PENGGUNAAN SOFTWARE ELEKTRIK KUMANDA TEKNILERI SIMULATOR ( EKTS ) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK SISWA KELAS XI
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK ( TITL ) DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
S KRIPS I
OLEH :
RIO ATMONA SIHALOHO
NIM : 508131043
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
PENGGUNAAN SOFTWARE ELEKTRIK KUMANDA TEKNILERI SIMULATOR ( EKTS ) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK SISWA KELAS XI
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK ( TITL ) DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
S KRIPS I
OLEH :
RIO ATMONA SIHALOHO
NIM : 508131043
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
RIO ATMO NA SIHALOHO : Penggunaan software Elektrik Kumanda Teknileri Simulator Sebagai Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar M engop erasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Di SM K Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2012/2013 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI M EDAN 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ap akah software EKTS mamp u meningkatkan hasil belajar dan resp on siswa dalam p embelajaran M engop erasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik p ada Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2012/2013 jumlah siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga dari jumlah siswa seluruhny a. Dengan melihat persentase tersebut maka p erlu dilanjutkan pada p embelajaran Siklus II. Pada p embelajaran Silkus II yang mencap ai nilai KKM sebany aK 19 orang (86,36 %) yang artiny a siswa sudah mencap ai nilai ketuntasan 85 %. Berdasarkan ketertarikan dari hasil angket menunjukkan bahwa 20 orang (90,90 %) dikategorikan tertarik dengan media p embelajaran y ang digunakan hanya ada 2 orang (9,09 %) y ang tidak tertarik.
Berdasarkan hasil p enelitian didap at kesimp ulan bahwa p embelajaran dengan media EKTS dap at meningkatkan hasil belajar Siswa p ada komp etensi Belajar M engop erasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Di SM K Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2012/2013
2. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Komp uter ... 28
c. M edia Pembelajaran EKTS Dalam M eningkatkan Hasil Belajar…. 42 BAB III METO DO LO GI PENELITIAN... 44
A. Temp at dan Waktu Penelitian ... 44
B. Subjek Penelitian ... 44
C. Instrumen Penelitian ... 44
D. Variabel Penelitian ... 45
E. Prosedur Penelitian ... 45
F. Teknik Pengumpulan Data ... 48
G. Teknik Analisis Data... 48
DAFTAR TABEL
Tabe l Halaman
Tabel 2.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 3
Tabel 2.1 Standar Komp etensi MPSEM ... 35
Tabel 4.1 Susunan Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan ... 52
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Pada Siklus I ... 56
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Pada Siklus II ... 57
Tabel 4.4 Perrbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan II ... 58
Tabel 4.5 Angket Ketertarikan Siswa ... 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 15
Gambar 2.2 Tampilan Awal Instal EKTS... 36
Gambar 2.3 Petunjuk Tamp ilan ... 37
Gambar 2.4 M emberi Nama p ada Komponen Relay ... 38
Gambar 2.5 M emutar Komp onen... 39
Gambar 2.6 M embuat Sambungan ... 40
Gambar 2.7 M ode Run Dari Rangkaian Yang Dirancang ... 41
Gambar 3.1 Siklus Pembelajaran... 45
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 59
Gambar 4.3 Diagram Siswa Hasil Angket ... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa telah menjadi perhatian
serius. Sebagaimana disadari bahwa pendidikan dapat memperbaiki kualitas
Sumber Daya M anusia dan merupakan investasi masa depan. Perkembangan
pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan sesuai
dengan tuntutan persoalan pendidikan. Persoalan pendidikan yang dihadapi
bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah.
M enurut surat kabar Kompas dari riset yang didukung Direktorat
Pembinaan SM K Depdiknas dengan penanggung jawab Harry Suliswanto,
ditemukan bahwa SM K memang memiliki peralatan, laboratorium, atau bengkel
sebagai tempat praktik siswa. Namun, peralatan yang dimiliki belum memadai
dari segi kuantitas jika dibandingkan dengan jumlah siswa dan kualitasnya. Selain
itu, pihak sekolah juga belum mengetahui standar peralatan yang harus dimiliki
supaya tidak ketinggalan dengan yang dimiliki dunia usaha (Kompas,Rabu 14
Januari 2009).
Kalangan pengguna tenaga kerja lulusan SM K masih mengeluh karena
kompetensi yang dimiliki belum optimal sehingga kepercayaan Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DU/DI) terhadap lulusan SM K menjadi berkurang. Komite tetap
pembinaan asosiasi serta himpunan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, T
F Simbolon, mengatakan, rendahnya SDM menghadapi persaingan ekonomi
2
merupakan bukti kegagalan pembangunan. Rendahnya kualitas SDM
mengakibatkan lulusan Sekolah M enengah Kejuruan (SM K) belum siap di pasar
kerja, katanya saat pembukaan Lomba Keterampilan Siswa antar siswa SM K
se-Sumut (Waspada, 12 desember 2009).
Sekolah M enengah Kejuruan adalah salah satu lembaga pendidikan
nasional memiliki peran sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan
Sumber Daya M anusia yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 26 ayat (3), pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Dalam proses kegiatan belajar target pencapaian bukan hanya pada
penyampaian materi pembelajaran saja, melainkan juga ketuntasan belajar peserta
didik terhadap materi pembelajaran. Ketuntasan belajar menunjukkan kemajuan
peserta didik dalam penguasaan seluruh materi pelajaran selama pembelajaran.
Untuk mencapai ketuntasan belajar peserta didik, pengajar perlu mengupayakan
efektifitas dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian
seorang pengajar perlu memainkan perannya dalam mencapai tujuan.
Salah satu standar Kompetensi pada program keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL) adalah M engoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik (M SPEM ). Penulis melakukan observasi ke SM K Negeri I
Percut Sei menunjukkan hasil belajar M SPEM siswa masih berada dibawah
3
yaitu 7,50. Penilaian hasil belajar siswa guna menentukan siswa tuntas maupun
tidak tuntas pada kompetensi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2011 SM K Negeri 1 Percut Sei Tuan, yaitu:
Tabel – 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
No Nilai
(KTSP SMKN 1 Percut Sei Tuan, 2011)
Dalam praktiknya, tidak semua siswa dapat secara terampil dalam
mengoperasikan system pengendali elektromagnetik kemungkinan
disebabkan:1).Rasa takut akan terjadinya kerusakan pada peralatan yang
digunakan. 2).Terjadinya hubung singkat listrik dengan pengguna (siswa) karena
kurangnya pemahaman siswa dengan pengendali elektromagnetik.
3).Ketersediaan media pembelajaran masih minim.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan dengan mendengar
pendapat guru bidang studi bahwasanya Bapak Fahriza M arta Tanjung dan
mengajukan bebrapa pertanyaan mengenai tingkat keberhasilan siswa pada saat
kompetensi M engoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Kelas XI tahun
pelajaran 2011/2012 ternyata masih banyak yang mendapatkan nilai dibawah
Kriteria Ketuntasan M inimum ( KKM ). Dari data yang diterima tenyata dari 32
siswa yang mengikuti kompetensi mengoperasikan pengendali elektromagnetik
hanya ada 12 orang yang tuntas mendapat nilai standar KKM atau 37,5 % .
Setelah melihat hasil yang diperoleh dari tahun – tahun sebelumnya, ternyata
belum ada peningkatan yang signifikan yang dialami oleh siswa, maka dalam hal
4
Untuk M engatasi kelemahan tersebut penggunaan teknologi dalam
pembelajaran dianggap sebagai salah satu pemecahan yang sesuai. Pesatnya
pertumbuhan teknologi yang membantu dan mempermudah pekerjaan. Berbagai
produk elektronik diciptakan, pemanfaatan komputer dengan software simulator
yang dapat digunakan untuk merancang system elektromekanik. Simulator
(EKTS) untuk pendidikan teknik control listrik dikembangkan untuk belajar lebih
mudah, untuk penelitian diluar laboratorium (Kelas), dan meningkatkan rasio
partisipasi aktif. Dengan menggunakan software simulator (EKTS) dan
melakukan percobaan control di dalam kelas akan menjadi lebih aman. Guru
merasa terbantu dalam melaksanakan pembelajaran karena materi pembelajaran di
distribusikan tidak hanya bersumber dari guru.
Ada beberapa hal penting yang dapat dijadikan keunggulan sebagai
keunggulan dari penggunaan software EKTS, antara lain :
1. Dapat mendesain dan mensimulasikan sistem pengendali elektronik.
2. Dapat bereksperimen dengan sistem kontrol menggunakan bermacam relay,
kontaktor,timer,switch,motor, dan bahkan konfigurasi elevator.
3. Software ini juga dapat membantu menunjukkan kesalahan – kesalahan pada
desain yang kita buat setelah kita lakukan simulasi.
4. Hasil desainnya berupa gambar, dapat langsung dicetak/ print, atau disimpan
dalam bentuk file jpg,gif,png dan bmp.
Hal inilah yang mempengaruhi pemanfaatan kemampuan teknilogi komputerisasi
melalui penggunaan software EKTS dalam mempermudah pemahaman siswa
pada kompetensi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik. Proses ini
5
kompetensi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik di SM K Negeri 1
Percut Sei Tuan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka diidentifikasi bebrapa masalah, antara lain :
1). Hasil belajar siswa rendah. 2). Siswa mengalami kesulitan dalam menemukan
cara kerja dan permasalahan yang ada pada sistem pengendalian elektromagnetik
secara teori. 3). Siswa cenderung takut mengoperasikan sistem pengendali
elektromagnetik dalam praktiknya dengan alasan keselamatandan kerusakan alat.
4). Tidak tersedianya media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam
memahami sistem pengendali elektromagnetik, sehingga siswa cenderung
melakukan praktik dengan melihat gambar tanpa memahami cara kerja dan
permasalahan yang ada.
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini dibatasi pada
1. Siswa yang diberikan perlakuan adalah Siswa Teknik Instalasi Tenaga di
SM K Negeri 1 Percut Sei Tuan Kelas XI Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. M ateri yang diajarkan pada kompetensi Sistem Pengendali Elektomagnetik
adalah Pengendalian motor di ON kan dari 1 tempat dan di OFF kan dari 4
tempat, Pengendalian motor dua arah putaran dan Pengendalian motort dengan
pengasutan Bintang – Segitiga yang disajikan di 3 pertemuan ( 3 x 5 jam
6
3. M edia yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah menggunakan
bentuk simulasi EKTS.
D. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang didapat dari penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana respon siswa dalam proses pembelajaran M engoperasikan Sistem
Pengendali Elektromagnetik melalui software EKTS.
2. Apakah penggunaan software EKTS sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian, maka dapat dituliskan beberapa manfaat yang
didapat antara lain :
1. M engetahui respon siswa dalam pembelajaran M engoperasikan Sistem
Pengendali Elektromagnetik melalui software EKTS.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan software
EKTS.
F. Manfaat Penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dapat dituliskan beberapa manfaat yang
didapat antara lain :
1. Bagi guru, M eningkatkan kualitas pembelajaran serta mengubah sikap Guru
SM K Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam mengajar dengan menggunakan
7
2. Bagi siswa, M eningkatkan komunikasai antara siswa dan Guru SM K negeri 1
Percut Sei Tuan yang disalurkan melalui media pembelajaran menggunakan
software EKTS.
3. Bagi peneliti, Untuk memperoleh solusi permasalahan dalam meningkatkan
hasil belajar M engoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik melalui
656 6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan software EKTS (Elektrik Kumanda T eknikleri Simülatör) sebagai
media pembelajaran pada Kompetensi M engoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI TITL
SM K Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Dengan penggunaan media pembelajaran melalui software EKTS (Elektrik
Kumanda T eknikleri Simülatör) dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam
pembelajaran mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik.
B. S aran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan kepada guru, khususnya
guru bidang kompetensi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik agar
menggunakan suatu media yang dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran
yang salah satunya adalah penggunaan software EKTS (Elektrik Kumanda
T eknikleri Simülatör). Karena melalui penggunaan media ini siswa akan lebih
memahami arti simulasi yang nantinya digunakan pada kompetensi
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,M ulyono.2003.Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah.1993.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Saliman,Raharjo.2010.Media Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
M uslich,M asnur.2009.Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara.
M ade,Wena.2009.Macam – Macam Strategi Pembelajaran. Jakarta : Buni Aksara.
Kunandar.2008. Langkah – Langkah PTK Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sanjaya,Wina.2008.Strategi Pembelajaran. Jakarat : Kencana.
Sanjaya,Wina.2011.Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Suharsimi,Arikunto.2009.Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Slameto.2003.Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta
68
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
67
68
69
70