• Tidak ada hasil yang ditemukan

Homosistein Sebagai Faktor Risiko Terhadap Penyakit Kardiovaskuler.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Homosistein Sebagai Faktor Risiko Terhadap Penyakit Kardiovaskuler."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Meskipun belum terdapat data

yang

akurat mengenai insiden maupun prevalensi penyakit kardiovaskuler di Indonesia, namun telah disetujui bersama bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan problem kesehatan masyarakat di Indonesia.

Mc Cully 1969 pertama kali melakukan penelitian bahwa adanya hubungan homosistein dengan timbulnya penyakit kardiovaskuler.

Tujuan penulisan ini adalah untuk memperluas wawasan ilmu kedokteran mengenai hubungan antara homosistein sebagai faktor risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler, sehingga dapat dimanfaatkan dalam usaha penanganan masalah kesehatan dan untuk penelitian.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, didapatkan sekitar 25 sampai 30 persen penderita kardiovaskuler dengan peningkatan jumlah homosistein di dalam darah.

Kesimpulan menunjukkan bahwa pasien dengan jumlah homosistein yang tinggi memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskuler.

(2)

ABSTRACT

Although there is no accurate data on cardiovascular disease insidence or prevalence in Indonesia, it has been aggreate that this kind of disease is the

health problem that many Indonesian people are facing right now.

McCully was the first expert who conducted research in 1976 on the relationship between homocystein and the occurrence of cardiovascular disease.

The aim of this paper is to add and widen our medical knowledge on the relationship of homocystein as the factor of the occurrence of cardiovascular disease. And hopefully this will be useful for handling such health problem as well as for a research.

The research conducted by the experts shows that 20 to 30 percents of cardiovascular patients have an increase of homocystein in their blood. This concludes that patient with hyperhomocysteinemia has the highest risk of having cardiovascular disease.

(3)

DAFTAR ISI

1.1. Latar belakang

1.2. Identifikasi Masalah

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Kegunaan Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Homosistein

2.1.1. Pengertian

2.1.2. Struktur Kimia 2.1.3. Metabolisme

2.2. Kelainan Metabolisme Homosistein

2.2.1. Penyebab Hiperhomosisteinemia

2.2.2. Pato fisiologi Hiperhomosisteinemia

2.3. Hubungan Homosistein dengan Kardiovaskuler

2.4. Penatalaksanaan hiperhomosisteinemia

(4)

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

ix

17

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Kimia Homosistein

Gambar 2.2. Metabolisme Homosistein

Gambar 2.3. Pathofisiologi Hiperhomosisteinemia

X

4

5

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan masyarakat di

Indonesia dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Beberapa hal yang

berpengaruh untuk timbulnya penyakit kardiovaskuler, yaitu: hipertensi,

dislipidemia, obesitas, merokok, diabetes mellitus, dll. Pada penelitian yang

dilakukan oleh para ahli diketahui bahwa homosistein merupakan faktor risiko

terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler.

Homosistein dihasilkan dari terganggunya metabolisme metionin. Homosistein

dengan jumlah yang tinggi di dalam darah dapat menimbulkan beberapa penyakit

vaskuler (Clarke R. dkk 1991) diantaranya pada 16 dari 38 pasien dengan penyakit serebrovaskuler (42%), 7 dari 25 pasien dengan penyakit pembuluh

darah tepi (28%), dan 18 dari 60 pasien dengan penyakit pembuluh darah jantung

(30%).

Hiperhomosisteinemia disebabkan oleh kelainan genetik yang merupakan

kelainan autosomal resesif. Dimana terjadinya mutasi gen homozygot C677T pada

enzim Metilentetrahidrofolatreduktase (MTHFR), gangguan enzim Metionin

Sintase (MS) pada gen A2756G, dan defisiensi enzim Sistationin Beta Sintase

(SBS) pada daerah diluar pengkode gen. Kadar homosistein yang tinggi ini juga

ditemukan pada keadaan normal misalnya, kurang mengkonsumsi asam folat,

vitamin dan vitamin (Kluijtmans dkk 1995).

(7)

2

Penulisan studi pustaka ini diharapkan dapat memperluas wawasan ilmu

pengetahuan bagi pembaca, mahasiswa, dokter, dan peneliti dimana homosistein

merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler.

1.2. Identifikasi Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam penulisan studi kepustakaan ini adalah:

Sejauh mana pengaruh homosistein sebagai faktor risiko timbulnya penyakit

kardiovaskuler.

1.3. Maksud dan Tujuan

Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh homosistein sebagai faktor risiko terhadap penyakit

kardiovaskuler.

Tujuan khusus:

1. Mengetahui pengaruh peningkatan jumlah plasma homosistein di dalam darah

terhadap besarnya risiko penyakit kardiovaskuler

2. Mengetahui pengaruh mutasi genetik sebagai penyebab terjadinya penyakit

kardiovaskuler,

3. Mengetahui pengaruh faktor pendukung lain, seperti: asam folat, vitamin

(8)

3

1.4. Kegunaan penulisan

Penulisan studi pustaka homosistein sebagai faktor penyakit kardiovaskuler

duharapkan berguna untuk:

1. Memperluas dunia ilmu pengetahuan di Indonesia terutama di bidang

kardiologi

2. Pengembangan penelitian ilmu kedokteran di Indonesia khususnya penyakit

(9)

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil studi kepustakaan ini, dapat disimpulkan bahwa:

1.

2.

3.

Hiperhomosisteinemia sebagai salah satu faktor risiko penyakit

kardiovaskuler, dimana secara langsung akan merusak sel endotel,

meningkatkan aktivitas trombus, meningkatkan aktivitas prokoagulan,

meningkatkan sintesa kolagen dan mempertinggi proliferasi sel otot polos

pembuluh darah.

Hiperhomosisteinemia disebabkan oleh kelainan genetik, yaitu pada gen

C667T untuk enzim Metilentetrahidrofolat Reduktase, pada gen A2756G untuk enzim Metionin Sintase, pada enzim Sistationin Beta Sintase untuk

kerusakan didaerah luar pengkode gen.

Asupan rendah asam folat, vitamin dan vitamin yang berfungsi sebagai

kofaktor dalam metabolisme homosistein,

akan

menyebabkan peningkatan

jumlah homosistein didalam darah.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Clarke R, Daly L, Robinson K, Naughten E, Cahalare S. 1991. Hyperhomocysteinemia : An independent risk factor for vascular disease. The Massachusetts Medical Society volume 324; 1 149-1 154.

D'Angelo A, Selhub J. 1997. Homocysteine and thrombotic disease. The Journal of the American Society of Hematology, volume 90; 1-6.

Dorland. 1996. Kamus kedokteran Dorland, Penerbit EGC, edisi 26,860.

Faradz S.M.H. 2001. Tube Defect, 1-9.

Kandidat gen dalam etiologi " Folate Preventable Neural

Kluijtmans L.A.J, Van den Heurel L.P.W.J, Boers G.H.J. 1995. Analysis in mild Hyperhomocysteinemia : a common mutation in the methylenetetrahydrofolate reductase. Gene's a genetic risk factor for cardiovascular disease. American Journal of Human Genetics, volume 58; 35-41.

Kuller L.H, Evans R.W. 1998. Homocysteine, vitamins and cardiovascular disease. American Heart Association, 196- 199.

Mc Cully KS. 1969. Vascular pathology of homosisteinemia: implications for the American Journal Pathologi, volume 56; pathogenesis of arteriosclerosis.

11 1-128.

Nygard O, Vollset S.M, Refsum H, Stensvold J.S, Tverdal A. 1995. Total plasma American Journal of Human homocysteine and cardiovascular risk profile.

Genetics, volume 274; 1526-1532.

Pepe G, Venegas O.C, Giusi B, Brunelli T, Marcucci R. 1999. Heterogeneity in world distribution of the thermolabile C677T mutation in 5, 1 0-Methylonetetrahydrofolate reductase. American Journal of Human Genetics, volume 63; 1-6.

(11)

18

Rimm E.B, Willett W.C, Hu F.B, Sampson L, Colditz G..A. 1998

.

Folate and vitamin B6 from diet and supplement in relation to risk of coronary heart disease among women. Journal American of Medicine, volume 279; 359-363.

Selhub J, Jaques P.F, Wilson P.W.F, Rush D, Rosenberg I.H. 1993.

Vitamin status and intake as primary determinants of homocysteinemia in an elderly population. Journal American Medicine, volume 270; 2693-2697.

Stampfer M.J, Malinow M.R, Willett W.C, Newcomer L.M, Upson B. 1992. A prospective study of plasma homocysteine and risk of myocardial infaction in US physicians. Journal American Medicine, volume 268; 877-880.

Stein J.H, Bride P.E. 1998. Hyperhomocysteinemia and atherosclerotic vascular disease. Arch Intern Medicine, volume 158; 1301

-

1304.

Wald N.J, Watt H.C, Law M.R, Weir D.G, Parclin

J.

1998. Homocysteine and ischemic heart disease. Arch Intern Medicine, volume 158; 862-866.

Referensi

Dokumen terkait

TPH /KONST / 16, Tanggal 22 September 2014, maka Pejabat Pengadaan pada Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Klaten

In this paper, Equation (35) is called ‘the Johns approximate solution’ of the Carrier–Greenspan exact solution for the stage w at x D 0 or ‘the Johns prescription’ when it

“Banyak petani sekitar KP yang sudah melihat pertanaman Jagung NASA 29 ini, dan mereka sangat tertarik, bahkan ada yang bertanya, dimana kami bisa mendapatkan

Pada penelitian ini, tingkat keuntungan sebelum dan sesudahpenerapan ISO 9001:2000, dan keuntungan perusahaan akan ditinjau dalam jangka 5 tahun sebelum dan 5 tahun

informasi yang diperlukan dalam sistem penilaian bisa ditemukan dengan mudah.. dan bersifat

Dengan arah koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh terapi wudhu sebelum tidur terhadap kejadian insomnia pada usia lanjut di Dusun Tilaman Wukirsari Imogiri

ClojureScript, like Clojure, uses macros to extend the syntax of the language. Funda‐ mentally, a macro is just a function that manipulates data structures. What makes mac‐