahasan ... 39
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 42
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Subjek Penelitian ... 28 Tabel 2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert yang Dimodifikasi... 30 Tabel 3 Kisi-kisi Angket Perilaku Berkelahi ... 31 Tabel 4.1. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Data Prilaku Berkelahi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Uji Coba Prilaku Berkelahi ... 45
Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 48
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Prilaku Berkelahi ... 49
Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 51
Lampiran 5. Angket Penelitian Efikasi Diri ... 54
Lampiran 6 Sebaran Data Pre-test Angket Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 57
Lampiran 7 Sebaran Data Post-test Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 58
Lampiran 8 Tabulasi Data Skor Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 59
Lampiran 9. Perhitungan Pre-test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Data Pre-test Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 60
Lampiran 10. Perhitungan Post-test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Data Post-test Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 62
Lampiran 11 Uji Normalitas Data Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 64
Lampiran 12 Pengujian Homogenitas Varians Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 67
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 68
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Subjek Penelitian ... 28 Tabel 2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert yang Dimodifikasi... 30 Tabel 3 Kisi-kisi Angket Perilaku Berkelahi ... 31 Tabel 4.1. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Data Prilaku Berkelahi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Uji Coba Prilaku Berkelahi ... 45
Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 48
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Prilaku Berkelahi ... 49
Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 51
Lampiran 5. Angket Penelitian Efikasi Diri ... 54
Lampiran 6 Sebaran Data Pre-test Angket Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 57
Lampiran 7 Sebaran Data Post-test Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 58
Lampiran 8 Tabulasi Data Skor Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 59
Lampiran 9. Perhitungan Pre-test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Data Pre-test Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 60
Lampiran 10. Perhitungan Post-test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Data Post-test Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 62
Lampiran 11 Uji Normalitas Data Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 64
Lampiran 12 Pengujian Homogenitas Varians Prilaku Berkelahi Antara Siswa ... 67
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah salah satu lingkungan pendidikan yang sangat urgen. Dikatakan
demikian, sebab sekolah bukan hanya tempat terjadinya transformasi ilmu
pengetahuan dan budaya, tapi juga sebagai wadah pengembangan karakter dan
kepribadian anak didik. Namun demikian, proses tersebut tidak selamanya berjalan
sebagaimana mestinya. Adakalanya mereka menghadapi berbagai hambatan, sehingga
tidak mampu berkembang, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan
mendasar yang sedang dialami. Beberapa masalah tersebut antara lain, persepsi
negatif terhadap diri sendiri, ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri, perkelahian,
kekecewaan, penyesalan dan duka cita, penyalahgunaan fisik dan seksual, perasaan
terasing dan kesepian, konflik budaya, pelanggaran terhadap aturan sekolah, tekanan
dan ketertarikan, ungkapan emosi yang berlebihan baik di rumah maupun di sekolah,
bolos, dampak dari perceraian, dan lain-lain.
Dewasa ini, sering dilihat di tengah-tengah masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung yaitu melalui berita-berita di mass media tentang perkelahian
antar pelajar. Perkelahian tersebut mengarah perbuatan kriminalitas yang
mengakibatkan kerugian masyarakat juga tidak terkecuali pelajar itu sendiri, terutama
yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, hal inipun
menjadi masalah nasional.
Tawuran antarpelajar dari beberapa sekolah kembali pecah di Jakarta pada Rabu,
18 Juli 2012. Tawuran itu melibatkan SMA 06 dan SMA 70 Jakarta. Selain kedua
sekolah ini, tawuran juga pecah antara pelajar SMK 15 dan SMK 29 atau SMK
2
perkelahianm.htm
Berdasarkan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, sedikitnya ada 16
siswa lain yang tewas akibat kasus serupa sepanjang tahun ini. Mereka berasal dari
86 kasus tawuran antarpelajar yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. “Ada puluhan
lain yang mengalami luka berat maupun ringan akibat perkelahian itu," kata Ketua
Komisi, Arist Merdeka Sirait. Arist mengatakan tawuran antarpelajar bukan
peristiwa baru, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Tren kejadiannya, menurut dia,
bahkan meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011 misalnya, terjadi 139 kasus
tawuran dengan korban jiwa 39 anak (meningkat dibanding pada 2010 ketika terjadi
128 kasus,” ujarnya.
(http://www.tempo.co/perkelahian/16-Siswa-Tewas-Sepanjang-2012.htm).
Perkelahian antar pelajar semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng.
Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah
tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu
ketenangan masyarakat. Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut
dengan geng kelompoknya. Seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan
yang tidak terpuji seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari
masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru
menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam. Dengan rasa
3
Masalah perkelahian pelajar harus secepatnya diantisipasi. Laju arus
modernisasi dan informasi yang telah mencerminkan nilai etik membuat terbukanya
pintu perkelahian bagi pelajar bila tidak adanya sistem penanggulangan secara terpadu
di kalangan masyarakat dan pemerintah serta lembaga pendidikan.
Untuk mengatasi berbagai hambatan dan permasalahan di atas, diperlukan
upaya konseling. Bimbingan Konseling harus diaktifkan dalam rangka pembinaan
mental siswa, membantu menemukan solusi bagi siswa yang mempunyai masalah
sehingga persoalan-persoalan siswa yang tadinya dapat jadi pemicu sebuah
perkelahian dapat dicegah. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan bimbingan
kelompok yang dilaksanakan para konselor di sekolah. Kemudian, mengkondisikan
suasana sekolah yang ramah dan penuh kasih sayang. Peran guru di sekolah
semestinya tidak hanya mengajar tetapi menggantikan peran orang tua mereka, yakni
mendidik. Selanjutnya, penyediaan fasilitas untuk menyalurkan energi siswa.
Berlatar belakang hal di atas, maka diadakan penelitian tentang “Pengaruh
Bimbingan Kelompok terhadap Perilaku Berkelahi antara Siswa di SMA Negeri 6
Medan Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka yang
identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku berkelahi antara siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X
Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku berkelahi antara siswa ?
3. Apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap perilaku berkelahi antara
4
C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana yang di terangkan dalam latar belakang masalah di atas, supaya
tidak terjadi kesalah pahaman dalam pengertian tentang masalah yang akan di teliti,
maka penelitian ini hanya di batasi mengenai “Pengaruh Bimbingan Kelompok
terhadap Perilaku Berkelahi antara Siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X Tahun
Ajaran 2012/2013.”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam batasan masalah di atas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap
Perilaku Berkelahi antara Siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X Tahun Ajaran
2012/2013”?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Bimbingan Kelompok
terhadap Perilaku Berkelahi antara Siswa di SMA Negeri 6 Medan Kelas X Tahun
Ajaran 2012/2013 .
F. Manfaat Penelitian
5
2. Bagi sekolah
Sebagai bahan informasi tentang penyebab terjadinya perkelahian antar siswa dan
upaya mengatasinya khususnya yang ada di SMA Negeri 6 Medan Kelas X.
3. Siswa
Dapat dijadikan bahan pertimbangan sehingga tidak melakukan perkelahian antara
siswa.
4. Konselor
Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan dan menambah pengetahuan
dalam ilmu psikologi bimbingan dan konsling khususnya untuk dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanakan bimbingan serta pemberi layanan dengan lebih
optimal pada masa akan datang
5. Guru Pembimbing/Guru BK
Sebagai bahan masukan bagi guru pembimbing agar lebih memperhatikan kondisi
faktor-faktor internal maupun eksternal siswa dalam membantu mengatasi perilaku
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap perilaku berkelahi antara
siswa di SMA Negeri 6 Medan kelas X tahun ajaran 2012/2013.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Saran Untuk Guru BK
Agar lebih meningkatkan profesionalisme sebagai guru bimbingan konseling
dengan melakukan penelitian, mengikuti seminar atau pelatihan. Guru BK juga agar
memberikan bimbingan kelompok dengan lebih sistematis guna memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran,
persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih
efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal
para siswa.
2. Saran Untuk Peneliti Lanjutan
Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sejenis atau
44
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Ali, Mohammad dan Asrori, Muhammad. 2010. Psikologi Remaja : Jakarta : Bumi Aksara
Alma, Buchari 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Bandung : Alfabeta
______2008, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara
Darwis Abu. 2006. Pengubahan Perilaku Menyimpang Murid Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia
Nurihsan. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan konseling. Bandung : PT. Refika Aditama
Prayitno dan Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud
Prayitno, 2004. Layanan Orientasi, FIP Universitas Negeri Padang Padang
_________. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia Indonesia
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
_________. 2002. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Singgih, D.Gunarsa. 2002. Psikologi Untuk Muda Mudi. Yogyakarta : BPK Gajah Mada.
Skinner. 1938. Tingkah Laku. (http://wapedia.mobi/id. diakses pada 07 Oktober 2012)
Sudjana. 2006. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardi, Ketut. 2002. Bimbingan dan konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Tohirin, M. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada
45
Wirawan, S. 2002. Menuju Keluarga Bahagia. Jakarta : Buana Aksara.
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php (Diakses pada 07 Oktober 2012)
http://www.google/tawuran/pelajar/di/awal/tahun/pelajaran.htjumlahperkelahi-an.htm. Diakses pada 23 Novmber 2012