PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN
TEGANGAN PADA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 SIATAS
BARITA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Thoga Panjaitan Nim : 508311038
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
Thoga Panjaitan, NIM. 508311038. Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Team Accelereted Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Pada kelas X Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Ajaran 2013/2014
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Pada kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.
Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu di ujicobakan dan dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar.
Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus dari siklus pertama skor aktivitas siswa aktivitas siswa dengan kategori nilai sangat aktif sebanyak 3 orang (10,00%), aktif 8 orang (26,66%), cukup aktif 11 orang (36,68%) dan yang tidak aktif 8 orang (26,66%) meningkat menjadi nilai yang dikategorikan sangat aktif sebanyak 5 orang (16,67%), aktif 23 orang (76,67%), cukup aktif 2 orang (6,66%) dan tidak ada siswa yang tidak aktif pada siklus ke dua. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa juga terjadi, pada siklus pertama nilai hasil belajar siswa dengan kategori tidak tuntas sebanyak 10 orang (33,34 %), cukup 8 orang (26,66 %), baik 8 orang (26,66 %), dan sangat baik 4 orang (13,34%) dan meningkat menjadi nilai hasil belajar siswa dengan kategori cukup sebanyak 11 orang (36,67 %), kategori baik 8 orang (26,66 %), dan kategori sangat baik 11 orang (36,67 % ) pada siklus kedua.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa dengan melakukan pembelajaran bermakna dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelereted Instruction (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan pada Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita. Selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.
ABSTRACT
Thoga Panjaitan, NIM. 508311038. Implementation Team Learning Model Type Accelereted Kooperative Instruction (TAI) To Improve Learning Outcomes Science Statics and Voltage In class X Architecture Engineering Expertise SMK Negeri 2 Siatas Banta School Year 2013/2014
This study is an action research that aims to improve learning outcomes Statics and Science subjects Voltage In class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 2 Siatas Banta
The subjects were students of class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 2 Siatas Banta School Year 2013/2014 the number of students by 30 students, this research is descriptive method that aims to determine the average student learning outcomes at the time of the research carried out. Prior to this study done first in ujicobakan and continued with validity and reliability . To test the hypothesis in this study used a descriptive data analysis techniques . In this case the researchers used a descriptive statistical analysis is to look for the value of the average , the percentage of successful learning .
Based on the results of the evaluation process and outcomes in each study and outcomes also occur , in the first cycle with a value of student learning outcomes is not complete as many as 10 categories of people ( 33.34 % ) , just 8 people ( 26.66 % ) , both 8 people ( 26.66 % ) , and excellent 4 people ( 13.34 % ) and increased to the value of student learning outcomes with quite as many as 11 categories of people ( 36.67 % ) , both categories of 8 people ( 26.66 % ) , and the excellent category 11 ( 36 , 67 % ) in the second cycle .
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia yang dapat penulis katakan selain mengucap
puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang memberikan kekuatan dan
kasihNya serta berkatNya yang tak ternilai, sehingga penulisan dan penyusunan
skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Accelereted Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika
dan Tegangan Pada Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 2 Siatas Barita Tahun Ajaran 2013/2014”, dapat diselesaikan. Penulisan
skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Teknik Bangunan – Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari yang diharapkan dalam teknik penulisan maupun dalam materi, akan
tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan
hati dan penuh penghargaan mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi
ini.
2. Bapak Drs. Hezekiel Pasaribu, M.Pd, Bapak Drs. Juanda Sianipar, M.Pd dan
Bapak Drs. Nono Sebayang, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan
ii
3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidkan
Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Drs Hezekiel Pasaribu, M.Pd selaku pembimbing akademik yang
banyak memberikan arahan.
8. Bapak / Ibu dosen Fakultas Teknik khusus Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan, Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu kepada
penulis selama menempuh perkuliahan.
9. Bapak Drs. Josafat Pasaribu selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Siatas
Barita yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah yang
beliau pimpin, guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu
penulis dalam melakukan penelitian ini.
10.Bapak Drs. Jansen Hutagalung selaku guru mata pelajaran Ilmu Statika dan
Tegangan SMK Negeri 2 Siatas Barita atas bantuan dan kerja samanya selama
penulis melakukan penelitian.
11.Kedua orangtua saya A Panjaitan, E Sibarani yang selalu memberikan materi,
nasehat dan bimbingan serta mangajariku untuk selalu bersyukur buat setiap
kesempatan yang pernah ku alami dalam hidupku dan tak pernah lupa
iii
12.Kakak dan adik saya yang selalu memberi dukungan dan doa.
13.Sahabat penulis, Lasni, Samhot, Lastri, Bram, Angry atas semua dukungan,
motivasi dan keceriaannya.
14.Benardo, Boy Hot, Jones, Depry, Charly, Jayhot, Maridial, Tulus dan sahabat
seperjuangan saya dibangku kuliah.
15.Rekan- rekan PPL 2011 SMK N 1 Merdeka .
16.Seseorang yang dekat dihati E S. Terima kasih atas senyum dan semangat nya.
17.Keluarga terima kasih buat doa, dukungan dan cerianya.
18.Seluruh teman-teman Jurusan Teknik Bangunan PTB’08 dari awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan yang memberikan warna di dunia
kampus dan persaudaraan dalam menjalani hari-hari perkuliahan.
Penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal. Namun,
penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun teknik
penulisan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi
setiap pembacanya.
Medan, Maret 2014 Penulis
iv
BAB II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Aktivitas Belajar Siswa ... 10
2. Hakekat Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 12
3. Hakekat Pembelajaran TAI (Team Accelereted Intruction) .. 15
B. Penelitian yang Relevan ... 18
v
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 22
B. Subyek Penelitian ... 22
C. Defenisi Operasional ... 22
D. Prosedur Penelitian ... 23
E. Kegiatan Penelitian ... 24
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 29
1. Observasi Aktivitas Siswa ... 29
2. Tes Hasil Belajar ... 31
3. Uji Coba Instrumen Siklus I ... 33
3.1. Validitas Tes Siklus I ... 33
3.2. Indeks Kesukaran Soal Siklus I ... 34
3.3. Uji Daya Pembeda Soal Siklus I ... 35
3.4. Hasil Uji Coba Instrumen Siklus I ...36
3.5.Reliabilitas Siklus I ... 36
4. Uji Coba Instrumen Siklus II ...37
4.1. Validitas Tes Siklus II ...37
4.2. Indeks Kesukaran Soal Siklus II ...38
4.3. Uji Daya Pembeda Soal Siklus II ...38
4.4. Hasil Uji Coba Instrumen Siklus II ...38
4.5. Reliabilitas Siklus II ...39
G. Teknik Analisis Data ... 39
H. Indikator Kerja ... 41
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43
A. Siklus Pertama ... 43
1. Perencanaan ... 43
2. Pelaksanaan ... 43
vi
3.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 46
3.2. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47
4. Refleksi ... 48
B. Siklus Kedua ... 49
1. Perencanaan ... 49
2. Pelaksanaan ... 49
3. Pengamatan ... 50
3.1.Hasil Observasi Aktivitas Siklus II ... 50
3.2.Hasil Belajar Siswa ... 51
4. Refleksi ... 51
C. Uji Hipotesis Penelitian ... 53
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
E. Temuan Penelitian ... 57
F. Keterbatasan Penelitian ... 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar nilai siswa kelas X Bidang Keahlian Gambar
SMK N 2 Siatas Barita...4
Tabel 2. Pelaksanaan Tindakan...26
Tabel 3. Format Observasi Aktivitas Siswa...29
Tabel 4. Tes Materi Reaksi, Gaya Normal ( Siklus I)...32
Tabel 5. Materi Gaya Lintang, Momen, dan Teori Keseimbangan ( Siklus II)...32
Tabel 6. Hasil Uji InstrumenTes Materi Reaksi, Gaya Normal ( Siklus I).... 36
Tabel 7. Hasil Uji Instrumen Tes Materi Gaya Lintang, Momen, dan Teori Keseimbangan ( Siklus II) ... 39
Tabel 8. Perolehan nilai aktivitas siswa pada siklus I...46
Tabel 9. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus I ...47
Tebel 10. Perolehan nilai aktivitas siswa pada siklus II...50
Tabel 11. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus II...51
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Validitas Tes Siklus I ... 63
Lampiran 2. Hasil perhitungn indeks kesukaran soal Ilmu Statika dan Tegangan siklus I ... 64
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ... 65
Lampiran 4. Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Ilmu Statika Dan Tegangan Tes Siklus I ... 66
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 67
Lampiran 6. Hasil perhitungn indeks kesukaran soal Ilmu Statika dan Tegangan siklus II ... 68
Lampiran 7. Hasil perhitungan daya pembeda siklus II ... 69
Lampiran 8. Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Ilmu Statika Dan Tegangan Tes Siklus II ... 70
Lampiran 9. Perhitungan Pretest Hasil Belajar ... 71
Lampiran 10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 72
Lampiran 11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 74
Lampiran 12. Perolehan nilai aktivitas siswa pada siklus I ... 76
Lampiran 13. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus I ... 77
Lampiran 14 . Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 78
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Banjarnahor, Elriede. 2011. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team accelerated instruction (tai) terhadap Hasil belajar perhitungan statika Bangunan pada siswa kelas x Jurusan teknik bangunan Smk negeri 1 berastagi Tahun pelajaran 2010/2011.- Skripsi. Unimed
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: Semarang Pers
Depdiknas. 2008. Jurnal. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/45/perdy_karuru.htm. 2013/09/28
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Frick, Heinz. 2000. Mekanika Tekni–Statika dan Kegunaannya. Yogyakarta: Kanisius
Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Ichwan dan Darmali Arief. 1979. Ilmu Gaya Teknik Sipil I. Jakarta: Depdikbud
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Kusumaningrum, Retna. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Melalui Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Jajargenjang Dan Belahketupat Pada Siswa Kelas VII SMPN 11 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. – Skripsi. Semarang: UNS
Nazir, Muhammad. 1998. Metodologi Pembelajaran. Jakarta: Chalia Indonesia
Sadirman, A.M. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo
62
Slameto.2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Asti
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suprjanto. 2008. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Bumi Aksara
Surya, Moh. 2008. Hakikat belajar. http: //akhmadsudrajat wordpress.com/ 2008/01/31/hakikat belajar. 2013/09/28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Menurut Sistem Pendidikan
Nasional nomor 20 pasal 3 tahun 2003. Tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (1) beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4)
berilmu, cakap, kreatif, (5) mandiri, (6) demokratif, dan (7) bertanggung jawab.
Sedangkan sistem pendidikan nasional menyatakan tenaga pendidik bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pegawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan dan
pendidikan juga merupakan tenaga propesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran. Pendidikan adalah salah satu kegiatan yang
sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat terlebih-lebih dalam masyarakat
modern, pembangunan masyarakat sangat tergantung pada tingkat pendidikan
individu.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal merupakan lingkungan
pendidikan yang menyediakan bermacam kesempatan bagi siswa untuk
melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga para siswa memperolah
pengalaman pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2005) yang
2
pembelajaran kepada murid-muridnya. Lembaga pendidikan ini memberikan
pelajaran secara formal, berbeda halnya dengan keluarga dan masyarakat yang
memberikan pendidikan secara informal”.
Salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu
lembaga pendidikan menengah atas, memiliki tujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Adapun program mata diklat dalam Sekolah Menengah Kejuruan dapat
digolongkan dalam tiga golongan yaitu: (1) mata diklat normatif; (2) mata diklat
adaptif; dan (3) mata diklat produktif. Dari ketiga program mata diklat ini, mata
diklat produktif merupakan mata diklat yang meliputi mata diklat keahlian yang
berhubungan langsung dengan keterampilan siswa. Sesuai dengan Spektrum
Sekolah Menengah Kejuruan (2008), SMK memiliki tujuan untuk : 1)
menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program
keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir,
ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3)
membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) membekali peserta didik dengan
3
SMK Negeri 2 Siatas Barita merupakan lembaga formal pendidikan yang
memiliki jurusan bidang teknik bangunan, dimana para lulusannya diharapkan
mampu bersaing di dunia usaha khususnya bidang teknik bangunan. Untuk
mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 2 Siatas Barita terdapat mata diklat
produkif untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu, salah satunya
adalah mata diklat Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan
Ilmu Statika dan tegangan merupakan program diklat yang mempelajari
tentang perhitungan gaya / muatan yang bekerja pada tumpuan atau konstruksi
bangunan. Ilmu Statika Tegangan adalah suatu ilmu yang mempelajari stabilitas
dan kekuatan dari suatu konstruksi bangunan atau bagian – bagian dari bangunan
itu sendiri. Mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa SMK pada Bidang
Keahlian Bangunan merupakan mata diklat utama yang sangat penting. Hal ini
disebabkan mata diklat Ilmu Statika dan tegangan merupakan mata diklat dasar
untuk dapat menempuh mata diklat yang lain seperti mata diklat konstruksi beton,
konstruksi kayu, konstruksi baja dan lain – lain. Salah satu contohnya adalah pada
mata diklat konstruksi kayu dan konstruksi baja. Pada saat siswa menentukan
besarnya gaya – gaya batang maka siswa harus menggunakan cara cremona, ritter
atau cara lain, semua ini dapat atau dipelajari pada mata diklat Ilmu Statika dan
Tegangan. Namun demikian Ilmu Statika dan Tegangan tidak terlepas dari
program diklat adaptif seperti Matematika dan Fisika sebagai program diklat
pendukung yang berguna untuk memberikan pengetahuan / pemahaman awal
4
Oleh karena itu Ilmu Statika dan Tegangan berhubungan langsung dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada teknik bangunan dan kehidupan
sehari – hari yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Karena itu perhitungan statika bangunan perlu
diajarkan dan dipelajari siswa SMK dan perguruan tinggi.
Dalam Ilmu Statika dan Tegangan dibahas mengenai reaksi, gaya normal,
gaya lintang, momen, dan menerapkan teori keseimbangan. Adapun yang menjadi
tujuan dari pembahasan ini agar siswa memiliki kemampuan menerapkan
mengenai reaksi, gaya normal, gaya lintang, momen, dan menerapkan teori
keseimbangan.
Hasil observasi awal yang dilakukan di SMK Negeri 2 Siatas Barita pada
hari senin tanggal 15 Juli 2013, bahwa hasil belajar ilmu statika tegangan pada
siswa kelas X belum optimal, hal ini dilihat dari data dokumentasi sekolah
tersebut, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Data Hasil Belajar Ilmu Statika Tegangan kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita T.A 2012/2013
No. Interval Nilai F absolut Frekuensi
Relatif Keterangan
1. 90-100 0 6,25 Sangat kompeten
2. 80-89 5 21,87% Kompeten
3. 70-79 18 56,25% Kurang Kompeten
4. <70 4 15,63% Tidak Kompeten
5
Dari Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar Ilmu Statika
Tegangan X SMK Negeri 2 Siatas Barita T.A 2012/2013 yang cukup kompeten
sebesar 56,25% dan tidak kompeten sebesar 15,63%. Karena itu perlu dilakukan
pembelajaran yang optimal agar kompetensi siswa semakin meningkat.
Disamping itu ketika wawancara dengan guru yang mengajar mata
pelajaran ilmu statika dan tegangan metode pembelajaran yang digunakan selama
ini adalah ceramah dan dengan metode ini siswa kurang berperan aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, tidak berjalan dengan baik yang pada
muaranya belajar kurang memuaskan. Penerapan metode pembelajaran ceramah
mengakibatkan siswa kurang aktif sehingga hasil belajar kurang optimal.
Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka perlu diterapkan
model pembelajaran yang baru sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, Sejalan dengan observasi
yang telah dilakukan bahwa strategi atau metode pembelajaran yang dilakukan
oleh guru masih berpusat kepada guru sehingga kegiatan belajar mengajar belum
menekankan keaktifan dan partisipasi siswa, sehingga siswa tidak termotivasi
untuk berperan aktif dalam belajar dan menemukan pengalaman sendiri. Oleh
karena itu diperlukan beberapa usaha untuk meningkatkan hasil belajar statika
bangunan. Antara lain dengan memotivasi siswa, membuat pelajaran menjadi
lebih menarik dengan mengaplikasikan pelajaran ilmu statika dan tengangan
terhadap kehidupan sehari – hari sehingga siswa menjadi tertarik untuk belajar.
Selain itu penerapan model pembelajaran yang lebih inovatif juga diharapkan
6
Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan seperti pembelajaran
kooperatif, Genius Learning, Mind Map, dan sebagainya. Pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok yang
memiliki kemampuan heterogen. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team
Accelerated Instruction) merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif
yang membagi siswa menjadi kelompok belajar kecil dengan 4 – 5 orang. Model
pembelajaran tipe TAI ini merupakan pembelajaran yang menekankan pada
kerjasama antara siswa yang satu dengan yang lain dalam kelompok belajar yang
kecil untuk menyelesaikan tugas atau suatu masalah. Siswa dilatih untuk melihat,
menganalisis, dan memecahkan suatu permasalahan yang mungkin timbul
sehingga siswa tersebut dirangsang untuk berfikir mandiri dan dapat
mengeluarkan ide – ide kreatif.
Dengan penerapan model pembelajaran TAI ini diharapkan siswa dapat
lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti proses belajar mengajar, siswa lebih
leluasa untuk mengungkapkan pendapatnya masing- masing di dalam kelas.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang masalah pendidikan maka indetifikasi
masalah adalah:
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan masih
7
2. Hasil belajar Ilmu Statika Tegangan pada siswa kelas X pada Tahun Ajaran
2012/2013 masih rendah.
3. Siswa cenderung pasif ketika berlangsung proses belajar mengajar Ilmu
Statika Tegangan.
4. Rendahnya pemahaman siswa akan materi pelajaran Ilmu Statika dan
Tegangan.
5. Guru belum menerapkan strategi pembelajaran tipe TAI dalam meningkatkan
hasil belajar Ilmu Statistika dan Tegangan pada siswa kelas X SMK Negeri 2
Siatas Barita.
C. Batasan Masalah
Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif
tipe TAI dengan materi Memahami mengenai reaksi, gaya normal, gaya lintang,
momen, dan menerapkan teori keseimbangan di kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita.
D. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe TAI
dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas
8
2. Apakah melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Ilmu Statika dan Tegangan
melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas
X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan
melalui penerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas
Barita.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak, antara lain :
1. Bagi Kepala Sekolah : Memberikan informasi dalam usaha meningkatkan mutu
pelajaran di sekolah, terutama dalam mempertimbangkan penerapan strategi
pembelajaran kooperatif.
2. Bagi Guru:
9
b. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya mata pelajaran
menggambar teknik dasar.
3. Bagi siswa:
a. Dapat membuat siswa lebih aktif dan mandiri dalam proses belajar.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A . Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
aktivitas siswa pada setiap siklus dari siklus pertama dengan kategori
nilai sangat aktif sebanyak 3 orang (10,00%), aktif 8 orang (26,66%),
cukup aktif 11 orang (36,68%) dan yang tidak aktif 8 orang (26,66%)
meningkat menjadi nilai yang dikategorikan sangat aktif sebanyak 5
orang (16,67%), aktif 23 orang (76,67%), cukup aktif 2 orang (6,66%)
dan tidak ada siswa yang tidak aktif pada siklus ke dua.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, terlihat pada setiap siklus dari siklus pertama nilai
hasil belajar siswa dengan kategori tidak tuntas sebanyak 10 orang
(33,34 %), cukup 8 orang (26,66 %), baik 8 orang (26,66 %), dan
sangat baik 4 orang (13,34%) meningkat menjadi nilai hasil belajar
siswa dengan kategori cukup sebanyak 11 orang (36,67 %), kategori
baik 8 orang (26,66 %), dan kategori sangat baik 11 orang (36,67 % )
60
B . Saran
Dari hasil belajar yang diperoleh pada penelitian ini dapat membuktikan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa karena telah melakukan belajar bermakna dalam mata
pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan, maka peneliti memberi saran sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan, diharapkan
pihak sekolah dan orang tua agar memperhatikan Lingkungan Belajar dan
memberi motivasi kepada siswa untuk hasil yang baik dan positif.
2. Untuk memperbaiki Hasil Belajar siswa maka guru sebagai pendidik
maupun orang tua sebaiknya memberikan motivasi dan dorongan yang
lebih kepada siswa. Memberikan dorongan dan motivasi dapat
memperbaiki Hasil belajar siswa. Oleh karena itu sebaiknya guru maupun
orang tua memberikan dorongan-dorongan positif kepada siswa dan lebih
menghargai siswa.
3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI, untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu yang
tepat sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
4. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa,
maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan