• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KELEMBAGAAN DAERAH DAN KERANGKA REGULASI KABUPATEN - DOCRPIJM_52e06f2600_BAB VIBAB 6FIX KELEMBAGAAN & REGULASI.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KELEMBAGAAN DAERAH DAN KERANGKA REGULASI KABUPATEN - DOCRPIJM_52e06f2600_BAB VIBAB 6FIX KELEMBAGAAN & REGULASI.pdf"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR 6-1

BAB VI

KELEMBAGAAN DAERAH DAN KERANGKA REGULASI

KABUPATEN

6.1. Data Kondisi Kelembagaan

Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung

Rencana ProgramInvestasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten

Lebong sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat

dilaksanakan secara optimal,efektif dan efesien serta terjamin

keterlanjutannya. Di dalam pelaksanaan/implementasi RPIJM

Kabupaten Lebong melibatkan banyak komponen kelembagaan

sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/ kegiatan dalam

berbagai bidang kelembagaan sesuai tugas pokok dan fungsi

masing-masing lembaga. Semangat desentralisasi penyelenggaraan

pemerintah daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta

aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar

tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai.

Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas

sebagaimana dirumuskandalam Kerangka Nasional Pengembangan dan

Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung

desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri

dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

(2)

LAPORAN AKHIR 6-2

untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan

melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan

mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia

(SDM) berupa keterampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem

nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi

pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem

administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar

dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan

demokrasi.

Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan

kapasitas (capacity building) adalah:

1. Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup

beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan

jangka pendek);

2. Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

3. Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana

kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari

stakehoder-nya sendiri;

4. Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

Usaha pembentukan kelembagaan pemerintah yang baik akan

terwujudnya kapasitaslembaga itu sendiri, Oleh karena itu kondisi

(3)

LAPORAN AKHIR 6-3

kepentingan masyarakat. Kondisi kelembagaan yang ada di Kabupaten

Lebong adalah sebagai berikut :

6.1.1. Sekretariat Daerah Kabupaten Lebong

1. Sekretaris Daerah Kabupaten;

Sekretariat Daerah Kabupaten merupakan unsur pembantu

Pimpinan PemerintahKabupaten dipimpin oleh Sekretaris Daerah

Kabupaten yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati. Sekretaris Daerah Kabupaten mempunyai tugas membantu

Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan

pembangunan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta

memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat

Daerah. Untuk melaksanakan tugas Sekretaris

Daerah Kabupaten mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan segala kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat

Daerah dalam penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan;

b. Melakukan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan,

merumuskan program dan petunjuk teknis serta memantau

perkembangan pelaksanaan pemerintahan;

c. Melakukan pembinaan pelaksanaan pembangunan, merumuskan

program dan petunjuk teknis serta memantau perkembangan

(4)

LAPORAN AKHIR 6-4

d. Mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan

dan pembinaan hukum yang menyangkut dengan tugas pokok

Pemerintah Kabupaten;

e. Melakukan pembinaan organisasi dan tatalaksana serta

memberikan pelayanan teknis kepada seluruh Perangkat Daerah;

f. Melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar

lembaga;

g. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan Pemerintah Kabupaten;

h. Mengkoordinasikan administrasi keuangan, kepegawaian dan

perlengkapan;

i. Mengkoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dalam rangka

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan;

j. Melakukan pengembangan dan pelaksanaan pola kerjasama antara

daerah dan/atau dengan pihak ketiga;

k. Mengkoordinasikan penyusunan program di bidang

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;

l. Melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya aparatur;

m.Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan laporan

pertanggung jawaban Bupati

n. Melakukan pengendalian administrasi keuangan dan kegiatan yang

dilakukan oleh perangkat daerah;

o. Mengkoordinasikan pelaksanaan program pemberdayaan

perempuan;

p. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan

(5)

LAPORAN AKHIR 6-5

q. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati dan

Wakil Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Asisten Sekretaris Daerah;

Asisten Sekretaris Daerah merupakan kelompok jabatan dalam

kelembagaan pemerintah yang memiliki peran dalam membantu

kegiatan pemerintahan di bawah sekretaris daerah. Kelompok ini

terdiri dari dua asisten yaitu ;

A. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial;

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial

sebagaimana dimaksud pada, dipimpin oleh seorang Asisten yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah

Kabupaten. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris Daerah

Kabupaten di Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada, Asisten Bidang

Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pemerintahan;

b. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan danpelaksanaan di bidang Hukum;

c. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

(6)

LAPORAN AKHIR 6-6

d. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kehumasan;

e. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengawasan, Kesatuan

Bangsa, Linmas, Satpol PP, dan Kependudukan, tenaga kerja dan

mobilitas penduduk;

f. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang organisasi Kecamatan,

Kelurahan dan perangkatnya;

g. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis

pembinaan dan pelaksanaan di bidang organisasi dan perangkat

desa;

h. Mengkoordinasikan penyusunan naskah pidato Bupati;

i. Mengkoordinasikan penyusunan pertanggung jawaban Bupati baik

tahunan maupun akhir masa jabatan;

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati, Wakil

Bupati dan Sekretaaris Daerah Kabupaten sesuai dengan bidang

tugasnya.

B. Asisten Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan

Asisten Bidang Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan

dipimpin oleh seorang Asisten yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Sekretaris Daerah Kabupaten. Asisten Bidang

(7)

LAPORAN AKHIR 6-7

melaksanakan sebagian tugas Sekretaris Daerah Kabupaten di bidang

Administrasi dan Pembangunan.Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Asisten Bidang Administrasi, Ekonomi dan

Pembangunan mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Administrasi, Ekonomi

Pembangunan;

b. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Administrasi, Ekonomi

Pembangunan;

c. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis,

pembinaan dan pelaksanaan dibidang Administrasi, Ekonomi

Pembangunan Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk

teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Administrasi,

Ekonomi Pembangunan;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati, Wakil

Bupati danSekretaris Daerah Kabupaten sesuai dengan bidang

tugasnya.

Susunan Organisasi Pada Sekretariat Daerah Kabupaten terdiri dari :

a. Sekretaris Daerah Kabupaten;

b. Asisten Sekretaris Daerah;

c. Bagian Tata Praja terdiri dari 3 Sub Bagian

d. Bagian Kesejahteraan Sosial terdiri dari 3 Sub Bagian

(8)

LAPORAN AKHIR 6-8

f. Bagian Ekonomi Dan Pembangunan terdiri dari 3 Sub Bagian

g. Bagian Kepegawaian terdiri dari 3 Sub Bagian

h. Bagian Umum terdiri dari 3 Sub Bagian

i. Kelompok Jabatan Fungsional

6.1.2. Sekretaris DPRK

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten merupakan

unsur Staf Pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh Sekretaris

DPRD yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan

DPRD secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten.

Sekretaris DPRK mempunyai tugas memberikan pelayanan

administratif kepada Pimpinan dan Anggota DPRK. Untuk

melaksanakan tugas Sekretariat DPRK mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasi, mengatur dan membina kerja sama,

mengintegrasi danmensinkronisasikan seluruh penyelenggaraan

tugas Sekretariat DPRK;

b. Merencanakan, mengolah, menelaah dan mengkoordinasikan

perumusan kebijakan Pimpinan DPRK;

c. Membina administrasi, urusan tata usaha, mengelola dan membina

kepegawaian, keuangan dan perbekalan DPRK;

d. Menyelenggarakan persidangan dan membuat risalah sidang yang

diselenggarakan oleh DPRK;

e. Memelihara dan membina ketertiban serta keamanan di lingkungan

(9)

LAPORAN AKHIR 6-9

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan

DPRK.

Susunan Organisasi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Kabupaten terdiri dari :

a. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten;

b. Bagian Umum; terdiri dari 2 Sub Bagian

c. Bagian Keuangan ; terdiri dari 2 Sub Bagian

d. Bagian Risalah dan Persidangan ;

e. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

f. Kelompok Fungsional

6.1.3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur

PenunjangPemerintah Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Badan

yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah Kabupaten. Kepala Badan mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten dibidang

perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas Kepala

Badan mempunyai fungsi :

a. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di

bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan;

b. Merumuskan kebijaksanaan teknis, pelaksanaan dan pembinaan

(10)

LAPORAN AKHIR 6-10

c. Menyusun pola dasar pembangunan daerah yaitu rencana

pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan lima

tahun daerah dan rencana pembangunan tahunan daerah;

d. Melakukan koordinasi perencanaan program kegiatan

pembangunan antara perangkat daerah dan lembaga teknis daerah

lainnya dalam penyusunan pembangunan daerah;

e. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah

bersama-sama dengan bagian keuangan Sekretariat Daerah

dibawah koordinasi Sekretaris Daerah Kabupaten;

f. Melaksanakan koordinasi dan mengadakan penelitian untuk

kepentingan perencanaan pembangunan daerah;

g. Melakukan survey untuk persiapan perencanaan pembangunan dan

melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan daerah;

h. Mengelola administrasi umum, meliputi pekerjaan ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, organisasi dan

ketatalaksanaan;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Struktur organisasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Perencanaan Makro; terdiri dari 2 Sub Bidang

(11)

LAPORAN AKHIR 6-11

e. Bidang Penelitian dan Pengembangan; terdiri 2 Sub Bidang

f. Kelompok Jabatan Fungsional

6.1.4. Inspektorat

Inspektorat merupakan unsur penunjang Pemerintah

Kabupaten, dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Kabupaten.Inspektur mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

Pemerintah Kabupaten dibidang Pengawasan. Untuk melaksanakan

tugas Inspektur mempunyai fungsi :

a. Pemeriksaan dalam rangka berakhirnya masa jabatan Kepala

Desa;

b. Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu maupun pemeriksaan

terpadu;

c. Pengujian terhadap laporan berkala dan/atau sewaktu-waktu dari

unit/satuan kerja;

d. Pengusutan atas kebenaran laboran mengenai adanya indikasi

terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme;

e. Penilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan

program dankegiatan;

f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan

Kabupaten dan Pemerintahan Desa.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

(12)

LAPORAN AKHIR 6-12

a. Inspektur;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Pengawasan Pemerintahan dan Aparatur;

d. Bidang Pengawasan, Perekonomian Pembangunan dan

Kesejahteraan Sosial;

e. Bidang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Usaha Daerah.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.5. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh

seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Kepala Kantor

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten

dibidang kesatuan bangsa, politik dan Perlindungan Masyarakat. Untuk

melaksanakan tugas Kepala Kantor mempunyai fungsi :

a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis dibidang kesatuan

bangsa, politik danPerlindungan Masyarakat;

b. Menyusun program/ rencana Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris

(13)

LAPORAN AKHIR 6-13

kewenangan Pemerintah Kabupaten dibidang kesatuan bangsa,

politik dan Perlindungan Masyarakat;

c. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia untuk kelancaran

pelaksanaan kesatuan bangsa, politik dan Perlindungan

Masyarakat;

d. Melaksanakan ketertiban dan penataan prasarana dan sarana serta

menyemarakkan kesatuan bangsa, politik dan Perlindungan

Masyarakat;

e. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan kesatuan

bangsa, politik dan Perlindungan Masyarakat;

f. Melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja dan pihak lain yang

menyangkut dengan kelancaran pelaksanaan kesatuan bangsa,

politik dan Perlindungan Masyarakat;

g. Melaksanakan penelitian untuk pengembangan pelaksanaan

kesatuan bangsa, politik dan Perlindungan Masyarakat;

h. Melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan yang berkaitan

dengan kepentingan publik agar sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan;

i. Mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan kepegawaian, keuangan peralatan

organisasi ketatalaksanaan dan pelaporan kantor;

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

(14)

LAPORAN AKHIR 6-14

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Kesatuan Bangsa dan Politik;

d. Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana;

e. Seksi Pemadam Kebakaran, Satpol PP Dan Wilayatul Hisbah;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.6. Kantor Lingkungan Hidup

Kantor Lingkungan Hidup merupakan unsur penunjang

Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah Kabupaten. Kepala mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Pemerintah Kabupaten dibidang Lingkungan Hidup. Untuk

melaksanakan tugas Kepala Kantor mempunyai fungsi :

a. Melakukan pelaksanaan pembinaan teknis, pengembangan teknis

dan kewenangan di bidang Lingkungan Hidup;

b. Menyusun rencana dan melaksanakan program pembangunan

bidang KantorLingkungan Hidup;

c. Pelaksanaan pengawasan teknis dan tugas-tugas dibidang

Lingkungan Hidup;

d. Melakukan pembinaan usaha dan pelayanan dibidang Lingkungan

Hidup;

e. Melaksanakan pembinaan terhadap pendayagunaan dibidang

(15)

LAPORAN AKHIR 6-15

f. Melakukan pemberdayaan dibidang Lingkungan Hidup;

g. Melakukan pembinaan dibidang Lingkungan Hidup;

h. Melakukan penelitian dibidang Lingkungan Hidup;

i. Melaksanakan kerjasama dibidang Lingkungan Hidup;

j. Mengelola administrasi umum meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan,kepegawaian, keuangan, peralatan,

organisasi ketatalaksanaan dan pelaporan kantor;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Struktur Organisasi Pada Kantor Lingkungan Hidup terdiri dari :

a. Kepala Kantor;

b. Sub. bagian Tata Usaha;

c. Seksi Analisa Dampak Lingkungan;

d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

e. Seksi Penanggulangan dan Pemulihan Lingkungan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.7. Dinas Pendidikan Dan kebudayaan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana

Pemerintah kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah Kabupaten. Kepala Dinas mempunyai tugas

(16)

LAPORAN AKHIR 6-16

Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga. Untuk melaksanakan

tugas Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan kewenangan pembinaan di bidang pendidikan,

kebudayaan, pemuda dan olahraga;

b. Melaksanakan kebijakan teknis dan pembinaan bidang pendidikan,

kebudayaan, pemuda dan olahraga;

c. Merumuskan rencana dan program pembangunan di bidang

pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga yang menjadi

kewenangan daerah ;

d. Mendata dan pengolahan data, informasi serta evaluasi kegiatan

pendidikan,kebudayaan, pemuda dan olahraga ;

e. Melaksanakan koordinasi antar instansi terkait, lembaga

kemasyarakatan dan unit kerja yang menyangkut dengan

pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga;

f. Mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan, kepegawaian, keuangan, peralatan,

organisasi ketatalaksanaan dan pelaporan dinas;

g. Mengelola Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

(17)

LAPORAN AKHIR 6-17

d. Bidang Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga; terdiri dari 3 seksi

e. Bidang Kebudayaan; terdiri dari 3 seksi

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.8. Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Kabupaten,dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah

dan bertanggungjawab kepadaBupati melalui Sekretaris Daerah

Kabupaten. Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Pemerintah Kabupaten dibidang Pekerjaan Umum. Untuk

melaksanakan tugas Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Memimpin Dinas dalam pelaksanaan tugas yang ditetapkan

berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan

Daerah;

b. Menyiapkan kebijakan Daerah dan kebijakan umum dibidang

pekerjaan umum;

c. Menetapkan kebijakan dibidang pekerjaan umum yang menjadi

tanggungjawab sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan

oleh Bupati;

d. Melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain yang

menyangkut bidang pekerjaan umum;

e. Memberi saran kepada Bupati terhadap tindakan yang perlu

(18)

LAPORAN AKHIR 6-18

f. Melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan yang berkaitan

dengan kepentingan publik agar sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan;

g. Mengelola administrasi umum yang meliputi pekerjaan

ketatausahaan,kepegawaian, keuangan, peralatan/perlengkapan,

dan organisasi ketatalaksanaan Dinas;

h. Mengelola Unit Pelaksana Teknis Dinas;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidangtugasnya.

Susunan Organisasi Pada Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Tata Kota; terdiri dari 3 Seksi

d. Bidang Cipta Karya terdiri dari 3 Seksi

e. Bidang Bina Marga; terdiri dari 3 Seksi

f. Bidang Pengairan; terdiri dari 3 Seksi

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Fungsional

6.1.9 Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan

Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab

(19)

LAPORAN AKHIR 6-19

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten

dibidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan. Untuk

melaksanakan tugasKepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Daerah;

b. Menetapkan kebijakan di bidang pertanian dan ketahanan pangan,

perkebunan, kehutanan dan peternakan sesuai dengan kebijakan

umum yang ditetapkan olehBupati serta mengkoordinir proses

perencanaan guna mempersiapkan program kerja Dinas.

c. Memberikan saran dan pertimbangan yang bersifat umum maupun

teknis di bidang pertanian dan ketahanan pangan, perkebunan,

kehutanan dan peternakan;

d. Melaksanakan bimbingan/penyuluhan, pengendalian operasional di

bidang pertanian dan ketahanan pangan, perkebunan, kehutanan

dan peternakan;

e. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan kewenangan di bidang

pertanian dan ketahanan pangan, perkebunan, kehutanan dan

peternakan;

f. Menyusun hasil pemantauan laporan dan evaluasi pelaksanaan

penyelenggaraan di bidang pertanian yang menjadi kewenangan

Daerah;

g. Menyusun standar teknis di bidang pendidikan/perbenihan/bibit

yang menjadi kewenangan Daerah;

h. Menyusun program pembinaan sumber daya manusia/petugas

(20)

LAPORAN AKHIR 6-20

peternakan yang meliputi teknis fungsional ketrampilan dan

kejuruan;

i. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pembinaan perizinan

serta pembinaan usaha pertanian dan ketahanan pangan,

perkebunan, kehutanan dan peternakan;

j. Melaksanakan pengkajian penerapan teknologi anjuran di bidang

pertanian dan ketahanan pangan, perkebunan, kehutanan dan

peternakan;

k. Mengelola administrasi umum yang meliputi pekerjaan

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, peralatan/perlengkapan,

dan organisasi ketatalaksanaan Dinas;

l. Melaksanakan penyuluhan;

m.Mengelola Unit Pelaksana Teknis Dinas;

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang ugasnya.

Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Pertanian; terdiri dari 3 Seksi

d. Bidang Perkebunan; terdiri dari 3 Seksi

e. Bidang Kehutanan; tediri dari 3 Seksi

f. Bidang Peternakan; terdiri dari 3 Seksi

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

(21)

LAPORAN AKHIR 6-21 6.1.10. Dinas Perikanan

Dinas Perikanan merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Kabupaten. Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Pemerintah Kabupaten dibidang Perikanan. Untuk

melaksanakan tugas Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Menetapkan kebijakan di bidang Perikanan serta

mengkoordinirproses perencanaan guna mempersiapkan program

kerja Dinas.

b. Memberikan saran dan pertimbangan yang bersifat umum maupun

teknis di bidang Perikanan .

c. Melaksanakan bimbingan/penyuluhan, pengendalian operasional di

bidang Perikanan.

d. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang Perikanan.

e. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di

bidang perikanan;

f. Menyusun standar teknis di bidang perikanan yang menjadi

kewenangan Daerah;

g. Menyusun program pembinaan sumber daya manusia/petugas

perikanan;

h. Melakukan pengawasan dan pembinaan perizinan serta pembinaan

(22)

LAPORAN AKHIR 6-22

i. Melaksanakan pengkajian penerapan teknologi di bidang

perikanan;

j. Mengelola administrasi umum yang meliputi pekerjaan

ketatausahaan,kepegawaian, keuangan, peralatan/perlengkapan,

dan organisasi ketatalaksanaan Dinas;

k. Melaksanakan penyuluhan;

l. Mengelola Unit Pelaksana Teknis Dinas;

m.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidangtugasnya.

Susunan Organisasi Pada Dinas Perikanan terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Produksi;terdiri dari 3 seksi

d. Bidang Usaha Tani Nelayan; terdiri dari 3 Seksi

e. Bidang Bina Pengawasan dan Perlindungan; terdiri dari 3 Seksi

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.11. Dinas Perhubungan Pariwisata, Komunikasi dan

Informasi

Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Kepala Dinas

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten

dibidang Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi. Untuk

(23)

LAPORAN AKHIR 6-23

a. Melakukan pelaksanaan pembinaan teknis, pengembangan teknis

dan kewenangandi bidang Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi

dan Informasi;

b. Menyusun rencana dan melaksanakan program pembangunan

bidang Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi;

c. Pelaksanaan pengawasan teknis dan tugas-tugas dibidang

Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi;

d. Melakukan pembinaan usaha dan pelayanan dibidang

Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi;

e. Melaksanakan pembinaan terhadap pendayagunaan dibidang

Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi;

f. Melakukan pemberdayaan dibidang Perhubungan, Pariwisata,

Komunikasi dan Informasi;

g. Melakukan pembinaan dibidang Perhubungan, Pariwisata,

Komunikasi dan Informasi;

h. Melakukan penelitian dibidang Perhubungan, Pariwisata,

Komunikasi dan Informasi;

i. Melaksanakan kerjasama dibidang Perhubungan, Pariwisata,

Komunikasi dan Informasi;

j. Mengelola administrasi umum meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan,kepegawaian, keuangan, peralatan,

organisasi ketatalaksanaan dan pelaporan Dinas;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

(24)

LAPORAN AKHIR 6-24

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Perhubungan; terdiri dari 3 Seksi

d. Bidang Pariwisata; terdiri dari 3 Seksi

e. Bidang Komunikasi dan Informasi; terdiri dari 3 Seksi

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.12. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Penanaman Modal

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman

Modal merupakanunsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dipimpin

oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Kabupaten. Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Pemerintah Kabupaten dibidang Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal. Untuk melaksanakan

tugas Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pembinaan dibidang Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi danPenanaman Modal;

b. Melaksanakan kebijakan teknis dibidang Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal ;

c. Merumuskan rencana dan program pembangunan dibidang

Perindustrian, Perdagangan. Koperasi dan Penanaman Modal yang

(25)

LAPORAN AKHIR 6-25

d. Melaksanakan tugas-tugas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

dan Penanaman Modal serta pelaksanaan pengawasan teknis yang

menjadi kewenangan daerah ;

e. Melaksanakan pendataan dan pengolahan data, informasi serta

evaluasi kegiatan Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan

Penanaman Modal;

f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap perizinan ;

g. Melaksanakan pemantauan/pengawasan pengadaan, distribusi arus

barang danjasa;

h. Melaksanakan koordinasi antar satuan kerja terkait dan lembaga

kemasyarakatan yang menyangkut dengan usaha Perindustrian,

Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal;

i. Melaksanakan pengembangan ekspor hasil komoditas unggulan

dan andalan;

j. Melaksanakan pemantauan, penanggulangan dan pengendalian

limbah yang diakibatkan oleh kegiatan industri;

k. Mengelola kegiatan penyuluhan serta

pengesahan/peng-administrasian terhadap Badan Hukum Koperasi;

l. Melaksanakan pembinaan terhadap pendayagunaan sumber daya

alam untuk kegiatan pengembangan usaha industri pengolahan;

m.Melaksanakan penetapan kemetrologian dan tertib niaga;

n. elaksanakan pendataan, penertiban dan pengawasan

per-gudangan;

o. Melaksanakan bimbingan produksi dan standarisasi produk

(26)

LAPORAN AKHIR 6-26

p. Melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan yang berkaitan

dengankepentingan publik agar sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan.

q. Mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan, kepegawaian, keuangan, peralatan,

organisasi ketatalaksanaan dan pelaporan Dinas;

r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Susunan Organisasi Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi

dan Penanaman Modal terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Perindustrian; terdiri dari 3 seksi

d. Bidang Perdagangan; terdiri dari 3 seksi

e. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; terdiri dari 3 seksi

f. Bidang Penanaman Modal; terdiri dari 3 seksi

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.13. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi

Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten,

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Kabupaten. Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan

(27)

LAPORAN AKHIR 6-27

Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Untuk melaksanakan tugas

Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis dibidang Kependudukan,

Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

b. Menyusun program/ rencana pembangunan dibidang

Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

c. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia untuk kelancaran

pelaksanaan Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi;

d. Melaksanakan ketertiban pelaksanaan peribadatan dan penataan

sarana dan prasarana serta menyemarakkan Kependudukan,

Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

e. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan

Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

f. Melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja dan pihak lain yang

menyangkut dengan kelancaran pelaksanaan Kependudukan,

Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

g. Melaksanakan penelitian untuk pengembangan pelaksanaan

Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

h. Melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan yang berkaitan

dengan kepentingan publik agar sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan;

i. Mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan kepegawaian, keuangan peralatan

(28)

LAPORAN AKHIR 6-28

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Susunan Organisasi Pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil;.terdiri dari 3 Seksi

d. Bidang Tenaga Kerja; terdiri dari 3 Seksi

e. Bidang Transmigrasi; terdiri dari 3 Seksi

f. Kelompok Jabatan Fungsional

6.1.14. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Kepala Dinas

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten

dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Untuk

melaksanakan tugas Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan penyusunan program peningkatan, pengembangan,

pemantauan dan pengendalian operasional pendapatan,

(29)

LAPORAN AKHIR 6-29

b. Melaksanakan penyuluhan pendataan pendaftaran, registrasi dan

pemeriksaan objek pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset

daerah;

c. Melaksanakan pemeriksaan dokumen-dokumen tentang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

d. Melaksanakan penetapan perhitungan dan penerbitan surat

ketetapan pajak;

e. Melaksanakan penagihan, penerimaan dan pembukuan

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

f. Melakukan pembinaan terhadap sumber-sumber pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset daerah;

g. Melakukan bimbingan pengembangan dan penerbitan pengelolaan

pasar;

h. Mengevaluasi setiap penerimaan Daerah dan mengkaji sesuai

ketentuan yang berlaku;

i. Melakukan pemantauan dan koordinasi atas semua penerimaan

Daerah;

j. Melakukan penyelesaian sengketa baik pajak maupun retribusi;

k. Melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan yang berkaitan

dengan kepentingan publik agar sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan;

l. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah

(30)

LAPORAN AKHIR 6-30

m.Mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan,

perencanaan, pendataan, kepegawaian, keuangan, peralatan,

organisasi ketatalaksanaan dan pelaporan Dinas;

n. Melakukan dan verifikasi baik pendapatan, penerimaan dan

pengeluaran lainnya serta pembukuan;

o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 Sub Bagian

c. Bidang Pendapatan; terdiri dari 3 Seksi

d. Bidang Akuntansi; terdiri dari 3 Seksi

e. Bidang Anggaran dan Perbendaharaan; terdiri dari 3 Seksi

f. Bidang Pengelolaan Aset; terdiri dari 3 Seksi

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

6.2. Permasalahan dan Tantangan Kelembagaan

6.2.1. Permasalahan Kelembagaan

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih

terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari

aparatur/ sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola

berbagai bidang di berbagai Dinas/Badan Dan Kantor di Kabupaten

(31)

LAPORAN AKHIR 6-31

pelatihan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan

peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM

semakin tahun semakin meningkat. Selain masih terbatasnya SDM

bidang tertentu dan penempatan tenaga kerja yang sesuai keahlian.

Prasrana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja,

perangkat komputer, perangkat survey,kendaraan operasional dan

lain-lain sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja. Gedung

perkantoran sendiri dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, selama

ini kegiatan perkantoran dilaksanakan di kantor yang disewakan atau

dirumah penduduk, pertokoan sehingga mengurangi efektifitas kerja.

6.2.2. Analisis Permasalahan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di

Kabupaten Lebong sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti

perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Untuk meningkatkan

SDM dapat dilakukan melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan

pendidikan formal, kursus singkat ataupun pelatihan-pelatihansangat

diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu

dalam meningkatkan kapasitasnya. Dengan Pengembangan teknologi

dan informasi dunia yang sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula

dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu sangat dibutuhkan.

Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus dalam berbagai sektor bidang

dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta

dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangan dan peningkatan

(32)

LAPORAN AKHIR 6-32 6.2.3. Tantangan Kelembagaan

Dengan rendahnya kualitas dan kapasitas aparatur sangat

mengurangi efektifitas kelembagaan pemerintah. Dengan rendahnya

SDM dalam kelembagaan dapat mengurangi efektifitas kerja dan

banyak kegiatan yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu, sehingga

keinginan para investor untuk masuk ke daerah Kabupaten Lebong

sangat kurang berminat apalagi faktor keamanan belum menjamin

dalam pelaksanaan program. Dengan masuknya berbagai Negara

Donor atau Investor yang turut dan ingin membantu, sangat besar

memperhatikan kepada kualitas SDM pada kelembagaan pemerintah.

Hal itu ditunjang dengan perkembangan dunia sekarang ini dan akan

di berlakunya pasar bebas, oleh karena itu telah menjadi tantang

tersendiri bagi lembaga pemerintah daerah untuk mempersiapkan

aparaturnya untuk mampu bersaing.

6.3. Rencana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan

peningkatan kapasitas(capacity building) di Kelembagaan Pemerintah

Kabupaten Lebong perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari

aparatur yang menangani bidang –bidang tertentu. Peningkatan SDM

dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan

singkat dan kursus-kursusteknis yang mendukung tugas pokok dan

fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan

bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung

(33)

LAPORAN AKHIR 6-33

aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM

dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

6.4. KERANGKA REGULASI

Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya

mengacu pada Undang-Undang yangberlaku. Adapun amanat

perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara lain:

 Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional

- Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan

berkeadilan, maka pemenuhankebutuhan dasar masyarakat

yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada:

(1)peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset

management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi;

(2)pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi

dasar bagi masyarakat;

(3)penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang

kredibel dan profesional; dan

(4)penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam

pelayanan air minum dan sanitasibagi masyarakat

miskin.

- Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih

meningkatkan kerjasama antarapemerintah dan dunia

(34)

LAPORAN AKHIR 6-34

- Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya

penyediaan air minum untukkebutuhan dasar

pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung

pertanian; Pemenuhankebutuhan hunian didukung sistem

pembiayaan jangka panjang; Terwujudnya kota

tanpapemukiman kumuh.

- Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan

prasarana dan sarana pendukungbagi seluruh masyarakat

yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka

panjangdan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga

terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

 Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

- Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir

sampah (TPA) yang dioperasikandengan sistem pembuangan

terbuka (open dumping) paling lama lima (5) tahun

terhitungsejak diberlakukannya UU ini.

- Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis

sampah rumah tangga dilakukandengan pengurangan

sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan

sampahdilakukan dengan pembatasan timbulan sampah,

pendauran ulang sampah, danpemanfaatan kembali

sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah

meliputipemilahan, pengumpulan, pengangkutan,

(35)

LAPORAN AKHIR 6-35

 Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman

- UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman, pencegahan danpeningkatan kualitas

permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran

masyarakat.

- Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya

pencegahan, terdiri daripengawasan, pengendalian, dan

pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatankualitas

permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan

permukiman kembali.

 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

- Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan,

pembangunan, penguasaan,68 Rencana Strategispemilikan,

dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas,

pengendalian,kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan

kewajiban, pendanaan dan sistem pembiayaan,dan peran

masyarakat.

 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

- Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya

ruang luar bangunan gedung,ruang terbuka hijau yang

seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.

Sistempenghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara

dilakukan dengan prinsip-prinsippenghematan energi

(36)

LAPORAN AKHIR 6-36

- Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan

sebagai cagar budaya sesuai denganperaturan

perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.

- Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat

dan lanjut usia merupakankeharusan bagi semua bangunan

gedung.

 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

- Infrastruktur air minum, air limbah permukiman,

persampahan, merupakan bagian darisistem jaringan

prasarana yang mendukung sistem permukiman dan

membentuk strukturruang kota.

- Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka

hijau dengan proporsi palingsedikit 30 (tiga puluh) persen

dari luas wilayah kota.

 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

- Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan

Urusan Pemerintahan yang wajibdiselenggarakan seluruh

Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi

kebutuhandasar warga negara. Pemda telah diamanatkan

untuk memprioritaskan pelaksanaan UrusanPemerintahan

Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sehingga

mendapat perlakuankhusus dalam penyusunan

kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan

(37)

LAPORAN AKHIR 6-37

- Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan

Wajib yang berkaitan denganPelayanan Dasar berpedoman

pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,

sekaligusmendukung indikator kinerja utama kementerian

dan kinerjanya akan dikontrol secara ketatoleh berbagai

stakeholders.

- Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman,

Pemerintah Pusat memilikikewenangan untuk

mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas

provinsi,atau untuk kepentingan strategis nasional.

Pembagian kewenangan antara PemerintahPusat, Provinsi,

(38)

LAPORAN AKHIR 6-38 Tabel 6.1.Pembagian Kewenangan Pemerintah pusat, provinsi,

dan kabupaten/kota

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota

Permukiman a. Penetapan sistem

pengembangan infrastruktur permukiman secara nasional. b. Penyelenggaraaninfrastruktur pada permukiman di kawasan strategis nasional

Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis Daerah Provinsi.

Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah kabupaten/kota

Bangunan Gedung

a. Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional

b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional dan penyelenggaraan banguanna gedung fungsi khusus

a. Penetapan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk pemberian IMB dan sertifikat laik fungsi bangunan

bangunan dan lingkungannyadi kawasan strategisnasional

Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan

di kawasan strategis Daerah provinsi dan penataan bangunan dan lingkungan lintas daerah

Penyelenggaraan penataan banguanan dan lingkungan di daerah

kabupaten/kota

Air Minum a. Penetapanpengembangan SPAM secara nasional b. Pengelolaan

Air Limbah a. Penetapanpengembangan sistempengelolaan air

limbahdomestik secaranasional b. Pengelolaan

danpengembangansistem pengelolaan airlimbah domestik lintasdaerah provinsi, dansistem pengelolaan airlimbah domestik untukkepentingan

strategisnasional

Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik regional

(39)

LAPORAN AKHIR 6-39 b. Pengembangansistem

pengelolaanpersampahan lintasdaerah provinsi dansistem pengelolaanpersampahan untukkepentingan strategisnasional

persampahan regional

persampahan dalam daerah

kabupaten/kota

Drainase a. Penetapanpengembangan sistemdrainase secaranasional b. Pengelolaan

danpengembangansistem drainase lintasdaerah provinsi dansistem drainase

untukkepentingan strategisnasional

Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung dengan sungai lintas daerah kabupaten/kota

Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung

dengan sungai dalam daerah

Gambar

Tabel 6.1.Pembagian Kewenangan Pemerintah pusat, provinsi,

Referensi

Dokumen terkait

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Yang dimaksud dengan asas adalah “transparansi” adalah bahwa penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dilakukan secara terbuka, baik berkaitan dengan lingkup Pelayanan,

Ini berkaitan dengan viabilitas embrio dan efektifitas dalam penentuan jenis kelamin embrio(sexing embrio)., maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

Sektor yang memberikan sumber terbesar pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan II-2011 (y-on-y) adalah pertambangan dengan besaran sog ( source of growth )

Ruang lingkup penelitian ini sebagai mana rumusan masalah yaitu batasan fokus terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang “Problematika Orang Tua Dalam Upaya

Persepsi etis dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sikap atau pandangan yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam merespon maupun

“ BagaimanaTingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melalui Iklan Layanan Masyarakat

Kohesi adalah gaya tarik menarik antarpartikel zat sejenis. Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis. Cembung dan cekungnya permukaan zat cair di dalam