i ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of the location and brand image on purchase decisions at the Starbucks Paris Van Java Bandung, sample in this study is that consumers who never visited Starbucks Paris Van Java Bandung.
The location is where the company operates or the place where the company to produce goods and services in terms of their economic importance. brand image is the consumer understanding of the overall brand.
Consumer confidence in the specific brand and how customers view or have a certain perception of a brand. consumer purchasing decisions is the selection of the action of two or more alternative options.
Collecting data in the study using a questionnaire containing 20 grains of questions distributed to 110 respondents. The samples in the study using purposive sampling technique with the method of analysis using multiple linear ujiregresi by first referring to the classical assumption.
The results showed that simultaneous location and brand image significantly influence the purchase decision partially Location and brand image significantly influence the purchase decision.
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lokasi dan citra merek terhadap
keputusan pembelian pada Starbucks Paris Van Java Bandung, Sampel dalam penelitian ini
adalah konsumen yang pernah mengunjungi Starbucks Paris Van Java Bandung.
Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan
kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. citra
merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan.
Kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen
memandang atau mempunyai persepsi tertentu pada suatu merek. keputusan pembelian
konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative.
Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 20 butir
pertanyaan yang disebarkan kepada 110 responden .Pengambilan sampel dalam penelitian
menggunakan teknik purposive sampling dengan metode analisis menggunakan ujiregresi linier berganda dengan terlebih dahulu mengacu pada uji asumsi klasik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan Lokasi dan citra merek berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian secara parsial Lokasi dan citra merek berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Abstract ...………....i
Abstrak ...ii
Kata Pengantar ...iii
Daftar Isi ...v
DaftarTabel ...vii
DaftarGambar ...viii
DaftarLampiran ...x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah...1
1.2. Identifikasi Masalah...8
1.3 KegunaanPenelitian……….8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 KajianPustaka………..….9
2.1.1 Manajemen Pemasaran……..………....9
2.1.2 Ritel………..10
2.1.3 Bauran Ritel…….……….10
2.1.4 Store Atmosphere……….11
2.1.5 Lokasi………….………...…...11
vi
2.1.7 Keputusan Pembelian……….15
2.2 Rerangka Teoritis………..16
2.3 Rerangka Pemikiran………..17
2.4 Penelitian Terdahulu……….18
2.5 Model Penelitian………...19
2.6 Hipotesis………...20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………...21
3.2 Populasi dan Sampel………...21
3.3 Teknik Pengambilan Sampel….……….23
3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV)……….………..27
3.5 Teknik Pengumpulan Data………..……...….28
3.6 Uji Pendahuluan…...………..….…...29
3.6.1 Validitas…………..………...…29
3.6.2 Realibilitas………...29
3.7 Uji Asumsi Klasik……….30
3.7.1 Uji Outliers……….…30
3.7.2 Uji Normalitas………....31
3.7.3 Uji Multikolinearitas………..31
3.7.4 Uji Heteroskedastisitas………..31
3.8 Teknik Analisis Data………32
3.9 Koefisien Determinasi………..32
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Responden…...……….…..34
4.2 Pembahasan Dan Analisis Data……….. 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……….63
5.2 KeterbatasanPenelitian………...63
5.3 Saran Teoritis………..63
DAFTAR PUSTAKA………..64
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi 2009-2012………..…………...………2
Gambar 2. Rerangka Teoritis………..16
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Penelitian Terdahulu………18
Tabel II. Definisi Operasional Variable………..…..25
Tabel III Skala Rating………...33
Tabel IV Jenis Kelamin Responden ………34
Tabel V Usia Responden ………...35
Tabel VI Berdasarkan Kunjungan Responden ………...……….…35
Tabel VII Lokasi mudah di jangkau………..…..36
Tabel VIII Akses mudah dan banyak dilalui kendaran umum ……….….…….37
Tabel IX Lokasi strategis di salah satu mall besar yang berada di Bandung Utara...…38
Tabel X Akses menuju lokasi lancar karena melalui jalan raya yang cukup besar…...….………39
Tabel XIStarbuck PVJ dekat dengan tempat hiburan lain ……...………...40
Tabel XII Logo dan kemasan merek mudah dikenali ………..………..40
Tabel XIII Variasi produk berbeda dengan merek lain ………....…..41
Tabel XIV Pengembangan produk yang beragam …….………42
Tabel XV Produk starbucks sesuai dengan harapan..………...43
Tabel XVI Produk mempunyai nilai tambah seperti gengsi ………..44
Tabel XVII Produk starbucks memberikan kesan mewah atau high class …………....45
Tabel XVIII Memberikan rasa percaya diri saat saya menggunakan produknya ……...46
Tabel XIX Menunjukan status sosial ……….….. ……….47
x
sejenis lainnya...………..48
Tabel XXI Keputusan dan citra merek membantu saya untuk menentukan kebutuhan saya...49
Tabel XXII Produk yang saya terima sesuai dengan harapan saya………. ………...50
Tabel XXIII Merek terkenal membuat ingin mecari informasi dan melakukan pembelian...…..51
Tabel XXIV Merek berpengaruh akan kualitas produk ……….….….52
Tabel XXV Starbucks lebih baik dibandingkan merek lain dengan produk yang sesuai...…….53
Tabel XXVI Saya membeli Starbucks karena mereknya terkenal dan mudah di jangkau...…..54
Tabel XXVI Hasil Uji NormalitasI ………...55
Tabel XXVIIIHasil Uji Multikolinearitas……….56
Tabel XXIX Hasil Uji Heteroskedastisitas ………..………...………..57
Tabel XXXVariabel Brand Image ………...………....58
Tabel XXXI Uji Reliabilitas………...………...………...59
Tabel XXXII Pengaruh secara simultan ………...60
Tabel XXXIIIPengaruh secara parsial ……….………...….61
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini yang semakin berkembang membuat
peluang yang semakin bertumbuh dan memberi tantangan dalam dunia
bisnis di Dunia. Dengan kondisi persaingan global saat ini yang terus
berkembang membuat peluang bisnis di Indonesia semakin berkembang
di berbagai sektor, sehingga keunggulan kompetitif merupakan salah satu
hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan
meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.
Berkembangannya bisnis di Indonesia di tandai dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan bisnis baru
pertahunnya, pada tahun 2010 pertumbuhuhan ekononi di Indonesia
mencapai 6%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia
melebihi target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Pembangunan (APBN-P) 2010 sebesar 5,8% (Suara
BAB I PENDAHULUAN
2
Gambar 1
Sumber : Majalah Businessweek N0.38/23 Desember 2010 - 12 Januari 2012
Berdasarkan gambar 1 menunjukan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia dalam jangka waktu 2009 sampai 2012. Dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan dari tahun 2009 hingga
tahun 2012, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis di
Indonesia dalam berbagai sektor.
Pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin berkembang dalam
berbagai sektor industri bsinis, pertumbuhan bisnis terjadi cukup pesat
terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Surabaya, Bandung,
Makasar, Medan dan Djogjakarta. Khususnya kota Bandung yang
sekarang semakin berkembang, hal ini juga di dukung oleh letaknya yang
dekat dengan ibu kota dan akses yang semakin mudah karena adanya
jalan tol sehingga transportasi semakin mudah dan cepat. Hal tersebut
juga membuat sektor pariwisata Bandung menjadi meninggkat sehingga
banyak bisnis yang tumbuh dan berkembang di kota Bandung khususnya
bisnis di Bidang kuliner. 0
2009 2010 2011 2012
4,5%
6%
6,3 6,5%
BAB I PENDAHULUAN
3
Bisnis kuliner pada zaman dulu mungkin sudah cukup banyak dan
menjamur karena bisnis kuliner termasuk bisnis yang mudah dan cukup
menjanjikan, karena pada dasarnya setiap orang memerlukan makan dan
minum. Dengan banyaknya bisnis kuliner yang ada membuat para pelaku
bisnis di bidang kuliner harus memiliki strategi pemasaran yang kreatif
dan tepat agar mampu bersaing di dunia bisnis yang semakin ketat.
Karena setiap saat pangsa pasar dan konsumen akan terus berubah, hal
ini juga dapat didukung oleh berbagai faktor seperti gaya hidup, status
ekonomi dan lingkungan.
Sedangkan pada zaman sekarang bisnis kuliner tidak lagi hanya
sebagai pemenuh kebutuhan untuk memenuhi rasa lapar dan haus, tetapi
saat ini bisnis kuliner juga merambah ke dunia gaya hidup. Terdapat
pandangan yang baru terhadap bisnis kuliner pada era sekarang, tempat
kuliner dengan suasana yang nyaman dan meberikan sesuatu yang
berbeda dari bisnis kuliner pada umumnya sehingga meberikan kesan
high class yang berorientasi pada konsumen kota-kota besar saat ini.
Pertumbuhan dan kepadatan kota-kota besar membuat
konsumennya memiliki gaya hidup yang berbeda, saat ini konsumen
datang ke cafe atau restoran tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
makan dan minum tapi juga untuk menikmati suasana atau melakukan
meeting dan pertemuan bisnis, hal ini juga di dukung oleh status sosial
dan ekonomi yang mempengaruhi gaya hidup seseorang dan mobilitas
orang yang semakin tinggi di kota-kota besar terutama kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN
4
Maka dengan adanya pengaruh dari mobilitas yang tinggi dan
status ekonomi yang memberikan dampak berubahnya gaya hidup
membuat konsumen rela merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati
selaga fasilitas yang disediakan. Seperti yang kita ketahui terdapat
beberapa bisnis kuliner yang memiliki harga yang tinggi dan tetap laku.
Para konsumen pada jaman sekarang sering membicarakan bisnis di
tempat kuliner, belajar, menikmati suasana, bercemkramah dengan
rekan-rekan, dan juga menunjukan taraf hidup mereka.
Dengan adanya banyak faktor yang telah disebutkan seperti status
sosial, gaya hidup dan tingginya mobilitas membuat semakin ketatnya
persaingan bisnis kuliner di kota besar seperti kota Bandung membuat
pelaku bisnis harus memiliki startegi bisnis yang baik agar mampu
bertahan.
Penentuan lokasi yang tepat merupakan salah satu strategi yang
berpengaruh begitu juga dengan citra merek perusahaan yang
memberikan nilai tambah bagi perusahaan di benak konsumen
berdasaran citra yang ingin perusahaan tanamkan di benak konsumen
agar membuat konsumen tertarik dan membuat perusahaan berbeda
BAB I PENDAHULUAN
5
Begitu juga dengan penentuan lokasi pada bisnis kuliner
merupakan salah satu strategi untuk meraih pangsa pasar sesuai dengan
segmen yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Pemilihan lokasi restoran
atau cafe yang tepat sesuai dengan lingkungan segmen yang dituju akan
memudahkan konsumen dalam menjangkaunya dan akan memberikan
dampak yang posotif bagi perusahaan.
Dalam menentukan lokasi juga terkait dengan brand image atau citra merk yang akan dibangun oleh perusahaan, dimana jika perusahaan
ingin membangun brand image atau citra merk untuk kalangan menengan keatas maka perusahaan melilih lokasi seperti di lingkungan
tengah kota besar, mall mewah dan kawasan hunian mewah.Citra merek
adalah sejumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan dan
keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Kotler (2005:404) berpendapat bahwa citra merek (brand image) adalah “The set of held about a particular brand is known as the brand image”. Artinya Citra merek adalah sekumpulan nilai mengenai merek-merek.
Letak lokasi akan menjadi alternatif pilihan, konsumen akan
mencari tempat yang strategis juga akses yang mudah untuk dituju, dan
juga citra merek mempengaruhi pilihan dari beberapa alternatif, semakin
terkenal citra merek tersebut berarti memiliki nilai positif yang lebih baik
BAB I PENDAHULUAN
6
Salah satu bisnis yang dikenal banyak masyarakat kota Bandung
adalah Starbcuks. Berikut adalah kupasan mengenai profile Starbucks.
Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika
Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah
perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44
negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso,
minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan
bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear
Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari
mulut ke mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang
populer. Pada tahun fiskal 2004, Starbucks meraih catatan 1,344 toko di
seluruh dunia. Saat ini Starbucks menjadi sebuah perusahaan
internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34 negara yang melayani
20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu.
Starbucks juga melebarkan sayap hingga ke negara Indonesia,
sebetulnya Starbucks berhubungan dengan Indonesia sejak 1970-an.
Kantor pusat Starbucks di Seattle, Amerika Serikat, sering memesan kopi
dari Sumatera dan Jawa. Meski hubungannya sudah cukup lama, ada
banyak pertimbangan untuk membuka gerai di Indonesia. Baru setelah
evaluasi di akhir 1999, Starbucks menyeleksi 200 perusahaan calon mitra
di Indonesia. Setelah due dilligence 2-3 tahun, akhirnya Mitra Adi
Perkasa terpilih pada 2001.
Pasar konsumen Starbucks di Indonesia berada di rentang umur
BAB I PENDAHULUAN
7
mapan. Starbcuk memiliki keinginan menambah 100 toko dalam 3 tahun,
sehingga dalam 3 tahun mendatang kami akan punya 250 toko
(spcsuarapengusaha.com). Target Starbucks tidak terlalu tinggi, karena
Starbucks berusaha menyeimbangkan diri dengan pertumbuhan kelas
menengah dan volume transaksi yang tidak terlalu besar. Jika membuka
terlalu banyak gerai di tempat yang belum siap, Starbucks bisa
kehilangan uang.
Untuk pemain lokal ada dua pemain yang patut diperhitungkan.
Yang pertama adalah J.Co. donuts&coffee; gerai yang berdiri pada tahun
2006 ini hanya dalam tempo tiga tahun telah berkembang menjadi 51
outlet di seluruh Indonesia. Yang kedua, adalah grup Excelso yang
mempunyai total 80 gerai di Indonesia. Sedangkan untuk gerai
internasional ada The Coffee Bean and Tea Leaf yang waralabanya
dimiliki Trans Coffee, mencapai 31 outlet di seluruh Indonesia. Untuk
starbucks sendiri sudah mencapai 125 gerai hingga tahun 2013, oleh
berdasarkan jumlah gerai yang tersebar di Indonesia maka starbucks
lebih unggul dibandingkan kompetitornya.
Dari pemaparan variabel-variabel penelitian di atas, peneliti
mengambil judul penelitian: PENGARUH LOKASI DAN CITRA
MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
BAB I PENDAHULUAN
8 1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana terdapat pengaruh Lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks PVJ
2. Bagaimana terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks PVJ
1.4 Manfaat
• Bagi akademisi : agar penelitian ini dapat menjadi acuan maupun
memberikan inspirasi lain bagi peneliti lain untuk mendapatkan
hal-hal yang baru, dan apabila peneliti memiliki penelitian yang memiliki
topik yang hampir sama, dapat digunakan sebagai referensi untuk
membantu penelitian yang akan dilakukan peneliti lain.
• Bagi kalangan praktisi : agar dapat berguna dalam menerapkan
strategi marketing yang baik, terutama dalam menentukan lokasi dan
membangun citra merek yang diinginkan perusahaan. Perusahaan
agar bisa bersaing dan mencapai tujuan, maka perusahaan harus dapat
menentukan lokasi yang tepat dan membangun citra merek dengan
baik agar bisa bersain dengan kompetitor dipersaingan yang semakin
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PENGARUH LOKASI DAN
CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
STARBUCKS PARIS VAN JAVA
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1 ) Terdapat pengaruh simultan Lokasi dan Brand Image terhadap Keputusan
Pembelian
2 ) Terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian, Terdapat pengaruh
Brand Loyalty terhadap Keputusan Pembelian
5.2 Keterbatasan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya,
namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam hal pelaksanaannya antara
lain :
- Hanya meneliti satu gerai yaitu Starbucks Paris Van Java.
5.3 Saran Teoritis
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti
mengajukan saran untuk penelitian berikutnya
-Pertama, penelitian selanjutnya dapat diterapkan ke bidang yang lebih luas,seperti
melakukan eksperimen lapangan,dengan begitu dapat menyelesaikan permasalahan prakis.
Universitas Kristen Maranatha
Daftar Pustaka
Alhusin, Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Bilson Simamora. 2003, Memenangkan Pasar dengan Pemasar Efektif & Profitabel. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Buchari Alma. 2003, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta
Fandy Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA: Harvard BussinessSchool Press.
Hays, W.L. 1969, Statistics, London: Holt, Rinehart & Winston.
Hermawan Kertajaya. 2005. Marketing in Venus, PT Gramedia. Pustaka. Jakarta
Husein Umar, 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir, Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media Group.
Jeni Raharjani. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan
Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada Pengaruh
Kotler, Philips, Karen F.A Fox, 1995, Strategic Marketing for Educatioanal Institutions,second edition, Prentice Hall
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks.Kelompok Gramedia
Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2004, Principles of Marketing, Tenth Edition, PearsonPrentice Hall, New Jersey.
Universitas Kristen Maranatha
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management. Pearson. International Edition; New Jersey
Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Salemba Empat.Jakarta.
Poeradisastra, Teguh, 2005, Produk Lokal, Citra Global, www.swa.co.id
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta
Suharno. 2010. Marketing in Practice. edisi pertama, penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sutisna. 2005, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya Bandung
Ujang Suwarman. 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Utami C.W. 2010. Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta.Sinar Harapan
Umi Narimawati. 2010. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media12
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori danAplikasi. Bandung: Agung Media
Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah,