• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan Di Media Televisi Terhadap Loyalitas Pelanggan Mira Beauty Skin Care & Body Health di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan Di Media Televisi Terhadap Loyalitas Pelanggan Mira Beauty Skin Care & Body Health di Kota Bandung."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Rani Nurdiani Sulistyawati, 2006, Pengaruh Pelaksanaan Program Periklanan di Media Televisi Terhadap Loyalitas Pelanggan Mira Beauty Skin Care & Body Health Di Kota Bandung, di bawah bimbingan Surachman Surjaatmadja.

Dari penelitian diketahui besarnya korelasi pearson antara program periklanan di media televisi dengan loyalitas pelanggan adalah 0.602. kemudian didapat besaran koefisien determinasi sebesar 36.2% yang artinya 36.2% dari loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh periklanan di media televisi, sisanya sebesar 63.8% mempunyai arti bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh variable-variabel lain. Program periklanan skin care Mira Beauty di media televisi di tinjau dari enam aspek, yaitu : Frekuensi, Durasi, Media Konteks/Event, Jam Tayang, Musik/jingle, Bahasa. Sedangkan untuk mengetahui besarnya loyalitas pelanggan dapat di lihat dari tiga aspek, yaitu : Raferall, Retention, Repeatition. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan verifikatif, tipe penelitian ini adalah tipe penelitian korelasional dan kausalitas. Unit analisis (unit of analysis) penelitian ini adalah individual yaitu para pengguna skin care Mira Beauty di kota Bandung khususnya wanita yang telah melihat iklan skin care Mira Beauty di televisi dan juga para pemirsa iklan skin care Mira Beauty di televisi. Dilihat dari waktu pengumpulan datanya (time horizon) penelitian ini bersifat cross section.

(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Rani Nurdiani Sulistyawati, 2006, The Effect of The Advertising of Skin Care Facial Whitening ‘Mira Beauty’ on The Television Media to The Customer Loyalty in Bandung City, under supervision of Surachman Surjaatmadja Based on the observation, identified that Pearson Correlation number between the advertising program and the customer loyalty is 0.602, Then obtained that determination coefficient number is 36.2 % which mean that 36.2 % of customer loyalty are effected by television media advertising, and the 63.8 % remaining means that the customer loyalty is effected by other variables. Mira Beauty Skin care advertising program on the television is noticed by 6 (six) aspects, such as: frequencies, duration, contexts/events media, show time, music/jingle, and language. Meanwhile to define how big the customer loyalty, it can be distinguished by 3 (three) aspects, comprise of: Raferall, Retention, Repetition. Observation method that been employed by writer are descriptive and verificative methods. These kinds of observation are correlational and causality type of observation. The unit of analysis on this observation is individual, comprise of: the user of Mira Beauty skin care in Bandung that have already watched the advertising (especially for woman) and the viewers of Mira Beauty Skin Care advertising on the television. Based on the time collecting data (time horizon) this observation is typically cross-section.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… ii

ABSTRACT………. iii

KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR GAMBAR ………. xi

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN………... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 10

1.3 Tujuan Penelitian ………... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka……….. 12

2.1.1 Pengertian Periklanan ……….………..………… 12

2.1.2 Periklanan di Televisi ……….………..………… 38

2.1.3 Definisi Loyalitas Pelanggan ……… 55

2.1.4 Tahap-tahap Loyalitas ……….. 56

2.1.5 Prinsip-prinsip dalam Loyalitas ……….... 60

2.1.6 Menjaga Loyalitas Pelanggan ………... 2.1.7 Pengaruh Program Iklan di TV terhadap Loyalitas Pelanggan ……….. 62

2.2 Kerangka Pemikiran………... 63

2.3 Hipotesis………... 65

(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.2 Metode Penelitian……… …. 67

3.2.1 Desain Penelitian ……… 3.2.2 Definisi Operasional Variabel ……… 3.2.3 Jenis dan Sumber Data ………... 3.2.4 Teknik Penentuan Sampel ……….………. 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……… 4.1.1 Sejarah Perusahaan ………..….

4.2.1 Tanggapan Pelanggan Mengenai Pengaruh Peranan Periklanan Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty di Televisi Terhadap Loyalitas Pelanggan di Kota Bandung …………. 96

4.2.2 Pelaksanaan Periklanan di Televisi ………... 96

4.2.3 Loyalitas Pelanggan ……….. 106

4.3 Analisis Data ………... 116

4.3.1 Metode Successive Interval ……….. 117

4.3.2 Analisis Korelasi untuk Mengukur Berapa Kuatnya Derajat Hubungan antara Pelaksanaan Periklanan di Media Televisi dan Loyalitas Pelanggan ……….. 117

4.3.3 Perhitungan Koefisien Korelasi Pearson ……….. 118

4.3.4 Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi ……... 119

4.3.5 Perhitungan Koefisien Derminasi ………. 120

(5)

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran ……… 125

DAFTAR PUSTAKA 126

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Realisasi Jumlah Pelanggan ………. 5

Tabel 1.2 Tabel Harga Produk Perawatan Pemutihan Wajah ………….. 7

Tabel 2.1 Dimensi-dimensi Peiklanan di Televisi ……… ………... 53

Tabel 3.1 Operasional Variabels ……….. 70

Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel X (Periklanan di Media Televisi) ……. 80

Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Y ( Loyalitas Pelanggan ) ..…... ... 81

Tabel 4.3 Usia ………… ……… ….. 84

Tabel 4.4 Status Perkawinan ……… 84

Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir ………. 86 Tabel 4.6

Frekuensi Membeli Produk Pemutih Wajah dalam Sebulan … Produk Perawatan Pemutihan Wajah yang Dipakai Pelanggan Rata-rata Anggaran Biaya untuk Membeli Produk Perawatan Pemutihan Wajah ……….

Awareness Responden Terhadap Iklan Talk Show Produk Mira Beauty ………..

Frekuensi Pelanggan Menyaksikan Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty di TV Pada Siang Hari (15.00-16.00) ………

(7)

Universitas Kristen Maranatha

Media Konteks/Event Pada Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty Sudah Sesuai Dengan Tujuan Iklan ……….

Media Konteks/Event Pada Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty Sudah Tepat Dengan Daya Tarik Iklan ………..

Media Konteks/Event Pada Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty di TV Dapat Membuat Pelanggan Menyukai Iklan Tersebut ……… Jam Tayang Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty di TV Sudah Sesuai Dengan Tujuan Iklan ………..

Musik/Jinggle Yang Digunakan Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty Sudah Sesuai Dengan Tujuan Iklan ……… ………… Musik/Jinggle Pada Iklan Talk Show Produk Skin Care Pemutihan Wajah Mira Beauty di TV Membuat Pelanggan Menyukai Produk Mira Beauty

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Tahap-tahap Loyalitas ………... 55 Gambar 2.2 Paradgima Kerangka Pemikiran Pengaruh Pelaksanaan

Program Periklanan Pemutihan Wajah Mira Beauty Melalui Media Televisi Terhadap Loyalitas Pelangan ………... 63 Gambar 4.1 Daerah Penolakan H0 untuk Uji Keberartian Koefisien

Korelasi ………..

(9)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Persaingan di bidang usaha saat ini semakin lama terasa semakin tajam,

hal ini tampak dari banyaknya perusahaan yang berdiri dalam upaya memenuhi

kebutuhan dan keinginan manusia, dengan adanya persaingan ini, setiap

perusahaan dituntut untuk lebih berusaha dalam melakukan kegiatan

pemasarannya, salah satu cara yang dipergunakan adalah dengan cara berorientasi

pasar pada konsumen dimana perusahaan memproduksi produk disesuaikan

dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. (Erwin Suryadi : 2004).

Perempuan adalah kecantikan. Namun apa yang disebut "cantik" itu

sendiri di sepanjang zaman. Setiap perempuan mengakui bahwa kecantikan sejati

adalah sesuatu yang memancar dari luar dan dalam dirinya. Untuk kecantikan dari

dalam, harus diusahakan dengan melakukan latihan rohani, seperti berdoa,

berpuasa, meditasi, dan mencari pengetahuan spiritual. Jika hal ini telah

dilakukan, niscaya akan muncul kharisma dan kepribadian yang matang, yang

adalah cerminan kecantikan dari dalam (inner beauty). Untuk kecantikan dari luar

(outer beauty), perempuan dapat melakukan perawatan dari luar dan dalam tubuh.

Perawatan luar dapat dilakukan mulai dari merawat rambut, wajah, tubuh serta

penggunaan busana. Sedangkan perawatan dari dalam untuk mendapatkan

kecantikan lahiriah dapat dilakukan dengan minum jamu, pemberian nutrisi yang

tepat, dan terapi fisik. Agar kecantikan seseorang tetap terawat dan terjaga, nenek

(10)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha moyang kita juga telah mengajarkan perawatan dari luar dan dalam pada setiap

siklus hidup (lifecycle) seorang perempuan. (www.sariayu.com).

Salah satu bentuk perusahaan saat ini yang sedang berkembang adalah

perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang kecantikan yang menawarkan

macam-macam produk perawatan dalam bentuk skin care dan body health dalam

upaya memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya kaum wanita menengah ke

atas dalam bidang kecantikan. Meskipun saat ini keadaan ekonomi masyarakat

Indonesia sedang mengalami krisis moneter, namun hal tersebut tidak terlalu

berpengaruh terhadap minat beli masyarakat terhadap produk perawatan skin care

dan body health. (Manajemen Mira Beauty Skin Care & Body Health Skin,

Bandung, 2006).

Mira Beauty Skin Care & Body Health merupakan perusahaan jasa yang

bergerak di bidang kecantikan. Mira Beauty Skin Care & Body Health hadir untuk

melayani kesehatan dan kesempurnaan kulit. Dengan standar perawatan yang

terbaik, bersama tim dokter spesialis kulit yang berpengalaman, ditunjang oleh

perangkat medis yang modern serta fasilitas klinik yang nyaman, Mira Beauty

Skin Care & Body Health akan selalu siap memenuhi seluruh kebutuhan kulit.

Perusahaan ini memproduksi produk perawatan skin care dan body health.

Adapun jenis produk perawatan yang ditawarkan yaitu produk perawatan

pemutihan wajah, produk perawatan penghilang jerawat, produk pelangsingan

tubuh, produk pemutihan badan, perawatan payudara dan therapy kesehatan.

(11)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Dalam hal ini Mira Beauty Skin Care & Body Health lebih memfokuskan

akan produk perawatan pemutihan wajah, ini dikarenakan banyaknya wanita

Indonesia yang menginginkan untuk memiliki kulit yang putih, halus, bersinar,

dan tidak kusam. Maka Mira Beauty Skin Care & Body Health meluncurkan

produk perawatan khusus pemutihan wajah yang terdiri dari cleansing, sunblock,

sabun muka, whitening cream, velvet, silk, botox, fit & fresh. Produk perawatan

pemutihan wajah tersebut diciptakan untuk memenuhi hasrat dan keinginan

masyarakat khususnya wanita dalam mendapatkan kulit putih sempurna yang

diidamkan. (Manajemen Mira Beauty Skin Care & Body Health, Bandung,

2006).

Masalah yang saat ini di hadapi oleh Mira Beauty Skin Care & Body

Health adalah bagaimana cara mendapatkan pelanggan yang loyal, karena dalam

hal ini banyak pelanggan Mira Beauty yang terputus akibatnya terjadi penurunan

jumlah pelanggan. Disamping itu Mira Beauty Skin Care & Body Health memiliki

beberapa pesaing baru dan lama dalam jenis produk perawatan pemutihan wajah

yang menjual produk, merek, harga dan keunggulan yang bervariasi, diantaranya

Erha Clinic, Natasya, Anata, London Beauty Center dan lain-lain. Salah satu yang

diandalkan dari semua produk kecantikan adalah memberikan hasil yang

diinginkan oleh para konsumennya. (Manajemen Mira Beauty Skin Care &

Body Health, Bandung, 2006).

Mira Beauty menyadari bahwa menyenangkan pelanggan dan membuat

pelanggan tetap membeli produk yang mereka ciptakan merupakan tugas yang

(12)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha berhasil, maka Mira Beauty benar-benar berkonsentrasi pada pembangunan

loyalitas pelanggan. (Manajemen Mira Beauty Skin Care & Body Health,

Bandung, 2006).

Menurut Blois (1996 ; 161) loyalitas pelanggan adalah suatu sikap konsumen yang menginginkan suatu output dengan tidak menandai adanya input

yang diperlukan atau corak yang akan memungkinkan suatu peninjau untuk

menentukan dan mengikuti kebijakan pemasaran.

Loyalitas pelanggan adalah puncak pencapaian pelaku bisnis. Pada

tingkatan ini, hubungan antara produk dengan pelanggan bukan lagi sekadar

transaksional dan sekali tembak, melainkan lebih sebagai hubungan jangka

panjang (relationship marketing) lengkap dengan ikatan emosionalnya. Pelanggan

yang puas dan setia bahkan tak ragu menjadi evangelist yang selalu menyebarkan

aroma harum produk suatu perusahaan – karena mereka yakin, bukan karena

dibayar – sehingga kredibitas rekomendasi para evangelist ini menjadi sangat

kredibel. (Bayu E.Winarko, 2006 MarkPluc@republika.co.id).

Karenanya, memiliki pelanggan loyal menjadi prioritas dan strategi

terdepan para pemasar. Apalagi kenyataannya, program meretensi pelanggan dan

membuat pelanggan loyal ternyata biayanya lebih murah dibanding membidik

pelanggan baru yang biasanya menuntut keberadaan promosi agresif dengan biaya

yang pasti mahal. Selain itu, membangun loyalitas pelanggan berarti berurusan

dengan pihak yang selama ini sudah jelas-jelas pernah menjadi pelanggan

(13)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha produk itu. Konsumen seperti ini, cenderung akan melihat dari sisi negatif produk

ketimbang kebaikan-kebaikannya. (Sudarmadi, majalah SWA/23 maret 2006).

Dari pengertian loyalitas pelanggan diatas dan perkembangan jumlah

pelanggan produk perawatan pemutihan wajah Mira Beauty Skin Care & Body

Health, secara umum, jumlah pelanggan yang datang dari bulan November

2005-Desember 2006 mengalami penurunan. Penurunan jumlah pelanggan yang datang

tersebut dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1.1

Realisasi Jumlah Pelanggan Mira Beauty Skin Care & Body Health

(November 2005 – Maret 2006) 2005 2006

November Desember Januari Februari Maret Jumlah Pelanggan

243 164 113 76 47 Sumber:Manajemen Mira Beauty Skin Care & Body Health, Bandung, 2006. Dari data realisasi pelanggan Mira Beauty Skin Care & Body Health pada

table diatas terlihat bahwa selalu terjadi penurunan jumlah pelanggan dalam tiap

bulannya. Pada bulan Desember 2005 terjadi penurunan jumlah pelanggan sebesar

79 orang atau sebesar (-) 32,5% dari 243 orang menjadi 164 orang. Pada bulan

Januari 2006 mengalami penurunan jumlah pelanggan sebesar 51 orang atau

sebesar (-) 31,10% dari 164 orang menjadi 113 orang.. Pada bulan Februari 2006

mengalami penurunan kembali sebesar 37 orang atau 32,74% dari 113 orang

menjadi 76 orang. Sedangkan pada bulan Maret 2006 jumlah pelanggan kembali

mengalami penurunan sebesar 29 orang atau (-) 38,16% dari 76 orang menjadi 47

(14)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Terjadinya penurunan jumlah pelanggan kemungkinan disebabkan oleh tidak tepatnya pelaksanaan program bauran pemasaran. Untuk itu, diperlukan

suatu perencanaan yang dapat mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap

perusahaan.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Mira Beauty Skin Care & Body

Health adalah dengan menggunakan alat-alat bauran pemasaran yang terdiri dari :

product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. (Kotler

2003 ; 15).

• Product / produk, produk adalah apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan

pada pasar yang dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. (Kotler, 2003 ; 395). Produk yang ditawarkan oleh

Mira Beauty Skin Care & Body Health adalah produk perawatan

pemutihan wajah yang terdiri dari cleansing, sabun, sunblock, velvet,

whitening cream, fit & fresh, silk, botox.

• Price / harga, harga adalah jumlah uang untuk memperoleh kombinasi

sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. (Kotler, 2003 ; 345).

Harga yang diberikan pada produk perawatan pemutihan wajah tersebut

ditujukan untuk kalangan menengah ke atas, dengan kisaran harga yang

terdiri dari beberapa paket harga, yang dapat dilihat pada tabel berikut di

(15)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.2

Tabel Harga Produk Perawatan Pemutihan Wajah Mira Beauty Skin Care & Body Health

Harga Produk Perawatan

Pemutihan Wajah Paket Hemat Paket Sedang Paket Exclusive Cleansing 45.000 45.000 45.000 Sabun 45.000 45.000 45.000 Sun Block 65.000 65.000 65.000 Velvet 65.000 65.000 65.000 Whitening Cream 65.000 65.000 65.000 Fit & Fresh 175.000 175.000 175.000 Botox - 80.000 80.000 Moisturizer (Q10) - - 115.000 Silk - - 65.000

TOTAL 460.000 540.000 720.000

Sumber : (Manajemen Mira Beauty Skin Care & Body Health, 2006)

• Promotion / promosi, promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengkomunikasikan produknya ke pasar sasaran (Kotler 2003 ; 397).

Mira Beauty Skin Care & Body Health melakukan berbagai kegiatan

promosi untuk produk perawatan pemutihan wajah dalam upaya

meningkatkan penjualan dan mendapatkan pelanggan yang setia. Kegiatan

promosi ini salah satunya berbentuk periklanan yang bertujuan untuk

memperkuat brand MiraBeauty di masyarakat dan meningkatkan customer

loyalty terhadap produk perawatan pemutihan wajah Mira Beauty.

Periklanan dilakukan melalui media televisi (Bandung TV, minggu, pukul

15.00-16.00) dengan cara mengadakan dialog interaktif show yang

(16)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha berhasil. Selain itu periklanan dilakukan di radio (Maestro), dan media

cetak dalam bentuk brosur.

Periklanan telah banyak dibicarakan orang, berbagai literatur,

ruang-ruang seminar, kolom-kolom media masa hampir setiap saat membicarakan

periklanan, dan periklanan tetap saja menarik perhatian untuk diperbincangkan

(Agung, 2001). Periklanan menjadi semakin hangat didiskusikan karena iklan dinilai mempunyai kemampuan yang cukup tangguh dalam mempengaruhi

perilaku konsumen, setidak-tidaknya dalam alam kognitif mereka (Kasali,

2001).

Iklan dikatakan oleh Engel, Blackwell & Miniard (1994), merupakan

instrumen pemasaran modern yang aktivitasnya didasarkan pada

pemikiran-pemikiran komunikasi. Karena merupakan bentuk komunikasi maka

keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran merupakan pencerminan

dari keberhasilan komunikasi. Agar komunikasi berhasil, pemasar suatu produk

harus memahami bagaimana komunikasi itu berlangsung. Secara umum, suatu

model komunikasi pemasaran akan menjawab beberapa hal yang meliputi siapa

pengirimnya, apa yang akan dikatakan atau dikirimkan, saluran komunikasi atau

media apa yang akan digunakan, ditujukan untuk siapa, dan apa akibat yang akan

ditimbulkannya.

• Place / tempat, tempat adalah berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan

tersedia bagi pelanggan sasaran (Kotler 2003 ; 400). Mira Beauty Skin

(17)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha Istana Mekar Wangi Estate yang terletak di Jl Mekar Agung No 2A,

Bandung. Selain itu Mira Beauty Skin Care & Body Health juga memiliki

cabang yang tersebar di berbagai wilayah kota Bandung yaitu di Bandung

Trade Center (BTC), Ruko Antapani, dan Metro Trade Center (MTC).

• People / orang, orang berfungsi sebagai service provider yang sangat

mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. (Rambat Lupioadi, 2001 ;

63) Dalam hal ini Mira Beauty Skin Care & Body Health memiliki beberapa orang Dokter, konsuler, tenaga treatment, marketing,

receptionist, kasir dan kurir.

• Process / proses, proses merupakan gabungan dari semua aktivitas,

umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas,

dan hal-hal rutin dimana produk danjasa dihasilkan dan disampaikan

kepada konsumen.(Rambat Lupioadi, 2001 ; 64). Proses yang dilakukan

oleh Mira Beauty Skin Care & Body Health adalah memberikan

pelayanan, konsultasi dan menjual produk perawatan pemutihan wajah.

• Physical evidence / bukti fisik, bukti fisik adalah lingkunagn fisik

perusahaan tempat penyedia produk dan konsumen berinteraksi. (Rambat

Lupioadi, 2001 ; 60). Bukti fisiknya adalah produk perawatan pemutihan wajah dengan elemen produk berupa cleansing, sabun muka, sunblock,

velvet, whitening cream, fit & fresh, silk, botox.

Karena itu maka peranan periklanan secara keseluruhan sangat penting

(18)

Bab I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha pelanggan begitu menguntungkan sama dengan alasan mengapa hilangnya

pelanggan begitu merugikan.

Mengingat pentingnya masalah program periklanan melalui media televisi

serta pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan, maka penulis ingin meneliti

mengenai tertarik untuk meneliti tentang pengaruh pelaksanaan program

periklanan di media televisi terhadap loyalitas pelanggan pada Mira Beauty Skin

Care & Body Health.

2. Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa periklanan di media televisi

merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan persepsi pelanggan

dalam upaya memperkuat image/citra produk, dihadapkan pada situasi persaingan

antara perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan program periklanan di media televisi yang dilakukan oleh Mira Beauty Skin Care & Body Health?

2. Bagaimana loyalitas pelanggan terhadap Mira Beauty Skin Care &

Body Health?

(19)

Bab I Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha 3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan program periklanan di media televisi

yang dilaksanakan oleh Mira Beauty Skin Care & Body Health.

2. Untuk mangetahui loyalitas pelanggan terhadap Mira Beauty Skin

Care & Body Health di kota Bandung.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh program

periklanan di media televisi terhadap loyalitas pelanggan di kota

Bandung.

4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan sumbangan

bagi perkembangan keilmuan, terutama ilmu manajemen pemasaran

dalam hal program periklanan produk perawatan pemutihan wajah

melalui media televisi dan kaitannya dengan loyalitas pelanggan.

2. Bagi perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan

Masukan yang bermanfaat dan membantu pimpinan perusahaan dalam

membuat strategi periklanan melalui media televisi agar dapat

meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk perawatan

(20)

Bab V Kesimpulan Dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

1. Proses pelaksanaan periklanan talk show produk skin care Mira

Beauty di media televisi dalam memasarkan produknya kepada

konsumen telah mencapai tujuan program periklanannya, hal ini dapat

di lihat dari tanggapan responden sebagai berikut : Frekuensi

responden menyaksikan iklan talk show skin care Mira Beauty pada

waktu siang hari 58%, frekuensi iklan talk show skin care Mira Beauty

di televisi sudah tepat dengan tujuan iklan 58%, lamanya iklan talk

show skin care Mira Beauty di tayangkan di televisi 37%, media

konteks/event pada skin care Mira Beauty sudah sesuai dengan tujuan

iklan 56%, media konteks/even sudah tepat dengan daya tarik iklan

81%, media konteks/event pada skin care Mira Beauty sudah membuat

anda menyukai iklan 63%, jam tayang pada skin care Mira Beauty

sudah sesuai dengan tujuan iklan 59%, jam tayang pada waktu siang

hari sudah tepat 52%, kesesuaian musik/jingle dengan tujuan iklan

60%,ketepatan musik/jingle dengan mengingatkan konsumen 64%,

kesesuaian bahasa dengan tujuan iklan 54%, kesukaan konsumen

terhadap bahasa yang digunakan 52%. Secara umum rata-rata

responden/pelanggan setuju terhadap periklanan talk show produk

(21)

Bab V Kesimpulan Dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 123

2. Loyalitas pelanggan produk skin care Mira Beauty di kota Bandung

sudah baik sesuai dengan rata-rata dan hasil persentasi sebagai berikut:

Akan membeli di mira Beauty walaupun ada produk Skin Care baru

69%, selalu teratur melakukan oembelian 64%, akan tetap membeli di

Mira Beauty walauoun harganya berubah 65%,akan mengatakan

kepada orang lain tentang kualitas baik Mira Beauty 77%,merasa

senang jika orang lain melakukan pembelian di Mira Beauty 77%,

akan meyakinkan orang lain untuk melakukan pembelian di Mira

Beauty 64%, Menolak jika ada yang mengatakan skin care lain lebih

baik 42%, tetap menganggap Mira Beauty yang terbaik 57 62%, tidak

akan mencoba skin care lain 60% secara umum rata-rata responden

setuju terhadap pertanyaan yang diajukan ini berarti mereka telah

memiliki loyalitas yang sangat baik terhadap produk Mira Beauty.

Tetapi dari data penelitian juga terdapat hasil yang menyatakan

kuraqng setuju, antara lain akan membeli barang pelengkap yang di

tawarkan 44%, akan membeli bvarang pelengkap tersebut untuk

menikmati citra produk 27%, akan mengganggap barang pelengkap

sebagai investasi produk sebelumnya 31%, hal ini mungkin

disebabkan Mira Beauty lebih dikenal akan produk skin care mereka,

dan mungkin pelanggan mengganggap barang pelengkap tersebut

(22)

Bab V Kesimpulan Dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 124

3. Pengaruh antara proses pelaksanaan periklanan di media televisi

terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar 36.2%. berarti masih

terdapat factor-faktor lain yang mempengaruhi loyalitas pelanggan di

samping periklanan di televisii sebesar 63.8%. diantaranya dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian

seperti produk, harga, maupun saluran pendistribusian.

5.2 Saran

1. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 36.2% berarti

masih terdapat factor lain sebesar 63.8% yang mempengaruhi loyalitas

pelanggan produk skin care Mira Beauty selain di televisi, seperti

produk, harga dan pendistribusian. Untuk itu disarankan agar

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh periklanan

terhadap loyalitas pelanggan produk skin care Mira Beauty dengan

periklanan melalui media lain, produk, harga maupun

pendistribusiannya.

2. Mira Beauty sebaiknya lebih fokus pada penjualan produk inti saja

yaitu produk skin care, Karena pada kenyataannya banyak pelanggan

yang kurang setuju terhadap produk pelengkap yang di tawarkan oleh

Mira Beauty karena mungkin image produk Mira Beauty di benak

(23)

Daftar Pustaka

126 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Andi, 2002, 10 Model Penelitian dau Pengolahannya Dengan SPSS 10.01,

2002, Andi Yogyakarta dan Wahana Komputer Semarang.

Berman Barry & Evans Joel R, 1995, Retail Management, Prentice Hall Inc, New York.

Boyd Harper W.Jr, Orville C. Walker.Jr, Jean Claude Larreche, 2000,

Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Strategis dan Orientasi Global, diterjemahkan oleh Imam Nurmawan, Edisi II, Jilid 2, Penerbit erlangga.

Champion, J. Dean, 1981, Basic Statistic For Social Research, 2nd edition, New York, MacMillan Publishing, Co.

Chandra, Grpgorus, 2002, Strategi dan Program Pemasaran, Edisi 1. Penerbit Andi Yogyakarta.

Ferrel, Pride, 1995, Pemasaran, Teori dan Praktek Sehari-hari, diterjemahkan oleh Drs. Daniel Wirajaya, Edisi 7, Jilid 1, Pensbit Binarupa Aksara.

Griffin, Jill, 2003, Customer Loyalty : Menumbuhkan & Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan, Edisi revisi dan terbaru Bahasa Indonesia, Penerbit Erlangga

Jan LeBlance Wicks and Avery M. Abernethy,2001, Effective Consumer Protection or Benign Neglect? A Model Of Television Infomercial Clearance, Journal Of Advertising, Spring 2001 ; 30,1 ; ABI/INFORM Global, Pg.41.

Jefkins, Frank, 1995, Periklanan, diterjemahkan oleh Drs. Haris Munandar, Edisi Ke 3, Penerbit Erlangga.

Kineta Hung, 2000, Narrative Music in Congruent and Incongruent TV Advertising, Journal Of Advertising, Spring 2000; 29,1 ; AB1/1NFORM Global Pg. 25

Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2001, Dasar-dasar Pemasaran,

(24)

Daftar Pustaka

127 Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran : Anatisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny Rusli, Edisi Revisi, Jilid 1, Penerbit Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Phillip, 2000, Manajemen Pemasaran, alih bahasa Hendra Teguh, S.E, AK, Ronny A. Rusli, S.E, AK, dan Drs. Benjamin Molan, Edisi ke sepuluh, Penerbit Salemba, Jakarta.

Kotler, Phillip, 2004, Marketing Insights From A to Z, Alih Bahasa Anies Lastiati, Penerbit Erlangga.

Lamb, Charles W.Jr, Joseph F. Hair, Carl Mc.Daniel, 2001, Pemasaran,

diterjemahkan oleh David Octarevia, Edisi I, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Max Sutherland & Alice K. Sylvester, 2004, Advrtising and the Mind of the Consumer, penerjemah Andreas Haryono & Slamet, Penyunting Tim Porta Santa, Cetakan I, Penerbit PPM, Jakarta.

Nan Zhou, Dongsheng Zhou, and Ming Ouyang, 2003, Long-Term Effects Of Television Advertising On Sales Of Consumer Durables And Nondurables, Journal Of Advertising ; Summer 2003; 32; 2; ABI/INFORM Global Pg. 45

Oliver, Richard, 1997, Statisfaction A Behavioral Perspective On The Consumer, International Edition 1997, Mc Graw - Hill

Patrick De Pelsmacker, Maggie Geuens, and Pascal Anckaert, 2002, Media Context And Advertising Effectiveness, Journal Of Adeveriising, Summer 2002 ; 31,2 ; ABI/INFORM Global Pg. 49

Pengolahan data Statistik dengan SPSS 10.0, 2001, Salemba Infotek dan Wahana Komputer.

Philip M. Napoli, 2001, The Unpredictable Audience, Journal Of Advertising. Summer 2001 ; 30,2 ; ABI/INFORM Global, Pg. 53.

Saladin, Djaslim, 1999, Intisri Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran,

Penerbit Linda Karya.

Saladin, Djaslim, 2002, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Penerbit Linda Karya Bandung.

(25)

Daftar Pustaka

128 Universitas Kristen Maranatha Stella Proctor, 2002, What are Television Advertisements Really Trying to Tell Us? A Postmodern Perspective, Journal Of Advertising, Feb 2002 ; 1, 3 ; ABI/INFORM Global, Pg. 246.

Wells, William, John Buraett, Sandra Moriarty, 1995, Advertising : Principles and Practice, 3rd Edition, Prentice Hall.

William E. Baker, 2004, Do Not Wait To Reveal The Brand Name, Journal Of Advertising, Fall 2004; 33, 3 ; ABI/INFORM Global Pg. 77.

Gambar

Tabel 1.1 Realisasi Jumlah Pelanggan
Tabel Harga Produk Perawatan Pemutihan Wajah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan tersusunnya laporan ini, yang secara umum berpedoman pada sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) diharapkan berbagai kebijaksanaan dan

Pendahuluan: Artikel ini betujuan untuk menjelaskan fenomena kekerasan terhadap anak dalam pengasuhan orang tua yang mengalami stres.. Metode: Tulisan ini

Palu, Kotamadya Palu akan melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan rincian

Minimal telah menyelesaikan Proposal Skripsi dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kaprodi atau Fotocopy Lembar Pengesahan Proposal yang telah disetujui

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesumpulan sebagai berikut: (1) Problem solving merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki setiap siswa; (2) Manfaat

Pokja ULP/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Nomor : 027/43/KEP/III/2015 Tanggal 04

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai.. dengan

Paket Pengadaan ini terbuka untuk Penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan menyediakan jasa konstruksi yang