• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Determinan Minat Individu dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Aktual Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Pada Bank Syariah di Kota Binjai Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Determinan Minat Individu dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Aktual Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Pada Bank Syariah di Kota Binjai Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN II KUISIONER

KUESIONER PENELITIAN Kepada

Yth. Bapak/Ibu Di Tempat

Saya adalah Mahasiswa Program Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang saat ini sedang melakukan penelitian dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Keperilakuan (Psikologi Sistem Informasi) dengan judul “Analisis Determinan Minat Individu Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Aktual Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Pada Bank Syariah Di Kota Binjai Dalam Masyarakat Ekonom Asean 2016”. Penelitian ini merupakan syarat untuk kelulusan dijenjang pendidikan Strata Satu (S1).

Peneliti sangat menjaga rahasia individu. Data yang diolah dalam penelitian ini tidak menunjukkan identitas individu. Bapak/Ibu adalah responden yang saya pilih menjadi responden penelitian saya. Semua jawaban Bapak/Ibu pada kuesioner penelitian ini adalah persepsi Bapak/Ibu.

Kesuksesan penelitian ini sangat bergantung pada Bapak/Ibu dalam menjadi partisipan, karena itu saya berharap kerelaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dan mengisi kuesioner yang saya lampirkan. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terimakasih.

Medan, Juli 2016 Peneliti

(2)

DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN

Pada dasarnya penggunaan Teknologi Informasi (TI) tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan operasional suatu organisasi, termasuk dalam sektor perbankan. Namun dalam prakteknya, banyak terjadi kegagalan dalam penggunaan teknologi informasi tersebut. Kegagalan-kegagalan tersebut banyak dipengaruhi oleh aspek keperilakuan (behavioral) individu sebagai pengguna sistem informasi. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji aspek keperilakuan dalam penggunaan TI tersebut.

Bagian I – Data Responden

Mohon diisi semua pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai.

1. Jenis Kelamin : ฀ Laki-Laki ฀ Perempuan

2. Umur : ฀ Di bawah 20 tahun ฀ 41 – 50 tahun ฀ 20 – 30 tahun ฀ Di atas 50 tahun

฀ 31 – 40 tahun

3. Pendidikan : ฀ SMA ฀ Strata 1 (S-1)

฀ Diploma ฀ Di atas Strata 1 (S

-2)

4. Jabatan : ฀ Teller ฀ Account Manager

฀ Customer Services ฀Relationship Manager

฀ Back Office

(3)

6. Apakah di kantor Bapak/Ibu menggunakan sistem informasi berbasis teknologi?

฀ Ya ฀ Tidak

7. Pengalaman Bapak/Ibu dalam menggunakan komputer?

฀ < 1 tahun ฀ 1 – 3 tahun ฀ > 3 tahun

8. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan komputer dalam satu hari?

฀< 1 jam ฀ 1 jam ฀ 2 jam ฀ 3 jam

฀4 jam ฀ 5 jam ฀ > 6 jam

(4)

Bagian II – Item Pertanyaan

Tunjukkan tingkat kesetujuan Bapak/Ibu terhadap pernyataan berikut dengan memberi tanda silang (x) yang sesuai pada masing-masing pernyataan, dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini.

KETERANGAN : 1. Saya merasa bahwa penggunaan

TI sangatlah penting untuk akuntansi dalam dunia perbankan

2. Saya merasa bahwa

menggunakan layanan TI adalah hal yang sangat menarik.

3. Menggunakan layanan TI merupakan ide yang paling baik. 4. Saya merasa nyaman ketika

menggunakan layanan TI.

5. Jika saya menggunakan layanan TI dalam pekerjaan saya, saya tidak merasa bahwa penggunaan layanan TI tersebut membosankan.

Keterangan:

(5)

2. Norma Subyektif

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

STS TS ATS N AS S SS 1. Melihat tingkat tekanan dari asosiasi yang

ada, penggunaan TI menjadi sangat penting bagi Banking Staff sebagai pengguna TI.

2. Saya merasa bahwa rekan kerja saya yang menggunakan TI terlihat lebih membanggakan.

3. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya menggunakan TI.

4. Saya merasa bahwa orang-orang yang penting bagi saya, cenderung menggunakan layanan TI.

5. Sebagian besar teman saya menggunakan layanan TI.

6. Pendapat rekan kerja adalah penting bagi saya, untuk mengambil keputusan apakah akan menggunakan layanan TI.

7. Saya selalu menerima masukan yang berkaitan dengan TI dari asosiasi yang saya ikuti.

8. Secara umum saya mengadopsi pandangan rekan kerja saya, bahwa penggunaan layanan TI merupakan hal yang penting untuk saya terapkan

Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa saya harus menggunakan TI.

9. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa penggunaan TI akan meningkatkan kesuksesan.

10. Sebagian besar orang yang penting bagi saya, berpendapat bahwa menggunakan layanan TI adalah ide yang bagus.

11. Sebagian besar orang yang penting bagi saya, berpendapat bahwa menggunakan layanan TI adalah ide yang bagus.

12. Saya berharap terus menggunakan layanan TI.

(6)

layanan TI. Keterangan:

STS: Sangat Tidak Setuju; TS: Tidak Setuju; ATS: Agak Tidak Setuju; N: Netral; AS: Agak Setuju; S: Setuju; SS: Sangat Setuju

3. Minat

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

STS TS ATS N AS S SS 1. Saya berminat untuk terus

menggunakan Teknologi Informasi (TI) di masa depan.

2. Untuk mendukung profesi saya, saya berminat untuk terus menggunakan layanan Teknologi Informasi (TI).

3. Setelah itu, saya akan berusaha untuk terus menggunakan layanan TI dalam pekerjaan saya.

4. Saya merminat mempelajari perubahan-perubahan mengenai TI yang terkait dengan pekerjaan saya.

5. Saya akan mencoba

mengaplikasikan inovasi yang ada.

6. Saya akan mengajak orang lain untuk menggunakan TI.

7. Saya percaya bahwa penggunaan TI akan berkembang luas dimasa depan.

8. Saya tidak akan menggunakan layanan TI dalam mendukung pekerjaan saya.

Keterangan:

STS: Sangat Tidak Setuju; TS: Tidak Setuju; ATS: Agak Tidak Setuju; N: Netral; AS: Agak Setuju; S: Setuju; SS: Sangat Setuju

4. Perilaku Aktual

(7)

STS TS ATS N AS S SS 1. Biasanya, saya menggunakan

layanan TI secara teratur.

2. Saya sering menggunakan layanan TI.

Keterangan:

STS: Sangat Tidak Setuju; TS: Tidak Setuju; ATS: Agak Tidak Setuju; N: Netral; AS: Agak Setuju; S: Setuju; SS: Sangat Setuju

LAMPIRAN III

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

LAMPIRAN IV

(13)

LAMPIRAN V

(14)

LAMPIRAN VI

NILAI LOADING INDIKATOR

LAMPIRAN VII

(15)

LAMPIRAN VIII

(16)
(17)

LAMPIRAN X

(18)
(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I & Fishbein, M., 2012. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An

Introduction to Theory and Research.Reading, MA: Addison-Wesley

Amijaya, Gilang Rizky. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,

Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking. Skripsi. Jurusan

IlmuKomputer UB. Malang.

Arovah, Feter. 2006. Pelaksanaan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung Pada

Industri Otomotif Di Wilayah Kota Bandung. Skripsi JPTM FPTK UPI :

Tidak Diterbitkan.

Azwar, S., 2011. Sikap Manusia: Teori dan pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Edisi 2.

Bodnar, George H. dan William S Hopwood. 2004. Accounting Information

Systems Ninth Edition.Saputra, Julianto Agung dan Setiawati, Lilis,

T.(Penerjemah). Sistem Informasi Akuntansi. Andi.

Benny, Yuskar, 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi

untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.

Bppk.kemenkeu.

pada tanggal 6 Maret 2016, pukul 20.50 WIB

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati Mahmud. (2001). Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. USU Press, Medan.

Fathinah, Zaki Baridwan. 2013. Determinat Minat Individu dan Pengaruhnya

terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi di Bank Syariah. Skripsi. Universitas Brawijaya.

Gurung, Anil 2006. Empirical Investigation of the Relationship of Privacy

Security, and Trust with Behavioral Intention to transact in E-Commerce.

The University Of Texas at Arlingon.

(21)

Hall, James A. 11, Accounting Information System, Edisi ke-4, Salemba Empat, Jakarta.

Handayani, Rini. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta).

Skripsi.Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Hartono, J.M. 2007. Sistem Informasi keperilakuan. Yogyakarta.

Hartono, J.M. dan Willy A.2009. Konsep dan Aplikasi PLS untuk penelitian

empiris. Yogyakarta: BPFE

Infobanknews.

Indomea.wordpress.com.

Maret 2016, pukul 21.00 WIB

Kadir, A & Triwahyuni, T.C. 2003. Pengenalan teknologi informasi, Yogyakarta: Andi.

Kartika Shinta E. 2009. Analisis Proses Penerimaan Sistem Informasi iCons

dengan Menggunakan Technologi Accaptance Model Pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Di Kota Semarang. Skripsi.Program

Studi Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro

Kompasiana.

pukul 20.58 WIB

Krisnadi. 2006. Hubungan Minat Menjadi Tenaga Pendidk Dengan Prestasi

Belajar Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI : Tidak Diterbitkan.

Lam, Terry., Vincent Cho, Hailin Qu. 2007. A Study Of Hotel Employee

Behavioral Intentios Woward Adption Of Information Technology. Elsevier.

International Journal of Hospitality Management, 26,9-65.

Liputan6.

www.liputan6.com/bisnis/read/2362658/ini-penjelasan-bni-soal-salah-transfer-hingga-rp5-miliar .diakses pada tanggal 5 Maret 2016. pukul

(22)

Mada, Yudhi Prasetya. 2005. Analisis Pengaruh Sikap terhadap Perilaku,

NormaSubyektif dan Kontrol Kepemilikan yang Dirasakan terhadap Niat dan Perilaku Konsumen. Infestasi, 1 (1), h: 79-8

Marhaini. 2008. Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Komputer Merek

Acer (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara). Jurnal Manajemen Bisnis, 1 (3), h: 89-96

Ming, J., Cheng, S., Sheen, G-J., Lou G.-C. 2006. Consumer Acceptance of The

Internet As A Channel of Distribution in Taiwan – A Channel Function Perspective. Technovation, 26(7), 856-864.

Muthalib, A. “Peran Sistem informasi dan system informasi dan teknologi

informasi Dalam Perbankan Syariah: Studi Kasus Indonesia,JSI, MTI, Vol.

2, No. 2

Nazar, M.R. dan Syahran, 2008. Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, dan

Pengalaman terhadap Niat untuk Bertransaksi secara Online. Program Pasca Sarjana Universitas Gajahmada Yogyakarta.

Nasution Fahmi N. 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek

Perilaku. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas

Sumatra Utara.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka

Cipta. Jakarta.

O’Brian, David and Detmar Straub.2005. The Relative Importance of Perceived

Ease of Use in IS Adoption: A Study of e-Commerce Adoption. Journal ofthe

association for information system, volume I, article 8,October 2005.

Rahadi, D. Rianto (2007), Peranan Sistem informasi dan sistem informasi dan

teknologi informasi dalam Peningkatan Pelayanan di Sektor Publik.

Seminar Nasional Teknologi2007 (SNT 2007). Yogyakarta, 24 November2007.

Romney, Marshall B. 2006, Accounting Information System, Salemba Empat,Jakarta.

Santoso, Singgih, 2014. Statistik Multivariat, edisi revisi, Alex Media Komputindo, Jakarta.

(23)

Sholihin, Mahfud, Ph.D dan Ratmono Dwi, Dr (2013) “ Analisis SEM-PLS dengan Wrap PLS 3.0 untuk Hubungan Nonlinier dalam Penelitian Sosial danBisnis”. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.

Sigit, Murwanto. 2006. Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif terhadap Niat

BeliMahasiswa sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up.

Jurnal Siasat Bisnis, 11 (1), h: 81-91

Siti, Endang, dan Devi. 2012. Pengaruh Minat Perilaku Terhadap Actual Use

Teknologi Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Universitas Brawijaya. Malang.

Soewadji Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.Sudarsono, Heri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Keempat. Yogyakarta : Ekonisia.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rodaskarya. Tatik Suryani, 2008, Perilaku Konsumen ;Implikasi Pada Strategi Pemasaran,

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tribunnews.

5 Maret 2016. pukul 21.00 WIB.

Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika.

Yilmaz, E., Ozer, G. 2010. Information Technology Usage of Accountants. African Journal of Business Management Vol. 5, No. 1, 4 January:318-334. Zahra Femilia. 2009. Pengaruh Kualitas Informasi, Kemampuan Individual dan

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kasual. Penggunaan riset kausal (causal research) dalam penelitian ini bertujuan untukmembuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan memengaruhi dandipengaruhi dari konstruk-konstruk yang diteliti, yaitu pengaruh sikap (attitude) dan normasubjektif (subjective norms) terhadap minat (intention) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi danminat terhadap perilaku aktual (actual behaviour) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi pada Bank Syariah Se-Kota Binjai.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kota Binjai pada Bank Syariah se-kota Binjai, Sumatera Utara.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016.

Sumber: www.googlemap.com

(25)

Tempat Penelitian Tabel 3.1

Alamat Tempat Penelitian

No. Nama Bank Alamat Kantor

1. Bank Mandiri Syariah

Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Timggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai.

2. Bank Negara Indonesia Syariah

Jl. Sukarno Hatta, Pertokoan Maju Bersama Blok A No.3, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai.

3. Bank Sumut Syariah

Jl. Tengku Amir Hamzah No. 4A, Jati Makmur, Binjai, Kota Binjai.

4. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Jl. Jenderal Sudirman No. 292-294, Pekan Binjai, Kota Binjai.

5. Bank Muamalat

Jalan. Sukarno Hatta, Kompleks Binjai Supermall Blok Gr 05, Kota Binjai

Sumber : diolah peneliti, 2016

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan Operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Bank syariah yang diteliti adalah Bank Mandiri Syariah, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dan Bank Muamalat yang berada di Kota Binjai.

b. Variabel bebas (X) yaitu terdiri dari Norma Subjektif (X1) dan Sikap (X2) c. Variabel dependen (Y) yaitu terdiri dari Minat (Y1) dan Perelaku Aktual

(26)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu konsep yang diberikan suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Pada penelitian ini, peneliti mengambil instrumen penelitian yang telah dikembangkan dan diuji validitasnya oleh peneliti sebelumnya. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengacu kepada instrumen yang telah diterjemahkan oleh Fathinah dan Baridwan (2013) yang bersumber dari penelitian Yilmaz dan Ozer (2010) untuk mengukur konstruk sikap (attitude), norma subjektif (subjective norms), minat (intention), dan perilaku aktual (actual behavior) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian ini menggunakan variabel laten atau konstruk. Indikator atau parameter yang diestimasi biasanya dicerminkan oleh item-item data dalam instrumen penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Terdapat empat konstruk yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: a. Norma Subjektif (X1)

b. Sikap (X2)

c. Perilaku aktual penggunaan teknologi informasi (Y1) d. Minat (Y2)

(27)

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008:59). Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Sikap (X1)

Sikap (attitude) merupakan perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang ditentukan (Hartono, 2007). Indikator konstruk sikap diukur dengan menggunakan lima item pertanyaan berdasarkan konsep Madden et al. (1992) dan Ming et al. (2005) yang kemudian diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut :

1. Percaya penggunaan TI adalah penting. 2. Ketertarikan terhadap penggunaan TI. 3. Ide Penggunaan TI.

4. Kenyamanan dalam penggunaan TI.

5. Penggunaan TI dalam melakukakan pekerjaan.

Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :

(28)

2. Saya merasa bahwa menggunakan layanan TI adalah hal yang sangat menarik.

3. Menggunakan layanan TI merupakan ide yang paling baik. 4. Saya merasa nyaman ketika menggunakan layanan TI.

5. Jika saya menggunakan layanan TI dalam pekerjaan Saya, Saya tidak merasa bahwa penggunaan layanan TI tersebut membosankan. Pengukuran konstruk sikap menggunakan lima poin skala likert,yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS).

2) Norma Subjektif (X2)

Norma subjektif (subjective norms) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan kepercayaanorang lain yang akan mepengaruhi niat untuk melakukan atau tidakmelakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan (Hartono, 2007). Indikatorkonstruk norma subjektif berdasarkan konsep Cohen (1994), Girgin (2003) dan Ryu et al. (2003) yang diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut :

(29)

4. Kecenderungan rekan kerja dalam menggunakan TI. 5. Penggunaan TI oleh sebagian besar teman.

6. Pentingnya pendapat rekan kerja dalam penggunaan TI. 7. Masukan orang lain terkait penggunaan TI.

8. Pengadopsian pandangan rekan kerja dalam penggunaan TI. 9. Pendapat rekan kerja untuk menggunaan TI.

10. Pendapat rekan kerja untuk meningkatkan kesusksesan dengan menggunakan TI.

11. Ide untuk menggunakan TI dari orang-orang sekitar. 12. Dukungan orang lain untuk menggunakan TI. 13. Harapan untuk terus menggunakan layanan TI.

Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :

1. Melihat tingkat tekanan dari asosiasi yang ada, penggunaan TI menjadi sangat penting bagi Banking Staff sebagai pengguna TI 2. Saya merasa bahwa rekan kerja saya yang menggunakan TI terlihat

lebih terkenal

3. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya menggunakan TI 4. Saya merasa bahwa orang-orang yang penting bagi saya, cenderung

menggunakan layanan TI

5. Sebagian besar teman saya menggunakan layanan TI

(30)

7. Saya selalu menerima masukan yang berkaitan dengan TI dari asosiasi yang saya ikuti

8. Secara umum saya mengadopsi pandangan rekan kerja saya, bahwa penggunaan layanan TI merupakan hal yang penting untuk saya terapkan

9. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa saya harus menggunakan TI

10. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa penggunaan TI akan meningkatkan kesuksesan

11. Sebagian besar orang yang penting bagi saya, berpendapat bahwa menggunakan layanan TI adalah ide yang bagus

12. Saya berharap terus menggunakan layanan TI

13. Teman-teman saya dan lingkungan sekitar memberikan dukungan dalam penggunaan layanan TI

Pengukuran konstruk sikap menggunakan lima poin skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS).

3.4.1.2Variabel Terikat

(31)

1) Minat (Intention)

Konstruk yang ketiga yaitu minat penggunaan teknologi informasi (Y1). Minat (intention) merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007). Indikator konstruk minat diukur dengan menggunakan delapan item pertanyaan berdasarkan konsep Madden et al. (1992), Girgin (2003), Ryu et al. (2003), Ming et

al. (2005) yang kemudian diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan

telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut :

1. Minat untuk terus menggunakan

2. Minat menggunakan untuk mendukung profesi 3. Berusaha menggunakan TI dalam pekerjaan

4. Minat mempelajari dan mengaplikasikan inovasi TI 5. Akan mencoba mengaplikasikan inovasi

6. Merekomendasikan orang lain 7. Percaya akan berkembang luas 8. Adanya penolakan penggunaan TI

Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :

1. Saya berminat untuk terus menggunakan Teknologi Informasi (TI) di masa depan.

(32)

3. Setelah itu, Saya akan berusaha untuk terus menggunakan layanan TI dalam pekerjaan Saya

4. Saya berminat mempelajari perubahan-perubahan mengenai TI yang terkait dengan pekerjaan Saya

5. Saya akan mencoba mengaplikasikan inovasi yang ada 6. Saya akan mengajak orang lain untuk menggunakan TI

7. Saya percaya bahwa penggunaan TI akan berkembang luas dimasa depan

8. Saya tidak akan menggunakan layanan TI dalam mendukung pekerjaan Saya

Pengukuran konstruk sikap menggunakan lima poin skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS).

2) Perilaku Aktual (Actual Behavior)

Konstruk yang keempat adalah Perilaku Aktual (Y2). Ajzen &

(33)

1. Keteraturan dalam penggunaan TI 2. Frekuensi penggunaan TI

Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :

1. Biasanya, Saya menggunakan layanan TI secara teratur 2. Saya jarang menggunakan layanan TI

Secara garis besar defenisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nama

Variabel

Defenisi Operasional

Pengukuran Skala

Sikap (Attitude)

perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang ditentukan

(Hartono, 2007)

•Percaya penggunaan TI adalah penting

Likert

•Ketertarikan terhadap penggunaan TI •Ide Penggunaan TI •Kenyamanan dalam

penggunaan TI •Penggunaan TI dalam

melakukakan pekerjaan lain yang akan mepengaruhi niat

•Adanya tekanan dari kelompok asosiasi

Likert

•Kelebihan rekan kerja yang menggunakan TI

•Penggunaan TI oleh rekan kerja

•Kecenderungan rekan kerja dalam

•menggunakan TI •Penggunaan TI oleh

sebagian besar teman •Pentingnya pendapat rekan

(34)

(Hartono, 2007) •Masukan orang lain terkait penggunaan TI

•Pengadopsian pandangan rekan kerja dalam

•penggunaan TI

•Pendapat rekan kerja untuk menggunaan TI

•Pendapat rekan kerja untuk meningkatkan

•kesusksesan dengan menggunakan TI

• Ide untuk menggunakan TI dari orang-orang

• Sekitar

• Dukungan orang lain untuk menggunakan TI

• Harapan untuk terus menggunakan layanan TI Minat

(Intention)

Suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007)

•Minat untuk terus menggunakan

Likert

•Minat menggunakan untuk mendukung profesi

•Berusaha menggunakan TI dalam pekerjaan

•Minat mempelajari dan mengaplikasikan •inovasi TI •Akan mencoba

mengaplikasikan inovasi •Merekomendasikan orang

lain

•Percaya akan berkembang luas

•Adanya penolakan penggunaan TI dari tujuan yang melatarbelakangi perilaku tersebut (Ajzen & Fishbein, 2012)

•Keteraturan dalam penggunaan TI

Likert

(35)

Sumber: diolah peneliti, 2016.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran atau measurement adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data. Apakah metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data itu menggunakan metode observasi, angket, test

interview experiment ataupun kepustakaan pengukuran data harus dilakukan

(Soewadji, 2012).

Pengukuran variabel menggunakan skala. Secara umum, terdapat empat jenis skala, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan interval. Skala interval adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur (Erlina, 2011).

Pengukuran variabel yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:132). Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skala Pengukuran Variabel

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 7

2 Setuju (S) 6

3 Agak Setuju (AS) 5

(36)

Sumber : Sugiyono (2008)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitan 3.6.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai (Banking Staff) yang terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager

dan Relationship Manager yang ada di Bank Mandiri Syariah, Bank Negara

Indonesia (BNI) Syariah, Bank SUMUT Syariah, Bank Muamalat dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah di Kota Binjai, Sebanyak 35 pekerja.

3.6.2.Sampel Penelitian

Penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pada Sekaran (2006) yang menyatakan bahwa jumlah sampel untuk penelitian korelasional adalah lebih besar dari 30 dan lebih kecil dari 500 sampel. Alasan peneliti mengambil jumlah tersebut dikarenakan peneliti meyakini bahwa jumlah tersebut dapat mewakili jumlah keseluruhan sampel yang diambil.

Mengingat jumlah populasi yang terbatas, maka semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Ini berarti jumlah sampel penelitian ini sama dengan jumlah populasi yaitu 38 orang. Dengan kondisi ini maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan teknik sampling jenuh, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.

5 Agak Tidak Setuju (ATS) 3

6 Tidak Setuju (TS) 2

(37)

Tabel 3.4 Sampel Nama Bank Teller Costumer

Service

Sumber : Peneliti diolah, 2016

3.7 Metode Pengumpulan Data

(38)

Dalam penelitian ini, metode survei yang dilakukan yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam mengumpulkan data primer penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner. Peneliti melakukan penyebaran beberapa kuesioner pada nonresponden untuk menguji coba seberapa jauh responden telah memahami makna dari setiap item pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Peneliti mengadopsi item pertanyaan kuesioner yang telah diterjemahkan oleh Fathinah dan Baridwan (2013) yang diadaptasi dari penelitian Madden et al. (1992), Cohen (1994), Ajzen (2002), Girgin (2003), Ryu et al. (2003), Yang et al. (2004), Ming et al. (2005), dan Yilmaz dan Ozer (2010).Untukmendukung penelitian ini, penulis menggunakan metode penggumpulan data melalui :

a. Wawancara (Interview)

Berupa tanya jawab secara langsung yang di lakukan dengan pegawai (Banking Staff) yang terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back

Office, Account Manager dan Relationship Manager yang ada di Bank

Mandiri Syariah, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank SUMUT Syariah, Bank Muamalat dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah di Kota Binjai, yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

b. Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Pengajuan daftar pertanyaan (Questionair) ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada pegawai (Banking Staff) yang terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account

(39)

Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank SUMUT Syariah, Bank Muamalat dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah di Kota Binjai.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi didapat dengan memperoleh data-data melalui buku, jurnal, dokumen yang diperoleh dari pihak organisasi, internet dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini

3.8 Jenis Data

Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Erlina, 2011). Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan, dalam penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari jawaban responden pada setiap item pertanyaan yang ada dalam kuesioner dengan skala yang telah ditetapkan.

(40)

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2009:49). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

1. Apabila r hitung> r tabel maka kuesioner tersebut valid

2. Apabila r hitung< r tabel maka dapat dikatakan kuesioner tidak valid

3.9.2 Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2009:45). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2009:46).

Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

(41)

3.10 Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakanbantuan Partial Least Squares (PLS) yang merupakan statistika multivariate yangmelakukan pembandingan antara konstruk dependen berganda dan konstrukindependen berganda (Hartono dan Abdillah, 2009:21). Partial Least

Squares(PLS) merupakan salah satu metode statistika SEM (Structural

EquationModeling) berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan regresi

bergandaketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel penelitiankecil, adanya data yang hilang, dan multikolinearitas.

Analisis terhadap evaluasi model pada penelitian ini menggunakan program

Partial Least Squares (PLS). Evaluasi model dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu

pengujian terhadap validitas konvergen, pengujian terhadap validitas diskriminan, serta pengujian terhadap reabilitas.

Kode Indikator untuk setiap pertanyaan pada setiap konstruk adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kode Indkator dan Variabel

(42)

Ns9

3.11 Pengujian Hipotesis 3.11.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen (Ghozali, 2009:84).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Ho : b1 = 0,

Artinya secara parsial, pendelegasian wewenang dan komitmen berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

b. Ha : b1 ≠ 0,

Artinya secara parsial, pendelegasian wewenang dan komitmen berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

(43)

1. Jika Sig > 0,05 dan thitung < ttabel maka H0 diterima atau H1 ditolak. 2. Jika Sig < 0,05 dan thitung> ttabel maka H0 ditolak atau H1 diterima.

3.11.2Uji Koefisien Determinasi (R2)

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

Bab ini membahas mengenai pengolahan data untuk pengujian hasil penyebaran kuesioner, profil responden, statistik deskriptif, dan pengujian hipotesis serta pembahasannya.

Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Kota Binjai yang terdiri dari; Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dan Bank Muamalat. Responden yang ambil dalam penelitian ini adalah

Banking Staff; terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account

Manager dan Relationship Manager, yang menggunakan teknologi informasi

dalam melaksanakan tugas. peneliti menggunakan metode survei yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner.

(45)

lagi setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Dalam melakukan penetilian, peneliti datang langsung ke Perbankan Syariah yang berada di Kota Binjai. Sebanyak 35 Kuisioner disebarkan kepada Banking Staff; terdiri dari Teller Bank, Customer

Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager. Dalam

pengembalian kuisioner, sebanyak 32 kuisioner dikembalikan kepada peneliti. Setelah diperiksa terdapat dua kuesioner yang tidak dapat digunakan karena terdapat data yang tidak diisi lengkap dan terdapat bias dan Tiga kuesioner tidak dapat dikumpulkan karena tidak adanya pejabat yang berwenang. Dengan demikian tingkat pengembalian kuesioner (responden rate) dalam penelitian ini adalah 91.43% dan kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 30 kuesioner atau sebesar 85.71% sebagai sampel dalam penelitian ini.

Tabel 4.1

Distribusi dan Pengembalian Kuesioner

Uraian Jumlah

Kuesioner yang dibagikan 35

Kuesioner yang tidak dikembalikan Kuesioner yang dikembalikan Tingkat Pengembalian

3 32 91,43%

Kuesioner yang digugurkan 2

Kuesiner yang siap digunakan

Response rate

30 85.71%

(46)

4.2 Profil Responden

Profil responden mengambarkan data karakteristik dari responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya nilai frekuensi absolut dan persentasenya. Adapun komposisi responden pada penelitian ini terdiri dari komposisi berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jabatan, masa jabatan, dan lama penggunaan sistem informasi berbasis teknologi berupa komputer.

Diketahui dari 30 kuesioner sebanyak 10 orang atau 33,3% adalah responden laki-laki dan 20 orang atau 66,7% responden adalah perempuan. Mayoritas pendidikan akhir S1 sebanyak 24 orang atau 80%. Secara keseluruhan, sebanyak 76,7% responden telah bekerja diatas 3 (tiga) tahun. Semua responden atau 100% telah menggunakan Teknologi Informasi lebih dari 3 tahun. Dengan tingkat penggunaan Teknologi Informasi sebanyak 63,3% perhari dan 60% perminggunya, hal ini dapat diketahui hampir semua responden sudah menggunakan teknologi informasi pada kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam pemggunaan Teknologi Insormasi sudah dapat di katahan mahir. Profil responden dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Profil Responden pada

Demografi Jumlah dan Proporsi (%)

Jenis Kelamin • Laki-laki • Perempuan

(47)

Jabatan / Posisi • Teller

• Customer Service • Back Office • Account Manager • Relation Manager

7 (23,3%) Pengalaman Penggunaan TI

• <1 tahun Tingkat Lama Pemakaian TI dalam 1 Hari

(48)

• 3 Jam Tingkat Lama Pemakaian TI dalam 1 Minggu

• < 5 Jam

Sumber : Data primer yang diolah

Dari penjabaran profil responden diatas, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan responden telah cukup berpendidikan dan pengalaman untuk memahami kondisi dalam lingkungan kerjanya.

4.3 Statistik Deskriptif

(49)

sampel sehingga mempermudah pengamatan. Pengukuran statistik sampel pada penelitian ini menggunakan program Partial Least Squares(PLS) dengan software SmartPLS3. Variabel yang diujikan dalam penelitian ini adalah Sikap, Norma Subjektif, Minat dan Perilaku.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif – Variabel pada Kota Binjai

Variabel N

Nilai Minimum

Nilai Maksimum

Mean

Standar Deviasi

Sikap X1 30 20 35 33.37 3.2

Norma Subjektif X2 30 62 91 87.47 7.04

Minat Y1 30 48 57 54.67 2.4

Perlaku Aktual Y2 30 6 14 13.2 1.61

Hasil pengolahan statistik deskriptif menunjukkan responden sebanyak 30 orang. Jumlah pertanyaan untuk masing-masing variabel yaitu 5 buah pertanyaan untuk variabel Sikap, 13 buah pertanyaan untuk variabel Norma Subjektif, 8 buah pertanyaan untuk variabel Minat, dan 2 buah pertanyaan untuk variabel Perlaku Aktual.

(50)

Jawaban responden atas variabel Norma Subjektif menunjukkan nilai mean 87.47, nilai minimum 62, dan nilai maksimum 91. Sedangkan standar deviasinya sebesar 7.04 yaitu 7.44% atas nilai mean. Ini berarti variasi jawaban responden yang rendah.

Untuk variabel Minat menunjukkan nilai mean 54.67, nilai minimum 48, dan nilai maksimum 57. Sedangkan standar deviasinya sebesar 2.4 yaitu 4.20% dari nilai mean. Ini berarti jawaban responden memiliki variasi yang rendah.

Jawaban responden atas variabel Perilaku Aktual menunjukkn nilai mean 13.2, nilai minimum 6, dan nilai maksimum 14. Sedangkan nilai standar deviasinya sebesar 1.6 yaitu 10.85% dari nilai mean, yang berarti variasi jawaban responden rendah.

(51)

Ratmono, 2013:66). Berikut saran yang diberikan oleh Hair dkk. dalam keputusan untuk mempertahankan atau menghapus indikator reflektif (Hair dkk. dalam Mahfud dan Ratmono, 2013:66).

Gambar 4.1 Prosedur Analisis Indikator Reflektif Pengujian Relevansi Outer Loading

Faktor

Loading > 0,7 Loading < 0,4 0,4 <Loading < 0,70

Pertahankan Indikator Reflektif Hapus/Drop Indikator

Reflektif Menganalisis Dampak Dihapuskannya

Indikator pada AVE dan Composite Reliability

Tidak Meningkatkan AVE dan Composite Reliability di

atas Batasan Meningkatkan AVE dan

Composite Reliability di atas Batasan

Pertahankan Indikator Reflektif Hapus Indikator

(52)

Indikator dengan loading di bawah 0,40 harus dihapus dari model. Namun untuk indikator dengan loading antara 0,40 dan 0,70 sebaiknya kita analisis dampak dari keputusan menghapus indikator tersebut pada average variance

extracted (AVE) dan composite reliability. Kita dapat menghapus indikator

dengan loading antara 0,40 dan 0,70 jika indikator tersebut dapat meningkatkan

average variance extracted (AVE) dan composite reliability di atas batasannya

(treshold) (Mahfud dan Ratmono, 2013:67). Nilai batasan AVE adalah 0,50 dan

composite reliability sebesar 0,7. Pertimbangan lain dalam menghapus indikator

adalah dampaknya pada validitas isi (content validity) konstruk. Indikator dengan

loading yang kecil kadang tetap dipertahankan karena punya kontribusi pada

(53)

4.5 Evaluasi Outer Model (Measurement Model)

4.5.1.Evaluasi Nilai Loading dan Average Variance Extracted (Validitas Konvergen dan Validitas Diskriminan)

Gambar 4.2 Tampilan Model Penelitian dalam Software SmartPLS 3

(54)

indikator mi1 adalah 0.647, nilai loading untuk indikator mi2 adalah 0.387, nilai loading untuk indikator mi3 adalah 0.381, nilai loading untuk indicator mi4 adalah 0.890 dan seterusnya. Suatu indikator akan dieliminasi jika nilai

loading dari suatu indikator lebih kecil dari 0,4. Sehingga indikator dari mi2

dan mi3 dieliminasi. Kemudian dilakukan pengujian kembali untuk menentukan nilai loading dari masing-masing indikator.

(55)
(56)

Gambar 4.5 Diagram Jalur Nilai Loading Untuk Masing-Masing Indikator setelah Eliminasi

(57)

Tabel 4.4

Nilai Average Variance Extracted (AVE)dari Masing-Masing Variabel Laten

Variabel Average Variance Extracted (AVE)

Sikap 0,630

Norma Subjektif 0,687

Minat 0,582

Perilaku Aktual 0,908

Sumber : Data Primer (diolah)

Untuk pengujian validitas diskriminan, nilai AVE yang disarankan adalah 0,5. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui nilai Nilai AVE terendah adalah 0,582. Perhatikan bahwa nilai AVE dari seluruh variabel di atas 0,5. Hal ini berarti telah memenuhi syarat nilai AVE yang disarankan, yakni di atas 0,5. Gambar 4.6 menyajikan secara visual dari nilai AVE untuk tiap-tiap variabel.

(58)

4.5.2 Evaluasi Nilai Alpha Cr’;onbach dan Composite Reliability (Reliabilitas)

Evaluasi reliabilitas dinilai berdasarkan alpha cronbach dan

composite reliability. Gambar 4.6 menyajikan nilai alpha cronbach dan

composite reliability untuk masing-masing variabel laten.

Tabel 4.5 Nilai Alpha Cronbach dan Composite Reliability dari Masing-Masing Variabel Laten

Variabel Nilai Alpha Cronbach

Composite Reliability

Sikap 0,880 0,894

Norma Subjektif 0,961 0,966

Minat 0,860 0,889

Perilaku Aktual 0,889 0,952

Sumber : Data Primer (diolah)

Nilai alpha cronbach yang disarankan adalah di atas 0,6 (mendekati 0,6). Sementara nilai batasan composite reliability sebesar 0,7. Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach terendah adalah 0,860, dan nilai composite reliability terendah adalah 0,889. Diketahui seluruh nilai

Alpha Cronbach dan Composite Reliability memenuhi syarat batas nilai

(59)

untuk Composite Reliability. Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 menyajikan nilai

Alpha Cronbach dan Composite Reliability dari masing-masing variabel.

Gambar 4.7 Nilai Cronbach’s Alpha untuk Tiap-Tiap Varibel Berada di Batas Aman

Gambar 4.8 Nilai Composite Reliability untuk Tiap-Tiap Varibel Berada di Batas Aman

4.6 Pengujian Hipotesis

(60)

Gambar 4.9 Koefisien Jalur

(61)

Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai koefisien jalur dari sikap ke minat bernilai positif, yakni 0,042 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.10). Hal ini berarti sikap berpengaruh positif terhadap minat. Berdasarkan Gambar 4.10, diketahui nilai p-values dari sikap terhadap minat adalah 0,908. Karena nlai p-values > 0,05, maka pengaruh sikap terhadap minat tidak signifikan secara statistika. Dengan kata lain, pengaruh sikap terhadap minat tidak terlalu kuat (dari sudut pandang statistika).

Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai koefisien jalur dari norma subjektif ke minat bernilai positif, yakni 0,764 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.10). Hal ini berarti norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat. Berdasarkan Gambar 4.10, diketahui nilai p-values dari norma subjektif terhadap minat adalah 0,025. Karena nlai p-values < 0,05, maka pengaruh norma subjektif terhadap minat signifikan secara statistika. Dengan kata lain, norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat.

Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai koefisien jalur dari minat ke perilaku bernilai positif, yakni 0,670 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.10). Hal ini berarti minat berpengaruh positif terhadap perilaku. Berdasarkan Gambar 4.10, diketahui nilai values dari minat terhadap perlaku adalah 0,001. Karena nlai

p-values < 0,05, maka pengaruh minat terhadap perilaku signifikan secara statistika.

Dengan kata lain, minat berpengaruh positif dan signifikan secara statistika terhadap perilaku aktual.

(62)

61,4%, sisanya sebesar 38,6% dipengaruh oleh faktor-faktor yang lain. Berdasarkan Gambar 4.12, pengaruh antara minat terhadap perilaku aktual sebesar 0,449 atau sebesar 44,9%, sisanya sebesar 55,1% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

(63)

Gambar 4.12 Pengaruh Minat terhadap Perilaku Aktual

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian 4.7.1 Hipotesis Satu (H1)

(64)

Nilai p-values dari sikap ke minat sebesar 0,908. Nilai ini lebih besar (>) dari 0,05, sehingga dapat diketahui pengaruh sikap terhadap minat adalah tidak signifikan. Dan dapat diartikan bahwa pengaruhnya tidak terlalu kuat dalam konteks statistika atau dari sudut pandang statistika. Dari hasil koefisien bernilai positif, berarti terdapat pengaruh positif tidak signifikan antara sikap dan minat sehingga hipotesis satu (H1) untuk penggunaan sistem informasi berbasis teknologi pada bank syariah di kota binjai dapat di nyatakan terdukung.

Berdasarkan Gambar 4.11, terdapat nilai R Square yang menunjukkan nilai pengaruh antara sikap dan norma subjektif secara simultan atau bersama-sama terhadap minat sebesar 0,614 atau sebesar 61,4%, sisanya sebesar 38,6% dipengaruh oleh faktor-faktor yang lain.

(65)

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Kartika (2009). Penelitian tersebut meneliti mengenai penggunaan teknologi informasi di dalam dunia perbankan. Teknologi informasi pada penelitian tersebut berupa Sistem Informasi iCons (Integrated Centralized on Line System) yang digunakan oleh karyawan PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Semarang. Dari hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian tersebut diketahui terdapat pengaruh antara sikap (attitude) terhadap minat (intention) dalam penggunaan sitem informasi berbasis teknologi. Sehingga dari penelitian tersebut dapat diimpulkan bahwa responden menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki rasa suka dalam menggunakan sistem iCons dan responden memiliki keinginan yang kuat dalam menggunakan sistem terebut sewaktu waktu apabila dibutuhkan.

(66)

pengaruh positif antara sikap (attitude) terhadap minat (intention) dalam penggunaan suatu teknologi.

4.7.2 Hipotesis Dua (H2)

Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap minat. Berdasarakan gambar 4.9, diketahui nilai koefisien jalur dari norma subjektif terhadap minat bernilai positif yaitu 0,764. Hal ini dapat diartikan bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat. Dengan kata lain, norma subjektif yang semakin baik, akan meningkatkan minat pengguna sistem informasi berbasis teknologi informasi pada perbankan syariah di kota Binjai.

Nilai p-values dari norma subjektif ke minat sebesar 0,025. Nilai ini lebih kecil (<) dari 0,05, sehingga dapat diketahui pengaruh norma subjektif terhadap minat adalah signifikan. Dan dapat diartikan bahwa pengaruhnya kuat dalam konteks statistika atau dari sudut pandang statistika. Dari hasil koefisien bernilai positif, berarti terdapat pengaruh positif signifikan (hubungan searah) antara Norma subjektif dan minat sehingga hipotesis dua (H2) untuk penggunaan sistem informasi berbasis teknologi pada bank syariah di kota binjai dapat di nyatakan terdukung.

(67)

Dengan demikianHasil penelilitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehZahra (2009), Ozer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013). Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh Fathunah dan Baridwan (2013) menyatakan bahwa norma subyektif berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan model Theory of

Reasoned Action (TRA) yang menguji hubungan antara sikap, norma

subyektif, minat dan perilaku aktual. Studi ini menggunakan metode survey dalam pengambilan data dengan Sampel studi ini adalah karyawan bank syariah se-Malang Raya sebanyak 97 data yangd diolah dengan menggunakan smartPLS.

Dari hasil penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Ozer dan Yilmaz (2010) menyatakan bahwa norma subjektif (subjective norms) memiliki pengaruh terhadap minat (intention) penggunaan teknologi informasi pada Akuntan di Istanbul, Turki. Dari penelitian tersebut Ozer dan Yilmaz (2010) juga menyebutkan bahwa norma subjektif seperti pendapat atau persepsi dari rekan kerja, teman, asosiasi, atau lingkunngan sosial lainnya memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi, dalam hal ini responden yang diambil adalah profesi Akuntan di Istanbul, Turki.

(68)

mahasiswa untuk menggunakan teknologi informasi berbasis internet sebagai sumber pustaka. Penelitian tersebut merupakan penelitian mengenai penggunaan teknologi informasi berbasis internet sebagai sumber pustaka bagi mahasiswa. Salah satu konstruk yang diuji dalam penelitian tersebut adalah norma subjektif (subjective norms) terkait pengaruhnya terhadap minat (intention) penggunaan teknologi informasi berupa internet sebagai sumber pustaka. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu survey kuesioner dengan membagikan 360 kuesioner dari populasi mahasiswa S1 dan S2 Universitas Gajah Mada.

(69)

4.7.3 Hipotesis Tiga (H3)

Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa Minat berpengaruh terhadap Perilaku actual. Berdasarakan gambar 4.9, diketahui nilai koefisien jalur dari Minat terhadap perilaku aktual bernilai positif yaitu 0,670. Hal ini dapat diartikan bahwa minat berpengaruh positif terhadap perilaku aktual. Dengan kata lain, minat yang semakin tinggi, akan berdampak positip pada pengguna sistem informasi berbasis teknologi informasi pada perbankan syariah di kota Binjai.

Nilai p-values dari minat ke perilaku aktual sebesar 0,001 lebih kecil (<) dari 0,05, sehingga dapat diketahui pengaruh minat terhadap perilaku aktual adalah signifikan. Dan dapat diartikan bahwa pengaruh minat terhadap perilaku aktual dinayatakan kuat dalam konteks statistika atau dari sudut pandang statistika. Dari hasil koefisien bernilai positif, berarti terdapat pengaruh positif signifikan (hubungan searah) antara minat dan perilaku aktual sehingga hipotesis tiga (H3) untuk penggunaan sistem informasi berbasis teknologi pada bank syariah di kota binjai dapat di nyatakan terdukung.

(70)

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan olehOzer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013). Pada penelitian Fathinah dan Baridwan (2013), menyatakan bahwa minatberpengaruh signifikan terhadap perilaku aktual penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan model Theory of

Reasoned Action (TRA) yang menguji hubungan antara sikap, norma

subyektif, minat dan perilaku aktual. Studi ini menggunakan metode survey dalam pengambilan data dengan Sampel studi ini adalah karyawan bank syariah se-Malang Raya sebanyak 97 data yangd diolah dengan menggunakan smartPLS.

Selain itu Ozer dan Yilmaz (2010) melakukan penelitian serupa dengan obyek penelitian profesi Akuntan di Istanbul, Turki. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat pengaruh antara minat (intention) terhadap perilaku aktual (actual behavior). Dalam penelitian tersebut disebutkan apabila Akuntan yakin bahwa penggunaan IT akan memberikan dampak yang positif terhadap profesi yang sedang mereka jalankan, perilaku mereka akan positif dan mereka akan melilih untuk menggunakan teknologi tersebut.

(71)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan yaitu;

a. Dalam Theory ofReasoned Action (TRA), minat dipengaruhi oleh sikap dan norma subjektif. Minat merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Minat merupakan awal atau pendahuluan dari suatu tindakan atau perilaku aktual. Dengan kata lain, seseorang akan melakukan suatu perilaku aktual jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya. Sikap didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif seseorang tentang sebuah perilaku. Sedangkan norma subjektif adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.

(72)

c. Terdapat pengaruh positif pada pengaruh sikap terhadap minat dengan nilai koefisien jalur positif sebesar 0,042. Meskipun pengaruh sikap terhadap minat adalah positif namun tidak signifikan karena nulai P-values dari sikap ke minat adalah sebesar 0,908 dan nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Sikap seseorang yang semakin baik dalam penggunaan sistem informasi berbasis teknologi, maka akan meningkatkan minat pada pengguna system informasi berbasis teknolgi informasi perbankan syariah di kota binjai. Hasil ini konsisten dengan hasil studi beberapa peneliti lain yaitu Wibowo (2007), Kartika (2009), dan Ozer dan Yilmaz (2010).

d. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada pengaruh norma subjektif terhadap minat dengan nilai koefisien jalur positif sebesar 0,764 dan nilai p-values sebesar 0,025 dimana nilai p-values lebih kecil dari 0,05. Semakin tinggi atau semakin baik norma subjektif dari seorang pengguna atau user sistem informasi berbasis teknologi, maka semakin tinggi minat atau keinginan seseroang untuk menggunakan sistem informasi berbasis teknologi tersebut. Seseorang bermiat menggunakan sistem informasi teknologi karena adanya pengaruh dari norma subjektif. Hasil ini konsisten dengan hasil studi beberapa peneliti lain yaitu Zahra (2009), Ozer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013).

(73)

Semakin tinggi minat dari seorang pengguna atau user sistem informasi berbasis teknologi, maka semakin baik perilaku aktual seseroang dalam menggunakan sistem informasi berbasis teknologi tersebut. Hasil ini konsisten dengan hasil studi beberapa peneliti lain yaitu Ozer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013).

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor determinan yang dapat mempengaruhi minat pada penggunaan sistem informasi berbasis teknologi adalah kedua variabel determinan yaitu konstruk sikap dan konstruk norma subjektif. Pada penelitian ini juga ditemukan hasil bahwa minat seseorang dalam penggunaan sistem informasi berbasis teknologi dapat mempengaruhi perilaku aktual terhadap penggunaan sistem tersebut. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa dalam suatu perusahaan harus dapat tercipta kondisi yang kondusif, lingkungan kerja yang nyaman dan baik, meningkatkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung kinerja pegawai sehingga dapat meningkatkan minat pegawai dalam melaksanakan tugas pada penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. Dengan begitu pegawai juga akan lebih nyaman dan lebih focus dan terpacu dalam melaksanakan tugas dengan hasil yang maksimal, peningkatan kinerja para karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk penelitian mendatang adalah: a. Menambahkan variabel lain yang berkaitan erat secara teori terkait

(74)

b. Memperluas responden dan ruang lingkup penelitian yang tidak hanya mencakup sebuah perbankan pada satu kota melainkan perusahaan-perusahaan milik negara, milik daerah atau swasta.

(75)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi

Hall (2011, 6) Sistem adalah dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Menurut Hartono (2007) dalam Fathinah dan Baridwan (2013) informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Pada dasarnya data merupakan sumber dari informasi. Dengan kata lain data merupakan bentuk mentah yang belum menunjukkan banyak informasi, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data dapat diartikan sebagai segala fakta yang dikumpulkan, disimpulkan, disimpan dan diproses melalui sistem informasi. Sedangkan informasi merupakan data yang telah dikelola dan diproses sehingga memiliki manfaat yang maksimal dan dapat dipergunakan. Selanjutnya Hartono (2007) dalam Fathinah dan Baridwan (2013) mengemukakan bahwa informasi yang beredar tidak semuanya berkualitas. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan kualitas informasi itu sendiri, yaitu antara lain:

1. Akurat, berarti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan dan tidak bias serta jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu, berarti informasi yang usang tidak akan bernilai karena informasi tersebut dijadikan landasan dalam mengambil keputusan.

(76)

Dari beberapa pengertian informasi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Dan suatu informasi dikatakan berkualitas ketika informasi tersebut dianggap akurat, tepat waktu dan relevan bagi penerimanya.

Sistem informasi (SI) merupakan sarana yang menyediakan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi sehingga dapat mengurangi keraguan atau ketidakpastian (Handayani, 2005). Selain itu Hall (2011) dalam Fathinah dan Baridwan (2013) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu rangkaian prosedur yang terdiri dari proses pengumpulan data, pemrosesan data hingga menjadi keluaran atau output berupa informasi, yang kemudian informasi tersebut didistribusikan kepada pengguna informasi. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan satu kesatuan dari subsistem yang berinteraksi dan saling bekerjasama dalam suatu rangkaian proses mulai dari pengumpulan data, pemrosesan data menjadi sebuah informasi dan pendistribusian informasi sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

(77)

untuk persiapan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan. Definisi sistem informasi akuntansi menurut Hall (2011, h.611) adalah subbagian khusus dari sistem informasi yang memproses transaksi keuangan.

Menurut Wilkinson (2000:22) dalam Fatinah dan Baridwan (2013) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkoordinasian sumber data untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa SIA merupakan suatu sistem informasi yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi para penggunanya dalam rangka mencapai tujuan organisasi

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi

(78)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi pada dasarnya merupakan suatu alat yang diciptakan dan digunakan oleh individu sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya (Maharsi dalam Fathinah dan Baridwan (2013).

Dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan perpaduan antara teknologi komputer, telekomunikasi, komunisasi dan otomatisasi kantor yang bercampur menjadi satu dan sulit untuk dipisahkan. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada penggunaan komputer saja, namun segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik untuk mencapai tujuan organisasi.

2.1.3.1 Lingkup Teknologi Informasi

Teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras menyangkut peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memory, printer dan keyboard. Adapun perangkat lunak meliputi: instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut (Kadir, 2003).

2.1.3.2 Perkembangan dan Peranan Teknologi Informasi

(79)

Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi para bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerjasama. Sehingga dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa peranan teknologi informasi akan menjadi sangat penting dalam kelangsungan hidup organisasi. Hal ini dikarenakan kemudahan yang diberikan oleh teknologi informasi dan fungsi dari teknologi informasi tersebut dalam memajukan perusahaan. Selain itu pada lingkungan bisnis yang memiliki tingkat kompetitif begitu tinggi, teknologi informasi menjadi sumber mendasar dalam mendukung kesempatan kompetitif dan menjadi sebuah senjata strategis pada organisasi (Lam et al., 2007).

Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Menurut Kadir dalam Fathinah dan Baridwan (2013), peranan teknologi informasi meliputi :

1.Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam tugas ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.

2.Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

(80)

2.2Sikap

2.2.1 Pengertian Sikap

Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Tatik Suryani (2008), menyatakan bahwa sikap merupakan ekspresi perasaan yang berasal dari dalam diri individu yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu obyek. Sikap merupakan evaluasi positif atau negatif dalam melakukan perilaku (Nazar dan Syahran, 2008).

Menurut Nazar dan Syahran (2008), sikap terhadap perilaku menunjukkan tingkatan seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau yang kurang baik tentang perilaku tertentu. sikap terdiri dari dua elemen yaitu ide yang sangat baik dan sesuatu yang diinginkan. Ide yang sangat baik menunjukkan bahwa seberapa jauh seseorang berpikir bahwa melakukan perilaku di masa yang akan datang merupakan ide yang sangat baik. Sesuatu yang diingikan menunjukkan seberapa jauh seseorang berpikir bahwa melakukan perilaku di masa yang akan datang merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.

(81)

2.2.2. Ciri-ciri Sikap

Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoadmodjo (2003, 34) adalah:

a. Sikapbukandibawasejaklahirmelainkandibentukataudipelajari sepanjangperkembanganitu dalam hubungannyadengan obyeknya. b. Sikapdapatberubah-ubahkarenaitusikapdapatdipelajaridansikap

dapatberubah padaorang-orang bilaterdapatkeadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentuyangmempermudah sikap padaorangitu.

c. Sikaptidakberdirisendiri,tetapisenantiasamempunyaihubungan

tertentuterhadapsuatuobyek.Dengankata lainsikapituterbentuk, dipelajari, atau berubahsenantiasaberkenaan dengan suatu obyek tertentuyangdapat dirumuskan dengan jelas.

d. Obyek sikapitumerupakansuatuhal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikapmempunyaisegi-segimotivasidansegi-segiperasaan,sifat

alamiahyangmembedakansikapdankecakapan- kecakapanatau pengetahuan-pengetahuanyangdimiliki orang.

Sikap memiliki ciri-ciri yang mudah terbawa suasana dan situasi yang bisa berubah-ubah tergantung dari apa yang ada di sekilingnya. Sikap juga mempunyai suatu hubungan terhadap suatu objek yang membuat sikap seseorang berubah dalam beberapa saat. Sikap dapat di pelajari dan dibentuk sendiri. Sehingga tidak heran jika seseorang dapat berubah dalam satu waktu karna tergantung suasana dan situasi terhadap suatu obyek.

2.2.3.Fungsi Sikap

MenurutKatz(1964)dalambukuWawandanDewi(2010,23) sikap mempunyai beberapa fungsi,yaitu:

(82)

Fungsiiniberkaitandengansarana dantujuan.Orang memandang sejauh mana obyek sikap dapat digunakan sebagai saranaataualatdalamrangka mencapaitujuan.Bila obyeksikap dapatmembantuseseorang dalammencapaitujuannya,makaorang akanbersifatpositif terhadapobyektersebut.Demikiansebaliknya

bilaobyeksikapmenghambatpencapaian tujuan,makaorang akan bersikap negatifterhadapobyek sikapyangbersangkutan.

b. Fungsipertahanan ego.

Inimerupakansikapyang diambilolehseseorangdemiuntuk mempertahankan egoatau akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktuorangyangbersangkutanterancam keadaandirinyaatau egonya.

c. Fungsiekspresinilai

Sikapyangadapadadiriseseorang merupakanjalanbagi individuuntuk mengekspresikannilaiyang ada padadirinya.Dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan kepuasan dapat menunjukkankepada dirinya.Denganindividumengambilsikap

tertentuakanmenggambarkankeadaansistemnilaiyang adapada individuyangbersangkutan.

d. Fungsipengetahuan

Individu mempunyaidorongan untuk ingin mengertidengan pengalaman-pengalamannya.Iniberartibilaseseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu obyek, menunjukkan tentang pengetahuan orangterhadap obyek sikapyangbersangkutan.

2.2.4. Komponen Sikap

MenurutAzwarS(2011,23)sikapterdiridari3komponenyang salingmenunjangyaitu:

a. Komponen kognitif

Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisikepercayaan stereotipeyang dimilikiindividu mengenaisesuatudapatdisamakan penanganan (opini) terutamaapabila menyangkutmasalahisuatauyang kontroversial.

b. Komponen afektif

Gambar

Gambar 3.1 Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1  Alamat Tempat Penelitian
Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang dari pada kamu, akan tetapi dia adalah seorang Rasul Allah dan. penutup segala

Jika ada masalah yang tidak mampu diselesaikan keluarga, biasanya keluarga berbagi cerita kepada anggota keluarga yang lain untuk meringankan masalah yang dihadapib.

Jiwa manusia yang merupakan bagian dari realitas dunia juga terdiri dari partikel-partikel... • PLATO (427 –

9 Sehingga hal yang paling dapat dilakukan pada pasien wanita hamil dengan demam tifoid adalah perubahan perilaku hidup yaitu hidup bersih dan sehat.. Terdapat sepuluh

PARTISIPASI ANGGARAN,INFORMASI ASIMETRI, KAPASITAS INDIVIDU DAN TEKANAN ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Kudus).”

Sesuai dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek yang merupakan salah satu kewajiban yang perlu ditempuh untuk syarat kelulusan, maka dengan ini saya mengajukan diri untuk

dan juga mengenali perilaku-perilaku yang tidak diperlukan yang menjadi pendukung ketidakasertifannya), Membantu klien untuk membedakan perilaku yang dibutuhkan dan yang

Pasal IV ayat (4) mengatur bahwa &#34;Tidak ada Negara yang akan diwajibkan untuk memberikan perlindungan terhadap karya untuk jangka waktu lebih lama dari yang