STUDI TATA LAKSANA DAN ANALISIS BIAYA
PEMBANGUNAN KOLAM PENAMPUNGAN
PENCAMPUR AIR TAWAR DAN AIR LAUT UNTUK
TAMBAK UDANG WINDU
Hendra WijayaNRP : 0121084
Pembimbing : V. Hartanto, Ir., Msc
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Sesuai dengan karakteristik bangunan kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu yang berbeda dengan bangunan sipil lainnya. Perencanaan dan tata laksana pembangunan kolam penampungan yang meliputi penentuan lokasi, tata letak, disain, dan konstruksi kedap air harus dilakukan dengan seksama.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk melakukan analisis serta memberikan rekomendasi tata laksana dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu pada tanah yang berpasir dan tanah liat.
Pelaksanaan survei yang dilakukan adalah survei disain dan konstruksi, survei peralatan dan bahan, dan survei jadwal pelaksanaan.
Terdapat dua buah kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir dan pada tanah liat. Biaya untuk kolam penampungan pada tanah berpasir seluas 2 ha adalah sebesar Rp. 382.278.900 ( Tiga ratus delapan puluh dua juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah ), sedangkan untuk kolam penampungan pada tanah liat seluas 2 ha adalah Rp. 100.151.775 ( seratus juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah ). Biaya pengerjaan kolam penampungan pada tanah berpasir lebih mahal dikarenakan adanya pengerjaan pembetonan.
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii
ABSTRAK ... iii
PRAKATA ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Sistematika Penulisan ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kolam Penampungan Air Tawar Dan Air Laut ... 5
2.2 Menentukan Lokasi Kolam Penampungan ... 5
2.2.1 Topografi ... 6
2.2.2 Sumber Air Yang Cukup Tersedia Dan Bersih ... 7
2.2.3 Kualitas Tanah ... 8
2.2.4 Fluktuasi Pasang Surut Air Laut ... 9
2.2.5 Adanya Hutan Mangrove Sebagai Green Belt ... 10
2.3.1 Bentuk Dasar ... 11
2.3.2 Kedalaman Dan Luas Kolam Penampungan ... 12
2.3.3 Tinggi Dan Kemiringan Pematang ... 13
2.3.4 Pintu Air ... 18
2.4 Tata Letak Kolam Penampungan Air Tawar Dan Air Laut ... 22
2.5 Konstruksi Kolam Penampungan Air Tawar Dan Air Laut ... 26
2.5.1 Konstruksi Yang Dibangun Di Atas Tanah Berpasir ... 28
2.5.2 Konstruksi Yang Dibangun Di Atas Tanah Liat ... 31
2.5.3 Detail Konstruksi Kolam Penampungan ... 33
BAB 3 DATA LAPANGAN 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 39
3.2 Penentuan Lokasi ... 41
3.3 Pengumpulan Data ... 43
3.3.1 Data Volume Dan Harga Satuan Pekerjaan Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 43
3.3.2 Data Volume Dan Harga Satuan Pekerjaan Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 46
3.3.3 Data Kolam Penampungan ... 50
3.3.4 Tenaga Kerja Yang Tersedia ... 54
3.3.5 Peralatan Dan Bahan ... 55
3.3.6 Data Harga Satuan Bahan, Harga Upah Pekerja, dan Sewa Alat Berat ... 56
4.2 Analisis Dimensi Kolam Penampungan ... 59
4.2.1 Bentuk Dasar ... 59
4.2.2 Kedalaman Dan Luas Kolam Penampungan ... 60
4.2.3 Tinggi Dan Kemiringan Pematang ... 61
4.2.4 Pintu Air ... 63
4.3 Analisis Struktur Kolam Penampungan ... 65
4.3.1 Analisis Tulangan Pintu Monnik ... 65
4.3.2 Analisis Pondasi Untuk Pintu Monnik ... 67
4.4 Analisis Volume Pekerjaan ... 69
4.4.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 69
4.4.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 84
4.5 Analisis Waktu Kegiatan ... 101
4.5.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 101
4.5.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 108
4.6 Tata Laksana Konstruksi Kolam Penampungan ... 115
4.6.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 115
4.6.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 120
4.7 Analisis Biaya Pembuatan Kolam Penampungan ... 125
4.7.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 125
4.7.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 144
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 162
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 164
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
A = Luas Gorong – Gorong / Pipa
Btg = Batang
Cd = Konstanta ( 0.62 )
Ch = Tinggi Curah Hujan Maksimum Dalam 24 jam
cm = Centimeter
D = Diameter
E = Pasak / Inti Tanggul
FB = Kelebihan Ketinggian / Tinggi Imbuhan ( Free Board )
G = Ketinggian Relatif Dasar Kolam Terhadap Ketinggian Rata – Rata
Air Laut
g = Gravitasi ( 10 m s2 )
ha = Hektare
Hb = Tinggi Air Yang Diinginkan
Hm = Tinggi Pematang Yang Direncanakan
Ho = Permukaan Lahan Asal
Hw = Pasang Atau Banjir Tertinggi Yang Pernah Terjadi
m 3 = meter kubik
PC = Portland Cement
SWAM = Sumber Windu Air Mas
T = Waktu Pembuangan
z = Zero Datum / Permukaan Rata – Rata Air Laut
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Potongan Melintang Saluran Pembuangan Tengah ... 12
Gambar 2.2 Potongan Melintang Pematang Tipe 1 ... 14
Gambar 2.3 Potongan Melintang Pematang Tipe 2 ... 16
Gambar 2.4 Kemiringan Pematang ... 17
Gambar 2.5 Pipa Goyang / Syphon ... 21
Gambar 2.6 Tata Letak Kolam Penampungan Tipe 1 ... 23
Gambar 2.7 Tata Letak Kolam Penampungan Tipe 2 ... 24
Gambar 2.8 Tata Letak Kolam Penampungan Tipe 3 ... 25
Gambar 2.9 Detail Konstruksi Kolam Penampungan ... 33
Gambar 2.10 Saluran Pembuangan Air Tengah ... 35
Gambar 2.11 Detail Pintu Pembuangan Monnik ... 36
Gambar 2.12 Pipa Pembuangan Dari Monnik ... 38
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 40
Gambar 3.2 Tata Letak Kolam Penampugan ... 42
Gambar 3.2 Bentuk Kolam Penampungan ... 50
Gambar 3.3 Saluran Pembuangan Tengah ... 51
Gambar 3.4 Pematang ... 52
Gambar 3.5 Sketsa Pintu Monnik ... 53
Gambar 3.6 Detail Pintu Monnik ... 53
Gambar 4.1 Skema Dari Pematang ... 62
Gambar 4.3 Skema Pondasi Untuk Pintu Monnik ... 68
Gambar 4.4 Skema Pambersihan Lapangan Pada Tanah Berpasir ... 70
Gambar 4.5 Skema Pemasangan Patok Pada Tanah Berpasir ... 70
Gambar 4.6 Skema Galian Tanah Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 71
Gambar 4.7 Skema Galian Tanah Untuk Pondasi Pada Tanah Berpasir ... 72
Gambar 4.8 Skema Galian Tanah Untuk Saluran Pembuangan Air Tengah Pada Tanah Berpasir ... 73
Gambar 4.9 Skema Urugan Batu Kali Pada Tanah Berpasir ... 74
Gambar 4.10 Skema Urugan Pasir Bawah Pondasi Pada Tanah Berpasir ... 76
Gambar 4.11 Skema Aanstampang Batu Kali Pada Tanah Berpasir ... 77
Gambar 4.12 Skema Pasangan Pondasi Batu Kali Pada Tanah Berpasir ... 78
Gambar 4.13 Skema Pembuatan Pintu Monnik 1 : 3 Pada Tanah Berpasir ... 79
Gambar 4.14 Skema Pasangan Batu 1 : 5 Saluran Pembuangan Air Tengah Pada Tanah Berpasir ... 81
Gambar 4.15 Skema Beton Cor Kolam Pada Tanah Berpasir ... 81
Gambar 4.16 Skema Pipa PVC Diameter 8” Pada Tanah Berpasir ... 82
Gambar 4.17 Skema Pipa PVC Diameter 12” Pada Tanah Berpasir ... 83
Gambar 4.18 Skema Plesteran Dinding Monnik 1 : 2 Pada Tanah Berpasir ... 84
Gambar 4.19 Skema Pambersihan Lapangan Pada Tanah Liat ... 85
Gambar 4.20 Skema Pemasangan Patok Pada Tanah Liat ... 85
Gambar 4.21 Skema Galian Tanah Kolam + Puddle Trench + Pematang Pada Tanah Liat ... 86
Gambar 4.23 Skema Galian Tanah Untuk Saluran Pembuangan Air Tengah Pada
Tanah Liat ... 89
Gambar 4.24 Skema Urugan Pematang + Puddle Trench Pada Tanah Liat ... 91
Gambar 4.25 Skema Pemadatan Puddle Trench Pada Tanah Liat ... 92
Gambar 4.26 Skema Urugan Pasir Bawah Pondasi Pada Tanah Liat ... 93
Gambar 4.27 Skema Aanstampang Batu Kali Pada Tanah Liat ... 94
Gambar 4.28 Skema Pasangan Pondasi Batu Kali Pada Tanah Liat ... 95
Gambar 4.29 Skema Pembuatan Pintu Monnik 1 : 3 Pada Tanah Liat... 96
Gambar 4.30 Skema Pasangan Batu 1 : 5 Saluran Pembuangan Air Tengah Pada Tanah Liat ... 98
Gambar 4.31 Skema Pipa PVC Diameter 8” Pada Tanah Liat ... 99
Gambar 4.32 Skema Pipa PVC Diameter 12” Pada Tanah Liat ... 99
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hubungan Antara Tekstur / Klas Tanah Dengan Kelayakan Sebagai
Lahan ... 9
Tabel 2.2 Kemiringan Pematang ... 17
Tabel 2.3 Tipe Kemiringan Pematang ... 17
Tabel 3.1 Daftar Uraian dan Volume Pekerjaan Untuk Tanah Berpasir ... 43
Tabel 3.2 Daftar Uraian dan Harga Satuan Pekerjaan Untuk Tanah Berpasir ... 44
Tabel 3.3 Daftar Uraian dan Volume Pekerjaan Untuk Tanah Liat ... 46
Tabel 3.4 Daftar Uraian dan Harga Satuan Pekerjaan Untuk Tanah Liat ... 47
Tabel 3.5 Daftar Harga Satuan Bahan Tertinggi Bidang Kecipta Karyaan ... 56
Tabel 3.6 Daftar Harga Upah Pekerja Tertinggi Bidang Kecipta Karyaan ... 56
Tabel 3.7 Daftar Sewa Alat Berat ... 56
Tabel 4.1 Data Waktu dan Uraian Pekerjaan Untuk Tanah Pasir ... 107
Tabel 4.2 Data Waktu dan Uraian Pekerjaan Untuk Tanah Liat ... 114
Tabel 4.3 Rekapitulasi Pekerjaan Pembangunan Pada Tanah Berpasir ... 143
Tabel 4.4 Rekapitulasi Pekerjaan Pembangunan Pada Tanah Liat ... 161
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Budidaya udang di tambak ialah kegiatan usaha pemeliharaan /
pembesaran udang di tambak mulai dari ukuran benih ( benur ) sampai menjadi
ukuran yang layak untuk dikonsumsi.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan tambak adalah
menentukan lokasi yang paling memenuhi persyaratan untuk media pemeliharaan
2
lahan sebagai media pemeliharaan udang saja, tetapi juga untuk mendukung
modifikasi disain tambak, tata letak tambak, pembuatan konstruksi tambak, dan
manajemen yang diterapkan.
Tata letak ( lay out ), disain, dan konstruksi tambak harus dirancang
sedemikian rupa agar dapat memperoleh air yang cukup untuk kebutuhan
kehidupan udang secara optimal, memudahkan dalam pengelolahannya, dan
pembangunannya dapat dilaksanakan dengan konstruksi yang memenuhi syarat
dan menghemat biaya. Penentuan tata letak, disain, dan konstruksi tambak tidak
ada ketentuan yang standar, melainkan disesuaikan dengan keadaan lahan dan
sumber pengairan ditempat tertentu. Secara teknis pada dasarnya dengan tingkatan
teknologi rekayasa yang ada, tambak udang dapat didirikan dihampir semua lahan
asalkan suplai air tawar dan air laut tersedia cukup.
Air merupakan kebutuhan yang mutlak serta merupakan faktor yang
paling utama bagi udang windu, sebab seluruh hidupnya berada dalam air. Oleh
karena itu kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut sebagai suplai air
diibaratkan sebagai urat nadi dari suatu areal pertambakan, sehingga diperlukan
perhatian khusus dalam penyediaan air. Melalui saluran, air tawar dan air laut
ditampung dalam kolam penampungan kemudian didistribusikan ke unit areal
pertambakan.
Dengan adanya suatu penelitian akan kolam penampungan pencampur
air tawar dan air laut untuk tambak udang windu, diharapkan dapat membantu
masyarakat yang menaruh perhatian besar dalam pertambakan udang windu untuk
dapat memperoleh petunjuk – petunjuk yang dapat dipakai sebagai pedoman
3
1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Untuk melakukan analisis serta memberikan rekomendasi tata laksana
dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu kolam penampungan pencampur
air tawar dan air laut untuk tambak udang windu pada tanah yang berpasir dan
tanah liat.
1.3 Pembatasan Masalah
Pada tugas akhir ini masalah dibatasi pada :
• Kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak
udang windu.
• Tata laksana pembuatan konstruksi kolam penampungan.
• Biaya pembuatan konstruksi kolam penampungan.
• Lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat.
• Dimensi lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat adalah sama yaitu
100 m x 200 m.
• Tidak meninjau pengaruh aspek ekologis, aspek tanah ( zat – zat yang
terkandung dalam tanah ), aspek biologis, dan aspek sosial ekonomis.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan
4
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang definisi kolam penampungan pencampur air tawar
dan air laut, menentukan lokasi kolam penampungan pencampur air tawar dan air
laut, disain kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, tata letak
kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, dan konstruksi kolam
penampungan pencampur air tawar dan air laut.
BAB 3 : DATA LAPANGAN
Menguraikan tentang bagan alir penelitian, penentuan lokasi,
pengumpulan data.
BAB 4 : STUDI KASUS
Menguraikan tentang ruang lingkup daerah studi, disain kolam
penampungan pencampur air tawar dan air laut, analisis struktur kolam
penampungan pencampur air tawar dan air laut, analisis volume pekerjaan,
analisis waktu kegiatan, tata laksana konstruksi kolam penampungan pencampur
air tawar dan air laut, dan estimasi biaya.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan tentang
pembangunan kolam penampungan pencampuran air tawar dan air laut untuk
tambak udang windu, maka pada bab ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir lebih
ditekankan pada pengerjaan pembetonan kolam penampungan karena tanah
berpasir mudah longsor dan tidak mampu menahan air.
2. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah liat lebih
ditekankan pada pengerjaan pemadatan tanah kolam penampungan karena
165
dengan baik, tanah padatan akan mampu lebih baik menahan air karena dapat
mencegah kebocoran dan dan tidak mudah rusak.
3. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir
memerlukan biaya yang cukup mahal dikarenakan adanya pengerjaan
pembetonan. Dalam tugas akhir ini, untuk membangun kolam penampungan
pada tanah berpasir seluas 2 ha memerlukan biaya Rp. 382.278.900 ( Tiga
ratus delapan puluh dua juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus
rupiah ).
4. Sedangkan pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah liat
seluas 2 ha memerlukan biaya Rp. 100.151.775 ( seratus juta seratus lima
puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah ).
5. Dilihat dari harga masing – masing pembangunan kolam penampungan yang
dibangun pada tanah berpasir dan tanah liat dapat dilihat bahwa pembangunan
kolam penampungan pada tanah berpasir memerlukan biaya kurang lebih 4
kali dari harga pembangunan kolam penampungan pada tanah liat.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas Akhir ini,
yaitu :
1. Disarankan untuk memilih alat berat yang lebih baik agar kapasitas kerja dari
alat berat tersebut lebih besar sehingga dapat mempercepat proses pengerjaan.
2. Disarankan untuk pengerjaan pematang yang sebelumnya dikerjakan dengan
166
berat sedikit sulit dalam hal mobilisasinya, walaupun ada kemungkinan biaya
akan menjadi lebih mahal.
3. Disarankan dalam pengerjaan galian tanah untuk saluran pembuangan air
tengah yang sebelumnya dikerjakan dengan tenaga manusia digunakan alat
DAFTAR PUSTAKA
1. Annonym, 1998, Standar Desain Konstruksi Bangunan – Bangunan Air
Untuk Budidaya Ikan, Direktorat Bina Prasarana, Direktorat Jenderal
Perikanan, Jakarta.
2. Bambang Agus Murtidjo, 2003, Tambak Air Payau, Dalam : Budidaya
Udangdan Bandeng, Kanisius, Yogyakarta.
3. Bambang S. Ranoemiharjo, Sudjiharno Saimun, Anto Sunaryanto dan A. Fairus Mai Soni, 1985, Konstruksi dan Pembangunan Tambak, Jaringan Informasi Perikanan Indonesia ( INFIS ) No. 5, 1985, Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.
4. Eddy Afrianto dan Evi Liviawaty, 2006, Teknik Pembuatan Tambak Udang, Kanisius, Yogyakarta.
5. Ibnu Dwi Buwono, 2002, Tambak Udang Windu, Dalam : Sistem Pengolaan
Berpola Intensif, Kanisius, Yogyakarta.
6. Imam Suharto, 1997, Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai
Operasional, Erlangga, Jakarta.
7. J.A. Mokomoko, 2003, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Gaya Media Pratama, Jakarta.
8. Maksum Tanubrata, Ir., MT, 2003, Pelaksanaan Pekerjaan Batu Dan Beton,
Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
9. S. Rachmatun Suyanto dan Ahmad Mujiman, 1989, Budidaya Udang Windu, Penebar Swadaya, Jakarta.