• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan pasien memilih jasa pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alasan pasien memilih jasa pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

xiii

ABSTRAK

ALASAN PASIEN MEMILIH JASA PELAYANAN KESEHATAN

DI RUMAH BERSALIN FR. DEWI ISBAT INDARNI, S.ST.

Andreas Adventora Kristian Widianto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pasien memilih pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat, S.ST. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Mei sampai 30 Juni 2016. Sampel penelitian ini sejumlah 100 orang pasien yang pernah menggunakan jasa kesehatan Ibu dan Anak Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Cochcran Q- Test

(2)

xiv

ABSTRACT

PATIENT PREFERENCE SELECTING HEALTHCARE SERVICE AT

FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST MATERNITY HOSPITAL

Andreas Adventora Kristian Widianto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

The research aim to find : patient preference selecting healthcare service at FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST maternity hospital. This research was conducted on Mei until June, 2016. Population of this research were patients who ever used healthcare service at FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST. The total sample of 100 patients were taken the entire population with accidental sampling. The data was analize using Cochran Q-Test.

The result shows that : the eighteen reasons affecting patients to select healthcare service at FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST maternity hospital.

(3)

ALASAN PASIEN MEMILIH JASA PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH BERSALIN FR. DEWI ISBAT INDARNI, S.ST

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Andreas Adventora Kristian Widianto NIM: 122214033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

“ JikaTidakLebihBaik , LebihBaikTidak

AKU BELAJAR MENJADI KITA

“Belajar

tak kunjung padam negeri ini

milikmu”

Aku persembahkan skripsi ini untuk:

TuhanYesus yang selalu bersamaku

(7)
(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

“ALASAN PASIEN MEMILIH JASA PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH

BERSALIN FR. DEWI ISBAT INDARNI, S.ST”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E.,M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(10)
(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

(12)

xi

B. Jasa Pelayanan Kesehatan ... 9

C. Penolong Persalinan ... 10

D. Pengambilan Keputusan ... 14

E. Pemilihan Alasan Masyarakat pada Jasa Pelayanan Kesehatan ... 15

F. Penelitian Terdahulu ... 17

G. Kerangka Konseptual Penelitian ... 20

H. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

1. Subjek Penelitian ... 26

2. Objek Penelitian ... 26

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Waktu Penelitian ... 27

2. Lokasi Penelitian ... 27

D. Variabel Penelitian ... 27

E. Definisi Operasional ... 28

F. Populasi dan Sampel ... 30

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 31

H. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Jenis Data ... 32

(13)

xii

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 33

J.Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Singkat Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST ... 39

1. Sejarah Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST ... 39

2. Fasilitas-fasilita Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST ... 41

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penjelasan Penelitian ... 43

B.Pengujian Intrumen ... 44

1. Uji Validitas ... 44

2. Uji Reliabilitas... 47

C. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden ... 48

D. Analisis Data ... 51

1. Analisis Cochran Q Test ... 51

2. Pembahasan ... 55

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 61

C. Keterbatasan Penelitian ... 63

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1. Tarif Pelayanan Kebidanan (IBI) ... 40

Tabel V. 1. Hasil Uji Validitas ... 47

Tabel V.2. Hasil Uji Validitas Variabel Keandalan ... 48

Tabel V.3. Hasil Uji Validitas Variabel Daya Tanggap... 48

Tabel V.4. Hasil Uji Validitas Variabel Jaminan ... 48

Tabel V.5. Hasil Uji Validitas Variabel Empati ... 49

Tabel V.6. Hasil Uji Reliabilitas ... 50

Tabel V.7.Rekapitulasi Alasan ... 54

DAFTAR GAMBAR Gambar II.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 21

DAFTAR GRAFIK Grafik V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51

Grafik V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 52

(15)

xiii

ABSTRAK

ALASAN PASIEN MEMILIH JASA PELAYANAN KESEHATAN

DI RUMAH BERSALIN FR. DEWI ISBAT INDARNI, S.ST.

Andreas Adventora Kristian Widianto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pasien memilih pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat, S.ST. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Mei sampai 30 Juni 2016. Sampel penelitian ini sejumlah 100 orang pasien yang pernah menggunakan jasa kesehatan Ibu dan Anak Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni, S.ST. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Cochcran Q- Test

(16)

xiv

ABSTRACT

PATIENT PREFERENCE SELECTING HEALTHCARE SERVICE AT

FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST MATERNITY HOSPITAL

Andreas Adventora Kristian Widianto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

The research aim to find : patient preference selecting healthcare service at FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST maternity hospital. This research was conducted on Mei until June, 2016. Population of this research were patients who ever used healthcare service at FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST. The total sample of 100 patients were taken the entire population with accidental sampling. The data was analize using Cochran Q-Test.

The result shows that : the eighteen reasons affecting patients to select healthcare service at FR. DEWI ISBAT INDARNI S.ST maternity hospital.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi saat ini membawa dampak persaingan pada sektor industri jasa, sehingga perusahaan-perusahaan jasa harus memperhatikan kualitas jasa atau pelayanan yang mereka jual. Sektor jasa dewasa ini mengalami peningkatan yang tinggi dan memberikan kontribusi besar dalam perekonomian dunia. Di Indonesia sektor jasa memiliki kontribusi sekitar 30% dalam perekonomian. Kontribusi ini dapat terlihat dari berbagai jenis industri jasa seperti penerbangan, telekomunikasi, ritel, pariwisata, perbankan, pendidikan, rumah sakit / kesehatan.

Perubahan lingkungan yang cepat dan berkembang baik ditingkat lokal maupun global ini , mendorong rumah bersalin sebagai tempat penolong pertama untuk melaksanakan berbagai perubahan. Mengingat perubahan yang cenderung semakin cepat dengan munculnya berbagai kebijakan pemerintah, teknologi, perekonomian, perilaku konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang mengakibatkan situasi persaingan semakin tajam, maka dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengelola pelayanan kesehatan di rumah bersalin.

(18)

kehidupan bayi prenatal (Janiwarty dan Pieter 2013). Penolong dan tempat persalinan serta akses pelayanan kesehatan yang sulit mempunyai korelasi yang sangat kuat terhadap kematian ibu dan bayi. Pemilihan penolong persalinan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu pengaruh orang tua, suami dan keluarga dekat bahkan lingkungan sekitar (Anonimous, 2012).

Berdasarkan indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak, pertolongan persalinan sebaiknya ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan) tidak termasuk oleh dukun bayi (Prawirohardjo, 2006).

Beberapa faktor yang berkaitan dengan pengunaan fasilitas pelayanan kesehatan antara lain akses pelayanan, usia, pendapatan keluarga, pendidikan, pengetahuan, sikap. Beberapa hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa pendidikan yang tinggi dapat menyebabkan pengetahuan tentang kesehatan sehingga ibu cenderung memilih tempat persalinan di tenaga kesehatan (D’Ambruso, 2009). Pengetahuan yang tinggi tentang pelayanan kesehatan

menyebabkan individu cenderung mengunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Akses pelayanan juga dapat mempengaruhi keputusan ibu dalam mengunakan tempat persalinan selain itu kondisi geografis juga dapat menyebabkan ibu memilih tempat bersalin (Shaffer et al. 2007).

(19)

pembantu utama dalam usaha penyembuhan dan pemulihan. Sebagai sebuah perusahaan jasa yang mampu memberi pelayanan ANC, pemeriksaan laboratorium ibu hamil atau nifas dengan indikasi HB Stick, Protein Urine, GDS, PP Test, dan Lakmus, serta persalinan, PNC, KN, tindik, pemeriksaan anak, imunisasi, suntik KB 1 bulan/3bulan, pasang implan, bongkar implan, pasang IUD Coper T, pasang IUD Nova T, lepas IUD, control IUD, konseling, pemeriksaan IVA, pijat bayi, dan massage nifas, Rumah Bersalin harus mampu mengantisipasi semua perubahan-perubahan lingkungan agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis jasa kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 menyatakan bahwa Bidan merupakan seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah terintegrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam Pasal 2 ayat 2 mengatakan bahwa bidan dapat menjalankan praktek mandiri harus berpendidikan minimal Diploma III (D-III) kebidanan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa lulusan D-III semakin banyak sehingga persaingan Rumah Bidan Praktek semakin tinggi.

(20)

Jawa Tengah, dengan judul : “Alasan Pasien Memilih Jasa Pelayanan Kesehatan Di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni,S.St”.

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Apa saja yang menjadi alasan pasien memilih jasa pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni?

C. Batasan Masalah

Pembahasan penelitian ini dibatasi pada apa saja yang menjadi Alasan Pasien Untuk Memilih Jasa Pelayanan Kesehatan Di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni. Pembatasan masalah ini dilakukan dengan tujuan agar pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas sehingga pembahasannya lebih terpusat pada masalah yang terjadi. Batasan masalah tersebut :

1. Bukti Langsung (tangibles); keandalan (realiability); Daya Tanggap (responsiveness); Jaminan (assurance); dan Empati (empathy).

(21)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui alasan pasien memilih jasa pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Rumah Bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ataupun kebijakan untuk meningkatkan usaha Rumah Bersalinnya, dengan memahami keinginan dari konsumen agar memilih jasa Rumah Bersalinnya.

2. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini ditujukan untuk menambah pengetahuan dan refrensi bagi tiap pihak yang membutuhkan dalam pengembangan penelitian sejenis. 3. Bagi Penulis

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Jasa

Menurut Kotler (2007:602), mengatakan bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa dapat berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya. Sedangkan, perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah perusahaan yang memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak berwujud.

Menurut Sunyoto (2012:189-190) karakteristik jasa dibedakan menjadi empat, yaitu :

1. Tidak Terwujud

jasa dikatakan tidak berwujud karena tidak bisa dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Agar kepercayaan konsumen dapat ditingkatkan, ada beberapa hal yang perlu diperlukan oleh pemilik jasa, yaitu :

(1) Meningkatkan visualisasi jasa

(2) Pemberi jasa tidak hanya menggambarkan ciri-ciri suatu jasa, tetapi justru lebih menekan pada manfaat dari jasa tersebut.

(23)

2. Tidak dapat dipisahkan

Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir atau tidak hadir, produk fisik yang berwujud tetap ada.

3. Heterogenitas

Industri jasa atau penjual jas individu tidak mungkin mengadakan standarisasi output. Setiap unit jasa itu berbeda satu sama lain.

4. Cepat hilang dan permintaan yang fluktuasi

Jasa itu cepat hilang dan tidak daapat disimpan, dan pasaran jasa itu berubah-ubah menurut musim, menurut jam, dan hari. Karena cepat rusak dan permintaan yang berubah-ubah, maka perlu adanya pengelolaan yang tepat. Misalnya melalui peningkatan kemampuan petugas kelengkapan dan pemeliharaann sarana dan prasarana.

Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 21 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan dan Sertifikasi Layak Sehat kebidanan bagi wanita hamil bersalin dan masa nifas fisiologi termasuk pelayanan keluarga berencana serta perawatan bagi bayi baru lahir. Perawatan di rumah bersalin dilakukan oleh bidan.

(24)

1. Kewenangan normal:

(1) Pelayanan kesehatan ibu (2) Pelayanan kesehatan anak

(3) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah

3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter

Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi:

1. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit

2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter)

3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan 4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan

anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan

5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah

(25)

7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya

8. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi

9. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah

B. Jasa Pelayanan Kesehatan

Menurut Kotler (1994) dikutip dalam (Muninjaya, 2004) jasa sebagai sebuah tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, bersifat tidak berwujud secara fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan bagi yang membelinya. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain (Adunair, 2007).

Jasa pelayanan kesehatan yang dijual kepada pelanggan/ pasien terdiri dari (Muninjaya, 2004) :

1) Fasilitas penunjang : seperti dekorasi ruang periksa, kenyamanan ruang, lampu peneranagan, tempat parkir.

(26)

3) Jasa eksplisit : seperti kecepatan pelayanan, kesesuaian kegiatan pelayanan dengan jadwal.

4) Jasa implisit : manfaat psikologis yang dapat dirasakan langsung oleh pancaindra pasien seperti privacy, jaminan rasa aman (assurance), senyuman petugas, sikap dan keramahan perawat dan sebagainya.

Pelayanan kesehatan diarahkan untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat, terutama penduduk miskin. Pelayanan kesehatan di masyarakat antara lain: rumah sakit, puskesmas, posyandu, polindes, dll.

C. Penolong Persalinan

Penolong pesalinan merupakan salah satu bagian dari pelayanan antenatal care. Manuaba (2001) peningkatan pelayanan antenatal, penerimaan gerakan

(27)

Jenis-jenis penolong persalinan adalah : 1) Dukun

Pengertian dukun biasanya seorang wanita sudah berumur ± 40 tahun ke atas, pekerjaan ini turun temurun dalam keluarga atau karena ia merasa mendapat panggilan tugas ini (Wiknjosastro, 2007). Menurut Syafrudin (2009), jenis dukun terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Dukun terlatih : Dukun yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga kesehatan dan telah dinyatakan lulus.

b. Dukun tidak terlatih : Dukun yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.

Penolong persalinan oleh dukun mengenai pengetahuan tentang fisiologis dan patologis dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas oleh karena atau apabila timbul komplikasi ia tidak mampu untuk mengatasinya, bahkan tidak menyadari akibatnya, dukun tersebut menolong hanya berdasarkan pengalaman dan kurang profesional.

2) Bidan

(28)

seorang tenaga kesehatan yang mempunyai tugas penting dalam bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri, serta memberikan asuhan kepada bayi baru lahir (prenatal care) (Wiknjosastro,2005).

Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan deteksi kondisi abnormal ibu dan anak, usaha mendapatkan bantuan medic dan melaksanakan tindakan kedaruratan dimana tidak ada tenaga bantuan medic. Dia mempunyai tugas penting dalam pendidikan dan konseling, tidak hanya untuk klien tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Pada saat ini, ada dua jenis bidan, yaitu mereka yang mendapat pendidikan khusus selama tiga tahun dan perawat yang kemudian dididik selama satu tahun mengenai kebidanan dan disebut sebagai perawat bidan (Syafrudin, 2009). Salah satu tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah BPS (Bidan Praktek Swasta).

(29)

dan keamanan dari layanan bidan, dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan kewenangannya.

3) Dokter Spesialis Kandungan

Dokter spesialis kandungan adalah dokter yang mengambil spesialis kandungan. Pendidikan yang mereka jalani difokuskan untuk mendeteksi dan menangani penyakit yang terkait dengan kehamilan, terkadang yang terkait dengan proses melahirkan. Seperti halnya dokter ahli bedah (Gaskin, 2003) Dokter spesialis kandungan dilatih untuk mendeteksi patologi. Ketika mereka mendeteksinya, seperti mereka yang sudah pelajari, mereka akan memfokuskan tugasnya untuk melakukan intervensi medis. Dokter spesialis kandungan menangani wanita hamil yang sehat, demikian juga wanita hamil yang sakit dan beresiko tinggi. Ketika mereka menangani wanita hamil yang sehat, mereka sering melakukan intervensi medis yang seharusnya hanya dilakukan pada wanita hamil yang sakit atau dalam keadaan kritis. Disebagian besar negara dunia, tugas dokter kandungan adalah untuk menangani wanita hamil yang sakit atau dalam keadaan kritis (Gaskin, 2003).

(30)

dipersiapkan untuk menghadapi kasus patologis. Jika mereka sanggup, harus segera merujuk selama pasien masih dalam keadaan cukup baik (Syafrudin, 2009).

D. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu produk dari pemikiran kritis yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Sebagai contoh : saat seseorang memilih penyedia layanan kesehatan. Untuk membuat keputusan, dia harus mengenali dan mendefinisikan adanya masalah atau situasi, menganalisis seluruh pilihan yang ada (mempertimbangkan pusat pelayanan kesehatan yang telah direkomendasikan atau yang terdekat dari rumah). Orang tersebut harus mencocokkan tiap pilihan dengan kriteria yang dipunyai (pengalaman, keramahan, dan reputasi) mencoba pilihan yang mungkin diambil (bicara langsung dengan beberapa tenaga kesehatan), mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil dan membuat keputusan akhir (Potter and Perry, 2009).

Menurut Sarwono (2004) bahwa keputusan untuk mencari alternatif pelayanan kesehatan ada 3 komponen :

a. Komponen predisposisi yang terdiri dari demografi (usia, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah anggota keluarga), struktur sosial (jenis pekerjaan, status sosial, pendidikan, ras dan suku), dan budaya dan kepercayaan kesehatan.

(31)

keikutsertaan dalam asuransi kesehatan) dan sumber daya masyarakat (jumlah sarana pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, rasio penduduk dan tenaga kesehatan, lokasi sarana kesehatan).

c. Komponen need, komponen ini diukur dengan laporan tentang berbagai gejala penyakit danjenis penyakit serta fungsi fungsi tubuh yang terganggu.

E. Yang Menjadi Alasan Masyarakat Dalam Memilih Jasa Pelayanan Kesehatan

Setiap sektor jasa memiliki banyak pesaing untuk berlomba-lomba mendapatkan konsumen. Semua sektor industri jasa ini telah menyadari bahwa hal yang mempengaruhi pemilihan layanan jasa oleh konsumen salah satunya adalah peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen.

Definisi dari Nasution (2004:47), kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Service quality / kualitas layanan adalah seberapa jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan.

(32)

jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.

Menurut Zeithml, Berry dan Parasuraman, dikutip dalam Zulian Yamit (2005:10) terdapat 5 dimensi karakteristik kualitas pelayanan, sebagai berikut:

1. Bukti Langsung (tangibles) adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari layanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilias fisik, (misal: gedung, gudang dan lain lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. 2. Kehandalan (realiability) yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk

memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti ketepatan waktu, layanan yang sama untuk semua konsumen tanpa kesalahan, dan sikap yang simpatik.

3. Daya Tanggap (responsiveness) suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan layanan yang cepat dan tepat kepada konsumen, dengan menyampaikan informasi yang jelas.

(33)

percaya para konsumen kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, keamanan, kredibilitas, kompetensi dan sopan santun.

5. Empati (empathy) dengan memerikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang konsumen untuk memahami kebutuhan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi konsumen.

Model dimensi yang diciptakan oleh Zeithml, Berry dan Parasuraman ini terkenal dengan sebutan SERVQUAL (service quality). Pada saat SERVQUAL diciptakan, ketiga pencetusnya melakukan penelitian untuk mengetahui dari kelima dimensi tersebut manakah yang merupakan dimensi paling penting bagi konsumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehandalan (realiability) memiliki skor tertinggi dengan presentase 32%. Sedangkan, Daya Tanggap (responsiveness) 22%, Jaminan (assurance) 19%, Empati (empathy) 16%, dan yang terendah adalah Bukti Langsung (tangibles) 11%.

F. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa pendidikan yang tinggi dapat menyebabkan pengetahuan tentang kesehatan sehingga ibu cenderung memilih tempat persalinan di tenaga kesehatan (D’Ambruso,

(34)

individu cenderung mengunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Akses pelayanan juga dapat mempengaruhi keputusan ibu dalam mengunakan tempat persalinan selain itu kondisi geografis juga dapat menyebabkan ibu memilih tempat bersalin (Shaffer et al. 2007).

Menurut Henny Vonni dan Nugroho Susanto (2012) dalam penelitian yang berjudul Model Minat Ibu Memilih Tempat Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura Tahun 2012, mengatakan bahwa terdapat hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan ayah, penghasilan keluarga, jarak pelayanan, pengetahuan dan sikap terdahap minat/keputusan ibu memilih tempat bersalin di puskesmas Sentani. Faktor yang erat berkaitan dengan minat/keputusan ibu mengunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang paling dominan adalah penghasilan kelurga. Berdasarkan alur teoritis ibu mengunakan fasilitas bersalin di puskesmas adalah faktor pengetahuan yang kemudian dilanjutkan dengan sikap ibu terhadap pelayanan kesehatan.

(35)

terdapat pengaruh biaya pengobatan (p=0,022) terhadap pemilihan jasa pelayanan kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Simo Boyolali, serta faktor yang paling dominan mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat untuk memilih jasa pelayanan kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Simo Boyolali adalah biaya pengobatan.

Secara khusus, kesimpulan untuk pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan pemilihan layanan. Distribusi responden berdasarkan kualitas pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Simo Boyolali termasuk kategori cukup sebanyak 47 responden (58,8%) lebih banyak dari pada kategori baik sebanyak 33 responden (41,3%). Kualitas pelayanan merupakan persepsi pasien atau keluarga pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diterima ketika berobat ke RS PKU Muhammadiyah Simo Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat pengguna jasa pengobatan di RS PKU Muhammadiyah Simo Boyolali menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang diterimanya dari rumah sakit adalah cukup.

(36)

terhadap keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, penampilan fisik baik fasilitas dan pelayanan perawat yang diterima oleh pasien dengan apa yang diharapkan. Ketika pelayanan yang diperoleh sesuai dengan harapan pasien, maka persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit menjadi baik, sebaliknya jika pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan harapan pasien, maka persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit menjadi buruk.

G. Kerangka Konseptual Penelitian

(37)

Gambar II.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Dari kerangka konseptual dapat dijelaskan bahwa alasan pemilihan meliputi : perlengkapan dan peralatan (X1), tata ruang (X2), kebersihan ruangan (X3), penampilan pegawai (X4), kemudahan menjangkau lokasi (X5), kecekatan pegawai (X6), keramahan pegawai (X7), prosedur (X8), pelayanan cepat dan tanggap (X9), penanganan keluhan (X10), komunikasi lancar (X11), sopan santun (X12), pengetahuan karyawan (X13), keterampilan (X14), biaya yang terjangkau (X15), perhatian pada konsumen (X16), tanggung jawab atas keamanan (X17), mengutamakan kepentingan konsumen (X18).

Pelayanan membutuhkan komitmen dan keyakinan dari perusahaan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen. Semua karyawan yang

(38)

berhubungan dengan konsumen, harus menganggap diri mereka sebagai duta dari perusahaan. Beberapa kriteria yang mengikuti dasar penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan yaitu: (Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2007, p. 133)

1) Perlengkapan dan peralatan (X1) : kesiapan dan ketersediaan perlengkapan dan alat-alat untuk pelayanan konsumen.

2) Mempunyai tata ruang yang menarik (X2) : Penataan ruang tunggu dan ruang periksa kesehatan pasien.

3) Kebersihan ruangan terjaga (X3) : kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan.

4) Penampilan pegawai (X5) : rapi dan sopan

5) Kemudahan menjangkau lokasi (X6) : lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau.

6) Kecekatan karyawan dalam melayani konsumen (X7) : kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

7) Keramahan karyawan terhadap konsumen (X8) : keramahan (menyapa,berdiskusi) yang dimiliki para karyawan unyuk melayani konsumen.

8) Prosedur penerimaan konsumen (X9) : Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat.

(39)

10)Cepat dan tanggap dalam melayani keluhan dari konsumen (X11) : usaha untuk memahami pelanggan.

11)Komunikasi yang lancar (X12) : memberikan informasi kepada konsumen dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan para konsumen.

12)Karyawan bersikap sopan dan santun terhadap konsumen (X13) : sikap sopan santun, dan respect kepada konsumen.

13)Pengetahuan yang dimiliki karyawan tidak diragukan (X14) : setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tersebut.

14)Terampil dalam melaksanakan tugas (X15) : setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tersebut.

15)Biaya yang terjangkau untuk pelayanan (X16) : Untuk mendapatkan pelayanan yang bagus, konsumen tidak harus membutuhkan biaya yang mahal.

16)Perhatian kepada konsumen atau pelanggan (X17) : perhatian dari para karyawan unyuk melayani konsumen.

17)Tanggung jawab atas keamanan (X18) : aman dari bahaya, resiko atau dari keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (phisycal safety), keamanan financial (Financial security), dan kerahasiaan (Confidentiality). 18)Mengutamakan kepentingan pelanggan (X19) : Dalam hal ini perusahaan

(40)

konsumen datang, berusaha untuk mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen.

H. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2004) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan pokok masalah yang ada dalam penelitian ini, penulis mengacu pada anggapan sementara pasien dalam memilih pelayanan yaitu tercermin dalam dimensi-dimensi kualitas layanan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0 : Alasan pasien dalam memilih layanan kesehatan adalah perlengkapan dan peralatan, tata ruang, kebersihan ruangan, penampilan pegawai, kemudahan menjangkau lokasi, kecekatan pegawai, keramahan pegawai, prosedur, pelayanan cepat dan tanggap, penanganan keluhan, komunikasi lancar, sopan santun, pengetahuan karyawan, keterampilan, biaya yang terjangkau, perhatian pada konsumen, tanggung jawab atas keamanan, mengutamakan kepentingan konsumen.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan atau memberikan gambaran sebenarnya terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi untuk mengungkapkan alasan pasien dalam memilih sebuah layanan kesehatan.

B.Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian (Bungin, 2007). Dalam penelitian ini subjek penelitiannya yaitu pasien yang menggunakan jasa kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni.

2. Objek Penelitian

(42)

meliputi persepsi konsumen dalam keputusan pemilihan layanan kesehatan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei-juni 2016.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni yang terletak di Jamburejo, Manjung, Ngawen, Klaten.

D. Variabel Penelitian

Variabel (variable) adalah suatu simbol yang berisi suatu nilai. Variabel dikelompokkan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Selain itu, variabel juga dikelompokkan menjadi variabel moderasi atau moderating variable, variabel mediasi atau mediating variable, dan variabel ekstrani atau

extraneous variable (Jogiyanto, 2010).

Dalam penelitian ini variable yang digunakan adalah faktor-faktor yang merupakan alasan dalam memilih sebuah layanan kesehatan.

1. Indentifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang alasan pasien dalam memilih sebuah layanan kesehatan.

(43)

Alasan merupakan hal yang ikut menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu. Alasan pasien dalam memilih sebuah layanan kesehatan adalah hal-hal yang meliputi kondisi ataupun peristiwa yang menjadi pendorong bagi seorang pasien untuk memilih sebuah layanan kesehatan.

3. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini pengukuran akan menggunakan sebuah skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variable. Teknik pengukuran data dengan menggunakan Guttman.

Skala Guttman menjelaskan pada responden apakah setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan atribut objek yang diteliti (Singarimbun, 1997:65) setiap jawaban diberi skor Ya= 1 dan jawaban Tidak = 0

E. Definisi Operasional

Alasan pasien memilih layanan kesehatan, diwakilkan dalam Kualitas Layanan. Menurut Zeithml, Berry dan Parasuraman, dikutip dalam Zulian Yamit (2005:10) terdapat 5 dimensi karakteristik kualitas pelayanan untuk menilai presepsi konsumen, sebagai berikut:

1. Bukti Fisik (Tangiable)

Pada penelitian ini bukti fisik yang akan diteliti meliputi: a. Perlengkapan dan peralatan

(44)

c. Kebersihan ruangan terjaga d. Penampilan pegawai

e. Kemudahan menjangkau lokasi 2. Keandalan (Reliability)

Pada penelitian ini keandalan yang akan diteliti meliputi: a. Kecekatan karyawan dalam melayani konsumen b. Keramahan karyawan terhadap konsumen c. Prosedur penerimaan konsumen

3. Daya Tanggap (Responsiveness)

Pada penelitian ini daya tanggap yang akan diteliti meliputi: a. Pelayanan yang diberikan karyawan cepat dan tanggap b. Cepat dan tanggap dalam melayani keluhan dari konsumen c. Komunikasi yang lancar

4. Jaminan (Assurance)

Pada penelitian ini jaminan yang akan diteliti meliputi:

a. Karyawan bersikap sopan dan santun terhadap konsumen b. Pengetahuan yang dimiliki karyawan tidak diragukan c. Terampil dalam melaksanakan tugas

d. Biaya yang terjangkau untuk pelayanan. 5. Empati (Empathy)

(45)

c. Mengutamakan kepentingan pelanggan

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Uma Sekaran (2013) populasi (population) merupakan populasi yang mengacu pada keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal manarik bagi peneliti untuk meneliti. Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik peneliti ingin membuat kesimpulan. Sedangkan menurut Sugiyono (2008), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini melibatkan seluruh pasien yang pernah menggunakan jasa Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni. Jasa Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni yang dimaksudkan meliputi : pelayanan kesehatan Ibu hamil (pra melahirkaan dan pasca melahirkan), pelayanan kesehatan.

2. Sampel

Menurut Uma Sekaran (2013) “Sampel (sample) adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.”

(46)

penelitian ini adalah sebagian pasien yang pernah menggunakan jasa Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling artinya tidak semua populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik yang dipakai adalah Accidental Sampling. Yang disebut Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapapun yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

Dalam hal penelitian ini karena populasi bersifat infinite, maka perhitungan untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus perhitungan sampel sebagai berikut:

n = 4

n = 94.04 Keterangan:

n = jumlah sampel

Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel persenn. Pada α = 5% dan Z = 1,96.

(47)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel penelitian ini adalah 94,04 yang dibulatkan menjadi 100 responden.

H. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner, yaitu berupa jawaban dari para responden mengenai pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan terhadap alasan pemilihan layanan kesehatan pada jasa Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni atas item-item kuesioner yang ditanyakan yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu menggunakan strategi opini (opinion) untuk mendapatkan data opini individu. Data opini individu dilakukan dengan teknik pengumpulan data survei dengan menggunakan metode kuesioner (Jogiyanto, 2010).

Instrumen pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode kuesioner yang memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada pasien yang datang ke Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni dan juga dilakukan observasi.

(48)

Kuesioner yang diberikan kepada konsumen berupa pertanyaan yang penulis buat berdasarkan dimensi-dimensi dari kualitas pelayanan yang menjadi alasan pasien dalam memilih layanan kesehatan. Skala yang digunakan untuk pengukuran menggunakan skala Guttman. Responden yang menjawab “YA” diberi skor 1, sedangkan responden yang

menjawab “TIDAK” diberi skor 0.

Bagian pertama pada kuesioner berisikan tentang indentitas responden yang meliputi jenis kelamin, usia dan pendidikan. Sedangkan, bagian kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai alasan pasien dalam memilih layanan kesehatan.

b. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan meneliti secara langsung di lapangan tentang situasi yang terjadi dalam suatu perusahaan atau objek yang diteliti guna memastikan perusahaan atau objek layak untuk dilakukan penelitian.

I. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrumen penelitian yang telah disusun. Maka kuesioner yang telah dibagi akan menjalani dua tes terlebih dahulu, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

1. Uji Validitas

(49)

ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2010).

Dalam penelitian ini, uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian. Semakin tinggi validitas dari alat ukur, maka hasilnya akan semakin baik. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan corrected item-total corelation, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap

item dengan skor totalnya. Teknik statistik yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi tersebut adalah dengan Pearson Product Moment Correlation Coefisien , dengan menggunakan alat bantu

SPSS. Rumus Pearson Products Moment Correlation Coefficient adalah (Widiananta, 2005):

Keterangan:

r = koefisien korelasi

X = tingkat skor indikator yang diuji Y = total skor indikator

n = jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

(50)

b. Jika nilai rhitung < rtabel atau sinifikansi ≥ 0,05, maka instrumen penelitian tidak valid. (Widiananta, 2005).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurnya (Jogiyanto, 2010).

Teknik uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas konsistensi internal dengan pengujian Cronbach’s Alpha, yaitu koefisien reliabilitas yang menunjukkan seberapa baik stabilitas skor-skor pertanyaan atau jawaban dalam satu faktor. Teknik tersebut dipilih karena pengujiannya yang konsisten antar item yang populer dan menunjukkan indeks konsisten yang sempurna (Jogiyanto, 2010). Rumus Cronbach’s Alpha adalah (Jogiyanto, 2010):

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

(51)

b. Jika nilai Cronbach’s Coefficient Alpha kurang dari 0,60, maka instrumen yang digunakan dalam variabel dianggap tidak reliabel. (Jogiyanto, 2010).

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Cochran Q-Test

Analisis Cochran Q-Test diperkenalkan pertama kali oleh Willian G.Cochran tahun 1950. Analisis ini disebut juga uji Q merupakan perluasan dari uji McNemer. Analisis Q-Test ini berlaku untuk K sampel berpasangan (K > 2) dengan data berskala nominal atau ordinal. Apabila McNemer digunakan untuk dua sampel berpasangan maka analisis

Cochran Q-Test digunakan untuk tiga sampel berpasangan atau lebih.

Penulis memilih analisis Cochran Q-Test dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dianggap valid. Faktor yang dianggap valid merupakan faktor yang berpengaruh dan dipertimbangkan dalam menjadi alasan pasien untuk memilih layanan kesehatan. Langkah-langkah analisis Cochran Q-Test adalah sebagai berikut :

a) Rumusan Masalah

Untuk mengetahui alasan pasien dalam memilih layanan kesehatan, maka terlebih dahulu disususn rumusan masalah sebagai berikut: Apa saja yang alasan pasien dalam memilih layanan kesehatan?

(52)

Data analisis terdiri atas reaksi responden terhadap alasan alasan yang diterapkan secara independen. Reaksi dari responden tersebut dinyatakan dengan 1 untuk “YA” atau 0 untuk “TIDAK”.

c) Pengolahan Data

Sebelum melakukan pengolahan data, hal pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner sebagai alat analisis Cochran Q-Test dengan dua alternative jawaban, “YA” dengan skor 1 atau jawaban “TIDAK”

dengan skor 0.

d) Menetapkan Hipotesis

H0 : Alasan pasien dalam memilih layanan kesehatan adalah perlengkapan dan peralatan, tata ruang, kebersihan ruangan, penampilan pegawai, kemudahan menjangkau lokasi, kecekatan pegawai, keramahan pegawai, prosedur, pelayanan cepat dan tanggap, penanganan keluhan, komunikasi lancar, sopan santun, pengetahuan karyawan, keterampilan, biaya yang terjangkau, perhatian pada konsumen, tanggung jawab atas keamanan, mengutamakan kepentingan konsumen. Ha : Minimal salah satu dari ke-18 alasan tidak mempengaruhi

(53)

Alpha (α) = 5% (0,05)

f) Menghitung dengan rumus statistik

Keterangan :

k : banyak perlakuan

Ri : jumlah data pada kelompok ulangi ke-i (kolom) Ci : jumlah data pada kategori ke-i (baris)

n : jumlah sampel yang diuji g) Keputusan

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

1) H0 diterima : apabila nilai Q < nilai khi kuadrat (X2) atau apabila nilai alpha > 0,05.

2) H0 ditolak : apabila nilai Q ≥ nilai khi kuadrat (X2) atau apabila nilai alpha ≤ 0,05.

(54)

menggunakan Cochran Q-Test dengan menghilangkan Gj terendah sampai H0 diterima.

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Singkat Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni ,S.ST 1. Sejarah Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni ,S.ST

Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni ,S.ST terletak di Desa Salamrejo, Kelurahan Ngatak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rumah bersalin ini sudah berdiri sejak tahun 1990, dan pada tahun 1999 memindahkan lokasi rumah bersalin ke Jamburejo, Manjung,Ngawen Klaten sampai saat ini kurang lebih sudah beroperasi selama 26 tahun.

(55)

seorang perawat dan dipercaya untuk mengelola puskesmas tersebut. Selama 5 tahun bekerja di puskesmas pembantu Desa Duwet, Kecamatan Ngawen Ibu Fr. Dewi Isbat Indarti melanjutkan pendidikannya di Sekolah Program Pendidikan Bidan (PPB) di Polit akademi bidan (AKBID), politeknik kesehatan Surakaraselama 1 tahun program ini setara dengan diploma tingkat dua D-II. Untuk meningkatkan kemampuan dalam ilmu kebidanan Ibu Fr. Dewi Isbat Indarni melanjutkan sekolahnya lagi ketingkat yang lebih tinggi yaitu program studi D-III Kebidanan dan mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb) pada tahun 2004 di akademi bidan(AKBID), Politeknik kesehatan Surakarta (Poltekkes). Pada tahun 2013 Fr. Dewi Isbat Indarni melanjutkan pendidikan Program Studi D-IV di Politeknik Kesehatan Surakarta dan mendapat gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST).

(56)

Dewi Isbat Indarni ini telah terdaftar dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Klaten, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) memiliki program yang ditunjukkan untuk Praktek Bidan Swasta (PBS) yaitu program Bidan Delima dan rumah bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni sudah melaksanakannya. Bidan Delimaa dalah system standarisasi kualitas pelayanan bidan praktekswasta, dengan penekanan pada kegiatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan pembinaan dan pelatihan secara rutin.

2. Fasilitas-Fasilitas Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni

Dalam memenuhi standarisasi dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ,rumah bersalin Fr. Dewi Isbat indarni memberikan fasilitas-fasilitas pelayanan serta tarif yang telah ditentukan yaitu diantaranya :

Tabel IV.1

Tarif Pelayanan Kebidanan Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Kabupaten Klaten

NO PELAYANAN TARIF

1 ANC Rp 25.000

2

Pemeriksaan laboratorium Ibu hamil atau nifas yang

indikasi:

Hb Stick Rp 20.000

Protein Urine Rp 15.000

(57)

PP Test Rp 15.000

Lakmus Rp 10.000

3 Persalinan Rp 800.000

4 PNC Rp 25.000

5 KN Rp 25.000

6 Tindik Rp 25.000

7 Pemeriksaan Anak Rp 25.000

8 Imunisasi Rp 25.000

9 Suntik KB 1 bulan atau 3 bulan Rp 25.000

10 Pasang Implan Rp 250.000

11 Bongkar Implan Rp 100.000

12 Pasang IUD Coper T Rp 200.000 13 Pasang IUD Nova T Rp 600.000

14 Lepas IUD Rp 100.000

15 Kontrol IUD Rp 50.000

16 Konseling Rp 25.000

17 Pemeriksaan IVA Rp 30.000

18 Pijat Bayi Rp 25.000

19 Massage Nifas Rp 75.000

Sumber: Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kab.Klaten, 2016

(58)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Penjelasan Penelitian

Sebelum dilakukan peneilitian, penulis melakukan survei awal terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah alasan dari para pasien yang menggunakan pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni. Sejalan dengan teknik pengambilan sampel yang dilakukan penulis, yakni menggunakan stategi opinion (opinion) dengan pertimbangan kemudahan. Survei dilakukan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada pasien yang mengunakan jasa kesehatan di Rumah Bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni pada tanggal 1 juni sampai 10 juli 2016.

Suatu intrumen atau pertanyaan penelitian haruslah diuji validitasnya terlebih dahulu sebelum intrumen atau pertanyaan tersebut benar-benar digunakan untuk penelitian dengan cara memasukkan jawaban dari 30 responden terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai korelasi agar dapat dinyatakan layak atau tidak layak sebuah intrumen atau pertanyaan tersebut digunakan penelitian.

(59)

pada cara penetuan jumlah sampel sebanyak 100 sampel. Disamping itu penulis menilai pengujian validitas intrument atau pertanyaan dari 30 responden merupakan sebuah prakiraan, karena prakiraanlah maka penulis berkesimpulan bisa jadi intrumen atau pertanyaan yang tidak valid tersebut bisa menjadi valid karena perhitungan valid atau tidak validnya suatu intrumen atau pertanyaan ditentukan dari nilai korelasi. Semakin banyak responden maka nilai korelasi yang dibutuhkan untuk menyatakan suatu intrument atau pertanyaan tersebut valid atau tidak menjadi semakin kecil (Rhitung > Rtabel).

Pada tahap penyebaran kuesioner untuk penelitian sesungguhnya penulis memberikan kuesioner kepada para konsumen atau pasien yang datang di Rumah Besalin Fr. Dewi Isbat Indarni. Setelah kuota kuesioner 100 responden terpenuhi barulah penulis melakukan pengolahan dari data-data yang telah masuk untuk diuji secara statistik. Dari hasil hasil uji validitas, menyebutkan bahwa keseluruhan intrument atau pertanyaan kuesioner penilitian adalah valid.

B.Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

(60)

Untuk mengukur validitas digunakanlah korelasi product moment: korelasi antar instrumen dengan skor total dalam satu variabel. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai korelasi lebih besar dari nilai rtabel, maka butir yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/atau, atau apabila nilai korelasi lebih kecil dari taraf signifikan α sebesar 0,05. untuk responden

yang berjmlah 100, dapat diperoleh nilai rtabel sebesar 0,196. Untuk dapat dinyatakan valid, maka nilai korelasi harus lebih besar dari 0,196.

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Bukti Fisik (Tangible)

Variabel Butir r hitung r tabel Status

Bukti Fisik

1 0,704** 0,196 VALID 2 0,714** 0,196 VALID 3 0,649** 0,196 VALID 4 0,837** 0,196 VALID 5 0,793** 0,196 VALID Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

(61)

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas variabel Keandalan (Reliability)

Variabel Butir r hitung r tabel Status

Keandalan

1 0,877** 0,196 VALID 2 0,789** 0,196 VALID 3 0,865** 0,196 VALID Sumber : Data Primer yang diolah,2016

Tabel V.3

Hasil Uji Validitas Daya Tanggap (Responsiveness)

Variabel Butir r hitung r tabel Status

Daya Tangkap

1 0,911** 0,196 VALID 2 0,768** 0,196 VALID 3 0,862** 0,196 VALID Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Tabel V.4

Hasil Uji Validitas variabel Jaminan (Assurance)

(62)

Tabel V.5

Hasil Uji Validitas variabel Empati (Empathy)

Variabel Butir r hitung r tabel Status

Empati

1 0,674** 0,196 VALID 2 0,856** 0,196 VALID 3 0,810** 0,196 VALID Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Dari hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan program komputerisasi statistika SPSS16, diketahui bahwa nilai korelasi dari lima variabel yang terdiri dari delapan belas pertanyaan tersebut > 0,196 (rhitung > rtabel), maka kedelapan belas butir pertanyaan dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

(63)

Tabel V.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel ALPHA Status

Bukti Fisik 0,794** RELIABEL

Keandalan 0,798** RELIABEL

Daya Tangkap 0,805** RELIABEL

Jaminan 0,683** RELIABEL

Empati 0,777** RELIABEL

Sumber: Data primer yang diolah,2016

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan program komputerisasi SPSS16, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha untuk semua variabel, diatas nilai minimum yaitu 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel dianggap reliabel.

C.Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

(64)

1. Usia

Sumber : Hasil Data Primer yang diolah, 2016

Grafik V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

(65)

2. Tingkat Pendidikan

Sumber : Hasil Data Primer yang diolah, 2016

Grafik V.2

Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

(66)

3. Jenis Kelamin

Sumber : Hasil Data Primer yang diolah, 2016

Grafik V.3

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan grafik V.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang dijadikan sampel frekuensi terdapat 15 responden atau 15% adalah laki - laki, sedangkan 85 responden atau 85% adalah perempuan.

D. Analisis Data

1. Analisis Cochran Q Test

(67)

pengujian alasan-alasan diatas. Penulis menggunakan program komputerisasi

peralatan yang memadai 11 89

Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat memiliki tata ruang yang menarik 8 92 Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat menjaga dan memperhatikan

kebersihan ruangan 8 92

Bidan/Asisten Bidan sangat menjaga penampilan

14 86 Kemudahan menjangkau lokasi Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat

(kendaraan atau jalan yang terjangkau) 10 90 Bidan/Asisten Bidan cekatan dalaam melayani pasien 9 91 Bidan/Asisten Bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat ramah

8 92 Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat memiliki prosedur pelayanan

pasien yang cepat 11 89

Pelayanan yang diberikan Bidan/Asisten Bidan di Rumah

Bersalin Fr. Dewi Isbat cepat dan tanggap 10 90 Bidan/Asisten Bidan di umah Bersalin Fr. Dewi Isbat cepat

tanggap dalam melayani keluhan pasien 8 92 Bidan/Asisten Bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat mampu

berkomunikasi dengan baik dan lancar dengan pasien 9 91 Bidan/Asisten Bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat selalu

bersikap sopan dan santun kepada pasien 7 93 Bidan/Asisten Bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat memiliki

pengetahuan yang memadai dan tidak diragukan 11 89 Bidan/Asisten Bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat terampil

dalam melaksanakan tugas-tugasnya 9 91

Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat terjangkau 12 88 Bidan/Asisten Bidan memberikan perhatian kepada pasien

selama menggunakan jasa Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat 10 90 Bidan/Asisten Bidan bertanggung jawab terhadap keamanan

14 86 Bidan/Asisten Bidan mengutamakan kepentingan pasien selama

(68)

a. Untuk analisis masalah penelitian ini akan dilakukan dengan langkah Pengujian terhadap delapan belas (18) alasan yang dinyatakan valid tersebut yaitu perlengkapan dan peralatan yang memadahi (X1), tataruang yang menarik (X2), Kebersihan ruangan (X3), penampilan menarik (X4), kemudahan menjangkau lokasi (X5), kecekatan dalam melayani pasien (X6), keramahan (X7), prosedur pelayanan yang cepat (X8), pelayanan yang cepat dan tanggap (X9), tanggap dalam melayani keluhan (X10), berkomunikasi dengan baik (X11), bersikap sopan dan santun (X12), pengetahuan yang memadahi (X13), keterampilan (X14), biaya yang terjangkau (X15), perhatian kepada pasien (X16), bertanggung jawab terhadap keamanan (X17), mengutamakan kepentingan konsumen (X18). Dari semua alasan penentu jawaban “Ya” dilakukan pengujian

menggunakan perhitungan statistik dengan analisis Cochran Q Test dengan hasil sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

H0: X1-X18 menjadi alasan pasien memilih pelayanan jasa kesehatan di rumah bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni

Ha: X1-X18 tidak menjadi alasan pasien memilih pelayanan jasa kesehatan di rumah bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni.

2) Alpha: 0,05 (5%), df=17, sehingga X2= 27,587

3) Kriteria: tolak H0 apabila Q > 27,587, terima H0 apabila Q < 27,587 4) Qhitung : 17,404

(69)

Karena hasilnya Q menerima H0, maka dapat disimpulkan bahwa X1-X18, menjadi alasan pasien memilih pelayanan jasa kesehatan di rumah bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alasan yang membuat pasien memilih pelayanan jasa kesehatan di rumah bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni adalah :

1) Perlengkapan dan peralatan 2) Tata ruang

3) Kebersihan ruangan

4) Penampilan bidan atau asisten bidan 5) Kemudahan menjangkau lokasi 6) Kecekatan bidan dan asisten bidan 7) Keramahan bidan atau asisten bidan 8) Prosedur pelayanan pasien yang cepat 9) Pelayanan cepat dan tanggap

10) Penaganan keluhan pasien 11) Komunikasi lancar

12) Sopan santun

13) Pengetahuan bidan atau asisten bidan 14) Keterampilan bidan atau asiten bidan 15) Biaya pelayanan yang terjangkau 16) Perhatian kepada pasien

(70)

18) Mengutamakan kepentingan pasien.

Dengan melihat hasil analisis yang ada dan kesimpulan dari jawaban masalah dalam penelitian, diketahui bahwa semua alasan yang mempengaruhi pasien memilih jasa pelayan kesehatan di rumah bersalin Fr. Dewi isbat indarni. Dengan kesimpulan didapat penulis berkeyakinan bahwa ke delapan belas (18) alasan ini yang menjadi keunggulan rumah bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni, hanya saja masih perlu adanya peningkatan karena masih adanya pasien yang belum puas dengan pelayanan yang ada.

2. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pasien yang menggunakan layanan Rumah Bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni. Pada analisis masalah ini penulis ingin mengetahui alasan apa saja yang berpengaruh paling kuat atau menjadi prioritas dalam memberikan pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan layanan Rumah Bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni.

(71)

cepat (X8), pelayanan yang cepat dan tanggap (X9), tanggap dalam melayani keluhan (X10), berkomunikasi dengan baik (X11), bersikap sopan dan santun (X12), pengetahuan yang memadahi (X13), keterampilan (X14), biaya yang terjangkau (X15), perhatian kepada pasien (X16), bertanggung jawab terhadap keamanan (X17), mengutamakan kepentingan konsumen (X18).

Pada pengujian dengan analisis Cochran Q Test dapat diketahui bahwa semua kelompok alasan masih tetap mempengaruhi atau semua alasan kelompok menjadi pilihan pasien dalam menggunakan layanan Rumah Bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni. Kedelapan belas alasan diatas bukanlah menjadi urutan prioritas alasan pasien mengunakan layanan Rumah Bersalin Fr.Dewi Isbat Indarni. Semua alasan diatas hanyalah mengkonsistenkan urutan berdasarkan nomor pada kuesioner. Berdasarkan hasil rekapitulasi alasan, pasien yang menjawab “YA” pada setiap alasan maka urutannya akan menjadi:

a. Bidan Atau asisten bidan selalu bersikap sopan dan santun kepada pasien memperoleh suara sebanyak 93

b. Bidan atau asisten bidan cepat dan tanggap dalam melayani keluhan pasien memperoleh suara sebanyak 92

c. Bidan atau asisten bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni ramah memperoleh suara sebanyak 92

(72)

e. Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni memiliki tata ruang yang menarik memperoleh suara sebanyak 92

f. Bidan atau asisten bidan cekatan dalam melayani pasien memperoleh suara sebanyak 91

g. Bidan atau asisten bidan terampil dalam melaksanakan tugas-tugasnya memperoleh suara sebanyak 91

h. Bidan atau asisten bidan mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar dengan pasien memperoleh suara sebanyak 91

i. Bidan atau asisten bidan mengutamakan kepentingan pasien selama menggunakan jasa Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarn memperoleh suara sebanyak 90

j. Bidan atau asisten bidan memberikan perhatian kepada pasien selama menggunakan jasa memperoleh suara sebanyak 90

k. Kemudahan menjangkau lokasi (kendaraan atau jalan yang terjangkau) memperoleh suara sebanyak 90

l. Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarn memiliki perlengkapan dan peralatan yang memadahi memperoleh suara sebanyak 89

m. Pelayanan yang diberikan bidan atau asisten bidan cepat dan tanggap memperoleh suara sebanyak 90

n. Memiliki prosedur pelayanan pasien yang cepat memperoleh suara sebanyak 89

(73)

p. Bidan atau asisten bidan bertanggung jawab terhadap keamanan memperoleh suara sebanyak 86

q. Bidan atau asisten bidan memiliki pengetahuan yang memadai dan tidak diragukan memperoleh suara sebanyak 89

r. Bidan atau asisten bidan sangat menjaga penampilan. memperoleh suara sebanyak 86

(74)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis Cochrann Q Test ( setelah melakukan pengujian dan perhitungan) untuk dapat mengetahui alasan – alasan apa saja yang mempengaruhi pasien memilih layanan Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni dapat disimpulkan bahwa semua atau kedelapan belas alasan mempengaruhi pasien memilih layanan Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni. Kedelaapan belas alasan tersebut adalah :

1. Bidan Atau asisten bidan selalu bersikap sopan dan santun kepada pasien memperoleh suara sebanyak

2. Bidan atau asisten bidan cepat dan tanggap dalam melayani keluhan pasien memperoleh suara sebanyak

3. Bidan atau asisten bidan di Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni ramah memperoleh suara sebanyak

4. Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni menjaga dan memperhatikan kebersihan lingkungan memperoleh suara sebanyak

5. Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarni memiliki tata ruang yang menarik memperoleh suara sebanyak

(75)

7. Bidan atau asisten bidan terampil dalam melaksanakan tugas-tugasnya

8. Bidan atau asisten bidan mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar dengan pasien

9. Bidan atau asisten bidan mengutamakan kepentingan pasien selama menggunakan jasa Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarn

10.Bidan atau asisten bidan memberikan perhatian kepada pasien selama menggunakan jasa

11.Kemudahan menjangkau lokasi (kendaraan atau jalan yang terjangkau)

12.Rumah Bersalin Fr. Dewi Isbat Indarn memiliki perlengkapan dan peralatan yang memadai

13.Pelayanan yang diberikan bidan atau asisten bidan cepat dan tanggap

14.Memiliki prosedur pelayanan pasien yang cepat

15.Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terjangkau

16.Bidan atau asisten bidan bertanggung jawab terhadap keamanan

17.Bidan atau asisten bidan memiliki pengetahuan yang memadai dan tidak diragukan

Gambar

Gambar II.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel IV.1
Hasil Uji Validitas Bukti Fisik (Tabel V.1 Tangible)
Hasil Uji Validitas Daya Tanggap (Tabel V.3 Responsiveness)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Improving The Quality of Education to Face The Impact of

[r]

[r]

Dalam penerapan metode ini, seorang pakar akan menggambarkan tingkat keyakinan pakar dan tingkat keyakinan sistem yang didapat dari penderita terhadap gejala gangguan

Untuk menjawab permasalahan yang ada maka dilakukan penelitian dengan menggunakan variable penelitian, tingkat pendapatan rata-rata per bulan industri kecil di Kota

foto copy akta pendirian Badan Hukum yang dilegalisir pejabat berwenang;3. foto copy bukti penguasaan hak

mengatur dan membuat post content dan post page serta membuat content image yang menarik(disertai dengan images dan link)  Mahasiswa dapat.. mengerti dan mampu

Kendala-kendala yang dihadapi Notaris dalam menerapkan Pasal- pasal Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada akta jual beli bangunan rumah dalam akta Notaris. Akta Notaris sebagai