• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penggunaan Model Kooperatif Tipe Two Sta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penggunaan Model Kooperatif Tipe Two Sta"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Randuacir 02 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Randuacir 02 kelas 5 semeter II dan

penulis juga telah mengenal sedikit banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan dalam melakukan penelitian.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subyek penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu semua siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas 5 berjumlah sebanyak 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik yang heterogen. Siswa di kelas 5 dalam mengikuti pembelajara cenderung ramai, dan malas untuk mengerjakan tugas dari gurunya. Untuk itu sangat dibutuhkan upaya dalam memperbaiki pembelajaran pada semester II kelas 5 SD Negeri Randuacir 02.

3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi faktor perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat), (Sugiono, 2010:38). Dalam penelitian ini yang merupakan variable bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

3.2.2 Variabel terikat

(2)

Variabel penelitian adalah bagian dari indikator yang akan dicapai dalam kualitas pembelajaran meliputi:

1) Keterampilan yang dimiliki guru dalam mengelola pembelajaran IPA ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

2) Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA ketika menggunakan model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

3.3 Rencana Tindakan

(3)

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2009) Pelaksanaan Model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

PERENCANAAN

SIKLUS I

PENGAMATAN AKTIVITAS guru

dan siswa

SIKLUS II PERENCANAAN REFLEKSI

REFLEKSI

PENGAMATAN AKTIVITAS guru

dan siswa

Pelaksanaan model

(4)

3.3.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan awal penulis dan guru berkolaborasi bersama-sama menelaah terhadap mata pelajaran IPA di kelas 5 kemudian penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi pokok tentang Sifat-sifat cahaya.

Penulis merencanakan tindakan dalam 2 siklus. Siklus pertama ditargetkan dapat mencapai indikator Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Sedangkan siklus kedua ditargetkan dapat mencapai indikator membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya.

3.3.2 Pelaksanaan tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

3.3.3 Pengamatan (Observing)

Observer mengamati jalannya pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

3.3.4 Refleksi (Reflecting)

Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan untuk diadakan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan (Arikunto, 2009). Refleksi

(5)

membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya bersama tim kolaborasi.

3.4 Perencanaan Tahap Penelitian 3.4.1Siklus I

1. Perencanaan ( Planning )

Perencanaan siklus I, menetapkan seluru rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Sifat sifat cahaya semester II

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Membuat (RPP) materi Sifat sifat cahaya.

2) Menyiapkan sumber dan media seperti alat peraga dan gambar disesuaikan dengan materi pelajaran

3)Membuat lembar observasi guru dan siswa 4)Menyiapkan LKS

5)Membuat soal evaluasi

2. Pelaksanaan (Acting)

1) Guru membagi kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. 2) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa. 3) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan

dikerjakan bersama.

4) Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

5) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.

6) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.

(6)

8) Setelah mengerjakan LKS, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

9) Kelompok lain diperbolehkan menanggapi dan memberikan pertanyaan sehingga terjadi diskusi.

10)Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.

11)Guru memberikan evaluasi.

3. Pengamatan (Observing)

Guru melakukan pengamatan secara lansung keterampilan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Observasi secara langsung dilakukan guru untuk mengamati aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar.

4. Refleksi (Reflecting)

1. Guru/peneliti melakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I, kemudian menganalisis tingkat keberhasilan dan kelemahan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) kemudian dikaji ulang untuk langkah selanjutnya.

2. Melakukan pengkajian dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I tuntas atau tidak.

3. Membuat daftar permasalahan yang didapatkan pada siklus I.

4. Merencanakan perencanaan kembali untuk tindak lanjut pada siklus II.

3.4.2 Siklus II

(7)

pertemuan siklus II ini merupakan upaya penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus 1.

3.5Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data

1. Data kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan setiap akhir siklus dengan lembar penilaian hasil belajar siswa. Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar IPA kelas 5.

2. Data kualitatif

Data kualitatif menerangkan keaktifan siswa dalam belajar, suasana kelas, dan aktivitas siswa yang dapat diperoleh dari lembar observasi mengenai aktivitas siswa baik secara individu maupun dalam kelompok. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, aktivitas guru, dan wawancara serta catatan lapangan dalam pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi atau disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera (Arikunto, 2002).

Metode observasi penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana akivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray(TSTS).

2. Tes

(8)

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2002).

Metode tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

faktor yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002). Metode dokumentasi dilakukan untuk merekam selama proses kegiatan belajar mengajar berlansung. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto.

3.6 Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan data

Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS), data kuantitatif berupa tes hasil belajar siswa kelas 5 dalam mata pelajaran IPA di SD Negeri Randuacir 02, setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa kelas 5 setelah melakukan pembelajaran dengn model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

(9)

mengikuti pembelajaran dan keterlaksanaan sintaks yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes hasil belajar. Lembar observasi dan lembar tes hasil belajar disusun berdasarkan indikator keaktifan belajar, sintaks metode dan prosedur penyusunan butir soal.

a.Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Maka dari itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No. Aspek yang Diamati Indikator

1. Pra Pembelajaran  Kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaran

 Memeriksa kesiapan siswa

2. Kegiatan Awal  Melakukan apersepsi dan motivasi  Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Kegiatan Inti  Guru membagi siswa dalam

kelompok, masing-masing kelompok berangotakan 4 siswa

(10)

kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama

 Guru menugaskan 2 anggota

masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain

 Guru menugaskan 2 siswa yang

tinggal dalam kelompok untuk mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka

 Guru menyuruh tamu kembali ke kelompok yang semula dan

melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain

 Guru membimbing membandingkan

dan membahas hasil pekerjaan mereka semua.

4. Kegiatan Akhir  Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan pembelajaran

Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

(11)

Skor 1 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori kurang.

Skor 2 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori cukup.

Skor 3 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori baik.

Skor 4 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori sangat baik

Untuk mengetahui keaktifan belajar setiap siswa dalam pembelajaran IPA diperoleh melalui:

Nilai keaktifan siswa = ∑ ∑

Kategori keaktifan belajar dimodifikasi berdasarkan langkah Usman dan Akbar (2006:71) diolah dengan:

R = data tertinggi – data terendah = 4,0 – 1,0

= 3,0

Banyak kelas = 3 kelas

P =

=

= 1

Sehingga diperoleh:

Skor 1 – 1,9 = keaktifan rendah Skor2 – 2,9 = keaktifan sedang Skor≥3 = keaktifan tinggi

Sedangkan lembar observasi keterlaksanaan sintaks dibuat setelah menyusun kisi-kisi keterlaksanaan sintaks. Kisi-kisi dan lembar observasi guru ini dibuat berdasarkan sintaks metode pembelajaran kooperatif tipe

(12)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Keaktifan Belajar Siswa

No Indikator Deskriptor Nomor

pernyata an 1. Interaksi Belajar akan terjadi dan meningkat kualitasnya

bila terjadi dalam suatu interaksi dengan orang lain, misalnya berdiskusi, saling bertanya dan mempertanyakan dan/saling menjelaskan.

1, 2, 3

2. Komunikasi Pengungkapan pikiran dan perasaan, baik lisan maupun tulis, merupakan kebutuhan setiap manusia dalam rangka mengungkapkan dirinya untuk mencapai kepuasan.

1, 2, 3

3. Refleksi Bila seseorang mengungkapkan gagasannya kepada orang lain dan mendapat tanggapan, maka orang itu akan merenungkan kembali (refleksi) gagasannya tersebut kemudian melakukan perbaikan sehingga memiliki gagasan yang lebih mantap lagi.

1, 2

b. Soal tes tertulis

Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan tiap siklus. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa, dengan menilai hasil tes evaluasi siswa dengan teknik berikut:

Nilai hasil belajar = ∑

x 100

Setelah menghitung nilai hasil belajar atau tes evaluasi, langkah selanjutnya

adalah menghitung rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajarnya sebagai berikut:

Nilai rata-rata kelas = ∑ ∑

Persentase ketuntasan belajar = ∑

(13)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Tes materi Sifat-sifat cahaya Kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 SIKLUS I

Standar sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung

Kisi-kisi Soal Tes materi sifat-sifat cahaya Kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 SIKLUS II

(14)

19, 20. hasil rancangan untuk menghasilkan

Metode dukumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto dalam berlangsungnya kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II sebagai bukti bahwa peneliti sudah melakukan penelitian. Dari data tersebut akan dapat diketahui proses-proses yang dilakukan

oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray(TSTS).

3.7Uji Prasyarat

a. Uji Validitas Instrumen

Validitas menurut Arikunto ( 2013: 79) adalah data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment. Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

- Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 samapai dengan 0,800 : tinggi

(15)

- Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

- Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 dimana kriteria penetapan butir soal yang valid mengacu pada pendapat Arikunto

(2013), menyatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki konsekuensi corrected item coal correlation0,0 ≥ 0,20.

Instrument butir soal tes pada siklus I dan siklus II yang akan diberikan pada siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 sebelumnya dilakukan uji validitas kepada siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02.

Setelah dilakukan uji validitas instrument dengan bantuan SPSS 16,0 pada siklus I, dari 25 butir soal pilihan ganda diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 22 item dan butir soal yang tidak valid sebanyak 3 item. Dari 22 butir soal yang valid akan digunakan dalam instrument penelitian pada siklus I sebanyak 20 item. Berikut ini adalah data butir soal:

Tabel 3.5

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I

Valid Tidak valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25.

10, 22, 23.

(16)

Tabel 3.6

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus II

Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25.

6, 11, 12, 21.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2013: 100) reliabilitas adalah instrumen/alat penilaian yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Artinya, kapan pun instrumen/alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0 dan untuk menghitung koefisen reliabilitas tes dapat dirumuskan sebagai berikut.

{ ( ) }{ ∑ }

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.7 :

Tabel 3.7

Hasil Reabilitas instrumen Siklus I

(17)

𝐼 =NB

Cronbach's

Alpha N of Items

.898 22

Berdasarkan Tabel 7 uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi Siklus I dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .898 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas diterima.

Tabel 3.8

Hasil Reabilitas Instrumen Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.823 21

Berdasarkan Tabel 8 uji reliabilitas instrumen yang digunakan untukevaluasi Siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .823 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas diterima.

c. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus (Sudjana, 2011:137), yaitu:

Keterangan :

I = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

(18)

0,71 - 1, 00 = soal katagori mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda pada siklus I dan siklus II. Untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran instrumen tes siklus I didapat pada butir soal pilihan ganda dengan tingkat kesukaran sebagai berikut:

Tabel 3. 9

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I Tingkat Kesukaran Jumlah Item

Mudah 11 item

Sedang 9 item

Sedangkan untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran instrumen tes siklus II didapat pada butir soal pilihan ganda dengan tingkat kesukaran sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II Tingkat Kesukaran Jumlah Item

Mudah 12 item

Sedang 8 Item

3.8Teknik Analisis Data

(19)

3.9Indikator Keberhasilan

Keberhasilan dalam penelitian tindakan menggunakan model pembelajara kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapatmeningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 dengan indikator sebagai berikut:

1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kepada siswa pada

pembelajaran IPA dengan model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) meningkat dengan kriteria baik.

2. Adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA dengan ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 70 dengan ketuntasan klasikal sampai 80% (± 22 siswa) dari 28 siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02.

3. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dinyatakan berhasil apabila 70% siswa mencapai kategori keaktifan tinggi, dimana kategori keaktifan siswa:

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2009)
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes materi Sifat-sifat cahaya  Kelas  5
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek

• The influence of question content, question wording, response strategy, and preliminary analysis planning on question construction.. • Each of the numerous question design issues

merefleksikan kondisi terkait kebijakan/program/kegiatan yang dianalisis. Terutama antara faktor kesenjangan dan faktor penyebab kesenjangan serta rencana aksi yang ditetapkan.

Dalam penelitian ini, metode WebQual yang digunakan adalah WebQual versi 4.0 yang telah dimodifikasi dengan menambahkan dimensi kualitas antarmuka pengguna (user

This paper deals with the problem of determining the economic order quantity (EOQ) for deteriorating items in the fuzzy sense where delay in payments for retailer and customer

Dari mayoritas responden yaitu sebanyak 61.18% yang memberikan penilaian baik terhadap pelayanan yang dirasakan pelanggan tersebut artinya bahwa, pelanggan menilai

 Untuk mengetahui bahan yang di gunakan dalam analisis fisik dan analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih...  Untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah e – Business berbasis website yang bertujuan untuk mempermudah proses promosi dan