• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Investasi yang Tidak Terdaftar di Bursa Efek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Investasi yang Tidak Terdaftar di Bursa Efek"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

1.1 Nama Perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek yang dirilis oleh

OJK pada tahun 2014.189

com/read/2014/11/10/095051726/Ini.Daftar.262.Investasi.Bodong.yang.Dirilis.OJK, (diakses pada 21 April 2016), pukul 10.50 wib.

No Nama Perusahaan Jenis Usaha

1 Arising Wealth Management Arising Wealth Management 2 Aucklandfarm.com investasi Uang

3 BMA21.com Investasi Uang

4 Boss Venture Investasi Online 5 Brent Properties Promissory Note

6 Bringintama Investasi Uang

7 Cakra Buana Sukses Investasi emas

8 Crown Capital Management Investasi Saham Luar Negeri 9 CV. Anugerah Tekstil Investasi Pakaian

10 CV. Berkah Mandiri Investasi emas 11 CV. C ahaya Mulya Investasi Pakaian 12 CV. Dinamitra Barokah Investasi emas dan Valas 13 CV. Indotronik Investasi Pulsa

14 CV. Panenmas Investasi Produk Pertanian 15 CV. Smartline Infotech Investasi Produk Peralatan Elektronik 16 Cyberprast Investasi emas

17 Duta Business School Tabungan Investasi Profesi Syariah (TIPS) 18 Equity World Futures Investasi Berjangka dan Komoditi 19 Exness Trading Investasi Valas

20 Feature Galeria Investasi emas 21 Fortune F. Travel Voucher Investasi 22 Futura Investasi Berjangka

23 Futurindo M ulti Sejahtera (FMS) Investasi Penanaman Modal Usaha 24 Gainscope Investasi Valas

25 Go Director Club Investasi Uang

26 HIG Internasional Berjangka Investasi Berjangka dan Komoditi

27 http://cara-sukses.net Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 28 http://gaharugreengold.c om Investasi Tanaman/Perkebunan

29 http://high2gold.com Investasi Emas 30 http://hutaraland.com/

Investasi Tanaman/Perkebunan, website tidak bisa dibuka 31 http://invest.overseaszone.com/program-investasi-

jangka-pendek-3-6-dan-12-bulan/ Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 32 http://investasitanah.com/jadwal-survey-bersama-ke-21/ Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 33 http://meabisnis.c om Investasi Tanah

34 http://multimegawin.net/ Investasi Online

35 http://www.clickpaid.com Investasi Uang, sejenis MLM Online 36 http://www.dahsyatnyasedekah.com/ Investasi Uang

37 http://www.Valasprofitmobile.com/ Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 38 http://www.forinvester.com Investasi Berjangka, website sudah tidak bisa dibuka 39 http://www.hutanrakyat.com Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 40 http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000003792

445/9679967996122010961696799679 Investasi Tanaman/Perkebunan 41 http://www.mandiri-plusplus.blogspot.com/ Investasi Emas GTIS 42 http://www.profitclicking.com Investasi Uang 43 http://www.surewin4u.com/ Investasi Uang

44 http://www.telexfree.com Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 45 Investasi Uang Investasi Uang, sejenis MLM website tidak bisa dibuka 46

https://www.facebook.com/pages/Bonamy-Group/250675998402270 Investasi Uang 47 https://www.fasapay.com/about/page/fasapay Investasi Uang 48 IG Mulia Investama Investasi Valas 49 I-Gist Investasi Emas

(2)

51 IndexGB Investasi Uang

52 Indoclub Investasi Saham Luar Negeri 53 IndoFxExpress.com Investasi Uang

54 Infocus indonesia Investasi Valas 55 Ingon.or g Investasi Uang 56 Interbisclub Investasi Sejenis MMM 57 Internusa Megafina Investasi Online

58 Investasi Amanah 1 Lembaga Investasi Koperasi 59 Investasi Angel Investasi Valas

60 Investasi Bank Valas Cash (BFC) Investasi Uang 61 Investasi fxzn Investasi Valas 62 Investasi Garuda Berjangka

(https://garudaberjangka.com/pages/LP2_GSP/index.html) Investasi Valas

63 Investasi Emas Online Investasi Garuda Berjangka

(https://garudaberjangka.com/pages/LP2_GSP/index.html) 64 Investasi Index Gold Bullion Investasi Emas Online

65 Investasi Mavrodian (http://www.mavrodianindonesia.com) Investasi Emas

66 Investasi Micro-Transaction Processing Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 67 Investasi Pesantren "Padepokan Kanjeng Taat Pribadi" Investasi Jasa Transaksi

68 Kionex Investasi Investasi Uang, dengan imbal hasil besar 69 KJP Cipta Prima Sejahtera Alat Kesehatan

70 http://www.kliklm.com Investasi Tanaman/Perkebunan Kelapa Sawit 71 Kontak Perkasa Futures Investasi Emas

72

Koperasi Bubur Pandawa

Mandirihttps://www.facebook.com/koperasibubur.pandawa mandiri?fref=ts

Investasi Berjangka dan Komoditi 73 Koperasi Cipaganti Investasi Uang

74 Koperasi Jasa Hukum Investasi Uang

75 Koperasi Jasa Profesi Cipta Prima Sejahtera Investasi Tanaman/Perkebunan Jabon 76 Koperasi Karya Mandiri Investasi Tanaman/Perkebunan Kelapa Sawit 77 Koperasi Masyari Investasi Uang

78 Koperasi Mitra Investasi Uang, legalitas dipertanyakan 79 Koperasi Nasari Investasi Uang, Depos ito de ngan bunga 10 pe rsen 80 Koperasi Pandawa Mandiri Investasi Uang

81 Koperasi Persada Madani Investasi Uang 82 Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN) Investasi Berjangka

83 Koperasi Sejahtera Bersama Investasi Uang, de ngan imbal hasil yang besar 84 koperasi Sumber Insan Mandiri Investasi Uang

85 Koperasi Titian Utama Investasi Uang, de ngan imbal hasil yang besar 86 Lembaga Kredit Financial Mitra Tiara Investasi Uang, be rupa penghimpunan dana masyarakat 87 PT. Persen Investasi Uang, Kope rasi dengan bunga tabungan 10 88 Lembaga Pendidikan Medicom persen

89 London Capital Group Asia (LCGA) Investasi untuk ka ryawan 90 Mandiri Artha Gemilang Investasi Valas 91 Marketing FKC Indonesia Investasi Uang

92 Mface Investasi Uang, sejenis MLM 93 MFC Club.com Investasi Uang

94 MIDTOU Investasi Token

95 MLM QNET Investasi Berjangka dan Komoditi

96 MLM Talk Fusion Investasi Uang, sejenis MLM, skema money game 97 MMM (Manusia Membantu Manusia) Investasi Uang, sejenis MLM berupa koin emas 98 Monex Investindo F utures Investasi Uang

(3)

101 OANDA fx Trade Investasi Valas

102 ODNP Investasi Valas

103 pay4shares.com Investasi Emas

104 Pegasus Bullion Investasi Online

105 Investasi Uang Investasi Emas

106 PT AIAS Investasi Uang

107 PT Alsi Investindo U tama Investasi Pengumpulan Uang

108 PT AMI Investasi Pengumpulan Uang

109 PT Amoeba Investment Investasi Valas

110 PT Armina Reka Investasi Valas

111 PT Asa Forestry Investasi Uang, berkedok ibadah haji

112 PT Asian Gold Concept Investasi Tanaman/Perkebunan

113 PT Baskara Gold Investasi Emas

114 PT Berkah Artha Legacy Investasi Emas

115 PT Best Profit Futures Investasi Uang

116 PT Bimba AIUEO Investasi Berjangka dan Komoditi

117 PT Binari Investasi Uang

118 PT Bintang Bumi Mulia Investasi Uang

119 PT Bruton Internasional Investasi Uang

120 PT Cakrawala Sukses Indonesia Investasi Uang

121 PT CD Angel Indonesia Indonesia Investasi Emas

122 PT Central Capital Futures Investasi Berjangka, Saham Luar Negeri 124 PT Divan Tour Travel Investasi Berjangka dan Komoditi 125 PT East Cape Mining Corporation (ECMC) Investasi Uang

126 PT Eka Pioneer Groupindo Investasi Emas

127 PT Elang Nusantara Investama Investasi Berjangka, legalitas dipertanyakan

128 PT Energy Karya Guna Madani Investasi Uang

129 PT Exist Assettindo Investasi Singkong

130 PT Fattriyal Investasi Uang

131 PT Fine Gold Indonesia Investasi Uang, legalitas dipertanyakan

132 PT Futurindo Ventura Sejahtera (Futura) Investasi Emas

133 PT Global Media Nusantara Investasi Uang, Penawaran Investasi 134 PT Gold Bullion Indon esia (GBI) Investasi Tanaman/Perkebunan

135 PT Golden Bird Investasi Emas

136 PT Golden Mandiri Investama Investasi Emas

137 PT Golden Mining Indonesia Investama Investasi Emas

138 PT Golden Tradder Indonesia Syariah (GTIS) Investasi Emas

139 PT Goldenmakmur Citra Sejahtera Investasi Emas

140 PT Gombol Investasi Mandiri Investasi Emas

141 PT Gracia Invexindo Investasi Uang, Informasi mengenai Investasi

142 PT Harfam Jaya Makmur (http://harfam.co.id/) Investasi Uang, Pengumpulan dana 143 PT Hidup Makmur Terencana Investasi Tanaman/Perkebunan Jati

144 PT Hutara Surya Pratiwi Investasi Uang, berupa dana keagamaan umat Kristiani

145 PT IHS Investasi Tanaman/Perkebunan

146 PT Indoboclub Investasi Uang

147 PT IndoCV Berdikari Investasi Valas

148 PT Indogloba l Samrey International Investasi Tour dan Travel

149 PT Indotama Palapa Nusantara Investasi Uang

(4)

151 PT International Hybrid Solution Investasi Berjangka 152 PT Interpan Pasific Investasi Uang 153 PT Investasi Madani Investasi Berjangka

154 PT Investasi Mandiri Investasi Uang, legalitas dipertanyakan 155 PT Jalatama Investasi Uang, Laporan investasi ilegal 156 PT Kinet Internasional Limited Investasi Berjangka dan Komoditi 157 PT Lautan Emas Mulia (LEM) Investasi Alat Kesehatan 158 PT LCGA International (www.lcgafx.com) Investasi Emas 159 PT Legion Artha Mulia Investasi Valas 160 PT Loka Wisata Asri Investasi Emas

161 PT Mahadana Asta Berjangka Investasi Penyewaan dan Penjualan Properti 162 PT Mahesa Alam Semesta Investasi Berjangka dan Komoditi 163 PT Makira Nature Investasi Tanaman/Perkebunan 164 PT Mas Alam Semesta Investasi Emas

165 PT Master Mitra Propertindo Investasi Emas

166 PT Melia Sehat Sejahtera Investasi Properti/Perumahan

167 PT Millenium Valas Investasi Uang, sejenis MLM skema money game 168 PT MISSI Investasi Berjangka dan Komoditi

169 PT Mitra Kurnia

Investasi Uang, Informasi dari Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV diduga melakukan praktik investasi ilegal

170 PT Mitra Mandiri Cipta Sejahtera Promissory Note 171 PT Mitra Mandiri Gold Investasi Emas 172 PT Mitra Super Sejahtera Indonesia Investasi Emas 173 PT Moment Jaya Investasi Uang

174 PT Monex Trading Investasi Uang, skema money game 175 PT Naga Dana Investment Investasi Berjangka dan Komoditi 176 PT Nullabor Globa l Investama Investasi Uang, legalitas dipertanyakan 177 PT Nusa Indah Ciptakarya Investasi Uang, legalitas dipertanyakan 178 PT Patrial Member Investasi Sektor Rill dan Ekspor Impor 179 PT Peresseia Mazeaa Dwisapta Abadi (Primaz) Investasi Uang

180 PT Pratama Indah Future Investasi Emas

181 PT Raharjo Grup Investasi Properti dan Valas 182 PT Rajawali Grup Investasi Properti/Tanah

183 PT Rajawali Penta Makmur Investasi Uang, legalitas dipertanyakan 184 PT Rekapitulasi Investasi Uang, legalitas dipertanyakan 185 PT Reymount Futures Investasi Valas

186 PT Rifan Financindo Berjangka Investasi Berjangka dan Komoditi 187 PT ROG Mandiri (www.telexfreeidr.com) Investasi Berjangka dan Komoditi

188 PT Roso Dewe Halal Bergizi (RDHB) Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 189 PT Royal Premier Internasional Investasi Uang, Menghimpun dana masyarakat dengan

menjual akta saham 190 PT Samudera Nirwana Sakti Investasi Uang 191 PT Sari Asih Investasi Tanah 192 PT SAS Sugih Sejati Investasi Properti/Tanah 193 PT SDI Strategi Bisnis Indon esia Investasi Tanaman/Perkebunan Jati

194 PT Sejati Maju Bersama Investasi Jasa pelatihan dan workshop, ke untungan berupa modal usaha RP 20.000.000

195 PT Sentra Artha Investasi Perhotelan

196 PT Sinar Rejeki Handal Investasi Berjangka dan Komoditi 197 PT Solid Gold Berjangka Investasi Emas

198 PT Surya Buana Kemilau Investasi Berjangka dan Komoditi

199 PT Surya Perdana Motor Investasi Emas, sejenis MLM skema money game 200 PT Swakarya Pratama Indonesia Investasi Kendaraan

201 PT Teratai Capital Indonesia Investasi Tabungan Haji 202 PT Tri Putra Rajawali Internasional Investasi Uang 203 PT Trijaya Pratama Future Investasi Uang

(5)

206 PT Trust Artha Investasi Uang, Informasi Tawaran Investasi 207 PT Utara Len Investasi Emas

208 PT Utara Surya Pratiwi Investasi Tanaman/Perkebunan 209 PT Veritra Sentosa Internasional Investasi Properti/Tanah 210 PT Virgin Gold Mining Corpor ation (VGMC) Investasi Berjangka dan Komoditi 211 PT Wein Group Investasi Perhotelan

212 PT. Auto Monexal Investindo Investasi Emas 213 PT. Bumi Calipha Nusantara Investasi Uang

214 PT. Cakrawala Guna Nusa Investasi Uang, be rupa penghimpunan dana masyarakat 215 PT. FBS Investasi Properti/Tanah

216 PT. Globa l Artha Futures Investasi Valas 217 PT. Golden Traders Indonesia Syariah Investasi Valas

218 PT. Millenium Penata Futures Investasi Berjangka dan Komoditi 219 PT. Tri Jaya Mandiri Investasi Emas

220 Raihan Jewellry Investasi Berjangka dan Komoditi 221 RGCX (Rapid Gold Currency Exchange) Investasi Valas

222 Russley Overseas Holding Investasi di bidang Komoditi

223 Sama Sama Sejahtera Investasi Valas

224 Saranaciptaonline.com Investasi Uang

225 Server Pulsa Investasi Uang 226 SFX Investasi Uang

227 Signature Fund Ltd. ( http://www.signaturefundltd.c

om/p/blog-page.html) Investasi Uang

228 Investasi Uang, legalitas dipertanyakan Investasi Berjangka dan Komoditi

229 SMART Education Signature Fund Ltd.

(http://www.signaturefundltd.com/p/blog-page.html) 230 Speedline Incorporation Limited Investasi Uang, legalitas dipertanyakan

231 SSS (S3) Investasi Uang

232 Standard Morgan Investasi Online

233 TBW Holding Investasi Uang, informasi mengenai Penawaran Investasi

234 Team Red Dragon Investasi Uang

235 TEXSTAROIL.COM Investasi Komoditi Anggur

236 Timersnet Investasi Uang, Informasi Dugaan Investasi Ilegal 237 Victory Internasional Futures Investasi Komoditi Minyak

238 Investasi Uang, sejenis MLM Investasi Emas

239 Westhill Consulting Investasi Berjangka dan Komoditi

240 www.antamgold. Investasi Uang, sejenis MLM

241 www.blakblakan.com Investasi Uang, Investasi

242 www.casprofit10x.com (PT. SINAR LAUT SEJAHTERA) Investasi Emas

243 www.danaprioritas.com Investasi Online

244 www.emas24karat.com Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 245 www.emperorgrup.com Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka

246 www.fxprofito.com Investasi Emas

247 www.global4asia.com Investasi Berjangka, website sudah tidak bisa dibuka

248 www.globalads-ltd.com Investasi Valas

249 www.iklanbeta.com Investasi Uang, website sudah tidak bisa dibuka 250 www.indofarminvestor.com Investasi Emas, website sudah tidak bisa dibuka

251 www.Indonesiangold.com Investasi Uang, sejenis MLM, website sudah tidak bisa dibuka

252 www.investasi.com Investasi Ayam Petelur

253 www.ka vlingtanah.com Investasi Emas, website sudah tidak bisa dibuka

254 www.K omisiperjam.com Investasi Perumahan

255 www.loanklik.com Investasi Tanah

256 www.luckystarfx.com Investasi Uang

257 www.maximtrader.com Investasi Emas, website sudah tidak bisa dibuka

258 www.newera10.com Investasi Valas

259 www.pa tungantanah.com Investasi Berjangka

260 www.revoglobal-inc.com Investasi Online

261 www.singkongmanggu.com Investasi Properti/Tanah, website sudah tidak bisa dibuka

(6)

1.2 Nama Perusahaan Investasi yang terdaftar dan memiliki Izin resmi dari

BAPPEBTI pada tahun 2015190

190

Tanggapi-ojk-bappebti-lansir-23-pialang-komoditi-terdaftar,

http://bisnis.liputan6.com/read, (diakses pada 21 April 2016), pukul 12.20 wib.

No

1 PT Best Profit Futures

2 PT Central Capital Futures

3 PT Cyber Futures

4 PT Equity World Futures

5 PT Garuda Berjangka

6 PT Globa l Artha Futures

7 PT HIG Internasional Berjangka

8 PT Interpan Pasific

9 PT Jalatama

10 PT Kontak Perkasa Futures 11 PT Mahadana Asta Berjangka 12 PT Midtou

13 PT Monex Investindo F utures 14 PT Millennium Penata Futures 15 PT Reymount Futures

16 PT Rifan Financindo Berjangka 17 PT Sentra Artha

18 PT Solid Gold Berjangka 19 PT Trijaya Pratama Futures 20 PT Trust Artha Futures 21 PT Valbury Futures

22 PT Victory International Futures 23 PT Soegee Futures (SFX)

(7)

1.3 Contoh Pencabutan Izin Perusahaan Efek oleh Otoritas Jasa

Keuangan191

191

(8)
(9)
(10)
(11)

A. Buku-buku

AlbabSetiawan, Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta : Jas and Partner Lawyer Office, 2012

Amina Zaidatul, Kajian Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Di Indonesia,

Melihat Dari Pengalaman Di Negara Lain, Surabaya : Pelita Surabaya,

2011.

Anoraga, Pandji, Pakarti, Piji, Pengantar Pasar Modal, Jakarta : Rineke Cipto, 2001

Anwar, Jusuf, Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Seri II, Bandung : Penerbit P.T Alumni, 2008

Arsitektur Perbankan Indonesia, Jakarta : Diktat Diskusi Badan Perlindungan

Konsumen, 2006

Balfas, Hamud M, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : PT.Tatanusa, 2006 Bandi dan Jogiyanto, Perilaku Reaksi Harga Saham dan Volume

PerdaganganSaham Terhadap Pengumuman Dividen, Jakarta : Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, 2000

D Hadad Muliaman, Perlindungan dan Pemberdayaan Nasabah Bank Dalam

Dalam Arsitektur Perbankan Indonesia, Jakarta : Diktat Diskusi Badan

Perlindungan Konsumen, 2006

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia,

Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta : Salemba Empat, 2006

Hadi, Syamsul, Metedologi Penelitian Kuantitati, Ekonisia, Jakarta : 2006

Harmadjo, Pentingnya Prinsip Kehati-hatian dan Mencegah Conflict of Interest, Yogyakarta : PT. Axificio Books, 2007

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2000

M. Balfas Hamud, Hukum Pasar Modal Indonesia, Tata Nusa : Jakarta 2006 Maman Suherman Ade, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, Jakarta :Ghalia

Indonesia, 2002

(12)

Manurung, A.H. Strategi Memenangkan Transaksi Saham di Bursa,Jakarta : Penerbit PT.Elex Media Komputindo, 2004

Muhammad, Abdulkadir dan Rilda Murniati, Segi Hukum Lembaga Keuangan

dan Pembiayaan, Edisi Revisi, Bandar Lampung : PT. Citra Aditya Bakti ,

2004

Nasarudin M.Irsan, Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia”, Jakarta : PT RajaGrafindo, 2008

Nasarudin M. Irsan, Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia” Jakarta : Kencana, 2004

Nasarudin M.Irsan, Indra Surya, Ivan Yustiavandana, Arman Nefi, Adiwarman,

Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia jilid 2, Jakarata : Kencana, 2004

Nindyo Pramono, Hukum PT Go Publik dan Pasar Modal, CV. Andi Offset : Yogyakarta, 2013

Roviza Eva, Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa efek Indonesia, Jakarta : Indah Grafika, 2008

Sitompul Asril, Zulkarnain Sitompul, Bismar Nasution, Insider Trading

Kejahatan Di Pasar Modal, Bandung : Books Terrace & Library, 2007

Sitompul Zulkarnain, Pentingnya Keberadaan Lembaga Penjamin Simpanan

Dalam Sistem Perbankan, Jakarta : Gramedia, 2007

Sitompul Asril, Zulkarnain Sitompul, Bismar Nasution, Insider Trading

Kejahatan Di Pasar Modal, Books Terrace & Library : Bandung, 2007

Soekanto, Soejono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, 2007

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta : Grasindo, 2006 Sitompul Asril, Penawaran Umum dan Permasalahannya, PT. Citra Aditya Bakti

: Bandung, 2004

Syamsir, H. Solusi investasi di bursa saham Indonesia, Jakarta : Penerbit PT.Elex Media Komputindo, 2004

(13)

Suta Ary, I Putu Gede, Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta : Yayasan SAD Satria Bhakti, 2001

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: UPP AMD YKPN, 2000

Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta : PT Intermasa, 1992

Triandaru Sigit, Budisantoso Totok. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Salemba Empat, 2006

Tjiptono D, & Hendy M. Pasar Modal di Indonesia, Jakarta : Salemba, 2001, Edisi Pertama

Widoatmojo, Sawidji., Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 2009

ZakiBaridwan, Intermediate Accounting edisi delapan,Yogyakarta : Edisi 8 Fakultas Ekonomi UGM, 2004

Sutrisno Budi dan HS Salim, Hukum Investasi di Indonesia cetakan pertama, Jakarta : Rajawali Pers, 2007

B. Peraturan Perundang-undangan

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-06/PM/1996 Tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar Bursa Efek Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep- 42/PM/1997 Tentang Transaksi Efek Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep- 334 /B1/2007 tentang Perizinan Perusahaan Efek

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 153 49/PMK.010/2010 Tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek

Paraturan PemerintahNomor 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal

(14)

Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada publik

Peraturan Nomor V.C.2 tentang Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-151/BL/2009 Undang-Undang RI Tentang Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21 Tahun 2011 Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang PerlindunganKonsumen Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

C. Makalah & Internet

Bursa-efek-indonesia.html,ht pada tanggal 23 Maret 2016), pukul 16.55 wib.

Direct Investment,2014/03/ http://resumehukum.blogspot.co.id /25.html(diakses pada tanggal 28 Februari 2016), pukul 15.20 wib.

Investasi

tanggal 1 Maret 2016), pukul 16.45 wib.p

Jasakeuanganhati-hatiinvestasibodongberita,http://www.medianotaris.com. otoritas(diakses pada tanggal 28 Maret 2016), pukul 19.30 wib

Nasution Bismar, Struktur Regulasi Independensi Otoritas Jasa

Keuangan”(Medan : Makalah disampaikan pada Seminar Hukum Peran

dan Tujuan Otoritas Jasa Keuangan Ikatan Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2013)

Nasution Bismar, Beberapa Catatan Terhadap Ruu Otoritas Jasa Keuangan, Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, Volume 8, Nomor 3, September 2010

(15)

Pengertian-self-regulatory-organization.html,http://syafrizal.setiabudi.blogspot, (diakses pada tanggal 1 Maret 2016), pukul 13.30 wib.

Pengertian dan definisi investasi menurut ahli,https://www.linkedin.com /pulse/10,

(diakses pada tanggal 29 Februari 2016), pukul 14.30 wib.

Pasar-modal-definisi-pelaku-jenis,http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/06/ (diakses pada tanggal 27 Februari 2016), pukul 17.25 wib

Pengaturan dan pengawasan jasa keuangan perlu di satu institusi, http://perpustakaan.bappenas.go.id, Y. Bayu Widagdo(diakses pada tanggal 28 Maret 2016), pukul 18.42 wib

Pembentukansatuantug

(diakses pada tanggal 28 Maret 2016), pukul 17.15 wib.

(diakses pada tanggal 1 April 2016), pukul 20.00 wib

Peranan otoritas jasa keuangan dalam melindungi-praktek-praktek-kecurangan- yang-terjadi-dalam-pasar modal http://www.kompasiana.com(diakses pada tanggal 2 April 2016), pukul 17.05 wib

Pengertian-otoritas-jasa-keuangan.html (diakses pada tanggal 4 April 2016), pukul 15.20 wib

Pengawasanbank/bankindonesia, http://Wordpreskompas.com (diakses pada 15 April 2016), pukul 19.00 wib

Sekolah-saham/jenis-jenis-pasar-bursa-saham pada tanggal 28 Februari 2016), pukul 21.55 wib

(16)

BAB III

PENGATURAN KEGIATAN INVESTASI DALAM BURSA EFEK UNTUK

MENCEGAH TERJADINYA PENIPUAN INVESTASI

A. Metode Pencegahan Investasi yang Terindikasi adanya Penipuan

Investasi yang kegiatannya merupakan penanaman uang atau modal di

suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Investasi

merupakan salah satu carauntuk meningkatkan nilai tambah dari suatu dana atau

uang yang dimiliki seorang investor (penaman/pemilikuang) ke suatu bidang

usaha atau bisnis yang dijalankan. Seorang investor berhak atas sejumlah laba

yang telah ditentukan dalam suatu perjanjian, sedangkan dari sisi pelaku bisnis

baik berupa perusahaan ataupun perorangan dana dari para investor sangat

berguna sebagai sumber pembiayaan eksternal yang sangat bermanfaat untuk

meningkatkan produksinya.66

Penipuan artinya adalah perbuatan atau perkataan, proses, cara, perbuatan

menipu yang tidak jujur seperti bohong, palsu dengan maksud mengakali,

menyesatkan, mencari untung.Penipuan investasi masih marak terjadi, untuk

mencegah adanya masyarakat yang tertipu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

melakukan edukasi yang disusun dalam strategi nasional literasi keuangan

Indonesia.67

Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen,

menyusun strategi nasional literasi keuangan Indonesia yang bertujuan agar

66

M.Irsan Nasarudin, Indra Surya, Op cit, hlm. 44. 67

(17)

masyarakat lebih mengerti tentang investasi di bidang keuangan. Terdapat tiga

pilar dalam strategi nasional literasi keuangan tersebut. Pertama, program edukasi

dan kampanye nasional literasi keuangan, kedua tentang penguatan infrasruktur

literasi keuangandan ketiga tentang pengembangan produk dan layanan jasa

keuangan yang terjangkau.68

Meminimalisir terjadinya penipuan di sektor keuangan69 khususnya dalam

berinvestasi maka sesuai dengan keluarnya SKKetua Bapepam-LK Nomor :

Kep-124/BL/2012 yang diterapkan pada tanggal 19 Maret 2012,Satuan Tugas ini

merupakan kerjasama dari berbagai instansi terkait, yang meliputi: Bappebti,

OJK, Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, Bank Indonesia, Kementerian

Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan

Kementerian Komunikasi dan Informatika.70

Tugas Satgas ini meliputi, menginventarisasi kasus-kasus pengelolaan

investasi yang mempunyai potensi merugikan masyarakat, menganalisis dugaan

tindakan melawan hukum yang merupakan pelanggaran di bidang peraturan

perundang-undangan di masing-masing bidang investasi, menghentikan atau

menghambat maraknya kasus-kasus pengelolaan investasi dengan modus

operandi pengerahan dana masyarakat, memberikan sosialisasi kepada

68

Ibid. 69

Menurut A. Prasetyanto dalam tulisan “Investasi Skema Ponzi”, model-modelkejahatan investasi tampaknya sederhana dan kasuistis belaka. Namun jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan risiko sistematis.

70

Pembentukansatuantugas,

(18)

masyarakat tentang praktik pengerahan dana masyarakat oleh pihak yang tidak

mempunyai izin atau penyalahgunaan izin, meningkatkan koordinasi penanganan

dugaan tindakan melawan hukum di masing-masing bidang investasi, melakukan

pemeriksaan secara bersama terkait dengan pelanggaran yang terjadi di

masyarakat dana tindak lanjut untuk menghentikan tindakan melawan hukum

tersebut.

Mengacu pada tugas Satgas, praktek investasi ilegal seharusnya dapat

dicegah apabila Satgas dapat bekerja optimal dan ada koordinasi yang baik antar

instansi.Optimalisasi Satgas dan koordinasi yang baik antar instansi dalam Satgas

sangat penting karena praktik penipuan investasi semakin canggih.Status hukum

pelakunya juga beragam, mulai dari koperasi hingga perusahaan perdagangan.

Selain berkoordinasi, pemerintah melalui berbagai instansi tersebut harus

pula mengumumkan kepada publik untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai

produk investasi yang ditawarkan berbagai pihak yang tidak terdaftar atau diakui

oleh otoritas di pasar uang, pasar modal, dan bursa komoditas.Kasus investasi

ilegal dapat dihindari jika masyarakat memiliki pemahaman yang cukup terhadap

produk-produk investasi.71

Adapun metode pencegahan investasi yang terindikasi adanya penipuan :72

1. Menerapkan Mosi Kehati-hatian

Banyak negara sepakat bahwa satu pendekatan yang diperlukan untuk

membangun suatu sistem perusahaan yang sehat dan kuat adalah dengan

71

Jasa keuangan hatihati investasi bodong berita,http://www.medianotaris.com. otoritas (diakses pada tanggal 28 Maret 2016), pukul 19.30 wib.

72

(19)

menjalankan prinsip kehati-hatian di dalamnya. Agar segala keputusan

perusahaan dapat dijalankan dengan mengedepankan penuh dengan pertimbangan

yang matang dan sesuai dengan regulasi yang ada. Akan tetapi, tentu tidak semua

perusahaan menjalankan dengan prinsip kehati-hatian, apalagi beberapa

perusahaan yang notabene seharusnya memberikan pengaruh yang besar terhadap

pertumbuhan ekonomi justru malah tidak mentaati regulasi. Dalam sistem

perusahaan yang baik, prinsip kehati-hatian merupakan suatu hal yang vital untuk

dijalankan.

Prinsip kehati-hatian ini setidaknya menggambarkan seseorang untuk

selalu menjaga dan memberikan kepastian hukum terhadap segala tindakan yang

dibuatnya dalam perusahaan. Jika dilihat lagi ketentuan perundang-undangan

telah dijelaskan bahwa haruslah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan

kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai maksud dan tujuan perseroan.

Kehati-hatian ini bisa bersifat individu-individu direksi ataupu secara kumulatif direksi

sesuai dengan pengambilan keputusannya.73

Segala macam resiko yang didapatkan dalam pengambilan keputusan

tersebut harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip pertanggungjawaban

untuk menjadikan good corporate, baik bersifat positif yang bertanggungjawab

pada perusahaan sesuai dengan job desk yang dimiliki maupun

pertanggungjawaban negatif yang bertanggung jawab diluar dari job desk

perusahaan dalam melaksanakan tugas dan kewenangan. Kebutuhan iklim

73

(20)

investasi yang tinggi menjadi pendorong terjadinya tindakan yang tidak sesuai

aturan sehinga menyebabkan tidak terjadinya keseimbangan yang nyata di dalam

perusahaan itu sendiri.

Pelaksanaan perdagangan efek harus dilakukan dengan prinsip

kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi, manipulasi, dan tindakan

lain yang mengandung penipuan terhadap investasi.

2. Melakukan track-checking Emiten dalam Bursa Efek

Pencegahan penipuan investasi dapat dilakukan dengan caratrack-checking

emiten dalam bursa efek dimana masyarakat di tuntut teliti dan periksa terlebih

dahulu penawaran dari penjual investasi atau emiten dengan cara mereview

perusahaan yang menjual bursanya dibursa efek apakah perusahaan tersebut

dalam keadaan sehat atau tidak, apakah sesuai dengan keinginan dengan produk

bursa yang ditawarkan, dan hal yang terpenting bagaimana legalitas perusahaan/

emiten tersebut.74

Perusahaan yang kekurangan modal sering kali memaksa untuk

mengambil keputusan saat itu juga untuk memutuskan membeli bursa saham yang

ditawarkan. Disinilah terkadang investor atau konsumen terkadang tidak teliti atau

tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, diharapkan para investor lebih teliti

dengan benar dan seksama ketika perusahaan investasi menunjukan profil

perusahaannya. Sepintas mungkin akan terlihat sangat profesional dan

meyakinkan dengan krebilitas mereka. Namun, perusahaan investasi bodong

74

(21)

pastinya akan memiliki banyak kejanggalan, misalnya saja ketidakjelasan

manajemen pengurus atau kinerja investasi.

3. Melakukan Teknik Analisis dan Penilaian Investasi

Analisis investasi merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh

pemilik modal ataupun para investor. Teknik yang benar dalam analisis akan

mengurangi resiko bagi investor dalam berinvestasi. Salah satu indikator agar

investasi yang kita pilih aman, dibutuhkan suatu analisa yang teliti serta didukung

dengan data-data yang akurat untuk mengurangi atau meminimalkan resiko bagi

para investor dalam berinvestasi.

Terutama saat sekarang ini dimana Indonesia dan negara-negara lainnya

sedang dilanda krisis global yang berakibat pada kondisi pasar modal dunia dan

Indonesia. Investasi yang dilakukan bisa dalam bentuk saham atau obligasi. Ada

banyak teknik yang bisa dilakukan para investor dalam menghasilkan

keuntungan.75

Secara umum, ada banyak teknik analisi dalam melakukan penilaian

investasi :76

a) Analisis Fundamental

Analisis ini berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan.

Dengan analisis ini para investor terbantu untuk mengetahui bagaimana

operasional perusahaan yang nantinya menjadi milik investor. Apakah perusahaan

ini kedepannya sehat atau tidak. Apakah bisa menghasilkan keuntungan atau

75

Widoatmojo, Sawidji, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, (Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 2009), hlm 46.

76

(22)

tidak, dll. Dalam teknik ini juga kita bisa melihat kebijakan-kebijakan atau

ekspansi apa yang direncanakan oleh perusahaan dalam meningkatkan

keuntungan buat para investor dan pemilik perusahaan.

Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang telah terjadi dan

mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan buka mencerminkan

keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Investor akan

mempelajari laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan

rugi/laba serta laporan perubahan modal. Selain itu juga bisa melihat

kebijakan-kebijakan apa yang akan direncanakan oleh perusahaan.

b) Analisis Teknikal

Data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik, dapat diketahui

bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas atau future komoditas yang akan

dipilih dalam berinvestasi. Analisis ini biasanya digunakan untuk analisis jangka

pendek dan jangka panjang. Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila

kondisi pasar modal tidak efisien. Analisis teknikal berdasarkan pada tiga prinsip

utama yakni, Pertama, segala sesuatunya tercermin pada harga pasar. Kedua,

harga bergerak dala suatu trend dan yang Ketiga, pola tindakan pasar berulang.77

c) Analisis Ekonomi

Indikator yang digunakan oleh pengambilan kebijakan dalam bidang

perekonomian adalah tingkat GDP (Gross Domestic Product). Bagus atau

tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesejahteraan masyarakat negara

77

(23)

setempat serta diikuti dengan kegiatan pasar modal. Sebaliknya jika kondisi

ekonomi yang lesu dapat kita lihat dari kegiatan pasar modal yang lemah.

d) Analisa Rasio Keuangan

Analisis yang banyak digunakan oleh para calon investor adalah analisis

laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan serta

ditinjau dari operasional perusahaan.

Rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 jenis :78

(1) Rasio Likuiditas yakni :

Kemampuan perusahaan dalam jangka memebuhikewajibannya (hutang)

dalan jangka waktu pendek. Rasionya adalah Current Ratio, Quick Ratio

dan Net-Working Capital.

(2) Rasio Solvabililitas, yakni :

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang.

Rasio ini terbagi menjadi Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term

Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Times

Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income,

dan Return on Sales.

(3) Rasio Aktivitas, yakni :

Menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang

dimilikinya. Rasio yang digunakan Total Asset Turnover, Fixed Asset

Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Average

Collection Period, dan Day’s Sales in Inventory.

78

(24)

(4) Rasio Rentabilitas, yakni :

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Rasio yang digunakan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating

Return on Assets, Return on Equity dan Operating Ratio.

(5) Rasio Pasar, yakni :

Menunjukan informasi penting dalam perusahaan yang ditunjukkan dalam

bentuk basis per saham, yang terbagi menjadi Devidend Yield, Dividend

Per Share, Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, Price Earning

Ratio, Book Value per Share dan Price to Book Value.79

B. Pengaturan Kegiatan Investasi dalam Bursa Efek untuk mencegah

terjadinya Penipuan Investasi

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

dikatakan bahwa, dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara

langsung atau tidak langsung :80

a. Menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau

cara apapun.

b. Turut serta menipu dan mengelabui pihak lain.

c. Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak

mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek”.

Penipuan sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 90 huruf c UUPM adalah

membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak

79

Ibid, hlm. 52. 80

(25)

mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak

menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan

maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri

atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau

menjual efek. Larangan ini ditujukan pada semua pihak yang terlibat dalam

perdagangan efek, bahkan turut serta melakukan penipuan pun termasuk dalam

ketentuan ini.81

Dalam kaitannya terhadap penipuan sebagaimana dalamkitab

undang-undang hukum pidana (KUHP), dijelaskan bahwa penipuan adalah tindakan untuk

menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara :82

1) Melawan hukum

2) Memakai nama palsu atau martabat palsu

3) Tipu muslihat

4) Rangkaian kebohongan

5) Membujuk orang lain untuk menyerahkan sesuatu barang padanya, atau

supaya memberi utang atau menghapuskan piutang.

Dengan tetap memperhatikan ketentuan yang diatur dalam KUH Pidana,

UUPM memberikan beberapa spesifikasi mengenai penipuan, yaitu terbatas

dalam kegiatan perdagangan efek, meliputi penawaran, pembelian dan atau

penjualan efek yang terjadi didalam rangka penawaran umum atau terjadi dibursa

efek maupun diluar bursa efek atas efek emiten atau perusahaan publik.

81

Asril Sitompul, Zulkarnain Sitompul, Bismar Nasution,Op cit,hlm. 57. 82

(26)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Tentang

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal

Yuridis Formal telah mengatur secara eksplisit tentang kegiatan dalam

pasar modal, antara lain mengatakan bahwa Emiten, Perusahaan Publik, Lembaga

Kliring dan penjamin, Lembaga Penyimpanan dan penyelesainan, reksa dana,

Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil

Perantara Peragangan Efek, Wakil Manager Investasi, Biro Aministrasi Efek,

Kustodian, Wali Amanat, Profesi penunjang pasar Modal dari Bapepam, serta

direktur, komisaris, dan setiap pihak yang memiliki sekurang-kurangnya lima

persen saham Emiten atau perusahaan public, yang melakukan pelanggaran atas

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dikenakan sanksi

administrasi berupa :83 a. Peringatan tertulis

b. Denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu

c. Pembatasan kegiatan usaha

d. Pembekuan kegiatan usaha

e. Pencabutan kegiatan usaha

f. Pembatalan persetujua

g. Pembatalan pendaftaran

3. Peraturan Bapepam V.C. 2 Nomor 151 Tahun 2009 Tentang

Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek

Badan Pengawas Pasar (Bapepam-LK) menerbitkan enam peraturan yang

terkait dengan penasehat investasi yang melakukan kegiatan usaha sebagai

pemeringkat efek.

Peraturan tersebut memberikan landasan hukum yang kuat terhadap

kegiatan lembaga pemeringkat efek.Upaya Bapepam-LK tersebut seiring dengan

83

(27)

tuntutan masyarakat pemodal yang mengharapkan lembaga pemeringkatan efek

dapat menjalankan bisnisnya secara professional, transparan, dan dapat

dipertanggungjawabkan (akuntabel).84

1)Persyaratan integritas, kompetensi dan keahlian bagi direksi, dewan

komisaris, dan analis perusahaan pemeringkat efek.

Dengan kondisi lembaga pemeringkat efek yang memiliki landasan hukum

kuat, diharapkan terwujud industri pemeringkatan yang berkualitas dan dapat

mendorong terciptanya industri pasar modal yang sehat.Dimana diharapkan agar

setiap perusahaan pemeringkat efek dapat mematuhi aturan yang ada, seperti :

Kewajiban perusahaan pemeringkat efek melakukukan kegiatan pemeringkatan

secara independen dan dapat dipertanggungajawabkan, yakni antara lain :

2)Kewajiban perusahaan pemeringkat efek untuk memiliki prosedur dan

metodologi pemeringkatan yang sistematis dan dapat dipertanggung-jawabkan.

3)Pemisahan fungsi pemeringkatan, riset, pemasaran, dan kepatuhan

dalam strukrur organisasi perusahaan.

4)Kewajiban memiliki komite pemeringkat dan analis.85

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa

Keuangan

Dibentuknya lembaga OJK secara keseluruhan mengatur kegiatan di

dalam sektor jasa keuangan agar dapat terselenggara secara teratur, adil,

transparan, dan akuntabel dan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh

secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen

dan masyarakat. Hal tersebut tercermin dalam tugas melakukan pengaturan dan

84

Jenis-jenis transaksi yang dilarang dalam pasar modal blogspot.co.id/2011/07/wahyubram, (diakses pada tanggal 2 April 2016), pukul 15.41 wib.

85

(28)

pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar

Modal, dan sektor perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan

Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Mengatasi semakin meningkatnya penipuan melalui investasi diperlukan

solusi secara preventif dan represif. Solusi secara preventif dengan memberikan

edukasi kepada para masyarakat atau investor tentang investasi yang baik dan

legal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan lembaga pengawasan sektor

jasa keuangan mempunyai upaya untuk mengatasi meningkatnya penipuan

investasi.86

Dalam hal perlindungan konsumen dan masyarakat, OJK berwenang

melakukan tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang

meliputi:87

a. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik

sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya.

b. Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya

apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat.

c. Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di sector jasa keuangan.

Mengenai keputusan tentang pemberian izin usaha, izin orang

perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran, surat tanda terdaftar,

persetujuan melakukan kegiatan usaha, pengesahan, dan persetujuan atau

penetapan pembubaran, dan setiap keputusan yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan

86

Perananotoritasjasakeuangandalammelindungi-praktek-praktek-kecurangan-yang-terjadi-dalam-pasarmodal, April 2016), pukul 17.05 wib.

87

(29)

Lembaga Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa

keuangan serta penyelesaiannya dilanjutkan oleh OJK.

C. Pelaksanaan Fungsi Perlindungan Konsumen dalam Kegiatan

Investasi

1. Aspek Hukum Perlindungan Konsumen

Sejarah lahirnya perlindungan konsumen di Indonesia ditandai

dengandisahkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

PerlindunganKonsumen pada tanggal 20 April 1999. Undang-Undang

Perlindungan Konsumentersebut mulai berlaku efektif pada 20 April 2000, tepat

setahun setelah tanggalpengesahan. Dengan adanya Undang-Undang

Perlindungan Konsumen tersebut,konsumen diarahkan menuju caveat venditor

yaitu suatu kondisidimana pelaku usaha harus berhati-hati karena konsumen

sudah memahamimengenai perlindungan konsumen.Prinsip-prinsip mengenai

kedudukan konsumen dalam hubungan denganpelaku usaha berdasarkan doktrin

atau teori yang dikenal dalamperkembangansejarah hukum perlindungan

konsumen, antara lain :88

a. Let the buyer beware(caveat emptor)

Doktrin let the buyer beware atau caveat emptor merupakan dasar dari

lahirnya sengketa dibidang transaksi konsumen. Asas ini berasumsi bahwa pelaku

usaha dan konsumen adalah dua pihak yang sangat seimbang, sehingga konsumen

tidak memerlukan perlindungan.

88

(30)

Prinsip ini mengandung kelemahan, bahwa dalam perkembangan

konsumen tidak mendapat informasi yang memadai untuk menentukan pilihan

terhadap barang dan/atau jasa yang dikonsumsinya. Hal tersebut dapat disebabkan

oleh keterbatasan pengetahuan konsumen atau ketidakterbukaan pelaku usaha

terhadap produk yang ditawarkannya. Dengan demikian, apabila konsumen

mengalami kerugian, maka pelaku usaha dapat berdalih bahwa kerugian tersebut

akibat dari kelalaian konsumen sendiri.89

b. The due care theory

Doktrin ini menyatakan bahwa pelaku usaha mempunyai kewajibanuntuk

berhati-hati dalam memasarkan produk, baik barang maupunjasa. Selama pelaku

usaha berhati-hati dengan produknya, maka iatidak dapat dipersalahkan. Pada

prinsip ini berlaku pembuktian siapamendalilkan maka dialah yang membuktikan.

Hal ini sesuai dengan jiwapembuktian pada hukum privat di Indonesia yaitu

pembuktian ada padapenggugat, sesuai dengan pasal 1865 BW yang secara

tegasmenyatakan bahwa barangsiapa yang mendalilkan mempunyai suatuhak atau

untuk meneguhkan haknya atau membantah hak orang lain,atau menunjuk pada

suatu peristiwa, maka diwajibkan mebuktikanadanya hak atau peristiwa

tersebut.90

c. The privity of contract

Doktrin ini menyatakan pelaku usaha mempunyai kewajiban untuk

melindungi konsumen, tetapi hal itu baru dapat dilakukan jika diantara mereka

89

Ibid, hlm. 62. 90

(31)

telah terjalin suatu hubungan kontraktual. Pelaku usaha tidak dapat disalahkan

diluar hal-hal yang dperjanjikan. Dengan demikian konsumen dapat menggugat

berdasarkan wanprestasi. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1340 BW

yang menyatakan tentang ruang lingkup berlakunya perjanjian hanyalah antara

pihak-pihak yang membuat perjanjian saja.

Selanjutnya, menurut Az Nasution definisi hukum konsumen ialah

keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan

masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan atau

jasa konsumen, didalam pergaulan hidup. Sedangkan hukum perlindungan

konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen yang mengatur asas-asas atau

kaidah-kaidah yang mengatur dan melindungi kepentingan konsumen.91

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya

kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.92

91

Ibid, hlm. 68. 92

Pasal 1 Angka (1), Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang PerlindunganKonsumen.

Penegakan

hukum perlindungan konsumen merupakan bagian penting yang tidak dapat

dipisahkan dari Negara Indonesia, sebab hukum sebagai tolak ukur dalam

pembangunan nasional diharapkan mampu memberikan kepercayaan terhadap

masyarakat dalam melakukan pembaharuan secara menyeluruh di berbagai aspek.

Undang Undang Dasar Tahun 1945 menyatakan secara tegas bahwa Negara

Indonesia adalah negara hukum. Kaidah ini mengandung makna bahwa hukum di

negara ini ditempatkan pada posisi yang strategis didalam ketatanegaraan. Hal ini

(32)

didalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, maka diperlukan

institusi-institusi penegak hukum sebagai instrumen penggeraknya. Untuk

mewujudkan suatu negara hukum tidak saja diperlukan norma-norma hukum atau

peraturan perundang-undangan sebagai substansi hukum, tetapi juga diperlukan

lembaga atau badan penggeraknya sebagai struktur hukum dengan didukung oleh

prilaku hukum masyarakat sebagai budaya hukum.

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.93 Definisi lain dikemukakan

oleh Kotler sebagai berikut: ”Consumers are individuals and households for

personal use, producersare individual and organizations buying for the purpose

of pruducing” Konsumen adalah individu dan kaum rumah tangga yang

melakukan pembelian untuk tujuan penggunaan personal, produsen adalah

individu atau organisasi yang melakukan pembelian untuk tujuan produksi.94

Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,

keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.95 Penjelasan

mengenai pasal tersebut menyebutkan bahwa pelindungan konsumen

diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasarkan 5 (lima) asas yang relevan

dalam pembangunan nasional, yaitu :96

93

Pasal 1 Ayat (2), Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

94

Shidarta, Op cit, hlm. 66. 95

Pasal 2, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

96

(33)

1)Asas manfaat dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya

dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha

secara keseluruhan.

2)Asas keadilan dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat

diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada

konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan

kewajibannya secara adil.

3)Asas keseimbangan dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara

kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil

ataupun spiritual.

4)Asas keamanan dan keselamatan konsumen dimaksudkan untuk

memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen

dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang

dikonsumsi atau digunakan.

5)Asas kepastian hukum dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun

konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam

penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin

(34)

Sementara itu terdapat 8 (delapan) hak yang secara eksplisit dituangkan

dalam undang-undang perlindungan konsumen dan satu hak lain dirumuskan

secara terbuka, hak-hak konsumen adalah :97

1)Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/atau jasa.

2)Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3)Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.

4)Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian

sengketa perlindungan konsumen secara patut.

5)Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen

6)Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif.

7)Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

8)Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.

Pembahasan mengenai perlindungan konsumen tidak terlepas dari pihak

lainnya yaitu pelaku usaha. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau

badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum

yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum

Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui

perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.98

Pada umumnya dalam hubungan antara pelaku usaha dan konsumen

terdapat kesepakatan berupa perjanjian dengan syarat-syarat baku. Pelaku usaha

97

Pasal 4, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

98

(35)

telah mempersiapkan terlebih dahulu mengenai syarat-syarat yang harus

disepakati oleh konsumen. Jenis perjanjian ini yang membuat konsumen tidak

dapat mengemukakan kehendaknya, konsumen seolah-olah terpojok dalam posisi

harus sepakat atau tidak terhadap perjanjian tersebut. Pada kondisi ini biasanya

timbul sengketa antara pelaku usaha dan konsumen. Undang-Undang

Perlindungan Konsumen disamping mengatur penyelesaian sengketa di peradilan

umum juga mengatur penyelesaian sengketa alternatif yang dilakukan diluar

pengadilan. Penyelesaian sengketa diluar pengadilan ini termasuk penyelesaian

sengketa yang dilakukan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

BPSK merupakan badan penyelesaian sengketa diluar pengadilan, yang mana

mempunyai tugas dan wewenang tertentu berdasarkan Undang-Undang

Perlindungan Konsumen.99

2. Penerapan Perlindungan Konsumen dalam Kegiatan Investasi

Persoalan mengenai penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat

melalui program investasi tidak terlepas dari perjanjian antara para pihak. Pada

mulanya setiap program investasi akan diawali oleh sebuah kesepakatan, yang

mana kesepakatan ini dituangkan dalam suatu bentuk perjanjian. Perjanjian adalah

suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu

orang lain atau lebih.100

Segala perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang

bagi mereka yang membuatnya. Sebenarnya yang dimaksud pasal ini yaitu

99

Pasal 47, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

100

(36)

menyatakan bahwa setiap perjanjian mengikat bagi para pihaknya.101 Pasal ini mengandung asas kebebasan berkontrak, maksudnya setiap orang bebas untuk

menentukan bentuk, macam dan isi perjanjian. Namun demikian, kebebasan

dalam membuat perjanjian tersebut tidak boleh bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, kesusilaan dan ketertiban umum, serta selalu

memperhatikan syarat sahnya perjanjian. Perjanjian harus memenuhi 4 (empat)

syarat agar dapat memiliki kekuatan hukum dan mengikat para pihak yang

membuatnya102, syarat-syarat tersebut yaitu :103

a. Kesepakatan Para Pihak

Kesepakatan para pihak maksudnya harus ada persesuaian kehendak dari

para pihak yang membuat perjanjian, sehingga dalam melakukan suatu perjanjian

tidak boleh ada pakasaan (dwang), kekhilafan (dwaling) dan penipuan (bedrog).

b. Kecakapan Para Pihak dalam Perjanjian

Kecakapan hukum sebagai salah satu syarat sahnya perjanjian maksudnya

bahwa para pihak yang melakukan perjanjian harus telah dewasa, sehat akal

pikiran dan tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan. Dewasa berusia 18

tahun atau telah menikah104

101

Pasal 1338 ayat (1), Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). 102

Pasal 1320, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). 103

Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, (Jakarta : PT Intermasa, 1992), hlm. 127.

104

Pasal 47, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

. Apabila orang yang belum dewasa hendak

melakukan sebuah perjanjian, maka dapat diwakili oleh orang tua atau walinya

(37)

kuratornya.Sehat akal pikiran artinya tidak cacat mental, bukan pemboros, dan

tidak berada dibawah pengampuan.105

c. Menyangkut Hal Tertentu

Suatu hal tertentu, berarti berhubungan dengan objek perjanjian,

maksudnya bahwa objek perjanjian itu harus jelas, dapat ditentukan dan

diperhitungkan jenis dan jumlahnya, diperkenankan oleh undangundang serta

mungkin untuk dilakukan para pihak.

d. Suatu-sebab yang Halal

Suatu sebab yang halal maksudnya bahwa perjanjian termaksud harus

dilakukan berdasarkan itikad baik. Suatu perjanjian tanpa sebab tidak mempunyai

kekuatan. Sebab dalam hal ini adalah tujuan dibuatnya sebuah perjanjian.106

Apabila memperhatikan Pasal 18 Ayat (1) UUPK tersebut, dapat diketahui

bahwa yang mendasari pembuatan undang-undang adalah upaya pemberdayaan

konsumen dari dari kedudukan sebagai pihak yang lemah didalam kontrak dengan

pelaku usaha. Walaupun demikian juga Pasal 18 Ayat (1) huruf g UUPK juga Kesepakatan para pihak dan kecakapan para pihak merupakan syarat

sahnya perjanjian yang bersifat subjektif. Apabila syarat-syarat tersebut tidak

tepenuhi, maka perjanjian dapat dibatalkan artinya selama dan sepanjang para

pihak tidak membatalkan perjanjian, maka perjanjian masih tetap berlaku.

Sedangkan syarat suatu hal tertentu dan suatu sebab yang halal merupakan syarat

sahnya perjanjian yang bersifat objektif. Apabila tidak terpenuhi, maka perjanjian

batal demi hukum artinya sejak semula dianggap tidak pernah ada perjanjian.

105

Pasal 1330 junto 433, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). 106

(38)

sebagai upaya yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan perbankan secara

professional dalam manajemen atau dengan kata lain memenuhi fungsi hukum

sebagai a tool of social engineering, sehingga lebih mampu bersaing terutama

menghadapi jasa perbankan asing di era gobalisasi.107

107

Ade Maman Suherman,Op cit, hlm. 76.

Berkaitan dengan hal tersebut, klausula baku pada program investasi

menimbulkan persoalan tersendiri. Hal ini berhubungan dengan kedudukan bank

sebagai pelaku usaha. Fungsi utama bank yang ditegaskan dalam pasal 3 undang

undang Perbankan menyatakan bahwa fungsi utama perbankan Indonesia adalah

sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Berdasarkan fungsinya bank

dalam menawarkan produk atau jasa berupa pengelolaan dana masyarakat dalam

bentuk investasi menggunakan perjanjian standar atau klausula baku. Namun

dengan diterbitkannya PBI Nomor 7/6/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang

Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah,

merupakan realisasi dari upaya Bank Indonesia untuk menyelaraskan kegiatan

usaha perbankan. Hal ini merupakan amanat Undang-Undang Perlindungan

Konsumen yang mewajibkan adanya kesetaraan hubungan antara pelaku usaha/

bank dengan konsumen/ nasabah.

Pada PBI Nomor 7/6/PBI/2005 diatur ketentuan yang mewajibkan bank

untuk senantiasa memberikan informasi yang cukup kepada nasabah maupun

calon nasabah mengenai produk-produk yang ditawarkan bank, baik produk yang

(39)

dipasarkan melalui bank.108

a. Bank wajib menerapkan transparansi informasi mengenai Produk Bank

dan penggunaan data pribadi nasabah.

b. Dalam menerapkan transparansi informasi mengenai produk bank dan

penggunaan data pribadi nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bank wajib menetapkan kebijakan dan memiliki prosedur tertulis yang

meliputi, transparansi informasi mengenai produk bank, transparansi

penggunaan data pribadi nasabah.109

Perlindungan konsumen merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan

bisnis yang sehat. Dalam kegiatan bisnis yang sehat terdapat keseimbangan

perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. Tidak adanya

perlindungan yang seimbang menyebabkan konsumen pada posisi yang lemah.

Kerugian-kerugian yang dialami oleh konsumen dapat timbul sebagai

akibat dari adanya hubungan hukum perjanjian antara produsen dengan

konsumen, maupun akibat dari adanya perbuatan melanggar hukum yang

dilakukan oleh produsen. Hal tersebut juga dapat terjadi dalam kegiatan investasi

khususnya dalam berinvestasi di bursa efek, dengan melakukan pembelian bursa

secara tidak langsung telah tunduk dengan aturan yang berlaku yang telah

disepakati antara investor dengan emiten mencangkup klausula-klausula dalam

bursa efek tersebut serta peraturan-peraturan yang mengatur tentang bursa efek.110

108

Muliaman D Hadad, Perlindungan dan Pemberdayaan Nasabah Bank Dalam Arsitektur Perbankan Indonesia, (Jakarta : Diktat Diskusi Badan Perlindungan Konsumen, 2006), hlm. 5.

109

Pasal 2, Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/6/PBI/2005. 110

(40)

BAB IV

PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP

KEGIATAN INVESTASI YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM BURSA

EFEK

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk

berdasarkan UU Nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem

pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di

dalam sektor jasa keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, merupakan

lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang

mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,

dan penyidikan.111OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK. Dalam

melaksanakan tugasnya OJK berlandaskan pada asas-asas sebagai berikut :112

1. Asas Independensi

Asas yang mencermintan tentang suatu sikap yang independen dalam

pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang OJK,

dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

111

Pasal 2 ayat (2), Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang “Otoritas Jasa Keuangan”.

112

(41)

2. Asas Kepastian Hukum

Asas yang bertendensi terhadap negara hukum yang mengutamakan

landasan peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan

penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan.

3. Asas Kepentingan Umum

Asas yang mensyaratkan untuk membela dan melindungi kepentingan

konsumen dan masyarakat serta memajukan kesejahteraan umum.

4. Asas Keterbukaan

Asas ini mengharuskan lembaga OJK sebagai mana fungsi dan tujuan

untuk membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang

benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa

Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan

golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan.

5. Asas Profesionalitas

Asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan

wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Asas Integritas

Asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan

dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan.113

7. Asas Akuntabilitas

113

(42)

Asas yang bertujuan untuk menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada publik.114

Tugas anggota Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik,

pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan perlindungan

konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor

Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,

dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Dalam melaksanakan kegiatannya lembaga

OJK mempunyai Tujuan, Fungsi, Tugas dan Wewenang antara lain :

Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola dan asas-asas di atas, Otoritas

Jasa Keuangan harus memiliki struktur dengan prinsip “checks and balances”.

Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas,

dan wewenang pengaturan dan pengawasan.Fungsi, tugas, dan wewenang

pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui

pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan Otoritas Jasa Keuangan.

115 1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan

di dalam sektor jasa keuangan :

a. Terselenggaranya secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.

b. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan

dan stabil.

114

Ibid. 115

(43)

c. Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

2. Fungi Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan mempunyai fungsi menyelenggarakan system

pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di

sektor jasa keuangan.

3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan mempunyai tugas melakukan pengaturan dan

pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, sektor Pasar

Modal, dan sektor IKNB.OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan

terhadap :116

a. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.

b. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.

c. Kegiatan jasa keuangan di sektor peransuransian, dana pension, lembaga

pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

4. WewenangOtoritas Jasa Keuangan

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, Otoritas Jasa Keuangan

mempunyai wewenang :117

a. Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang OJK.

b. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

c. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.

d. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.

e. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.

f. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis

terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.

g. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statute

pada lembaga Jasa Keuangan.

116

Pasal 6, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

117

(44)

h. Menetapkan sturktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menata usahakan kekayaan dan kewajiban.

i. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan samksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang

dalam menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa

keuangan, antara lain :118

a. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala

Eksekutif.

b. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan

Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangansebagaimana dimaksud delam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

c. Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau

pihak tertentu.

d. Melakukan penunjukan pengelola statute.

e. Menetapkan penggunaan pengelolaan statute.

f. Menetapkan sanksi administrative terhadap pihak yang melakukan

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

g. Memberikan dan/atau mencabut :

1) Izin usaha.

2) Izin orang perseorangan.

3) Efektifnya pernyataan pendaftaran.

4) Surat tanda terdaftar.

5) Persetujuan melakukan kegiatan usaha.

6) Pengesahan.

7) Persetujuan an penetapan pembubaran.

8) Penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan

perundang-undangan di sector jasa keuangan

Padadasarnya UU OJK memuatketentuantenatangorganisasidantatakelola

(governance)darilembaga yang

memilikiotoritaspengaturandanpengawasanterhadapsektorjasakeuangan.Pengecual

ian UU OJK terhadap, Jenis-jenisprodukjasakeuangan,

Cakupandanbatas-bataskegiatanlembagajasakeuangan, Tingkat kesehatandanpengaturanprudensial,

118

(45)

serta ketentuanjasapenunjangsektorjasakeuangandan lain sebagainya yang

menyangkuttransaksijasakeuangandiaturolehtersendiri.

5. KodeEtik Otoritas Jasa Keuangan

Kodeetik OJK adalahnormadanasasmengenaikepatutandankepantasan

yang wajib di patuhidandilaksanakanolehseluruhAnggotaDewanKomisioner,

pejabat, danPegawai OJK dalammelaksanakantugas.

KodeEtik adalah organ pendukungDewanKomisioner yang

bertugasmengawasikepatuhanDewanKomisioner, Pejabat, danPegawai OJK

terhadapkodeetik.Nilaidasarkodeetik OJK inidicerminkandalamperilaku yang

sesuaidengannilaistrategisorganisasi OJK yakniintegritas, profesionalisme,

Transparansi, Akuntabilitas, Sinergi, dan Kesetaraan.119

6. StrukturOrganisasi OJK

Setiappembentukansuatuorganisasipasti di

lengkapidenganstrukturorganisasi di dalamnya.

Sepertidiketahuibahwaorganisasimerupakantempatatauwadahuntukmelaksanakans

uatukegiatan. Sedangkanstrukturorgnisasimerupakanbaganataukomponen yang

adadalamsuatuorganisasimerupakanbaganataukomponen yang

adadalamsuatuorganisasi. Tiapkomponenmemilikitugas, tanggungjawab,

danwewenangmasing-masing.

119

(46)

Demi

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013. Pengujian

tertarik untuk meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap praktik perataan laba. pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Berdasarkan uraian tabel 1.2 Perkembangan Rata-rata Struktur Modal, Keputusan Investasi dan Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR.. DI BURSA EFEK

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui profitabilitas, keputusan investasi, nilai perusahaan pada pulp & paper yang terdaftar di Bursa Efek

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.. DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari rasio keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Untuk mengetahui pengaruh CR secara parsial terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan subsektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang terdaftar di Bursa Efek