ABSTRAK
PENGARUH AROMATERAPI MINYAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK
MAHASISWI
Vania Florencia S., 2015, Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO
Pembimbing II : Ade Kurnia Surawijaya, dr., SpKJ
Mahasiswi mempunyai risiko mengalami stres yang dapat mengakibatkan sulit mengingat. Para peneliti, telah mengembangkan berbagai alternatif untuk meningkatkan memori, salah satunya aromaterapi. Salah satu bahan yang digunakan untuk aroma terapi adalah kayu manis (Cinnamomum burmannii). Kandungan utama minyak kayu manis adalah cinnamaldehyde yang berpengaruh terhadap aktivitas otak merangsang sistem saraf pusat untuk mensekresikan norepinefrin. Norepinefrin yang bersifat stimulan memungkinkan meningkatkan memori jangka pendek.
Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh minyak kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap memori jangka pendek pada mahasiswi. Desain penelitian ini bersifat Eksperimental Semu, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test. Metode yang digunakan adalah Peterson & Peterson. Data yang diukur adalah skor memori jangka pendek. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil penelitian yang didapat adalah jumlah kombinasi huruf yang diingat sesudah menghirup minyak kayu manis lebih banyak dibandingkan dengan sebelum menghirup minyak kayu manis (12,73 + 1,507 vs 9,00 + 2,364) dengan perbedaan sangat signifikan (p < 0,01).
Simpulan penelitian ini adalah minyak kayu manis (Cinnamomum burmannii) meningkatkan memori jangka pendek mahasiswi.
ABSTRACT
THE AROMATHERAPY EFFECT OF CINNAMON
(Cinnamomum burmannii) ESSENTIAL OIL
TO SHORT-TERM MEMORY IN FEMALE COLLEGE STUDENT
Vania Florencia S., 2015 1stTutor : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO 2ndTutor : Ade Kurnia Surawijaya, dr., SpKJ
Female student who has risk of stress, that could cause lack of brain’s ability to save memory. Researchers have developed various alternatives to improve memory, such as aromatherapy. One of the materials used for aromatherapy are Cinnamon (Cinnamomum burmannii). The main component of Cinnamon essential oil is cinnamaldehyde, which could effect brain activity stimulate central nervous system to release norepinephrin. Norepinephrin is a stimulant that could improve memory
The aim of this research was to measure the effect of Cinnamon essential oil in increasing college student’s short term-memory.
This research was a quasi experimental design with pre and post test method. The method used was Peterson & Peterson. The measured data wasshort-term memory score. Data was analyzed using “t” test with α = 0,05
The result of this research showed that number of alphabets remembered after inhalation were more than before inhalation of Cinnamon essential oil (12,73 + 1,507 vs 9,00 + 2,364) with highly significant difference (p<0,01).
The conclusion of this research was the Cinnamon essential oil can increase female college student’s short term memory.
DAFTAR ISI
JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 3
1.4.1 Manfaat Akademis... 3
1.4.2 Manfaat Praktis... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Memori... 6
2.1.1 Definisi Memori... 6
2.1.2.1 Memori Jangka Pendek... 7
2.1.2.2 Memori Jangka Menengah... 8
2.1.2.3 Memori Jangka Panjang... 8
2.1.3 Perbandingan Memori Jangka Pendek dan Jangka Panjang... 9
2.1.4 Mekanisme Memori Jangka Pendek... 11
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Memori... 13
2.2 Bagian Otak yang Berperan Dalam Proses Memori... 14
2.2.1 Sistem Limbik... 15
2.3 Indera Penghidu... 19
2.3.1 Proses Menghidu... 20
2.3.2 Jaras Olfaktorius... 22
2.4 Minyak Esensial... 23
2.4.1 Asal-Usul Minyak Esensial... 23
2.4.2 Tes Mutu Minyak Esensial... 24
2.4.3 Komponen Minyak Esensial... 25
2.4.4 Jalur Pemakaian Minyak Esensial... 26
2.4.4.1 Pemakaian Internal... 26
2.4.4.2 Pemakaian Nasal... 27
2.4.4.3 Absorbsi melalui Kulit... 29
2.4.4.3.1 Cara Penyerapan Per Kutan... 31
2.5 Aromaterapi... 31
2.5.1 Teori Aromaterapi... 31
2.5.2 Jenis-Jenis Aromaterapi... 32
2.5.3 Material Aromaterapi... 33
2.6 Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)... 34
2.6.1 Nama Umum Kayu Manis... 34
2.6.2 Klasifikasi Kayu Manis... 34
2.6.3 Daun, Bunga, Buah Kayu Manis... 35
2.6.4.1 Cinnamomum burmanii... 36
2.6.8 Mekanisme Kayu Manis... 43
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian... 45
3.1.1 Alat Penelitian... 45
3.1.2 Bahan Penelitian... 45
3.2 Subjek Penelitian... 45
3.2.1 Kriteria Inklusi ... 45
3.2.2 Kriteria Eksklusi... 45
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian... 46
3.4 Metode Penelitian... 46
3.4.1 Desain Penelitian... 46
3.4.2 Data yang Diukur... 46
3.4.3 Variabel Penelitian... 46
3.4.3.1 Definisi Konsepsional Variabel... 46
3.4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 46
3.4.3.3 Besar Sampel Penelitian... 47
3.5 Prosedur Kerja... 47
3.5.1 Persiapan Subjek Penelitian... 47
3.5.2 Prosedur Penelitian... 48
3.6 Metode Analisis... 49
3.6.2 Kriteria Uji... 49
3.7 Aspek Etik Penelitian... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 51
4.2 Pembahasan... 52
4.3 Uji Hipotesis Penelitian... 54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 55
5.2 Saran... 55
DAFTAR PUSTAKA... 56
LAMPIRAN... 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Memori... 6
Gambar 2.2 Proses Memori... 9
Gambar 2.3 Habituasi dan Sensitisasi di Aplysia... 11
Gambar 2.4 Serebrum... 16
Gambar 2.5 Gyrus hippocampalis... 16
Gambar 2.6 Corpus Amigdala... 18
Gambar 2.7 Lokasi dan Struktur dari Sel Reseptor Olfaktori... 19
Gambar 2.8 Aktivasi Reseptor Sel Olfaktorius... 20
Gambar 2.9 Proses odoran di bulbus olfaktori... 21
Gambar 2.10 Koneksi neural sistem olfaktori... 23
Gambar 2.11 Kromatografi gas cairan... 24
Gambar 2.12Aromaterapi kosmetik... 32
Gambar 2.13Aromaterapi Klinik atau Aromaterapi Olfaktori... 33
Gambar 2.14Kayu Manis... 35
Gambar 2.15Peran Cinnamon sebagai Anti-Diabetic... 40
Gambar 2.16 Peran Cinnamon sebagai Anti- Kanker... 41
Gambar 2.17Peran Cinnamon pada Alzheimer... 42
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Memori Jangka Pendek
dan Memori Jangka Panjang
...
9
Tabel 2.2 Komposisi Kimia pada Cinnamon... 38
Tabel 2.3 Pencegahan Penyakit oleh Cinnamon... 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian... 60 Lampiran 2 Surat Pernyataan Persetujuan untuk ikut
serta dalam Penelitian (Informed Consent)... 61 Lampiran 3 Soal Tes Memori Jangka Pendek... 62 Lampiran 4 Data Hasil Penelitian... 63 Lampiran 5 Data Pengolahan Hasil SPSS
Tes Memori Jangka Pendek Sebelum dan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dunia perkuliahan seringkali mahasiswa-mahasiswi mengalami stres saat mengerjakan banyak tugas dan memenuhi berbagai tuntutan. Terbukti dengan prevalensi stres yang cukup besar pada mahasiswa di Jizan University, Kingdom Saudi Arabia yaitu 71,9% (Sani M, Mahfouz MS, 2012). Stres yang tidak mampu dikendalikan dan diatasi akan memunculkan dampak negatif yaitu antara lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat dan memahami pelajaran. Penurunan tingkat konsentrasi dalam belajar membuat daya ingat menjadi berkurang atau memori menjadi rendah, sehingga secara tidak langsung dapat menyebabkan mahasiswa-mahasiswi tidak mencapai daya serap ilmu yang maksimal.
Memori atau ingatan adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi, serta berperan dalam proses pembelajaran individu. Ingatan dapat gagal jika individu tidak dapat mengingat informasi yang masuk, hal ini terjadi karena adanya kegagalan dalam proses pemasukan informasi, penyimpanan informasi, atau dalam tahap pengingatan kembali (Atkinson, 1996). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi memori individu, diantaranya adalah adanya interferensi atau gangguan, pecahnya perhatian, keadaan fisik yang lelah, pengaruh zat kimia tertentu, dan emosi (Gunawan, 2003). Faktor-faktor ini sering menjadi penyebab penurunan memori mahasiswa-mahasiwi dalam proses belajar di bangku perkuliahan.
gym, terapi humor, dan aromaterapi.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan minyak esensial atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan
pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit, 2002). Para ahli
mengatakan, aromaterapi dapat merangsang sistem limbik dalam otak yang mempengaruhi perasaan relax, tenang, dan kegembiraan. Aromaterapi juga diyakini dapat berefek terhadap mood dan rasa emosi. Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya
dapat saling berkaitan satu sama lain. Aromaterapi yang masuk akan
mempengaruhi kompleks sensorik somatik yang secara instan mengaktifkan sistem saraf otonom, memori, dan emosi melalui amigdala dan struktur limbik lainnya. Bau yang dihirup akan mengaktifkan pelepasan neurotransmiter seperti serotonin, endorfin, dan norepinefrin di hipotalamus hipofisis axis dan memodulasi neuroreceptors dalam kekebalan tubuh, sistem suasana hati, mengubah, mengurangi kecemasan, dan mengganggu respon stres (Butje, 2008) Aromaterapi digunakan dengan cara penghirupan, pengompresan, pengolesan di kulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai dengan pijatan (Hutasoit, 2002). Salah satu jenis aromaterapi yang dapat digunakan adalah Cinnamon atau
kayu manis. Cinnamon mempunyai banyak manfaat diantaranya adalah
meningkatkan fungsi otak, antibakteri, anti-inflamasi, mencegah proliferasi sel kanker, mengontrol gula darah.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah aromaterapi minyak kayu manis (Cinnamomum burmannii)
meningkatkan memori jangka pendek mahasiswi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah aromaterapi minyak kayu manis (Cinnamomum
burmannii) meningkatkan memori jangka pendek pada mahasiswi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Memberikan informasi mengenai berbagai macam kegunaan minyak kayu manis sebagai aromaterapi, terutama pengaruhnya dalam peningkatan memori jangka pendek.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai manfaat aromaterapi minyak kayu manis sehingga daya ingat masyarakat lebih meningkat dan lebih produktif dalam setiap aktivitasnya.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Karakteristik rasa dan aroma kayu manis berasal dari suatu senyawa dalam
berpengaruh terhadap aktivitas otak. Aroma kayu manis yang diberikan melalui retronasal maupun orthonasal meningkatkan nilai pada tes menunjukkan potensi kayu manis dalam meningkatkan perhatian seseorang, memori, dan respon kecepatan visual (Zolads & Raudenbush, 2005).
Cinnamaldehyde yang dihirup akan mula-mula menyebar secara difus ke dalam mukus lalu berikatan dengan silia olfaktorius dan ditangkap oleh protein reseptor spesifik. Pada perangsangan protein reseptor, subunit alfa akan memecahkan diri dari protein-G dan mengaktivasi adenilat siklase. Siklase yang teraktivasi menyebabkan perubahan molekul adenosin trifosfat intrasel menjadi adenosin monofosfat siklik (cAMP). Terjadilah peningkatan cAMP yang akan menyebabkan terbukanya gerbangkanal ion natrium. Ion natrium akan meningkatkan perubahan potensial listrik, sehingga merangsang depolarisasi dan menjalarkan potensial aksi ke sistem saraf pusat melalui nervus Olfaktorius (Guyton & Hall, 2012).
Dari nervus olfaktorius, impuls diteruskan ke bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius. Impuls berakhir di daerah sistem limbik terutama hipokampus dan sisi medial lobus temporalis yang merupakan pusat memori. (Guyton & Hall, 2012). Rangsangan yang terjadi menyebabkan sekresi neurotransmitter yaitu Norepinefrin. Norepinefrin menyebabkan peningkatan serabut saraf simpatis dan menghasilkan efek pada tubuh, sehingga lebih fokus dan terjadi peningkatan respon terhadap stimulus yang diberikan dan meningkatkan memori.
Kayu manis dimetabolisme menjadi sodium benzoat di hati, masuk ke otak dan menghentikan hilangnya protein DJ-1, melindungi neuron dopaminergik,
menormalkan kadar neurotransmitter, dan meningkatkan fungsi motorik
(Kalipada Pahan dan Saurabh Khasnavis, 2014). Berdasarkan penelitian, dopamin
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Aromaterapi minyak kayu manis (Cinnamomum burmannii) meningkatkan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Aromaterapi Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) meningkatkan memori
jangka pendek pada mahasiswi
5.2 Saran
Penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya mengenai efek aromaterapi kayu manis dalam berbagai aplikasi medis seperti terapi pada pasien
dengan gangguan memori atau kognitif.
Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya diteliti dosis lain dari minyak kayu manis yang digunakan sebagai penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, R., Richard, A., Hilgard, E. 1996. Introduction to psychology. New York: Harcourt Brace College Publishers.
Bhinnerty, Magda. Struktur dan Proses Memori. Buletin Psikologi Universitas
Gadjah Mada, Vol. 16, No. 2:74-88.
Blurton –Jones, M., Laferla, F.M. 2006. Pathways by which Abeta facilitates tau pathology. Curr Alzheimer Res, 3: 437-438
Butje, A., Repede, E., & Shattell, M. 2008. Healing scents: An overview of clinical aromatherapy for emotional distress. Journal of Psychosocial Nursing
and Mental Health Services, 46(10): 46-52.
Cao, H., Marilyn, M., Polansky, Anderson, R.A. 2007. Archives of Biochemistry
and Biophysics, 459 Suppl 2 : 214-222.
Chung, J.G. 1999. Effects of butylated hydroxyanisole (BHA) and butylated hydroxytoluene (BHT) on the acetylation of 2-aminofluorene and DNA-2-aminofluorene adducts in the rat. Toxicological Sciences. 51:202-210.
Düzel, E., Dolan, R.J., Bunzeck, N., Guitart, M.M., Chowdhury, R. 2012. Dopamine modulates episodic memory persistence in old age. Journal of
Neuroscience, 32(41): 14193-204.
Ganong, W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Gaware, et al. 2013. Aromatherapy : Art of Science. International Journal of
menerapkanaccelerated learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2012. Medical physiology. 3rd ed. New York: Elsevier. Hunt, R.R., & Ellis, H.C. 2000. Fundamental of Cognitive Psychology. 7th ed.
Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakhetia, V., Patel, R., Khatri, P., Pahuja, N., Garg, S., Pandey, A., et al. 2010. Cinnamon: A pharmacological review. Journal of Advanced Scientific
Research, 1(2): 19-23.
Kahl, R., & Kappus, H. 1993. Toxicology of the synthetic antioxidants BHA and BHT in comparison with the natural antioxidant vitamin E. Zeitschrift fur
Lebensmittel Untersuchung und -Forschung. 196:329-338.
Khasnavis, S., Pahan, K. 2014. Cinnamon treatment upregulates neuroprotective protein parkin and DJ-1 and protects dopaminergic neurons in a mouse model
of parkinson’s disease. Journal of Neuroimmune Pharmacology, 9(4): 569-581.
Lu, J., Zhang, K., Nam, S., et al. 2010. Novel Angiogenesis inhibitory activity in Cinnamon extract blocks VEGFR2 kinase and downstream signaling
Carcinogenesis, 31:481-488.
Mancini-Filho, Van-Koij, Mancini, D.A., et al. 1998. Antioxidant activity of Cinnamon (Cinnamon zeylanicum, Breyne) extract. Bollettino Chimico
Farmaceutico, 137(11): 443-7
Mathew, S., Abraham, B.T.E. 2006. Food Chemistry, 94: 520–528.
Naidu, K.A., Shobana, S. 2000. Antioxidant activity of selected Indian spices, 62(2): 107-10.
Nielson, K.A., & Powless, M. (2007). Positive and Negative Sources of Emotional Arousal Enhance Long-Term Word-List Retention When Induced as long as Thirty Minutes After Learning. Neurobiology of Learning and Memory, 88, 40-47.
Panickar, K.S., Polansky, M.M., Anderson, R.A. 2009. Cinnamon polyphenols attenuate cell swelling and mitochondrial dysfunction following oxygen-glucose deprivation in glial cells. Exp neurol , 216(2): 420-427.
Peterson, D.W., George, R.C., Scaramozzino, F., et al. 2009. Cinnamon Extract
Inhibits Tau Agregation Associated with Alzheimer’s Disease in Vitro. Journal
of Alzheimer Disease, 17: 585-597.
Polonsky, K.S. 2006. Retinol-binding protein 4, insulin resistance, and type 2 diabetes. N Engl J Med, 354(24): 2596-2598.
Price, S., & Price, L.1999. Aromaterapi Bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. Qin, B., Panickar, K.S., Anderson, R.A. 2010a. Cinnamon: potential role in the
prevention of insulin resistance, metabolic syndrome, and type 2 diabetes. J
Diabetes Sci Technol, 4: 685-693.
Qin, B., Panickar, K.S., Anderson, R.A. 2010b. Cinnamon extract regulates plasma levels of adipose-derived factors and expression of multiple genes related to carbohydrate metabolism and lipogenesis in adipose tissue of fructose-fed rats. Horm Metab Res, 42: 187-193.
Rismunandar, & Farry, B.P. 2001. Kayu Manis Budidaya dan Pengolahan,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Raudenbush, B., Grayhem, R., Sears, T., & Wilson, I. 2009. Effects of Peppermint and Cinnamon Odor Administration on Simulated Driving Alertness, mood and workload. North American Journal of Psychology, 11(2): 245-256.
Sani, M., Mahfouz, M.S., Bani, I., Alsomily, A.H., Alagi, D., Alsomily, N.Y., et al. 2012. Prevalence of stress among medical students in Jizan University, Kingdom of Saudi Arabia. Gulf Medical Journal, 1(1): 19-25.
Sharma, R., Rani, D., Jain, N., et al. 2015. Cinnamon- A Natural Replacement for Synthetic Drugs: A Review. International Journal of Current Research in
Biosciences and Plant Biology, 2(5): 69-78.
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC. Hal 171-77.
Silbernagl, S., Despopoulos, A. 2009. Color Atlas of Physiology. 6th ed. Stuttgart : Thieme.
Sobotta, J. 2007. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 22 Jilid 1: Kepala, Leher,
Sternberg, R.J. 2006. Cognitive Psychology. 4th ed. Belmont: Thompson Wadsworth.
Tabak, M., Armon, R., Neeman, I. 1999. Cinnamon extracts inhibitory effect on Helicobacter pylori. J Ethnopharmacol. 67: 269–77.
Tortora, G., & Derrickson, B. 2009. Principles Anatomy and Physiology. USA : John Wiley and Sons.
TSAI, C.C., LIU, I.M., CHENG, J.T. 2000. Stimulatory effect of trans- cinnamaldehyde on norepinephrine secretion in cultured pheochromocytoma(PC-12) cells. Acta Pharmacologica Sinica, 21 (12); 1174
一1178.
Tung, Y.T., Chua, M.T., Wang, S.Y., Chang, S.T. 2011. Bioactive Phytochemicals of Leaf Essential Oil of Cinnamon Osmopholeum Prevent Lipopolysaccharide/D-Galactosamine (LPS/D-GalN)-Induced Acute Hepatitis in Mice. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 59 : 8117-23
Wahyuni, H.S. 2014. Pengaruh waktu destilasi terhadap kadar minyak atsiri pada
kulit kayu manis (Cassia Indonesia). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Warm, J.S., Dember, W.N., & Parasuraman, R. 1991. Effects of olfactory stimulation on performance and stress in a visual sustained attention task.
Journal of the Society of Cosmetic Chemists, 42, 199-210.
Wibowo, D.S. 2011. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing. Hal 147-51.